V. HASIL KEGIATAN/PEKERJAAN
Hasil yang dicapai sebanyak 1 Laporan.
Yustin
Yustin
198807252018012001
1. Teknik sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan dari segala bentuk
kontaminasi dari mikroba. Proses sterilisasi alat dan medium dalam kegiatan praktikum atau
penanganan sampel mikroba sangat dibutuhkan. Apabila teknik sterilisasi tidak diterapkan
maka hasil yang dicapai tidak maksimal dan menimbulkan berbagai kontaminasi baik dari
alat maupun media tumbuh mikroba (Maulana, 2013). Pada prinsipnya sterilisasi dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
Menyaring cairan
Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan
mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi yang digunakan adalah dengan cara
filtrasi. Dalam pengujian mikrobiologi penyaring yang paling banyak digunakan adalah
membran filter. Jenis bahan dari membran filter sangat beragam tergantung dari tujuan
pengunaan. Membran filter memiliki ukuran porositas seragam yang cukup kecil untuk
menjebak mikroorganisme (umumnya 0,45 μm) (Tankeshwar, 2010). Cara menggunakan
teknik membran filter ini yaitu, sampel dilewatkan melalui membran menggunakan corong
saringan dan sistem vakum. Setiap organisme dalam sampel terkonsentrasi pada permukaan
membran. Membran, dengan bakteri yang terperangkap, kemudian ditempatkan di cawan
petri dengan medium yang sesuai. Lintasan nutrisi melalui filter selama inkubasi mendukung
pertumbuhan organisme dalam bentuk koloni di atas permukaan membran. Koloni yang
terbentuk kemudian dipindahkan ke media konfirmasi.
Teknik membran filter adalah teknik yang efektif dan dapat diterima untuk menguji
kontaminasi mikrobiologi pada sampel cairan. Teknik ini merupakan salah satu dari beberapa
metode yang memungkinkan isolasi dan penghitungan mikroorganisme. Membran filter
digunakan secara luas di laboratorium dan di industri untuk mensterilkan bahan cairan (ISO
7704:1985).
Menyaring udara
Teknologi penyaringan udara yang dapat menangkap mikropartikel tak kasat mata di udara
adalah High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter. Pemanfaatan teknologi yang satu ini
dapat membuat udara di sebuah ruangan menjadi lebih higienis. HEPA filter memiliki daya
saring sangat besar. Kekuatannya dapat menyaring hingga 99% partikel berukuran 0,3
mikron (Mubarok, 2016).
HEPA filter dilengkapi dua jenis saringan sekaligus Mekanisme kerjanya yaitu Saringan
pertama berfungsi untuk memisahkan kotoran kasar dan partikel debu berukuran besar.
Sedangkan saringan kedua berfungsi untuk menyaring mikro partikel yang ukurannya jauh
lebih kecil. HEPA filter dioperasikan dalam kecepatan tinggi agar bisa menangkap dan
menyimpan mikro partikel secara maksimal. Selanjutnya, mikro partikel 15
yang sudah ditangkap akan segera disalurkan dan disimpan pada tangki pembuangan
(Woodford, 2018). HEPA filter dimanfaatkan sebagai penyaring udara di ruangan pengujian
mikrobiologi dan juga di peralatan laminar air flow untuk menghindari kontaminasi udara
yang dapat mempengarhi hasil pengujian. Saringan ini ada batas waktu pemakaiannya dan
harus diganti dengan yang baru apabila sudah tidak berfungsi lagi (SNI ISO 7218: 2012).
2) Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh
mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV
(Hadioetomo, 1993).
Biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti halnya alkohol.
Umumnya isopropil alkohol 70-90% adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang
sangat efisien dan efektif. Penambahan yodium pada alkohol akan meningkatkan daya
disinfeksinya. Dengan atau iodium, isopropil tidak efektif terhadap spora. Solusi terbaik
untuk membunuh spora adalah campuran formaldehid dengan alkohol, tetapi solusi ini terlalu
toksik untuk dipakai sebagai antiseptik. Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada
kebutuhan daripada tujuan tertentu serta efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan
bahwa beberapa senyawa bersifat iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia
yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium),
alkohol,fenol,hidrogen feroksida,zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin, detergen,
logam berat (hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll (Hadioetomo, 1993).