Anda di halaman 1dari 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu Penelitian

1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Surakarta Jalan Diponegoro
45 Surakarta, kode pos 57131 dengan subyek penelitian Siswa kelas VIII. Adapun
alasan pemilihan tempat penelitian tersebut adalah :
a. Tersedianya data bagi penelitian ini
b. SMP Negeri 5 Surakarta sudah terakreditasi A dan sebagian besar guru sudah
tersertifikasi
c. Di SMP Negeri 5 Surakarta telah menerapkan bimbingan dan konseling
perkembangan

2. Waktu penelitian
Penelitian tentang kontribusi hubungan keharmonisan hubungan dalam
keluarga terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa kelas VIII
SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013, akan dilaksanakan pada bulan
Februari 2011 sampai bulan Januari 2014
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

commit to user

18
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id

B. Rancangan Penelitian
Dalam beberapa pandangan, orang masih sulit membedakan antara prosedur,
teknik dan metode penelitian. Padahal terlihat dengan jelas ada perbedaan antara
ketiga hal tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian, prosedur penelitian membantu
dalam urut-urutan langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik
penelitian membantu dalam hal alat-alat apa yang diperlukan dalam melaksanakan
penelitian. Sedangkan metode penelitian memandu tentang urut-urutan bagaimana
penelitian itu di lakukan.
Menurut Sumadi Suryabrata, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta – fakta pada daerah tertentu” (2011: 75). Dapat disimpulkan dari pengertian
tersebut bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
melukiskan secara sistematis mengenai permasalahan atau keadaan subyek penelitian.
Ciri-ciri pokok penelitian metode penelitian deskriptif adalah:
1. Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitan yang dimaksudkan untuk
membuat deskripsi mengenai peristiwa, kejadian atau tingkah laku
2. Penelitian deskriptif diutamakan memusatkan pada masalah aktual yang terjadi
saat sekarang.
3. Data mula-mula dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisis
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif karena memusatkan
perhatian pada masalah yang ada pada saat ini yang bersifat aktual, dan fokus
penelitian deskriptif adalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah hubungan antar
beberapa variabel, proses yang sedang berlangsung, sebab dan akibat ysng bisa terjadi,
kecenderungan yang sedang berkembang, dan pengujian terhadap hipotesis.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang harus di teliti di dalam
sebuah penelitian. Suharsimi Arikunto menerangkan, “Populasi merupakan seluruh

commitsedikit
penduduk atau individu yang paling to user mempunyai satu sifat yang sama”
(2006: 115). Populasi dalam penelitian ini dapat diambil pada individu yang
memiliki sedikitnya satu sifat yang sama. Penelitian ini peneliti mengambil
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id

populasi keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Surakarta sebanyak 225
siswa.

2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto, “Sampel penelitian adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti” (2006:117). Sedangkan menurut Tedjo N.
Reksoatmodjo, “Suatu sampel adalah sekelompok objek yang dikaji atau diuji,
yang dipilih secara acak (random) dari kelompok objek yang lebih besar yang
memiliki karakteristik yang sama” (2007: 4).
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa sampel adalah sebagian dari
populasi atau individu-individu yang akan dikaji atau diuji dan dapat
menggarnbarkan keadaan dan sifat dari populasi yang diambil dengan teknik
tertentu.
Penentuan sampel pada penelitian ini mengacu pada teori Sugiyono
(2007), “Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya, makin kecil jumlah sempel menjauhi
populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi” (hlm. 62). Sugiyono
berpendapat, “Cara yang sangat praktis untuk menentukan besarnya sampel
menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang
dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5%” (2007:71)
(tabel terlampir). Dengan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan
5%, maka sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95% terhadap
populasi. Dalam penelitian ini jumlah populasi 225 siswa, sehingga berdasarkan
tabel akan diperoleh 137 siswa yang kemudian dibulatkan menjadi 140 siswa
untuk digunakan sebagai sampel penelitian.

D. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan suatu cara yang digunakan untuk menentukan
sampel dengan cara tertentu sesuai kebutuhan penelitian sehingga sampel dapat
mewakili populasi. Hadari Nawawi menyatakan, “Teknik sampling adalah cara
commit to user
untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang
akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat dan
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id

penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar – benar mewakili


populasi” (1995:162).
Menurut Suharsimi Arikunto (2006), “Sampel random, atau sampel acak,
sampel campur adalah suatu teknik pengambilan sampel secara acak atau random,
karena subjek yang akan dijadikan sampel dalam populasi dianggap sama
sehingga memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel”(hlm.
133). Sedangkan Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (1999) menjelaskan bahwa
“teknik random sampling memiliki prosedur pengambilan sampel, yaitu a) undian,
b) Ordinal, c) randomisasi dari tabel bilangan random”(hlm. 111). Penelitian ini
menggunakan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
lima kelas. Kelas tersebut adalah kelas VIII A, B, C, E dan F. Kelima kelas
tersebut dipilih secara acak dari tujuh kelas yang tersedia dalam populasi. Angket
diberikan dan diisi oleh siswa dari kelima kelas tersebut, tanpa terkecuali.
Tabel.3.2 Sampel Penelitian
KELAS JUMLAH
VIII A 29
VIII B 29
VIII C 24
VIII E 27
VIII F 31
TOTAL 140

E. Variabel dan Definisi Operasional


Variabel adalah salah satu hal yang harus ada di dalam suatu penelitian. Suharsimi
Arikunto (2006) berpendapat, “Variabel adalah obyek penelitian, atau yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian” (hlm. 118). Hal tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa
variabel merupakan unsur penting dalam penelitian dan merupakan objek pengamatan
penelitian.

1. Variabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel
terikat dan variabel bebas. Definisi operasional, simbol dan skala pengukuran dari
masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tugas-tugas perkembangan
siswa.
1) Definisi Konseptual :
Tingkat pencapaian tugas perkembangan adalah tugas yang muncul
pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika
berhasil akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan
menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-
tugas berikutnya.
2) Definisi operasional:
Tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa adalah
tingkat perkembangan yang terjadi pada siswa, yang berpengaruh terhadap
perilaku siswa dalam menentukan tujuan guna mencapai kebahagiaan
hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.

b. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keharmonisan hubungan
dalam keluarga
1) Definisi Konseptual :
Keharmonisan hubungan dalam keluarga adalah adanya interaksi antar
anggota keluarga (ayah, ibu dan anak). Keluarga dikatakan harmonis apabila ada
kecocokan diantara mereka, ada hubungan timbal balik dari semuanya sehingga
tercipta keadaan yang tenang , damai dan menciptakan kehidupan beragama,
karena berkurangnya ketegangan dan rasa kecewa dari anggota keluarga. Setiap
anggota keluarga saling menjaga dan menghargai satu sama lain, dan
menjalankan perannya masing – masing, serta mempunyai hubungan yang baik
dengan lingkungan sekitarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

2) Definisi Operasional:
Keharmonisan hubungan dalam keluarga diartikan sebagai adanya
interaksi antar anggota keluarga, keluarga merasa bahagia tidak ada
ketegangan yang berarti, terciptanya kehidupan beragama, memiliki waktu
bersama keluarga, memiliki komunikasi antar anggota keluarga, saling
menghargai sikap dan prestasi anggota keluarga, dan mengatasi berbagai
macam krisis dengan cara positif dan konstruktif.

F. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh jawaban atas permasalahan dalam penelitian diperlukannya
data yang valid, karena akan memberi nilai yang benar sebagai kesimpulan akhir
dalam suatu penelitian. Pengumpulan data diperlukan teknik yang tepat agar data
hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkannya. Penelitian ini teknik
yang digunakan adalah Inventori Tugas Perkembangan (ITP) untuk mengetahui
tugas – tugas perkembangan dan Angket atau Kuisioner untuk mengungkap data
tentang keharmonisan hubungan dalam keluarga.
1) Inventori Tugas Perkembangan (ITP)
Teknik pengumpulan data untuk mengukur tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa menggunakan ITP. Sunaryo Kartadinata (dalam Mamat
Supritna, 2011:129) mengemukakan bahwa ITP untuk siswa SMP terdiri atas 50
butir rumpun pertanyaan, setiap rumpun terdiri atas empat pernyataan (a,b,c,d)
yang secara hierarkis menggambarkan kualitas perkembangan yang dicapai
siswa. Sebanyak 10 dari 50 butir soal tersebut, merupakan pengulangan dari
nomor – nomor tertentu yang dimaksudkan untuk menguji konsistensi jawaban
siswa.
2) Angket atau kuisioner
Angket atau kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan
yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel
keharmonisan hubungan dalam keluarga. Menurut Hadari Nawawi (1995),
“Kuisioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan
commit to user
sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden”
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id

(hlm. 117). Pertanyaan yang diajukan dalam kuiseoner ini bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang diri responden.
Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang terdiri
dari item – item pertanyaan yang bertujuan untuk menggali informasi mengenai
responden yang disertai jawaban kemungkinan jawaban, sehingga responden
tinggal memilih jawaban yang dinilainya paling sesuai dengan diri responden.
Menurut Sumadi Suryabrata (2011), “Langkah – langkah pembuatan angket
yaitu (1) pengembangan spesifikasi instrumen, (2) penulisan butir – butir
pertanyaan atau pernyataan, (3) telaah dan revisi butir – butir pertanyaan atau
pernyataan, (4) perakitan butir – butir pertanyaan atau pernyataan ke dalam
instrumen, (5) uji coba instrumen, (6) menentukan scoring, (7) analisis hasil uji
coba dan (8) penentuan perangkat akhir instrument” (hlm. 53).
Beberapa proses pembuatan angket diatas selanjutnya dapat diuraikan dengan
penjelasan sebagai berikut :
1. Pengembangan Spesifikasi Instrumen
Spesifikasi instrumen adalah rancangan pokok instrumen. Hal – hal
yang dianut dalam spesifikasi itu adalah (a) wilayah yang akan direkam, (b)
dasar konseptual atau dasar teoritis yang akan dipakai sebagai landasan, (c)
subyek yang akan diambil datanya, (d) tujuan pengambilan data, (e) materi
instrumen, (f) tipe butir pertannyaan atau pernyataan, (g) jumlah butir
pertanyaan atau pernyataan, dan (h) krietria seleksi butir pernyataat atau
pertannyaan yang dianggap baik.
2. Penulisan Butir – Butir Pertanyaan atau Pernyataan
Kemampuan untuk menulis pertannyaan atau pernyataan adalah
perpaduan antara kiat dan hasil latihan. Dalam penulisan butir – butir
pertanyaan atau pernyataan menentukan komponen – komponen yang
didapatkan dari adanya uraian definisi operasional dari variabel bebas suatu
penelitian sehingga komponen – komponen dapat digunakan sebagai rambu –
rambu untuk menguraikan secara lebih dalam tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan variabel bebas.
commit to user
3. Telaah Dan Revisi Butir – Butir Pertanyaan Atau Pernyataan
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id

Butir – butir pertannyaan atau pernyataan harus ditelaah secara cermat


apakah sudah sesuai dengan yang dirancangkan, dan apabila belum sesuai
perlu untuk direvisi. Aspek – aspek yang perlu di cermati dalam menyusun
butr – butir pernyataan atau pertannyaan sebagai berikut :
a. Kesesuaian dengan spesifikasi
b. Kesesuaian dengan landasan teori
c. Kesesuaian dengan format dilihat dari sudut ilmu pengukuran
d. Ketetapan bahasa yang digunakan yang dilihat dari sudut bahasa baku dan
subjek yang memberikan respon.
4. Perakitan Butir – Butir Pertanyaan atau Pernyataan ke Dalam Instrumen
Butir – butir pertanyaan atau pernyataan harus disusun menjadi satu
instrumen yang siap untuk diuji cobakan. Hal penting yang harus selalu diingat
adalah bahwa respons terhadap sesuatu pertannyaan tidak boleh mempengaruhi
respons terhadap pertanyaan lain, karena secara teori masing – masing
pertanyaan bebas satu sama lain. Dalam penyusunan ini sekaligus dirumuskan
petunjuk bagaimana caranya merespon kepada pertanyaan – pertanyaan itu.
Instrumen yang telah disusun kemudian dicetak dan siap untuk di uji cobakan.
5. Uji Coba Instrumen
Penyelenggaraan uji coba digunakan untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dari angket bertujuan untuk mengecek kemungkinan adanya
pertanyaan yang cenderung terlalu banyak. Uji coba ini juga berkenaan dengan
uji coba bahasa yang digunakan penyusunan angket yang bertujuan untuk
mengecek kembali apabila kemungkinan adanya istilah atau bahasa yang
belum jelas, rumusan pertanyaan yang membingungkan atau ada rumusan yang
diartikan berbeda dengan apa yang dimaksud penyusunan angket.
Uji coba angket dilakukan dengan memberikan angket kepada sejumlah
siswa yang bukan menjadi anggota sampel penelitian. Berikut langkah uji coba
angket yang dilaksanakan; a) persiapan, b) pelaksanaan ujicoba.
a. Persiapan

commit
Persiapan yang dilakukan to user
dalam pelaksanaan ujicoba adalah menentukan
siswa yang akan bertindak sebagai responden angket keharmonisan hubungan
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id

dalam keluarga. Siswa yang dipilih untuk menjadi responden dalam uji coba ini
adalah seluruh siswa kelas VIII – D yang berjumlah 23 siswa.

b. Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2012. Langkah – langkah
uji coba sebagai berikut : 1) Angket diberikan kepada responden yaitu seluruh
siswa kelas VIII – D yang berjumlah 23 siswa, 2) Angket tersebut kemudian ditarik
kembali untuk di analisis hasilnya.

6. Menentukan Skor
Teknik angket ini digunakan untuk mengambil data perhatian orang tua.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Suharsimi
Arikunto (2006) berpendapat, “Angket/kuesioner tertutup merupakan
angket/kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih” (hlm 195). Dengan kata lain responden tinggal memberi
tanda pilihan jawaban sudah disediakan oleh peneliti.
7. Analisis Hasil Uji Coba
Setelah dilakukan uji coba hal yang dilakukan selanjutnya adalah
menganalisis untuk mengetahui validitas dan reabilitas item – item soal pada
instrumen.
8. Penentuan Perangkat Akhir Instrumen
Setelah mengetahui validitas dan reabilitas dari instrument tersebut
maka dipilih item yang valid untuk kemudian dikemas menjadi perangkat
instrument yang siap untuk digunakan.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Uji Validitas

a. Inventori Tugas Perkembangan (ITP)

Menurut Sunaryo Kartadinata (dalam Mamat Supriyatna,2011:127),


“Pengujian validitas ITP dilakukan dengan uji teoritis, dengan melihat kesesuaian
item dengan indikator perkembangan” .
commit to user
Inventori Tugas perkembangan telah di uji cobakan kepada 323 siswa SMP.
hasil uji coba menunjukkan tingkat validitas dan reabilitas sedang. Reabiltas dihitung
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, sedangkan validitas isi dihitung


dengan korelasi Product Moment Pearson diantara penilaian penimbangan (yakni
para ahli dalam bidang bimbingan dan konseling).

Analisis hasil uji coba menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat konsistensi
siswa dalam menjawab, maka makin tinggi tingkat reabilitas ITP. Dilihat dari
homogenitas siswa yang mengerjakan ITP, maka makin rendah tingkat reabilitas
ITP. Artinya bila ITP diadministrasikan pada kelompok yang heterogen dan para
peserta mengerjakan dengan sungguh – sungguh, maka tingkat reabiltas ITP akan
tinggi.

b. Angket Keharmonisan Hubungan dalam Keluarga

Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan memiliki validitas yang
tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur atau memberikan hasil ukurnya
yang sesuai dengan maksud pengukurannya tersebut.

Langkah – langkah perhitungan dan analisis data uji coba angket adalah
sebagai berikut :

1). Mentabulasi skor yang telah diberikan pada setiap item pertanyaan atau pernyataan
yang diisi oleh responden uji coba.

2). Menjumlah skor setiap item pertanyaan atau pernyataan yang diperoleh dari respon
uji coba.

3). Dengan bantuan komputer kemudian mengolah data tersebut dengan menggunakan
aplikasi Micosoft Excel 2007 dan analisis validitas angket menggunakan product
moment pearson (Sutrisno Hadi, 2007:43) yang rumusnya sebagai berikut:

………………... (1)
Keterangan:
Σ = koefisien korelasi
Σxy = Jumlah perkalian skor item ganji dengan genap
x = Jumlah skor item ganjil
y = Jumlah skorcommit to user
item genap
n = Jumlah responden
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

Σx² = Jumlah kuadrat skor item ganjil


Σy² = Jumlah kuadrat skor item genap
4). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diatas maka jumlah
item pertanyaan semula sebanyak 40 butir, jumlah yang valid sebanyak 40 butir.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup


dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Suatu angket dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran angket tersebut
dapat dipercaya keajegannya. Dengan demikian, apabila dilakukan beberapa kali
pengukuran terhadap kelompok subyek yang relatif sama, angket tersebut akan
menghasilkan hasil ukur yang relatif sama

Untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan teknik Cronbach alpha :

……………………………………………………… (2)

Keterangan :

r11 = reliabiltas instrumen

r = nilai r hitung antara dua belahan instrumen

Nilai r diperoleh dari rumus Korelasi Product Moment :

………………….…… (3)

Teknik reabilitas menggunakan perhitungan komputer melalui aplikasi SPSS 15,


dengan pertimbangan teknik dapat dikenakan pada item dikotomi maupun non dikotomi
skla jumlah itemnya tidak harus genap maupun ganjil. Variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach alpha > 0,5. Syarat suatu pernyataan dikatakan andal
apabila koefisien alpha yang diperoleh (m) positif. Interprestasi Cronbach alpha >0,5
apabila p< 0,05 dikatakan tidak reliabel dn jika p>0,05 maka reliabel.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

H. Analisis Data
Teknik analisis data mengungkapkan analisis yang akan digunakan untuk
mengolah data yang dikumpulkan. Teknik analisis data ini berhubungan erat dengan
rancangan penelitian dan hipotesis yang diajukan. Teknik ini menggunakan tiga
hipotesis dimana masing – masing hipotesis diuji dengan menggunakan rumus yang
berbeda.
a. Hipotesis Pertama
H1 : Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Surakarta tergolong tingkat sadar diri.

Sugiyono menjelaskan, “Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji


hipotesis deskriptif, interval atau rasio adalah t-test satu sampel” (2007:96). Pengajuan
hipotesis pertama (H1) menggunakan teknik t-test satu sampel dengan uji pihak kiri.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

……………………………………………………………. (4)

Keterangan :

t : nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

: Rata – rata x1

: Nilai yang dihipotesiskan

S : Simpangan baku

n : jumlah anggota sampel

(Sugiyono; 2007:96)

b. Hipotesis Kedua
H2 : Keharmonisan hubungan dalam keluarga siswa tergolong harmonis.

H2 dalam penelitian ini juga merupakan hipotesis deskriptif sehingga menggunakan


uji t-test satu sampel dengan uji pihak kiri sebagaimana yang di gunakan hipotesis satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

(H1), adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

……………………………………………………………. (4)

Keterangan :

t : nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

: Rata – rata x1

: Nilai yang dihipotesiskan

S : Simpangan baku

n : jumlah anggota sampel

(Sugiyono; 2007:96)

b. Untuk Menguji Hipotesis Ketiga

H3 : Keharmonisan hubungan dalam keluarga berkontribusi positif dan signifikan terhadap


tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa

Uji hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu pengujian kontribusi


keharmonisan hubungan dalam keluarga terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa menggunakan prosedur analisis statistik yang menggunakan bantuan
komputer dengan software SPSS versi 15. Karena kesimpulan dari penelitian ini akan
dikenakan adalah data yang diperoleh dari sample penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan teknik
regresi linier sederhana. Regresi linier bertujuan mengetahui besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari perubahan X terhadap perubahan Y, memperkirakan atau meramalkan nilai
Y kalau variabel X berkorelasi dengan Y sudah diketahui nilainya (Supranto J., 2009: 112).
commit
Rumusan yang digunakan dalam teknik to user
regresi linier sederhana yaitu

Y = a + bX (Y = Y) ............................................................................. (5)
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

Keterangan :

Y : dibaca Y tapi merupakan ramalan dari Y

X : merupakan variabel bebas

a : nilai Y kalau X = 0

b : koefisien regresi, mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y kalau X naik satu


unit ( satu satuan)

(Supranto J., 2009: 112)

commit to user

Anda mungkin juga menyukai