Anda di halaman 1dari 33

Review

Sekilas tentang Teori Himpunan


Dr. Susiswo, M.Si.

PE N DA H UL U AN

H impunan merupakan konsep dalam dari matematika. Semua


pembahasan cabang matematika dimulai dari himpunan. Pada Modul 1,
Anda akan belajar sekilas tentang teori himpunan yang meliputi materi
aljabar himpunan, induksi matematika, dan himpunan tak hingga. Materi
himpunan yang Anda pelajari pada modul ini akan sangat bermanfaat untuk
kesuksesan Anda pada modul-modul berikutnya. Oleh karena itu, pada modul
ini, Anda dituntut untuk belajar secara tekun, teliti, dan kritis.
Kompetensi umum yang diharapkan setelah mempelajari modul ini
adalah Anda diharapkan dapat memahami konsep aljabar himpunan, fungsi,
induksi matematika, dan himpunan tak hingga. Adapun kompetensi khusus
yang diharapkan adalah Anda dapat
1. menjelaskan kesamaan dua himpunan;
2. menjelaskan operasi dua himpunan;
3. menjelaskan fungsi sebagai pasangan berurutan;
4. menjelaskan bayangan lansung dan bayangan invers;
5. menjelaskan jenis-jenis suatu fungsi (injektif, surjektif, dan bijektif);
6. menjelaskan invers suatu fungsi;
7. menjelaskan komposisi fungsi;
8. membuktikan pernyataan yang diberikan dalam suku-suku bilangan asli
dengan induksi matematika;
9. menjelaskan himpunan hingga;
10. menjelaskan himpunan tak hingga;
11. menjelaskan himpunan terhitung;
12. menjelaskan himpunan tak terhitung.
1.2 Pengantar Analisis Riil ⚫

Kegiatan belajar pada Modul 1 ini dibagi menjadi dua, yaitu Kegiatan
Belajar 1 dan Kegiatan Belajar 2. Pada Kegiatan Belajar 1, Anda akan belajar
materi aljabar himpunan dan fungsi. Pada Kegiatan Belajar 2, Anda akan
belajar materi induksi matematika dan himpunan tak hingga.
Untuk memantapkan pengetahuan yang Anda peroleh, silakan mencoba
menyelesaikan latihan tanpa melihat penyelesaiannya terlebih dahulu.
Dengan demikian, Anda akan dapat mengukur pemahaman yang Anda
peroleh dari mempelajari uraian materi. Jika Anda menemui kesulitan, Anda
dipersilakan untuk melihat penyelesaian atau mendiskusikannya dengan
teman atau tutor Anda. Cobalah sekali lagi menyelesaikan latihan menurut
Anda sendiri, usahakan sedapat mungkin Anda mencari alternatif
penyelesaian yang lebih sederhana.
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Aljabar Himpunan dan Fungsi

A. ALJABAR HIMPUNAN

Pembahasan tentang aljabar himpunan ini akan dimulai terlebih dahulu


dengan pengertian anggota suatu himpuanan. Misalnya, A menyatakan suatu
himpunan maka x anggota A dinyatakan sebagai x A . Sebaliknya, jika x
bukan anggota A dinyatakan sebagai x A .

Gambar 1.1
Empat Kemungkinan Keanggotaan Himpunan

Perhatikan Gambar 1.1. Pada tersebut, terdapat dua himpunan A dan B .


Jika x adalah anggota, Anda akan mendapatkan empat kemungkinan berikut.

1. x A dan x B
2. x A dan x B
3. x A dan x B
4. x A dan x B

Perhatikan kembali Gambar 1.1 dan empat kemungkinan di atas. Jika


kemungkinan (2) tidak ada, akan berlaku pernyataan bahwa jika x A maka
x B . Anda dapat juga mengatakan bahwa A termuat di B atau B memuat
A . Secara matematika, pernyataan tersebut dapat Anda nyatakan bahwa A
himpunan bagian dari B dan Anda tulis sebagai berikut.
A B atau B A
1.4 Pengantar Analisis Riil ⚫

Selanjutnya, jika ada anggota B yang tidak termuat di A , Anda katakan


bahwa A himpunan bagian sejati dari B dan Anda tulis sebagai A B .
Pernyataan A B tidak secara otomatis bahwa B A . Jika Anda
perhatikan kembali Gambar 1.1 dalam kasus kemungkinan (2), tetapi (3)
tidak ada, Anda akan memperoleh hubungan tersebut, yaitu B A . Dalam
hal himpunan A dan himpunan B mempunyai hubungan jika A B berakibat
bahwa B A , Anda mengatakan bahwa dua himpunan A dan B sama.
Berikut ini akan Anda pelajari tentang definisi kesamaan dua himpunan.

Definisi 1.1
Dua himpunan adalah sama jika mereka memuat anggota-anggota yang
sama, ditulis A B.
Berikutnya adalah salah satu cara penulisan himpunan yang akan sering
Anda jumpai pada pembahasan-pembahasan berikutnya. Penulisan ini
menggunakan sifat dari keanggotaan himpunan tersebut, yaitu

x : P( x)

yang berarti bahwa himpunan dari semua anggota x yang mempunyai sifat
P benar. Anda dapat pula membacanya sebagai “himpunan semua x
sehingga P( x) ”. Penulisan lain dalam hal penggunaan sifat himpunan ini
adalah
x S : P( x)

yang berarti bahwa himpunan bagian dari S yang mempunyai sifat P benar.
Beberapa himpunan khusus mempunyai simbol baku seperti berikut.
Simbol := berarti simbol di sebelah kiri didefinisikan di sebelah kanan.
(i) Himpunan bilangan asli N : 1, 2, 3, ... .
(ii) Himpunan bilangan bulat Z : 0, 1,-1,2,- 2, ... .
m
(iii) Himpunan bilangan rasional Q : n
: m, n Z, 0 .
(iv) Himpunan bilangan riil R , himpunan ini akan Anda kaji lebih
mendalam pada Modul 2.
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.5

Contoh 1.1
N 1, 2, 3, ... menyatakan himpunan bilangan asli dan
A x N : x2 3x 2 0 menyatakan himpunan bilangan asli yang
memenuhi persamaan yang diberikan. Anda tahu bahwa penyelesaian
persamaan kuadrat x2 3x 2 0 adalah x 1 dan x 2 . Oleh karena itu,
himpunan tersebut sama dengan himpunan B 1,2 .
Pembahasan selanjutnya adalah suatu cara yang dapat Anda gunakan
untuk mengonstruksi himpunan baru dari himpunan-himpunan yang
diberikan. Anda mulai dengan definisi tentang irisan dua himpunan berikut.

Definisi 1.2
Jika diberikan dua himpunan A dan B , irisan dari dua himpunan
tersebut adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota
himpunan A dan himpunan B . Irisan dua himpunan A dan B disimbolkan
sebagai A B .
Jika Anda menuliskan irisan kedua himpunan ini menggunakan sifat
himpunan yang telah Anda pelajari sebelumnya, Anda dapat menuliskannya
sebagai berikut.

A B x : x A dan x B

Lebih jelas tentang irisan dua himpunan A dan B , dapat Anda lihat
pada Gambar 1.2 berikut.

Gambar 1.2
Irisan Dua Himpunan A dan B
1.6 Pengantar Analisis Riil ⚫

Contoh 1.2
menyatakan himpunan bilangan riil.

A x : x2 4x 3 0 dan B x : x2 7 x 10 0
Tentukan A B .

Penyelesaian
Langkah-langkah yang Anda gunakan pada penyelesaian pertidaksamaan
pada mata kuliah Matematika Dasar dapat Anda gunakan untuk menentukan
himpunan A dan B . Oleh karena itu, Anda akan mendapatkan

A x :1 X 3
dan
B x :2 x 5
Jadi, Anda memperoleh berikut ini.
A B x :2 x 3

Definisi 1.3
Jika diberikan dua himpunan A dan B , gabungan dari dua himpunan
tersebut adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota
himpunan A atau himpunan B atau kedua himpunan A dan B . Gabungan
dua himpunan A dan B disimbolkan sebagai A B .
Seperti halnya pada irisan, pada gabungan dua himpunan ini, Anda dapat
menuliskannya menggunakan sifat himpunan yang telah Anda pelajari
sebelumnya seperti di bawah ini.

A  = x : x  A atau x  B

Lebih jelas tentang gabungan dua himpunan A dan B , dapat Anda lihat
pada Gambar 1.3 berikut.
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.7

Gambar 1.3
Gabungan Dua Himpunan A dan B

Contoh 1.3
Ulangi Contoh 1.2 untuk menentukan gabungan dua himpunan A dan
B yaitu A B

Penyelesaian
Dari Contoh 1.2, Anda telah mempunyai penyelesaian untuk himpunan
A dan B seperti berikut ini.

A = x  :1  x  3
dan
B = x  : 2  x  5

Oleh karena itu Anda peroleh gabungan dua himpunan tersebut, yaitu

A  B = x  :1  x  5

Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mendapatkan bahwa irisan


dan gabungan dua himpunan adalah sebuah himpunan. Dalam hal irisan dua
himpunan, Anda mungkin mendapatkan dua himpunan yang irisannya tidak
mempunyai anggota. Sebagai contoh, jika

A = x  :1  x  3 dan B = x  : 4  x  6 , irisan dua


1.8 Pengantar Analisis Riil ⚫

himpunan tersebut tidak mempunyai anggota. Kasus ini mengantar Anda


pada definisi berikut ini.

Definisi 1.4
Sebuah himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut himpunan
kosong disimbolkan sebagai .

Definisi 1.5
Dua himpunan yang irisannya himpunan kosong disebut dua himpunan
yang saling asing.
Oleh karena itu dua himpunan A dan B pada pembahasan di atas
adalah dua himpunan yang saling asing, karena A B
Teorema berikut ini merupakan teorema dari sifat aljabar pada operasi
himpunan yang telah Anda peroleh pada pembahasan di atas. Bukti dari
sebagian teorema tersebut dijadikan sebagai latihan.

Teorema 1.1
Misalnya, A, B, dan C adalah tiga himpunan sebarang. Maka
(a) A A A, A A A,
(b) A B B A, A B B A,
(c) ( A B) C A ( B C ),( A B) C (B C ),
(d) A ( B C) ( A B) ( A C), A ( B C) ( A B) ( A C).

Persamaan-persamaan di atas berturut-turut disebut idempotent,


komutatif, asosiatif, dan distributif.

Bukti
Untuk membuktikan teorema di atas, Anda gunakan Definisi 1.1
kesamaan dua himpunan. Ada dua langkah dalam membuktikan kesamaan
dua himpunan yang menggunakan definisi tersebut. Pertama, dengan
membuktikan bahwa jika x anggota himpunan ruas kiri, x anggota himpunan
ruas kanan sehingga Anda peroleh himpunan ruas kiri himpunan bagian dari
himpunan ruas kanan. Kedua, dengan membuktikan bahwa jika x anggota
himpunan ruas kanan, x anggota himpunan ruas kiri sehingga Anda
memperoleh himpunan ruas kanan bagian dari himpunan ruas kiri.
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.9

a) Pertama-tama, Anda buktikan A A A . Anda misalkan x A A maka


x A dan x A . Oleh karena itu, x A . Jadi, A A A . Sebaliknya,
Anda misalkan x A maka x A dan x A . Oleh karena itu,
x A A . Jadi, A A A . Berdasarkan Definisi 1.1, Anda
memperoleh bahwa A A A . Kedua, Anda membuktikan A A A .
Misalnya, x A A maka x A atau x A . Oleh karena itu, x A .
Jadi, A =  r  A  A . Sebaliknya, Anda misalkan x A maka x A
2

atau x A . Oleh karena itu x A A . Jadi, A A A . Berdasarkan


Definisi 1.1, Anda memperoleh bahwa A A A .
b) Pertama-tama, Anda buktikan bahwa A B C A B A C .
Anda misalkan x A
B C maka x A dan x B C . Ini berarti
x A dan x B atau x C . Oleh karena itu, Anda memperoleh (i)
x A dan x B atau (ii) x A dan x C . Selanjutnya, Anda
memperoleh x A B atau x A C sehingga x A B A C .
Jadi, A B C A B A C . Sebaliknya, x A B A C
maka x A B atau x A C . Oleh karena itu, Anda mempunyai (i)
x A dan x B atau (ii) x A dan x C . Maka itu, dapat Anda
sederhanakan menjadi x A dan x B atau x C . Selanjtunya, Anda
memperoleh x A dan x B C . Jadi, x A B C sehingga
Anda memperoleh A B A C A B C . Berdasarkan
Definisi 1.1, Anda memperoleh A B C A B A C . Kedua,
Anda buktikan bahwa A B C A B A C . Anda misalkan
x A B C maka x A atau x B C . Ini berarti x A atau
x B dan x C . Oleh karena itu, Anda memperoleh (i) x A atau
x B dan (ii) x A atau x C . Selanjutnya, Anda memperoleh
x A B dan x A C sehingga x A B A C . Jadi,
A B C A B A C . Sebaliknya, x A B A C
maka x A B dan x A C . Oleh karena itu, Anda mempunyai (i)
x A atau x B dan (ii) x A atau x C sehingga dapat Anda
sederhanakan menjadi x A atau x B dan x C . Selanjutnya, Anda
memperoleh x A atau x B C . Jadi, x A B C sehingga
1.10 Pengantar Analisis Riil ⚫

Anda memperoleh A B A C A B C . Berdasarkan


Definisi 1.1, Anda memperoleh A B C A B A C .

Perhatikan kembali sifat asosiatif pada Teorema 1.1 bagian b. Dengan


melihat sifat asosiatif tersebut, untuk menyederhanakan penulisan, Anda
tidak perlu memberi tanda kurung sehingga cukup Anda tulis seperti berikut.

A B C, A B C

Selanjutnya, untuk koleksi himpunan A1, A2 , , An irisan dan


gabungan himpunan pada koleksi tersebut didefinisikan sebagai berikut.

A A1 A2 An : x : x Aj untuk semua j
A A1 A2 An : x : x Aj untuk suatu j

Penyederhanaan penulisan irisan dan gabungan koleksi himpunan di atas


sebagai berikut.

n
A i 1 Aj Aj : j 1,2, , n
n
B i 1 Aj Aj : j 1,2, , n

Serupa dengan penulisan di atas, untuk masing-masing j J ada


himpunan Aj maka irisan sebarang himpunan tersebut dapat Anda tulis
seperti simbol berikut.
{ Aj : j J}

Himpunan di atas menyatakan bahwa himpunan yang anggotanya adalah


semua anggota himpunan Aj untuk j J . Demikian juga untuk gabungan
sebarang himpunan Aj untuk masing-masing j J dapat Anda tulis seperti
simbol berikut.

{ Aj : j J}
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.11

Himpunan di atas menyatakan bahwa himpunan yang anggotanya adalah


paling sedikit satu anggota himpunan Aj untuk j J . Pembahasan
selanjutnya adalah Anda akan mengonstruksi sebuah himpunan yang
diperoleh dari selisih dua himpunan yang diberikan.

Definisi 1.6
Jika A dan B dua himpunan, komplemen B relatif terhadap A adalah
himpunan semua anggota 𝐴 yang bukan anggota B diberi simbol A \ B
(dibaca A dikurangi B atau A B atau A B ).
Komplemen B relatif terhadap A dapat pula Anda sebut sebagai selisih
dari himpunan A dengan himpunan B . Anda dapat menulisnya dalam
bentuk sifat himpunan seperti berikut.

A \ B : {x A: x B}

Lebih jelas tentang komplemen relatif dua himpunan ini dapat Anda lihat
pada Gambar 1.4 berikut.

Gambar 1.4
Komplemen B Relatif terhadap A

Contoh 1.4
Ulangi Contoh 1.2 untuk menentukan A \ B .

Penyelesaian
Dari Contoh 1.2, Anda telah mempunyai penyelesaian untuk himpunan
A dan B seperti berikut.
1.12 Pengantar Analisis Riil ⚫

A x :1 x 3
dan
B x :2 x 5

Oleh karena itu, Anda memperoleh komplemen B relatif terhadap A .

A\ B x :1 x 2

Pembahasan selanjutnya adalah hukum De Morgan untuk tiga himpunan,


sebagian bukti dijadikan sebagai latihan.

Teorema 1.2
Jika A, B, dan C adalah sebarang tiga himpunan, maka

A\ B C A\ B A\C
A\ B C A\ B A\C .

Bukti
Misal x A \ B C maka x A , tetapi x B C . Oleh karena x A
tetapi x B dan x C sehingga Anda memperoleh x A , tetapi x B
dan x A , tetapi x C . Ini berarti x A \ B dan x A \ C . Jadi,
x A\ B x A\C . Ini berarti A\ B C A\ B A\C .
Sebaliknya, Anda misalkan x A\ B A \ C . Maka itu, x A \ B dan
x A \ C sehingga Anda peroleh x A , tetapi x B dan x A tetapi
x C . Ini berarti x A , tetapi x B dan x C . Oleh karena itu, x A
tetapi x B C. Jadi, x A\ B C . Ini berarti
A\ B A\C A \ B C . Oleh karena itu, berdasarkan definisi
kesamaan dua himpunan, Anda memperoleh berikut ini.

A\ B C A\ B A\C
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.13

Bentuk umum komplemen relatif ini adalah relatif terhadap himpunan


semesta S . Oleh karena itu, komplemen relatif A terhadap S yang diberi
simbol A \ S atau AC adalah

AC x S:x A .

Selanjutnya, Anda akan mengkaji beda simetrik dua himpunan yang


merupakan pembahasan terakhir dari kegiatan belajar ini.

Definisi 1.7
Jika A dan B dua himpunan, beda simetris dari A dan B adalah
himpunan yang anggotanya salah satu dari himpunan A atau himpunan B ,
tetapi tidak keduanya. Beda simetris dari A dan B diberi simbol A B .
Beda simetris dua himpunan ini dapat Anda tulis dalam bentuk sifat
himpunan seperti berikut.

A B : x :x Aatau x B, tetapi x A B

Lebih jelas tentang beda simetris dua himpunan ini dapat Anda lihat
pada Gambar 1.5 berikut.

Gambar 1.5
Beda Simetris Dua Himpunan A dan B

Contoh 1.5
Ulangi Contoh 1.2 untuk menentukan A B .
1.14 Pengantar Analisis Riil ⚫

Penyelesaian
Dari Contoh 1.2, Anda telah mempunyai penyelesaian untuk himpunan
A dan B seperti berikut.

A x :1 x 3
dan
B x :2 x 5

Oleh karena itu, Anda memperoleh beda simetris dua himpunan A dan
B seperti berikut.

A B x :1 x 2 atau3 x 5

Jika Anda memperhatikan kembali Gambar 1.1, Anda akan mendapatkan


bahwa anggota x akan memenuhi (1) untuk A B , (2) untuk A \ B , (3)
B \ A , serta gabungan (2) dan (3) untuk A B .

B. FUNGSI

Fungsi yang akan Anda pelajari pada modul ini akan disajikan dalam
bentuk pasangan berurutan. Pasangan berurutan ini merupakan unsur dari
perkalian Cartesius (Cartesian product). Oleh karena itu, sebelum sampai
pada pembahasan tentang fungsi, Anda perlu mempelajari terlebih dahulu
definisi perkalian Cartesius.

Definisi 1.8
Jika A dan B adalah himpunan-himpunan tak kosong, perkalian
Cartesius A B dari A dan B adalah himpunan semua pasangan berurutan
a, b dengan a A dan b B , yaitu

A B a, b : a A, b B .
Contoh 1.6
Misalnya, A 1, 2,3 dan B 2,5 . Tentukan perkalian Cartesius
A B.
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.15

Penyelesaian

A B 1,2 , 1,5 , 2,2 , 2,5 , 3,2 , 3,5

Sekarang, Anda telah siap untuk mengkaji fungsi yang dinyatakan


sebagai pasangan berurutan. Pada mata kuliah Kalkulus, Anda telah
mengenal definisi fungsi dari A ke B , yaitu suatu aturan yang mengaitkan
masing-masing anggota x dalam A tepat ke satu anggota f x dalam B .
Pada mata kuliah ini, khususnya pada Kegiatan Belajar 1 ini, fungsi akan
dinyatakan sebagai pasangan berurutan. Hal ini dapat Anda lihat pada
Definisi 1.9 berikut.

Definisi 1.9
Misalnya, A dan B adalah dua himpunan. Maka itu, sebuah fungsi dari
A ke B adalah sebuah himpunan f dari pasangan berurutan dalam A B
sehingga masing-masing a A ada tepat satu b B dengan a, b f .
Berdasarkan definisi di atas, Anda dapat memperoleh implikasi jika
a, b f dan a, b f maka b b ' .
Himpunan A disebut sebagai daerah asal atau domain dinyatakan
sebagai D f dan himpunan B disebut daerah kawan atau kodomain.
Himpunan semua unsur kedua dalam f disebut daerah hasil atau range dari
f yang dinyatakan sebagai R f . Berdasarkan definisi fungsi, Anda juga
akan memperoleh hasil D f A dan R f B.
Notasi
f :A B

Anda gunakan untuk menyatakan fungsi f dari A ke B . Anda juga


akan sering mengatakan bahwa f adalah sebuah pemetaan dari A ke B ,
atau f memetakan A ke B . Jika a, b f , maka Anda dapat menulisnya
sebagai

b f a atau a b.
1.16 Pengantar Analisis Riil ⚫

b Anda sebut sebagai nilai dari f pada a atau sebagai bayangan dari
a di bawah f . Visualisasi fungsi f dari A ke B lebih jelas dapat Anda
lihat pada Gambar 1.6 berikut ini, yaitu fungsi yang divisualisasikan sebagai
grafik.

Gambar 1.6
Fungsi sebagai Grafik

Di samping Anda dapat memvisualisasikan fungsi sebagai grafik, Anda


dapat pula memvisualisasikan fungsi sebagai transformasi seperti terlihat
pada Gambar 1.7 berikut ini.

Gambar 1.7
Fungsi f sebagai Transformasi

Contoh 1.7
Misal A 1,2,3,4 dan B 1, 2,3 . Selidiki apakah himpunan
pasangan berurutan 𝑔 dengan

g 1,2 , 2,1 , 3,2 , 4,1 , merupakan fungsi dari A ke B ?


⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.17

Penyelesaian
Untuk mempermudah melihatnya, gambarkan pasangan berurutan
tersebut seperti pada gambar berikut.

Karena masing-masing a A dipasangkan ke tepat satu b B dengan


a, b g , himpunan pasangan berurutan g 1,2 , 2,1 , 3,2 , 4,1
adalah sebuah fungsi.
Pembahasan berikutnya pada kegiatan belajar ini adalah jenis-jenis
fungsi. Meskipun demikian, Anda akan membahas materi tentang bayangan
langsung dan bayangan invers terlebih dahulu. Materi ini akan berguna
terutama pada fungsi surjektif dan bijektif.

Definisi 1.10
Misal f : A B . Jika E adalah himpunan bagian dari A , bayangan
langsung dari E di bawah f adalah himpunan bagian f E dari B yang
diberikan oleh

f E f x :x E .

Jika H adalah himpunan bagian dari B , bayangan invers dari H di


1
bawah f adalah himpunan bagian f H dari A yang diberikan oleh

1
f H x A: f x H .
1.18 Pengantar Analisis Riil ⚫

Oleh karena itu, jika Anda mempunyai sebuah himpunan E A , titik


y1 B adalah bayangan langsung dari f E jika dan hanya jika ada paling
sedikit satu titik x1 E sehingga y1 f x1 . Serupa dengan itu, jika Anda
1
mempunyai himpunan H B , titik x2 dalam bayangan invers f H jika
dan hanya jika y2 f x2 anggota dari H . Ha ini dapat Anda lihat pada
Gambar 1.8 berikut ini.

Gambar 1.8
Bayangan Langsung dan Invers

Contoh 1.8
Misal f : didefinisikan sebagai f x x2 . Maka itu, bayangan
langsung dari himmpunan E x:0 x 2 adalah himpunan
f E y:0 y 4 . Jika G y:0 y 4 , bayangan invers dari G
1
adalah f G x: 2 x 2 . Oleh karena itu, dalam kasus ini, Anda
1
melihat bahwa f G E.
Sekarang, Anda telah siap untuk mempelajari jenis-jenis fungsi yang
sangat penting dalam matematika.

Definisi 1.11
Misal f : A B adalah sebuah fungsi dari A ke B . Fungsi f
dikatakan injektif (satu-satu) jika diberikan x1 x2 maka f ( x1 ) f ( x2 ) .
Fungsi f dikatakan surjektif (pemetaan A pada B) jika f A B . Jika
f kedua-duanya injektif dan surjektif, dikatakan bahwa f bijektif (satu-satu
pada).
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.19

Berdasarkan Definisi 1.11, dapat pula Anda katakan bahwa f dikatakan


surjektif (pemetaan A pada B) jika R f B.
Berikut ini adalah cara yang akan sering Anda gunakan berkaitan dengan
pembuktian fungsi jenis injektif dan surjektif.
Untuk membuktikan sebuah fungsi f injektif, Anda dapat menunjukkan
bahwa untuk semua x1 , x2 dalam A f x1 f x2 x1 x2 .

Untuk membuktikan ini secara grafik, jika y B , dari titik tersebut


apabila ditarik garis horizontal sehingga “menyentuh” grafik f , kemudian
ditarik garis vertikal, garis tersebut menyentuh sumbu x paling banyak
sekali. Hal ini dapat Anda lihat pada Gambar 1.9 berikut.

Gambar 1.9
Grafik Fungsi Injektif

Untuk membuktikan f fungsi surjektif, Anda harus menunjukkan


bahwa untuk sebarang y B pasti ada paling sedikit satu x A sehingga
f x b . Secara grafik, jika Anda menarik garis horizontal dari sebarang
y B ke grafik f , kemudian Anda tarik garis vertikal, Anda akan
menemukan paling sedikit satu titik x A . Hal ini dapat Anda lihat pada
Gambar 1.10 berikut.
1.20 Pengantar Analisis Riil ⚫

Gambar 1.10
Fungsi Surjektif

Pada Gambar 1.10, terlihat bahwa ketika Anda menarik garis horizontal
dari sebarang y , ada x1 dan x2 sehingga f x1 y dan f x2 y . Jadi,
f adalah fungsi surjektif.

Contoh 1.9
Misal f : sehingga f x x 2 . Selidiki hal berikut.
Apakah fungsi tersebut injektif? Jelaskan alasan jawaban Anda.
Apakah fungsi tersebut surjektif? Jelaskan alasan jawaban Anda.

Penyelesaian
Ambil x1 , x2 di sehingga f ( x1 ) f x2 . Maka Anda memperoleh
berikut ini.

x12 x22
x12 x22 0
( x1 x2 ) x1 x2 0
x1 x2 atau x1 x2 x2

Jadi, f bukan fungsi injektif. Anda akan mendapatkan bahwa f fungsi


injektif jika Anda membatasi domainnya, yaitu D f 0 .
Mengapa?
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.21

Ambil y 1 maka tidak ada x sehingga f x x2 1.


Jadi, f bukan fungsi surjektif. Anda akan mendapatkan f fungsi surjektif
jika Anda membatasi kodomain dari f , yaitu 0 . Mengapa?
Oleh karena itu, jika Anda membatasi domain dan komdomain adalah
0 , Anda akan memperoleh fungsi bijektif f dari ke sehingga
f x x2 .
Jika f sebuah fungsi dari A ke B , f merupakan himpunan bagian
dari A B . Himpunan pasangan berurutan dalam B A diperoleh dengan
menukar anggota-anggota pasangan berurutan dalam f yang tidak selalu
merupakan fungsi. Meskipun demikian, jika f bijektif, hasil penukaran ini
akan merupakan sebuah fungsi yang disebut sebagai fungsi invers. Hal ini
dapat Anda lihat pada Definisi 1.12 berikut.

Definisi 1.12
Jika f : A B adalah fungsi bijektif dari A pada B maka

g b, a : a, b f

adalah fungsi dari B pada A . Fungsi ini disebut fungsi invers dan
dinyatakan sebagai f 1 .
1
Anda dapat mengekspresikan juga hubungan antara f dan f dengan
1 1
mencatat bahwa D f R f dan R f D f dan bahwa

1
b f a jika dan hanya jika a f b .

Contoh 1.10
Anda lihat kembali Contoh 1.9 yang sudah dibatasi domain dan
kodomainnya, yaitu

f: 0 0
1.22 Pengantar Analisis Riil ⚫

sehingga
f :x x2 .

Dari hasil sebelumnya, Anda sudah memperoleh bahwa fungsi tersebut


bijektif. Oleh karena itu, fungsi tersebut mempunyai invers, yaitu

1
f : 0 0

sehingga

1 1
f :x x atau f x x.

Sejauh ini, Anda telah membahas fungsi, jenis-jenis fungsi, dan fungsi
invers. Fungsi-fungsi yang telah Anda bahas tersebut hanya terdiri atas satu
fungsi. Pada pembahasan selanjutnya, Anda akan membahas fungsi yang
merupakan komposisi dari dua fungsi atau lebih. Hal ini seperti dapat Anda
lihat pada Gambar 1.11 berikut ini.

Gambar 1.11
Fungsi Komposisi dari f dan g

Definisi 1.13
Jika f : A B dan g : BC dan jika R f D g B , fungsi
komposisi g f adalah fungsi dari A ke C didefinisikan oleh

g f x g f x untuk semua x A.
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.23

Perlu Anda perhatikan bahwa secara umum urutan dalam penulisan di


atas tidak berlaku sebaliknya, yaitu g f f g . Hal ini dapat Anda lihat
pada Contoh 1.10 berikut.

Contoh 1.11
Misal f dan g dua fungsi yang terdefinisi pada bilangan riil yang
diberikan oleh

f x 2 x dan g x 3x 2 1 .

Tentukan g f f g.

Penyelesaian
Karena D f dan R f D g , domain D ( g f ) juga
sama untuk dan fungsi komposisi g f diberikan oleh berikut ini.

g f x 3(2 x)2 1 12 x2 1

Domain fungsi komposisi f g juga , tetapi

f g x 2 3x 2 1 6x2 2.

Oleh karena itu, dalam kasus ini, Anda memperoleh g f f g.


Dari Definisi 1.12, Anda sudah mendapatkan hubungan antara f dan
f( 1)
, yaitu

1
b f a jika dan hanya jika a f b .

Oleh karena itu, dengan menggunakan definisi fungsi komposisi ini,


Anda akan mendapatkan hubungan berikut ini.

1 1 1
f f a f f a f b a
1.24 Pengantar Analisis Riil ⚫

untuk setiap a D f dan

1 1
f f b f f b f a b

untuk setiap b R f .

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Misalnya, A x : x2 x 2 0 dan B {x : x2 4 0} .
Tentukan
a. A B
b. A B
c. A \ B
d. B \ A
e. A B .
2) Buktikan bahwa A B jika dan hanya jika A B A.
3) Buktikan
A. Teorema 1.1 bagian (b),
B. Teorema 1.1 bagian (c).
4) Buktikan Teorema 1.2 bagian (b).
5) Tunjukkan bahwa beda simetris dua himpunan
A B A\ B B\ A .
6) Diberikan dua himpunan A dan B . Tunjukkan bahwa A B dan A \ B
saling asing.
7) Misal A a, b, c, d dan B 1,2,3,4 . Selidiki apakah himpunan
pasangan berurutan berikut ini merupakan fungsi atau bukan
h a,2 , b,2 , c,3 , d ,1 , a,1 .
8) Misal f : sehingga f x x3 . Buktikan bahwa
A. fungsi tersebut injektif,
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.25

B. fungsi tersebut surjektif,


C. fungsi tersebut bijektif.

9) Tentukan invers dari fungsi pada soal nomor 8.


10) Misal f dan g dua fungsi yang masing-masing terdefinisi pada dan
0 sehingga f x x 1 dan g x x . Tentukan
A. g f x dan D g f ,
B. f g x dan D f g .

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Penyelesaian pertidaksamaan x2 x 2 0 adalah x 1 atau x 2.


Oleh karena itu, Anda memperoleh
A x :x 1atau x 2 , 1 2, .
Penyelesaian pertidaksamaan x 2 4 0 adalah 2 x 2 . Oleh
karena itu, Anda memperoleh B x: 2 x 2 2,2 .
Jadi, diperoleh berikut ini.
a. A B , 1 2, 2,2 2, 1 2
b. A B , 1 2, 2,2
c. A\ B , 2 2,
d. B\ A 1, 2
e. A B , 2 1,2 2,

2) Misal x A B maka x A . Jadi, A B A . Misal x A . Karena


A B maka x B . Oleh karena itu, x A dan x B , jadi x A B .
Oleh karena itu, A A B . Jadi, A A B .

3) Untuk pembuktian ini dan pembuktian selanjutnya, Anda buktikan


dengan cara penulisan yang lebih sederhana, yaitu dengan menggunakan
ekuivalensi seperti berikut ini.
a. Pertama-tama Anda buktikan A B B A .
x A B x A dan x B
x B dan x A
1.26 Pengantar Analisis Riil ⚫

x B A
Jadi, A B B A . Kedua, Anda buktikan A B B A .
x A B x A atau x B
x B atau x A
x B A
b. Pertama-tama Anda buktikan A B C A B C .
x A B C x A B dan x C
x A dan x B dan x C
x A dan x B dan x C
x A dan x B C
x A B C
Jadi, A B C A B C .
Kedua, Anda buktikan A B C A B C .
x A B C x A B atau x C
x A atau x B atau x C
x A atau x B atau x C
x A atau x B C
x A B C

4) Seperti pembuktian pada soal sebelumnya, pembuktian pada soal ini


gunakan ekuivalensi.
x A\ B C x A , tetapi x B C
x A , tetapi x B atau x C
x A , tetapi x B atau x A , tetapi x A
x A \ B atau x A \ C
x ( A \ B) ( A \ C )
Jadi, A \ B C ( A \ B) ( A \ C) .

5) Akan Anda buktikan seperti berikut ini.


x A B x anggota salah satu dari himpunan A atau himpunan B ,
tetapi tidak keduanya A dan B .
x A , tetapi x A atau x A , tetapi x B atau x B , tetapi
x A atau x B , tetapi x B
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.27

x A , tetapi x B atau x B , tetapi x A


x A \ B atau x B \ A
x A\ B B \ A
Jadi, A B A\ B B\ A .

6) Untuk pembuktian soal ini, Anda akan membuktikannya dengan bukti


tidak langsung. Anda andaikan bahwa A B dan A \ B tidak saling
asing. Maka itu, ada x A B dan x A \ B . Oleh karena itu, x A
dan x B dan x A , tetapi x B . Ini berarti x A dan x B , tetapi
x B . Pernyataan x B , tetapi x B adalah hal yang tidak mungkin.
Oleh karena itu, pengandaian di atas adalah salah. Jadi, yang benar
adalah A B dan A \ B saling asing.

7) Untuk mempermudah melihatnnya, Anda gambarkan pasangan berurutan


tersebut seperti pada gambar berikut.

Dapat Anda lihat bahwa ada a A yang dipasangkan kedua anggota B ,


yatiu a,1 dan a,2 . Jadi, h bukan merupakan fungsi.

8) Misal f : sehingga f x x3 .
a) Misal x1 x2 maka x13 x23 . Oleh karena itu, f x1 f ( x2 ) .
Jadi, f fungsi injektif.
3
b) Ambil x sebarang anggota kodomain f maka ada x anggota
3 3 3
domain f sehingga f x x x . Jadi, f surjektif.
c) Karena f injektif dan surjektif maka f bijektif?
1.28 Pengantar Analisis Riil ⚫

1 1 3
9) Invers fungsi f adalah f sehingga f x x karena

1 1 1 3 3
(f f) x f f x f x3 x
dan
1 1 3 3 3
f f x f f x f x x x .

10) Misal f dan g dua fungsi yang masing-masing terdefinisi pada dan
0 sehingga f x x 1 dan g x x . Maka itu,
a) g f x g f x g x 1 x 1,
karena itu D g f x: x 1 ;
b) f g x f g x f x x 1,

karena itu D f g 0 .

R A NG KU M AN

1) Misal A menyatakan suatu himpunan maka x anggota A


dinyatakan sebagai x A . Sebaliknya, jika x bukan anggota A
dinyatakan sebagai x A .
2) Himpunan A termuat di himpunan B , itu berarti jika x A maka
x B . Secara matematis, pernyataan tersebut dapat Anda
nyatakan sebagai A B atau B A .
3) Jika ada anggota B yang tidak termuat di A , Anda katakan bahwa
A himpunan bagian sejati dari B dan Anda tulis sebagai A B .
4) Dua himpunan adalah sama jika mereka memuat anggota-anggota
yang sama dan ditulis A B .
5) Jika diberikan dua himpunan A dan B , irisan dari dua himpunan
tersebut adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan
anggota himpunan A dan himpunan B . Irisan dua himpunan A
dan B disimbolkan sebagai A B .
6) Jika diberikan dua himpunan A dan B , gabungan dari dua
himpunan tersebut adalah himpunan yang anggota-anggotanya
merupakan anggota himpunan A atau himpunan B atau kedua
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.29

himpunan A dan B . Gabungan dua himpunan A dan B


disimbolkan sebagai A B .
7) Dua himpunan yang irisannya himpunan kosong disebut dua
himpunan yang saling asing.
8) Misal A , B , dan C adalah tiga himpunan sebarang. Maka
a) A A = A, A A = A,
b) A B = B A, A B = B A,
c) (A B) C = A (B C ), ( A B) C = A (B C),
A (B C) = ( A B) (A C), A (B C)
d)
= ( A B) ( A C ).
9) Jika A dan B dua himpunan, komplemen B relatif terhadap A
adalah himpunan semua anggota A yang bukan anggota B diberi
simbol A \ B (dibaca A dikurangi B ) atau A B atau A ~ B .
10) Jika A, B, dan C adalah sebarang tiga himpunan maka
a) A \ ( B C ) = ( A \ B ) ( A \ C )
b) A \ ( B C ) = ( A \ B) ( A \ C ).
11) Jika A dan B dua himpunan, beda simetris dari A dan B adalah
himpunan yang anggotanya salah satu dari himpunan A atau
himpunan B , tetapi tidak keduanya. Beda simetris dari A dan B
diberi simbol A B .
12) Jika A dan B adalah himpunan-himpunan tak kosong, perkalian
Cartesius A B dari A dan B adalah himpunan semua pasangan
berurutan a, b dengan a A dan b B , yaitu
A B a, b : a A, b B .
13) Misal A dan B adalah dua himpunan. Maka itu, sebuah fungsi
dari A ke B adalah sebuah himpunan f dari pasangan berurutan
dalam A B sehingga masing-masing a A ada tepat satu b B
dengan a, b f .
14) Misal f : A B . Jika E adalah himpunan bagian dari A ,
bayangan langsung dari E di bawah f adalah himpunan bagian
f E dari B yang diberikan oleh f E f x :x E .
15) Misal f : A B adalah sebuah fungsi dari A ke B .
1.30 Pengantar Analisis Riil ⚫

a) Fungsi f dikatakan injektif (satu-satu) jika diberikan


x1  x2 maka f ( x1 )  f ( x2 ) .
b) Fungsi f dikatakan surjektif (pemetaan A pada B ) jika
f A B.
c) Jika f kedua-duanya injektif dan surjektif, dikatakan bahwa
f bijektif (satu-satu pada).
16) Jika f : A B adalah fungsi bijektif dari A pada B maka
g b, a : a, b f
adalah fungsi dari B pada A . Fungsi ini disebut fungsi invers dan
dinyatakan sebagai f 1 .
17) Jika f :A B dan g : B C dan jika R f
D g B,
fungsi komposisi g f adalah fungsi dari A ke C yang
didefinisikan oleh g f x g ( f x untuk semua x A.

TES F ORM AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Misal A x : x2 x 2 0 dan B x : x2 1 0 . Maka


itu, irisan dua himpunan A B adalah ….
A. , 1,0,1,2
B. 1,2,3,
C. 1,1,2
D. 1,0,1

2) Berdasarkan soal nomor 1, A B adalah ….


A. 0,1, 1,2, 2,
B. 0, 1, 2,
C. 1,0,1, 2
D. 1,2,3,
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.31

3) Berdasarkan soal nomor 1, A \ B adalah ….


A. 1, 1,2, 2,
B. 0,1,2,
C. 0
D.

4) Berdasarkan soal nomor 1, A B adalah ….


A. 2, 1,1,2,
B. 2, 1,0,1,2,
C. , 4, 3, 2,2,3,4,
D. , 4, 3, 2,3,4,5,

5) Himpunan A dapat dinyatakan dalam bentuk ….


A. A B A\ B
B. A B A\ B
C. A B A\ B
D. A B A\ B

6) Di antara dua himpunan yang terbentuk di bawah ini, yang saling asing
adalah …
A. A B dan A B
B. A B dan A B
C. A B dan A \ B
D. A B dan A \ B

7) Misal A 1,2,3,4 dan B a, b, c, d , e . Di antara himpunan


pasangan berurutan berikut, yang merupakan fungsi dari A ke B
adalah….
A. 1, a , 1, b , 2, c , 3, a , 4, a
B. 1, a , 1, b , 2, c , 3, a
C. 1, b , 2, c , 3, a , 4, a
D. 1, c , 2, a , 3, a
1.32 Pengantar Analisis Riil ⚫

8) Misal A 1,2,3,4 dan B a, b, c, d , e . Di antara fungsi yang


dinyatakan sebagai himpunan pasangan berurutan berikut yang
merupakan fungsi injektif dari A ke B adalah ….
A. 1, b , 2, c , 3, a , 4, a
B. 1, a , 2, c , 3, a , 4, b
C. 1, a , 2, a , 3, a , 4, a
D. 1, b , 2, c , 3, e , 4, a

9) Misal f adalah fungsi yang terdefinisi pada sehingga


f x 2x 1. Maka itu, invers dari f adalah fungsi g sehingga ….
1
A. g x x 1
2
B. g x 2x 1
1
C. g x x 1
2
D. g x x 1

10) Misal f dan g dua fungsi yang masing-masing terdefinisi pada


sehingga f x 2x 1 dan g x x3 1 . Maka itu, f g x
adalah ….
A. x3 2
B. 2 x3 1
C. 2 x3 1
D. 2( x 1)3 1
⚫ PEMA4423/MODUL 1 1.33

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ×100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.

Anda mungkin juga menyukai