Anda di halaman 1dari 12

Peledakan

Operasi peledakan merupakan salah satu kegiatan pada kegiatan pertambangan untuk
memperoleh hasil tambang dengan cara melepaskan batuan dari batuan induknya. Peledakan
dapat dilakukan pada seluruh kegiatan tambang yang apabila dihitung sangat menguntungkan
jika operasi tersebut dilakukan dengan peledakan.
Geometri Peledakan
Kegiatan peledakan yang dilakukan pada batuan masif tentu saja membutuhkan lebih banyak
bahan peledak daripada batuan yang terdapat banyak rengkahan. Jumlah bahan peledak disebut
juga dengan powder factor atau specific charge yaitu jumlah bahan peledak yang dipakai per
m3 atau ton produksi batuan (kg/m3 atau kg/ton), jadi makin keras suatu batuan pada daerah
tertentu memerlukan PF yang tinggi agar tegangan batuan terlampui oleh kekuatan (strength)
bahan peledak.
Geometri Peledakan Jenjang
Peledakan jenjang memiliki 2 model peledakan, yaitu peledakan miring dan peledakan tegak
lurus. Peledakan lurus lebih sering digunakan karena persebaran energi yang lebih merata.

Rancangan Peledakan
Perhitungan geometri peledakan akan menggunakan rumus yang berasal dari Konya and
Walters (1983) dimana :
A. Burden
2𝜌
B = 𝐷 π‘₯ {1,5 + ( 𝜌 𝑒)}
π‘Ÿ

Dimana
B = Burden (ft/feet)
D = Diameter lubang ledak (in/inches)
ρe = SG/Spesifik grafitasi dari bahan ledak (g/cc=gram/centimeter cubic)
ρr = SG dari batuan (g/cc)
B. Spacing
Selanjutnya untuk spasi dibagi kedalam
1. Peledakan instan dari satu baris lubang ledak
(𝐻 + 2𝐡)
S= ketika H < 4B
3

S = 2B ketika H > 4B
2. Peledakan berurutan dari satu baris lubang ledak
(𝐻 + 7𝐡)
S= ketika H < 4B
8

S = 1,4B ketika H > 4B


Ket :
H = Ketinggian bench atau jenjang
C. Stemming
Steming disimbolkan dengan T dimana untuk mengetahui stemming menggunakan rumus :
T = 0,7B (Batuan Berlapis)
T = B (Batuan massif)
D. Subdrilling
Subdrilling merupakan tambahan kedalaman pada lubang ledak yang disimbolkan dengan J.
J=0,3B

Seluruh simbol dapat dilihat sesuai dengan gambar berikut :

Gambar 1. Simbol-simbol lubang ledak


E. Stiffness Ratio
Merupakan perbandingan antara tinggi jenjang dengan burden peledakan. Tabel hubungan
stiffness ratio dapat dilihat sebagaiman berikut :
Tabel 1. Nilai Stiffness Ratio
Hasil dari
Hasil dari Hasir dari
Nilai ground
air blast fly rock
Stiffness Fragmentasi vibration Komentar
(ledakan (Batuan
Ratio (getaran
udara) terbang)
tanah)
Buruk Besar Besar Besar Banyak muncul
back-break di bagian
1 toe. Jangan
dilakukan dan
rancang ulang
Sedang Sedang Sedang Sedang Bila memungkinkan,
2 rancang ulang
Baik Kurang Kurang Kurang Kontrol dan
3 fragmentasi baik
memuaskan Sangat Sangat Sangat Tidak menambah
Kurang Kurang Kurang keuntungan
4 dengan Stiffness
Ratio di atas 4
Rumus yang dihasilkan adalah
𝐻
Stiffness Ratio (ft)= 𝐡

F. Panjang Lubang Ledak


Rumus mencari panjang lubang ledak adalah
L=H+J
G. Panjang Lubang Isian
PC = L-T
H. Volume Peledakan
Volume peledakan dapat diketahui dengan menggunakan rumus :
V=BXSXH
I. Jumlah bahan peledak
Jumlah bahan peledak dapat diketahui dengan menggunakan rumus :
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘’π‘™π‘’π‘‘π‘Žπ‘˜
PF = π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘’π‘™π‘’π‘‘π‘Žπ‘˜

Ket : Jumlah bahan peledak dapat diketahui dengan cara mengalikan banyak bahan peledak
yang digunakan per lubang dikalikan dengan jumlah lubang ledak.
J. Banyak bahan peledak per lubang
Mengetahui banyak peledak yang digunakan perlubang adalah dengan menggunakan rumus :
PC = (L-T) x Loading Density
Mengetahui loading density menggunakan tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Loading Density lubang ledak dalam kg/m

K. Powder Factor
Powder Factor (PF) perlu untuk diketahui untuk melihat keefisienan lubang ledak. Kisaran
yang ekonomis dan dianjurkan adalah 0,2-0,3.
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘’π‘™π‘’π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›
PF = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘‘π‘Žπ‘›π‘Žβ„Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› π‘‘π‘–π‘π‘œπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘Ÿ

Contoh soal :
Perusahaan bara sejahtera memiliki target produksi batubara 2 juta ton per tahun pada pit
berkah Samudra. Overburden (OB){Tanah Penutup) yang harus dikupas adalah 7 juta bcm
per tahun (karena Stripping Ratio = 3Β½ : 1) . Densitas OB hasil pengujian rata-rata 2,5
ton/m3 (2,26796185 gr/cc) dan bahan peledak yang akan digunakan adalah ANFO dengan
densitas 0,8 gr/cc. Alat bor yang dimiliki Tamrock type Drilltech D25K yang mampu
membuat lubang berdiameter 4ΒΎ - 6ΒΎ inci. Fragmentasi hasil peledak harus baik, artinya
sesuai dengan dimensi bucket alat muat, airblast, flyrock dan getaran kurang. Alat muat
mampu menjangkau sampai 12 m. Hitunglah PF (Powder Factor)(1 m = 3,28 feet).
Jawab
a. Target Produksi OB = 7.000.000,- bcm/360 = 19.470 bcm/hari
b. Diketahui di soal bahwa fragmentasi peledakan harus baik sehingga nilai stiffness ratio
adalah 3. Alat muat (disini salah satu contoh yang dipakai adalah backhoe) memiliki
jangkauan 12 m atau bisa disimpulkan ketinggian jenjang (bench) yang akan terbentuk
adalah 12 m dan dirubah ke dalam feet (ft) terlebih dahulu, sehingga
H = 12 m = 12 x 3,28 = 39,36
𝐻
3= 𝐡
39,36
3=
𝐡
39.36
B= 3

B = 13,12 ο‚» 13 ft = 3.96 m ο‚» 4 m
c. Selanjutnya dicari lubang bor lubang ledak yang akan digunakan dengan rumus konya
dan walters tahun 1983
2𝜌
B = 𝐷 π‘₯ {1,5 + ( 𝜌 𝑒)}
π‘Ÿ

2π‘₯0.8
13 = 𝐷 π‘₯ {1,5 + (2,26796185)}
1,6
13 = 𝐷 π‘₯ {1,5 + ( )}
2,26796185

13 = 𝐷 π‘₯ {1,5 + 0,7055)}
13 = 𝐷 π‘₯ {1,5 + 0,7055)}
13 = 𝐷 π‘₯ {2,2055}
13
D = 2.2055

D = 5,894
D ο‚» 6 in = 152mm
d. Selanjutnya dicari spasi dengan memperhitungkan syarat-syarat di atas
B = 4 m, H = 12 m
4B = 16, jadi H < 4B maka digunakan rumus
(𝐻 + 7𝐡)
𝑆=
8
(12 + (7π‘₯4))
𝑆=
8
(12 + 28)
𝑆=
8
40
𝑆=
8
𝑆 =5π‘š

e. Selanjutnya dicari steaming


OB yang akan dibongkar termasuk kedalam batuan massif sehingga T=B=4m
f. Selanjutnya dicari sub drilling
J = 0,3B = 0,3x13,12 = 3,936ft = 1,2 m ο‚» 1m
g. Selanjutnya dicari kedalaman lubang ledak
L=H+J
L = 12 + 1 = 13 m
h. Selanjutnya cari panjang isian bahan ledak
PC = L – T
PC = 13m-4m=9m
i. Jumlah lubang ledak yang harus dibuat
V=BXSXH
V = 4 x 5 x 12
V = 240 bcm/lubang
Sehingga total lubang yang harus dibuat adalah
19470
N= 240

N = 81,125
N ο‚» 81
j. Jumlah bahan peledak/ jumlah ANFO yang dibutuhkan
Loading density lihat tabel
Densitas bahan peledak 0,8 gr/cc dengan diameter lubang ledak adalah 6 in adalah 15,42
kg/m
Jumlah bahan peledak yang dibutuhkan
We = 14,52 x 81 x 9
We = 10.585,08 kg
We ο‚» 10.586 kg (dibulatkan keatas untuk meminimalisir kekurangan bahan peledak)
k. Powder Factor
10.586
PF = 19.470

PF = 0.54
Powder factor diatas terlalu besar dan bisa menyebabkan terjadinya pemborosan bahan
peledak, sehingga dilakukan modifikasi terhadap spasi dan burden yaitu menjadi :
V = B x S x H = 5 x 7 x 12 = 420 bcm/lubang
19470
Jumlah lubang = = 46 π‘™π‘’π‘π‘Žπ‘›π‘”
420

Dengan n = 46 lubang, jadi total bahan peledak yang digunakan


We = 14.52 x 46 x 9
We = 6011.28 kg/lubang
We = 6012 kg/lubang (dibulatkan keatas untuk meminimalisir kekurangan bahan
peledak)
Setelah dilakukan modifikasi maka di cari lagi PF (Powder Factor Bahan Peledak)
6012
PF = 19470

PF = 0,31 ο‚» Mendekati efisiensi yang dibutuhkan.]


Desain peledakan yang digunakan adalah terdapat 5 baris dan masing-masing baris
terdiri dari 9 lubang. Setelah 4 hari peledakan, maka pada hari ke 5 dilakukan peledakan
dengan 5 baris dan masing masing baris terdapat 10 lubang.
Setelah itu, untuk memahami proses tersebut masukkan ke dalam software shotplus
untuk mulai melakukan perangkaian bahan ledak dan pola peledakan yang akan
digunakan. Tambang yang ada disini merupakan tambang batubara sehingga pola
peledakan yang digunakan adalah memanjang.
1. Buka Software Shotplus lalu masukkan data yang dibutuhkan sebagai berikut.
Pilih tool > rock manager

Pilih new lalu isi batuan tersebut sesuai dengan data yang diberikan
Selanjutnya pilih standard pattern tool

Isi layout pattern sesuai dengan gambar berikut


Selanjutnya pilih drilling untuk mengisi data sebagai berikut :

Selanjutnya pilih edit loading dan isi data sebagai berikut

Setelah itu klik add pattern, akan memberikan hasil sebagai berikut
Buatlah garis dengan menggunakan fitur 3d polyline tool

Buatlah tulisan free face menggunakan fitur text tool

Tambahkan product dengan cara klik tie tool

Klik pada menu product pilih detonating cord delay, pilih product familih ms connector
lalu pilih delay 9,17,25,35,42, dan 100 secara bergantian. Jangan lupa hilangkan
centang pada automatic tie-up
Buatlah rangkaian peledakan seperti gambar berikut

Anda mungkin juga menyukai