Anda di halaman 1dari 20

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 24%

Date: Monday, April 22, 2019


Statistics: 1080 words Plagiarized / 4594 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PROPOSAL HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI INTRINSIK DAN KEDISIPLINAN KERJA PADA


PNS GRESIK Oleh : Enredyas 30112032 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS CIPUTRA 2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil atau disebut dengan
PNS menurut UU No. 43 tahun 1999 merupakan salah satu jenis kepegawaian negeri
selain anggota POLRI dan TNI.

PNS sebagai unsur aparatur negara yang memiliki tugas memberikan layanan untuk
masyarakat dengan cara yang profesional, adil, jujur, juga merata dalam
penyelenggaraan tugas yang diberikan oleh negara, pemerintahan serta pembangunan
(Bratakusumah & Solihin, 2001). PNS diangkat atau direkrut oleh negara untuk
selanjutnya dipekerjakan untuk kepentingan melayani masyarakat.

Terdapat ketentuan Undang-Undang yang mengatur tentang tingkah laku, sikap, dan
perbuatan PNS (Yuwono, 2018). Dengan begitu seharunya para PNS dapat bekerja
maskimal demi melayani masyarakat. Kinerja PNS yang baik sangatlah penting, dalam
hal memenuhi kebutuhan masyarakat terkait pelayanan publik, maka memerlukan
kinerja pegawai yang memadai untuk dapat menjalankannya dengan baik. Namun pada
kenyataannya kinerja PNS belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

Seperti yang terjadi di DKI Jakarta pada 21 Juni 2018, terdapat sekitar 1.081 orang
pegawai yang tidak masuk tepat waktu atau terlambat (Haq, 2018). Ada juga PNS yang
membolos hingga lebih dari 100 hari dalam setahun, padahal bolos yang dilakukan
dalam 35 hari saja sudah dikenakan sanksi bahkan yang bolos 45 hari bisa langsung
diberhentikan (Pattiansina, 2016).

Di Semarang juga terdapat kasus pungli atau pungutan liar yang dilakukan oleh PNS,
selama tahun 2017 terdapat 34 aduan terkait pungli (Gustav, 2018). Kasus-kasus yang
terjadi menunjukkan bahwa PNS yang seharusnya melayani masyarakat pada
kenyataannya mereka mengambil keuntungan dari masyarakat dengan melakukan
pungli. PNS juga diharapkan memiliki sikap serta tingkahlaku yang baik namun pada
nyatanya memiliki kedisiplinan yang rendah seperti terlabat dan bolos kerja.

Hal tersebut tentu saja dapat menghambat proses pelayanan terhadap masyarakat.
Disiplin kerja merupakan suatu sikap atau tingkah laku karyawan yang sesuai dengan
aturan perusahaan sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kesediaan dan
kesadarannya agar tidak melakukan penyimpangan, kelalaian atau keteledoran dalam
menjalankan pekerjaannya (Hasibuan, 2003).

Pegawai yang memiliki kedisiplinan kerja yang baik maka ia akan mampu untuk
menjalankan serta menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien serta
tepat waktu. Menurut Hasibuan (dalam Suwondo & Sutanto, 2015) disiplin kerja
memiliki indikator yaitu ketepatan waktu bekerja, kerapian berpakaian, kepatuhan pada
aturan perusahaan, dan tanggung jawab. Menurut Steers (1985) terdapat dua faktor
yang mempengaruhi disiplin kerja, faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Faktor intrinsik meliputi kepribadian, semangat kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja.
Motivasi istrinsik adalah ketika individu melakukan suatu hal untuk kepentingan
pribadinya sendiri dan berdasarkan pada ketertarikan serta kesenangan yang ia rasakan
terhadap hal tersebut (Ryan dan Deci, 2000).

Pemerintah seharusnya dapat mewujudkan kebutuhan dan keinginan pegawainya


dengan memberikan motivasi-motivasi yang bertujuan agar terlahir suatu kedisiplinan.
Kedisiplinan nantinya akan membuat para PNS memiliki kinerja yang lebih baik dan
optimal. Indikator Motivasi Intrinsik adalah interest / enjoyment, perceived competence,
effort, dan pressure / tension (Mcauley, Ducan dan Tammen, 1989).

Penelitian yang dilakukan oleh Marpaung, dkk (2014) dengan judul “Pengaruh Motivasi
Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Rumah Sakit Reksa
Waluya Mojokerto)” bertujuan untuk menjelaskan pengaruh motivasi dan disiplin kerja
secara simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Reksa Waluya
Mojokerto.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(explanatory research) dan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil dari
penelitian ini adalah motivasi dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan pada Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan motivasi yang tinggi dan kesadaran yang lebih dalam melakukan disiplin
di tempat kerja akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Fenomena mengenai rendahnya tingkat kedisiplinan dalam organisasi, terutama yang


dilakukan oleh PNS (Pegawai Negeri Sipil), membuat peneliti berkeinginan untuk
meneliti mengenai mengenai hubungan motivasi intrinsik dan disiplin kerja pada PNS
Kota Gresik. 1.2 Rumusan Masalah “Apakah ada hubungan motivasi intrinsik dengan
disiplin kerja pada PNS di Gresik?” 1.3

Tujuan Penelitian “Untuk mengetahui hubungan motivasi intrinsik dengan disiplin kerja
pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.” 1.4 Manfaat
Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis Untuk memberikan tambahan referensi dan wawasan mengenai
motivasi intrinsik dan disiplin kerja 2.

Manfaat praktis Diharapkan dapat membrikan manfaat bagi PNS Kota Gresik dala
mengukur motivasi kerja karyawannya sehingga akan didapat hasil kinerja yang
berkualitas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Intrinsik 2.1.1 Definisi Motivasi
Intrinsik Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berfungsi tanpa adanya stimulus
dari luar, di dalam diri individu sendiri telah ada suatu dorongan untuk melakukan
suatu tindakan.

Berbagai harapan, keinginan dan kebutuhan yang ada dalam


diri pribadi seseorang membentuk motivasi internal orang tersebut
(Handoko, 2001). Motivasi kerja adalah rangkaian nilai-nilai dan sikap yang dapat
mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu hal yang spesifik yang sesuai dengan
tujuannya (Rivai & Fawzi, 2008).

Menurut Ryan dan Deci (2000) motivasi istrinsik adalah ketika individu melakukan suatu
hal untuk kepentingan pribadinya sendiri dan berdasarkan pada ketertarikan serta
kesenangan yang ia rasakan terhadap hal tersebut. Pada penelitian ini menggunakan
definisi motivasi intrinsik yang dikemukakan oleh Ryan dan Deci. 2.1.2 Indikator Motivasi
Intrinsik Indikator Motivasi Intrinsik menurut Mcauley, Ducan dan Tammen (1989)
Interest / enjoyment Indikator ini menilai minat dan kesenangan yang melekat ketika
melakukan aktivitas tertentu. Perceived competence Indikator ini menilai persepsi
individu tentang kompetensinya dalam melakukan aktivitas tertentu.

Effort Indikator ini menilai usaha individu untuk melakukan aktivitas tertentu. Pressure /
tension Indikator ini dipahami sebagai prediktor negatif dari motivasi intrinsik,
mengevaluasi apakah individu merasakan tekanan untuk berhasil dalam suatu aktivitas
tertentu. 2.1.3

Tujuan Motivasi Instrinsik Menurut Hasibuan (2005) terdapat beberapa tujuan dari
pemberian motivasi untuk pegawai, selain memberikan keuntungan pada diri pegawai
sendiri, motivasi juga memberikan keuntungan pada perusahaan seperti: 1. Dapat
meningkatkan produktivitas kerja pegawai. 2. Dapat mendorong semangat dan gairah
kerja pegawai. 3. Dapat mempertahankan kestabilan pegawai. 4. Dapat meningkatkan
moral dan kepuasan kerja pegawai. 5.

Dapat menciptakan suasana dan hubungan kerja yang pegawai. 2.2 Kedisiplinan Kerja
2.2.1 Definisi Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan suatu tindakan yang dilakukan
dengan menataati peraturan-peraturan yang berlaku dengan bentuk peraturan tertulis
maupun peraturan tidak tertulis Tohardi (2002).

Sedangkan menurut Siagian (2007), disiplin adalah sebuah tindakan dari manajemen
untuk dapat mendorong para pegawai memenuhi tuntutan dari berbagai ketentuan
perusahaan atau organisasi. Disiplin kerja adalah suatu sikap sadar atau kesediaan
pegawai untuk menajalankan dan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh
instansi tempat bekerja (Setiawan, 2013).

Definisi disiplin kerja menurut Hasibuan (2003) merupakan suatu sikap atau tingkah laku
karyawan yang sesuai dengan aturan perusahaan sebagai upaya untuk dapat
meningkatkan kesediaan dan kesadarannya agar tidak melakukan penyimpangan,
kelalaian atau keteledoran dalam menjalankan pekerjaannya. Penelitian ini
menggunakan definisi kedisiplinan kerja menurut Hasibbuan. 2.2.2

Indikator Disiplin Kerja Menurut Indikator disiplin kerja menurut Hasibuan (dalam
Suwondo & Sutanto, 2015) adalah sebagai berikut : Ketepatan waktu bekerja Kerapian
berpakaian Kepatuhan pada aturan perusahaan Tanggung jawab 2.3 Hubungan Antar
variabel Tabel 2.3 Dari tabel yang ada menjelaskan bahwa ketika seseorang memiliki
motivasi intrinsik dirinya akan punya niatan di dalam diri untuk bekerja dengan baik
sehingga dirinya akan berusaha mentaati setiap peraturan yang ada yang kemudian
dianggap sebagai Kedisiplinan Kerja 2.4

Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara penelitian yang


kebenarannya akan dibuktikan dalam peneltian ini. Setelah melalui pembuktian dari
hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak.
Hipotesis pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut: Hi = Ada hubungan positif
antara motivasi intrinsik dengan kedisiplinan kerja pada PNS di Gresik Ho = Tidak ada
hubungan positif antara motivasi intrinsik dengan kedisiplinan kerja pada PNS di Gresik.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1

Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian


kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan dengan berlandaskan pada
filsafat positivism digunakan untuk meneliti suatu populasi dan sampel tertentu dengan
tujuan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2013).

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alasan agar hasil data yang
diperoleh lebih jelas dan akurat. Penelitian ini menggunakan skala ordinal sehingga
peneliti menguji hubungan dengan menggunakan statistika non parametrik yaitu uji
korelasi Spearman. Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud adalah Variabel bebas
(Independent Variabel) adalah variabel yang tidak terikat atau tergantung dengan
variabel lain atau disebut juga variabel yang dapat berdiri sendiri.

Dan variabel terikat (Dependent variabel) adalah variabel yang tergantung dengan
variabel lainnya, atau disebut juga sebagai variabel konsekuensi. Adapun variabel yang
dimaksud adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas (Independent Variabel) yaitu
Motivasi intrinsik. b. Variabel terikat (Dependent Variabel) yaitu Disiplin kerja. 3.2

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah


penentuan konstrak untuk menjadi variabel yang dapat diukur (Indriantoro, 2002).
Variabel penelitian merupakan suatu sifat dari orang, kegiatan atau objek yang
mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: 3.2.1

Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik pada penelitian ini adalah variabel bebas atau
independent variabel. Motivasi istrinsik adalah ketika individu melakukan suatu hal
untuk kepentingan pribadinya sendiri dan berdasarkan pada ketertarikan serta
kesenangan yang ia rasakan terhadap hal tersebut (Ryan dan Deci, 2000).

Interest / enjoyment : seberapa tertarik seseorang dengan pekerjaannya Perceived


competence : seberapa kompeten seseorang dalam mengerjakan tugas pekerjaannya
Effort : seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang untuk menjalankan
pekerjaannya Pressure / Tension : seberapa tertekan seseorang untuk dapat berhasil
menyelesaikan pekerjaannya 3.2.2 Kedisiplinan Kerja Disiplin kerja merupakan variabel
terikat atau dependent variabel.

Disiplin kerja merupakan suatu sikap atau tingkah laku karyawan yang sesuai dengan
aturan perusahaan sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kesediaan dan
kesadarannya agar tidak melakukan penyimpangan, kelalaian atau keteledoran dalam
menjalankan pekerjaannya (Hasibuan, 2003). Indikator disiplin kerja menurut Hasibuan
(dalam Suwondo & Sutanto, 2015) adalah sebagai berikut.

Ketepatan waktu bekerja Kerapian berpakaian Kepatuhan pada aturan perusahaan


Tanggung jawab 3.3 Instrumen Penelitian 3.3.1 Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan
menggunakan kuesioner atau angket. Skala motivasi intrinsik mengacu pada indikator
motivasi intrinsik menurut Mcauley, Ducan dan Tammen (1989), skala disiplin kerja
mengacu pada indikator disiplin kerja menurut Hasibuan (dalam Suwono dan Sutanto,
2015) Pengukuran data pada penelitian ini menggunakan skala favorabel dan
unfavorabel.

Setiap pilihan jawaban memiliki skor 1 sampai 7. Jika pernyataan aitemnya favorable
skor sesuai dengan angka. Sebaliknya jika pernyataan aiteemnya unfavorable skor 7
untuk angka 1 dan skor 1 untuk angka 7. Tabel 3.1 Blueprint Motivasi Intrinsik Aspek
Aitem Jumlah Favorable Unfavorable Interest/enjoyment 1, 7, 8, 13, 17 5 Perceived
Competence 2, 9, 14, 16, 18 5 Effort/Importance 3, 4, 6, 12 4 Pressure/Tension 5, 10, 11,
15 4 Total 18 Tabel 3.2

Blueprint Disiplin kerja Indikator Aitem Jumlah Favorable Ketepatan waktu kerja 1, 2,
3, 4 4 Kerapian berpakaian 5 1 Kepatuhan pada aturan perusahaan 6, 7, 8 3 Tanggung
jawab 9, 10 2 Total 10 3.3.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data Validitas
adalah derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan
data yang telah dikumpulkan oleh peneliti.

Menguji validitas bertujuan untuk melihat apakah instrumen penelitian tersebut dapat
memberikan hasil sesuai dengan tujuan penelitiannya (Sugiyono, 2013). Reliabilitas
merupakan derajat konsistensi atau keajegan data dalam interval waktu tertentu. Uji
reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran konsisten meskipun
dilakukan pengukuran beberapa kali dengan gejala yang sama (Sugiyono, 2013).

Reliabilitas skala motivasi intrinsik adalah 0,85 (Mcauley, Ducan dan Tammen, 1989) dan
reliablitas skala kedisiplinan kerja adalah 0,90 (Suwono & Sutanto, 2015) 3.4 Populasi
dan Sampel 3.4.1 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah para Pegawai
Negeri Sipil Kabupaten Gresik yang tidak diketahui jumlahnya. Oleh karena itu, sampel
penelitian diambil secara acak. 3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang
digunakan pada penelitian ini adalah sampling insidental.

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan (Sugiyono, 2014). yaitu Pegawai
Negeri Sipil di Kabupaten Gresik siapa saja yang secara kebetulan ditemui peneliti dapat
digunakan sebagai sampel. Analisis Data 3.5.1 Uji Normalitas Untuk mengetahui normal
atau tidaknya distribusi data dalam suatu penelitian perlu dilakukan Uji normalitas,
dalam penelitian ini uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan
bantuan program SPSS (Riduwan, 2012).

Uji Hipotesis Peneliti melakukan uji hipotesis menggunakan teknik Pearson Product
Moment yang merupakan uji korelasi yang digunakan untuk menguji dua variabel
secara bersama-sama (Riduwan, 2012). Apabila data terdistribusi normal, maka uji
hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik Pearson Product Moment. Sedangkan
jika data tidak terdistribusi normal maka uji hipotesis yang dilakukan menggunakan
teknik Spearman. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1

Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data dilakukan pada hari Senin, 11 Maret 2019
hingga Kamis, 21 Maret 2019. Pengambilan data ini dilakukan di Pemerintah Daerah
Kabupaten Gresik. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti terlebih dahulu
mengurus perizinan kepada bagian Humas di Pemerintah Daerah Gresik.

Kemudian peneliti menyusun jadwal pengambilan data sesuai dengan yang telah
disepakati tersebut. Saat pengambilan data, peneliti dibantu oleh 2 orang asisten dalam
melakukan proses penyebaran dan input data. Dari tahap ini, didapatkan 180
responden. Dalam prosesnya, penyebaran dilakukan pada hari efektif perkantoran dan
dilakukan di luar jam kantor yaitu saat istirahat maupun pulang dengan tujuan agar
responden lebih fokus dalam mengisi angket penelitian. 4.2 Orientasi Kancah Kabupaten
Gresik merupakan salah satu pemerintahan yang dikelola dengan baik oleh Bupatinya.

Pada tahun 2018, Kabupaten Gresik mendapat penghargaan nilai A dalam Program
SAKIP. Perolehan ini diambil berdasarkan nilai tertinggi dalam mengukur kinerja
pemerintahan. Hal tersebut dapat tercapai berkat kerja kerasa pemerintah dalam
menciptakan 7 program pemerintahan yang akuntabel. Proses pengambilan data
didapat dengan lancar. Pegawai mudah untuk diajak bekerja sama, sehingga saat
melakukan interaksi dapat berjalan secara dua arah. 4.3

Deskripsi Subjek Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah pegawai aktif
Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik. Jumlah responden yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 180 orang dengan gambaran deskriptif sebagai berikut. Tabel
4.1 Deskripsi Jumlah Subjek Penelitan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin N %
Laki-laki 88 48.9 % Perempuan 92 51.1

% Total 180 100 % Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas subjek pada penelitian ini
adalah perempuan dengan presentase 51.1 % dari total subjek. Berikut adalah table 4.2
yang berisi mengenai deskripsi frekuensi subjek berdasarkan tahun kelahiran responden.
Tabel 4.2 Deskripsi Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Tahun Kelahiran Tahun
Kelahiran N % 1955 - 1964 36 20.3

% 1965 - 1974 69 39 % 1975 - 1984 46 26 % 1985 - 1994 22 12.4 % 1995 - 2004 4 2.3
% Total 177 100 % Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa mayoritas subjek pada penelitian
ini berada pada tahun kelahiran 1965 – 1974 dengan presentase 39 % dan yang paling
sedikit adalah tahun kelahiran 1995 – 2004 dengan presentase sebesar 2,3 % dai total
subjek. Berikut adalah tabel 4.3 yang berisi mengenai deskripsi frekuensi subjek
berdasarkan status perkawinan.

Tabel 4.3 Deskripsi Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Status Perkawinan Status
Perkawinan N % Kawin 162 91.5 % Belum Kawin 8 4.5 % Dll 7 4 % Total 177 100 %
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa mayoritas subjek pada penelitian ini berada pada
status kawin dengan presentase 91,5 % dan yang paling sedikit yaitu status dan lain-lain
dengan presentase 4 % dari total subjek. Berikut adalah tabel 4.4 yang berisi mengenai
deskripsi frekuensi subjek berdasarkan pendidikan terakhir. Tabel 4.4

Deskripsi Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir


N % SMA/setingkat 14 7.8 % D-3 8 4.5 % S1 126 70.4 % S2 31 17.3 % Total 179 100
% Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa mayoritas subjek pada penelitian ini berada pada
pendidikan terakhir S1 dengan presentase 70.4

% dan yang paling sedikit yaitu D-3 dengan presentase 4.5% dari total subjek. Berikut
adalah tabel 4.5 yang berisi mengenai deskripsi frekuensi subjek berdasarkan agama.
Tabel 4.5 Deskripsi Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Agama Agama N % Islam 176
97.8 % Kristen 2 1.1 % Katolik 2 1.1 % Total 180 100 % Tabel 4.4

memperlihatkan bahwa mayoritas subjek pada penelitian ini berada pada agama islam
dengan presentase 97.8 % dan agama lainnya yaitu Kristen dan Katolik dengan
presentase sama 1.1 % dari total subjek. Berikut adalah tabel 4.6 yang berisi mengenai
deskripsi frekuensi subjek berdasarkan lama bekerja. Tabel 4.6

Deskripsi Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekrja N % 0-5
tahun 14 7.8 % 6-11 tahun 47 26.3 % 12-17 tahun 24 13.4 % 18-23 tahun 27 15.1 %
24-29 tahun 24 13.4 % 30-35 tahun 37 20.7 % 36-41 tahun 5 2.8 % 42-47 tahun 1 0.5
% Total 179 100 % Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa mayoritas subjek pada penelitian
ini berada pada rentan lama bekerja 6 – 11 tahun dengan presentase 26.3
%, sedangkan yang paling sedikit berada pada rentan 42 – 47 tahun dengan presentase
yang sama yaitu 0.5 % dari total subjek. 4.4 Deskripsi Variabel Penelitian 4.4.1 Hasil
Deskriptif Motivasi Intrinsik dan Kedisiplinan Kerja Penelitian ini memberikan deskripsi
variable penelitian motivasi intrinsik dan kedisiplinan kerja. Tabel 4.7 berikut
menggambarkan hasil deskriptif variabel penelitian: Tabel 4.7 Hasil Deskirptif Variabel
Penelitian Skala Mean Std.

Deviasi Motivasi Intrinsik 90.78 8.512 Kedispilinan Kerja 60.92 8.828 4.4.2 Norma
Kategori Alat Ukur Motivasi Intrinsik Untuk melakukan intepretasi terhadap variable
penelitian maka dilakukan perbandingan rata-rata respon jawaban subjek dengan
norma kategorisasi.

Untuk itulah peneliti menyusun tabel yang berisi nilai masing-masing tingkat skala
motivasi intrinsik yang dikategorikan ke dalam empat kategori yaitu rendah, sedang,
tinggi, dan sangat tinggi. Tabel 4.8 menampilkan nilai hipotik skala motivasi intrinsik
Tabel 4.8 Nilai Hipotik Skala Motivasi Intrinsik Skor Maksimal Skor Minimal Mean Ideal
Std. Deviasi Ideal 0.071 -0.133 90.78 8.512 Selanjutnya peneliti membuat Tabel 4.9

yang memperlihatkan distribusi subjek penelitian berdasarkan kategori skala motivasi


intrinsik di Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik. Tabel 4.9 Jumlah Subjek Berdasarkan
Tingkat Motivasi Intrinsik Kategori N % Rendah 3 1.7 % Sedang 13 7.2 % Tinggi 111
6.,7 % Sangat Tinggi 53 29.4 % Total 180 100 % Berdasarkan dari tabel 4.9 dapat
diketahui nilai subjek terhadap skala motivasi intrinsik..

Dapat dilihat bahwa mayoritas motivasi intrinsik berada pada tingkat rendah dengan
presentase 1.7% dan berada pada tingkat sangat tinggi dengan presentase 29.4 %. 4.4.3
Nama Kategori Alat Ukur Kedisiplinan Kerja Setelah melakukan perhitungan uji validitas
dan reliabilitas, peneliti membuat tabel berisi nilai masing-masing tingkatan skala
kesiapan kerja untuk dikategorikan dalam ke empat kategori yaitu rendah, sedang,
tinggi, dan sangat tinggi. Tabel 4.10 Nilai Hipotik Skala Kedisiplinan Kerja Skor Maksimal
Skor Minimal Mean Ideal Std. Deviasi Ideal 0.152 -0.131 60.92 8.828 Selanjutnya
peneliti membuat Tabel 4.11 yang memperlihatkan distribusi subjek penelitian
berdasarkan kategori skala kedispilinan kerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.
Tabel 4.11 Jumlah Subjek Berdasarkan Tingkat Motivasi Intrinsik Kategori N % Rendah 3
1.7 % Sedang 12 6.7 % Tinggi 29 16.1 % Sangat Tinggi 136 75.6

% Total 180 100 % Berdasarkan dari tabel 4.11 dapat diketahui nilai subjek terhadap
skala kedisiplinan kerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.. Dapat dilihat bahwa
mayoritas kedisipilanan kerja berada pada tingkat rendah dengan presentase 1.7 % dan
berada pada tingkat sangat tinggi dengan presentase 75.6 %. 4.5 Hasil Uji Asumsi dan
Hipotesis 4.5.1 Uji Realibilitas Uji realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner
dengan memasukkan indikator dari variabel.

Kuisioner dapat dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan yang diajukan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009).
Dalam pengujian ini, uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha.
Perhitungan dalam cronbach alpha memanfaatkan bantuan software SPSS Versi 20.0,
dan batas kritis nilai apha untuk mengindikasikan kuisioner yang reliable adalah 0.60.
Nilai cronbach alpha > 0.60 menindikasi bahwa kuisioner tersebut reliable / handal .
Berikut adalah hasil pengujian realibilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas
pada tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Hasil Pengujian Realibilitas Variabel Alpha Standar
Keterangan Motivasi Intrinsik 0.878 > 0.60 Reliable Kedisiplinan Kerja 0.875 > 0.60
Reliable Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai cronbach alpha
masing-masing variabel lebih besar dari 0.60 sehingga jawaban yang diberikan
responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan / reliabel. Analisa kuantitatif pada
kuesioner dapat dilanjutkan. 4.5

Hasil Uji Asumsi dan Hipotesis 4.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk
menguji keberadaan variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak dalam sebuah model regresi (Ghozali, 2011).
Model regresi baik memiliki nilai residual yang terdistriusi normal.

Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0.05.
Berikut hasil uji SPSS normalitas: Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas / Pada tabel 4.13 ini
terlihat bahwa hasil uji normalitas pada masing-masing variabel kurang dari taraf
signifikansi. Variabel motivasi intrinsik sebesar 0.003, sehingga dikatakan tidak
terdistribusi normal, dan variabel kedisiplinan kerja sebesar 0.001 yang berarti bahwa
data juga tidak terdistribusi normal. 4.5.2

Uji Hubungan Antara Motivasi Intrinsik dan Kedisiplinan Kerja Penelitian ini
menggunakan uji korelasi untuk mencari hubungan antar dua variabel yang diangkat
yaitu motivasi intrinsik dan kedisiplinan kerja. Uji hubungan ini menggunakan uji
Kendall’s tau yang merupakan bagian dari statistik non parametrik. Menurut Singgih
(2014: 323) Uji Kendall’s tau bertujuan sebagai penduga tidak bias untuk parameter
populasi.

Sehingga dapat diketahui hubungan antara dua variabel data berskala ordinal. Untuk
melakukakan interpretasi terhadap hasil data SPSS, perlu melihat hubungan antar
variabel berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) dan keeratan hubungan antar variabel
(Correlation Coefficient). Apabila nilai signifikansi menunjukkan kecil ? (? = 0.05), maka
terdapat hubungan antar variable.

Nilai koefisien korelasi (r) dikategorikan menjadi 4 yaitu hubungan sangat lemah, cukup,
kuat, dan sangat kuat (Jonathan Sarwono, 2015: 93). Adapun hipotesis pada penelitian
ini sebagai berikut: Hi = Ada hubungan positif antara motivasi intrinsik dengan
kedisiplinan kerja pada PNS di Gresik Perhitungan uji hubungan antara motivasi intrinsik
dan kedisiplinan kerja dengan menggunakan uji Kendall’s Tau didapatkan nilai ? sebesar
0.000 dan r sebesar 0.364.

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdapat nilai ? 0.000 < 0.05 artinya ada
hubungan antara variabel motivasi intrinsik dengan kedisiplinan kerja seacara signifikan.
Nilai koefisien korelasi 0.364 masuk dalam kategori 0.26 sampai dengan 0.50 artinya
hubungan korelasi cukup. Perhitungan ini menyebutkan bahwa Hi dapat diterima. BAB V
PEMBAHASAN 5.1

Hubungan Antara Motivasi Intrinsik dengan Kedisiplinan Kerja PNS di Pemerintah


Daerah Kabupaten Gresik Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
motivasi intrinsik dengan kedisiplinan kerja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya korelasi
positif variabel motivasi intrinsik dan kedisiplinan kerja (r = 0.364 dan nilai ? = 0.000).

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi motivasi intrinsik yang
dimiliki oleh pegawai maka semakin tinggi pula kedisiplinan kerja pegawai tersebut.
Namun sebaliknya, semakin rendah motivasi intrinsik pada pegawai, semakin rendah
pula kedisiplinan kerja pegawai tersebut. Pegawai memiliki kedudukan sangat penting
untuk menunjang visi dan misi perusahaan.

Mengacu pada tinjauan pustaka, pegawai yang termotivasi intrinsik ditinjau dari
indikator (1) interest / enjoyment; (2) perceived competence; (3) effort; dan (4)
pressure / tension (Mcauley, Ducan dan Tammen, 1989). Pegawai yang memiliki jiwa
disiplin dalam bekerja ditinjau dari indikator (1) ketepatan waktu bekerja; (2) kerapian
dalam berpakaian; (3) kepatuhan pada aturan perusahaan; dan (4) tanggung jawab
(Hasibuan, 2015). Pegawai yang memiliki motivasi intrinsik tinggi dan disiplin kerja akan
memberikan kentungan pada diri sendiri, maupun perusahaan.

Kondisi yang diharapkan suatu perusahaan yaitu produktivitas kerja pegawai meingkat,
adanya semangat dan gairah dalam bekerja, menciptakan suasana, serta hubungan kerja
yang baik dengan pegawai. Keterkaitan antara motivasi intrinsik dengan kedisiplinan
kerja didukung oleh beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa adanya
perhatian yang baik dari perusahaan dapat berdampak pada timbulnya sikap disiplin
pada pegawai (Chelliah &Tyrone, 2010) Individu yang memiliki motivasi intrinsik dalam
bekerja memilih terlibat langsung dalam mengerjakan sebuah tugas dan menganggap
permasalahan sebagai kewajiban yang dipecahkan dengan ketrampilan dan usaha keras.

Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Belwakar dan Vohra (2016). Dalam
organigramnya, PNS Pemda Gresik dibagi ke dalam beberapa divisi. Individu dengan
motivasi intrinsik yang tinggi akan percaya bahwa dia dapat menyelesaikan tugas sesuai
tuntutan atasan. Outcome realistik menyebutkan bahwa individu tersebut akan bertahan
dalam mengerjakan tugas sampai selesai dan bertahan dalam situasi menantang
sekaligus.

Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi memuaskan. Motivasi kerja


memiliki aspek yaitu reward atau imbalan dan punishment atau hukuman (Wei dan
Yazdanifard, 2014). Dukungan personal yang positif merupakan cara efektif untuk
memotivasi pegawai bekerja lebih baik dalam perusahaan.

Sebab pegawai tahu perilaku baik yang mereka tampilkan, akan mendapatkan imbalan.
Reward dapat diberikan dalam bentuk bonus atau tunjangan tambahan. Pegawai
merasa puas saat kerja keras mereka terbayar lebih. Sedangan punishment diterapkan
untuk mengurangi atau menghilangkan perilaku tertentu. Pegawai yang telah diberi
hukuman setelahnya akan menunjukkan perubahan yang lebih baik.

Disiplin merupakan keharusan yang harus dijalani setiap pegawai dengan menaati
segala peraturan yang berlaku. Pegawai yang bekerja secara maksimal akan
memberikan citra baik mengenai jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di mata
masyarakat. Disiplin yang tertanam pada diri pegawai dapat meningkatkan efisiensi
dalam penggunaan waktu dan energi sehingga pekerjaan yang diemban dapat
terlaksana sesuai prosedur.

Disiplin kerja dapat memberikan perkembangan positif bagi perusahaan. Penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan antara motivasi intrinsik dengan disiplin kerja PNS
berada pada kondisi yang baik. Ditinjau dari presentase responden dengan lama bekerja
lebih dominan pada rentan 6 – 11 tahun, menyebabkan tingkat motivasi intrinsik masih
dalam keadaan aman, belum berada pada fase jenuh.

Sehingga pegawai pada usia produktif (tahun kelahiran 1965 – 1974) dapat menikmati
pekerjaan, mampu berkompetisi, dan tidak merasa ada tekanan dalam bekerja.
Program-program yang ditetapkan oleh pemerintah dapat berjalan semestinya. Selain
itu, temuan lain menunjukkan bahwa pegawai dengan pendidikan terakhir S1 memiliki
jumlah yang lebih banyak.
Pegawai dengan pendidikan yang tinggi memiliki wawasan yang cukup luas, hard skill
dan soft skill yang mumpuni. Sehingga, kedisiplinan dalam bekerja yang ditinjau melalui
ketepatan waktu bekerja, kerapian berpakaian, kepatuhan terhadap aturan perusahaan,
dan tanggung jawab tidak perlu diragukan lagi. Penelitian ini merupakan salah satu
bukti empiris dari perilaku PNS dalam sebuah pemerintahan.

Disiplin kerja yang didasari oleh motivasi intrinsik yang tinggi dapat memperoleh
manfaat besar baik bagi pegawai maupun perusahaan. Bagi pegawai dapat merasakan
suasana kerja yang nyaman sehingga dalam setiap pekerjaan yang dihadapi dapat
terselesaikan tepat waktu. Bagi perusahaan akan terjamin terpeliharanya tata tertib dan
kelancaraan pelaksanaan tugas dalam melayani publik. BAB VI
PENUTUP 6.1

Simpulan Ada hubungan positif dalam kategori cukup antara motivasi intrinsik dan
kedisiplinan kerja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Daerah Kabupaten
Gresik. 6.2 Keterbatatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam proses
pengambilan data. Ketika subjek sedang mengisi angket tidak diawasi dengan baik.
Sebab harus mengejar calon responden supaya bisa terpenuhi jumlah target data yang
diinginkan.

Sehingga terdapat beberapa data demografis dan item yang tidak terisi. 6.3 Saran
Penelitian 6.3.1 Bagi Subjek Penelitian Bagi pegawai, sebaiknya dapat meningkatkan
motivasi intrinsik kerja dalam diri sendiri dengan menyadari bahwa pegawai dan
perusahaan merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Keberhasilan
perusahaan berasal dari keberhasilan pegawai pula.

Namun sebaliknya, kepailitan atau kebangkrutan yang terjadi pada perusahaan akan
berdampak pada pemutusan hubungan pekerjaan. 6.3.2 Bagi Pemerintah Daerah Terkait
Hasil penelitian ini dapat memberikan saran kepada bagian manajemen Pemerintah
Daerah hendaknya sebaiknya mampu memberikan motivasi kepada pegawai sehingga
berdampak langsung terhadap kedisplinan kerja.

Perusahaan membutuhkan kedisiplinan kerja untuk mewujudkan suasana kerja menjadi


tertib, teratur, dan peningkatan dalam produktivitas kerja. 6.3.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian mengenai hubungan motivasi intrinsik
dengan kedisiplinan kerja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Daerah
Kabupaten Gresik, bisa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kedua variabel tersebut.
Selain itu, juga dapat menghubungkan antar Pegawai Negeri Sipil di lain daerah.
DAFTAR PUSTAKA Savitri, Meghar Tremtari. 2013. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin
Kerja terhadap Produktivitas Kerja pada Karyawan PT. Kabelindo Murni, Tbk. Jurnal
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (JPEB). Tracy. 2010. No Excuses: The Power of Self
Discipline 1st Edition. Nigeria. Beulah land Publications. Wei dan Yazdanifard. 2014.

The Impact of Positive Reinforcement on Employees’ Performance in Organizations.


United State. American Journal of Industrial an Business Management. Widya, Leni.
2015. Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Jawai Selatan Kabupaten
Sambas Kalimantan Barat. Sambas, Kalimantan Barat. Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan.
LAMPIRAN Lampiran 1: Reliability Tes Motivasi Intrinsik / / Lampiran 2: Reliability Tes
Kedisiplinan Kerja / / Lampiran 3: Tes Uji Distribusi / Lampiran 4 : Tes Koefisien Korelasi /

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
0% - Empty
0% - https://makalah-dudi.blogspot.com/2016/1
0% - https://materidansoalcpns.blogspot.com/2
0% - https://www.bing.com/aclick?ld=e3srYQHxT
0% - https://pragaandaya.blogspot.com/2013/08
0% - https://eaprilisyanurhadinomo.blogspot.c
0% - https://ajulanda.blogspot.com/2012/07/an
0% - https://issuu.com/waspada/docs/waspada__
0% - https://nasional.kompas.com/read/2016/12
0% - https://bimasislam.kemenag.go.id/search
0% - https://apbusinessethic.blogspot.com/201
0% - https://adelitarezky.blogspot.com/2014/1
0% - https://tugasseokalah.blogspot.com/2016/
0% - https://www.academia.edu/27761918/BAB_II
0% - https://theorymanajemendanorganisasi.blo
0% - http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/24
0% - https://edoc.pub/motivasi-dan-kepuasan-k
0% - https://eratrianablogs.blogspot.com/2011
0% - https://smartaccounting.files.wordpress.
0% - https://www.bing.com/aclick?ld=e38Uehh3V
0% - http://eprints.iain-surakarta.ac.id/1667
1% - http://administrasibisnis.studentjournal
1% - http://administrasibisnis.studentjournal
0% - http://digilib.unila.ac.id/21186/16/BAB%
1% - http://administrasibisnis.studentjournal
0% - https://schipaey.blogspot.com/2015/12/pe
0% - https://adoc.tips/pengaruh-disiplin-kerj
0% - https://docobook.com/pengaruh-motivasi-k
0% - https://adoc.tips/pengaruh-disiplin-kerj
0% - https://docplayer.info/33375186-Kajian-p
0% - http://repository.upi.edu/1641/4/S_KTP_0
0% - https://referensikoe.blogspot.com/search
0% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/ha
0% - http://eprints.undip.ac.id/43404/1/03_AL
0% - https://id.123dok.com/document/7q05ggy6-
0% - https://id.123dok.com/document/6qm1d37q-
0% - https://nurkhosun.blogspot.com/2011/05/k
0% - https://konsultasiskripsi.com/category/p
0% - https://adoc.tips/pengaruh-likuiditas-ak
0% - https://www.academia.edu/6322964/Pengaru
0% - https://www.employeehandbooks911.com/car
0% - https://jurnalimprovement.wordpress.com/
0% - https://ilmumanajemendanakuntansi.blogsp
0% - https://8b-officialblog.blogspot.com/p/b
0% - https://aniromaningsih.blogspot.com/2017
0% - http://etheses.uin-malang.ac.id/768/5/10
0% - http://repository.ump.ac.id/4542/3/DIPO%
0% - https://docterchef.blogspot.com/2011/12/
0% - https://library.binus.ac.id/eColls/eThes
0% - https://adaddanuarta.blogspot.com/2014/1
1% - https://docobook.com/hubungan-lingkungan
0% - https://annekeputrikarya.blogspot.com/
0% - https://expressclass.blogspot.com/2009/0
0% - https://www.temukanpengertian.com/2013/0
0% - https://irwansyah-hukum.blogspot.com/201
0% - https://id.scribd.com/doc/306160502/Jurn
0% - https://id.123dok.com/document/1y917kdq-
0% - https://www.bing.com/aclick?ld=e3Jr2XRbS
0% - http://repository.upi.edu/2435/6/S_TB_07
0% - https://csuryana.wordpress.com/2010/03/2
0% - https://societykamaru.blogspot.com/2014/
0% - https://hambalibasrie.wordpress.com/2012
0% - https://muhlf.wordpress.com/2016/06/14/p
0% - https://adysetiadi.files.wordpress.com/2
0% - https://skripsi999.blogspot.com/2009/11/
0% - http://repository.uksw.edu/bitstream/123
0% - https://mytertiera.blogspot.com/2012/12/
0% - https://www.eurekapendidikan.com/2015/09
0% - http://repository.upi.edu/25308/6/S_PLB_
0% - http://administrasibisnis.studentjournal
0% - https://eratrianablogs.blogspot.com/2011
0% - https://smartaccounting.files.wordpress.
0% - https://yemunajat.blogspot.com/2009/12/n
0% - http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/upl
0% - https://tugasseokalah.blogspot.com/2016/
0% - https://www.academia.edu/27761918/BAB_II
0% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1751/7/0
1% - https://docobook.com/hubungan-lingkungan
0% - https://racanastkipta1304.blogspot.com/2
0% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2187/7/0
0% - https://dikyaprianto0.blogspot.com/2015/
0% - https://worldoftiwi.blogspot.com/2013/01
0% - https://tokeloker.blogspot.com/2015/06/a
0% - https://issuu.com/indragiri/docs/jurnal_
0% - https://diyahfitriyani94.blogspot.com/20
0% - https://ilyas-atsary.blogspot.com/2015/1
0% - http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t4001
0% - https://jajaka-aja.blogspot.com/2013/07/
0% - https://www.researchgate.net/publication
0% - https://www.konsistensi.com/2015/02/uji-
0% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/ha
0% - https://jateng.antaranews.com/berita/196
0% - https://www.academia.edu/32831051/PENGAR
0% - https://skripsimahasiswa.blogspot.com/20
0% - https://viana-viblog.blogspot.com/2011/0
0% - https://adoc.tips/volume-13-nomor-2-dese
0% - http://semarang.bpk.go.id/?cat=4
0% - https://tongkal09.files.wordpress.com/20
0% - https://bolehtahusemua.blogspot.com/2012
0% - http://digilib.uinsby.ac.id/4125/7/BAB%2
0% - http://a-research.upi.edu/operator/uploa
0% - https://docplayer.info/59874239-Bab-iv-h
0% - https://docobook.com/survei-tentang-kepu
0% - https://dsyme.blogspot.com/2012/05/karya
0% - https://artikataku.blogspot.com/2016/09/
0% - https://www.academia.edu/30065400/Proses
0% - https://docobook.com/faktor-faktor-yang-
0% - http://lib.unnes.ac.id/17338/1/130140906
0% - https://lppmunigresblog.files.wordpress.
0% - https://yusuf7lordosis.blogspot.com/2013
0% - https://newlennyasbanu.blogspot.com/2016
0% - https://docobook.com/laporan-hasil-penel
0% - https://pusatilmiah.blogspot.com/2014/06
0% - https://www.researchgate.net/publication
0% - https://docobook.com/pengaruh-pemberian-
0% - https://adoc.tips/faktor-faktor-yang-ber
0% - https://docplayer.info/29564585-Kajian-s
0% - http://journal.umy.ac.id/index.php/mb/ar
0% - https://adoc.tips/bab-iv-hasil-penelitia
0% - https://ganditama-doc.blogspot.com/2014/
0% - https://docobook.com/pengaruh-motivasi-k
0% - http://digilib.uinsby.ac.id/349/7/Bab%20
0% - https://anzdoc.com/penyelenggaraan-makan
0% - https://edoc.pub/perbedaan-persepsi-moti
0% - https://blogrtsebelah.blogspot.com/2017/
0% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/
0% - http://digilib.uinsby.ac.id/349/7/Bab%20
0% - https://issuu.com/matagarudainstitute/do
0% - https://issuu.com/journalsportif/docs/vo
0% - https://adoc.tips/rencana-kerja-pembangu
0% - https://www.academia.edu/26304421/ANALIS
0% - http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e
0% - https://www.bing.com/aclick?ld=e36yywHgz
0% - https://id.123dok.com/document/8yd874lq-
0% - https://www.academia.edu/5923189/KUESION
0% - https://www.scribd.com/doc/312209637/ses
0% - http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=dig
0% - https://docobook.com/pengaruh-stres-kerj
0% - http://digilib.unila.ac.id/7984/17/BAB%2
0% - http://eprints.ums.ac.id/15702/7/05._BAB
0% - https://demamfiksi.blogspot.com/2015/09/
0% - https://taufiqamru.blogspot.com/2017/04/
0% - https://www.bing.com/aclick?ld=e3uRDzlI6
0% - http://st293545.sitekno.com/article/1353
0% - https://www.academia.edu/37059747/ANALIS
0% - https://docobook.com/pengaruh-motivasi-t
0% - https://www.spssindonesia.com/2019/01/ca
0% - https://www.spssindonesia.com/2019/01/ca
0% - https://martapura-miner.blogspot.com/201
0% - https://id.123dok.com/document/zgwlo0ny-
0% - https://id.scribd.com/doc/26194817/Abstr
0% - http://eprints.ums.ac.id/60223/1/NASKAH%
0% - https://id.123dok.com/document/wyex4e4q-
0% - https://docplayer.info/58131340-Bab-v-ha
0% - https://contohskripsi.idtesis.com/kumpul
0% - https://adoc.tips/pengaruh-disiplin-kerj
0% - https://idtesis.com/jasa-pembuatan-tesis
0% - https://mettatya.wordpress.com/2013/05/1
0% - https://admisibisnis.blogspot.com/2015/0
0% - https://www.banjirembun.com/2013/06/visi
0% - https://id.scribd.com/doc/32181364/3
0% - https://diahafriantirahayu.blogspot.com/
0% - https://www.ruangpegawai.com/tips/cara-m
0% - https://docobook.com/analisis-pengaruh-m
0% - http://www.stiami.ac.id/jurnal/download/
0% - https://irsansuhaefri.blogspot.com/2011/
0% - https://renafadilahm.blogspot.com/2015/0
0% - https://2frameit.blogspot.com/2011/07/la
0% - https://metyalutviani93.blogspot.com/201
0% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/ha
0% - http://eprints.ums.ac.id/57973/6/03.%20B
0% - https://skpu2.blogspot.com/p/peraturan.h
0% - https://anzdoc.com/penegakan-disiplin-pe
0% - https://irend.wordpress.com/2008/11/28/k
0% - https://hendraprijatna68.files.wordpress
0% - https://schipaey.blogspot.com/2015/12/pe
0% - https://investasi.kontan.co.id/news/masu
0% - https://nanangtriandi.blogspot.com/2012/
0% - https://edhakidam.blogspot.com/2015/01/m
1% - https://docobook.com/hubungan-lingkungan
0% - https://izafaqih.blogspot.com/2012/02/ma
0% - https://ijhadwalataksaloke.blogspot.com/
0% - https://antoncharlianetika.blogspot.com/
0% - https://mafiadoc.com/hubungan-antara-duk
0% - https://www.academia.edu/8089666/PENILAI
0% - https://www.academia.edu/10694008/Riset_
0% - https://lppm-unaki.blogspot.com/2011/01/
0% - https://www.bing.com/aclick?ld=e3v-3CAeQ
0% - https://www.academia.edu/38044535/Islami
0% - https://www.academia.edu/3563239/PENGARU
0% - https://fadeli71.blogspot.com/2016/03/ma
0% - https://fikryfikry.blogspot.com/2011/04/
0% - https://adoc.tips/pengaruh-disiplin-kerj
0% - https://issuu.com/harianjurnalasia/docs/

Anda mungkin juga menyukai