Anda di halaman 1dari 9

SISTEM SARAF MOTORIK → EFERENT : 20

SISTEM SARAF SENSORIS → AFERENT : 1

SS SENSORIS
RESEPTOR SENSORIS :

- Pintu gerbang dimana dunia luar dpt berhubngan dg susnan saraf manusia
- Mampu mengubah berbagai jenis energy( mekanik, panas, kimia, elekstromagnetik)
menjadi impuls saraf

KLASIFIKASI RESEPTOR

 bersadarkan letak :
- Eksteroreseptro : letak diluar tubuh manusia
- Interoseptor
- Propiroseptor ( sel otot, tulan, sendi)

 Berdasarkan jenis rangsangan


- Mekanik (raba tekan sentuh)
- Termoreseptor (suhu)
- Khemoreseptor (bahan kimia)
- Nosispetor (nyeri)
- Elektromagnetik reseptor (cahaya yang ke retina)

Rangsang ditangkap sensoris reseptor→membentuk impuls saraf→dibawa ke medulla spinalis


→ diteruskan ke cortex cerebri melalui dua jalur (samping atau dorsal) → sampai ke thalamus
→ diproyeksikan terus ke cortex cerebri → dirasakan sensasi sensorik

JALUR INFORMASI SENSORIS KE SSP

- Dorsal columna lemniscal system → sensasi raba lokalisasi jelas & cepat, posisi, vibrasi,
dan tekanan
- Anterolateral system → nyeri, suhu, gatal/geli, raba kasar,seksual

SS MOTORIK
1. KORTEKS CEREBRI
- Bersama serebelum dan ganglia basalis mengontrol gerakan motoric tubuh yang
kompleks
- Semua gerakan volunteer melibatkan korteks baik langsung maupun tidak, kontrolnya
diatur oleh batang otak, cerebellum dan ganglia basalis

2. KORTEKS MOTORIS
- Disebut : lobus precentralis
- Letak : anterior sulcus sentralis
- Terdiri : primary motor cortex, premotor area, supplemental premotor area, area
motoric khusus

 PRIMARY MOTOR CORTEX


- Disebut : area 4 broadman
- Mulai dari fissure sylvii ke posterosuperior & masuk ke fiss longitudinalis
- Area 4 broadmann
- >50% mengontrol tangan & otot bicara
 Premotor area
- Disebut : area 6 broadman
- Sebelah anterior kortex motoric primer turun ke fiss. Sylvis lalu ke fiss longitudinalis
- Mengatur pola gerakan & posisi tubuh
- Merencanakan, kordinasi gerakan kompleks bersama ganglia basalis, thalamus, dan
korteks motoric primer
- Jalur ekstrapiramidalis
 Supplemental motor area
- Anterosuperior premotor area, terutama pada fiss longitudinalis
- Utk gerakan bilateral simultan, rotasi tangan, gerakan mata, bicara, menguap
- Mengatur gerakan fiksasi bagian tubuh, posisi kepala, dan mata

3. TRANSMISI SIGNAL MOTORIS DARI KORTEX→ OTOT


- Secara langsung lewat traktus kortikospinalis (trak pyramidalis)
- Secara tidak langsung lewat ganglia basalis, cerebellum, dan nucleus2 di batang otak

UMN :

- Lumpuh kaku
- Lesinya diatas nucleus motoric smpai
cortex cerebri

LMN :
- Lumpuh layu

SS OTONOM
 Simpatis : neurotaransimter di presinaps menggunakan asetilkolin, di post sinaps
nonepinefrin
Parasimpatis : pre dan post menggunakan asetilkolin

 Simpatis : preganglion pendek


Parasimpatis : preganglion pjg

 Simpatis : meningkatkan
Parasimpatis : menurunkan
 SS OTONOM PERIFER
- Aktv reflex
- Tak dipengaruhi oleh lengkung reflex suprasegmental dan supraspinal
- Ex : miksi, defekasi, reaksi pupil

 SS OTONOM SENTRAL
- Terdiri : korteks limbic, hipotalamus, hipofisis
- Hipotalamus :
Menerima impuls dari korteks limbic
Mengelola fungsi hipofisis
Mengatur akv ke SS perifer
Mengatur fungsi hormonal tubuh
Mengatur absorpsi air di tubulus distal nefron
- Fungsi vegetative : pusat regulasi tubuh, regulasi minum makan

OTAK
- Beberapa detik aliran darah berhenti → pingsan (kesadaran hilang)
- Beberapa menit aliran darah berhenti → otak rusak permanen
- Hipoglikemia → jaringan otak rusak
- Hemisfer dominan, kalau kita kidal maka hemisfer kanan
 Area asosiasi : area pertemuan dari bagian2 yang ada di otak
- Asosiasi wernik : pemahaman bahasa, karena disini yg bisa memahami bhasa lisan,
tulisan,verbal,nonverbal
- Asosiasi broka : di frontal, pusat membentuk kata2
- Asosiasi limbic : tmpt pengatur emosi dan memori kita (susah,gembira,sedih)
 4 lobus
- L. frontalis : lobus precentalis karena belum melewati s precentalis, sbg pusat motorik
tubuh, frontalis terbagi menjadi 4 primeri motor complex, pre motor complex, area
khusus
- L. parietalis : sulcus postcentralis, sensorik
- L. occipitalis : penglihatan
- L. temporalis : resepsi perdengaran

CEREBELLUM
- FUNGSI : berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan
kemampuan visual
- Kecerdasan intelektual

BATANG OTAK
- Terdiri : medulla oblongata, pons, mesencephalon
- Mengandung : nucleus motoric & sensorik utk wajah dan leher
- Control respirasi, CV, TGI, keseimbangan gerakan mata, gerakan stereotype
- Alat otak bgn atas utk mengontrol fungsi tsb

SARA (Sistem Aktivasi Retikularis Ascendens)


- Pusat bangun tidur, mengatur kita tetap tidur
- SAR → jalur polisinaps yg sgt kompleks, dimana serabut2 kolateralnya berhubungan dg
serabut sensoris, sistim auditorius, sistim visualis, sistim olfaktorius, dan system
trigeminalis
- SAR berhubungan dg aktv listrik kortex cerebri

RAS
- Seseorang sadar/tdk tergantung 2 titik
- Fungsi : memproses dan mengintegrasi seluruh informasi sensoris ke thalamus utk
disebarkan ke seluruh bagian cortex cerebri
- Ex : control proses kesadaran & proses tidur

- diawali adanya rangsangan


- Pintu ion Na masuk ke dalam sel saraf
- Sehingga voltase tegangan di sel saraf naik
dikarenakan Na yg masuk bermuatan +
- Cat : depolarisasi yang cepat melewati titk
netralisasi, di titik netralisasi terjadi
hambatan dimana semua pintu ion Na
mulai terbuka
- Begitu voltasenya terbuka mencapai
ambang rangsang maka seluruh pintu ion
Na terbuka
- Sehingga menimbulkan rapid depolarisasi
- Disusul repolarisas
- Setelah sampai di rapid maka pintu ion Na tertutup dan ion K terbuka sehingga ion
keluar dari sel saraf
- Sehingga voltase di sel saraf menurun dibawah membrane potensial istirahat

POTENSIAL MEMBRAN NEURON

1. Lokal
- Potensial generator ( sbg pemicu timbulnya rangsangan : mengawali aksi potensial)
- Bekerja di satu titik saja
- Tidak disebarkan
- Berperan pada ujung saraf sensors dan pada hub antar sel
2. Impuls (aksi potensial)
- Saraf yang menjalar melalui serabut-serabut saraf
- Sinyal saraf ditransmisi melalui aksi potensial
AKSI POTENSIAL

- Diawali dengan proses depolarisasi


- Harus mencapai nilai ambang
- Gagal atau tuntas (all or none)
- Overshoot : depolariasi cepat
- Periode refrakter : rangsangan saraf tidak dapat dirangsang, ada dua
Rangsang absolut → sekuat2 rangsangan tidak akan menimbulkan aksi potensial
Rangsang relative → kalau kuat rangsangannya bisa menimbulkan aksi potensial

HUKUM ALL OR NONE

- Masuk ion Na dari pintu kanal ion yang terbuka→ merangsang depolarisasi sampai
semua Na channel pada membran sel terbuka / mencapai nilai ambang
- Sekali dirangsang, proses akan berlangsung terus menerus

POTENSIAL AMBANG

- Dipengaruhi konsentrasi ion Ca ekstrasel


- ↓konsentrasi ion Ca ekstrasel menurunkan nilai ambang sehingga serabut saraf menjadi
lebih mudah dirangsang (ebih eksitabel
- Jika, ↓ ion Ca hingga 30-50% akan terjadi aktv listrik spontan pada serabut saraf perifer
menyebabkan tetani

FAKOTR KECEPATAN PENGHANTAR IMPULS

- Diameter serabut saraf → semakin besar diameter semkain cepat penghantaran impuls
saraf
- Sifat membran sel saraf
- Suhu → semakin dingin semakin lambat penghantaran impuls
- Farmakologis → anestesi lokal kalau disuntikkki dilukai anestesi lokal untuk memblok
saraf agar tidak terasa nyeri, memblok pintu ion Na agar tidak terbuka
- Ada tidaknya myelin → Kalau ada mielin semakin cepat penghantaran impuls

SEL SARAF
1. SELUBUNG MIELIN
- Isolator : tidak bisa ditembus impuls saraf makanya dia loncat2 diantara celah2
- Jika hilang → saraf hanya akan lewat lambat
2. DAERAH SINAPS
- Daerah pertemuan para2 sel saraf
- Transmisi sinaptik : komunikasi antara satu neuron dg neuron lainnya dg otot dan
kelenjar melalui proses transmisi sinaptik.
- Terjadi hubungan dimana akson dari suatu neuron sel presinaps akan berhubungan
dengan dendrit, akson, atau badan sel neuron post sinaps
- 2 jenis transmisi sinaptik : elektrik dan kimiawi
- ELEKTRIS : Gap junction, berlangsung cepat (tdk ada delay), transmisi bidireksional
(bolak balik / terus atau kembali)
- KIMIAWI : neurotransmitter, ada delay, transmisi unidireksional, sinaps yang dominan

NEUROTRANSMITTER
BERDASARKAN STRUKTUR

1. N. molekul kecil :
- Asam amino : glutamate, gaba, glisin
- Amine biogenic : serotonin, histamine, katekolamin (dopamine & neuropinefrin)
- Neuropeptide

BERDASARKAN DISTRIBUSI

1. SST (susunan saraf tepi)


- Adrenalin/nonadrenalin
- asetilkolin
2. SSP (susunan saraf pusat)
- Eksitatorik utama : glutamate
- Inhibitorik utama : GABA
- Lain2 : amine biogenic ex : noranderanline, serotonin, dopamin

Anda mungkin juga menyukai