Makalah Ketahanan Dan Keamanan Ardyanto Nono
Makalah Ketahanan Dan Keamanan Ardyanto Nono
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejauh menyangkut ancaman militer dari luar, tidak diragukan bahwa peningkatan
kemampuan militer (modernisasi dan profesionalisasi) merupakan sa1ah satu pilihan. Namun,
kecurigaan pihak 1ain, terutama jika hal itu dilakukan dengan lebih banyak memberikan prioritas
Dalam suasana anarki dan ke tidak pastian, upaya unilateral bisa menimbulkan dilema
keamanan (security dilemma) terutama jika upaya unilateral itu berupa penggelaran jenis senjata-
senjata ofensif baru. Pengembangan kekuatan militer yang mengarah pada non-provocative
negara tidak bisa mengamankan dirinya dengan mengancam orang lain. Upaya untuk
membangun keamanan, oleh karenanya, bergeser dari konsep “security against” menjadi
“security with”. Apa yang selama ini dikenal sebagai cooperative security, confidence building
measures, dan preventive diplomacy yang dilakukan secara bilateral, regional, global, maupun
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalh ini adalah :
5. Tujuan Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.[1]
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan pada kekuatan sendiri.Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan
oleh suatu Negara untuk menjamin integritas wilayahnya,perlindungan dari orang dan atau
“bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan”. Dalam kajian
tradisional, keamanan lebih sering ditafsirkan dalam konteks ancaman fisik (militer) yang berasal
dari luar.
“suatu bangsa berada dalam keadaan aman selama bangsa itu tidak dapat dipaksa untuk
mengorbankan nilai-nilai yang dianggapnya penting (vital),jika dapat menghindari perang atau,
jika terpaksa melakukannya, dapat keluar sebagai pemenang.Karena itu, seperti kemudian
disimpulkan Arnord Wolfers, masalah utama yang dihadapi setiap negara adalah membangun
kekuatan untuk menangkal (to deter) atau mengalahkan (to defeat) suatu serangan. Dengan
semangat yang sama, kolom keamanan nasional dalam International Encyclopaedia of the Social
Science mendefinisikan keamanan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-
Kajian keamanan mengenal dua istilah penting, dilema keamanan (security dilema) dan
dilema pertahanan (defence di1emma). Istilah yang pertama, dilema keamanan, menggambarkan
betapa upaya suatu negara untuk meningkatkan keamanannya dengan mempersenjatai diri justru,
serangan pertama pihak lain. Istilah kedua, dilema pertahanan, menggambarkan betapa
pengembangan dan penggelaran senjata baru maupun aplikasi doktrinal nasional mungkin saja
justru tidak produktif atau bahkan bertentangan dengan tujuannya untuk melindungi keamanan
nasional. Berbeda dari dilema keamanan yang bersifat interaktif dengan apa yang (mungkin)
dilakukan pihak lain, dilema pertahanan semata-mata bersifat non-interaktif, dan hanya terjadi
dalam lingkup nasional, terlepas dari apa yang mungkin dilakukan pihak lain.[2]
mengembangkan kehidupan
3. Ketahanan Nasional tidak hanya diwujudkan dalam daya tahan dan keuletan
Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan dari satu unit
yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-cara membela diri sesuai
luar negara dengan dukungan alutsista yang semakin canggih dan modern.
Jenis pertahanan:
nonmiliter/nirmiliter.
Tentara Nasional Indonesia sebagai “komponen utama” dengan didukung oleh “komponen
cadangan” dan “komponen pendukung”. Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman
nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama,
sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur unsur lain
1. Komponen utama
“Komponen utama” adalah Tentara Nasional Indonesia, yang siap digunakan untuk
melaksanakan tugas tugas pertahanan,untuk melindungi dan menjaga pertahaanan negaara serta
wilayah perbatasan negara yang sudah di tentukan agar tidak adanya warga atau orang asing
“Komponen cadangan” (Komcad) adalah “sumber daya nasional” yang telah disiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan
3. Komponen pendukung
“Komponen pendukung” adalah “sumber daya nasional” yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Komponen
“Sumber daya nasional” terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya
buatan. Sumber daya nasional yang dapat dimobilisasi dan didemobilisasi terdiri dari sumber
daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang mencakup berbagai
cadangan materiil strategis, faktor geografi dan lingkungan, sarana dan prasarana di darat, di
perairan maupun di udara dengan segenap unsur perlengkapannya dengan atau tanpa modifikasi.
6. Organisasi kepemudaan
Berbicara soal batas wilayah yang memisahkan satu negara dengan negara lain merupakan
permasalahan yang sangat konflek sekali. Tidak jarang hampir disetiap negara sering terjadi
Pada peraturan dan perundangan-undangan Dewan Keamanan PBB tentang pengaturan dan
kesepakatan perbatasan wilayah negara di dunia menyebutkan bahwa perbatasan adalah garis
khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik atau yurisdiksi seperti negara, negara
Perbatasan yang terdapat di daratan suatu wilayah biasanya ditandai dengan tanda-tanda patok
atau tugu yang sudah menjadi kesepakatan bersama antara pemerintah negara-negara yang
memiliki batas satu daratan dengan bukti kesepakatan yang ditandatangani bersama dibawah
naungan Dewan Keamanan PBB yang menangani tentang perbatasan suatu batas negara
berdaulat. Selain ditandai dengan patok atau tugu, perbatasan batas wilayah negara berdaulat bisa
juga ditandai dengan bentangan memanjang bangunan berbentuk pagar batas yang tentunya
Sementara itu yang masih sangat sulit untuk ditandai dan dibuktikan dengan tanda yang akurat
dan identik adalah soal tanda batas perbatasan wilayah yang memisahkan satu negara dengan
negara lain yang berhubungan dilautan lepas dan batas wilayah penerbangan. Disinilah yang
Di Indonesia sendiri soal perbatasan antar wilayah batas negara dengan negara tetangga lainnya
hingga sekarang masih belum terselesaikan dengan tuntas. Pesoalan perbatasan di Indonesia
dengan negara-negara tetangganya sering kali terjadi kesalah pahaman, dan hal itu sering terjadi
pelanggaran yang banyak dilanggar oleh negara-negara tetangga, seperti batas wilayah
Pelanggaran perbatasan batas suatu negara sering terjadi dilakukan oleh tingkah laku politik
berkepentingan oleh salah satu negara perbatasan yang melibatkan warga masyarakat di
perbatasan, militer dan perubahan peta perbatasan yang sepihak oleh negara yang menginginkan
Di Indonesia sendiri hal tersebut diatas sering terjadi semacam itu, dan biasanya selalu dimulai
dengan provokasi ganda yang dilakukan oleh negara tetangganya. Baik dengan cara
penyerobotan batas wilayah perbatasan dengan invansi militer, penghilangan tanda bukti batas
perbatasan, pembangunan ilegal sebuah bangunan atau kawasan yang dibangun melebihi batas
negara yang telah disepakati, atau juga adanya perubahan peta perbatasan yang sepihak yang
dilakukan oleh negara bersangkutan (salah satu negara tetangga yang berkeinginan untuk
memperluas wilayah teritorialnya dengan melakukan perubahan peta internasional soal tanda
BAB II
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara republik indonesia,dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan
1. politik
2. Social
3. Budaya
4. Persatuan
Persoalan siapa yang harus bertanggung jawab untuk menjawab ancaman keamanan tertentu
menjadi rumit dan politikal: rumit, karena perkembangan konsep dan ketidapastian setelah
berakhirnya Perang Dingin dan politikal, karena landasan konstitusiona1, sejarah, maupun realita
politik bisa menjadi kekuatan inersia untuk membangun pola pembagian kerja baru. Salah satu
konsekuensi penting adalah perlunya ketentuan yang mengatur level of engagement dan
instrumen yang boleh digunakan dalam setiap bagian dari spektrum ancaman terhadap keamanan
nasional.
1. Saran
Di dalam pertahanan negara seluruh elemen masyarakat, mahasiswa dan laainnya juga sangat
berperan penting dalam rangka atau ikut serta dalam mempertahankan pertahanan dan keamanan
negara agar tetap terjaga dari ancaman luar supaya kehidupan di suatu negara itu menjadi lebih
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: Paradigma.
2003), h. 32
h. 42
44