Anda di halaman 1dari 19

 NAMA : AKHMAD AKBAR HARMILA

 NOMER URUT : 06
 KELAS : XII TITL – B
Sejarah Lempar Cakram
Berdasarkan cacatan sejarah bahwa lempar
cakram adalah salah satu nomor atletik, hal ini dapat
kita ketahui dari buku karangan Homerus yang
berjudul “Odyssy” pada zaman purba.
Dalam buku Odyssy tersebut menceritakan
bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah jalan,
lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa
primitif pada zaman prasejarah. Bahkan dapat
dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu
dikenal.
Mereka melakukan gerakan jalan, lari, lompat
dan lempar semata-mata untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya
Sejarah Lempar Cakram di Indonesia
Di Indonesia atletik termasuk lempar cakram dikenal
lewat bangsa Belanda yang setengah abad lamanya
menjajah Negeri Indonesia. Namun demikian atletik
termasuk lempar cakram ini tidak dikenal secara luas.
Kemudian pada zaman pendudukan Jepang mulai awal
tahun 1942-1945 kegiatan keolahragawan mengalami
perkembangan. Hal ini dapat dilihat dipagi hari semua
pelajar dan pegawai diwajibkan melakukan senam.
Selain itu diberikan pelajaran beladiri dan atletik
termasuk lempar cakram. Tetapi semua aktivitas
jasmani yang dilakukan oleh seluruh bangsa Indonesia
itu hanya untuk kepentingan orang-orang Jepang
sendiri, dalam usaha memenangkan perang .
Pengertian lempar cakram
Untuk memahmi pengertian lempar cakram,
terlebih dahulu kita memahami pemgertian lempar
cakram. Lempar adalah olahraga dengan
melempar (lembing, peluru, martil, cakram).(W. J.
S. Poerwadarminta, 1976 : 584).
Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang
berbentuk piring berbingkai sabuk besi (Didi
Sugandi, 1986 : 51).
Jadi lempar cakram adalah salah satu nomor
lomba dalam atletik yang menggunakan sebuah
benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi,
atau bahan lain yang bundar pipih yang
dilemparkan.
Teknik-teknik lempar cakram
Cara memegang cakram
Untuk memudahkan memegangnya,
cakram diletakkan pada telapak tangan
kiri (bagi pelempar yang tidak kidal)
sedangkan telapak tangan kanan
diletakkan diatas tengah cakram, keempat
jari agak jarang (terbuka) menutupi
pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir
menutupi cakram) sedangkan ibu jari
bebas.
gaya dalam lempar cakram
Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring/menyamping
kearah sasaran, sesaat akan memulai berputar
lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu
putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian
depan atau ujung) selama berputar lengan
kanan selalu di belakang, pada posisi melempar
badan merendah lengan kanan di belakang
pandangan ke arah sasaran, setelah cakram
lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke
depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang
saat itu telah berayun ke belakang.
Peraturan dalam lempar cakram
 Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri
seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak garis
lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran
lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya
melalui setengah lingkaran bagian dalam.pelempar boleh
menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas
lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya.
Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari
bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok.
Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi
hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan
8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya
(final). Bila peserta lomba 8 orang atau kurang,
kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.
Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah
lemparan sesaat akan berputar lengan kanan
diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik
ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri
sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula
badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan
secepatnya diayun memutar ke kiri untuk
berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri
dengan cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak
dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas
dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan
dan kaki kiri diayun ke belakang.
Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi,
baja atau bahan lain yang sesuai. Bagian atasnya
dipasang rata dengan tanah diluarnya. Bagian
dalam terbuat dari semen, aspal atau bahan lain
yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian
dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26
mm dari sisi atas tepi lingkaran.
Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran
lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran lempar 6
mm dan harus dicat putih. Garis putih selebar 5
cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi
sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran
Faktor-fakor yang mempengaruhi
prestasi dalam lempar cakram
a. Faktor internal atau dari dalam atlet
 Kesehatan fisik dan mental yang baik
Kita sebagai manusia terbentuk dari unsur jasmani dan rohani,
keduanya memegang peranan penting dan tidak dapat dipisah
satu dengan yang lainnya karena saling mempengaruhi.
Apabila fisik terganggu oleh suatu penyakit maka faktor
fsikispun ikut terganggu. Oleh karena itu kesehatan fisik harus
selalu dijaga agar tetap dalam keadaan sehat.
 Dengan demikian faktor psikis, pemeliharaan dapat dilakukan
dengan jalan pemeliharaan suasana lingkungan sehat
sehingga pikiran tetap jernih, serta perasaaan tenteram dan
sebagainya, menentukan karena segala kegiatan dalm
mencapai prestasi memerlukan pembiayaan yang cukup
besar.
b. Faktor-faktor eksternal (dari dalam atlet)
1. Lingkungan keluarga
Keluarga dapat dinyatakan sebagai suatu kelompok
atau unit terkecil dari masyarakat yang didalamnya
terdapat hubungan erat antara anggota-anggotanya.
Orang tua dalam suatu keluarga mendidik anaknya
secara kodrati dengan memberi dorongan.
2. Latihan
Latihan adalah suatu proses mempersiapkan
organisme atlet secara sistematis untuk mencapai
mutu, prestasi maksimal dengan diberi beban latihan
fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan
berulang-ulang (Rusli Nursalam, 1990 : 19).
Petunjuk latihan

Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan kebutuhan latihan bagi para pelempar, jika
terdapat perbedaan hanya terdapat pada latihan tehnis yang dilakukan (Sugito, 1994 :
232).
Secara garis besar disamping kebutuhan latihan untuk meningkatkan kebutuhan tehnik
nomor lempar yang dipilih para pelempar membutuhkan latihan-latihan sebagai berikut :
1. Latihan kekuatan
Pelempar yang ingin berhasil harus mengembangkan kekuatan otot-ototnya dengan
latihan beban atau weight training. Prinsip-prinsip weight training adalah kesedian untuk
mengulang-ulang apa yang dipelajari. Gerakan dilang berkali-kali sehingga pada
akhirnya gerakan-gerakan itu dapat dilaksanakan tanpa memikir, segala sesuatu sudah
berlangsung secara otomatis, cepat dan efesien. Latihan harus cukup berat sehingga
dapat merangsang adaptasi-adaptasi dalam badan. Latihan yang ringan tidak akan
menimbulkan kemajuan dalam kemampuan begitu pula sebaliknya. Latihan-latihan
harus ditingkatkan, latihan harus teratur. Pada akhirnya kemampuan berprestasi ini
dibatasi oleh bakat yang tersimpan didalam anak (Bambang Wijanarko, 1994 : 113).
Dalam memilih macam latihan hendaknya disesuaikan dengan nomor lempar yang
diikuti, pada masa persiapan tahap kedua dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu, dan
pada masa perlombaan masih dapat dilakukan sekali seminggu.
2. Latihan kecepatan
Seorang pelempar tidak hanya harus kuat, tetapi juga
mampu bergerak dengan cepat. Bagi pelempar, kecepatan
akan memberikan kekuatan eksplosif yang sangat
berguna untuk meningkat prestasi lempar. Latihan
kecepatan bagi para pelempar dapat berupa : lari 30
meter, loncat tegap, jingkat 3 kali dan pul-up.
3. Latihan daya tahan
Seorang pelempar juga harus mempunyai daya tahan. Ini
dapat dicapai dengan latihan gross country serta lari
interval.
4. Latihan kelincahan dan keterampilan
Seorang pelempar harus juga memiliki kelincahan dan
keterampilan. Ini dapat dicapai dengan latihan : senam
lantai dan senam ketangkasan, loncat tali (rope skiping).
Pengaruh panjang lengan terhadap prestasi lempar cakram
Pengaruh lengan terhadap prestasi lempar pada umumnya sangat
besar, ditinjau dari fungsi lengan sebagai penahan, pemegang dan sebagai alat
lemparan terakhir dengan gaya lenting. Fungsi lengan dalam lemparan ini
sesuai dengan pendapat yang mengatakan otot lengan adalah kekuatan otot-
otot atau kelompok otot untuk mengatasi suatu beban dalam menjalankan
suatu aktivitas (Abdul Hamid Syeeh Nur, 1993 : 135).
Makin tinggi dan besar pelempar cakram, makin baik adanya.
Pelempar dengan lengan panjang akan lebih menguntungkan daripada
berlengan pendek. Sebab lengan yang panjang mempunyai jangkauan ayunan
yang lebih jauh (Winarno surachman, 1992 : 20). Menunjukkan bahwa bukti
akan kebenaran pendapat diatas. Oleh karena itu para Pembina olahraga
khususnya pelempar cakram perlu kiranya memperhatikan postur atau bentuk
tubuh merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian preastasi yang
maksimal (Soeharno HP, 1985
Seorang yang mempunyai tubuh yang lebih tinggi dan besar sudah
jelas mempunyai jangkauan yang lebih jauh daripada yang mempunyai bentuk
tubuh pendek yang pada gilirannya tidak akan mampu melempar yang lebih
jauh.
Gambar Lapangan Lempar
Cakram
HASIL DAN ANALISIS
nnno Sikap Ya Tidak

1 Kedispilan  -

2 Tanggung jawab  -

3 Kejujuran  -

4 Kesopanan  -

5 Kerjasama  -

6 Keseriusan  -

7 Kebersamaan  -

8 Kepatuhan  -
No sikap benar Salah

1 Persiapan
Cara memegang cakram  -
cara memasuki lapangan  -
2 Pelaksanaan
a. Sikap awal
a. Gerakan awalan berputar

- Langkah kaki  -
- Ayunan lengan  -
a. Gerakan melempar
- Saat lepasnya cakram -

- Sudut lemparaan  -
- Perputaran cakram  -
- Gerakan ikutan  -
- Cara keluar lapangan  -
no Nama peserta diskualifikasi hasil

1 Samodro setiaji - 13,60

Hasil dari praktek lempar cakram


Kunjungi juga ya :
sikil-rayapen.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai