Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN

KOGNITIF AUD

Makalah ini Disusun

Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah “Metode Pengembangan Kognitif”

Dosen Pengampu: Nurul Qomariah, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 6 (PIAUD 4B)

1. Puji Lestari Harahap (1912054)


2. Putri Yana (1912055)
3. Rezki Juniarti Novitasari (1912058)

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

2021

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia kognitif masa anak-anak prasekolah adalah kreatif, bebas, dan
penuh imajinasi. Di dalam seni mereka, matahari kadang-kadang berwarna
hijau, dan langit berwarna kuning. Mobil mengambang di awan, dan manusia
seperti kecebong. Imajinasi anak-anak prasekolah terus bekerja, dan daya
serap mental mereka tentang dunia semakin meningkat. Dimana faktor yang
paling berpengaruh terhadap perkembangan kognitif seorang anak adalah
faktor lingkungan. Karena, banyak sekali orang-orang sukses yang berasal
dari latar belakang orang tua yang tidak berpendidikan tinggi. Dan juga
beberapa faktor dari enam faktor kognitif lebih mengacu kepada faktor
pembentukan. Menurut Piaget dan Asri Budiningsih (2005: 35) makin
bertambahnya umur seorang maka makin komplekslah susunan sel sarafnya
dan makin meningkat pada kemampuannya. Ketika individu berkembang
menuju kedewasaan akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya
yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam
struktur kognitifnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif?
2. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan kognitif?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perkembangan kognitif.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Kognitif


Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk
berpikir. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Susanto (2011: 48) bahwa
kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menguhubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan
(intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali
ditujukan kepada ide-ide belajar.1
Perkembangan kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan
anak dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam belajar selalu berhubungan
dengan masalah berpikir. Menurut Ernawulan Syaodih dan Mubair Agustin
(2008: 20) perkembangan kognitif menyangkut perkembangan berpikir dan
bagaimana kegiatan berpikir itu bekerja. Dalam kehidupannya, mungkin saja
anak dihadapkan pada persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan.
Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada
diri anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan anak perlu memiliki
kemamapuan untuk mencari cara penyelesaiannya.2
Husdarta dan Nurlan (2010: 169) berpendapat bahwa perkembangan
kognitif adalah suatu proses menerus, namun hasilnya tidak merupakan
sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya. Hasil-
hasil tersebut berbeda secara kualitatif antara yang satu dengan yang lain.
Anak akan melewati tahapan-tahapan perkembangan kognitif atau periode
perkembangan. Setiap periode perkembangan, anak berusaha mencari
keseimbangan antara struktur kognitifnya dengan pengalaman-pengalaman

1
Muhammad Fadilah & Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini,
(Yogyakarta: Pustaka Hidayah, 2013), hlm. 26.
2
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspek,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 44.

3
baru. Ketidakseimbangan memerlukan pengakomodasian baru serta
marupakan transformasi keperiode berikutnya.3
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam
belajar karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan
dengan masalah mengingat dan berpikir. Perkembangan kognitif dimaksudkan
agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca
inderanya sehingga dengan pengetahuan yang didapatkannya tersebut anak
dapat melangsungkan hidupya.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif


Perkembangan kognitif anak menunjukkan perkembangan dari cara
berpikir anak. Ada faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Faktor
yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut Piaget dalam Siti Partini
(2003: 4) bahwa “pengalaman yang berasal dari lingkungan dan kematangan,
keduanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak”. Sedangkan menurut
Soeminarti dan Patmonodewo (2003: 20) perkembangan kognitif dipengaruhi
oleh pertumbuhan sel otak dan perkembangan hubungan antar sel otak.
Kondisi kesehatan dan gizi anak walaupun masih dalam kandungan Ibu akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Piaget dan
Asri Budiningsih (2005: 35) makin bertambahnya umur seorang maka makin
komplekslah susunan sel sarafnya dan makin meningkat pada kemampuannya.
Ketika individu berkembang menuju kedewasaan akan mengalami adaptasi
biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-
perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya.4
Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan kognitif. Menurut Ahmad Susanto (2011: 59-

3
Siti Partini Suardiman, Metode Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta Untuk Anak
Usia TK, (Yogyakarta: FIP UNY, 2003), hlm. 56.
4
Sriningsih, Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini, (Bandung:
Pustaka Sebelas, 2008), hlm. 16.

4
60) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif antara
lain:
1. Faktor Hereditas/Keturunan
Teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seorang ahli filsafat
Schopenhauer, mengemukakan bahwa manusia yang lahir sudah
membawa potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Taraf intelegensi sudah ditentukan sejak lahir.
2. Faktor Lingkungan
John Locke berpendapat bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci
seperti kertas putih yang belum ternoda, dikenal dengan teori tabula rasa.
Taraf intelegensi ditentukan oleh pengalaman dan penggetahuan yang
diperolehnya dari lingkungan hidupnya.
3. Faktor Kematangan
Tiap organ (fisik maupun psikis) dikatakan matang jika telah mencapai
kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Hal ini berhubungan
dengan usia kronologis.
4. Faktor Pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelegensi. Ada dua pembentukan yaitu
pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak sengaja
(pengaruh alam sekitar).
5. Faktor Minat dan Bakat
Minat mengarahkan perbuatan kepada tujuan dan merupakan dorongan
untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Bakat seseorang akan
mempengaruhi tingkat kecerdasannya. Seseorang yang memiliki bakat
tertentu akan semakin mudah dan cepat mempelajarinya.
6. Faktor Kebebasan

5
Keleluasaan manusia untuk berpikir divergen (menyebar) yang bearti
manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah dan
bebas memilih masalah sesuai kebutuhan.5
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah faktor kematangan dan
pengalaman yang berasal dari interaksi anak denngan lingkungan. Dari
interaksi dengan lingkungan, anak akan memperoleh pengalaman dengan
menggunakan asimilasi, akomodasi, dan dikendalikan oleh prinsip
kesimbangan. Pada anak PAUD, pengetahuan itu bersifat subyektif dan akan
berkembang menjadi obyektif apabila sudah mencapai perkembangan remaja
atau dewasa.

5
Slamet Suyanto, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005), hlm. 52.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi perkembagan kognitif
pada anak terdiri dari dua faktor yaitu faktor yang ada dalam dirinya (internal)
maupun dari luar dirinya (eksternal). Faktor internal meliputi hereditas,
kematangan, minat dan bakat. Sedangkan faktor eksternal meliputi linglungan
(pengalaman), pembentukan, dan kebebasan. Perkembangan kognitif
mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar karena
sebagian aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah berpikir.
Menurut Ernawulan Syaodih dan Mubair Agustin (2008: 20) perkembangan
kognitif menyangkut perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir
itu bekerja.

B. Saran
Yang perlu dipahami dengan baik agar sebagai orang tua dan guru
dapat mengantisipasi jika nampak hambatan dalam perkembangan
kognitifnya. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif memiliki
peran besar bagi anak serta orang tua maupun guru untuk mengetahui apakah
faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami perkembangan kognitif
yang sesuai dengan harapan, perkembangan kognitif yang berjalan sangat
cepat, maupun perkembangan kognitif yang berjalan lambat pada anak.

7
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Fadilah & Llilif Mualifatu Khorida. (2013). Pendidikan Karakter


Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Hidayah.

Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam


Berbagai Aspek. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siti Partini Suardiman. (2003). Metode Pengembangan Daya Pikir dan Daya
Cipta Untuk Anak Usia TK. Yogyakarta: FIP UNY.

Sriningsih. (2008). Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini.


Bandung: Pustaka Sebelas.

Slamet Suyanto. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidiikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai