Makalah BAB 11 Audit Sektor Publik
Makalah BAB 11 Audit Sektor Publik
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Audit Sektor Publik” ini tepat
waktu.
Makalah ini meliputi teori, sistem, siklus, teknik dan contoh praktek audit sektor publik di
organisasi sektor publik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga dari makalah ini, kita dapat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar........................................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.....................................................................................................................15
Saran
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi,
kolusi dan nepotisme serta sebagai sumber pemborosan negara. Padahal sektor publik
berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan masyarakat
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Proses
Sistematik
Mengkomunikasika Objektivitas
n hasil
AUDIT
3
Asersi – proporsi yang secara esensial dapat dibuktikan atau tidak dapat
dibuktikan.
Derajat Hubungan Kriteria yang Ada – Audit memberikan kecocokan antara
asersi dengan kriteria yang ada.
Mengomunikasikan Hasil – Agar bermanfaat hasil audit perlu
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Regulasi dalam Audit Sektor Publik adalah peraturan, kaidah yang dibuat
untuk mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata suatu aturan, ketentuan yang
harus dijalankan dan di patuhi dalam melaksanakan audit sektor publik.
4
Negara.
Jenis-jenis Audit keuangan (Finansial Audit),
Audit Audit Kinerja ( Performance Audit),
Audit untuk Tujuan Tertentu.
Audit Keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan
pengendalian keuangan berjalan secara efisien dan tepat serta transaksi
keuangan diotorisasi serta dicatat secara benar.
5
Audit untuk Tujuan Tertentu
Audit untuk Tujuan Tertentu mencakup audit atas hal-hal lain di bidang
Audit atas hal yang berkaitan dengan keuangan meliputi unsur berikut ini:
Tujuan dari audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya
salah saji yang material dalam pos Pendapatan daerah/Organisasi, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain-lain yang Sah. Adapun peraganya yaitu:
6
Materi pemeriksaan
Pendapatan
Daerah/
Organisasi
Kesalahan
pembukuan?
Objek Kesalahan Penyajian?
Pendapatan
Pemeriksaan Dana
Kesalahan
Perimbanga
pembebanan?
n
Kesalahan
Lain-lain Penjumlahan/
Pendapatan
pengurangan angka?
yang Sah
Tujuan audit siklus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai proses
masing-masing asersi yang signifikan, yan berkaitan dengan transaksi dan saldo
siklus belanja. Adapun peraganya yaitu:
Tujuan
Belanja
aparat/pegawai/S Belanja Bukti asersi
DM Adm.Umum transaksi
Belanja dan saldo
Objek Operasi & siklus
Belanja
Pemeriksaan pemeliharaan belanja
Belanja
Belanja modal/
Pelayanan Publik pembangunan
Tujuan audit aktiva tetap adalah untuk memperoleh bukti tentang setiap asersi
signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo aktiva tetap. Adapun peraganya
yaitu:
7
Tujuan
Bukti
asersi
Objek Penggunaan transaksi
Pemeriksaan Aset
Penjualan dan saldo
Pembelian aktiva
tetap
Tujuan pemeriksaan jasa personalia sangat penting karena masalah gaji, pajak
penghasilan pegawai, dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya
utama di hampir semua entitas. Adapun peraganya yaitu:
Tujuan
Insentif
lembur Bukti asersi
transaksi
dan saldo
Objek jasa
Penggajian Gaji personalia
Pemeriksaan (kompensasi)
Tunjanga
n lainnya
Investasi ini pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang
suatu organisasi sektor publik. Jangka waktu investasi sementara tidak lebih dari satu
periode akuntansi. Risiko salah saji pada transaksi investasi organisasi sektor publik
umumnya rendah karena jarangnya transaksi yang terjadi. Adapun peraganya yaitu:
8
Tujuan
Jangka pendek
Bukti asersi
transaksi
Objek Pengujian dan saldo
Investasi siklus
Pemeriksaan pengendalian
investasi
Jangka panjang
Saldo kas berasal dari pengaruh kumulatif siklus belanja, siklus investasi, dan
siklus jasa personalia.Tujuan audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang
masing-masing asersi yang signifikan, yang berkaitan dengan transaksi dan saldo kas.
Adapun peraganya yaitu:
Kas di
tangan Tujuan
Tunjanga
n lainnya
9
C. SIKLUS AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
1. Perencanaan audit
keuangan
17. Penerbitan
laporan hasil
2. Penetapan
pemeriksaan
peraturan audit
keuangan
16. Tindak lanjut
temuan laporan hasil 3. penyusunan
pemeriksaan perencanaan audit
tahunan oleh lembaga
auditor
15. Penyelesaian
4. Temu rencana
laporan hasil
audit tahunan
pemeriksaan
6. penerimaan
13. Penyusunan draft regulasi organisasi
laporan hasil yang akan diaudit
pemeriksaan
10
D. TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
1. Prosedur Analitis
2. Inspeksi
Inspeksi meliputi pemeriksaan yang rinci terhadap dokumen dan catatan serta
pemeriksaan sumber daya berwujud. Prosedur ini digunakan secara lusa dalam
auditing. Inspeksi sering kali digunakan dalam mengumpulkan data Dan
mengevaluasi bukti-bukti.
3. Konfirmasi
11
4. Permintaan Keterangan
Kegiatan ini meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh
auditor.Permintaan keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen tau
keryawan organisasi sektor publik. Auditor juga dapat secara langsung kepada pihak
eksternal.
Contohnya adalah auditor meminta keterangan Bendahara Pengeluaran atas
ketidaksesuaian jumlah pengeluaran denga jumlah anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Penghitungan
Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan yaitu (1) perhitungan fisik
sumber daya berwujud, seperti jumlah kas dan persediaan yang ada, dan (2) akuntansi
seluruh dokumen, dengan nomor urut yang telah dicetak.
6. Penelusuran
Dalam penelusuran, auditor memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi
dilaksanakan dan menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen
tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi.
12
Contohnya adalah auditor memilih ayat jurnal “pembelian ATK” di jurnal,
kemudian membandingkannya denga kwitansi “pembelian ATK” tersebut atau tanda
terima lainnya.
8. Pengamatan
9. Pelaksanaan Ulang
13
11. Pengujian Pengendalian
14
E. CONTOH PRAKTEK AUDIT SEKTOR PUBLIK DI ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK
1. Pemerintahan Pusat
Audit atas pemerintah pusat ditujukan untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat, apakah laporan keuangan menyajikan secara benar dan wajar pada
posisi keuangan pemerintah pusat yang berasal dari operasi,perubahannya sesuai
sengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Sebagai contoh, audit terhadap siklus belanja pemerintah pusat yang terdiri
dari audit terhadap belanja aparat dan belanja pelayanan publik. Belanja aparat dan
belanja pelayanan publik terdiri dari belanja administrasi umum, belanja operasi dan
pemeliharaan, serta belanja modal/pembangunan.
2. Pemerintahan Daerah
3. LSM
Ada dua jenis LSM di Indonesia. Pertama, LSM yang melakukan fungsi
control masyarakat sehingga LSM ini mengambil jarak dengan penguasa ataupun
lembaga yang dikontrolnya. Kedua,LSM yang melaksanakan program entitas.
15
Ada dua jenis audit dalam organisasi LSM yaitu audit kinerja keuangan dan
audit kinerja nonkeuangan.
4. Yayasan
5. Partai Politik
Audit dalam organisasi partai politik juga dibedakan menjadi dua, yaitu audit
kinerja keuangan dan audit kinerja nonkeuangan.
16
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa audit sektor publik sangat
diperlukan agar organisai sektor publik dapat mempertahankan kualitas,
profesionalisme, akuntanbilitas publik dan value for money dalam menjalankan
aktivitasnya, serta menghasil laporan keuangan yang bisa di andalkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
iii