Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Assalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah. SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nya
lah, saya selaku penulis makalah ini dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar
dan tepat waktu.
Semoga makalah mengenai Perkembangan Leasing di Indonesia saya ini, bisa
bermanfaat bagi yang membaca, dan juga semoga saya mendapat hasil yang baik guna
pencapaian tujuan yang diinginkan, tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas penambahan nilai yang diberikan oleh bapak dosen pembimbing Hukum
Pembiayaan, Rahma Fitri, S.H, M,H.
Saya penyusun makalah menyadari banyak kekurangan. Maka dari itu, saya mohon
maaf atas kesalahan dalam penulisan makalah ini. Dan saya mengaharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun, sehingga saya dapat lebih baik lagi untuk kedepannya. Terima
Kasih.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
ARDANI MAHENDRA S
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
1
Baca sumbernya di http://id.wikipedia.org/wiki/Sewa_guna_usaha
2.3 Teknik – teknik pembiayaan Leasing
Teknik pembiayaan leasing dapat dilihat dari jenis transaksi leasing yang secara garis
besar dapat dibagi dua kategori pembiayaan yaitu:
Transaksi leasing dalam bentuk direct lease atau sering pula disebut true-lease atau
disingkat direct lease saja merupakan suatu bentuk trnasaksi leasing di mana lessor
membeli suatu barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus
menyewagunausahakan barang tersebut kepada lessee yang bersangkutan.
Transaksi leasing jenis ini pada prinsipnya adalah pihak lessee sengaja menjual
barang modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha
atas barang tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal ini sebagai pihak yang
menjual barnag untuk digunakan selama masa lease yang disetujui kedua pihak.
Metode leasing ini dimaksudkan untuk memperoleh tambahan dana untuk modal
kerja. Jadi transaksi leasing disini bersifat refinancing.
3) Leverage Lease.
Pada prinsipnya leveraged lease merupakan salah satu teknik pembiayaan dalam
finance lease yang digunakan lessor.
4) Syndicated Lease.
Adalah pembiayaan leasing yang dilakukan lebih dari satu lessor atas suatu objek
leasing. Syndicated lease terjadi apabila lessor karena alasan-alasan resiko tidak
bersedia atau karena suatu alasan tidak memiliki kemampuan pendanaan untuk
2
Ganefi, S.H.,M.Hum, Bahan Kuliah Hukum Pembiayaan (Bengkulu: Fakultas Hukum Universitas
Bengkulu, 2008), bab II
menutup sendiri suatu transaksi leasing yang nilainya cukup besar yang dibutuhkan
oleh lessee.
Adalah transaksi leasing yang dilakukan di luar bataas suatu Negara yaitu Negara
dimana lessor berkedudukan berbeda dengan Negara lessee.
6) Vendor Program.
Vendor program atau disebut juga dengan vendor lease adalah suatu metode penjualan
yang dilakukan oleh produsen atau dealer di mana perusahaan leasing memberikan
atau menyediakan fasilitas leasing kepada pembeli barang.
Dilihat dari segi pandangan hukum, kegiatan sewa guna usaha memiliki 4 (empat) ciri yaitu:3
3
Baca sumbernya di http://ampundeh.wordpress.com/tag/ciri-kegiatan-sewa-guna-usaha/
2.5 Pihak yang Berkepentingan dalam Leasing
Dalam usaha leasing, terdapat beberapa pihak yang bersangkutan dalam perjanjian leasing,
yaitu:
1) Pihak yang disebut leasor, yaitu pihak yang menyewakan barang, dapat terdiri dari
bebrapa perusahaan. Pihak penyewa ini disebut juga sebagai investor, equity-holders,
owner-participants atau trustters-owners.
2) Pihak yang disebut lesse, yaitu pihak yang menikmati barang tersebut dengan
membayar sewa guna usaha yang mempunyai hak opsi.
3) Pihak kreditur atau lender atau disebut juga debt-holders atas loan-participants dalam
transaksi leasing. Mereka umumnya terdiri dari bank, insurance company, trust,
yayasan.
4) Pihak supplier, yaitu penjual dan pemilik barang yang disewakan. Supplier ini dapat
terdiri dari perusahaan yang berada di dalam negeri atau yang mempunyai kantor
pusat di luar negeri.
3) Lessor mengirimkan letter of offer atau commitment letter kepada lessee yang berisi
syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal yang
dibutuhkan lessee tersebut. Apabila lessee menyetujui semua ketentuan dan
4
Dr. Munir Fuadi, LLM. Hukum tentang Pembiayaan. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006), h. 19-20
persyaratan dalam letter of offer, kemudian lessee menandatangani dan
mengembalikannya kepada lessor.
5) Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada
lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui.
6) Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan. Selanjutnya
lessee menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar dan diserahkan kepada
supplier.
7) Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termaasuk faktur dan bukti-bukti
kepemilikan barang lainnya.
9) Pembayaran angsuran (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor
selama masa sewa guna usaha yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang
dibiayai serta bunganya.
Manfaat dan kelebihan dari kegiatan atau industri sewa guna usaha/leasing antara lain :5
1) Leasing/sewa guna usaha dapat dijadikan sebagai salah satu sumber dana bagi
pengusaha yang membutuhkan barang modal, selama jangka waktu tertentu dengan
membayar sewa.
5
Ibid., h. 24
2) Usaha leasing/sewa guna usaha dapat memberikan pembiayaan dalam waktu yang
cepat.
3) Dengan perjanjian leasing/sewa guna usaha, suatu perusahaan akan terasa lebih
menghemat dalam hal pengeluaran dana tunai disbanding dengan membeli secara
tunai.
Proses pengadaan peralatan modal relative lebih cepat dan tidak memerlukan
jaminan kebendaan, prosedurnya sederhana dan tidak ada keharusan melakukan
studi kelayakan yang memakan waktu lama.
Pengadaan kebutuhan modal alat – alat berat dan mahal dengan teknologi tinggi
amat meringankan terhadap kebutuhan cash flow-nya mengingat system
pembayaran cicilan berjangka panjang.
Posisi cash flow perusahaan akan lebih baik dan biaya – biaya modal menjadi
lebih murah dan menarik.
Perencanaan keuangan perusahaan lebih mudah dan sederhana.
Dalam Hukum Perdata, ada tiga bentuk ikatan yang mirip satu sama lainnya, namun
berlainan dalam hukumnya yaitu antara sewa guna usaha/leasing, sewa beli, dan jual beli
secara angsuran. Baik perjanjian sewa beli maupun jual beli dengan angsuran ketentuannya
belum diatur dalam KUHPerdata. Maka dengan Keputusan Menteri Perdagangan dan
Koperasi Nomor 34/KP/II/80 tanggal 1 Februari 1980 tentang Perizinan Kegiatan Usaha
Sewa Beli (hire purchase), jual beli dengan angsuran (credit sale) dan sewa (renting).
Sewa beli merupakan jual beli barang di mana penjual melaksanakan penjualan
barang dengan cara memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh
pembeli yang dengan pelunasan atas harga barang yang telah disepakati bersama dan
yang diikat dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut baru beralih
dari penjual kepada pembeli setealh jumlah harganya dibayar lunas oleh pembeli
kepada penjual.
Jual beli secara angsuran adalah jual beli di mana penjual melaksanakan penjualan
barang dengan cara menerima pelunasan pembayaran yang dilakukan oleh pembeli
dalam bebrapa kali angsuran atas harga barang yang telah disepakati bersama dan
yang diikat dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut beralih dari
penjual kepada pembeli pada saat barangnya diserahkan oleh penjual kepada pembeli.
Persamaan antara perjanjian leasing dengan kedua perjanjian di atas adalah bahwa pada
perjanjian leasing, lesse membayar imbalan jasa kepada lessor dalam waktu tertentu.
Sedangkan pada perjanjian sewa beli dan jual beli dengan angsuran, pembeli membayar
angsuran kepada penjual dalam waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan semakin berkembangya dunia bisnis, maka semakin banyak perusahaan yang
terjun ke dunia bisnis. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang terjun ke dunia
bisnis, maka semakin banyak kebutuhan dana dan modal yang harus dipenuhi oleh
berbagai perusahaan. Hal tersebut mendorong industry bisnis yang bergerak dalam
bidang pembiayaan yang disebut lembaga pembiayaan.
Leasing termasuk ke dalam salah satu bentuk lembaga pembiayaan karena yang
dikatakan dengan lembaga pembiayaan adalah suatu badan usaha yang di dalam
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal
dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Sedangkan leasing
adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang –
barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, untuk jangka waktu tertentu,
berdasarkan pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi
perusahaan tersebut untuk membeli barang – barang modal yang bersangkutan atau
memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati
bersama. Oleh karena itu, leasing termasuk salah satu jenis lembaga pembiayaan
karena leasing membiayai perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal.
Perusahaan leasing dan lembaga pembiayaan lainnya akan menjadi sector bisnis yang
dapat membantu masyarakat luas yang masih awam dalam sisi pendanaan yang
nantinya akan banyak menarik para pengusaha untuk masuk ke dalam dunia bisnis.
3.2 Saran
Hendaknya pemerintah dapat mengakomodasi regulasi untuk seluruh transaksi
perusahaan leasing dengan cara membentuk UU khusus dan juga mengamandemen
UU sesuai dengan perkembangan jaman.
Fuadi, Munir Dr, LLM. 2006. Hukum tentang Pembiayaan. Bandung : Citra Aditya Bakti
Ganefi, S.H.,M.Hum. 2008. Bahan Kuliah Hukum Pembiayaan. Bengkulu: Fakultas Hukum
Universitas Bengkulu
http://amiruddinzain.wordpress.com/2012/04/18/leasing-sewa-guna-usaha/ (di akses tanggal
28 oktober 2012, pukul 19.31 wib)
http://ampundeh.wordpress.com/2012/06/19/sewa-guna-usaha-leasing/ (di akses tanggal 28
oktober 2012, pukul 20.15 wib)
http://ampundeh.wordpress.com/tag/ciri-kegiatan-sewa-guna-usaha/ (di akses tanggal 28
oktober 2012, pukul 19.45 wib)
http://afand.abatasa.com/post/detail/2656/leasing-sewa-guna-usaha--pengertian.html (di akses
tanggal 28 oktober 2012, pukul 20.29 wib)
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/leasing-sewa-guna-usaha-pengertian/ (di akses
tanggal 28 oktober 2012, pukul 19.10 wib)
http://hukumperbankan.blogspot.com/2009/04/sejarah-leasing.html (di akses tanggal 28
oktober 2012, pukul 19.58 wib)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sewa_guna_usaha (di akses tanggal 28 oktober 2012, pukul
20.38 wib)
http://id.wordpress.com/tag/perkembangan-leasing-di-indonesia-mekanisme-leasing-
penggolongan-perusahaan-leasing/ (di akses tanggal 28 oktober 2012, pukul 22.52 wib)
http://jaenal-abidinbin.blogspot.com/2012/06/leasing_22.html (di akses tanggal 28 oktober
2012, pukul 19.18 wib)
http://kismiaprilia.blogspot.com/2011/03/sewa-guna-usaha-leasing.html (di akses tanggal 28
oktober 2012, pukul 21.28 wib)
http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=28298 (di akses tanggal 28
oktober 2012, pukul 22.25 wib)
http://masalahpajak.blogspot.com/2007/09/leasing.html (di akses tanggal 28 oktober 2012,
pukul 20.50 wib)
http://qyki.blogspot.com/2009/11/manfaat-dan-kerugian-sewa-guna-usaha.html (di akses
tanggal 28 oktober 2012, pukul 19.25 wib)
http://setiawanzenegger10.blogspot.com/2011/06/sewa-guna-usaha-leasing.html (di akses
tanggal 28 oktober 2012, pukul 21.30 wib)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/sewa-guna-usaha-leasing-tugas-blk/ (di akses
tanggal 28 oktober 2012, pukul 21.08 wib)
http://www.ifsa.or.id/ (di akses tanggal 28 oktober 2012, pukul 21.48 wib)
http://www.imq21.com/news/read/42405/20110927/161528/APPI-Prediksi-5-Perusahaan-
Leasing-IPO-di-2012.html (di akses tanggal 28 oktober 2012, pukul 22.24 wib)
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110924235913AAbGcvN (di akses
tanggal 28 oktober 2012, pukul 22.05 wib)
Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi Nomor 34/KP/II/80 tanggal 1 Februari 1980
tentang Perizinan Kegiatan Usaha Sewa Beli (hire purchase), jual beli dengan angsuran
(credit sale) dan sewa (renting).
Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Simatupang, Richard Burton. 2003. Aspek Hukum dalam Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988
TUGAS
HUKUM PEMBIAYAAN
LEASING (SEWA GUNA USAHA) DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
Disusun oleh :
NAMA: ARDANI MAHENDRA S
NPM : B1A110010