Anda di halaman 1dari 12

JTIKA, Vol. 1, No.

2, September 2019 ISSN:2657-0327

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK


MENINGKATKAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA
MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5
(STUDI KASUS: POLITEKNIK PARIWISATA NEGERI LOMBOK)
(Analysis of Information Technology Governance to Improve The
Quality of Human Resources Using COBIT 5 Framework in
Politeknik Pariwisata Negeri Lombok)
Gigih Mathori Basil*, Nadiyasari Agitha, Moh. Ali Albar
Dept Informatics Engineering, Mataram University
Jl. Majapahit 62, Mataram, Lombok NTB, INDONESIA
Email: gigih3001@gmail.com, nadiya@unram.ac.id, mohalialbar@unram.ac.id

Abstract
IT governance is an integrated part of the organization's management that governs leadership, the organization's
organizational structure of the processes that govern information technology is used optimally. Human resources are
currently not managed properly, which has not met the needs of IT human resources in Central Lombok. To solve this
problem, the writer implements IT Governance using the COBIT 5 framework in the Poltekpar Negeri Lombok. This
study will provide recommendations for the improvement of IT problems in the Poltekpar Negeri Lombok and can be
used as a reference, especially in managing IT human resources and can improve the performance of the Poltekpar
Lombok using IT processes EDM02 and APO08. The results of this analysis are the level of ability of IT Governance that
reflects the conditions of IT governance in the Poltekpar Negeri Lombok. With improvements to the capability level
provided by the COBIT 5 framework, from levels 1 to 5 at the EDM02 capability level, IT processes are at level 3.
Key words: IT governance, capability level, COBIT 5, EDM02, APO08
*Penulis Korespondensi

1. PENDAHULUAN teknologi informasi, diantaranya belum ada bagian


khusus yang memegang kembali atas tata kelola
Keberadaan Politeknik Pariwisata Negeri Lombok teknologi informasi, kurangnya staf atau pegawai
merupakan salah satu bentuk dukungan Kementerian yang mahir di bidang IT serta tugas dan tanggung
Pariwisata terhadap perkembangan pariwisata halal di jawab untuk masing-masing personil tim IT yang
NTB. Kemajuan pariwisata daerah diperlukan dengan belum teratur sehingga menyebabkan sulitnya dalam
adanya sumber daya manusia yang unggul dan menangani perubahan dan gangguan pada sistem
berdaya saing. Dengan kerjasama yang baik antara yang terjadi secara tiba-tiba. Kendala-kendala
Kementerian Pariwisata Provinsi NTB, dibukalah tersebut dapat menjadi penghambat Poltekpar Negeri
Poltekpar Negeri Lombok pada tahun 2016. Poltekpar Lombok untuk mencapai tujuannya. Permasalahan-
Negeri Lombok memiliki beberapa sistem informasi permasalahan tersebut dapat diidentifikasi secara
berupa sistem informasi akademik, sistem komperehensif (menyeluruh) yaitu dengan tata kelola
penerimaan mahasiswa baru, sistem informasi orang teknologi informasi menggunakan kerangka kerja
tua wali dan website Politeknik. Website Poltekpar COBIT (Control Objectives for Information and Related
Negeri Lombok masih memiliki kekurangan technology) 5. COBIT 5 merupakan evaluasi sistem
diantaranya masih terdapat halaman informasi yang informasi dan dasar pengendalian yang di buat oleh
datanya belum terisi lengkap. Berdasarkan ISACA. COBIT 5 menyediakan prinsip-prinsip, alat-alat
wawancara yang dilakukan penulis dengan Kepala analisa dan praktik yang telah diterima secara umum
Humas, Kepala Bagian Program dan Admin IT, untuk meningkatkan nilai dan kepercayaan informasi.
terdapat kendala dalam proses pengembangan Dalam COBIT 5 terdapat lima domain yaitu, Evaluate,

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 245
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

Direct and Monitor (EDM), Align, Plan and Organize • Ms. Excel
(APO), Build, Acquire and Implement (BAI), Deliver, • Paper atau Jurnal Penelitian
Service and Support (DSS), Monitor Evaluate and
• Visi dan Misi
Assess (MEA) [1]. Dengan menggunakan COBIT 5
diharapkan akan memberikan rekomendasi tata kelola • Struktur Organisasi
teknologi informasi yang dibutuhkan oleh Poltekpar • Tugas Pokok dan Fungsi
Negeri Lombok dalam mengelola dan menyelesaikan
permasalahan organisasinya. 3.2. Tahapan Penelitian
Berikut tahapan penelitian yang dilakukan penulis
seperti pada Gambar 1.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam hal ini penulis melakukan tinjauan pustaka
antara lain penelitian tentang Tata Kelola Teknologi
Informasi (IT Governance) menggunakan
Frammework COBIT 5 (Studi Kasus: Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)) dengan
tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dengan
memahami tujuan dan lingkup proses organisasi.
Objek penelitiannya adalah Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu dengan fokus domain pada
APO02, APO08,APO09 [2].
Tinjauan pustaka kedua adalah Evaluasi Tata
Kelola Teknologi Informasi menggunakan Framework
COBIT 5 Fokus pada Proses Manage Relationship
(APO08) (Studi kasus: PT OTO Multiartha). Penelitian
ini menghasilkan perhitungan capability level pada
proses APO08.01, APO08.02, APO08.03, APO08.04,
dan APO08.05. Bebarapa simpulan yang dapat ditarik
yaitu: pertama, nilai capability level saat ini dalam
understand business expectations (APO08.01) tingkat
kematangan saat ini pada level 3 berulang tapi intuitif
dengan nilai kematangan 2,70 [3].
Tinjauan pustaka ketiga menggunakan fokus pada
domain EDM02, EDM05, dan APO11. Hasil akhir
Gambar 1. Flowchart tahapan penelitian
penelitian ini didapatkan sejumlah GAP di dalam
tiga domain yang menjadi titik evaluasi. Domain
3.2.1 Melakukan Studi Pustaka
EDM02 merupakan domain yang menilai
Melakukan studi pustaka berguna untuk mencari
pengoptimalan suatu bisnis dalam perusahaan
dan mengumpulkan data yang berguna bagi
memperoleh kondisi target pada Level 2, hal ini
penelitian ini. Penulis menggunakan paper dan jurnal
menandakan proses EDM 02 mencapai pengelolaan
yang digunakan untuk melihat gambaran umum
yang baik seperti telah adanya perencanaan,
mengenai kerangka kerja dan metode yang ada dalam
kegiatan monitor serta penyesuaian kinerja
batasan tata kelola teknologi informasi dan COBIT 5.
manajemen aset yang lebih teratur, namun belum
mampu mencapai ketepatan waktu kerja yang
3.2.2 Mengidentifikasi Masalah
diinginkan perusahaan [4].
Dalam menemukan masalah pada penelitian ini,
3. METODE PENELITIAN terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data dengan
beberapa metode seperti observasi dan wawancara
3.1. Alat dan Bahan kepada stakeholder terkait.
• Laptop
• Perekam suara
• Mini Tab

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 246
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

3.2.3 Mengidentifikasi Balanced Scorecard bagian tengah. Perhitungan batas dilakukan dengan
Pada tahap ini, diperlukan identifikasi terhadap mengurutkan semua jawaban yang telah diisi
visi dan misi Poltekpar Negeri Lombok. Perumusan visi responden pada setiap pertanyaan.
dan misi ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan faktor-faktor yang mendukung tata 3.2.8 Mengidentifikasi capability level
kelola teknologi informasi Poltekpar Negeri Lombok. Tahap ini merupakan tahap pengukuran capability
Sehingga nantinya dapat dilakukan pemetaan level, sesuai dengan capability level berdasarkan
(mapping) sesuai dengan aturan COBIT. COBIT 5, kondisi capability level sendiri nantinya
menggambarkan kondisi as-is dari instansi. Tujuan
3.2.4 Mengidentifikasi Enterprise Goals, IT – untuk menentukan tingkat performasi dari setiap
Related Goals, Hubungan Enterprise Goals dan IT – proses. Penilaian dilakukan dengan mengidentifikasi
Related Goals serta Process Goals keberadaan dan kondisi setiap proses TI terpilih pada
Pada tahap ini, akan mengidentifikasi mengenai pengelolaan TI yang sudah ada di Poltekpar Negeri
Enterprise Goals, IT – Related Goals, Hubungan Lombok.
Enterprise Goals dan IT – Related Goals, serta process
goals dengan melakukan mapping sesuai dengan 3.2.9 Membuat rekomendasi perbaikan
aturan dalam COBIT. Untuk mencapai capability level yang diinginkan
berdasarkan IT proses yang dipilih, dibuat
3.2.5. Pencarian Data Berdasarkan Tabel RACI Chart rekomendasi perbaikan untuk mengembangkan tata
Pencarian data dilakukan dengan dua cara yaitu kelola TI yang lebih baik lagi. Penilaian kemampuan
dengan melakukan pemberian kuesioner dan proses dapat dilakukan untuk berbagai tujuan dan
wawancara yang ditujukan berdasarkan hasil RACI dengan berbagai tingkat kekakuan. Tujuan dapat
Chart dari process goals yang terpilih. Penjelasan RACI bersifat internal, dengan fokus pada perbandingan
Chart disesuaikan dengan process goal yang terpilih. antara area perusahaan dan / atau proses
peningkatan untuk manfaat internal, atau dapat
3.2.6 Metode wawancara dan kuisioner bersifat eksternal, dengan fokus pada penilaian formal,
Proses wawancara diperlukan untuk pelaporan, dan sertifikasi. Meskipun menentukan
menyesuaikan kebutuhan perusahaan terhadap tingkat kemampuan target tergantung pada masing-
layanan publik dan meningkatkan kualitas SDM di masing perusahaan untuk memutuskan.
Poltekpar Negeri Lombok yang berkaitan dengan
teknologi informasi. Proses wawancara pada tahap ini 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan RACI chart yang telah ditetapkan. Dalam bab ini, penulis akan membahas hasil
Kuisioner dibuat dengan pertanyaan dan jawaban penelitian yang dilakukan pada POLTEKPAR NEGERI
kuisioner yang telah disesuaikan dengan atribut LOMBOK yaitu berupa analisis data yang diperoleh
kematangan dalam COBIT, jawaban kuesioner dari wawancara dan kuesioner. Data yang dianalisa
diberikan dengan beberapa tingkat kematangan yaitu berupa pengukuran tingkat kematangan terhadap tata
nilai dengan skala 0 sampai 5 yang diberikan kelola teknologi informasi di POLTEKPAR NEGERI
penjelasaan pada masing-masing tingkatannya LOMBOK. Data didapatkan berdasarkan hasil
sehingga lebih mempermudah responden menjawab wawancara dan kuesioner akan diolah sesuai dengan
kuisioner yang diberikan. Selanjutnya hasil kuesioner metode COBIT 5.
tersebut digunakan sebagai data yang akan diolah
untuk menentukan tingkat kematangan pada keadaan 4.1 Hasil Perhitungan Kuesioner
instansi. Setelah dilakukan pengisian kuesioner oleh
responden berdasarkan RACI Roles maka didapatkan
3.2.7 Perhitungan kuisioner hasil kuesioner pada dua process goals yang terpilih
Interquartile Range (IQR) merupakan metode yaitu EDM02 (Memastikan Mendapatkan Keuntungan
statistik yang memberikan perbedaan antara kuartil 1 dan Manfaat) dan APO08 (Mengelola Hubungan).
(Q1) sebagai kuartil bawah dan kuartil 3 (Q3)sebagai Setiap process goals yang terpilih terdiri dari dua
kuartil atas dan kuartil 2 (Q2) sebagai kuartil tengah. keadaan yaitu kondisi saat ini dan yang diharapkan.
Jawaban dari semua responden diurutkan kemudian
dicari nilai kuartil 1 (Q1) dan kuartil 3 (Q3). Nilai IQR
digunakan untuk mengetahui penyebaran data pada

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 247
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

4.2 Melakukan Uji Reliablilitas Dan Validitas Data TABEL II. NILAI VALIDITAS EDM02
Dari data kuesioner yang terkumpul akan Atribut Status r- r-Tabel Validitas
dilakukan uji reliabilitas menggunakan metode Hitung (N=30)
Cronbach’s Alpha dan uji validitas data menggunakan sekarang 0.831 0.361 Valid
metode korelasi pearson. PA 1.1
keinginan 0.773 0.361 Valid
sekarang 0.983 0.361 Valid
4.2.1. Uji Reliabilitas Data PA 2.1
keinginan 0.773 0.361 Valid
Uji reliabilitas data digunakan untuk menunjukkan sekarang 0.750 0.361 Valid
derajat konsistensi data. Suatu data dapat dikatakan PA 2.2
keinginan 0.808 0.361 Valid
reliabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.6.
Tidak
Untuk melakukan uji reliabilitas data dimulai dengan sekarang 0.203 0.361
PA 3.1 Valid
menyusun data kedalam tabel, kemudian dimasukkan
keinginan 0.808 0.361 Valid
kedalam worksheet program Minitab. Dapat dilihat
sekarang 0.857 0.361 Valid
pada Tabel I. PA 3.2
keinginan 0.766 0.361 Valid
TABEL I. NILAI RELIABILITAS EDM02 DAN APO08
Process sekarang 0.964 0.361 Valid
NO Status Alpha Reliabilitas PA 4.1
Goals keinginan 0.766 0.361 Valid
Sangat sekarang 0.643 0.361 Valid
Saat ini 0.8848 PA 4.2
reliabel keinginan 0.673 0.361 Valid
1 EDM02 sekarang 0.504 0.361 Valid
yang di Sangat PA 5.1
0.9120 keinginan 0.806 0.361 Valid
inginkan reliabel
Sangat sekarang 0.736 0.361 Valid
Saat ini 0.9271 PA 5.2
reliabel Keinginan 0.808 0.361 Valid
2 APO08
yang di Sangat
0.9436 TABEL III. NILAI VALIDITAS APO08
inginkan reliabel
Atribut Status r- r-Tabel Validitas
4.2.2. Uji Validitas Data Hitung (N=32)
Uji validitas data digunakan untuk mengukur As is 0.892 0.349 Valid
ketepatan atau kelayakan data, yang berarti bahwa PA 1.1
To be 0.885 0.349 Valid
data yang digunakan benar – benar untuk mengukur As is 0.684 0.349 Valid
apa yang diteliti. Uji validitas data menggunakan PA 2.1
To be 0.890 0.349 Valid
metode Korelasi Pearson atau Product Moment, As is 0.934 0.349 Valid
dimana data dikatakan Valid apabila nilai r –tabel PA 2.2
To be 0.885 0.349 Valid
lebih kecil dari r-hitung pada tabel Pearson Product-
As is 0.646 0.349 Valid
moment Correlation Coefficient dengan taraf PA 3.1
To be 0.890 0.349 Valid
signifikan 5%. Untuk nilai pada r- pada table Pearson
As is 0.940 0.349 Valid
Product-moment Correlation Coefficient yang PA 3.2
To be 0.890 0.349 Valid
digunakan yaitu nilai r-tabel dengan jumlah data 30
dan 32 masing – masing adalah 0.361 pada EDM02 As is 0.940 0.349 Valid
PA 4.1
dan 0.349 pada APO08. To be 0.794 0.349 Valid
Dari Tabel II disimpulkan bahwa nilai validitas As is 0.558 0.349 Valid
PA 4.2
EDM02 valid, kecuali pada PA 3.1 pada bagian as-is To be 0.794 0.349 Valid
dikarenakan nilai penyebaran datanya kebanyakan As is 0.934 0.349 Valid
PA 5.1
bernilai 0 sehingga penyebaran datanya tidak valid. To be 0.821 0.349 Valid
Dari tabel III dapat disimpulkan bahwa nilai validasi As is 0.648 0.349 Valid
PA 5.2
APO08 valid, karena jumlah r-hitung lebih besar dari r- To be 0.794 0.349 Valid
tabel.
4.3 Mengidentifikasi Capability Level
Setelah diketahui nilai reliabilitas dan validitas
data hasil kuesioner, selanjutnya akan dilakukan
perhitungan nilai capability level atau tingkat
kematangan.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 248
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

Setelah melakukan perhitungan nilai capability TABEL V. CAPABILITY LEVEL APO08


level untuk masing – masing atribut baik kondisi saat Nilai Tingkat
ini maupun kondisi diharapkan pada kedua process ATTRIBUTE Kematangan kematangan
goals yaitu EDM02 dan APO08, selanjutnya akan as is to be as is to be
dikonversi kedalam tabel,
PA 1.1 1.437 4.281 1 4
TABEL IV. CAPABILITY LEVEL EDM02
PA 2.1 2.468 4.25 2 4
Nilai Tingkat PA 2.2 1.781 4.281 2 4
NO ATRIBUT Kematangan kematangan PA 3.1 1.781 4.25 2 4
as is to be as is to be PA 3.2 1.781 4.25 2 4
1 PA 1.1 1.533 4.633 2 5 PA 4.1 1.781 4.625 2 5
2 PA 2.1 2.133 4.633 2 5 PA 4.2 1.812 4.625 2 5
3 PA 2.2 2.766 4.2 3 4 PA 5.1 1.781 4.093 2 4
PA 5.2 1.812 4.625 2 5
4 PA 3.1 2.333 4.2 2 4
Rata-rata 1.826≈2 4.364≈4 1.888≈2 4.333≈4
5 PA 3.2 3 4.133 3 4 Pada Tabel V terlihat nilai kematangan dan tingkat
6 PA 4.1 2.2 4.133 2 4 kematangan dari APO08. Tingkat kematangan didapat
7 PA 4.2 1.433 4.5 1 5 dari pembulatan kebawah dan keatas dari nilai
8 PA 5.1 1.966 4.566 2 5 kematangan. Setelah didapat tingkat kematangan,
selanjutnya akan dibuat spiderchart untuk melihat
9 PA 5.2 1.933 4.2 2 4
nilai kesenjangan dari masing – masing
RATA – RATA 2.144 4.355 2.144≈2 4.355≈4
Pada Tabel IV terlihat nilai kematangan dan
tingkat kematangan dari EDM02. Tingkat kematangan
didapat dari pembulatan kebawah dan keatas dari
nilai kematangan. Setelah didapat tingkat
kematangan, selanjutnya akan dibuat spiderchart
untuk melihat nilai kesenjangan dari masing – masing
atribut

Gambar 3. Spiderchart APO08


Dilihat pada Gambar 3, nilai capability level dari
masing-masing atribut pada kondisi saat ini dan
kondisi diharapkan. Capability level pada kondisi As Is
rata-rata pada level 2 yaitu managed kecuali atribut
PA 1.1 berada pada level 1 yaitu performed.
Sedangkan pada kondisi diharapkan rata-rata tingkat
kematangannya pada level 4 yaitu predictable, kecuali
Gambar 2. Spiderchart EDM02 pada atribut PA 4.1, PA 4.2 dan PA 5.2 yang berada
pada level 5 yakni optimizing.
Dilihat pada Gambar 2, nilai capability level dari
masing-masing atribut pada kondisi saat ini (As Is) dan
4.4 Analisis Kondisi
kondisi diharapkan (To Be). Capability level pada
Analisis kondisi baik kondisi saat ini maupun
kondisi saat ini (As Is) rata-rata berada pada level 2
kondisi akan datang pada kedua process goals yang
yaitu managed kecuali pada atribut pada PA 2.2 dan
telah terpilih.
PA 3.2 berada pada level 3 yaitu established.
Sedangkan pada kondisi diharapkan rata-rata tingkat
4.4.1. Analisis Kondisi Saat Ini EDM02
kematangannya berada pada level 4 yaitu predictable,
Berdasarkan tingkat kematangan kondisi saat ini
kecuali pada atribut PA 1.1, PA 2.1, PA 4.2 dan PA 5.1
dapat dilihat tingkat kematangan pada atribut PA 2.2
yang berada pada level 5 yaitu optimizing.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 249
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

dan PA 3.2 adalah 3 sedangkan tingkat kematangan penyeberan informasi yang hanya dilakukan melalui
atribut PA 2.2, PA 3.1, PA 3.2, PA 4.1, PA 5.1 dan PA website
5.2 adalah 2, dan tingkat kematangan pada atribut PA • Pada atribut PA 4.1 (proses pengukuran) berada
4.2 adalah 1. pada level 2 (keuntungan dan manfaat manajemen
• Pada atribut PA 1.1 (proses kinerja) berada pada TI telah ada) yang berarti bahwa proses pengawasan
level 2 (keuntungan dan manfaat proses kinerja dan pengukuran dilakukan oleh POLTEKPAR NEGERI
manajemen TI sudah ada tenaga ahli dibidang IT LOMBOK untuk mendapatkan keuntungan dan
yang berkompeten) yang berarti bahwa proses manfaat manajemen TI telah dilakukan tetapi tidak
kinerja yang terdapat di POLTEKPAR NEGERI memberikan solusi karena tidak ada koordinasi yang
LOMBOK dalam memastikan mendapatkan jelas. Pengimplementasiannya berupa adanya
keuntungan dan manfaat manajemen TI sesuai perbaikan sistem informasi setiap tahunnya.
dengan tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK, • Pada atribut PA 4.2 (proses kontrol) berada pada
tetapi belum dapat diimplementasikan dengan baik, level 1 (Manfaat dan keuntungan proses kontrol
karena tenaga ahli di bidang TI berjumlah 1 orang. manajemen TI telah ada tetapi belum terdapat
• Pada atribut PA 2.1 (manajemen kinerja) berada personil TI yang berkompeten) yang berarti bahwa
pada level 2 (keuntungan dan manfaat manajemen proses pengontrolan dilakukan oleh POLTEKPAR
kinerja manajemen TI telah ada dan sudah ada NEGERI LOMBOK untuk mendapatkan keuntungan
tenaga ahli dibidang IT yang berkompeten) yang dan manfaat manajemen TI telah tercapai dengan
berarti bahwa manajemen kinerja yang terdapat pencapain yang dihasilkan kurang dari 30% dan
pada POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam disertai dengan pendokumentasian yang jelas.
mendapatkan keuntungan dan manfaat manajemen Pengimplementasiannya berupa sering terjadi error
TI dijalankan sesuai dengan otoritas dan tanggung di sistem informasi.
jawab untuk menjalankan proses – proses yang • Pada atribut PA 5.1 (proses inovasi) berada pada
dikomunikasikan. Pengimplementasiannya berupa, level 2 (Keuntungan dan manfaat proses inovasi
staf TI melakukan desain sistem informasi dan manajemen TI telah ada) yang berarti bahwa proses
review analisis yang telah ada. inovasi dilakukan oleh POLTEKPAR NEGERI LOMBOK
• Pada atribut PA 2.2 (manajemen hasil kinerja) untuk mendapatkan kauntungan dan manfaat
berada pada level 3 (keuntungan dan manfaat manajemen TI yaitu dengan mendefinisikan sasaran
manajemen hasil kinerja manajemen TI perbaikan untuk mendukung proses pengelolaan
diimplementasikan sesuai dengan tujuan dari kerangka kerja manajemen TI yang relevan.
POLTEKPAR NEGERI LOMBOK) yang berarti bahwa Pengimplementasiannya berupa manajemen TI
hasil kinerja untuk mendapatkan keuntungan dan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK tetap melakukan
maanfaat manajemen TI sudah mencapai target pembaruan sistem informasi sesuai parkembangan
dengan didokumentasikan dan dikontrol. Hasil yang zaman.
didapatkan adalah berjalannya sistem informasi • Pada atribut PA 5.2 (proses optimisasi) berada pada
yang ada di POLTEKPAR NEGERI LOMBOK. level 2 (Keuntungan dan manfaat proses
• Pada atribut PA 3.1 (proses definisi) berada pada optimasi manajemen TI telah ada) yang berarti
level 2 (Keuntungan dan manfaat proses definisi bahwa dampak dari proses optimisasi dilakukan oleh
manajemen TI telah ada) yang berarti bahwa POLTEKPAR NEGERI LOMBOK untuk mendapatkan
pendefinisian standar dan kebijakan yang terdapat keuntungan dan manfaat manajemen TI
pada POLTEKPAR NEGERI LOMBOK untuk memberikan dampak dan dapat dioptimalkan
mendapatkan keuntungan dan manfaat manajemen dengan pendefinisian struktur organisasi yang ada.
TI sudah dijalankan berdasarkan hukum dan Pengimplementasiannya berupa manajemen TI
panduan – panduan yang jelas, akan tetapi belum POLTEKPAR NEGERI LOMBOK tetap melakukan
implemantasi dengan baik. pembaruan sistem informasi sesuai kebutuhan.
• Pada atribut PA 3.2 (proses penyebaran) berada
pada level 3 (Keuntungan dan manfaat proses 4.4.2. Analisis Kondisi Diharapkan EDM02
penyebaran manajemen TI diimplementasikan Berdasarkan tingkat kematangan kondisi yang
sesuai dengan tujuan dari POLTEKPAR NEGERI diinginkan dapat dilihat tingkat kematangan pada
LOMBOK) yang berarti bahwa proses penyebaran atribut PA 1.1, PA 2.1, PA 4.2 dan PA 5.1 adalah 5
informasi telah di implementasikan di POLTEKPAR sedangkan tingkat kematangan pada atribut PA 2.2,
NEGERI LOMBOK. Pengimplementasiannya berupa PA 3.1, PA 3.2, PA 4.1 dan PA 5.2 adalah 4.

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 250
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

• Pada atribut PA 1.1 (proses kinerja) berada pada telah dioperasikan dan diimplementasikan sesuai
level 5 (Keuntungan dan manfaat proses kinerja dengan tujuan dari instansi.
manajemen TI yang telah diimplementasikan • Pada atribut PA 4.1 (proses pengukuran) berada
dipertahankan dan dikembangkan sesuai dengan pada level 4 (Keuntungan dan manfaat proses
tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK) yang pengukuran manajemen TI dioperasikan sesuai
berarti bahwa proses kinerja pada POLTEKPAR dengan tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK)
NEGERI LOMBOK menginginkan keuntungan dan yang berarti bahwa proses pengawasan dan
manfaat manajemen TI yang telah pengukuran dalam keuntungan dan manfaaat
diimplementasikan dipertahankan dan manajemen TI, POLTEKPAR NEGERI LOMBOK
dikembangkan sesuai dengan tujuan dari menginginkan sebagai topik yang dianggap penting
POLTEKPAR NEGERI LOMBOK. dan dilakukan secara rutin, konsisten, terjadwal dan
• Pada atribut PA 2.1 (manajemen kinerja) berada pendokumentasian secara berkelanjutan.
pada level 5 (Keuntungan dan manfaat manajemen • Pada atribut PA 4.2 (proses kontrol) berada pada
kinerja manajemen TI yang telah diimplementasikan level 5 (Keuntungan dan manfaat proses kontrol
dipertahankan dan dikembangkan sesuai dengan manajemen TI yang telah diimplementasikan
tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK) yang dipertahankan dan dikembangkan sesuai dengan
berarti bahwa POLTEKPAR NEGERI LOMBOK tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK) yang
menginginkan keuntungan dan manfaat manajemen berarti bahwa proses pengontrolan yang diinginkan
kinerja dalam mendapatkan keuntungan dan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam mendapatkan
manfaat kerangka kerja manajemen TI sebagai keuntungan dan manfaat manajemen TI telah
sarana penghubung antara pihak-pihak yang terlibat tercapai diimplementasikan dan dijalankan sesuai
untuk memastikan komunikasi yang efektif serta kebutuhan instansi.
penunjukan penaggung jawaban yang jelas. • Pada atribut PA 5.1 (proses inovasi) berada pada
• Pada atribut PA 2.2 (manajemen hasil kinerja) level 5 (Keuntungan dan manfaat proses inovasi
berada pada level 4 (Keuntungan dan manfaat manajemen TI yang telah diimplementasikan
manajemen hasil kinerja manajemen TI dioperasikan dipertahankan dan dikembangkan sesuai dengan
sesuai dengan tujuan dari POLTEKPAR NEGERI tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK) yang
LOMBOK) yang berarti bahwa manajemen hasil berarti bahwa proses inovasi yang diinginkan oleh
kinerja pada POLTEKPAR NEGERI LOMBOK POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dilakukan dengan cara
menginginkan target yang dicapai untuk membuat strategi implementasi untuk mencapai
mendapatkan keuntungan dan manfaat manajemen sasaran perbaikan dalam mendapatkan keuntungan
TI diimplementasikan dan dioperasikan sesuai dan manfaat manajemen TI.
kebutuhan instansi. • Pada atribut PA 5.2 (proses optimisasi) berada pada
• Pada atribut PA 3.1 (proses definisi) berada pada level 4 (Keuntungan dan manfaat proses optimasi
level 4 (Keuntungan dan manfaat proses definisi manajemen TI dioperasikan sesuai dengan tujuan
manajemen TI dilaksanakan sesuai dengan tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK) yang berarti
dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK) yang berarti bahwa proses optimisasi yang diinginkan oleh
bahwa proses pendefinisian mengenai kebijakan dan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK yaitu dengan
standar pada POLTEKPAR NEGERI LOMBOK mengimplementasi perubahan yang telah disepakati
menginginkan adanya penilaian terhadap kebijakan dalam mendapatkan keuntungan dan manfaat
dan standar mengenai infrastruktur dan lingkungan manjemen TI untuk memastikan bahwa segala
kerja untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat gangguan terhadap kinerja proses dapat dipahami
manajemen TI. dan diatasi.
• Pada atribut PA 3.2 (proses penyebaran) berada
pada level 4 (Keuntungan dan manfaat proses 4.4.3. Analisis Kondisi Saat Ini APO08
penyebaran manajemen TI dioperasikan sesuai Berdasarkan tingkat kematangan kindisi as is pada
dengan tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK) tingkat kematangan pada atribut PA 1.1 adalah 1.
yang berarti bahwa proses penyebaran atau hasil Sedangkan tingkat kematangan pada atribut PA 2.1,
yang dicapai, POLTEKPAR NEGERI LOMBOK PA 2.2, PA 3.1, PA 3.2, PA 4.1, PA 4.2, PA 5.1 dan PA
menginginkan keuntungan dan manfaat manajemen 5.2 adalah 2.
TI untuk meningkatkan kinerja staf atau pegawai • Pada atribut PA 1.1 (proses kinerja) terdapat pada
level 1 yang berarti bahwa proses kinerja yang

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 251
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

dilakukan oleh POLTEKPAR NEGERI LOMBOK untuk mendukung ketersediaan sumber daya manusia
mengelola hubungan anatr staf sudah terdapat yang relevan mulai dianggap penting.
terdapat kesadaran akan pentingnya keterampilan • Pada atribut PA 5.2 (proses optimisasi) berada pada
dan kompetensi dari staf untuk meningkakatkan level 2 yang berarti bahwa proses optimisasi dalam
kinerja instansi, namun belum terdapat pendekatan mengelola hubungan antara staf berdampak pada
yang menyeluruh. perubahan yang diusulkan dan dinilai berdasarkan
• Pada atribut PA 2.1 (manajemen kinerja) berada sasaran pengelolaan sumber daya manusia tetapi
pada level 2 yang berarti bahwa manajemen kinerja tidak berdasarkan proses standar.
yang dilakukan oleh POLTEKPAR NEGERI LOMBOK
untuk mengelola hubungan dalam mengatur staf 4.4.4. Analisis Kondisi Diharapkan APO08
yang kompeten dibidang TI dijalankan sesuai dengan Berdasarkan tingkat kematangan kindisi as is pada
tanggung jawab dan otoritas tetapi belum ada Tabel VII dapat dilihat tingkat kematangan pada
kekonsistenan. atribut PA 1.1, PA 2.1, PA 2.2, PA 3.1, PA 3.2 dan PA
• Pada atribut PA 2.2 (manajemen hasil kinerja) 5.1 adalah 4. Sedangkan tingkat kematangan pada
berada pada level 2 yang berarti bahwa manajemen atribut PA 4.1, PA 4.2, dan PA 5.2 adalah 5.
hasil kinerja yang dilakukan oleh POLTEKPAR NEGERI • Pada atribut PA 1.1 (proses kinerja) menginginkan
LOMBOK untuk mengelola hubungan antara staf berada pada level 4 yang berarti bahwa proses
telah berhasil mencapai target untuk mengatur staf kinerja yang dilakukan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK
yang kompeten dibidang TI didokumentasikan dan dalam mengelola hubungan antara staf menyadari
dikontrol. pentingnya mengatur staf yang sesuai dengan
• Pada atribut PA 3.1 (proses definisi) berada pada keterampilan dan kompetensinya agar instansi
level 2 yang berarti bahwa proses pendefinisian dapat berkembang dengan baik dan sesuai dengan
kebijakan dan standar yang dilakukan oleh tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK.
POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam mengelola • Pada atribut PA 2.1 (manajemen kinerja)
hubungan antara staf sudah dijalankan dengan menginginkan berada pada level 4 yang berarti
mengatur staf yang terdapat di POLTEKPAR NEGERI bahwa manajemen kinerja yang dilakukan
LOMBOK yang mempunyai kemampuan dibidang IT POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam mengelola
dengan mengacu pada persyaratan – persyaratan hubungan antara staf sudah teridentifikasi, tersedia,
yang telah disepakati. telah dialokasikan serta digunakan untuk mengatur
• Pada atribut PA 3.2 (proses penyebaran) berada staf yang kompeten dibidang TI dalam rangka
pada level 2 yang berarti bahwa proses peyebaran meningkatkan kinerja staf dalam bidang TI.
atau hasil yang dicapai oleh POLTEKPAR NEGERI • Pada atribut PA 2.2 (manajemen hasil kinerja)
LOMBOK dalam mengelola hubungan antara staf menginginkan berada pada level 4 yang berarti
sudah mulai diterapkan menggunakan proses bahwa manajemen hasil kinerja yang dilakukan
standar yang sesuai dan telah didokumentasikan. POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam mengelola
• Pada atribut PA 4.1 (proses pengukuran) berada hubungan antara staf berhasil mencapai target,
pada level 2 yang berarti bahwa proses pengukuran dimana target yang diinginkan yaitu mengatur staf
dan pengawasan yang dilakukan POLTEKPAR NEGERI yang kompeten dibidang TI, diimplementasikan dan
LOMBOK dalam mengelola hubungan staf telah dioperasikan sesuai kebutuhan instansi.
dilakukan tetapi tidak memberikan solusi karena • Pada atribut PA 3.1 (proses definisi) menginginkan
tidak ada koordinasi yang jelas. berada pada level 4 yang berarti bahwa proses
• Pada atribut PA 4.2 (proses kontrol) berada pada pendefinisian kebijakan dan standar yang dilakukan
level 2 yang berarti bahwa proses pengontrolan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam mengelola
yang dilakukan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam hubungan antara staf menerapakan penilaian
mengelola hubungan antara staf telah dilakukan terhadap kebijakan dan standar mengenai
dengan pencapain yang dihasilkan diatas 50% dan infrastruktur dan lingkungan kerja untuk mengatur
disertai dengan pendokumentasian yang jelas. staf yang kompeten dibidang TI sesuai dengan
• Pada atribut PA 5.1 (proses inovasi) berada pada tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK.
level 2 yang berarti bahwa proses inovasi yang • Pada atribut PA 3.2 (proses penyebaran)
dilakukan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam menginginkan berada pada level 4 yang berarti
mengelola hubungan antara staf dengan bahwa proses penyebaran atau hasil yang dicapai
mendefinisikan sasaran proses perbaikan untuk yang dilakukan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 252
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

mengelola hubungan antara staf untuk TABEL VI. NILAI TINGKAT KESENJANGAN EDM02
meningkatkan kinerja staf atau pegawai yang telah Tingkat Nilai
dioperasikan dan diimplementasikan sesuai dengan NO ATRIBUT kematangan kesenjangan
tujuan dari instansi. as is to be
• Pada atribut PA 4.1 (proses pengukuran)
1 PA 1.1 2 5 3
menginginkan berada pada level 5 yang berarti
bahwa proses pengawasan dan pengukuran yang 2 PA 2.1 2 5 3
dilakukan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK dalam 3 PA 2.2 3 4 1
mengelola hubungan antara staf dilakukan sebaik 4 PA 3.1 2 4 2
mungkin untuk mendapatkan tujuan yang dicapai, 5 PA 3.2 3 4 1
dengan adanya pemahaman pihak – pihak untuk
6 PA 4.1 2 4 2
meningkatkan kinerja masing – masing dan
pengembangan yang berkelanjutan. 7 PA 4.2 1 5 4
• Pada atribut PA 4.2 (proses kontrol) menginginkan 8 PA 5.1 2 5 3
berada pada level 5 yang berarti bahwa proses
9 PA 5.2 2 4 2
pengontrolan yang dilakukan POLTEKPAR NEGERI
LOMBOK dalam mengelola hubungan antara staf
dievaluasi secara rutin dan dikembangkan sesuai TABEL VII. NILAI TINGKAT KESENJANGAN APO08
kebutuhan berdasarkan SOP yang ada. Tingkat Nilai
• Pada atribut PA 5.1 (proses inovasi) mengharapkan NO ATRIBUT kematangan kesenjangan
berada pada level 4 yang berarti bahwa proses as is to be
inovasi yang dilakukan POLTEKPAR NEGERI LOMBOK 1 PA 1.1 1 4 3
dalam mengelola hubungan antara staf dilakukan 2 2
PA 2.1 2 4
dengan cara melihat peluang perbaikan dan inovasi
3 PA 2.2 2 4 2
yang diperoleh dari konsep proses yamg
teridentifikasi dan teknologi baru untuk mendukung 4 PA 3.1 2 4 2
proses pengelolaan hubungan antara staf. 5 PA 3.2 2 4 2
• Pada atribut PA 5.2 (proses optimisasi) 6 PA 4.1 2 5 3
menginginkan berada pada level 4 yang berarti 7 3
PA 4.2 2 5
bahwa proses optimisasi yang dilakukan POLTEKPAR
8 PA 5.1 2 4 2
NEGERI LOMBOK dalam mengelola hubungan antara
staf dilakukan berdasarkan kinerja dari pengelolaan 9 PA 5.2 2 5 3
hubungan antara staf yang sebenarnya dan
efektivitas proses perubahan dievaluasi terhadap • Pencapain capability level 2 pada EDM02
tujuan dari instansi. TABEL VIII. TINDAKAN PERBAIKAN CAPABILITY LEVEL 1
KE CAPABILITY LEVEL 2 PADA EDM02
4.5. Analisis Kesenjangan (Gap) Atribut Tindakan perbaikan
Pada Tabel VI dan VII dijelaskan nilai tingkat PA 4.2
kesenjangan setiap proses. Nilai kesenjangan (process - Menambah tenaga ahli yang berkompeten
control)
dijelaskan menjadi dua tabel yang berbeda.

4.6 Rekomendasi perbaikan Berikut akan diuraikan rekomendasi tindakan yang


Dengan melihat hasil perhitungan capability level dari menunjukkan kenaikan level 2 ke level 3 :
setiap atribut baik kondisi saat ini dan kondisi
diharapkan sehingga diperoleh nilai kesenjangan yang TABEL IX. TINDAKAN PERBAIKAN CAPABILITY LEVEL 2
harus diatasi dan menjadi peluang perbaikan untuk KE CAPABILITY LEVEL 3 PADA EDM02
tata kelola teknologi informasi yang lebih baik. Atribut Tindakan perbaikan
PA 1.1 - Memperbanyak pelatihan IT kepada staf
(process agar staf dapat mengimplematasikan
performa manajemen TI sesuai tujuan POLTEKPAR
nce) NEGERI LOMBOK

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 253
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

Atribut Tindakan perbaikan Atribut Tindakan perbaikan


PA 2.1 definitio untuk meningkatkan kinerja staf untuk
(perform n) mengelola teknologi informasi yang
ance - Menambah tenaga ahli di bidang TI. terdapat pada POLTEKPAR NEGERI
managen LOMBOK.
t) - Melakukan pengumpulan dan analisa data
PA 3.1 pengelolaan teknologi informasi untuk
- Lebih memanfaatkan manajemen TI dalam PA 3.2
(process menilai kinerja, kesesuaian, dan efektifitas
setiap proses akademik di POLTEKPAR (process
deploym proses, serta untuk mengetahui, potensi
NEGERI LOMBOK. deploym
ent) peningkatan kualitas proses secara terus
ent)
- Mengidentifikasi kebutuhan informasi menerus dalam proses pnegelolaan
untuk melakukan pengukuran terhadap kerangka kerja manajemen TI.
pentingnya TI dalam rangka mendukung - Menentukan unit yang akan diukur dalam
PA 4.1 tercapainya tujuan POLTEKPAR NEGERI proses pengelolaan dan perkembangan
(process LOMBOK. PA 4.1 teknologi informasi yang disesuaikan
measure - Mendokumentasikan data dan informasi (process dengan model dan frekuensi pengukuran
ment) dari pelaksanaan pengukuran terhadap measure pada proses pengelolaan kerangka kerja
pentingnya TI yang tersedia untuk ment) manajemen TI untuk memberikan penilaian
mendukung tujuan POLTEKPAR NEGERI kinerja secara kuantitatif terhadap staf
LOMBOK. dibidang TI.
- Menentukan teknik kontrol dan analisis - Membuat rencana strategis terkait dengan
PA 4.2 untuk pengukuran kuantitatif terhadap PA 4.2 TI untuk memudahkan dalam pengambilan
(process kinerja staf dalam bidang TI yang relevan (process keputusan yang optimal dalam bidang TI
control) dengan tujuan POLTEKPAR NEGERI control) khususnya proses pengelolaan kerangka
LOMBOK. kerja manajemen TI.
- Mengidentifikasikan sasaran dalam - Melakukan analisa data yang sesuai untuk
peningkatan kinerja staf dalam bidang TI mengidentifikasi potensi penggunaan
PA 5.1
untuk mendukung tujuan POLTEKPAR metode best practice maupun inovasi
(process
NEGERI LOMBOK. PA 5.1 terhadap metode proses pelaksanaan
innovatio
- Mengevaluasi sasaran yang dicapai untuk (process pengelolaan framework manajemen TI.
n)
meningkatkan kinerja staf dalam bidang TI innovati - Mengidentifikasi potensi peningkatan
pada POLTEKPAR NEGERI LOMBOK. on) proses pengelolaan kerangka kerja
- Menentukan dampak yang dari perubahan manajemen TI dari kemunculan teknologi
PA 5.2
kebijakan dalam bidang TI agar relevan baru tanpa mengganggu kinerja staff dalam
(process
(sesuai) dengan tujuan POLTEKPAR instansi
optimizat
NEGERI LOMBOK dan selaras dengan PA 5.2 - Menjalankan peraturan – peraturan
ion)
perkembangan teknologi. (process terhadap penerapan seluruh perubahan
optimiza yang disetujui.
• Pencapaian capability level 4 pada EDM02 tion)
TABEL X. TINDAKAN PERBAIKAN CAPABILITY LEVEL 3
KE CAPABILITY LEVEL 4 PADA EDM02 • Pencapain capability level 5 pada EDM02
Atribut Tindakan perbaikan TABEL XI. TINDAKAN PERBAIKAN CAPABILITY LEVEL 4
- Mengimplementasikan perkembangan KE CAPABILITY LEVEL 5 PADA EDM02
PA 1.1
teknologi pada POLTEKPAR NEGERI Atribut Tindakan perbaikan
(process
LOMBOK sesuai dengan SOP yang terdapat - Melakukan penilaian terhadap resiko dan
perform PA 1.1
pada POLTEKPAR NEGERI LOMBOK untuk potensi dalam mengimplementasikan
ance) (process
kebutuhan yang akan datang. teknologi untuk mengetahui kekuatan,
perform
PA 2.1 - Melakukan komunikasi tentang ancaman, dan masalah perkembangan
ance)
(perform pengelolaan teknologi informasi dengan teknologi tersebut.
ance pihak yang terkait, dengan tujuan PA 2.1 - Menjalankan hasil komunikasi yang telah
manage menghasilkan komunikasi yang konsisten (perform disepakati sesuai dengan kebutuhan
ment) dan efektif. ance POLTEKPAR NEGERI LOMBOK.
- Mengimplementasikan hasil dari setiap manage - Melakukan evaluasi terhadap hasil
PA 2.2 kegiatan yang mendukung proses ment) komunikasi yang dihasilkan.
(manage pengelolaan teknologi informasi pada - Membuat penilaian terhadap ketersediaan
PA 4.2
ment POLTEKPAR NEGERI LOMBOK agar dapat sumber daya dan layanan TI dalam
(process
product) terdokumentasi, dan terkontrol dengan pelaksanaan proses pengelolaan kerangka
control)
baik.. kerja manajemen TI.
PA 3.1 - Mengimplementasikan kebijakan dan PA 5.2 - Melakukan pengembangan proses optimasi
(process standar serta panduan yang digunakan (process sesuai peraturan – peraturan terhadap

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 254
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

optimiza penerapan seluruh perubahan yang TABEL XIV. TINDAKAN PERBAIKAN CAPABILITY LEVEL 3
tion) disetujui KE CAPABILITY LEVEL 4 PADA APO08
Atribut Tindakan perbaikan
• Pencapain capability level 2 pada APO08 PA 1.1 - Merencanakan pengembangan karir secara
TABEL XII TINDAKAN PERBAIKAN CAPABILITY LEVEL 1 (process formal dan professional untuk mendorong
KE CAPABILITY LEVEL 2 PADA APO08 perform perkembangan kompetensi staff TI
ance)
Atribut Tindakan perbaikan
PA 2.1 - Memberikan kenyamanan dengan cara
PA 1.1
- Mengidentifikasikan keterampilan dan (perform memberikan fasilitas yang baik terhadap
(process
kompetensi dasar staf TI untuk mencapai ance manajemen TI
performa
tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK. manage
nce)
ment)
• Pencapaian capability level 3 pada APO08 PA 2.2 - Mengembangkan program pelatihan
TABEL XIII. TINDAKAN PERBAIKAN CAPABILITY LEVEL 2 (work berdasarkan persyaratan yang dibutuhkan
KE CAPABILITY LEVEL 3 PADA APO08 product untuk mengembangkan keterampilan dan
Atribut Tindakan perbaikan manage kemampuan staff TI dalam mengelola
PA 1.1 - Melakukan pendekatan antara staf untuk ment) hubungan antara staf dalam bidang TI.
(process mendukung kinerja dalam pengelolaan - Mendefinisikan kebijakan dan standar
performa hubungan antara staf secara regular dilingkungan instansi yang
PA 3.1
nce) diperlukan dalam mengelola hubungan
(procesd
PA 2.1 - Melakukan pendekatan kepada staf antara staf yang memadai untuk
efinition)
(performa untuk menambah kinerja TI. mendukung tujuan dan sasaran POLTEKPAR
nce NEGERI LOMBOK.
managem PA 3.2 - Mengidentifikasi kesenjangan antara
ent) (procesd keterampilan yang dibutuhkan dan tersedia
PA 2.2 - Melakukan diskusi tentang hasil kinerja eployme proses pengelolaan hubungan antara staf.
(work manajemen TI yang sudah di nt)
product implementasikan. PA 4.1 - Melakukan pengukuran efisiensi dan dan
managem (procesm efektivitas proses pengelolaan hubungan
ent) easurem antara staf yang dibutuhkan oleh
- Mendefinisikan kebijakan dan standar ent) POLTEKPAR NEGERI LOMBOK.
yang terdapat dalam proses pengelolaan - Melakukan evaluasi terhadap pengetahuan
PA 3.1 hubungan antara staf dengan PA 4.2 tiap staf TI selaras dan sesuai stardar
(process mengidentifikasi elemen-elemen dasar, (procesc prosedur agar hal yang dikerjakan sesuai
definition) menyediakan panduan dan prosedur yang ontrol) dengan tujuan POLTEKPAR NEGERI
mendukung untuk meningkatkan LOMBOK.
keterampilan dan kemampuan staf TI. PA 5.1 - Memparbanyak kegiatan silaturrahmi
- Membuat SOP yang baku untuk (proces antara staf minsalnya olahraga pagi, arisan,
PA 3.2
mengelola hubungan antara staf pada innovati dan sebagainya.
(process
setiap unit kerja yang ditetapkan secara on)
deployme
matang dan dilaksanakan dengan baik dan - Mengidentifikasi kekurangan dan
nt)
tepat waktu PA 5.2 memberikan masukan terhadap
- Mengkomunikasikan dengan seluruh staf (process pengelolaan hubungan antara staf saat ini
PA 4.1
pada POLTEKPAR NEGERI LOMBOK untuk optimiza dan akan datang untuk mendukung
(process
mengadakan sosialisasai mengenai tion) pencapaian tujuan POLTEKPAR NEGERI
measure
pentingnya mengelola hubungan antara LOMBOK.
ment)
staf dalam bidang TI.
PA 4.2 - Melakukan penilaian dan evaluasi secara • Pencapain capability level 5 pada APO08
(process rutin terhadap perkembangan
TABEL XV. TINDAKAN PERBAIKAN CAPABILITY LEVEL 4
control) keterampilan dan kompetensi staf TI.
PA 5.1 - Melakukan diskusi terhadap hasil KE CAPABILITY LEVEL 5 PADA APO08
(process kinerja/inovasi dan staf TI Atribut Tindakan perbaikan
innovatio - Mendefinisikan solusi kesenjangan
PA 4.1
n) keterampilan dengan menetapkan kontrak
(process
PA 5.2 - Mempatenkan norma dan kebijakan personil TI dengan menandatangani dan
measure
(process sumber daya yang mudah diatur untuk menyetujui semua kesepakatan yang
ment)
optimizati mendorong perubahan keperluan bisnis. diperlukan.
on) PA 4.2 - Menyediakan akses ke repository
(process pengetahuan untuk mendukung
control) pengembangan keterampilan dan
• Pencapain capability level 4 pada APO08

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 255
JTIKA, Vol. 1, No. 2, September 2019 ISSN:2657-0327

kompetensi dalam mengelola hubungan tata kelola TI dapat dijalankan dengan semaksimal
antara staf. mungkin.
PA 5.1 - Mengembangkan dan mempertahankan 2. Diharapkan POLTEKPAR tetap melakukan
(process metode yang digunakan dalam mengelola
innovati hubungan antara staf.
pelatihan dan kontrol terhadap manejemen TI
on) sehingga pelakasanaan sistem informasi berjalan
sesuai dengan tujuan dan harapan yang telah
direncanakan
5. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Sebaiknya (diharapkan) pihak POLTEKPAR lebih
aktif dalam mengembangkan sistem informasi,
5.1. Kesimpulan sehingga kedepannya penggunaan sistem TI
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan p menjadi pintu bagi POLTEKPAR menyapa dunia
POLTEKPAR NEGERI LOMBOK, dapat simpulankan luar
antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan tata kelola teknologi informasi di [1] K. Mutyarini, “Arsitektur Sistem Informasi Untuk
Politeknik Pariwisata Negeri Lombok saat ini Institusi Perguruan Tinggi Di Indonesia,” Tek.
sudah ada namun belum dijalankan dengan Elektro Itb, Pp. 102–107, 2006.
maksimal. [2] M. P. Islamiah, “Tata Kelola Teknologi Informasi
2. Dari hasil analisis dapat di ketahui bahwa hasil Menggunakan Framework Cobit 5,” Uin Syarif
Hidayatullah, Vol. 5, P. 303, 2014.
capability level untuk kondisi saat ini pada:
[3] A. D. Manuputty Et Al., “Analisa Tata Kelola E-
EDM02 berada pada level 2, dan level 3 hal ini
Government Pemerintah Kota Salatiga,” Vol. 2018,
berarti:
No. Sentika, Pp. 23–24, 2018.
a. Level 2 : Keuntungan dan manfaat sistem
[4] N. Kadek, R. Widya, I. P. A. Bayupati, And I. K. A.
manajemen TI telah ada dan sudah ada tenaga Purnawan, “Audit Capability Eam Menggunakan
ahli di bidang TI yang berkompeten Cobit 5 Dan Iso 55002 Pada Perusahaan Kelistrikan
b. Level 3 : Keuntungan dan manfaaat sistem Negara,” Vol. 4, No. 3, Pp. 195–204, 2016.
manajemen TI diimplementasikan sesuai dengan [5] A. M. Dan A. F. Wijaya, “Analisis Tata Kelola
tujuan dari POLTEKPAR NEGERI LOMBOK. Teknologi Informasi Dinas,” Progr. Stud. Sist. Inf.
3. APO08 berada pada level 1, dan level 2 hal ini Fak. Teknol. Salatiga, No. November, Pp. 3–8, 2018.
berarti pada POLTEKPAR NEGERI LOMBOK sudah [6] R. Umar Et Al., “Analisis Tata Kelola Teknologi
terdapat inisiatip untuk mengelola hubungan Informasi Menggunakan Framework Cobit 5 Pada
antara staf tetapi belum ada SOP yang jelas untuk Domain Delivery , Service , And Support,” Pp. 1–8,
menjalankan proses tersebut. Sedangkan untuk 2017.
kondisi yang diharapkan pada EDM02 dan APO08 [7] P. Putu, G. Putra, And I. W. Ardiyasa, “Audit
berada pada level 4 dan 5 hal ini berarti Keamanan Sistem Informasi Perpustakaan Stmik
manajemen di POLTEKPAR NEGERI LOMBOK akan Stikom Bali Menggunakan Kerangka Kerja Cobit,”
menetapkan beberapa indicator untuk mengukur Pp. 77–86, 2019.
kinerja proses dan terdapat prosedur yang tepat [8] S. F. S. Gumilang, F. R. Industri, U. Telkom, And T.
untuk memastikan mendapatkan keuntungan dan Kelola, “Perancangan Tata Kelola Teknologi
Informasi Di Pt . Industri Telekomunikasi Indonesia (
manfaat manajemen TI dan mengelolah
Inti ) Menggunakan Framework Cobit 5” Vol. 2, No.
hubungan antara staf.
2, Pp. 5830–5837, 2015.
4. Dalam pengelolaan sistem manajemen TI di
[9] H. P. Prasojo, F. I. Komputer, U. Dian, And N.
POLTEKPAR NEGERI LOMBOK masih kurang dalam Semarang, “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi
hal personil, sehingga untuk meningkatkan Dengan Menggunakan Framework Cobit 5 Domain
penerapan manajemen tata kelola TI dengan cara Dss01 ( Manage Operations ) Pada Bps,” Vol. 01,
menambah staf yang berkompeten di bidang TI. Pp. 1–12.
[10] A. D. Dewantara, “Pengukuran Tingkat Kapabilitas
5.2. Saran Tata Kelola Teknologi Informasi Berdasarkan Cobit
1. Diharapkan POLTEKPAR melakukan perekrutan 5.,” Fasilkom Ui, 2015.
kariawan atau staf IT yang lebih banyak, supaya

http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 256

Anda mungkin juga menyukai