Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM IMUNITAS

GURU PENGAJAR : Iik Sri Sulasmi, S.Pd, M.Si

BIDANG STUDI : BIOLOGI

DISUSUN OLEH :

Bilqis Kirana Putih [XI MIPA 4]

SMA N 1 KOTA JAMBI


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...................,.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

C. PENGERTIAN SISTEM IMUNITAS .....................................................................................3


D. SEJARAH PENEMUAN SEL..................................................................................................4
E. KOMPONEN KIMIA SEL.......................................................................................................5
F. STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA....................................................................................6
G. ORGANEL-ORGANEL SEL...................................................................................................7
H. SEL PROKARIOT DAN EUKARIOT....................................................................................8
I. TRANSPORTASI ANTAR MEMBRAN................................................................................9
J. PERAN SEL DALAM PEMBENTUKAN KANKER ...........................................................10
K. PEMBELAHAN MITOSIS.....................................................................................................11
L. PEMBELAHAN MEIOSIS.....................................................................................................12

BAB III

M. KESIMPULAN...........................................................................................................13
N. DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem imun pada tubuh kita berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap
masuknya mikroorganisme dan bahan eksogen (bahan asing) ke dalam tubuh kita. Sistem
imun sendiri ikut berperan dalam menangani sel-sel dalam tubuh kita misalnya sel tumor.
Akan tetapi kadang-kadang sistem imun sendiri dapat merusak jaringan normal dan
bereaksi terhadap antigen homolog (misalnya pada transfusi darah, jaringan transplantasi,
antigen fetal pada kehamilan) dan kadang-kadang antigen endogen sebagai dasar kelainan
autoimun (Parker, 2006).
Systemic Lupus Erythematosus merupakan suatu kelainan otoimun. Etiologinya belum
diketahui, ditandai dengan peningkatan bermacam-macam antibodi khususnya antigen
antibodi DNA. Pada penyakit ini, terjadi kerusakan sel dan jaringan akibat dari
otoantibodi patogenik dan juga sistem imun. Insidensi penderita penyakit ini mencapai
satu dalam 2.500 manusia. Sembilan puluh persen terjadi pada wanita, biasanya wanita
pada usia subur, tetapi anak-anak, pria, dan orang tua juga dapat terserang penyakit ini.
Penyakit ini lebih banyak terdapat pada wanita kulit hitam dan wanita Cina. Prevalensi
penyakit lupus diantara orang Afro-Carribeans hampir mencapai lima kali lebih besar
daripada orang Kaukasian, dan dua setengah kali dari orang Asia (Johnson, 2006).
Adanya terapi biologik meningkatkan harapan untuk pengobatan yang efektif dan aman
untuk penyakit Systemic Lupus Erythematosus. Meskipun masih dalam pengembangan,
tetapi hasil dari terapi yang secara rinci lebih mengkhususkan kepada Sel B dan interaksi
antara Sel B dan Sel T, menunjukkan bahwa terapi ini berguna untuk Rheumatoid
Arthritis dan Spondyloarthropathies. Terapi ini lebih memfokuskan pada antibodi
monoklonal sel target (yaitu sel B) pada antigen permukaan sel (yang terutama CD20 dan
juga CD22) (R. John Looney, Jennifer Anolik, Iñaki Sanz, 2006).

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang kamu ketahui tentang sistem imun?


2. Apa saja
3. Bagaimana respon imun terhadap infeksi virus?
4. Bagaimana cara meningkatkan sistem imun?
5.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM IMUN

Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur biologis lainnya
yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme untuk
melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen.
Sementara itu, respons kolektif dan terkoordinasi dari sistem imun tubuh terhadap
pengenalan zat asing disebut respons imun. Agar dapat berfungsi dengan baik, sistem ini
akan mengidentifikasi berbagai macam pengaruh biologis luar seperti dari infeksi,
bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan
mereka dari sel dan jaringan organisme yang sehat agar tetap berfungsi secara normal.

Manusia dan vertebrata berahang lainnya memiliki mekanisme pertahanan yang


kompleks, yang dapat dibagi menjadi sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif.
Sistem imun bawaan merupakan bentuk pertahanan awal yang melibatkan penghalang
permukaan, reaksi peradangan, sistem komplemen, dan komponen seluler. Sistem imun
adaptif berkembang karena diaktifkan oleh sistem imun bawaan dan memerlukan waktu
untuk dapat mengerahkan respons pertahanan yang lebih kuat dan spesifik. Imunitas
adaptif (atau dapatan) membentuk memori imunologis setelah respons awal terhadap
patogen dan membuat perlindungan yang lebih ditingatkan pada pertemuan dengan
patogen yang sama berikutnya. Proses imunitas dapatan ini menjadi dasar dari vaksinasi.

B. SEJARAH SISTEM IMUN

Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sistem imun. Imunologi
awalnya berasal dari ilmu mikrobiologi. Imunitas pertama kali diketahui saat terjadi
wabah Athena pada 430 SM. Thukidides mencatat bahwa orang yang sembuh dari
penyakit sebelumnya dapat bertahan tanpa terkena penyakit lagi. Lambat laun, diciptakan
istilah "immunity" yang diturunkan dari istilah Latin "immunitas" untuk menggambarkan
resistensi semacam itu. Pada abad ke-10, dokter Iran Al-Razi merupakan orang pertama
yang membedakan antara cacar (smallpox) dan campak (measles) dan juga mencatat
kemungkinan teori pertama tentang imunitas dapatan (acquired immunity). Pada abad ke-
11, dokter dan filsuf Ibnu Sina juga mengusulkan teori lebih lanjut untuk imunitas
dapatan.
Pada sekitar 1000 M, bangsa Tiongkok dilaporkan telah mempraktikkan bentuk imunisasi
ini dengan menghirup bubuk kering yang berasal dari kulit lesi cacar. Pada awal abad ke-
18 muncul minat baru pada imunitas dapatan melalui penggunaan variolasi sebagai
tindakan pencegahan, yaitu dengan memasukkan sebagian dari lesi penderita cacar ke
dalam tubuh orang yang sehat. Praktik variolasi juga makin umum dilakukan Inggris
pada tahun 1720-an karena usaha Mary Wortley Montagu, istri duta besar Inggris untuk
Konstantinopel (sekarang Istanbul), yang mengamati efek positifnya dan melakukannya
pada anak-anaknya. Pada tahun 1798 Edward Jenner mempublikasikan hasil vaksinasinya
yang pertama, menggunakan nanah dari penderita cacar sapi (cowpox) dan disuntikkan
ke seorang anak bernama James Phipps.

Pengamatan imunitas dapatan berikutnya diteliti oleh Louis Pasteur pada tahun 1880
tentang vaksinasi dan pembuktian teori kuman penyakit.Teori tersebut menyatakan
bahwa penyakit disebabkan oleh mikroorganisme, dan teori ini merupakan perlawanan
dari teori penyakit saat itu, seperti teori miasma yang menyatakan penyakit disebabkan
oleh uap atau kabut beracun yang diyakini terdiri dari partikel-partikel dari bahan
pembusuk dan dapat diidentifikasi dengan baunya yang busuk.Lebih lanjut, Robert Koch
membuktikan teori kuman ini pada 1891, untuk itu ia diberikan penghargaan Nobel pada
1905. Ia membuktikan bahwa mikroorganisme merupakan penyebab dari penyakit
infeksi. Virus dikonfirmasi sebagai patogen manusia pada 1901 dengan penemuan virus
demam kuning oleh Walter Reed.

Imunologi mengalami perkembangan luar biasa pada akhir abad ke-19 pada penelitian
imunitas humoral dan imunitas diperantarai sel. Paul Ehrlich mengusulkan teori rantai
samping yang menjelaskan spesifisitas interaksi antigen-antibodi. Kontribusinya dalam
memahami imunitas humoral diakui dengan penghargaan Nobel pada 1908, yang
bersamaan dengan penghargaan untuk pendiri imunologi seluler, Elie Metchnikoff.

A. STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA

Sel dibagi menjadi tiga bagian yang utama. Bagian – bagian dari sel, yaitu membran
sel, sitoplasma, dan inti sel. Adapun penjelasan dari bagian – bagian sel yaitu sebagai
berikut.
 MEMBRAN SEL
Fungsi dari membran sel, dapat dijabarkan sebagai berikut;
1. Membran sel sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar. Rangsang ini
baik kimiawi, seperti hormon ataupun mekanik seperti tekanan atau sentuhan.
2. Membran sel memberikan bentuk pada sel hewan.
3. Membran sel berperan dalam transpor zat – zat yang mau masuk atau keluar
dari sel.
4. Membran sel memisahkan sel dan melindungi sel dari lingkungan luar, serta
mempertahankan inti sel.
5. Membran sel bersifat selektif permeabel. Sifat ini merupakan tidak dapat
dimasuki sembarang ion ataupun molekul sehingga dapat mengendalikan
pergerakn ion atau molekul yang keluar masuk ke sel.
 SITOPLASMA
Fungsi dari sitoskeleton, antara lain sebagai berikut.
1. Sitoskeleton membentuk benang – benang spindle pada pembelahan
mitosis.
2. Sitoskeleton memberi dan menjaga bentuk sel.
3. Sitoskeleton ini mengatur pergerakan sel ataupun gerakan yang ada di
dalam sel atau transpor intrasel.

 INTI SEL
Fungsi dari inti sel yaitu sebagai berikut,

1. Mengatur proses ekspresi gen.


2. Merupakan tempat terjadinya replikasi DNA dan transkripsi.
3. Mengendalikan proses metabolisme sel.
4. Menyimpan informasi genetik atau DNA.

B. ORGANEL-ORGANEL SEL

Organel – organel sel terdiri dari inti sel atau nukleus, ribosom, retikulum
endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom, periksisom, sentrosom, membran
plasma, dinding sel, plastida, vakuola, dan vesikula. Masing –masing organel dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. RIBOSOM

Ribosom ini memiliki bentuk yang bulat. Ribosom tersusun dari RNA dan protein. Ribosom
membentuk dua sub unit yang tidak memiliki membran. Terdapat ribosom yang berada bebas di
sel, namun ada juga yang berikatan dengan RE.Ribosom memiliki fungsi. Adapun fungsi dari
ribosom yaitu translasi mRNA menjadi protein atau sintesis protein.

2. RETIKULUM EDOPLASMA

Retikulum edoplasma atau RE ini terbuat dari kantung – kantung pipih dengan membran tunggal
yang dinamakan dengan sisterna. RE terhubung dengan selaput inti sel. RE berperan dalam
transpor zat. RE dibedakan menjadi dua yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar berhubungan
dengan ribosom. RE kasar ini berperan untuk transpor protein yang disintesis di ribosom. RE
halus berperan dalam sitensis lipid, seperti fosfolipid, steroid, dan hormon.

3. BADAN GOLGI
Badan golgi ini berbentuk tumpukan kantung – kantung pipih yang bermembran tunggal. Badan
golgi memiliki suatu reseptor protein dari RE kasar. Protein yang diterima pada bagian cis pada
Golgi lalu akan dimodifikasi sebelum akhirnya dilepaskan melalui bagian trans di golgi.
Kemudian, protein ini dikirimkan ke seluruh bagian sel dengan menggunakan vesikula.

4. MITOKONDRIA

Mitokondria merupakan suatu organel bermembran ganda yang berperan untuk respirasi seluler.
Membran bagian dalam mitokondria ini melekuk- lekuk membentuk krista.Membran dalam
mitokondria ini memproduksi ATP. ATP merupakan energi seluler sehingga sering dinamakan
dengan The Power House. Bagian matriks mitokondria berfungsi untuk oksidasi asam lemak dan
katabolisme asetil koenzim. Matriks mitokondria ini juga mengandung DNA.

5. LISOSOM

Lisosom merupakan suatu kantung bulat membran tunggal. Lisosom ini mengandung enzim
hidrolase yang bermanfaat untuk mencerna zat. Fungsi lisosom antara lain mencerna bagian sel
yang telah tua dan mencerna molekul makanan yang memiliki ukuran yang besar.

6. PEROKSISOM

Peroksisom ini memiliki bentuk kantung bulat dengan membran tunggal. Peroksisom ini
mengandung enzim oksidatif, seperti katalase. Peroksisom ini memiliki peran dalam proses
oksidasi asam lemak, etanol, dan senyama yang lain.

7. SENTROSOM

Sentrosom terdiri dari dua setriol yang dibentuk dari protein mikrotubulus. Sentriol ini berperan
dalam membentuk benang – benang spindel pada saat pembelahan sel. Benang – benang spindel
ini memiliki peran untuk mengatur pergerakan dan pemisahan kromosom pada saat pembelahan
sel.

8. MEMBRAN PLASMA

Membran plasma ini terdiri dari dua lapis fosfolipid dengan protein dan rantai karbohidrat.
Membran plasma ini memiliki peran sebagai pendukung bentuk sel, pelindung, pengatur
pergerakan zat keluar atau masuk sel. Selain itu, juga berperan untuk menjaga homeostatis sel.
9. DINDING SEL

Dinding sel adalah pelapis terluar setelah membran sel pada beberapa bakteri, sel tumbuhan, dan
jamur. Dinding sel ini memiliki bentuk yang kaku, dan keras. Pada tumbuhan, komposisi utama
dari dinding sel yaitu selulosa.

10. PLASTIDA

Plastida pada umumnya ditemukan di sel tumbuhan dan ganggang. Plastida ini berperan sebagai
pembuat dan penyimpan berbagai senyawa kimia yang dibutuhkan oleh sel. Plastida juga
mengandung pigmen.

11. VOKUOLA

Vakuola merupakan suatu kantung bermembran tunggal. Vakuola ini berisi cairan. Pada
tumbuhan, vakuola memiliki ukuran yang besar dan terlihat mencolok.Adapun fungsi vakuola
pada tumbuhan yaitu menyimpan air, makanan, sisa metabolisme, dan racun.

12. VESIKULA

Vesikula merupakan suatu kantung bermembran tunggal yang bermanfaat sebagai penyimpan
atau transpor zat di sel.

C. SEL PROKARIOT DAN SEL EUKARIOT

1. SEL PROKARIOT
Prokariot merupakan organisme uniseluler yang tidak berkembang atau berdiferensiasi
menjadi bentuk multiseluler. Beberapa bakteri tumbuh dalam filamen atau kumpulan sel,
tetapi kumpulan sel dalam koloni tersebut identik dan mampu memiliki eksistensi
independen. Struktur sel prokariotik secara umum dapat dilihat pada gambar struktur sel
bakteria di atas. Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel (membran luar
dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat), membran plasma, sitoplasma yang
mengandung ribosom dan nukleoid. Bagian luar sel bakteri terdiri dari kapsula, dinding sel,
dan membran plasma. Kapsul tersebut dapat melindungi bakteri dari sel predator dan
berfungsi sebagai tempat melekatnya berbagai objek dan sesama bakteri. Bahan kimia
pembangun kapsula adalah polisakarida. Dinding sel memiliki fungsi sebagai pelindung,
mengatur pertukaran zat dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian
penutup yang paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida dan respirasi.
Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel eukariotik. Pada beberapa daerah
membran plasma membentuk lipatan ke arah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu
untuk respirasi dan sekresi dan menerima DNA pada saat konjugasi. (Stansfield. 2006: 6)
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Lamela sitoplasmik, terutama terdapat
pada bakteria autotropik yang membantu pertumbuhan melalui proses fotosintesis. (Yoni.
2004: 6) Reproduksi pada sel prokariotik dikenal dengan pembelahan biner yang artinya
pembelahan ini berlangsung secara sederhana dan spontan. Proses pembelahan ini juga
dikenal dengan proses pembelahan amitosis. Amitosis artinya pembelahan yang tidak
melibatkan kromosom. Pembelahan biner dapat ditemukan pada sel bakteri, proses
pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan
sitoplasma.(Stansfield. 2006: 7).

2. EUKARIOT

Sel-sel eukariotik berukuran 10 kali lebih besar daripada sel prokariotik dan volumenya dapat
1000 kali lipatnya. Perbedaan dasarnya dalah adanya kompartemen dalam sel berlapis
membran, aktivitas metabolisme terjadi. Hal yang paling penting adalah adanya DNA di
dalam nukleus. Berdasarkan struktur inilah nama eukariot yang berarti inti sebenarnya
diberikan (Santoso, 2016). Sel eukariot umumnya berdiameter 10-100 µ. Selain itu,
eukariotik bergerak dengan silia atau flagel yang kompleks, terkecuali pada tumbuhan tingkat
tinggi (Campbell, 2010). Sebagian besar sel eukariotik mempunyai mitokondria, yang
mengandung enzim dan mekanisme untuk resprasi aerob dan fosforilasi oksidatif. Fungsi
utama mitokondria adalah menghasilkan adenosin trifosfat (ATP), satuan utama pertukaran
energi yang terjadi didalam sel. Organel ini dikelilingi oleh membrane ganda.

 SEL HEWAN

Sel-sel hewan sangat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, susunan organel dan
fungsi utama secara fisiologi. Oleh karena itu, tidak ada sel yang khas dapat
menjadi sebagai suatu contoh dari semua sel-sel hewan. Walaupun demikian
dalam organisasinya ada sejumlah struktur sel yang umum bagi sebagian besar
sel-sel hewan. Yang dimiliki sel hewan namun tidak dimiliki oleh sel tumbuhan
yaitu lisosom dan sentrosom.

 SEL TUMBUHAN

Semua organel yang diuraikan sebagai penyusun tetap dari sel hewan, juga
ditemukan pada banyak sel tumbuhan. Namun selain organel tersebut banyak lain
yang unik pada sel tumbuhan, meliputi dinding sel yang kaya karbohidrat,
plasmodesmata, kloroplas dan vakuola yang besar.. Organel yang dimiliki oleh sel
tumbuhan tetapi tidak dimiliki oleh sel hewan adalah kloroplas, vakuola yang
besar, dinding sel, dan plasmodesma.

Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multiseluler kecuali sel
ragi. Sel eukariotik tersusun atas membran sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum
endoplasma, ribosom, kompleks golgi, lisosom, badan mikro, mitokondria, mikrotubulus, dan
mikrofilamen. Organel-organel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup sel tersebut (Novel, 2012).Menurut Stanfield (2006: 8), komponen-
komponen sel eukariotik terbagi atas 13 jenis, yakni :

1. Mikrofilamen (Filamen Aktin)

Merupakan komponen-komponen sitoskeleton, strukturnya antara lain; dua untai aktin yang
teranyam, masing-masing merupakan polimer sub unit aktin. Fungsi utama yaitu untuk
mempertahankan bentuk sel dan perubahan bentuk sel.

2. Mikrotubulus(Polimer Tubulin)

Merupakan komponen-komponen sitoskeleton strukturnya antara lain tabung berongga, dinding


terdiri dari 13 kolom molekul tubulin. Fungsi utama yaiu untuk mempertahankan bentuk sel.

3. Mitokondria

Struktur mitokondria dibatasi oleh membran ganda; membran dalam memiliki pelipatan ke
dalam (krista). Fungsinya untuk respirasi selular.
4. Ribosom

Struktur ribosom terdiri atas dua sub unit yang terbuat dari RNAribosom dan protein; dapat
bebas dalam sitosol atau terikat ke RE. Fungsinya adalah untuk sintesis protein.

5. Kloroplas

Struktur kloroplas umumnya terdiri dari dua membran di sekeliling stroma cair, yang
mengandung tilakoid bermembran yang tertumpuk menjadi grana (dalam tumbuhan). Fungsinya
untuk fotosintesis.

6. Plasmodesmata

Berupa saluran yang menembus dinding sel yang menghubungkan sitoplasma pada sel-sel yang
bersebelahan.

7. Badan golgi

Strukturnya berupa tumpukan kantong pipih bermembran. Fungsinya adalah untuk modifikasi
protein, karbohidrat pada protein, dan fosfolipid; sintesis banyak polisakarida; pemilahan
produk-produk golgi, yang kemudiandilepaskan dalam vesikel. Atau, bisa dianggap aparatus
golgi sebagai pusat pembuatan, penggudangan, pemilahan, dan pengiriman.

8. Membran plasma
Strukturnya berupa molekul lemak dan protein menyusun tepi luar dan dalam membran; selain
itu ada protein yang menembus ke dalam dua lapisan lemak (disebut protein integral).
Fungsinya: sangat penting untuk menjaga kehidupan sel, melindungi isi sel (mempertahankan isi
sel), mengatur keluar masuknya molekul-molekul.

9. Dinding sel

Strukturnya terdiri atas selulosa , polisakarida, dan protein. Fungsinya adalah untuk
mempertahankan bentuk sel dan melindungi sel dari kerusakan mekanis.

10. Peroksisom

Strukturnya antara lain kompartemen metabolik terspesialisasi yang dibatasi membran tunggal.
Fungsinya adalah untuk mentransfer hidrogen ke air (karena mengandung enzim), menghasilkan
hidrogen peroksida sebagai produk sampingan, yang diubah menjadi air oleh enzim-enzim lain
di peroksisom.

11. Retikulum Endoplasma

Strukturnya jejaring luas tubulus dan kantong yang dibatasi membran. Membran memisahkan
lumen dari sitosol;tersambung dengan selaput nukleus. RE Halus berfungsi untuk sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca2+, detoksifikasi obat dan racun. RE Kasar berfungsi
membantu sintesis protein sekresi dan berbagai nprotein lain dari ribosom terikat.

12. Nukleolus
Strukturnya dikelilingi oleh selaput nukleus (membran ganda) berpori-pori. Selaput nukleus
tersambung dengan retikulum endoplasma. Fungsinya untuk mewadahi kromosom yang terbuat
dari kromatin (tempat subunit ribosom dibuat).

13. Vakuola

Strukturnya adalah vesikel besar yang dibatasi membran besar dalam tumbuhan. Fungsinya
adalah untuk pencernaan, penyimpanan, pembuangan zat sisa, keseimbangan air , pertumbuhan
sel , dan perlindungan.

Pembelahan sel eukariotik secara tak langsung melalui tahapan dibedakan menjadi pembelahan
mitosis dan pembelahan meiosis. Mitosis yaitu pembelahan nukleus yang pada umumnya disertai
dengan sitokinesis, pembelahan sitoplasma. Sel yang semula satu menjadi dua sel yang memiliki
genetik yang sama dengan sel induk. Meiosis yaitu pembelahan sel yang menghasilkan empat sel
anakan dengan jumlah kromosom ½ kromosom induknya. (Campbell. 2009 :245-246).

D. TRANSPORTASI ANTAR MEMBRAN

Transpor zat melalui membran dibedakan menjadi dua, yaitu transpor pasif dan aktif.

1. Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Berlangsungnya transpor
ini dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi antara zat yang akan pindah. Contoh transpor
pasif ini adalah difusi, difusi terbantu, dan osmosis.

2. Transpor aktif merupakan transpor zat yang membutuhkan energi dalam bentuk ATP
(Adenosin Trifosfat). Pada transpor aktif ini, terjadi pemompaan melewati membran
melawan gradien konsentrasi. Contoh transpor aktif ini adalah pompa ion natrium-
kalium, kotranspor, dan endositosis-eksositosis.

E. PERAN SEL DALAM PEMBENTUKAN PENYAKIT KANKER

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengemukakan bahwa hamper 9 juta


orang meninggal di karenakan penyakit kanker yang terjadi di seluruh dunia dan hal tersebut
dierkirakan akan terus meningkat hinnga tahun 2030 sebanyak 13 juta orang. Sedangkan di
Indoonesia, mengutip data Riskesdas pada tahun 2013 mencatat di Indonesia dari 1.4 juta per
100 penduduk atau sekitar 347.000 orang terdata kanker pada umumnya. jika dilihat dari data
tersebut, penyakit kanker tidak lepas dari peranan sel pada tubuh manusia. Di dunia kesehatan.
Sebagai system imum tubuh, sel dapat dijadikan sebagai terapi untuk beberapa penyakit salah
satunya adalah kanker. Terapi peyakit tersebut dapat melalui beberapa cara antara lain
kemoterapi, radiasi, serta operasi.Terkait kanker, dalam dunia kesehatan, biasanya dapat
diidentifikasi melalui immunostimulan atau pemakaian antiboodi, dimana molekul yang terdapat
dalam senyawa tersebut dapat terlihat oleh sel tidak normal dan sel kanker. Sel kanker sendiri
dapat diidentifikasi penyebarannya menggunakan mikroskop. Selain itu, sel kanker dapat
diketahui karena memiliki inti yang cukup besar dan tersebar secara cepat seperti pada sel yang
normal. Beberapa penyebab dari terbentuknya penyakit kanker ini disebabkan karena adanya
perubahan pada DNA manusia dan sel somatik. Perubahan yang terjadi juga dikarenakan
perubahan pada siklus control sel dimana saat sel yang telah diambil dari jaringan dan
dikembangkan padamedia kultur saat di laboratorium, maka sel tersebut akan mengalami
proliferasi yang sama sekali tidak tergantung pada kondidi lingkungannya sehingga
menyebabkan terjadinya perkembangan yang cepat dalam kultur.

F. PEMBELAHAN MITOSIS

Mitosis

Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh
(meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase,
yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan
maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada
hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase
sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.Profase. Pada awal profase, sentrosom dengan
sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil
pembelahan bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul
diantara dua sentrosom dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola
sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada
saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang
terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-
benang spindel terlihat memanjang dari sentromer (Campbell et al. 1999).Metafase. Masing-
masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu
sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah
inti membentuk keping metafase (metaphasic plate) (Campbell et al. 1999).Anafase. Masing-
masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing kromosom membentuk
sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-masing
(Campbell et al. 1999).Telofase. Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing,
mulainya telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat
dengan pewarna histologi (Campbell et al. 1999).Tahap berikutnya terlihat benang-
benang spindle hilang dan kromosom tidak terlihat (membentuk kromatin; difuse). Keadaan
seperti ini merupakan karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat
diantara dua anak inti (Campbell et al. 1999).Sitokinesis. Selama fase akhir pembelahan mitosis,
muncul lekukan membran sel dan lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua
menjadi dua sel anak. Sitokinesis terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan myosin
(Campbell et al. 1999).

G. PEMBELAHAN MEIOSIS

Meiosis

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis,
terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk
terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu
pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan Meiosis II terjadi pada
sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi Meiosis I dan Meiosis II Baik pada
pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu
dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk
akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom sel induk.
BAB III

H. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik tentang struktur sel tumbuhan serta perbedaan
struktur sel hewan dan sel tumbuhan bahwa struktur sel hewan dan sel tumbuhan itu berbeda-
beda. Pada setiap bagian-bagiannya itu dikarenakan faktor internal dan eksternal . hal itu
menyebabkan adanya perbedaan fungsi disetiap bagian sel hewan dan sel tumbuhan tersebut.
Adapun struktur sel tumbuhan memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi tersendiri yang
pada bagian tersebut terdapat suatu zat yang dapat membangun suatu sel.

I. DAFTAR PUSTAKA

1. https://blog.ruangguru.com/mengenal-definisi-sel-pada-makhluk-hidup
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)#:~:text=Dalam%20biologi%2C%20sel
%20adalah%20kumpulan,unit%20penyusun%20semua%20makhluk%20hidup.&text=Sel
%20yang%20sama%20dikelompokkan%20menjadi,yang%20membentuk%20tubuh
%20organisme%20tersebut
3. https://www.dosenpendidikan.co.id/sel-prokariotik/
4. https://arifnma.blogspot.com/2011/09/komponen-kimia-sel.html
5. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sel/
6. https://www.studiobelajar.com/sel/
7. https://www.kompasiana.com/nanisss/5bf8fc48ab12ae7e88622e15/peran-sel-dalam-
pembentukan-penyakit-kanker-pada-manusia?page=all
8. https://annisawally0208.blogspot.com/2018/07/contoh-tugas-struktur-sel-tumbuhan-
dan.html
9. https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/03/150009569/pembelahan-sel-
pembelahan-mitosis-dan-meiosis?page=all
10. http://artikelampuh.blogspot.com/2015/01/transpor-antar-membran.html

Anda mungkin juga menyukai