3505-Article Text-7168-2-10-20180213
3505-Article Text-7168-2-10-20180213
3 (2) (2014)
Indonesian Journal of Chemical Science
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs
Sejarah Artikel: Limbah plastik merupakan masalah lingkungan dikarenakan plastik sulit
Diterima Juni 2014 terdegradasi. Plastik biodegradable menjadi salah satu solusinya. Pati merupakan
Disetujui Juli 2014 polimer alami yang dapat digunakan untuk produksi plastik biodegradable karena
Dipublikasikan Agustus 2014 sumbernya melimpah, dapat diperbaharui dan mudah terdegradasi misalnya kulit
pisang raja. Namun plastik biodegradable dari pati memiliki sifat yang kurang
elastis dan bersifat hidrofilik sehingga perlu ditambahkan bahan tambahan lain
Kata kunci:
untuk meningkatkan karakteristik mekaniknya. Penambahan plasticizer dengan
plastik biodegradable
maksud meningkatkan elastisitas untuk memperlemah kekakuan dari polimer,
limbah kulit pisang raja
misalnya gliserol. Serta penambahan aditif lain seperti kitosan, karena kitosan
gliserol
yang memiliki sifat hidrofob sehingga dapat mengurangi sifat hidrofiliknya.
kitosan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mensintesis platik biodegradable dari
limbah kulit pisang raja dengan penambahan gliserol dan kitosan serta
karakteristiknya. Dari hasil penelitian diperoleh plastik berupa lembaran tipis
berwarna cokelat (film plastik) yang telah diuji sifat mekaniknya sehingga
didapatkan kondisi terbaik yaitu formulasi pati-kitosan 6:4 g/g adalah pada
konsentrasi plasticizer gliserol 15 % dengan kekuatan tarik 12,36 Mpa, persen
elongasi 2,3 % dan persen air terserap 20,75%.
Abstract
165
MR Utami / Indonesian Journal of Chemical Science 3 (2) (2014)
memiliki kuat tarik mengalami penurunan. Dan Pada Gambar 4. plastik dengan perban-
juga terlihat pada tekstur permukaannya yang dingan pati: kitosan memiliki ketahanan terbaik
masih kasar, yang menandakan kurang homo- adalah 5:5, dengan persen air terserap 20,75%.
gen (Buzarovska, et al.; 2008). Penambahan kitosan menjadikan plastik
memiliki nilai persen air terserap menjadi kecil.
Hal ini karena kitosan memiliki sifat hidrofobik
dan tidak larut dalam pelarut air. Namun hasil
yang diperoleh belum sepenuhnya baik karena
plastik masih cenderung menyerap air yaitu
20,75%, hal ini juga dipengaruhi oleh adanya
gugus OH- pada plastik yang menyebabkan
bioplastik ini masih bersifat hidrofilik (Darni &
Gambar 3. Pengaruh perbandingan pati dan Utami; 2010).
kitosan terhadap % elongasi Plastik biodegradable memiliki keunggulan
Pada uji persen elongasi diperoleh hasil dibandingkan plastik sintetis yang terbuat dari
dari perbandingan pati: kitosan 10:0 mengalami minyak bumi yaitu dalam hal lama waktu
kenaikan dan mengalami penurunan pada terdegradasinya. Plastik biodegradable lebih
perbandingan 7:3. Hal ini disebabkan oleh mudah terdegradasi di alam sedangkan plastik
semakin menurunnya jarak ikatan inter- sintesis membutuhkan waktu lama. Hal tersebut
molekulernya (Sanjaya & Puspita; 2011). disebabkan karena komponen penyusun di-
Dengan demikian dapat disimpulkan adanya dalamnya yang merupakan bahan alam yang
penambahan kitosan juga dapat meningkatkan mudah terdegradasi. Hal ini dikarenakan
elastisitas plastik. Diperoleh hasil terbaik pada plastik yang dihasilkan mengandung gugus
plastik yang memiliki kuat tarik terbaik yaitu hidroksi dan gugus karbonil (CO) dan gugus
pada perbandingan pati: kitosan 6:4. Hal ester (COOH), gugus tersebut menandakan
tersebut dikarenakan semakin banyak ikatan bahwa plastik mampu terdegradasi dengan baik
hidrogen yang terdapat dalam plastik sehingga di dalam tanah. Hasil pengujian biodegradabi-
ikatan kimianya semakin kuat dan sulit diputus litas disajikan pada Gambar 5.
karena memerlukan energi yang besar untuk
memutus ikatan tersebut (Sanjaya & Puspita;
2011).
Pada pengujian ketahanan air, penambah-
an kitosan sebagai bahan pendukung merupa-
kan salah satu campuran dari plastik biodegra
dable yang menyebabkan plastik biodegradable
tersebut memilki ketahanan terhadap air, hal ini
karena kitosan sendiri adalah senyawa yang
bersifat hidrofobik. Dimana kitosan memodifi- Gambar 5. Pengaruh perbandingan pati dan
kasi molekul pati dengan proses grafting atau kitosan terhadap persen kehilangan berat
pencangkokan molekul kitosan kedalam Gambar 5. membuktikan bahwa plastik
molekul pati sehingga kitosan akan mampu yang dihasilkan bersifat biodegradable. Sifat yang
mereduksi sifat dari pati yang pada dasarnya cenderung hidrofil membuat plastik lebih cepat
bersifat hidrofilik. Berdasarkan uji yang dilaku- terdegradasi. Hasil yang diperoleh persen berat
kan didapat bahwa kondisi terbukti menurun- yang hilang semakin kecil dari perbandingan
kan sifat hidrofil plastik yang dihasilkan. Hasil pati:kitosan adalah 10:0 dikarenakan penam-
uji ketahanan air disajikan dalam Gambar 4. bahan kitosan akan mengurangi sifat hidrofil
dari plastik. Sehingga plastik tidak mudah
menyerap air. Hal yang sangat berpengaruh
dalam proses biodegradasi diantaranya adalah
pengaruh mikroorganisme (bakteri), jamur, dan
alga serta aktivitas enzim, selain itu sifat
hidrofobik bahan adiktif, proses produksi,
struktur polimer, morfologi dan berat molekul
plastik tersebut. Faktor eksternal lain di-
Gambar 4. Pengaruh pati dan kitosan terhadap antaranya adalah kondisi lingkungan (suhu,
persen air yang terserap
intensitas cahaya matahari, dan kelembaban)
166
MR Utami / Indonesian Journal of Chemical Science 3 (2) (2014)
167