Laporan Akhir Percobaan 5
Laporan Akhir Percobaan 5
(EXPERIMENT V)
KONTAMINASI LUMPUR PEMBORAN
(DRILLING MUD CONTAMINANT)
Diketahui:
C600 = 30
C300 = 23
Simpangan 10 detik = 11
Simpangan 10 menit = 15
Ditanya:
a. Plastic Viscosity ( μp ) ?
b. Yield Point ( Y p ) ?
c. Gel Strength ?
Jawab:
a. μp = C600 - C300
= 30−23
= 7 cp
b. Y p = C300 - μp
= 23 − 7
= 16 bingham
c. Gel Strength
simpangan 10 detik
=
simpangan 10 menit
11
=
15
= 0.73 bingham
Diketahui:
C600 = 18
C300 = 12
Simpangan 10 detik = 2
Simpangan 10 menit = 2
Ditanya:
a. Plastic Viscosity ( μp ) ?
b. Yield Point ( Y p ) ?
c. Gel Strength ?
Jawab:
a. μp = C600 - C300
= 18 − 12
= 6 cp
b. Y p = C300 – μp
= 12 − 6
= 6 bingham
c. Gel Strength
simpangan 10 detik
=
simpangan 10 menit
2
=
2
= 1 bingham
Diketahui:
C600 = 6
C300 = 4
Simpangan 10 detik = 2
Simpangan 10 menit = 3
Ditanya:
a. Plastic Viscosity ( μp ) ?
b. Yield Point ( Y p ) ?
c. Gel Strength ?
Jawab:
a. μp = C600 - C300
= 20 − 16
= 4 cp
b. Y p = C300 - μp
= 16 − 4
= 12 bingham
c. Gel Strength
simpangan 10 detik
=
simpangan 10 menit
2
=
3
= 0,667 bingham
5.7. Pembahasan
Dengan data yang telah ada kami dapat menentukan nilai dari plastic
viscosity , yield point dan gel strength untuk menghitung nilai dari plastic
viscosity digunakan cara C600 – C300 dan didapatkan nilai plastic viscosity nya 7 ,
dan untuk menghitung nilai yield point digunakan persamaan C300 dikurang
dengan plastic viscosity , sehingga didapatkan nilai 16 yang terakhir kami
menentukan nilai gel strength dengan persamaan :
Dengan data yang ada kami juga menentukan nilai plastic viscosity , yield
point, dan gel strength untuk nilai plastic viscosity C600- C300 sehingga didapatkan
nilai nya 6 dan untuk nilai yield point , C300 – plastic viscosity sehingga didapatkan
nilai nya 6 dan untuk nilai gel strength , simpangan terjauh 10 detik dibagi
simpangan terjauh 10 menit , sehingga didapatkan nilai nya 1.
1. Kontaminasi NacCl
2. Kontaminasi Gypsum
3. Kontaminasi Semen
5.8. Discussion
With existing data we can determine the value of plastic viscosity, yield
point and gel strength to calculate the value of plastic viscosity the C 600 - C300
method is used and the plastic viscosity value is 7, and to calculate the yieldpoint
the C300 equation is used less with plastic viscosity, so we get the last 16 we
determine the value of gel strength with the equation:
With our available data we also determined the value of plastic viscosity,
yield point, and gel strength for the value of plastic viscosity of C 600-C300 so that
we obtained a value of 6 and for the value of yieldpoint, C 300 - plastic viscosity so
that we obtained a value of 6 and for the value of gel strength, deviation the
farthest 10 seconds divided by the farthest 10 minutes, so we get a value of 1.
1. Nacl Contamination
2. Gypsum Contamination
3. Cement Contamination
For salt contamination, this occurs due to drilling through the salt dome
(sait deme) due to this contamination, which will cause changes in the nature of
the mud such as viscosity, yield point, gel strength and filtration loss. In this
contamination how to use it by adding potassium chloride.
Gypsum contamination, gypsum can enter the mud when drilling through
the gypsum formation, gypsum layer found in the state or limestone formation.
Due to the presence of gypsum in sufficient quantities in the drilling mud, it will
change the properties of the mud such as plastic viscosity, yield point, gel
strength and fluid loss. This contamination is very influential on the stability of
the drilling mud so there is a need for scale control, for this contamination how to
overcome it by adding gaustic soda.
Field Application
5.9. Kesimpulan
1. Kontaminasi lumpur terjadi akibat tercampurnya zat-zat kontaminasi
lumpur pada saat disirkulasikan seperti semen, gypsum, dan NaCl
2. Kontaminasi semen dapat terjadi akibat proses penyemenan casing yang
dilakukan tisak sempurna.
3. Kontaminasi lumpur dapat diatasi dengan penambahan aditif lain
seperti kontaminasi semen dengan penambahan monosodium phospat
4. Overbalanced drilling adalah metode pemboran dengan menjaga
tekanan hidrostatik lumpur lebih kecil dari tekanan formasi.
5.10. Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan Wash Out? Sebutkan apa hubungannya
dengan jenis aliran dalam formasi.
2. Selain kontaminasi pada semen, garam dan gypsum. Apakah ada
kontaminasi lain? Bagaimana penanggulangannya?
3. Lumpur yang terkontaminasi dapat mengubah rheologi lumpur,
bagaimana dengan tekanan dan temperaturnya? Jelaskan.
4. Secara umum fungsi lumpur ada 2 yaitu Hole Stability dan Hole
Cleaning, jelaskan fungsi lumpur tersebut.
5. Apakah yang dimaksud dengan:
a. Kontaminasi solid
b. Apa yang terjadi jika lumpur kita terdapat kontaminasi solid
c. Bagaimana cara menanggulanginya
Jawab:
1. Wash out adalah pembesaran lubang bor yang disebabkan clay yang
mengembang. Aliran laminar kecepatan fluida pada sisi dinding lubang
bor sangat kecil sehingga torsi mudah terjadi. Hal itu akan
menyebabkan cutting mudah kembali ke dasar sumur dan menghambat
aliran.
2. Ada, yaitu :
Kontaminasi hard water yaitu kontaminasi oleh air yang
mengandung ion kalsium dan magnesium yang sangat tinggi.
Kontaminasi karbondioksida ( CO2 ) yaitu kontaminasi karena
adanya karbondioksida yang terlarut dalam air dengan kadar PH
rendah bersama dengan asam karbon pada sistem lumpur.
Kontaminasi hidrogen sulfida ( H2S ) yaitu kontaminasi pada saat
lumpur menembus formasi yang mengandung sour gas berdasarkan
pada kondisi hidrogen sulfida.
Kontaminasi oksigen ( O2 ) yaitu kontaminasi karena oksigen yang
terdapat pada air yang digunakan untuk membuat lumpur sehingga
oksigen tersebut masuk ke dalam sistem lumpur.
3. Tekanan dan temperatur merupakan faktor yang selalu di temui pada
operasi pemboran yang besarnya berbanding lurus dengan ke dalaman
yang di tembus. Adanya temperatur tinggi akan mempengaruhi sifat
fisik lumpur , yaitu sifat rheologi dan filtration loss. Temperatur akan
mempengaruhi viscositas plastik dan yield point.
4. Hole cleaning yaitu lumpur yang mengalir melalui bit nozzle
menimbulkan daya sembur yang kuat sehingga dasar lubang bor dan
ujung bit menjadi bersih dari cutting. Sementara hole stability yaitu
lumpur pemboran berfungsi untuk mengontrol masalah-masalah yang
sering terjadi pada lubang pemboran (seperti zona rekahan, formasi
lepas, hidrasi clay, dll), lumpur pemboran digunakan untuk menjada
kestabilan lubang bor dan mencegah terjadinya mud cake serta
filtration loss.
5. a. Kontaminasi solid adalah lumpur yang terkontaminasi kandungan
padatan. Kandungan padatan yang baik didalam lumpur sekitar 8%-
12% volume lumpur. Untuk menentukan kandungan padatan
digunakan alat Mud Retort.
b. kandungan solid bila tidak dikontrol dengan baik akan
memperlambat penetration rate, susah mengatur rheologi lumpur, bit
dan peralatan lain akan cepat aus, dan treatment menjadi lebih mahal.
Selain itu dapat menurunkan kinerja lumpur yang akhirnya
menimbulkan masalah pemboran.
c. cara mengatasi kontaminasi lumpur adalah dengan memisahkan dan
membuang drill solid. Pemisahan yang paling ideal yaitu di shale
shaker. Adapun peralatan tersebut adalah sand trap, desander,
desilter, mud cleaner (mud conditioner), centrifuge, cutting dryer,
cooling tower, dll.