Anda di halaman 1dari 2

A.

Dinamika Gerak Rotasi


Menurut hukum II Newton, gerak rotasi dapat dinyatakan menggunakan hubungan
momen gaya dengan momen inersia:
∑τ = I α
Keterangan:
τ = momen gaya (Nm)
I = momen inersia (kgm2)
α = percepatan sudut (rad/s2)

B. Gerak Menggelinding

Gambar 1.6 Gerak Menggelinding

Suatu benda yang menggelinding tanpa selip, benda tersebut akan mengalami dua
macam gerak sekaligus yaitu gerak translasi dan rotasi. Benda yang mengalami
gerak translasi & rotasi, energi kinetiknya totalnya adalah:
1 1 1
Ek total = Ek translasi + Ek rotasi = 2 m v 2 + 2 I ω 2 = (k+1) 2 m v 2
Keterangan:
k = konstanta momen inersia benda tegar
m = massa (kg)
v = kecepatan linier benda (m/s)
I = momen inersia (kgm2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)

C. Hukum Kekekalan Momentum Sudut


Sebuah benda bermassa m berotasi pada
sumbu tetap dengan kecepatan sudut w
sehingga memiliki momen inersia I, besar
momentum sudutnya:
L=Iω

Gambar 1.7 Gerak Penari Balet


Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi:
“Momentum sudut total pada benda yang berotasi, tetap konstan jika torsi total
yang bekerja padanya sama dengan nol.”
L1 = L2
I 1 ω1 = I 2 ω2
Keterangan:
L = momentum sudut (kg m2/s)
I = momentum inersia (kg m2)
w = kecepatan sudut (rad/s)

Anda mungkin juga menyukai