Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

M
DENGAN GANGGUAN PRESEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Alamat : Boyolali
Ruang Rawat : Sena
Tanggal Masuk : 28 Januari 2020
Tanggal Pengkajian : 3 Maret 2020 pukul 09.00 WIB
No. RM : 0511xx
Diagnosa Medis : F 20.3
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 32 tahin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Boyolali
Hubuingan dengan Pasien : Kakak kandung

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Alasan Masuk
Klien mengatakan sering mendengar yang menyuruhnya untuk tertawa, bicara klien tidak
jelas, dan sering mondar-mandir tidak jelas meskipun ingat pulang ke rumah. Klien
kadang sering kluyuran sehingga oleh keluarga di bawa ke IGD RSJD Arif Zainuddin
MK: Halusinasi
B. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian klien tampak senyum-senyum sendiri sambil sambil mondar-
mandir. Klien mengatakan mendengar suara orang yang mengajaknya untuk tertawa
namun tidak ada wujudnya.
MK: Halusinasi

III. FAKTOR PREDISPOSISI


A. Biologis
1. Riwayat kesehatan sebelumnya
Klien dibawa ke RSJD dengan keluhan sering marah-marah, membanting barang,
tersenyum sendiri, mondar-mandir, dan sering kluyuran disekitar rumahnya. Kien
pernah melakukan pengobatan sebelumnya namun tidak berhasil karena klien tidak
patuh minum obat.
2. Genetic
Berdasarkan wawancara tidak ada keluarga yang menderita penyakit jiwa seperti
klien
B. Psikososial
1. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan sakit hati karena sering diejek oleh tetangganya
2. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan tidak pernah dianiaya, bila gangguan jiwa muncul klien hanya
diborgol tanggannya dan dibawa ke RSJ oleh keluarganya.
MK: Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif: Individu dan Keluarga

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan sering diejek oleh tetangganya karena klien sering tersenyum sendiri dan
kluyuran
MK: Harga diri rendah

V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit Suhu : 36,5 oC
B. Ukuran
BB : 61 kg
TB : 160 cm
C. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik
MK: Tidak ada masalah

VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Penjelasan: klien mengatakan 4 bersaudara, klien merupakan anak ke-2. Klien


mengatakan bahwa tinggal Bersama istri dan anak-anaknya.
B. Konsep Diri
1. Gambaran Diri
Saat ditanya apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien mengatakan tidak ada.
Klien menyukai seluruh bagian tubuhnya
2. Identitas Diri
Saat ditanya tentang nama, slisih keluarga dan alamat rumah klien mengatakan nama
klien (S), klien seorang adik bagi kakak nya dan seorang kakak bagi adiknya. Klien
mengatakan tinggal di Boyolali (menyebutkan alamat lengkap). Saat ditanya apakah
klien senang menjadi seorang kakak, klien mengatakan iya
3. Peran
Klien sebagai kepala keluarga dirumah dan mempunyai tanggung jawab terhadap
keluarganya
4. Ideal Diri
- Sebelum masuk RS
Klien mengatakan sudah tidak punya cita-cita lagi
- Saat di RS
Klien mengatakan ingin segera pulang, ingin bisa punya pekerjaan sendiri, ingin
bisa menghidupi dirinya sendiri
5. Harga Diri
Klien mengatakan hubungannya dengan orang tua baik. Klien mengakui bahwa
dirinya mengalami gangguan jiwa dan dirawat di RSJ Dr. Arif Zainudin Surakarta.
Klien senang duduk sendiri dan jarang berkomunikasi dengan pasien lain.
MK: Isolasi Sosial

C. Hubungan Sosial
1. Orang Terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam kehidupannya istri dan anaknya. Saat
dirumah klien dekat dengan istri dan anaknya. Saat dirumah sakit klien mengatakan
tidak ada orang terdekat. Saat ditanya dengan siapa klien senang bercerita selama
dirumah sakit klien mengatakan tidak ada. Klien jarang berkomunikasi dengan pasien
lain
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan social ataupun perkumpulan saat dirumah
3. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Klien tidak bisa memulai pembicaraan dengan orang lain, klien mampu bicara normal
dan mampu memahami lawan bicaranya
MK: Isolasi Sosial

D. Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan sakit yang dialaminya ini adalah ujian dari yang maha kuasa, klien
yakin bisa sembuh, dan klien beragama islam
2. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan saat dirumah kadang-kadang sholat. Selama dirawat di rumah sakit
klien tidak sholat. Saat ditanya apa agama klien, klien mengatakan beragama islam
MK: Tidak ada masalah

VII. STATUS MENTAL


A. Penampilan
Penampilan klien rapi, klien memakai seragam rumah sakit, klien jarang berganti baju
setiap pagi. Klien berambut pendek dan kurang rapi, kuku tangan dan kaki klien sedikit
panjang dan kotor. Klien berjalan normal
MK: Tidak ada masalah
B. Pembicaraan
Pada saat pengkajian, klien berbicara sedang tidak cepat ataupun lambat, suara klien
pelan, pembicaraan klien sedikit dan hanya menjawab yang ditanyakan oleh perawat
dengan singkat dan padat, saat berbicara ucapan klien kurang jelas, jawaban klien terarah
dan jawaban klien sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Klien belum mampu
memulai pembicaraan
C. Aktivitas Motorik
Pada saat pengkajian, klien terlihat gelisah sering mondar-mandir di ruangan sambil
terkadang tersenyum sendiri. Saat duduk Bersama perawat terkadang langsung pergi
meninggalkan lawan bicaranya
MK: Tidak ada masalah
D. Alam Perasaan
Saat ditanya mengenai perasaan klien, klien menjawab klien senang. Berdasarkan hasil
observasi klien tampak biasa, tidak ada raut wajah sedih maupun senang, ataupun marah.
Tapi saat klien diajak bicara klien mau menjawab dan tersenyum
E. Afek
Sesuai
Penjelasan: klien mampu memberi respon terhadap lingkungan sekitarnya, ketika bicara
ekspresinya sesuai dengan apa yang dibicarakan
MK: Tidak ada masalah
F. Interaksi selama wawancara
Saat diajak bicara, interaksi klien kooperatif dan menjawab pertanyaan dengan baik,
dengan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, kontak mata dengan klien
baik ketika diajak berbicara
MK: Tidak ada masalah
G. Presepsi-sensori
Selama berbicara dengan klien, klien mengatakan sering mendengar yang hanya dapat
didengar dirinya, klien mendengar seperti ada yang menyuruhnya untuk tertawa, suara itu
sering datang biasanya >3 kali dalam sehari, klien mengatakan suara itu datang saat klien
sendiru, kemudian respon klien tertawa dan bicara tidak jelas.
MK: Halusinasi
H. Proses piker
Selama wawancara, klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kurang jelas serta
jawabannya kadang tidak berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan oleh
mahawiswa. Saat ditanya kenapa klien dibawa ke rumah sakit klien mengatakan karena
sering marah-marah karena diejek oleh tetangganya
MK: Harga diri rendah
I. Isi piker
Klien tidak memiliki gangguan isi piker seperti ketakutan terhadap sesuatu, waham
ataupun obsesi yang berlebih dengan sesuatu
MK: Tidak ada masalah
J. Tingkat kesadaran
Klien terorientasi waktu, tempat, dan orang. Saat ditanya apakah ini siang atau malam
klien bisa menjawab sesuai. Saat ditanya apakah klien ingat dengan perawat, klien
mengatakan iya. Klien lupa nama perawat
MK: Tidak ada masalah
K. Memori
Klien tidak memiliki gangguan jiwa jangka pendek, saat ditanya apa klien makan tadi
pagi, klien mengatakan makan nasi, tempe, sayur, ayam, dan buah. Klien tidak memiliki
gangguan daya ingat jangka Panjang saat ditanya apakah klien pernah dirawat
sebelumnya klien mengatakan pernah.
MK: Tidak ada masalah
L. Tingkat konsentrasi
Konsentrasi klien cukup baik, saat diajak bicara klien mau memperhatikan dan menjawab
pertanyaan. Klien masih mampu berhitung saat diberi pertanyaan
MK: Tidak ada masalah
M. Kemampuan penilaian
Klien mampu membedakan antara baik dan buruk tentang berpenampilan seperti
memakai baju dan celana yang benar dan rapi. Klien mampu mengontrol keputusan
sederhana, serta mengatur jadwal minum obat
MK: Tidak ada masalah
N. Daya titik diri
Klien menyadari bahwa klien memiliki gangguan yaitu sering mendengar yang hanya
didengar olehnya

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


A. Makan
Klien dapat makan dengan mandiri, makan menggunakan tanggan kanan, porsi makan
habis dimakan, setelah makan, tempat makan dibereskan
B. BAB/BAK
Klien dapat BAB/BAK sendiri di toilet
C. Mandi
Klien mampu mandi sendiri, klien mandi 2x sehari pagi dan sore hari dengan
menggunakan sabun. Klien belum gosok gigi setiap hari, dan keramas setiap hari
D. Berpakaian/berhias
Klien berpakaian sendiri dengan pakaian yang telah disediakan. Dapat memakai pakaian
dengan benar. Rambut klien terlihat kurang rapi
MK: Tidak ada masalah
E. Istirahat dan Tidur
Istirahat klien cukup. Klien jarang tidur siang, tidur malam sekitar 8-10 jam perhari
MK: Tidak ada masalah
F. Penggunaan obat
Klien dapat minum obat secara mandiri, dan obat telah disiapkan oleh perawat, klien
ingat jadwal minum obatnya. Saat jam makan datang klien menunggu untuk diberikan
obat
MK: Tidak ada masalah
G. Pemeliharaan Kesehatan
Klien masih memerlukan perawatan lanjutan karena masih perlu minum obat secaa
teratur agar penyakit klien tidak kambuh
MK: Tidak ada masalah
H. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan mampu mandi, makan, minum obat, tidur dengan mandiri. Klien juga
mampu merapikan tempat tidurnya.
I. Aktivitas diluar rumah
Klien tidak mempunyai aktivitas terjadwal dirumah
MK: Tidak ada masalah

IX. MEKANISME KOPING


ADAPTIF MALADAPTIF
 Bicara dengan orang lain - Minum alcohol
 Mampu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat / berlebihan
- Tehnik relaksasi - Bekerja berlebihan
 Aktivitas Kostruktif - Menghindar
 Olahraga - Mencederai diri
- Memendam masalah
Penjelasan:
a. Adaptif : Klien mengatakan saat mendengar suara yang menyuruhnya tertawa
klien langsung tertawa dan berbicara yang tidak jelas
b. Maladaptive : Saat ditanya mengapa klien mondar-mandir sendiri klien mengatakan
tidak papa
MK: Tidak ada masalah
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok keluarga
2. Masalah dengan Pendidikan, klien mengatakan hanya lulusan SMP
3. Masalah berhungan dengan pekerjaan, klien dulu sebelum sakit pernah bekerja menjadi
kuli bangunan
4. Klien mengatakan keluarganya kurang mampu
5. Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya klien mempunyai jaminan
kesehatan BPJS
6. Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya klien mempunyai tempat tinggal
pribadi
7. Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan
MK: Tidak ada masalah

XI. ASPEK MEDIS


Diagnosa medis : Halusinasi
Terapi medis :
Nama Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping
Risperidone Mengatasi gangguan Penyakit parkison, Demam, otot kaku,
mental tertentu, kelainan system saraf, kebingungan, berkeringat,
seperti schizophrenia, kolestrol tinggi, detak jantung cepat atau
gangguan bipolar, diafragma, kanker, tidak biasa, tremor, kejang
dan iritabilitas yang kelainan jantung, gagal
berhubungan dengan jantung
autis
Trihexyphenidy Pengobatan pada
Pada glausudut tertutup, Gangguan pencernaan,
l penderita parkison
ileus paralitikum, glaucoma, midriasis, retensi
dan gangguanhipertrofi prostat, restensi urin, gangguan mental
ekstrapiramidal urin, obstruksi saluran
cerna
Chlopromazine Mengatasi gejala Pada psikosis akibat Gejala extrapyramidal
psikologis pada demensia, karena bisa seperti tremor dan bicara
skizofrenia, meningkatkan resiko pelo, mulut kering,
menangani halusinasi penyakit jantung dan penglihatan kabur, hilang
infeksi paru nafsu makan, cemas,
depresi.

XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan presepsi sensori Halusinasi pendengaran
2. Gangguan konsep diri isolasi sosial
3. Resiko perilaku kekerasan

XIII. POHON MASALAH


Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Perubahan presepsi sensori halusinasi


pendengaran

Isolasi social
Harga Diri Rendah

XIV. ANALISA DATA


No DATA MASALAH
1 DS: Gangguan
- Klien mengatakan mendengar bisikan yang hanya dapat didengar sensori presepsi:
olehnya. Klien mengatakan bisikannya mengajaknya tertawa, bisikan Halusinasi
sering datang biasanya >3 kali dalam sehari. Klien mengatakan suara itu Pendengaran
datang saat klien sedang sendiri
- Saat mendengar suara tersebut biasanya klien langsung tertawa dan
bicara sendiri
DO:
- Klien tampak mondar-mandir sambil tersenyum dan tertawa sendiri
- Klien terlihat sering melamun sendiri
2 DS: Isolasi Sosial
- Saat ditanya siapa orang paling dekat selama dirumah sakit klien
mengatakan tidak ada
- Saat ditanya dengan siapa klien sering bercerita selama dirumah sakit
klien mengatakan tidak ada
DO:
- Klien tampak sering mondar-mandir sendiri selama di ruangan
- Klien jarang berkomunikasi dengan pasien lain
- Selama pengkajian kontak mata klien kurang
- Klien tidak mampu memulai pembicaraan
3 DS: Resiko Perilaku
- Klien mengatakan sebelum di rumah sakit sering mengamuk, dan Kekerasan
menghancurkan barang-barang
- Klien mengatakan pernah memukul orang lain
DO:
- Klien tampak gelisah
- Klien lebih senang sendiri dan melamun
- Klien kadang pandangan mata tajam

XV. INTERVENSI KEPERAWATAN


No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Perubahan Setelah dilakukan tindakan SP 1
presepsi keperawatan 3x interaksi - Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu
sensori: diharapkan klien mampu terjadi, situasi pecentus, perasaan, emosi
Halusinasi mengontrol halusinasinya - Jelaskan cara mengontrol halusinasi:
pendengaran dengan kriteria hasil: menghardik, obat, bercakap-cakap,
- Klien dapat melakukan melakukan kegiatan
bina hubungan saling - Latihan cara mengontrol halusinasi dengan
percaya dengan perawat cara menghardik
- Klien dapat - Masukan pada jadwal kegiatan untuk
mengidentifikasi jenis, menghardik
isi, frekuensi, kondisi SP 2
yang memunculkan - Evaluasi kegiatan menhardik, beri pujian
halusinasi dan respon - Latihan cara mengontrol halusinasi dengan
klien terhadap halusinasi minum obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna,
- Klien dapat melakukan dosis, frekuensi, cara, pasien, jumlah)
tehnik menghardik - Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
- Klien patuh minum obat menghardik, minum obat dan bercakap-
- Klien dapat cakap
mengendalikan SP 3
halusinasi dengan cara - Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan
bercakap-cakap dengan minum obat. Beri pujian
orang lain - Latih cara mengontrol halusinasi dengan
- Klien dapat bercakap-cakap saat terjadi halusinasi
mengendalikan - Makukan pada jadwal kegiatan untuk
halusinasi dengan menghardik, minum obat, dan bercakap-
melakukan kegiatan di cakap
RSJ yang sesuai dengan SP 4
kegiatan yang biasa - Evaluasi kegiatan latihan menghardik,
dilakukan klien dirumah minum obat, danbercakap-cakap. Beri pujian
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan)
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap
dan kegiatan harian
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Ja Implementasi Evaluasi Paraf
m
Rabu, 4 DS: S: Saras
Maret - Klien mengatakan mendengar bisikan - Klien mengatakan mendengar
2020 yang hanya dapat didengar olehnya. bisikan yang hanya dapat
Klien mengatakan bisikannya didengar olehnya. Klien
mengajaknya tertawa, bisikan sering mengatakan bisikannya
datang biasanya >3 kali dalam sehari. mengajaknya tertawa, bisikan
Klien mengatakan suara itu datang sering datang biasanya >3 kali
saat klien sedang sendiri dalam sehari. Klien mengatakan
- Saat mendengar suara tersebut suara itu datang saat klien sedang
biasanya klien langsung tertawa dan sendiri
bicara sendiri - Saat mendengar suara tersebut
DO: biasanya klien langsung tertawa
- Klien tampak mondar-mandir sambil dan bicara sendiri
tersenyum dan tertawa sendiri - Klien mengatakan bisa
- Klien terlihat sering melamun sendiri mempraktikan kembali cara
Implementasi: menghardik halusinasi
- Mengidentifikasi jenis halusinasi O:
klien - Klien tampak mampu
- Mengidentifikasi isi halusinasi klien mengidentifikasi halusinasinya
- Mengidentifikasi waktu halusinasi - Klien mampu mempraktekan
klien kembali cara menghardik
- Mengidentifikasi frekuensi halusinasi halusinasi
klien A:
- Mengidentifikasi situasi yang - Gangguan presepsi sensori
menimbulkan halusinasi halusinasi pendengaran belum
- Mengidentifikasi respon klien teratasi
terhadap halusinasi P:
- Mengajarkan klien menghardik - Latihan Menghardik setiap hari
halusinasi jam 09.00 -09.10 WIB, 13.00 –
Rencana tindak lanjut: 13.10 WIB (setelah sarapan dan
- Evaluasi isi, frekuensi, jenis, respon makan siang)
klien terhadap halusinasi
- Mengajarkan SP 2 minum obat
- Mengajarkan klien memasukan cara
menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian

Kamis, DS: S: Agung


5 Maret - Klien mengatakan masih - Klien mengatakan sudah mencoba
2020 mendengarkan bisikan yang menghardik suara bisikannya
menyuruhnya tertawa - Klien mengatakan mengerti
- Klien mengatakan hari ini sudah dengan penjelasan mahasiswa
mendengarkan 4x tentang obat dan akan rajin
- Klien mengatakan suara itu datang minum obat
saat klien sedang sendiri O:
DO: - Klien mampu mempraktekan
- Klien tampak mondar-mandir sambil kembali cara menghardik
tersenyum dan tertawa sendiri halusinasi
- Klien terlihat sering duduk sendiri - Klien mampu menjelaskan
Implementasi keuntungan minum obat dan
- Mengevaluasi kegiatan menghardik, kerugian tidak minum obat
beri pujian - Klien tampak minum obat
- Melatih cara mengontrol halusinasi A:
dengan obat (jelaskan 6 benar, jenis, - Gangguan presepsi sensori
guna, dosis, frekuensi, cara, pasien) halusinasi pendengaran belum
Rencana tindak lanjut: teratasi
- Evaluasi cara mengontrol halusinasi P:
menghardik dan kepatuhan minum - Latihan menghardik halusinasi
obat jam 13.00
- Melatih SP 3 bercakap-cakap - Minum obat setelah sarapan dan
- Mengajarkan klien memasukan cara makan siang pada jam 07.00 dan
menghardik halusinasi dalam jadwal 18.00 WIB
kegiatan harian
Jumat, DS: S: Zet
6 Maret - Klien mengatakan masih - Klien mengatakan sudah
2020 mendengarkan bisikan yang menghardik saat melihat yang
menyuruhnya tertawa hanya bisa dilihat olehnya
- Klien mengatakan hari ini sudah - Klien mengatakan sudah minum
mendengarkan 3x obat yang diberikan oleh perawat
- Klien mengatakan suara itu datang - Klien mengatakan akan bercakap-
saat klien sedang sendiri cakap dengan perawat dan
DO: temannya saat melihat yang hanya
- Klien tampak mondar-mandir sambil bisa dilihatnya
tersenyum dan tertawa sendiri O:
- Klien terlihat sering duduk sendiri - Klien masih mampu
Implementasi: mempraktikan kembali cara
- Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik halusinasi
menghardik dan minum obat. - Klien mampu menjelaskan
Berikan pujian kembali SP 1 dan SP 2
- Melatih cara mengontrol halusinasi - Klien mampu mempraktekan cara
dengan bercakap-cakap saat terjadi bercakap-cakap dengan orang lain
halusinasi A:
Rencana tindak lanjut: - Gangguan presepsi sensori belum
- Evaluasi cara mengontrol halusinasi teratasi
menghardik, kepatuhan minum obat, P:
dan bercakap-cakap - Latihan menghardik halusinasi
- Melatih SP 4 melakukan kegiatan jam 09.00
terjadwal - Latihan menjelaskan keuntungan
- Mengajarkan klien memasukan cara minum obat secara teratur dan
menghardik halusinasi dalam jadwal kerugian tidak minum obat jam
kegiatan harian 11.00
- Latihan bercakap-cakap dengan
orang lain jam 13.00
Sabtu, DS: S: Saras
7 Maret - Klien mengatakan masih Klien mengatakan mampu
2020 mendengarkan bisikan yang mempraktekan kembali cara
menyuruhnya tertawa mengontrol halusinasi yaitu
- Klien mengatakan hari ini sudah menghardik, minum obat, bercakap-
mendengarkan 3x cakap
- Klien mengatakan suara itu datang Klien mengatakan akan mencoba
saat klien sedang sendiri membereskan tempat tidur setelah
DO: bangun tidur
- Klien tampak mondar-mandir sambil Klien mengatakan akan mengikuti
tersenyum dan tertawa sendiri senam pagi setiap hari
- Klien mulai menyampaikan apa yang O:
ia rasakan seperti ingin pulang Klien mampu mempraktekan kembali
Implementasi: SP1 sampai SP 4
- Mengevaluasi kegiatan latihan Klien mampu mempraktekan
menghardik, minum obat, dan merapikan tempat tidur sebelum tidur
bercakap-cakap. Beri pujian dan bangun tidur
- Melatih cara mengontrol halusinasi A:
dengan melakukan kegiatan terjadwal Gangguan presepsi sensori halusinasi
yaitu merapikan tempat tidur pendengaran belum teratasi
Rencana tindak lanjut: P:
- Evaluasi cara mengontrol halusinasi - Latihan menghardik halusinasi
menghardik, kepatuhan minum obat, jam 09.00
bercakap-cakap, dan melakukan - Latihan menjelaskan keuntungan
kegiatan terjadwal minum obat secara teratur dan
- Mengajarkan klien memasukan cara kerugian tidak minum obat jam
menghardik halusinasi dalam jadwal 11.00
kegiatan harian - Latihan bercakap-cakap dengan
orang lain jam 13.00
- Latihan merapikan tempat tidur
jam 08.00

Anda mungkin juga menyukai