Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN MASALAH : KEPUTUSASAAN

A. Konsep Dasar Teori


1. Pengertian
Keputusasaan adalah kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang hanya
adasedikit bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi
energidemi kepentingan sendiri (NANDA, 2012
Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang
individu tidak melihat ada alternative atau tersedia pilihan untuk memecahkan masalah-
masalah atau untuk mencapai apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan energinya
sendiri untuk menetapkan tujuan.(Lynda Juall Carpenito – Moyet, hal 219)
Keputusasaan adalah Kondisi subjektif yang ditandai dengan individu
memandang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau bahkan
tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi energi
demi kepentingan sendiri ( NANDA 2009, hal 216 )

2. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Respon Emosional Reaksi Berduka Rumit Supresi Emosi Reaksi Berduka Tertunda Depresi

3. Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon keputusasaan adalah:

1) Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang
mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis
dalammenghadapi suatu permasalahan
2) Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang teratur,
cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan fisik
3) Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang
mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya pesimis,selalu
dibayangi oleh masa depan yang suram, biasanya sangat peka dalam menghadapi
situasi masalah dan mengalami keputusasaan
4) Struktur Kepribadian Individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah diri
akan menyebabkan rasa percaya diri yang rendah yang tidak objektif terhadap stress
yang dihadap
4. Faktor Prespitasi

Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan keputusasaan adalah:


1) Faktor kehilangan
2) Kegagalan yang terus menerus
3) Faktor lingkungan
4) Orang terdekat (keluarga)
5) Status kesehatan (penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa
6) Adanya tekanan hidup
7) Kurangnya iman

5. Tanda Dan Gejala

Adapun tanda dan gejala menurut, Keliat (2005) adalah:


1) Ungkapan klien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa (“saya
tidak dapat melakukan”
2) sering mengeluh dan Nampak murung
3) Nampak kurang bicara atau tidak mau berbicara sama sekali
4) Menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul.
5) Menarik diri dari lingkungan
6) Kontak mata kurang.
7) Nampak selalu murung atau blue mood.
8) Menunjukkan gejala fisik kecemasan (takikardia, takipneu)
9) Menurun atau tidak adanya selera makan
10) Peningkatan waktu tidur.
11) Penurunan keterlibatan dalam perawatan
12) Bersikap pasif dalam menerima perawatan.

6. Akibat

Akibat yang dapat ditimbulkan dari terjadinya keputusasaan yaitu :


1) Stress,Depresi,Galau ,Sakit
2) Pola hidup yang tidak teratur
3) Letih, lesu, lemah; disebabkan karena faktor psikis
4) Hilang kesempatan yang ada, karena ketika kesempatan itu datang ia sibuk
dengan rasaputus asa yang ada
5) Trauma; tidak lagi memiliki keberanian dan kemampuan untuk
melakukan hal yangsama karena takut akan mengalami rasa putus asa untuk
yang kedua kalinya
6) Gila; akibat jangka panjang yang umumnya terjadi pada sebagian orang
Sakit; diawali dengan makan yang tidak teratur, tidur terlalu larut, beban
pikiran yangberlebihan
7) Sakit; diawali dengan makan yang tidak teratur, tidur terlalu larut, beban
pikiran yangberlebihan
8) Kematian; beberapa mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan tidak
hanya karenasakit yang berkepanjangan namun juga karena faktor psikis yang
berlebihan
7. Mekanisme Koping
Konstruktif
1. Menilai encapaian hidup
2. Menilai nyaman dengan pasangan hiup
3. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
4. Kreatif: mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan seuatu yang bermanfaat
5. Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan orang lain
6. Perhaitian dan peduli dengan orang lain
Destruktif
1. Tidak kreatif : kurang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat
2. Tidak mempunyai hubungan yang akrab,kurang berminta beerja dan berkeluarga
3. Enggan menunggkapkan perasaan yang sebenarnya
4. Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan
iritabilitas,ketidaksukaan,marah dan rasa bersalah.
8. Sumber Koping
Personal Ability
Kurang komunikatif,hubungan interpersonal kurang baik ,kurang memiliki
kecerdasan dan bakat tertentu.
Social Suport
Hubungan yang kurang bai kantar individu ,keluarga,kelompok dan
masyarakat,kurang terlibat dalam organisasi social,adanya konflik nilai budaya.
Materiall Asset :
Penghasilan individu atau keluarga yang tidak mencukupi ,kesulitan untuk
mendapatkan pelayanan Kesehatan,tidak memiliki pekerjaan.
Positief belief:
Tidak mempunyai keyakinan dan nilai yang positif ,kurang memiliki motivasi,kurang
berorientasi Kesehatan pada upaya pencegahan (lebih dominan upaya pengobatan).

9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis pada orang yang mengalami keputusasaan yaitu:
1) Psikofarmaka
Terapi dengan obat-obatan sehingga dapat meminimalkan gangguan keputusasaan.
2) Psikoterapi
Adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah diberikan terapi
psikofarmaka dan telah mencapai tahapan dimana kemampuan menilai realitas sudah
kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik. Psikoterapi ini bermacam-
macam bentuknya antara lain psikoterapi suportif dimaksudkan untuk memberikan
dorongan, semangat dan motivasi. Psikoterapi Re-eduktif dimaksudkan untuk
memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan
di waktu lalu. Psikoterapi rekonstruktif dimaksudkan untuk memperbaiki kembali
kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi kepribadian utuh seperti
semula sebelum sakit.
3) Terapi Psikososial
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar mampu kembali beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri tidak
tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban keluarga. Penderita selama
menjalani terapi psikososial ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat
psikofarmaka
4) Terapi Psikoreligius
Terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual keagamaan seperti sembahyang, berdoa,
mamanjatkan puji-pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan, kajian kitab suci dsb
5) Rehabilitasi
Dalam program rehabilitasi dilakukan berbagai kegiatan antara lain, terapi kelompok,
menjalankan ibadah keagamaan bersama, kegiatan kesenian, terapi fisik berupa
olahraga, keterampilan, berbagai macam kursus, bercocok tanam, rekreasi, dan
sebagainya. Pada umumnya program rehabilitasi ini berlangsung antara 3-6
bulan. Secara berkala dilakukan evaluasi paling sedikit dua kali yaitu evaluasi
sebelum penderita mengikuti program rehabilitasi dan evaluasi pada saat si
penderita akan dikembalikan ke keluarga dan ke masyarakat.
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

1) Identitas klien
Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan,
tanggal masukrumah sakit, tanggal pengkajian, nomorregister, dan diagnosa
medis
2) Keluhan utama
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi hati
klien,apa yangdipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan
melalui perilaku.Beberapa percakapan yang merupakan bagian pengkajian
agar mengetahui apa yangmereka pikir dan rasakan adalah :
a) Persepsi yang adekuat tentang rasa keputusasaan
b) Dukungan yang adekuat ketika putus asa terhadap suatu masalah
c) Perilaku koping yang adekuat selama proses

Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan masalah keputusasaan adalah:
1) Ketidakberdayaan
2) Keputusasaan
3) Harga diri rendah
Sedangkan data yang perlu dikaji pada pasien dengan masalah keputusasaan:
a) Data Subjektif
1) Pasien mengatakan tidak dapat lagi melakukan sesuatu dan merasa
hidupnya terasa hampa
2) Pasien mengatakan tidak mau makan
b) Data Objektif
1) Pasien Nampak selalu murung
2) Pasien Nampak selalu sedih
3) Kontak mata kurang
Pohon Masalah

Harga Diri Rendah Causa

Keputusasaan
Core Problem

Ketidakberdayaan
Effect

2. Diagnosa Keperawatan

a. Keputusasaan
b. Harga Diri Rendah
c. Ketidakberdayaan
3. Rencana Keperawatan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


MASALAH : KEPUTUSASAAN

TGL/ DIAGNOSA PERENCANAAN


INTERVENSI
JAM KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI
Keputusasaan TUM :
Klien mampu Setelah dilakukan Tindakan Bina hubungan saling percaya;
mengekspresikan harapan keperawatan diharapkan klien 1. Ucapkan salam
positif Tentang masa menunjukkan tanda-tanda 2. Perkenalkan diri: sebutkan
depan,mengekspresikan tujuan percaya kepada perawat: nama dan panggilan yang
dan arti kehidupan a. Ekspresi wajah disukai
TUK 1 bersahabat 3. Tanyakan nama klien dan
1.Klien mampu membina b. Ada kontak mata panggilan yang disukai
hubungan saling percaya c. Menunjukkan rasa 4. Jelaskan tujuan pertemuan
senang 5. Dengarkan klien dengan
d. Mau duduk penuh perhatian
berdampingan Bersedia 6. Bantu klien penuhi
mnegungkapkan kebutuhan dasarnya
masalah yang dihadapi

TUK 2 Setelah 1x24 jam interaksi, Klienmengenalmasalahkeputusasaan


2. Klien dapat mengenal klien mampu menyebutkan : nya:
masalah keputusasaan 1. Penyebab rasa 1. Beri kesempatan bagi klien
keputusasaan untuk mengungkapkan
2. Tingkah laku yang perasaan
mendukung putus asa sedih/kesendirian/keputusas
3. Apa yang dilakukan aannya.
klien ketika 2. Tetapkan adanya perbedaan
keputusasaan muncul antara cara pandang klien
4. Identifikasi keuntungan terhadap kondisinya dengan
dan kerugian cara cara pandang perawat
alternatif lain terhadap kondisi klien
3. Bantu klien
mengidentifikasi tinghkah
laku yang mendukung putus
asa:pembicaraan
abnormal/negative,
menghindari interaksi
dengan kurangnya
partisipasi dalam aktivitas
4. Diskusikan dengan klien
cara yang biasa dilakukan
untuk atasi masalahnya,
tanyakan manfaat dari cara
yang digunakan
5. Dukung klien untuk
menggunakan koping efektif
yang selama ini digunakan
oleh klien
6. Beri alternatif penyelesaian
masalah atau solusi.
7. Bantu klien identifikasi
keuntungan dan kerugian
dari tiap alternative
8. Identifikasi kemungkinan
klien untuk bunuh diri
(putus asa adalah factor
risiko terbesar dalam ide
untuk bunuh diri):tanyakan
tentang rencana,metode, dan
cara bunuh diri

TUK 3 Setelah 1x24 jam interaksi, Klien berpartisipasi dalam aktivitas:


3.Klien dapat berpartisipasi klien mampu menyebutkan : 1. Identifikasi aspek positif dari
dalam aktivitas 1. Aspek positif dan dunia klien
kemampuan yang 2. Dorong klien untukb erfikir
dimiliki yang menyenangkan dan
2. pengalaman yang melawan rasa putus asa
menari 3. Dukung klien untuk
mengungkapkan pengalaman
yang mendukung pikiran
dan perasaan positif.
4. Berikan penghargaan yang
sungguh-sungguh terhadap
usaha klien dalam mencapai
tujuan,memulai perawatan
diri, dan berpartisipasi
dalam aktifitas

TUK 4 Setelah 1 kali interaksi, Klien menggunakan keluarga


4.Menggunakan keluarga klien dapat memanfaatkan sebagai sistem pendukung :
sebagai system pendukung sistem pendukung yang ada 1. Bina hubungan saling
di lingkungan keluarga percaya dengan keluarga:
a. Ucapkan salam
b. Perkenalkandiri:
sebutkan nama dan
panggilan yang
disukai
c. Tanyakan nama
keluarga,panggilan
yang dii sukai dan
hubungan Dengan
klien
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Buat kontrak
pertemuan
2. Identifikasi masalah yang
dialami keluarga terkait
kondisi putus asa klien
3. Diskusikan upaya yang
telah dilakukan keluarga
untuk membantu klien atasi
masalah dan bagaimana
hasilnya
4. Tanyakan harapan keluarga
untuk membantu klien atasi
masalahnya
5. Diskusikan dengan keluarga
tentang keputusasaan :
a. Arti,
penyebab,tanda-
tanda, akibat lanjut
bila tidak diatasi
b. Psikofarmaka yang
diperoleh klien:
manfaat,dosis, efek
samping, akibat bila
tidak patuh minum
obat
c. Cara keluarga
merawat klien
d. Askes bantuan bila
keluarga tidak
dapat mengatasi
kondisi klien
(puskesmas, RS)
4. Pelaksanaan

Masalah Tindakan Perawatan Untuk Tindakan Keperawatan Untuk


Keperawatan Pasien Keluarga
Keputusasaan SP I SP I
1. Mendiskusikan 1. Mendiskusikan
kegiatan positif yang masalah yang
dulu pernah dirasakan keluarga
dilakukan, dan dalam merawat pasien
menulis ulang 2. Menjelaskan
kegiatan positif yang pengertian, tanda dan
sudah di diskusikan gejala keputusasaan,
3. Menjelaskan cara-cara
merawat pasien
SP II
1. Mendiskusikan SP II
kemampuan pasien 1. Melatih keluarga
dalam kegiatan sehari mempraktekkan cara
hari misalnya merawat pasien
membuat minuman dengan masalah
untuk dirinya atau keputusasaan
orang lain 2. Melatih keluarga
melakukan cara
merawat langsung
kepada pasien
5. Evaluasi

Pada tinjauan teoritis evaluasi yang diharapkan adalah :


1. Pasien mempercayai perawat sebagai terapis
2. Klien dapat menggunakan keluarga sebagai system pendukung
3. Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas
4. Klien dapat mengenal masalah keputusasaan
DAFTAR PUSTAKA

Townsend MC. Essentials of psychiatric mental health nursing: Concepts of care in evidence-
based practice. FA Davis; 2013 Aug 16
Keliat BA, Akemat S, Daulima NH, Nurhaeni H. Keperawatan kesehatan jiwa komunitas:
CMHN (Basic Course). Jakarta: EGC. 2011.
Kartono R. Ketidakberdayaan (Powerlessness) Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) Di Kota
Malang. Sosio Konsepsia. 2017 May 17;16(3):295-313.

Anda mungkin juga menyukai