0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan5 halaman
1) Pasien wanita berusia 45 tahun datang untuk kontrol rutin gangguan jantung. Gejala yang dirasakan adalah berdebar ketika naik turun tangga dan mudah lelah. 2) Diagnosis pasien adalah gagal jantung kongestif akibat aterosklerosis koroner dan disfungsi miokardium. 3) Perawatan yang diberikan meliputi terapi obat, aktivitas sesuai toleransi, dan evaluasi berkala.
1) Pasien wanita berusia 45 tahun datang untuk kontrol rutin gangguan jantung. Gejala yang dirasakan adalah berdebar ketika naik turun tangga dan mudah lelah. 2) Diagnosis pasien adalah gagal jantung kongestif akibat aterosklerosis koroner dan disfungsi miokardium. 3) Perawatan yang diberikan meliputi terapi obat, aktivitas sesuai toleransi, dan evaluasi berkala.
1) Pasien wanita berusia 45 tahun datang untuk kontrol rutin gangguan jantung. Gejala yang dirasakan adalah berdebar ketika naik turun tangga dan mudah lelah. 2) Diagnosis pasien adalah gagal jantung kongestif akibat aterosklerosis koroner dan disfungsi miokardium. 3) Perawatan yang diberikan meliputi terapi obat, aktivitas sesuai toleransi, dan evaluasi berkala.
Nama Klien : Tn. S Nama Mahasiswa : Wahyu Kartika Sari
No. Reg : 383xxx Tanggal : 12 April 2021
Dx Medis : HF Ruang Praktek : Klinik Jantung
Data Subyektif Data Obyektif Analisa Data Intervensi Implementasi Evaluasi Pasien mengatakan hari U = 80thn Beban volume Luaran Utama : Curah S: ini menjalani kontrol S = 36,5 0C meningkat Jantung 1. Mengidentifikasi tanda dan Pasien mengatakan hari ini rutin. TD = 119/72 gejala kelelahan dengan menjalani kontrol rutin. Pasien mengatakan mmHg Pasien mengatakan kalau Intervensi Utama : hasil : nafas srong-srong kalau untuk beraktivitas N = 80x/m Aterosklerosis untuk beraktivitas nafasnya nafasnya srong-srong, koroner Perawatan Jantung ketika berkativitas srong-srong, batuk berdahak batuk berdahak sejak 1 K/U cukup 2. Memonitor tekanan darah sejak 1 minggu yang lalu. minggu yang lalu. Kesadaran CM Gangguan aliran 1. Identifikasi tanda dengan hasil : 119/72 mmHg Palpasi darah ke otot dan gejala primer 3. Memonitor intake dan output O: Dada simetris jantung penurunan curah cairan U = 80thn Auskultasi jantung (meliputi 4. Memonitor saturasi oksigen S = 36,5 0C BJ 1 : Tunggal 5. Menganjurkan beraktivitas TD = 119/72 mmHg dyspnea, kelelahan, BJ 2 : Disfungsi fisik sesuai toleransi dengan N = 80x/m Batuk (+) miokardium edema, ortopnea, K/U cukup peningkatan CVP) hasil : tidak boleh kelelahan Dahak (+) dan tidak boleh beraktivitas Kesadaran CM Mual-muntah (-) Gagal jantung 2. Monitor tekanan Palpasi darah berat (CHF) Dada simetris 3. Monitor intake dan 6. Menganjurkan beraktivitas Auskultasi output cairan fisik secara bertahap dengan BJ 1 : Tunggal Penurunan 4. Monitor saturasi hasil tidak boleh aktivitas BJ 2 : Curah Jantung oksigen berat 5. Anjurkan 7. Berkolaborasi pemberian A : Masalah teratasi sebagian beraktivitas fisik terapi farmakologis : - Furocemid 40 mg 1× ½ P : Lanjutkan intervensi sesuai toleransi - Spirolacton 1×1 6. Anjurkan - Lanzoparole 30 mg 1×1 beraktivitas fisik - Vitamin B6 10 mg 1×1 secara berhatab - Sucralfat syrup 3×1 cth 7. Kolaborasi - Digoxin 0,25 mg 1× ½ pemberian terapi farmakologis RESUME
Nama Klien : Ny. AS Nama Mahasiswa : Wahyu Kartika Sari
No. Reg : 51xxxx Tanggal : 12 April 2021
Dx Medis : HF Ruang Praktek : Klinik Jantung
Data Subyektif Data Obyektif Analisa Data Intervensi Implementasi Evaluasi - Pasien U = 45 thn Beban volume Luaran Utama : Curah S: mengatakan S = 36,5 0C meningkat Jantung 1. Mengidentifikasi tanda dan - Pasien mengatakan TD = 123/80 gejala kelelahan dengan ketika naik turun ketika naik mmHg turun tangga, Intervensi Utama : hasil : untuk naik turun tangga, rasanya N = 80x/m Aterosklerosis rasanya koroner Perawatan Jantung tangga rasanya berdebar- berdebar-debar debar - Pasien mengatakan berdebar-debar K/U cukup Kesadaran CM Gangguan aliran 1. Identifikasi tanda 2. Memonitor tekanan darah berjalan beberapa - Pasien Palpasi darah ke otot dan gejala primer dengan hasil : 123/80 mmHg mengatakan langkah sudah ngos- Dada simetris jantung penurunan curah 8. Memonitor intake dan output berjalan Auskultasi cairan ngosan jantung (meliputi - Pasien mengatakan beberapa BJ 1 : Tunggal 9. Memonitor saturasi oksigen dyspnea, kelelahan, beraktivitas langkah sudah BJ 2 : Disfungsi edema, ortopnea, 10.Menganjurkan beraktivitas ngos-ngosan Batuk (+) miokardium fisik sesuai toleransi dengan mengajar di SMK peningkatan CVP) - Pasien 2. Monitor tekanan hasil : Tidak boleh mulai pagi hingga Pemeriksaan Gagal jantung mengatakan EKG (+) dengan (CHF) darah beraktivitas yang terlalu sore dan masih beraktivitas hasil Iskemik 3. Monitor intake dan memforsir tubuh ditambah mengajar mengajar di Anterior LVH output cairan 11.Menganjurkan beraktivitas daring/online Penurunan 4. Monitor saturasi fisik secara bertahap dengan - Pasien mengatakan SMK mulai Curah Jantung oksigen hasil menganjurkan bekerja batuk ± sudah 3 pagi hingga sore tidak terlalu berat dan dan masih 5. Anjurkan bulan hilang timbul beraktivitas fisik menganjurkan istirahat yang ditambah cukup mengajar sesuai toleransi 12.Berkolaborasi pemberian O: daring/online 6. Anjurkan terapi farmakologis : U = 45 thn beraktivitas fisik - Furocemid 40 mg 1× ½ S = 36,5 0C - Pasien TD = 123/80 mmHg mengatakan secara berhatab - Letanol 25 mg 010 N = 80x/m 7. Kolaborasi - Lanzoparole 30 mg 1×1 batuk ± sudah 3 pemberian terapi - Bisoprolol 2,5 mg 1×1 bulan hilang farmakologis K/U cukup - Astorvastatin 20 mg 01 Kesadaran CM timbul - CPG 75 mg 10 Palpasi Dada simetris Auskultasi BJ 1 : Tunggal BJ 2 : Batuk (+)