Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEGIATAN IMPLEMENTASI

KOMUNITAS PENYULUHAN STIMULASI PERTUMBUHAN


PERKEMBANGAN BALITA
“Bersama Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Bahagia”

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Komunitas


dan Pemberdayaan Perempuan dalam Konteks Kebidanan

Dosen Pembimbing :
Dian Aby Restanty, SST, M.Keb

Disusun Oleh:
1. Arini Amalia (P17312205069)
2. Windy Putri (P17312205073)
3. Ririen Nur Rohma (P17312205077)
4. Riska Indraweni (P17312205103)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Implementasi Komunitas telah diperiksa dihadapan Preseptor


Akademik dan Klinik stase Komunitas, COC dan WEM Prodi Pendidikan Profesi
Bidan Poltekkes Kemenkes Malang pada tanggal 19 April 2021

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Dian Aby Restanty,S.SiT,M.Keb Siti Muawanah, Amd.Keb


NIP. 198706302010122002 NIP. 197307061992032002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Program Studi


Poltekkes Kemenkes Malang Pendidikan Profesi Bidan

Herawati Mansur, SST., M. Pd., M.Psi Ika Yudianti, SST, M.Keb


NIP. 19650110 198503 2 002 NIP. 19800727 200312 2 002

ii
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan pemberdayaan
perempuan dalam bidang KIA sebagai pemenuhan tugas dari kegiatan Praktik
Klinik Stase Komunitas,COC dan WEM di Semester II Tahap Pendidikan Profesi
pada tahun akademik 2020/2021 yaitu Laporan Kegiatan Implementasi Kebidanan
Komunitas “ Bersama Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Bahagia “
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Aby
Restanty,S.SiT,M.Keb selaku preseptor akademik dan Siti Muawanah, Amd.Keb
selaku preseptor klinik stase komunitas, COC, WEM yang telah memberikan
bimbingan sehingga laporan pemberdayaan perempuan dalam bidang KIA ini
dapat terselesaikan. Semua pihak yang telah membantu proses pembuatan laporan
ini dari awal sampai selesai, semoga laporan ini dapat bermanfaat, aamiin.

Jember, 19 April 2021

Penulis

ii
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
2020 - 2024

VISI PROGRAM STUDI


Menghasilkan lulusan bidan profesi yang beradab dan berdaya saing global dalam
pemberdayaan perempuan di keluarga dan masyarakat di Tingkat Nasional pada
tahun 2024.

MISI PROGRAM STUDI :


1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bagi vokasi dan Profesi Kebidanan yang
beradab, inovatif dan berdaya saing global di bidang Kesehatan Ibu dan
Anak yang berbasis Pemberdayaan Perempuan.
2. Mengembangkan produktivitas penelitian terapan dan pengabdian kepada
masyarakat. Lingkup Kesehatan Ibu dan Anak yang berbasis Pemberdayaan
Perempuan yang berkualitas, inovatif dan mengembangkan Publikasi Ilmiah
yang bereputasi.
3. Mengembangkan tatakelola organisasi yang baik berbasis Teknologi
Informasi.
4. Mengembangkan kerjasama dan produktivitas kemitraan dalam negeri dalam
pelaksanaan Tri Dharma PT.
5. Mengembangkan kerjasama dan produktivitas kemitraan dengan luar negeri
dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat.
6. Melaksanakan Tata Kelola Organisasi yang Kredibel, Transparan, Akuntabel,
Bertanggung Jawab, dan Adil.
7. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia yang
Profesional dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
VISI MISI PROGRAM STUDI....................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………….........................................................1
1.2 Tujuan……………......................................................................2
1.2.1 TujuanUmum…………......................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus……………................................................2
BAB 2 RENCANA KEGIATAN
2.1 Tempat dan Waktu Penatalaksanaan..........................................3
2.2 Materi.........................................................................................3
2.3 Media.........................................................................................3
2.4 Metode.......................................................................................4
2.5 Sarana dan Prasarana.................................................................4
2.6 Jadwal Kegiatan.........................................................................4
2.7 Rencana Evaluasi.......................................................................7
BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN....................................................8
BAB 4 EVALUASI....................................................................................10
BAB 5 PENUTUP.....................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................13
LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Susunan Acara...............................................................................15
Lampiran 2 Daftar Hadir Peserta......................................................................16
Lampiran 3 Print out Materi.............................................................................17
Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan..................................................................23
Lampiran 5 Hasil Pre dan Post Test.................................................................24

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak merupakan dambaan setiap keluarga. Setiap keluarga mengharapkan
anaknya tumbuh kembang secara optimal (Soetjiningsih, 2015).
Perkembangan paling pesat terjadi pada usia 1-5 tahun karena masa
perkembangan yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting.
Anak usia 5 tahun atau masa balita disebut juga sebagai masa keemasan
(Golden Periode), jendela kesempatan (Window Opportunity) atau masa kritis
(Critical Periode) karena periode iniamerupakan masa dimana pertumbuhan
dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada otak atau masa
yang paling peka dalam menerima masukan dari lingkungan sekitarnya.
Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses pertumbuhan dan
perkembangan. Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak harus
sesuai dengan tugas perkembangannya. Sesuai dengan petunjuk yang terdapat
pada Kartu Kembang Anak, orang tua dapat memantau dan menstimulasi
perkembangan sesuai dengan usianya (Maryunani Anik, 2012). Stimulasi
yang cukup dalam kuantitas dan kualitas sejak awal juga dibutuhkan bayi dan
anak untuk perkembangan mental psikososialnya. Anak yang mendapatkan
banyak stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang kurang
atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi. Semakin dini dan semakin lama
stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya terhadap
perkembangan anak. Stimulasi sebaiknya dilakukan, setiap kali berinteraksi
dengan balita (Yudanto,2011).
Permasalahan gangguan perkembangan di tengah masyarakat dari tahun ke
tahun khususnya di Indonesia masih belum teratasi. Perkembangan motorik
pada anak Indonesia tergolong rendah, hasil penelitian Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi kemenkes RI tahun 2012 hasil survei Denver
Development Screaning Test (DDST) II didapat prevalensi gangguan
gangguan motorik halus dan kasar pada balita sebesar 25%,atau setiap 2 dari
1.000 balita mengalami gangguan perkembangan motorik. Di negara negara

1
maju seperti Amerika anak mulai berjalan rata-rata pada umur 11-12 bulan
dan anak-anak di Eropa antara 12-13 bulan, sedangkan di Indonesia rata-rata
14 bulan (Kemenkes RI, 2012). Sedangkan data dari Dinkes Provinsi Jawa
Timur pada 2014 terdapat 3-5% anak mengalami keterlambatan motorik
(Depkes, 2015). Selain itu cakupan pelayanan balita di Sidomekar yang
tercapai masih 43% pada periode Oktober-Desember.
Sehingga dari kesepakatan kader desa sidomekar setuju untuk dilakukan
penyuluhan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan balita guna
memperbaiki cakupan pelayanan balita di tahun 2021.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Kader dapat memahami dan melakukan pengukuran antropometri dan
skrining perkembangan pada anak melalui buku KIA baru 2020.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan pemberdayaan ini pengasuh dapat mengetahui dan
mengerti cara mengisi buku KIA tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada anak.

2
BAB 2
RENCANA KEGIATAN

Pada bab ini akan diuraikan rencana kegiatan implementasi kebidanan


komunitas dalam bidang kesehatan ibu dan anak dalam bentuk uraian dibawah ini:
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Senin, 19 April 2021
Waktu : 09.00-11.00 WIB
Jumlah peserta : 10 Peserta
Tempat : Kantor Desa Sidomekar Kec.Semboro
2.2 Materi
Kegiatan Implementasi Kebidanan Komunitas dalam bidang KIA dengan
tema “Bersama ” ini direncakan membahas mengenai 2 materi diantaranya,
yaitu:
1. Cara pengisian antropometri di buku KIA tentang pertumbuhan balita.
2. Cara skrining perkembangan pada balita melalui buku KIA.

Dari ke 2 materi yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan


kader sebagai bentuk untuk deteksi dini pertumbuhan balita sehingga
bilamana ditemukan ketidaksesuaian balita segera teratasi dengan baik, maka
diharapkan penyampaian informasi akan menjadi lebih fokus dan efektif serta
tercapainya tujuan dari eduksi tersebut.
2.3 Media
Pada kegiatan ini menggunakan media yang sesuai dengan topik diantaranya
yaitu :
1. Cara pengukuran antropometri dengan PPT dan demonstrasi
2. Cara mengisi skrining perkembangan melalui buku KIA dan PPT
Jadi dari 2 topik di atas sudah sesuai dengan media yang akan digunakan
dalam kegiatan implementasi kebidanan komunitas dalam bidang KIA.
Sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan sasaran atau hasil pengkajian.

3
2.4 Metode
Pada kegiatan implementasi kebidanan komunitas khususnya kader
sebagai salah satu orang terdekat dengan masyarakat maka preseptee akan
menggunakan metode penyuluhan, diskusi dan tanya jawab yang menekankan
cara pengisian dan memberikan contoh pengisian buku KIA. Penyuluhan
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan merefresh kembali
pengetahuan kader mengenai skrining pertumbuhan perkembangan serta
mengajarkan cara pengisian buku KIA baru th 2020.
2.5 Sarana Prasarana
Sarana dan Prasaran yang digunakan pada kegiatan pemberdayaan perempuan
yaitu: Laptop, Microfon dan Sound System.

2.6 Jadwal Kegiatan


NO. SUSUNAN ACARA WAKTU
1. Pembukaan 08.55 – 09.00
2. Pembacaan Doa 09.00 – 09.05
3. Pre Test 09.05-09.10
4. Penyampaian Materi:
1. Penyaji 1 09.10 – 09.30
2. Penyaji 2

5. Demonstrasi 09.30 – 09.50


6. Diskusi 09.50 - 10.20
6. Post Tes dan Penilaian 10.20 - 10.30
4. Penutup 10.30 – 10.40
5. Foto Bersama 10.40 – Selesai
PENANGGUNG
JAM ACARA KEGIATAN PENGISI KETERANGA
JAWAB
08.30-08.40 Persiapan ● Panitia Semua Arini Amalia Semua panitia:
WIB mempersiapka panitia Windy Putri Y melakukan
n pengisi acara Ririen Nur R pengecekan
dan pembicara Riska Indraweni tempat ,audio
visual serta
kelengkapannya

08.40- 08.50 Pra acara ● Menampilkan Operator Riska Indraweni Operator


WIB video menampilkan
mengenai video profil

4
profil kampus
Polteknik
Kesehatan
Kemenkes
Malang
● Tes Suhu,
hand hygiene
dan absensi
08.50 – 09.00 MC ● MC MC dan Ririen Nur R Mc
WIB membaca menjelaskan operator Riska Indraweni Mengingatkan
tata tertib tata tertib peserta untuk
● MC tetap mematahi
mengingatkan protocol
peserta untuk kesehatan
tetap
mematuhi Mc membuka
protokol acara,
kesehatan Menyapa
menggunakan narasumber,
masker dosen
● Mc membuka pembimbing,
acara bidan
● Mc menyapa koordinator,
undangan bidan wilayah d
● Menyapa juga peserta.
peserta MC
● Menyampaika menyampaikan
n susunan susunan acara
acara

09.00- 09.05 Doa ● Pembacaan Panitia Riska Indraweni Panitia


WIB doa membacakan do

09.05-09.10 Pre Test ● Pre test

09.10– 09.30 Seminar ● Pemutaran Pemateri Arini Amalia Operator


WIB narasumb video cara Windy Putri Y Menampilkan
er1 pengukuran materi, pemater
antropometri mulai
● Penyampaian menyampaikan
pemateri materinya
diawali oleh
windy tentang

5
konsep
pertumbuhan
dan
perkembangan
dan cara
menghitung
umur,
dilanjutkan arini
yaitu cara
mengisi buku
kia dan de cara
pengukuran
antropometri
dan cara minum
tablet penambah
darah
09.30-09.40 Demonstr ● Demonstrasi Demonstra Arini Amalia Pemateri
asi pengukuran tor Memandu
antropometri jalannya
demonstrasi
09.40-09.50 Diskusi ● Mc memandu MC dan MC
untuk tanya pemateri Membuka
jawab kepada pertanyaan
narasumber terbuka
09.50-09.55 Penilaian ● Post test Tanya
● Mengajukan jawab
pertanyaan lalu
meminta salah
satu menjawab
dan
mendemonstrasi
kan
09.55-10.00 Penutup ● Mc MC, Ririen Nur R MC
dan mengucapkan panitia Riska Indraweni berterimakasih
Dokumen terimakasih, kepada peserta
tasi pembacaan doa yang telah
dan meminta berpartisipasi
untuk peserta aktif.
bersiap siap Panitia
karena akan Membaca doa
dilakukan penutup
domentasi d MC melanjutka
acara yaitu
dokumentasi
2.7 Rencana Evaluasi
2.7.1 Evaluasi Struktur
a. Audien hadir 100%

6
b. Sarana prasarana tersedia sesuai dengan rencana
c. Pemateri yang telah memahami materi yang akan diberikan
2.7.2 Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Audien berperan aktif selama diskusi
2.7.3 Evaluasi hasil
Pelaksanaan dinilai dengan mengamati pelaksanaan, serta
pemberian feedback oleh peserta edukasi dan di dapatkan nilai post
test yang memuaskan

BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Implementasi kebidan komunitas dalam bidang kesehatan ibu dan anak
dengan tema “Penyuluhan Tumbuh Kembang pada anak balita” dilaksanakan
sebanyak 1 kali. Pelaksanaan kegiatan implementasi kebidanan komunitas
dilakukan pada hari Senin, 19 April 2021 pukul 09.00-12.00 WIB secara luring di
Kantor Desa Sidomekar Kec.Semboro, dengan jumlah peserta 10 orang dengan
menggunakan sarana prasarana laptop, lcd, dan demonstrasi. Undangan datang
pada pukul 08.55 dan pukul 09.00 sudah dimulai. Sebelum acara dimulai, panitia
memutarkan video profil kampus dan memutar lagu ikonik kampus. Selain itu
panitia meminta peserta untuk mengisi lembar presensi yang ada di pintu masuk
serta melakukan skrining kesehatan yakni cek suhu dan menggunakan masker
serta handsanitizer. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, acara dimulai dengan
pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan do’a dilakukan pukul 09.05 WIB.
Kemudian pre test dengan waktu 5 menit lalu pemaparan materi yang

7
disampaikan oleh narasumber 09.10-09.30 WIB. Adapun materi yang
disampaikan meliputi topik “Cara pengisian antropometri di buku KIA tentang
pertumbuhan balita”, kemudian materi kedua tentang “Cara skrining
perkembangan pada balita melalui buku KIA”, terakhir demonstrasi cara
pengukuran antropometri pada balita. Setelah pemaparan kedua materi selesai
kemudian pada pukul 09.30 WIB dilanjutkan dengan demontsrasi lalu diskusi dan
post test. Terdapat 2 pertanyaan yang diajukan peserta ke pemateri. Setelah sesi
tanya jawab, dilanjutkan pembacaan notulen. Kemudian, acara kegiatan
implementasi asuhan kebidanan komunitas ditutup pada pukul 10.40 WIB
dilanjutkan dengan foto bersama.
No Waktu Kegiatan
1. 08.55-09.00 Registrasi
2. 09.00-09.05 Pembukaan
3. 09.05-09.10 Pembacaan Doa
4 09.10-09.30 Materi
5. 09.30-09.50 Demontrasi
6. 09.50-10.20 Diskusi
7. 10.20-10.30 Post test
8. 10.30-10.40 Penutupan dan foto bersama

Dalam pelaksanaan kegiatan implementasi kebidanan komunitas luring ini


tentunya ada hambatan yang dialami oleh para peserta maupun oleh para tim itu
sendiri. Adapun hambatannya:
1. Dalam kondisi covid ini harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan
yang ketat
2. Susah mengkondisikan undangan datang tepat waktu
Adapun solusinya:
1. Menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan melakukan skrining
awal yakni cek suhu, menggunakan handsanitizer, menggunakan masker
dan menjaga jarak tiap peserta.
2. Mencari tempat yang mudah dijangkau undangan yakni di Kantor Desa
Sidomekar

8
BAB 4
EVALUASI

4.1 Evaluasi
Berdasarkan hasil kegiatan implementasi kebidanan komunitas yang
telah dilakukan pada kader pada tanggal 22 April 2021 pukul 09.00 WIB
dilakukan secara luring. Materi yang diberikan meliputi 2 materi sub pokok
mengenai cara pengisian buku KIA mengenai tumbuh kembang balita dan
demonstrasi cara pengukuran antropometri. Pelaksanaan kegiatan
implementasi kebidanan komunitas telah dilaksanakan dengan baik dan
lancar sesuai dengan rencana kegiatan. Selama acara kegiatan audien
berperan aktif selama diskusi dan berpartisipasi dalam bertanya. Media yang
dapat digunakan dalam penyuluhan kesehatan adalah media video, PPT, dan
demonstrasi. Evaluasi hasil dari pemberian edukasi pada kader yakni setelah
diberikan edukasi, kader mampu mengetahui materi edukasi yang telah
disampaikan, hal ini terlihat dari hasil pre dan post test (terlampir) kader
mampu mengisi buku KIA mengenai tumbuh kembang balita melalui kasus
yang diberikan dan hasilnya sesuai dengan materi yang disampaikan.

9
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini kader dapat memperoleh ilmu
pengetahuan kesehatan mengenai cara pengisian buku KIA tentang tumbuh
kembang balita.

4.2 Rencana Tindak Lanjut


Diharapkan kader mampu mengetahui dan mengerti serta paham tentang
materi yang telah diberikan dan diharapkan kader dapat menerapkan hasil
edukasi ini dikegiatan posyandu dan bisa membagi informasi ini kepada orang
lain terutama ibu yang memiliki anak balita untuk bisa menstimulasi anaknya
secara mandiri dan dapat mendeteksi secara dini jika ada penyimpangan pada
tumbuh kembang anak sehingga segera mendapat intervensi oleh tenaga
kesehatan.

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data cakupan pelayanan balita di Desa Sidomekar pada tahun
2020 kurang dari sasaran. Oleh karena itu dibutuhkan terobosan-terobosan
agar pelayanan balita dapat berjalan dengan baik dan benar, oleh karena itu
diperlukan penyuluhan terhadap kader posyandu mengenai cara melakukan
stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak di Desa
Sidomekar. Stimulasi yang cukup sejak awal sangat dibutuhkan bayi dan anak
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Anak yang mendapatkan banyak
stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang kurang atau
bahkan tidak mendapatkan stimulasi. Semakin dini dan semakin lama
stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya terhadap
perkembangan anak (Yudanto,2011).

5.2 Saran
1. Bagi Kader

10
Diharapkan dengan adanya Kegiatan Implementasi Kebidanan Komunitas
dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Dapat membantu tenaga kesehatan
untuk dapat mendeteksi sejak dini serta memantau pertumbuhan pada
balita saat ini.
2. Bagi Institusi
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat menambah referensi bagi
institusi tentang kegiatan implementasi kebidanan komunitas pada kader
tentang “Cara pengisian antropometri di buku KIA tentang pertumbuhan
balita”, kemudian materi kedua tentang “Cara skrining perkembangan
pada balita melalui buku KIA”, dan terakhir demonstrasi cara pengukuran
antropometri pada balita.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan R.I. 2015. Rencana Strategi Departemen Kesehatan.


Jakarta: Depkes RI

Kementerian Kesehatan Infodatin. 2016. situasi-balita-pendek. Diambil dari:


http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/2016.pd
f.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013) Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Diambil dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpo
p_20 18/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. (4 Oktober 2018)

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. Diambil dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpo
p_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf. (4 Oktober 2018)
Septikasari M. 2018. Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi.
Yogyakarta: Uny Press.
Sulistyawati A. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Sunarsih T & Dewi V.N.L. 2014. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.

11
Supariasa I.D.N. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
Wahyunik S. 2019. Dinkes Jember Klaim angka balita Stunting Di Jember Capai
11 Persen Tahun 2018. Diambil dari:
https://suryamalang.tribunnews.com/2019/03/01/dinkes-jember-klaim-
angka-balita-stunting-di-jember-capai-11-persen-tahun-2018

Juarna, Hartini, L. and Dewi, R. (2015) ‘Keteraturan dan Cara Mengkonsumsi


Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil’, Jurnal Media
Kesehatan, 8(1), pp. 01–99.
Kementerian Kesehatan RI (2016) Pedoman Pelaksanaan. Jakarta.

Lampiran 1
SUSUNAN ACARA
ROUNDOWN ACARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM
BIDANG KIA
PENANGGUN
JAM ACARA KEGIATAN PENGISI KETERANGAN
G JAWAB
08.30-08.40 Persiapan ● Panitia Semua Arini Amalia Semua panitia:
WIB mempersiapkan panitia Windy Putri Y melakukan
pengisi acara Ririen Nur R pengecekan
dan pembicara Riska Indraweni tempat ,audio
visual serta
kelengkapannya

08.40- 08.50 Pra acara ● Menampilkan Operator Riska Indraweni Operator


WIB video mengenai menampilkan
profil Polteknik video profil
Kesehatan kampus
Kemenkes
Malang
● Tes Suhu, hand
hygiene dan
absensi
08.50 – 09.00 MC ● MC menjelaskan MC dan Ririen Nur R Mc
WIB membaca tata tertib operator Mengingatkan

12
tata tertib ● MC peserta untuk
mengingatkan tetap mematahi
peserta untuk protocol
tetap mematuhi kesehatan
protokol
kesehatan Mc membuka
menggunakan acara,
masker Menyapa
● Mc membuka narasumber,
acara dosen
● Mc menyapa pembimbing,
undangan bidan
● Menyapa peserta koordinator,
● Menyampaikan bidan wilayah dan
susunan acara juga peserta.
MC
menyampaikan
susunan acara
09.00- 09.05 Doa ● Pembacaan doa Panitia Riska Indraweni MC membacakan
WIB doa

09.05-09.10 Pre Test ● Pre test

09.10– 09.30 Seminar ● Pemutaran video Pemateri Arini Amalia Operator


WIB narasumb cara pengukuran Windy Putri Y Menampilkan
er1 antropometri materi, pemateri
● Penyampaian mulai
pemateri oleh menyampaikan
Dina mengenai materinya
cara pengukuran
antropometri pada
balita dan cara
minum penambah
darah pada ibu
hamil
09.30-09.40 Demonstr ● Demonstrasi cara Demonstr Arini Amalia Pemateri
asi pengukuran ator Memandu
antropometri jalannya
demonstrasi
09.40-09.50 Diskusi ● Mc memandu MC dan MC
untuk tanya jawab pemateri Membuka
kepada pertanyaan
narasumber terbuka
09.50-09.55 Penilaian ● Post test Tanya

13
● Mengajukan jawab
pertanyaan lalu
meminta salah
satu menjawab
dan
mendemonstrasik
an cara
pengukuran
antropometri pada
balita
09.55-10.00 Penutup ● Mc mengucapkan MC, Ririen Nur R MC
dan terimakasih, panitia Riska Indraweni berterimakasih
Dokumen pembacaan doa kepada peserta
tasi penutup dan yang telah
meminta untuk berpartisipasi
peserta bersiap aktif.
siap karena akan Panitia
dilakukan Membaca doa
domentasi dan penutup
penyerahan MC melanjutkan
hadiah acara yaitu
dokumentasi

14
Lampiran 2

DAFTAR HADIR PESERTA

15
Lampiran 3

PRINT OUT PPT MATERI

16
MATERI PENGUKURAN ANTROPOMETRI
A. Cara Pengukuran Antropometri pada Balita

1. Penentuan status gizi Anak

a. Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB /TB) untuk


menentukan status gizi anak usia dibawah 5 tahun, apakah normal,
kurus, sangat kurus atau gemuk.
b. Pengukuran Panjang Badan terhadap umur atau Tinggi Badan terhadap
umur (PB/U atau TB/U) untuk menentukan status gizi anak, apakah
normal, pendek atau sangat pendek
c. Pengukuran Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) untuk
menentukan status gizi anak usia 5 – 6 tahun apakah anak sangat kurus,
kurus, normal, gemuk atau obesitas.
2. Cara Pengukuran antropometri
a. Penimbangan Berat Badan (BB):
* Menggunakan timbangan bayi.
• Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2
tahun atau selama anak masih bisa berbaring/duduk tenang.
• Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah
bergoyang.
• Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
• Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung tangan.
• Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan.
• Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
• Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan.
• Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca
angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan kekiri.
* Menggunakan timbangan dacin
• Pastikan dacin masih layak digunakan, perikasa dan letakkan banul
geser pada angka nol. Jika ujung kedua paku dacin tidak dalam posisi
lurus, maka timbangan tidak layak digunakan dan harus dikalibrasi.

17
• Masukan Balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian seminimal
mungkin dan geser bandul sampai jarum tegak lurus.
• Baca berat badan Balita dengan melihat angka di ujung bandul geser.
• Catat hasil penimbangan dengan benar
• Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan Balita dari sarung
timbang.
* Menggunakan timbangan injak (timbangan digital).
• Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah
bergerak.
• Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
• Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai
alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang
sesuatu.
• Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.
• Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
• Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan.
• Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca
angka di tengah tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

b. Pengukuran Panjang Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB):


* Pengukuran Panjang Badan untuk anak 0 - 24 bulan
Cara mengukur dengan posisi berbaring:
• Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.
• Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.
• Kepala bayi menempel pada pembatas angka
• Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel
pada pembatas angka 0 (pembatas kepala).
• Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan kanan
menekan batas kaki ke telapak kaki.
• Petugas 2 membaca angka di tepi diluar pengukur.

18
• Jika Anak umur 0 - 24 bulan diukur berdiri, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0,7 cm.

Pengukuran Tinggi Badan untuk anak 24 - 72 Bulan


Cara mengukur dengan posisi berdiri:
• Anak tidak memakai sandal atau sepatu.
• Berdiri tegak menghadap kedepan.
• Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur.
• Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.
• Baca angka pada batas tersebut.
• Jika anak umur diatas 24 bulan diukur telentang, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan 0,7 cm.

Penggunaan Tabel BB/TB (Kepmenkes No1195/Menkes/SK/XII


/2010) :
• Ukur tinggi/panjang dan timbang berat badan anak, sesuai cara di atas.
• Lihat kolom Tinggi/Panjang Badan anak yang sesuai dengan
hasilpengukuran.
• Pilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan)
sesuai jenis kelamin anak,cari angka berat badan yang terdekat dengan
berat badan anak.
• Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk mengetahui
angka Standar Deviasi
(SD).
c. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)

19
Tujuan untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau
diluar batas normal.
* Jadwal pengukuran disesuaikan dengan umur anak. Umur 0 - 11 bulan,
pengukuran dilakukan setiap tiga bulan. Pada anak yang lebih besar,
umur 12 – 72 bulan, pengukuran dilakukan setiap enam bulan.
Pengukuran dan penilaian lingkar kepala anak dilakukan oleh tenaga
kesehatan terlatih.
Cara mengukur lingkaran kepala:
• Alat pengukur dilingkaran pada kepala anak melewati dahi, diatas
kedua telinga,dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak
kencang.
• Baca angka pda pertemuan dengan angka.
• Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak.
• Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur
dan jenis kelamin anak.
• Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan
ukuran sekarang.
Interpretasi;
a. Jika ukuran lingkaran kepala anak berada di
dalam “jalur hijau” maka lingkaran kepala anak normal.
b. Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar
“jalur hijau” maka lngkaran kepala anak tidak normal.
c. Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal bila
berada diatas “jalur hijau” dan mikrosefal bila berada dibawah “jalur
hijau”
Intervensi:
Bila ditemukan makrosefal maupun mikrosefal segera dirujuk ke rumah
sakit (Kementerian Kesehatan RI, 2016).

20
21
Lampiran 4

DOKUMENTASI KEGIATAN

22
Lampiran 5

HASIL PRE POST TEST

23

Anda mungkin juga menyukai