Yusan Damara Putri (F1D018051) TUGAS MPP 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yusan Damara Putri

Nim : F1D018051
Mata kuliah : Metode Penelitian Politik

Penyebab Kudeta Myanmar & Kondisi Terkini : Militer Blokir Facebook


Tirto.id | Dipna Videlia Putsanra, Jumat, 5/02/2021

tirto.id - Militer Myanmar, yang melakukan kudeta pemerintahan sejak Senin (1/2/2021)
memblokir akses ke Facebook karena perlawanan masyarakat terhadap kudeta melonjak.
Masyarakat menyerukan pemberontakan sipil untuk memprotes kudeta militer dan penahanan
para tokoh politik termasuk Aung San Suu Kyi.
Facebook adalah salah satu media populer di Myanmar yang digunakan banyak orang untuk
mengakses informasi. Masyarakat juga mendesak agar internet, yang dimatikan di beberapa
daerah, untuk dipulihkan kembali.
Militer merebut kekuasaan sebelum pertemuan pertama Parlemen terpilih. Kudeta tersebut
mendapat kecaman dari dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mendorong
agar pemerintah terpilih dipulihkan dan kudeta dibatalkan.
“Militer Burma [Myanmar] harus melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut, membebaskan
aktivis serta pejabat yang mereka tangkap, mencabut pembatasan telekomunikasi, dan menahan
diri dari kekerasan," kata Biden di Departemen Luar Negeri AS di Washington, seperti
dikutip AP News.
Dewan Keamanan PBB meminta militer Myanmar untuk "menegakkan lembaga dan proses
demokrasi, menahan diri dari kekerasan, dan sepenuhnya menghormati hak asasi manusia,
kebebasan fundamental, dan supremasi hukum."
Militer mengatakan mereka bertindak sesuai hukum dan konstitusional karena pemerintah
menolak untuk menangani tuduhan kecurangan pemilihan umum November lalu, di mana partai
Suu Kyi menang telak. Komisi Pemilihan Umum negara bagian telah membantah tuduhan
tersebut.
Sekitar 70 anggota Parlemen yang terpilih, pada Kamis (4/2/2021) menentang kudeta militer
dengan mengadakan pertemuan simbolis Parlemen. 
Mereka menandatangani sumpah jabatan di kantor pemerintah di ibu kota, Naypyidaw, tempat di
mana sekitar 400 anggota ditahan setelah kudeta. Para anggota Parlemen diminta militer untuk
keluar dari kantor dan rumah dinas dan kembali ke distrik asal mereka.
Pertemuan tidak resmi itu merupakan isyarat simbolis untuk menegaskan, Parlemen adalah
pembuat undang-undang yang sah di negara tersebut, dan bukan militer. Sejumlah anggota
Parlemen mengungkapkan kemarahan dan tekad mereka untuk melawan kudeta saat mereka
meninggalkan kantor pemerintahan. Ini melanggar hak asasi seluruh warga negara.

“Ini bukan kudeta. Ini adalah pengkhianatan terhadap pemerintah. Saya harus mengatakan bahwa
ini adalah pengkhianatan negara," kata Khin Soe Soe Kyi, anggota partai Liga Nasional untuk
Demokrasi Suu Kyi. Militer menyerahkan semua kekuasaan negara ke tangan junta, termasuk
fungsi legislatif, selama keadaan darurat negara satu tahun.

Militer juga berencana untuk membentuk komisi pemilihan baru untuk menyelidiki dugaan
penyimpangan suara, dan mengadakan pemilihan baru di akhir keadaan darurat serta
menyerahkan kekuasaan kepada pemenang.

Militer Tangkap Ajudan Aung San Suu Kyi Ajudan senior lainnya di partai Liga Nasional untuk
Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi, Win Htein, pada Jumat (5/2/2021) mengatakan,
dia ditangkap setelah kudeta pekan ini, bahkan saat Dewan Keamanan PBB menyerukan
pembebasan.

Win Htein, 79, pendukung Suu Kyi sekaligus tahanan politik lama yang puluhan tahun
berkampanye untuk menghentikan kekuasaan militer, melalui telepon mengatakan kepada
Reuters bahwa dia dijemput oleh petugas polisi dengan mobil dari Yangon menuju ibu kota
Naypyidaw. Ajudan itu tidak menyebutkan tuduhan apa yang ia hadapi.

"Mereka gentlemen jadi saya bisa menerima telepon," katanya. "Kami terus-terusan diperlakukan
buruk. Saya tidak pernah takut dengan mereka, sebab saya tidak melakukan kesalahan seumur
hidup saya.

" Pemimpin terpilih Suu Kyi ditangkap sejak Senin (1/2/2021), ketika dijatuhkan oleh militer
atas nama penyimpangan dalam pemilu November lalu.Suu Kyi menghadapi tuduhan telah
mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal, seperti yang ditunjukkan dokumen kepolisian.

Dewan Keamanan PBB pada Kamis menyerukan pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya dan
menyatakan prihatin dengan situasi di Myanmar. Badan tersebut menghentikan sesaat kecaman
kudeta, yang menghentikan transisi panjang menuju demokrasi.

Sekitar 147 orang ditangkap sejak kudeta, termasuk para pegiat, anggota dewan dan pejabat dari
pemerintahaan Suu Kyi, seperti diungkap Assistance Association for Political Prisoners (AAPP)
Myanmar pada Kamis.
Konsep : 1. Kudeta
2. Kekuasaan
3. Masyarakat
4. Pemerintah
5. Militer
Variable : 1. Tingkat kematian saat berlangsungnya demo
2. Jumlah anggota yang menentang kudeta dengan mengadakan pertemuan simbolis

3. Jumlah masyarakat yang di tangkap saat berdemo dan elite politik yang ditahan
oleh militer Myanmar.
-

Anda mungkin juga menyukai