Disusun oleh:
Karina 2002020063
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Konstitusi dan Tata Perundang-
undangan" ini tepat pada waktunya. Dan tidak lupa pula shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul
qiyamah, Aamiin.
Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari dosen pengajar dalam mata kuliah
"Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan" sebagai bahan diskusi kelompok yang akan
kami presentasikan. Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat dalam
menunjang proses pembelajaran serta memberikan manfaat bagi pembacanya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan serta
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul ............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................
B. Daftar Pustaka...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau Undang-undang Dasar atau disingkat UUD
dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara yang biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur
hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar
bagi peraturan-peraturan lainnya.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembahasan
2. Untuk mengetahui fungsi, tujuan, ruang lingkup dan klasifikasi dari konstitusi.
BAB II PEMBAHASAN
A. Konstitusi dan tata perundang-undangan
a. Pengertian konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Constitution”,( Dalam bahasa latin :
constituante) atau Undang-undang Dasar atau disingkat UUD dalam negara adalah sebuah
norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara yang biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci,
melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan
lainnya. sedangkan dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang – undang
dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar yang memuat ketentuan –
ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah
keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur cara suatu
pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat negara.
Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas
politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional
sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan
struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya.
Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya.
C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk membatasi
kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan
merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu setiap konstitusi
senantiasa memiliki dua tujuan, yaitu:
Tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan
penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk
mewujudkan tujuan Negara.
Menurut Henc Van Maarseven (Harahap, 2008:179) bahwa konstitusi berfungsi menjawab
berbagai persoalan pokok negara dan masyarakat, yaitu:
Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.
Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang
dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya
dibidang politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
Klasifikasi Konstitusi
Konstitusi tertulis adalah konstitusi dalam bentuk dokumen yang memiliki “kesakralan
khusus” dalam proses perumusannya. Sedangkan konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi
yang lebih berkembang atas dasar adat-istiadat daripada hukum tertulis. ).
Konstitusi yang dapat diubah atau diamandemen tanpa adanya prosedur khusus dinyatakan
sebagai konstitusi fleksibel. Sebaliknya konstitusi yang mempersyaratkan prosedur khusus
untuk perubahan atau amandemennya adalah konstitusi kaku.
Konstitusi derajat tinggi ialah suatu konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam
negara. Jika dilihat dari segi bentuknya, konstitusi ini berada diatas peraturan perundang-
undangan yang lain. Demikian juga syarat-syarat mengubahnya sangat berat.
konstitusi tidak sederajat ialah suatu konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan serta
derajat seperti konstitusi derajat tinggi. Persyaratan yang perlukan untuk mengubah
konstitusi jenis ini sama dengan persyaratan yang diperlukan untuk mengubah peraturan-
peraturan yang lain setingkat Undang-undang.
Bentuk ini berkaitan dengan bentuk suatu negara; jika bentuk suatu negara itu serikat,
maka akan didapatkan sistem pembagian kekuasaan antara pemerintah negara serikat
dengan pemerintah negara bagian. Sistem pembagian kekuasaan ini diatur dalam konstitusi.
Dalam negara kesatuan pembagian kekuasaan tidak dijumpai, karena seluruh kekuasaannya
terpusat pada pemerintahan pusat sebagaimana diatur dalam konstitusi.
Presiden tidak dipilih oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan tetapi dipilih
langsung oleh rakyat atau oleh dewan pemilih, seperti Amerika Serikat dan Indonesia
Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat
memerintahkan diadakan pemilihan.
Undang-Undang Dasar atau konstitusi negara republik Indonesia disahkan dan ditetapkan
oleh panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 agustus 1945 diketuai
oleh Ir. Soekarno. Dalam perjalanan sejarah, konstitusi Indonesia telah beberapa kali
mengalami pergantian baik nama maupun substansi materi yang dikandungnya. Berikut
perjalanan sejarahnya :
1. Undang-Undang Dasar 1945 yang masa berlakunya sejak 18 Agustus 1945 – 27 Desember
1949.
2. Konstitusi RIS dengan masa berlakunya sejak 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950.
3. Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) Republik Indonesia 1950 yang masa berlakunya
sejak 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959.
1. Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan
oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.
2. Setiap usul perubahan pasal-[asal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan
jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
3. Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR.
Konstitusi menjadi suatu hal yang berkontribusi terhadap terciptanya kehidupan yang
demokratis di suatu negara yang memilih konstitusi demokratis. Jika negara menggunakan
konstitusi demokratis, maka konstitusi demokratis di negara tersebut harus dapat menjamin
terwujudnya demokrasi di negara tersebut dan tentunya setiap konstitusi yang digolongkan
sebagai demokratis tentunya harus memiliki prinsip-prinsip dasar demokrasi itu sendiri.
menurut ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasca perubahan keempat
(Tahun 2002), dalam struktur kelembagaan Republik Indonesia terdapat 8 (delapan) buah
organ negara yang mempunyai kedudukan sederajat yang secara langsung menerima
kewenangan konstitusional dari UUD, yaitu:
Selain itu, ada pula lembaga yang tidak disebut namanya, tetapi disebut
Umum yang juga bukan nama karena ditulis dengan huruf kecil. Baik Bank Indonesia
A. Kesimpulan
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Constitution”,( Dalam bahasa latin
: constituante) atau Undang-undang Dasar atau disingkat UUD dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara yang
biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis.
Tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang
dilakukan penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa
untuk mewujudkan tujuan Negara.
menurut ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasca perubahan
keempat (Tahun 2002), dalam struktur kelembagaan Republik Indonesia terdapat 8
(delapan) buah organ negara yang mempunyai kedudukan sederajat yang secara
langsung menerima kewenangan konstitusional dari UUD seperti MPR dan DPR.
Daftar Pustaka
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-konstitusi/
https://www.kompasiana.com/adysantoso2829/5e6e56fbd541df71823206d2/konstitusi-
sebagai-piranti-kehidupan-negara-yang-demokratis.