Anda di halaman 1dari 5

~r c"c ~';:"""c

,
, , '"
i c: Bul. Agron. (29) (2) 59 - 63 (2001) ~ .':
I: ji e'_cc

Ii:, ~.'

Kultur Antera untuk Mendukung Program Pemuliaan Tanaman Padi

Anther Cultureto SupportRiceBreedingProgram t1i

" Iswari S. Dewi 1)daD Bambang S. Purwoko2)


""SJ' ~ "-"",-

"

ABSTRACT

TheObjectivesof rice breedingprogram in Indonesiais to obtain high yielding varieties,tolera~t, resistantto


abiotic and biotic stress and appropriate to planting systemin specific area. To accelerate the obtammentof the
varieties,a combinationof conventionaland no conventionalbreedingmethodcan be used.One alternativeprocedure
is anther culture. Doubled haploid lines can be obtainedthroughcholchicinetreatmentor rattooning of haploidplants.
Plants with high heterozygositas(FI or F2) can be used as anther source to abtain genetic variability of.doubled
i 1
,
haploidplants. High degreeof homozigousity
less than on year.
~anbeobtainedat the~rst (DHO)generationof d~ubledhaploidplants
Evaluation of agronomic charactersfollows m DHI and DH2 generations. Compared to
conventionalmethods,the useof anther culture in rice breedingprogram hasseveraladvantagesincluding efficiencyof
selectionprocess, reduction of cost. time and labor. Effort to optimize anther culture method and its rize in rice
breedingprogram in Indonesiais discussed

Key words: Anther culture. Rice


.
: PENDAHULUAN . yang unggul.
diperoleh Umumnya
dengan galur-galur
cara persilangan mumi
yang tersebut
diikuti oleh
. Denganmenyus~tnyalahan ~ubur dl Pulau Jaw~, serangkaianprosesseleksipada tiap generasi,misalnya
pemngkatan produksl pangan dllakukan ~tara lam pada metode pedigree. Pada pemuliaan padi, proses
dengan cara perluasan areal berupa lahan .kermg, lahan menyilangkan clan seleksi tersebut dapat berlangsung
salin atau lahan pasang surut. Vanetas unggul dalam 5 sampai 10 generasi(Oono, 1997; Dewi et al.,
~erupakan teknologi yang ~u~ah, mudah.dan ramah 1996).
Imgkungan untuk me~Jamm pertaman. yan~ Dengan menggunakan sistem haploid, proses
b~rkelanju~an.. O!eh karenaItU,pr.ogram~emulla~ padl pemuliaan untuk memperolehgalur-galur mumi yan~
dl l.ndone~ladlt~Jukanp~daperakltanvar~etas.
pad~yang lama tersebutdapat lebih singkat melalui satu sampal
leblh balk. yaltu selam berdaya hasll tlnggl clan dua generasi saja. Pada pemuliaan dengan cara
~, mempunyal ~mur panen y~g cocok dengan .pola menyilangkan (cross-breeding) dimana sejumlah [n]
-~ pertanamandl daera~t~rtentuJ~g~toleran ~taureslsten gen independen(unlinked) terlibat, kemungkinanuntuk
I terhadap
cekaman
abl?tlkataublotlk (Hanarl.da,
1989). memperoleh,
individu homozigotyang spesifik pada
I . Secara konvenslon~l, u~tuk men~asl!kan suatu generasi F2 adalah (1/2)R untuk sistem haploid clan
: v~netasunggul dengansl~a~-slfat yang.dlmgm~anperl~ (1/4)Runtuk sistemhaploid. OJehkarenaitu pada~i.stem
r dlt~mpuh ~~osedurpenelltlan.yang slstematl~, mulal haploid, efisiensi seleksimeningkatsecaranyataJlka n
! clan ~emilihan t~tua, persllangan, sele.ksl .gal~r: meningkat(Oono, 1997; Chung, 199~; Sun d~ Zha?,
penguJlandaya hasll clan ~erbanyakanbemh, dl~khm 1992).Galur mumi dapatdiseleksiclanpopulaslhaploid
dengan pelepasan vanetas unggul, sehmgga ganda yang homogen clan homozigot. Jadi, hasil
memerlukan waktu. 7-10 ~ahun(Fehr, 1987).. Untuk rekombinasi dari persilangandifiksasi sebagai galur-
mempercepat. per~kltanvarletasungg.ulharusdltera~kan galur homozigot clan galur-galur harapan dise!eksi
suatu kombmasl prosedur ~emullaan konvenslonal berdasarkan keunggulan sifat-sifat agronommya.
dengan.prosedu.r ?ioteknologl. Sal~ satu. prosedur Populasitanamanyang diseleksijuga akan lebih sedikit.
. altematlf yang dlanJurk~ndalam pera;kltanv.anetasbarn Populasi haploid ganda minimum yang diperlukan
adalah penggunaan slstem ha.plol.d, yaltu. dengan untuk evaluasi bervariasi tergantung dari jumlah gen
terlebih dahulu membuatgalur diploid homozlgosata~ untuk seleksi. Jika perbedaanpada tetua persilangan
. galur mumi denganjalan menggandakan kromosomclan adalah sejumlahn gen clan diasumsikantidak terpaut,
individu haploid (Croughan,1995). .. maka minimum sebanyak2R tanaman harus ditanam
Pemuliaan pada tanaman menyerbuk ~endm agar semua genotipe homozigot dapat terwakili,
dituju.kanuntuk ~enda~atkan g~lur-galur mur:nl y~ng sementaradenganpemuli~an.konvensionaldi~erlukan
hamplr mendekatl 100 Yohomozlgot denganslfat-slfat sebanyak4Rtanaman.SelamItU tanamanhaploid ganda

I
I) dan2) StarPengajarJurusanBOP. FakultasPertanianIPB, Bogor

59

,
-
~ -
Bul. Agron. (29) (2) 59 - 63 (2001)

;f yang terseleksijuga dapat digunakansebagaitetua Pacta kultur antera padi, tanaman haploid
! interrnediat
untukdisilangkanlebihlanjutsebagaitetua umumnyadiperolehmelalui dua tahap, yaitu tahap
!i bagi pembentukanhibrida FI (Dono, 1997;Dewi et al., induksi butir tepung sari menjadi kalus atau embrioid ~
'f 1996; Masyhudi, 1994; Chung, 1992; Sun dan Zhao, daDselanjutnyatahap diferensiasiny~menjadi.tanama~ I,.
1992). kecil atauplantlet. Tanamanakan dlregeneraslkandarl '"
Ii Galur-galur mumi dari tanaman haploid yang kalus dalam 3-6 minggu setelahkalus dipindahkandari
l: kromosomnya digandakan dapat diperoleh secara in- medium induksi ke medium regenerasi.Faktor-faktor
I vitro, antara lain dengan kultur antera. (Dewi et al., yang mempengaruhikeberhasilan kultur antera padi
i 1996;Faroughi-Wehrdan Wenzel, 1993). antaralain genotipetanamansumberantera,komposisi
media, kondisi fisiologis tanaman donor, tahap
Kultur Antera perkembanganpollen daD praperlakuandengan terapi
. suhu rendahpactaebplan (Croughan, 1995; masyhudi,
Kultur antera merupakansalah satu tekms kultur 1994;Faroughi-Wehrdan Wenzel, 1993; Chung, 1992;
jaringa~ yang ~apat me~percepat per~lehantanaman Sundan Zhao, 1992).
homozlgot da~1 heteroz~got t~npa d!sukarkan ~Ieh Tanaman haploid ganda dapat diperoleh secara
hubungan?oml~an resesIf, sehmggaslklus p~mullaan spontan,atau diinduksi denganperlakuankolkisin dan
dapat. leblh smg~at ~arena dap.at menghll~gkan dipangkas atau ratooning pacta tanaman haploid.
sebagla~besar darl keglatan seleksl.per generasl.(6-8 Tanaman-tanamanhaploid ganda yang dihasilkan
generasl) yang umum pacta pemulla~n konvenslonal melalui kultur anteraini bersifat homozigot penuh dan
(F~hr, 1987; C~ough~n, 1995; Dewl et al., 1996). breed tue, karena kedua kopi inforrnasi genetik pacta
Mlkrospora (butlr san. atau pollen ~uda pa~a tahap tanaman-tanamantersebut identik. Tanaman dengan
perkembangan~wal unmukleat samp~!awal.bmukle~t) heterozigositastinggi (FI atau F2) dapat digunakan
y~ngterdapatdl dalam ~nteradapatdlmduksl secara!n- sebagaisumber antera untuk mendapatkankeragaman
vItro agar mempro?uksltanamanatauplantlet (Dewl et genetikpactatanamanhaploid ganda.Tanaman-tanaman
al., 1996;Masyhudl, 1994;Chung, 1992;Sundan Zhao~ dengan heterozigositastinggi segera dapat diperoleh
; 1992~. Pollen mu~a dapat langsung memproduks~ pactagenerasi tan~n haploid ganda pertama (DHO)
embno (androgenesIs)atau secara.tak langsungmel~lul dalam waktu kurang dari I tahun , sedangkanevaluasi
pembentuka? kal.us.(taulogenesls) yang kemudlan karakteragronomiutamadapatdilakukan pactagenerasi
bere?eneraslmenJadlplantlet den~anad~nyaZPT pacta DHI dan DH2. Dibandingkandengansitem pemuliaan
medIa ~ul~r. Pollen.adalahhaploId, ~ehmggatanaman konvensional, keuntungan penggunaankultur antera
yang ~Ihasllkan dan. pollen atau mlkrospora selama pactaprogrampemuliaanterutamaadalahmeningkatkan
kultur JugaakanhaploId. efisiensi proses seleksi, menghematbiaya, waktu dan
tenagakerja (GambarI).

Waktu Sistem Pedigree Kul~ure Antera


I Hibridisasi Hibridisasi
2 FI FI dan Kulture Antera f
3
F2
Perbanyakan
benih dan
Skrining dan~engujian-
penguJlan tt
4 Pedegree ...
(F3-F9) UJI dayabasIl :
I

5 (Skrining dan pengujian- U.. Ad t . Perban


yakan j
.. ) JI ap asl
6 penguJlan Regional Benih
7 S
8
9
]0 Uji .
I] Adaptabilitas
12 Regional
13
]4 Perbanyakan
15 Benih

GambarI. Perbandinganwaktu pemuliaanantarasistempedigreedankultur antera(modifikasi dari Chung, 1992). I

60 IswariS.DewidaDBambang
S.Purwoko

. .
I ~ ''~-- ~--

,i~;:~..~ Bul. Agron. (29) (2) 59- 63 (2001)


:~::r
~ f
! 1:;.(
c~ f
,
,-
~:; Pen~gunaanKultur Antera dalam Program Pemuliaan kegunaanteknik ini dalampemuliaantanamandan studi
Pad, genetl.k (DeWI
. et al., 1996; Zhou, 1996: Chung, 1992;
Penggunaanteknik kultur anteradi dalamprogram Li, 1992;Za.pataet al., 1993).
pemuliaanpadi sudah menghasilkanbeberapavarietas Induksl kalus dan regenerasitanamandipengaruhi
u~ggul barn. Di Cina, pactaumumnya varietas yang terutamaoleh kultur teknik, walaupunkeduanyaactadi
dllepas adalah varietas-varietasyang berdaya hasil bawah kontrol genetik. Frekuensi induksi kalus dan
tinggi, kualitas yang baik, resistenterhadaphama dan pembentukantanamanhijau dikendalikan oleh banyak
penyakit utama dan toleran terhadap cekaman gen (gen minor atao poligenik). Oleh karena itu,
kekeringan dan kondisi tanah yang berbeda. Sampai genotipe tanaman donor mempunyai peran penting
tahun 1985saja,sebanyak81 varietaspadi unggul telah dalam menentukanfrekuensiproduksi tanamanmelalui
dilepas(Hu, 1985). Kultivar Hua Yu no. 1 yang dapat k~ltur an.tera(Masyhudi et al., 1997; Masyhudi dan
- menghasilkan 7,5 ton/ha sampai sekarang masih Rlanawatl, 1995; Razdan, 1995; Chung, 1992). Pacta
digunakanoleh petanidi Cina bagianselatan,khususnya kultur ant~rapadi terdapatperbedaanyang nyata dalam
di propinsi Liaoning (Li, 1992).Sementaraitu di Korea regenerasltanamanhijau baik diantaragenotipemaupun
pemuliaan padi difokuskan pacta perakitan varietas~ d~ antara sub species (Zhou, 1996). Penelitian yang
varietasunggul yang dapat digunakanuntuk bermacam dllakukan pactaketiga sub speciespadi menunjukkan
kebutuhanpangan dan industri makanan,toleran suhu bahwa padi sub species javanica mempunyai
rendah, dan toleran terhadap mekanisasi dan biaya kemampu~ yan.g tertinggi dalam menghasilkan
I rendah(Chung, 1992). Empat varietastelah dihasilkan tanamanhlJau (high anther culturability) diikuti oleh
melalui kultur antera dan dilepas kepadapetani, yaitu javan~~adan indica (Dewi et al., 1996). Masalah dan
Hwaseongbyeopactatahun 1985, Hwaseongbyeopacta penelrtlan yang telah dilakukan untuk penggunaan
tahun 1991.Keberhasilannegara-negara tersebutdalam kultur anteradalam program pemuliaanpadi disajikan
merakit varietas unggul melalui penggunaankultur pactaTabell..
anteradi dalam program pemuliaanpadi menunjukkan Kultu: ante:a sudah digunakan oleh Balitpa,
bahwa kultur antera merupakan teknik yang secara Sukamandl~ek~rJasama ~enganBalitbio, Bogor dalam
nyata sangat bernilai di dalam program perbaikan program pem~llaan padl untuk perbaikan ketahanan
tanamanpactio atau toleransmya terhadap cekaman biotik seperti
Oi Indonesia kultur antera padi diintroduksikan wereng coklat dan hawar daun bakteri (Oewi et al.,
pactatahun 1991 setelah beberapapeneliti dikirim ke 19~4) dan cekamanabiotik seperti kekeringan, tanah
IRRI (International Rice ResearchInstitute) di Filipina salIn, ta~ah rawa. (Suwarno, 1996; Rianawati,
(Masyhudi, 1992). Penelitianpertamamengenaikultur Ambarwatl d~ DewI, 1995),keracunanbesi (Hanarida,
antera yang dipublikasikan pacta tahun 1992 adalah 1997; Suhartmlet al., 1997) dan keracunanaluminium
l mengenai b.erbagai media untuk menginduksi dan (Su~~ini .et al., 1997). IPB bek~~jasamadengan
I meregeneraslkan kalus (Hanaridadan Rianawati, 1992a B.alt~bIo,seJak 997 mel~kukanpenelrtlankultur antera
~

! dan 1992b; Masyhudi, 1992). SelanjutnyaDewi et al. dl ~IdangperbalkanmedIakultur denganmenggunakan


t (1994) yang bekerja dalam program perbaikan padi polt~in d.anusahaperakitan padi gogo toleran ceka-
f
I sawah, ~en~apat me~ia N6 yang diberi 2,4-D, NAA man mtensrtas cahaya :endah ~~n alumini~m (Purwoko,
dan kInetIn efektlf untuk menginduksi dan 2000). Beberapa hasIl penelrtlan perbalkan tanaman
meregenerasikankalus pactatanaman FI hasil silang ~adi melalui kultur anteradisajikanpactaTabel2.
indica/indica,yaitu: IR64/RPI837-15-3-2,IR64/Sipulut
dan IR64/Aceh-aceh. Efisiensi metode kultur antera
dalam menghasilkan tanaman hijau menentukan
...

"

I
i
I

KulturAnterauntukMendukung
ProgramPemuliaan
Tanaman
Padi 61

. '
§::;-: "" "-", '"-' "

Bul. Agron. (29) (2) 59 - 63 (2001)

Tabel I. Ma~alahdan penelitian yang telah dilakukan untuk penggunaankultur antera dalam program pemuliaan
,..
~
.'~ "
'
"
",;;&c
,cc
~;;.:~
padl. _°

Masalahyang Oipecahkan Penelitian/StudiTelah Oilakukanpada:


. Metodeuntuk mendapatkan jumlah I. Media; komposisimediadasar(MS, N6, LS,He, L8, M8)
tanamanyang cukup (seleksi, . ZPT: 2,4-0, NAA, IAA, Kinetin, BA
evaluasi) . Suplemen:CW, ekstraklabu,ekstrakkentangCH, poliamin

..
2. Anther Culture Ability
Genotipa (high antherculturability)
Kondisi fisiologi tanaman donor
. Tahapperkembangan antera(uninukleat)
. Praperlakuan(suhurendah5 - 10°C)
. Populasi
antera
. Subkulturkalus(ukranI -'-2 mm,jenis embriogenik)
. Aklimatisasi (air, lumpur, intensitas cahaya)

. Konfirmasi stabilitasgenetikdari Studi generasiOHI-OH5 padakondisi yang sarnadenganbasil : Vigor


prigeni tidak menurun, karakter morfologi dan agronomi tetap stabil. Jadi
seleksidapatdilakukanpadagenerasiawal.

. Metode pemuliaan yang efisien, I. Eksplandari F2 terseleksi


karena ada batasan terhadap 2. EksplanFI dari metodepersilanganmultiple crosses(pemuliaan
rekombinasi gen pada kultur akumulasi)
anteraFI 3. Metodeseleksirecurrentyang dikombinasikandengankultur antera

~i;

Tabel 2. Beberapatanamanhaploid ganda basil kultur anterauntuk diseleksi toleransi atau ketahanannyaterhadap
ekamanbiotik dan abiotik
Biotik . Abiotik
Asal GenotipeFI . . . Pasang
BPH BLB Salmltas AI Fe Naungan Kenng Surut
,
1
I
I. IR64/Aceh-Aceh x x - - - - - -
! 2. IR64/Sipulut x x - - - - - -
1 3. BW267-3/Mesir - - - - - - - x
4. Pucuk/Kapuas - - x - - - - -
5. A. Salam/ICOXI-B-66 - - - - - - x -
6. B/326F-TB-!/ICOXI-B-66 - - - - - - x -
7. HawaraBunar/IAC1246 - - - - - - x -
8. IRAT I 44/HawaraBunar - - - - - - x -
9. IR64/Mahsuri - - - - x - - -
10.GM/Jatiluhur - - - - - x x -
II. Wayrarem/Jatiluhur - - - x x x - -
12.GM/ITA247 - - - - - x x -
13.GM/Krowal* - - - x - - x -
14.GM/Growal* - - - x - - x -
15.Jatiluhur/Krowal* - - - x - x - -
Keterangan: * Pembuatantanamanhaploid gandasedangdilakukan.
No. I - 8 : OilaksanakanalaskerjasamaBalitpa, SukamandidenganBalitbio, Bogor.
No.9: Oilakukanoleh Balitro Bogor.
No. 10- 15 : OilaksanakanalaskerjasamaBalitbio denganIPB Bogor.

62 IswariS.DewidanBarnbang
S.Purwoko

.
~...
~~-
,r-- --

-
Bul. Agron. (29) (2) 59 63 (2001) :,,:.~ ,

DAFT AR PUSTAKA Masyhudi, M. F. 1992. Plant regenerationby anther


culture of javanica x indica rice lines. Indon. J.
Chung,G. S. 1992.Antherculturefor riceimprovement Crop.Sci.7: 1-18.
in Korea. P. 8-37. In K. Zheng and T. Murashige
. (eds.). Anther Culture for Rice Breeders.Seminar Masyhudi, M. F. 1994. Kultur antera tanaman padi.
and Training for Rice antherCultur at Hangzhou, Bull. Penel.Puslitbangtan9: 18- 37.
I China.October1992.
t ' S. Tjokrowidjoyo, S. Rianawati, dan
Croughan,T. P. 1995.Anther culture for dobledhaploid I. S. Dewi. 1997. Regenerasi kultur antera
production. P. 134 - 154. In O.L. Gambongand beberapatanamanpadi sawahdi Indonesia.Jumal
G.C. Philips (eds.). Plant, Cell, Tissue and Organ penelitianPertanian16: 77 - 85.
Culture. KLuwer Acad. Publ.Netherlands.
Oono, K. 1997. Haploidy. P. 673 - 677. Subchapt.2.
Dewi, I. S., A. D. Ambarwati, M. F. Masyhudi, T. Haploidy and Heteroploidy.Ahapt. 7. Polyploidy,
Soewito, and Suwamo. 1994. Induksi kalus dan Haploidy, and Aneuploidy in Div. II.
regenerasikultur antera padi (Oryza sativa L). Differentiation of Inheritance Characters.In T.
Risalah Hasil Penelitian TanamanPangan2: 136- Matsuo, Y. Futsuhara, F. Kikuchi, and H.
143. Yamaguchi(eds.).Scienceof The Rice Plant. Vol.
3. Genetics.Food and Agriculture Policy Research
Dewi, I. S., I. Hanarida,and S. Rianawati. 1996.Anther Center.Tkyo. Japan.
culture and its application for rice improvement
programin Indonesia.Indon. Agric. Res.and Dev. Purwoko, B. S. 2000. Penggunaanpoliamin untuk
J. 18 : 5 I - 56. meningkatkan regenerasi tanaman hijau pada
kultur anterapadi dan aplikasinyadalam program
Faraughi-Wehr and G. Wenzel. 1993. Andro-and pemuliaan. Laporan Hibah Bersaing Villi I
parthenogenesis.P. 261-177. In M. D. Hayward, PergurilanTinggi. 23 p.
N. O. Bosemark and I. Romagasa(eds.). Plant
Breeding: Principles and Prospect.Chapman & Razdan,M.. K. 1993. An Introduction to Plant Tissue
Hall, London. Culture. Oxford & IBH PublishingCo., Ltd. New
Delhi.
Fehr. W. R. 1987. Principlesof Cultivar Development.
Vol. I, McGraw-HilI, inc, NY. 536p. Rianawati,S, A. D. Ambarwati, and I. S. Dewi. 1995.
Rice (Oryza ativa L.) anther culture researchat
Hanarida, I. 1989. Program perbaikanvarietaspadi di BiotechnologyDivision. Cenral Res. Institute for
Indonesia.Makalah disampaikanpada Lokakarya Food Crops. Abstract. 2nd Conference on
PengawasBenih. Bogor 24 Pebruari - 4 Maret Agricultural Biotechnology, ABSP-AARD-IBS.
1989. Jakarta,Indonesia.June1995.

Hanarida,1.1997. EksplorasiMarka Molekuler Toleran Suhartini, T., I. Hanarida, I. S. Dewi, S. Rianawati,


KeracunanBesi (Fe) padaTanamanPadi. Laporan Allidaati, dan Suwamo. 1997.Studi kultur antera
TahunanII RUT. RUT 1995196.DRN, Bappenas, padi lokal rawa pasang surut. Makalah
LIPI, BPPT. dipresentasikanpada Simposium III dan Kongres
PERIPI.Bandung,24 - 25 September1997.
Hanarida, I. dan S. Rianawati. I 992a. Produksi kalus
dan regenerasikultur anter pada FI persilangan Sun,Z. and C. Zhao. 1992.Anther culture for enhancing
antarajavanica dan indica. Penel. Pertan. 12: 67- rice breeding.The CNNRI Program.P. 112- 131.
~ 70. In K. Zheng and T. Murashige (eds.). Anther
Culture for Rice Breeders.Proceedingsof Seminar
Hanarida,I. dan S. Rianawati.1992b.Induksi kalus dan and Training for Rice Anther Culture at Hangzhou,
regenerasikultur anter padi FI (Oryza sativa L.). China.October1992.
~ Makalah Seminar Hasil Penelitian Tanaman
Pangan.Bogor, 29 Februari- 2 Maret 1992. Suwarno. 1996.PerbaikanVarietas Padi Rawa Pasang
Surut Melalui Kultur Anter. Laporan Tahun
Pertama APBN 1996/97. Kelti Sumber Daya
Genetik,Balitbio, Bogor.

KulturAnterauntukMendukung
Program
Pemuliaan
Tanaman
Padi 63

, ~~"'~

Anda mungkin juga menyukai