Disusun Oleh:
1. Dinda Rahmah Wahyu Maulidinah (2120063)
2. Naila Rosyada (2120081)
3. Sabina Putri Lestari (2120094)
4. Bintang Ghayati Pramesthy Adi (2120100)
Kelas D
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis. Serta berkat taufiq dan hidayah-Nya pula kami
mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERADABAN ISLAM DAULAH
ABBASIYAH 750 – 1258 M” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa kami
panjatkan kepada junjungan Nabi besar, Nabi Muhammad SAW. Yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya semoga kita semua tergolong umat beliau dan mendapatkan
syafaatnya di Yaumil akhir kelak.
Terimakasih kami ucapkan kepada Nadya Kamilia, M.Pd.I. selaku dosen pengampu
mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam yang telah memberikan arahan-arahan serta dukungan
sehingga dalam pembuatan makalah ini. Dengan terselesaikannya makalah ini semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca maupun penulisnya.
Penulis,
Kelompok 4 Sejarah Pendidikan Islam
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah………………………………………………….
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Masa Dinasti Abbasiyah…………….
C. Faktor Kemunduran Dinasti Abbasiyah………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman proses proses terbentuknya Dinasti Abbasiyah?
2. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu Pengetahuan Islam Masa Dinasti Abbasiyah ?
3. Apa sebab-sebab kemunduran Dinasti Abbasiyah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahaui sejarah terbentuknya Dinasti Abbasiyah
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ilmu Pengetahuan Islam Masa Dinasti
Abbasiyah
3. Untuk mengetahui faktor dari penyebab kemunduran Dinasti Abbasiyah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Deri Wanto,S.PdI,MA,
Selepas Bani Umayyah lengser, kekuasaan kekhalifahan Islam berpindah ke
Dinasti Abbasiyah yang berlangsung pada 750-1258 Hijriah atau 1261-1517 Masehi.
Selama masa Kekhalifahan Abbasiyah ini, sejarah ilmu pengetahuan berkembang pesat.
Kekhalifahan Abbasiyah dipelopori oleh Abu Al-Abbas As-Saffah yang meruntuhkan
Dinasti Umayyah pada 1261 Masehi. Abu Al-Abbas As-Saffah juga didaulat sebagai
khalifah pertama Dinasti Abbasiyah.
Perkembangan sistem politik dan ilmu pengetahuan maju pesat di masa
Dinasti Abbasiyah yang melanggengkan kekuasaannya sampai lima abad di kawasan
Timur Tengah. Penamaan Abbasiyah dinisbatkan kepada Abbas bin Abdul Muththallib
yang berasal dari Bani Hasyim. Keturunan Bani Hasyim mengklaim paling berhak
memegang tampuk kekuasaan karena nenek moyang mereka adalah paman Nabi
Muhammad SAW.
Alasan lainnya, dikutip dari "Perkembangan Politik dan Ilmu Pengetahuan pada Dinasti
Abbasiyah" yang ditulis Abdullah Manshur, adalah bahwa warisan tidak diturunkan
kepada sepupu jika masih ada paman, begitu pula dengan keturunan perempuan.
Di era Dinasti Abbasiyah, ilmu pengetahuan Islam berkembang pesat. Masa
puncaknya ketika pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809 H) dan Khalifah Al-
Ma'mun Ar-Rasyid (813-833 H). Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa
Daulah Abbasiyah (2012), Khairul Umam merangkumnya sebagai berikut:
1. Ilmu Tafsir
Pada masa Dinasti Abbasiyah, berkembang dua aliran tafsir yang terus
digunakan hingga sekarang. Dua aliran tafsir itu adalah tafsir bi al-ma’tsur dan tafsir bi
ar-ra’yi. Aliran pertama lebih menekankan kepada penafsiran ayat-ayat Alquran dengan
hadis dan pendapat-pendapat para sahabat. Sementara itu, aliran yang kedua lebih banyak
berpijak pada logika daripada nas syariat.
Ahli tafsir Alquran yang terkenal di masa itu adalah Ibn Jarir al-Thabari
dengan karangannya yang bertajuk Jami’ Al-Bayan fi Tafsir Alquran. Ada pula dikenal
Al-Baidhawi dengan Mu’allim Al-Tanzil, Al-Zamakhsyari dengan karangannya yang
berjudul Al-Kasyaf, Al-Razi dengan Tafsir Al-Kabir, dan lain sebagainya.
2. Ilmu Kalam atau Teologi Islam
Berkat singgungan Islam dengan filsafat Yunani, berkembang juga ilmu kalam
atau teologi Islam di masa Dinasti Abbasiyah. Alquran dan hadis ditelaah kembali
menggunakan akal dan rasio.
Salah satu mazhab ilmu kalam, aliran Mu'tazilah, mencapai masa
keemasannya di Dinasti Abbasiyah. Tokoh-tokoh seperti Washil bin Atha', Abu Huzail,
dan An-Nadzham tercatat sebagai orang-orang berpengaruh di aliran ini. Di masa
kepemimpinan Khalifah Al-Ma'mun, aliran Mu'tazilah bahkan dijadikan mazhab resmi
dinasti ini. Terdapat pula ulama Abu Hasan Al-Asyari yang berusaha menjembatani
pemikiran Mu'tazilah dan hadis-hadis nabi. Pemikirannya hingga sekarang terus dipelajari
umat Islam.
3. Ilmu Tasawuf
Di masa Dinasti Abbasiyah, muncul beberapa tokoh tasawuf besar seperti
Imam Ghazali, Al-Hallaj, Syahabuddin, Al-Qushairi, dan lain sebagainya. Ilmu tasawuf
mengalami perkembangan pesat dan dikaji ulang untuk menjawab tantangan zamannya.
Kitab yang dikarang Imam Ghazali Ihya Ulumuddin terus dipelajari hingga sekarang.
Demikian juga karangan Al-Hallaj, At-Thawashin, hingga Awarifu Al-Ma'arif yang
ditulis Syahabuddin.
4. Ilmu Geografi
Pada masa Dinasti Abbasiyah, peta dunia atau globe pertama dibuat. Globe ini
dikenal dengan sebutan Tabule Regoriana.Penyusunan globe ini dipelopori oleh Al-Idrisi
atau Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Abdullah Al-Idrisi. Peta berbahasa
Arab tersebut menampilkan daratan Eurasia, benua Afrika, dan Asia Tenggara. Peta
Tabule Regoriana inilah yang dijadikan rujukan Christopher Columbus untuk
mengelilingi dunia hingga menemukan benua Amerika.
5. Ilmu Kimia
Salah satu tokoh terbesar di bidang kimia yang lahir di masa Dinasti
Abbasiyah adalah Jabir bin Hayyan. Hingga sekarang, ia diakui sebagai Bapak Kimia
Bangsa Arab. Jabir mengembangkan secara ilmiah dua operasi utama kimia, yaitu
kalnikasi dan reduksi kimia. Ia juga memperbaiki metode penguapan, sublimasi,
peleburan, dan kristalisasi.
Beberapa buku hasil karangannya masih menjadi rujukan hingga sekarang
mencakup Kitab At-Tajmi' (tentang Konsentrasi), Az-Zi’baq As-Syarqi (Air Raksa
Timur), Kitab Ar-Rahmah, dan lain sebagainya.
6. Ilmu Kedokteran dan Farmasi
Di masa Dinasti Abbasiyah, penyakit cacar dan measles pertama kali
dibedakan. Prinsip seton dalam operasi juga ditemukan. Tokoh pelopornya yang terkenal
adalah Ar-Razi atau Abu Bakar Muhammad Bin Zakariya Ar-Razi.
Pada saat itu, Ar-Razi adalah dokter anak masyhur dengan karya kedokteran
Al-Hawi, buku ensiklopedia kedokteran. Selain itu, ada juga Ibnu Sina atau Abu Ali
Husain bin Hasan Ali bin Sina yang mengkodifikasi pemikiran kedokteran Yunani dan
Arab di bukunya Al-Qanun fi At-Thib.
Karyanya juga berupa ensiklopedia kedokteran, serta menjadi referensi
penting kedokteran di masa itu, bahkan sempat menjadi rujukan primer kedokteran di
Eropa selama lima abad (dari abad ke-12 hingga 17 M).
7. Ilmu Matematika
Ilmu matematika mencapai kemajuan pesat di masa Dinasti Abbasiyah. Tokoh
terkenalnya adalah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang menemukan angka 0
(nol). Di masa itu, dikenal juga bilangan positif dan negatif, pengetahuan tentang akar,
aljabar, dan aritmatika.
Faktor Intern
Faktor dari dalam (intern) penyebab mundurnya dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut:
1. Kemewahan hidup di kalangan penguasa
Perkembangan peradaban dan kebudayaan serta kemajuan besar yang diraih Dinasti
Abbasiyah pada periode pertama telah mendorong para penguasa untuk hidup serba mewah,
bahkan cenderung mencolok. Setiap khalifah cenderung ingin lebih mewah daripada
pendahulunya. Kondisi ini berpeluang kepada tentara profesional asal Turki untuk
mengambil alih kendali pemerintahan.
2. Perebutan kekuasaan antara keluarga Bani Abasiyah
Perebutan kekuasaan keluarga Bani Abasiyah dimulai sejak masa Al-Ma’mun dengan
Al-Amin. Ditambah dengan masuknya unsur Turki dan Persia. Setelah Al-Mutawakkil wafat,
pergantian khalifah terjadi secara tidak wajar. Dari kedua belas khalifah pada periode kedua
Dinasti Abbasiyah, hanya empat orang khalifah yang wafat dengan wajar. Selebihnya, para
khalifah wafat karena dibunuh atau diracun dan diturunkan secara paksa.
3. Konflik keagamaan
Sejak terjadinya konflik antara Muawiyah dan Khalifah Ali yang berakhir dengan
lahirnya tiga kelompok umat, yaitu : pengikut Muawiyah, Syi’ah, dan Khawarij. Ketiga
kelompok tersebut senantiasa berebut pengaruh.
Yang paling berpengaruh pada masa kekhalifahan Muawiyah maupun Abbasiyah
adalah kelompok Sunni dan kelompok Syi’ah. Walaupun pada masa-masa tertentu antara
kedua kelompok tersebut saling mendukung. Misalnya pada masa pemerintahan Buwaihi,
antara kelompok yang tak pernah ada satu kesepakatan.
Faktor Ekstern
Seperti disebutkan di atas, bahwa kemunduran Abbasiyah juga karena ada faktor ekstern,
antara lain: banyaknya pemberontakan, dominsai bangsa Turki, dan dominasi bangsa Persia.
Berikut penjelasannya:
1. Banyaknya pemberontakan
Banyaknya daerah yang dikuasai oleh khalifah, akibat kebijakan yang lebih
menekankan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan islam, secara real, daerah-daerah itu
berada di bawah kekuasaan gubernur-gubernur yang bersangkutan. Akibatnya, provinsi-
provinsi tersebut banyak yang melepaskan diri dari genggaman penguasa Bani Abbas.
Adapun cara mereka melepaskan diri dari kekuasan Baghdad dengan dua cara, yaitu:
Pertama: seorang pemimpin lokal memimpin suatu pemberontakan dan berhasil
memperoleh kemerdekaan penuh, seperti Daulah Umayah di Spanyol dan Indrisiyah di
Maroko.
Kedua: seseorang yang ditunjuk menjadi gubernur oleh khalifah, kedudukannya
semakin bertambah kuat. Kemudian melepaskan diri, seperti daulat Aglabiyah di Tunisia dan
Thahiriyah di Kurasan.
2. Dominsai bangsa Turki
Sejak abad kesembilan, kekuatan militer Abbasiyah mulai mengalami kemunduran.
Sebagai gantinya, para penguasa Abbasiyah memperkerjakan orang-orang profesional di
bidang kemiliteran, khususnya tentara Turki. Kemudian mengangkatnya menjadi panglima-
panglima.
Pengangkatan anggota militer inilah dalam perkembangan selanjutnya merebut
kekuasaan tersebut. Walaupun khalifah dipegang oleh Bani Abbas, di tengah mereka,
khalifah bagaikan bonek yang tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, merekalah yang memilih
dan menjatuhkan khalifah yang sesuai dengan politik mereka.
Khalifah Dinasti Abbasiyah yang berkuasa pada masa kekuasaan Bangsa Turki I,
mulai khalifah ke-10 yaitu Khalifah Al-Mutawwakil tahun 232 H. hingga Khalifah ke-22
yaitu Al-Mustaqfi Billah (Abdullah Suni Qasim) pada tahun 334 H. Pada masa kekuasaan
bangsa Turki II (Banu Saljuk), mulai dari khalifah ke-27, Muqtadie bin Muhammad tahun
467 H, hingga khalifah ke-37 Musta’shim bin Mustanshir tahun 656 H.
3. Dominasi bangsa Persia
Masa kekuasan bangsa Parsi (Banu Buyah) berjalan lebih dari 150 tahun. Pada masa
ini, kekuasaan pusat di Baghdad dilucuti dan di berbagai daerah muncul negara-negara baru
yang berkuasa dan membuat kemajuan dan perkembangan baru.
Pada awal pemerintahan Bani Abbasiyah, keturunan Parsi bekerja sama dalam
mengelola pemerintahan dan Dinasti Abbasiyah mengalami kemajuan yang cukup pesat
dalam berbagai bidang.
Pada periode kedua, saat kekhalifahan Bani Abbasiyah sedang mengadakan
pergantian khalifah, yaitu dari Khalifah Muttaqi (khalifah ke-22) kepada Khalifah Muthie’
(khalifah ke-23) tahun 334 H., Banu Buyah (Parsi) berhasil merebut kekuasaan.
Perkembangan kebudayaan serta ilmu pengetahuan dan Ilmuwan yang berpengaruh pada
masa Dinasti Bani Abbasiyah
Secara garis besar ada 2 faktor penyebab tumbuh dan berkembangnya
peradaban Islam, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari
dalam ajaran Islam bahwa ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits,
memiliki kekuatan yang luar biasa yang mampu memberikan motifasi bagi para
pemeluknya untuk mengembangkan peradabannya.
Sedangkan faktor eksternalnya, yaitu ajaran yang merupakan proses sejarah
umat Islam di dalam kehidupannya yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran Islam. Faktor
penyebab tersebut adalah semangat Islam, perkembangan organisasi ketatanegaraan,
perkembangan ilmu pengetahuan, dan perluasan Islam.
B. Saran-saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://punyalembak.blogspot.com/2016/04/sejarah-peradaban-islam-dinasti.html?m=1
https://www.sejarah-negara.com/en/1777/faktor-kemunduran-dinasti-abbasiyah/?amp
https://tirto.id/sejarah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-islam-masa-dinasti-abbasiyah-gaso