Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
meningkat
Diorit
warna dan
meningkat
berwarna
mineral
Gabro Rhyolit Abu dan pumice ( batu apung )
mineral
Kadar
gelap
Kadar
cerah,
Andesit
Basalt
TUFA (abu yang memadat)
Catatan : nama batuan
berdasarkan pada kadar Terutama gelas yang membeku AGLOMERAT (batuan
mineral yang terkandung. cepat, mengandung sedikit terbentuk dari butir halus atau
Warna dipakai sebagai atau tanpa hablur kasar dari gunung api).
identifikasi Obsidian
Pitchstone dll.
GRANIT DIORIT GABRO
BATU APUNG
(PUMICE)
Terbentuk oleh perubahan alam, karena berat, panas, tekanan atau tekanan hydrothermal.
MARMER
KUARSIT
1.2 Uses of stones:
1. Pembentuk Pasangan
Batu alam digunakan sebagai bahan konstruksi pasangan
4. Batu Jalan
umumnya dilakukan untuk jalan yang ada di pedesaan atau jalan yang
tidak menerima beban lalu lintas yang berat.
Pondasi bangunan
Tonggak dan Penutup
Sifat-sifat Batu hias
batu tepi lantai atau
Berat Sedang Ringan atau tempel
jalan trotoir
2. Ketahanan geser
LosAngeles, < 1,7 mm,
27 40 50 - - -
maksimum, %
4. Penyerapan air, %
5*
5 5 8 5 5
12**
• Penyerapan Air
• Kuat Tekan
• Uji Kekekalan
1. Berat jenis dan Porositas
a. Berat Jenis
1. Berat jenis semu adalah berat jenis dimana
volume hanya diukur atau ditinjau dari yang terlihat,
dari luar,sedangkan bagian dalam benda tidak
dipertimbangkan. Berat jenis semu untuk benda yang
tidak masip mutlak
2. Berat jenis sesungguhnya ditentukan dengan
cara penentuan volume Batu Alam dalam bentuk
bubuk. Batu Alam dihancurkan dulu, biasanya diambil
yang tembus ayakan 0.3 mm. Bubuk tadi kemudian
dikeringkan, sampai berat tetap, diambil sebagian lalu
ditimbang kemudian diukur volumenya dengan
menimbang air
Bk
Berat Jenis Bulk = Bj Bp Bpj
Cara ini untuk bentuk benda uji bentuk butir (agregat) atau bentuk kubus.
Garam Natrium atau Magnesium sulfat dibuat larutan jenuh kemudian
benda uji direndam selama 24 jam dan keringkan, ulangi selama 5 kali.
Setelah pengujian, benda uji dikeringkan dan diayak sesuai fraksinya.
Bagian yang hilang dihitung dalam % dari contoh aslinya.
Jenis Batu Alam Untuk Bahan konstruksi
•Jenis batuan beku antara lain :
a. Granit
Adanya hablur yang besar dengan kadar kuarsanya
tinggi, maka bila dipoles terlihat mengkilap seperti kaca
Berat batu ini berkisar 2640-3200 kg/m3, dengan
kemampuan menerima beban tekan antara 200-300
Mpa dan penyerapan air 0,002- 0,2%.
Warnanya mendekati putih sampai agak hitam, tetapi
ada juga warna merah, jingga, hijau, kuning, biru dan
coklat.
b. Diorit
Mineral yang terkandung kebanyakan plagioklas, augit,
hornblende dan sedikit sekali kuart. Warnanya
kebanyakan hijau tua agak gelap
Batuan ini digunakan sebagai lantai rumah karena
bagus untuk dipoles. Kekuatan tekannya 150-140 Mpa
Berat jenis 2,7-3,0.
c. Gabro
Mineral penyusun batuannya hampir sama dengan diorit, hanya tidak
ada kuarsa.Warnanya hijau tua gelap atau wijau tua kehitaman Batu ini
sukar dibentuk tetapi memiliki ketahanan yang baik terhadap pengaruh
cuaca. Kebanyakan penggunaan gabro sebagai lantai, penutup dinding
dan batu pecah. Berat jenisnya 2,7-3,1 dengan kekuatan tekannya
antara 180-280 Mpa.
d. Basal
Mengandung bijih magnit, sehingga warnanya abu-abu
kebiruan. Mineral yang terkandung adalah olivin, augit dan
felspar
Keawetan basal terhadap cuaca dan air sangat baik, tetapi bila
terbakar dengan suhu tinggi akan mudah hancur..
Berat jenis 2,96 dan kuat tekan mencapai 320 Mpa.
Jenis batuan basal ini sering dipakai sebagai batu pondasi rumah dan
bangunan air , dinding pasangan, dinding penahan tanah, serta batu muka
saluran air atau lantai jalan setapak.
d. Andesit
Mineral yang terkandung di dalam batu ini antara lain : glimer,
hornblende leusit dan kadangkala tidak mengandung kuart.
Warnanya agak keabu-abuan, tetapi adanya osidasi terdapat
warna kuning, hijau dan merah
a. Batu Sabak
Batu ini banyak mengandung mineral silika alumunnium
basa, tanah kaolin, pasir halus dan glimer. Struktur batuan
ini berlapis dan mudah dibelah-belah
b. Batu Pasir
Batu ini terbentuk dari endapan butir-butir silika yang
diikat menjadi satu. Bahan perekatnya berupa silika,
oksida besi atau lempung.
Warna batu pasir : abu-abu, kuning tua, coklat dan
merah
Kadar porinya mencapai 30%. Maka dalam
penggunaannya tidak diperuntukkan sebagai lantai
karena mudah aus, melainkan sebagai penutup
dinding. Kekuatan tekan batu ini mencapai 28-98
Mpa.
c. Batu Kapur
Semakin banyak kandungan kalsim karbonat
(CaCO3), menunjukan semakin gemuknya batu kapur
Daya serap yang besar hingga 3 % dengan kekuatan
tekan antara 17,5-196 Mpa.
Warna : kuning tua,kelabu, krem, merah muda dan
putih (gambar 2.15).
Penggunaannya sebagai unsur bangunan adalah
untuk penutup dinding dan lantai, batu panil,
pasangan batu, ambang jendela dan batu penutup
dinding, tetapi harus dihindari yang terdapat sisipan
lempung karena mudah pecah.
kapur tidak tahan api dan pada suhu lebih dari 800oC,
batu ini akan mudah terurai menjadi CaO dan CO2.
Jenis batuan malihan
a. Marmer
Batuan marmer adalah kalsium karbonat yang telah
berubah oleh pengaruh panas dan tekanan tinggi,
sehingga sifat kristalnya hilang menjadi kristalin
Warna : putih, ungu, merah, kuning hingga hijau
tergantung mineral yang terkandung di batu kapur.
Kekuatan tekan marmer antara 84-147 Mpa, dengan
daya serap 0,001-0,06%.
Karena keras, maka marmer digunakan sebagai bahan
penutup lantai atau dinding bangunan,
b. Kuarsit
Batu ini adalah perubahan dari batu pasir yang
banyak mengandung silika
Kuarsit dijumpai dalam warna gading, kehitam-
hitaman, merah, abu-abu, coklat dan kuning tua
Karakteristiknya setiap batu mempunyai
beberapa warna berbentuk alur-salur