Anda di halaman 1dari 4

1.

Bimbingan kelompok adalah suatu bentuk layanan, dimana siswa diajak bersama-sama untuk
saling bertukar informasi tentang topik-topik yang dibicarakan dan mengembangkan bersama
permasalahan yang dibicarakan pada kelompok. “bimbingan kelompok merupakan kegiatan
informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan
keputusan yang tepat”. Selanjutnya ditegaskan bahwa layanan bimbingan kelompok
mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang
berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai
dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam
situasi kelompok.
Layanan bimbingan kelompok berjalan dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk
mencapai tujuan layanan. Melalui media dinamika kelompok anggota akan dapat mencapai
tujuan ganda, yaitu mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri untuk memperoleh
kemampuan-kemampuan sosial.

Konseling Kelompok merupakan satu dari beberapa jenis kegiatan kelompok terapi yang
dapat dilakukan oleh para pelaku kesehatan mental disekolah. Konseling kelompok menjadi
salah satu intervensi yang efektif ketika bekerja di lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan
konseling kelompok berfokus pada upaya untuk membantu anggota kelompok dalam
mengatasi masalah yang dihadapi melalui upaya penyesuian diri dan perkembangan
kepribadian
Tujuan dari konseling kelompok lebih diarahkan pada bagaimana kelompok atau anggota
mampu mengeksplorasi segala sesuatu yang dapat mendukung dalam pengembangan diri.
Membantu anggota membuat hubungan yang intim atau kuat antara anggota serta menerima
dan mendukung satu sama lain dalam proses penyelesaian masalah yang dihadapi atau
strategi coping yang dilakukan.

2. Perbandingan tujuan layanan bimbingan dan konseling kelompok.


Tujuan bimbingan kelompok yaitu :
a) bimbingan diberikan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan,
b) bimbingan dilaksanakan untuk membantu individu yang mempunyai masalah,
c) merupakan penyediaan informasi melalui aktivitas kelompok yang terencana dan
terorganisasi,
d) memungkinkan setiap anggota kelompok untuk belajar berpartisipasi aktif dan berbagi
pengalaman dan berbagi pengalaman dalam upaya pengembangan wawasan, sikap dan
atau ketrampilan yang diperlukan dalam upaya mencegah timbulnya masalah atau dalam
upaya pengembangan pribadi.
Tujuan Konseling kelompok, yaitu:
1. Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan diri untuk mengembangkan rasa
identitas unik seseorang
2. Untuk mengenali kesamaan kebutuhan dan masalah anggota dan untuk mengembangkan
rasa keterkaitan
3. Untuk membantu anggota belajar bagaimana membangun hubungan yang bermakna dan
intim.
4. Untuk membantu anggota dalam menemukan sumber daya dalam keluarga besar dan
komunitas mereka sebagai cara untuk mengatasi kekhawatiran mereka
5. Untuk meningkatkan penerimaan diri, kepercayaan diri, harga diri, dan untuk
mencapai pandangan baru tentang diri sendiri dan orang lain Untuk mempelajari cara
mengekspresikan emosi seseorang dengan cara yang sehat
6. Untuk mengembangkan perhatian dan kasih sayang untuk kebutuhan dan perasaan
orang lain
7. Untuk menemukan cara-cara alternatif dalam menangani masalah-masalah
perkembangan yang normal dan untuk menyelesaikan konflik tertentu
8. Untuk meningkatkan pengarahan diri, interdependensi, dan tanggung jawab terhadap
diri sendiri dan orang lain
9. Untuk menjadi sadar akan pilihan seseorang dan membuat pilihan dengan bijak
10. Untuk membuat rencana spesifik untuk mengubah perilaku tertentu

3. Perbedaan dan Persamaan Konseling Kelompok ( KKp ), Bimbingan Kelompok(BKp ),


dan Konseling Individual ( KI )

Indikator Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok Konseling individual

Tujuan Khusus Pembahasan topik- Pembahasan dan Pembahasan dan


topik umum secara pemecahan masalah pemecahan masalah
luas dan mendalam pribadi yang dialami pribadi yang dialami
yang bermanfaat bagi oleh masing-masing konseli.
para anggota anggota kelompok.
kelompok.

Jumlah anggota Dibatasi 10-15 orang Dibatasi sampai sekitar Hanya 1 orang sebagai
10 orang konseli

Fungsi Pemahaman dan Pengentasan dan Pengentasan dan


pengembangan advokasi advokasi

Asas Menekankan pada Menekankan pada asas Menekankan pada asas


asas kesukarelaan kerahasiaan kerahasiaan

Materi layanan Topik bahasan Masalah pribadi anggota Masalah pribadi konseli
kelompok

Format Kelompok kecil Kelompok kecil dengan Satu orang konseli


kegiatan dengan empat tahap empat tahap kegiatan dengan tiga tahap
kegiatan kegiatan
Pengaruh Memanfaatkan Memanfaatkan Keterbukaan konselor
kegiatan dinamika kelompok dinamika kelompok dan konseli

4. Pemimpin kelompok dituntut untuk dapat memainkan peranannya seperti tersebut di bawah
ini:
a. Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan
langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi, baik hal-hal yang
bersifat isi dari yang dibicarakan maupun mengenai proses.
b. Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang berkembang
dalam kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan
kelompok.
c. Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus ke arah yang dimaksudkan maka
pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksud
d. Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi
dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses
e. Pemimpin kelompok diharapkan mampu mengatur “lalu lintas” kegiatan kelompok,
pemegang aturan permainan, pendamai dan pendorong kerja sama serta suasana
kebersamaan
f. Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian
yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggungjawab pemimpin kelompok

5. Dalam konseling kelompok pemecahan masalah dilaksanakan dalam situasi kelompok.


Anggota kelompok biasanya meliputi orang yang mempunyai masalah yang bersamaan atau
yang dapat memperoleh manfaat dari metode itu intensitas dan sifat interaksi dalam proses
konseling berbeda dengan :
a. Tipe Konseling Kelompok
Dapat berupa pemberian informasi kepada kelompok siswa, dapat berupa diskusi
kelompok dengan tujuan agar lewat kegiatan ini sebagian atau seluruh anggota dapat
tertolong. Tetapi ada pula konseling kelompok yang mengharuskan keterlibatan yang
mendalam dari dua pihak dan interaksi yang intensif dari konselor dengan konseli,
mengharuskan saling membagi (sharing) pengalaman, tilikan dan sebagainya.
b. Tujuan
Tujuan dapat bermacam-macam, seperti pemecahan masalah yang ringan dan berat,
diperoleh tilikan-tilikan baru, atau perubahan pandangan, sikap atau tingkah laku. Dapat
juga pemberian pertolongan kepada konseli agar ia dapat melepaskan perasaan-perasaan
negatif yang berakar dalam seperti rasa diri kurang atau rasa bersalah, disertai usaha
memperoleh pengenalan dan konsep yang lebih realistik tentang diri sendiri dan orang
lain.
c. Pribadi Konselor dan Anggota
Kemasakan pribadi konselor, kesehatan jiwa, ataupun adanya masalah-masalah yang
belum terpecahkan dan frustasi-frustasinya ikut menentukan apakah ia dalam kondisi
yang baik untuk bertindak sebagai konselor.

Anda mungkin juga menyukai