Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH UNIT OPERASI 1 : PROSES MEKANIK

FLIGHT CONVEYOR
Diajukan Untuk Memenuhi Tuntutan Tugas Mata Kuliah Unit Proses 1 Proses Mekanik

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. M. Fahri Pratomo 21030117140007


2. Nisrina Yumna Hanifah 21030117120018
3. Murest Patra Patriosa W. 21030117130092
4. Nurul Latifah 21030117130095
5. Mar’atu Masyaroh 21030117120035
6. Grace Sheilla 21030117130100
7. Falvocha Alifsmara J. 21030117120031

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
FLIGHT CONVEYOR

Muhammad Fahri Pratomo, Nisrina Yumna Hanifah, Murest Patra Patriosa Wibowo,
Nurul Latifah, Grace Sheilla, Falvocha Alifsmara Joelyna, Mar’atu Masyaroh
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam sebuah industri kimia banyak dijumpai bahan baku maupun produk yang
dihasilkan berwujud padat. Padatan tersebut memiliki bentuk, ukuran, sifat fisik dan sifat
kimia yang beragam. Selain itu, juga sering kita jumpai lokasi pabrik yang jauh dari sumber
bahan baku serta perlu melewati medan yang cukup sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan sutau
alat transportasi padatan dalam sebuah industri kimia yang diantaranya digunakan untuk
mengangkut padatan dari sumber bahan baku ke lokasi pabrik, dari Gudang bahan baku ke
alat proses, dari alat proses satu ke alat proses yang lain, serta dari Gudang prodek ke
distributor (konsumen). Adapun salah satu contoh alat transportasi padatan tersebut adalah
flight conveyor

Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan penting alat transportasi padat dalam industri?
2. Apa saja jenis alat transportasi padat dalam industri?
3. Bagaimana cara kerja flight conveyor?

Tujuan
1. Mahasiswa memahami peranan penting alat transportasi padat dalam industri
2. Mahasiswa memahami jenis alat transportasi padat dalam industri
3. Mahasiswa memahami cara kerja flight conveyor

PEMBAHASAN
Transportasi Bahan Padat
Sebuah industri umumnya didirikan dengan tujuan untuk mengolah sebuah bahan
mentah (raw material) atau bahan setengah jadi menjadi produk yang diinginkan dengan
biaya seminimal mungkin dan menghasilkan prosuk dengan kualitas yang baik. Bahan
mentah atau bahan setengah jadi sebagai bahan baku industri serta produk sebagai hasil
proses industri sering kali kita jumpai berada dalam wujud padat. Bahan baku padatan ini pun

1
memiliki bentuk, ukuran, sifat fisik, dan sifat kimia yang beragam. Oleh karena itu, perlu
dilakukan treatment untuk menjadikan karakteristik bahan baku sesuai dengan apa yang
diinginkan reaktor yang digunakan. Adapun suatu pabrik sebagai tempat berlangsungnya
proses produksi memiliki berbagai pertimbangan dalam pendirian lokasinya apakah
berdekatan dengan sumber bahan baku atau berdekatan dengan pasar konsumen. Untuk
pabrik yang berlokasi jauh dari sumber bahan baku terlebih lagi jika diiringi dengan medan
yang sulit menjadikan sebuah pabrik harus memiliki sistem transportasi bahan padat yang
sesuai dengan kondisinya.
Transportasi bahan padat (Trasportation of solid) adalah pemindahannya baik jarak
jauh maupun jarak dekat. Istilah yang biasanya digunakan untuk transportasi padatan adalah
conveying (pengangkutan). Alat transportasi padatan dibutuhkan diantaranya untuk:
a. Mengangkut bahan padat dari sumber bahan baku ke lokasi pabrik (Gudang)
b. Mengangkut bahan padat dari Gudang ke alat proses
c. Mengangkut bahan padat dari alat proses yang satu ke alat proses yang lain
d. Mengangkut bahan padat dari Gudang produk ke distributor (konsumen)
Pengangkutan material dari satu tempat ke tempat lain dapat dilakukan dengan alat
transport seperti truck, trailer, power shovel, gantry (crane) dan sebagainya. Pengangkutan
dapat pula dilakukan dari satu unit produksi ke unit produksi lain dengan menggunakan alat
conveyor, elevator dan lain-lain. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material
padatan antara lain tergantung pada :
a. Kapasitas material yang ditangani
b. Jarak perpindahan material
c. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
d. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
e. Harga peralatan tersebut.

Transportasi Bahan Padat Batch dan Continue


Transportasi bahan padat dalam industry dalam dilakukan dengan du acara, yaitu:
1. Batch
Transportasi bahan padat secara batch tidak dilakukan berdasarkan fungsi waktu.
Pengangkutan bahan padat secara batch dapat dilakukan dengan menggunakan kapal,
kuda, truk, gerobak, dll. Contoh penerapannya adalah pada pengangkutan bahan padat
dari sumber bahan baku ke lokasi pabrik dan dari gudang produk ke distributor.
2. Continue
2
Pengangkutan bahan padat secara continue dilakukan berdasar atas fungsi waktu.
Umumnya pengangkutan bahan padat secara continue menggunakan conveyor.
Conveyor sendiri dibagi atas beberapa jenis, diantaranya:
a. Belt conveyor
b. Screw conveyor
c. Chain conveyor : Flight conveyor, Appron conveyor, Elevator conveyor
d. Pneumatic conveyor

Flight Conveyor
Flight conveyor berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk
padat, dengan mekanisme pengangkutannya dengan cara mendorong dan menggaruk
(scapper type). Flight conveyor memiliki beberapa keuntungan yaitu biaya investasinya
murah, sederhana dalam konstruksi, dapat mengangkut baik secara horizontal maupun
dengan kemiringan yang lebih besar. Namun alat ini membutuhkan energi angkut dan biaya
pemeliharaan yang besar bila dipakai secara terus-menerus. Tujuan digunakannya conveyor
jenis ini adalah untuk pengangkutan material dengan kemiringan yang besar.
Flight conveyor ini menggunakan piring scraper atau flight yang dibawa oleh satu
atau dua rantai untuk mendorong material atau bahan lain melewati talang (trough) yang
mungkin cenderung hingga kemiringan 450. Flight Conveyor termasuk konstruksi alat
pengangkut yang sangat berat, suaranya cukup bising itu dikarenakan terjadinya gesekan
antara penggaruk dengan talang (trough), material dengan talang dan material dengan
penggaruk, sehingga tenaga terbesar untuk melawan adanya gesekan.
 Fungsi Utama : Digunakan dalam melakukan penggarukan dan penarikan material
menggunakan rantai tunggal atau ganda dan juga menggunakan Sprocket.
 Fungsi Khusus : Digunakan untuk pengangkutan material berupa serbuk, butiran,
maupun batu – batu kecil (kerikil).
 Prinsip Kerja Alat : Prinsip kerja flight conveyor adalah sistem pemindahan material
dengan cara penggarukan.
 Komponen – komponen penting dari flight conveyor adalah :
1. Skraper (penggaruk)
2. Trough (talang)
3. Driving unit (unit pengemudi)
4. Rantai dan lainnya.

3
 Jenis – Jenis Alat :
1. Flight conveyor dengan talang bentuk segi empat.
2. Flight conveyor dengan talang bentuk trapezium.
3. Flight conveyor dengan talang bentuk disk.
4. Flight conveyor dengan talangg bentuk garpu atau sisir.
 Bahan Konstruksi : Flight conveyor terbuat dari bahan – bahan besi logam ataupun baja.

Jenis-jenis Flight Conveyor


Jenis-Jenis Fligh Conveyor dibagi dua berdasarkan bahan/material yang akan
diangkut :
1. Flight Conveyor Rantai
Konveyor ini terdiri dari rantai penerbangan terpasang yang mampu untuk
mengangkut bahan sampai 1500 mm dengan ukuran sudut dari 0 0 sampai 450 sesuai
dengan kebutuhan. Conveyor ini juga mampu untuk beroperasi dengan muatan penuh dan
juga mampu untuk mengambil beban lonjakan, kemudian bahan juga dapat langsung
diturunkan dari dumpers debit sampai dengan kapasitas 85 ton. Selain itu conveyor ini
dapat membawa bahan langsng ke Plant Crushing jenis flight conveyor rantai ini khusus
dirancang untuk transportasi bahan dengan kelembaban, suhu lengket, seperti slage dll.
Hal ini juga dapat digunakan untuk membawa batu dan mineral, batubara, lignit, gypsums
dll.

Flight Conveyor Rantai

2. Flight Turbular Conveyor


Flight Turbular Conveyor merupakan alat transportasi bahan yang simple, pada
umumnya jenis conveyor ini di gunakan untuk transportasi bahan-bahan padat yang
cenderung lembut atau mempunyai ukuran yang relatif kecil seperti tepung dan
sebagainya. Sistem kerja dari jenis konveyor ini yaitu, rantai (rantai dapat terbuat dari

4
baja, beton atau bahan lainya sesuai kebutuhan) yang di gerakan oleh motor pengerak
kemudian motor penggerak perlahan menarik rantai melalui casing tertutup untuk
membawa padatan ke tempat operasional selajutnya. Keuntungan dari alat transportasi
bahan ini di antaranya adalah bahan yang diangkut bebas debu karena karena bahan di
angkut di dalam pipa, selain itu dapat di operasikan dalam posisi vertikal maupun
horizontal, namun pemeliharaan dari alat ini cukup sulit dan memakan waktu.
Karakteristik Turbular Conveyor :
• Dapat dioperasikan secara horizontal ataupun vertikal
• Dapat digunakan pada bahan yang berminyak ataupun kering
• Perawatan sulit
• Kapasitas kecil ( kurang dari 1 ton per jam)

Flight Turbular Conveyor

Flight conveyor umumnya digunakan secara luas di dalam industri untuk mengangkut
material-material ringan yang tidak mudah rusak, seperti abu, kayu dan kepingan-kepingan.
Flight conveyor banyak digunakan untuk mengangkut berbagai macam bentuk serbuk,
granul, butiran kasar ataupun lembut, batu-batu kecil (kerikil) dan material dalam bentuk
bongkahan atau untuk mengangkut bahan yang tidak rapuh dan tajam seperti biji-bijian,
serpihan kayu (chips), gergajen, sampah padat dan batu bara. Oleh karena itu pengangkut ini
banyak dijumpai pada industri pengolahan batubara, untuk mengangkut batubara. Dapat juga
digunakan sebagai alat transportasi serbuk/abu dan kotoran.
Conveyor jenis ini banyak digunakan untuk bahan yang nonabrasive, seperti butiran,
sampah sisa makanan, lignite dan gypsums namun tidak cocok untuk bahan abrasif gembur,
seperti klinker. Alat ini juga sering digunakan untuk mengangkut material dengan kadar
moisture yang tinggi basah, lengket, atau clumpy, seperti butiran, batu yang belum diolah

5
atau silase (hijauan yang diawetkan dengan cara fermentasi dalam kondisi air yang tinggi 40-
80% untuk makanan ternak)

Komponen dan Cara Kerja Flight Conveyor


Berikut gambar flight conveyor dengan 2 rantai :

Flight returning

chain
Flight supported by trough

trough
sprocket

Berikut flight conveyor dengan 1 rantai :


flight

chain

flight Drive unit

trough
framework

Cara kerja :
6
Jika rantai berputar maka flight akan mendorong bahan yang ada di depannya.
Muatan diletakan pada suatu alur (trough) dan bergerak disepanjang alur tersebut baik oleh
beratnya sendiri atau oleh suatu dorongan/gerekan (pushed/dragged along).
Flight conveyer merupakan alat angkut yang prinsip pengangkutannya secara
horizontal dan mekanisme pengangkutannya secara scrapper dimana bahan didorong dan
digaruk. Flight conveyer terdiri dari satu atau dua rantai panjang melalui trough (suatu alur).
Rantai mempunyai plat dari kayu atau baja yang disebut flight yang berjarak tertentu. Flight
dibentuk menyesuaikan trough. Rantai tersebut berputar melingkar memutari dua roda gigi
pada ujung dan pangkalnya. Flight akan mendorong bahan yang ada di depannya. Bila bahan
yang dihandle berat maka rantai dipasang di kanan dan kiri sehingga alat ini disebut Twin
Chain Flight Conveyor.

Penerapan Flight Conveyor dalam Industri


Flight conveyor dengan 1 rantai digunakan oleh peternak untuk mentransfer silage
dari silo ke daerah makan. Conveyor menggunakan flight untuk mendorong silage ke lokasi
yang ditunjuk dan didorong oleh rantai besar.

Flight conveyor untuk pengolahan limbah dirancang terutama untuk fungsi


mengangkut berbagai jenis limbah seperti limbah rumah tangga, limbah industri dan daur
ulang. Di letakkan magnet besar di tengah sebuah conveyor yang berputar, sehingga material
logam akan tertarik dan menempel yang memiliki penahan material. Logam akan tertarik
pada ujung yang memiliki kekuatan medan magnet yang besar dan akan jatuh diujung lainnya
karena kekuatan medan magnet melemah.

7
Flight conveyor banyak dijumpai pada industri pengolahan batubara, untuk
mengangkut batubara dan industri kimia. Dalam coal-fired steam power plant, flight
conveyor digunakan untuk membawa batubara menuju coal bunker. Batubara digunakan
sebagai bahan bakar penghasil panas, yang digunakan untuk merubah H2O menjadi bentuk
steam. Uap tersebut akan menggerakkan turbin dan generator karena tekanan yang tinggi,
untuk menghasilkan listrik. Berikut ini diagram alir coal-fired steam power plant.

Flight conveyor

Batu-bara yang didapatkan setelah mining diangkut dengan train menuju ke junction
house. Pada junction house, batu-bara diangkut ke dalam coal bunker atau disimpan dalam
stockpile. Flight conveyor digunakan untuk memindahkan batu-bara secara efisien. Sistem
pengaturan otomatis akan mengatur peletakan batu-bara dari conveyor menuju bunker yang
tepat. Coal bunker akan mengumpankan batu-bara ke pulverizing fuel mills. Pulverizing fuel
mills akan melakukan pengecilan ukuran pada batu-bara. Udara akan mendorong batu-bara
dari mill ke boiler, oleh karena itu, dibutuhkan fan. Kemudian batu-bara di bakar pada boiler.
Boiler dilapisi dengan pipa baja di mana boiler diumpankan air murni yang akan berubah
menjadi steam oleh panas dari pembakaran batubara.
Produksi steam dalam boiler menuju ke steam drum dan kemudian disalurkan melalui
pelat superheaters utama dimana ia mencapai suhu outlet 568 0C dan tekanan 166 bar. High
pressure steam pada 565°C dan tekanan 156 bar melewati turbin tekanan tinggi. Setelah

8
melalui turbin tekanan tinggi uap dikembalikan ke boiler pada 360°C dan tekanan 42 bar
untuk pemanasan lagi, sebelum digunakan dalam turbin tekanan menengah. Setelah
meninggalkan boiler preheater, uap memasuki turbin tekanan menengah pada 565°C dan
tekanan 40,2 bar.
Poros pada turbin digabungkan dengan rotor, yang merupakan elektromagnet besar di
dalam gulungan silinder tembaga yang disebut stator. Ketika elektromagnet berputar di dalam
gulungan tembaga, medan magnet dihasilkan dan menginduksi arus listrik dalam gulungan
stator. Rotor dan stator dikenal sebagai generator.

9
PENUTUP
Kesimpulan
Transportasi bahan padat merupakan salah satu sistem yang penting dalam sebuah
industri. Pengangkutan bahan padat di industri kimia dapat dilakuakn secara batch maupun
ocntinue. Salah satu alat transportasi untuk material bahan padatan yaitu flight conveyor
Prinsip kerja flight conveyor adalah sistem pemindahan material dengan cara penggarukan.
Flight conveyor banyak digunakan dalam bidang industri seperti industry pengolahan limbah,
industri pengolahan batu bara,dan lain-lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. “Conveyor”. http://digilib.petra.ac.id


Anonim. 2012. “Peralatan pemilah Instalasi Pengolahan Sampah”
http://jujubandung.com/2012/06/20/peralatan-pemilah-instalasi-pengolahan-sampah/
Anonim. Tanpa tahun. “Pengangkutan Bahan Padat”. http://dc346.4shared.com/doc/sLdz0w
NE/preview.html
Brown, George. 1959. “Unit Operation” Modern Asia Edition, Jhon Willey and Soninc,New
York,. (halaman 53)
http://www.crownplastics.com/markets/agriculture/silage-conveyor
James R. Couper, W. Roy Penny, James R. Fair and Stan Walas . 2005. “Chemical Process
Equipment: Selection and Design”, 2nd Edition. Gulf Professional Publishing. ISBN
0-7506-7510-1. (halaman 74)
Nugroho, Ristanto. 2011. “Tugas Aneka Industri Kimia”. http://www.scribd.com/doc/76484
831/A-I-K
Putri, Erlinda. 2012. “Flight Conveyor”. http://ndanata.blogspot.com/
Williams, Faisal. 2011. “Scraper”. http://www.scribd.com/doc/51957586/Scraper#download (

11

Anda mungkin juga menyukai