Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN III


ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” G2P10001 UK 6-7 MINGGU
DENGAN ABORTUS INKOMPLIT
DI RSUD BHAKTI DHARMA HUSADA

TANGGAL : 24 Mei s/d 19 Juni 2021

DISUSUN OLEH :

LAILATUL MAGHFIROH
P27824118012

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “R” G2P10001 Uk 6-7 Minggu
Dengan Abortus Inkomplit” yang disusun oleh mahasiswa semester VI Program Studi D3
Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Tahun akademik 2020/2021
ini sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.
Tempat Praktik : RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Tanggal Praktik : 24 Mei s/d 19 Juni 2021

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Praktik

Titi Maharani S.ST. M.Keb Evi Pratami, S.ST. M.Keb Dian Triana Sari, A.Md. Keb.
NIP. 198503202006042003 NIP. 197905242002122001 NIP. 198607272010012013

Mengetahui,

Kaprodi D3 Kebidanan Sutomo Kepala Ruangan

Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Rita Oktavia Harahap, A.Md. Keb.
NIP. 197910302005012001 NIP. 198510162010012016

Dosen Tabulasi

Dr. Sri Utami, S.Kp., M.Kes


NIP. 196711141990032001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada penulis sehingga laporan kebidanan komprehensif ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis sampaikan
terimakasih kepada:
1. drg. Bisukma Kurniawati, M.Kes., Selaku Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada
Surabaya.
2. Astuti Setyani, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
3. Dwi Wahyu Wulan S., SST., M.Keb., Selaku Ketua Program studi D3 Kebidanan
Sutomo Surabaya.
4. Dr. Sri Utami, S.Kp., M.Kes., Selaku Dosen Pembimbing Akademik Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya.
5. Titi Maharani, S.ST. M.Keb., Selaku Pembimbing Institusi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
6. Evi Pratami, S.ST. M.Keb., Selaku Pembimbing Institusi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
7. Dian Triana Sari, A.Md. Keb., Selaku Pembimbing praktek di Ruang bersalin RSUD
Bhakti Dharma Husada Surabaya
8. Rita Oktavia Harahap, A.Md. Keb., Selaku Kepala Ruangan di Ruang bersalin RSUD
Bhakti Dharma Husada Surabaya
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi laporan ini sangat dibutuhkan.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut WHO, abortus didefinisikan sebagai keluarnya produk konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan, yakni pada usia kehamilan 22 minggu atau jika berat
janin kurang dari 500 gram. Namun, American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG) sendiri mendefinisikan abortus jika terjadi pada 13 minggu
pertama kehamilan. Abortus sering disebut juga keguguran atau early pregnancy loss.
Abortus merupakan salah satu masalah di dunia yang mempengaruhi kesehatan,
kesakitan dan kematian ibu hamil. Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi yang
terjadi pada umur kehamilan < 20 minggu dan berat badan janin ≤ 500 gram. Dampak
dari abortus jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat akan menambah
angka kematian ibu yang disebabkan oleh komplikasi dari abortus yaitu dapat terjadi
perdarahan, perforasi, infeksi dan syok (Erna, 2017). Abortus dapat terjadi secara tidak
sengaja maupun disengaja. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus
spontan, sedangkan abortus yang dilakukan dengan sengaja disebut abortus provokatus
dan abortus yang terjadi berulang tiga kali secara berturut-turut disebut habitualis
(Prawirohadjo, 2010). Berdasarkan studi WHO satu dari setiap empat kehamilan berakhir
dengan abortus (BBC, 2016). Estimasi kejadian abortus tercatat oleh WHO sebanyak 40-
50 juta, sama halnya dengan 125.000 abortus per hari. Hasil studi Abortion Incidence and
Service Avaibility in United States pada tahun 2016 menyatakan tingkat abortus telah
menurun secara signifikan sejak tahun 1990 di negara maju tapi tidak di negara
berkembang (Sedgh G et al, 2016).
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa kebidanan diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan abortus inkomplit menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
menurut metode varney.
1.2.2. Tujuan Khusus
Mahasiswa kebidanan diharapkan dapat menerapkan manajemen varney dengan
langkah-langkah:
1. Dapat melakukan pengkajian data secara subjektif pada ibu dengan Abortus
inkomplit
2. Dapat melakukan pengkajian data secara objektif pada ibu dengan Abortus inkomplit
3. Dapat menganalisa data untuk menentukan diagnosa aktual, masalah, diagnosa
potensial yang mungkin timbul, dan identifikasi kebutuhan segera bagi ibu dengan
masalah Abortus inkomplit
4. Dapat melakukan penatalaksanaan pada ibu dengan masalah Abortus inkomplit
1.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan ini dilakukan mahasiswa ketika praktik klinik pada :
Tempat : RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Tanggal : 24 Mei - 19 Juni 2021
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan ini dimulai dengan Cover laporan yang berisi Judul,
Identitas mahasiswa, Lembar Pengesahan, Kata Pengantar, Kemudian dilanjutkan dengan
Bab I yang berisi Latar Belakang, Tujuan penulisan, Pelaksanaan pengkajian, Kemudian
dilanjutkan dengan Bab II yang berisi Landasan Teori meliputi Konsep Dasar Kehamilan,
Konsep Dasar Abortus yang di dalamnya terdapat Pengertian Kehamilan dan Abortus.
Kemudian dilanjutkan dengan Bab III yang berisi Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
secara Varney yang diawali dengan Pengkajian data, kemudian menegakkan
Diagnosa/masalah, menegakkan Diagnosa Potensial, Tindakan segera, Rencana tindakan
dan rasional, Pelaksanaan rencana tindakan, Evaluasi/Follow up, dan Dokumentasi
asuhan. Kemudian dilanjutkan dengan BAB IV yang berisi Kesimpulan dan ditutup
dengan Daftar Pustaka.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1. Pengertian
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 10 hari dihitung daei hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke empat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Saifuddin, 2016)
Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) sampai berakhir
dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun
kehamilan normal juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis (Walyani, 2015).
2.1.2. Tanda bahaya kehamilan
1) Demam atau panas tinggi.
2) Air ketuban keluar sebelum waktunya dan nyeri perut yang sangat hebat.
3) Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.
4) Muntah terus menerus dan tidak mau makan.
5) Perdarahan pervaginam pada hamil muda dan tua.
6) Anemi akut : merasa semakin lemah, cepat capek, dan terlihat pucat (resiko
perdarahan saat persalinan).
7) Bengkak kaki di 3 bulan terakhir kehamilan disertai gejala bengkak pada tangan,
pusing berkepanjangan dan penglihatan kabur

2.1.3. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
a. Ovum
Suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus di lingkari oleh zona pelusida dan kromosom
radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti sel, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak.
c. Konsepsi
Peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopi.
d. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasenta
Alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran antara ibu
dengan janin dan sebaliknya
2.1.4. Tanda Dan Gejala Hamil
a. Tanda dugaan hamil
1.) Amenorea (terlambat datang haid)
Konsepsi nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel degraff dan
ovulasi.
2.) Mual (nuesea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron mengakibatkan pengeluaran asam lambung
yang berlebihan, menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari yang
disebut morning sickness. Akibat mual muntah dapat menurunkan nafsu makan.
Namun dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
3.) Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia susunan
saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang
setelah umur kehamilan 16 minggu.
4.) Payudara tegang
Pengaruh hormon estrogen-progesteron menimbulkan deposit lemak air dan
garam pada payudara, sehingga payudara membesar dan tegang. Ketika ujung saraf
tertekan menyebabkan sakit terutama pada hamil pertama.
5.) Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
miksi sering. Pada trimester 2 sudah hilang.
6.) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
7.) Pigmentasi kulit
Sekitar pipi (cloasma gravidarum)keluarnya melanophore stimulating hormon
hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit. Sekitar payudara, hiperpigmentasi
areola mamae, dinding perut terdapat striae livida, striae nigra dan linea alba.
8.) Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron terjadi disekitar genetalia
eksternal, kaki, betis dan payudara.
b. Tanda-tanda kemungkinan hamil
1.) Rahim/ uterus membesar dengan tuanya kehamilan.
2.) Tanda hegar yaitu segmen bawah rahim lebih lunak daripada bagian yang lain.
3.) Tanda piskacek yaitu uterus membesar ke salah satu jurusan sehingga menonjol
jelas ke jurusan pembesaran perut.
4.) Tanda chadwick yaitu perubahan warna pada servik dan vagina menjadi kebiru-
biruan.
5.) Tanda braxton hicks yaitu uterus mudah terkontraksi jika dirangsang.
6.) Suhu basal yaitu sesudah ovulasi tetap tinggi antara 37,2oC - 37,8oC.
7.) Teraba ballotement.
c. Tanda pasti hamil
1.) Gerakan janin dalam rahim (mulai terasa pada UK 18-20 minggu).
2.) Teraba bagian-bagian janin saat di palpasi.
3.) Terdengar DJJ (dimulai UK 18-20 minggu) dapat didengar dengan stetoskop
laennec, alat kardiografi dan doppler).
4.) Dapat dilihat pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan rontgen

2.2. Abortus
2.2.1 Pengertian
Abortus adalah terancamnya atau keluarnya buah kehamilan baik sebagian
ataupun keseluruhan pada umur kehamilan lewat dari 20 minggu. Kematian janin
dalam rahim disebut Intra Uterine Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang terjadi
saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua dan atau yang
beratnya 500 gram. Jika terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau
abortus (Setiawati, 2013).
Abortus atau keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan. Pengertian abortus adalah keluarnya janan sebelum mencapi
visibilitas (Erna, 2017).
2.2.2 Etiologi
Keguguran atau abortus disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:
a. Kelainan ovum
Ovum yang tidak sempurna dan perkembangan nya tidak baik dan terdapat
degenerasi hidatit villi
b. Kelainan genitalia ibu
Misalnya pada ibu menderita:
1) Anomali kongenital (hipoplasia uteri, uterus bikornis, dll)
2) Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fiksata.
3) Uterus terlalu cepat terenggang
4) Distorsio uterus, mesalnya karena karena terdorong oleh tumor pelvis.
c. Gangguan sirkulasi plasenta akibat ibu menderita suatu penyakit, atau
d. Ibu menderita penyakit berat seperti infeksi yang disertai demam tinggi,
penyakit jantung atau paru yang kronik, keracunan, mengalami kekurangan
vitamin berat, dll.
e. Antagonis Rhesus ibu yang merusak darah janin.
2.2.3 Klasifikasi
Abortus dibagi menjadi beberapa golongan:
a. Abortus spontan
Abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun
medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
b. Abortus iminens
Ditandai dengan perdarahan pada usia kehamilan kurang dari 20 mingggu, ibu
mungkin mengalami mulas atau tidak sama sekali. Pada abortus jenis ini, hasil
konsepsi atau janin masih berada di dalam, dan tidak disertai pembukaan
(dilatasi serviks) dan kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.
c. Abortus insipiens
Terjadi perdarahan pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan disertai
mulas yang sering kuat. Pada abortus jenis ini terjadi pembukaan atau dilatasi
serviks tetapi hasil konsepsi masih didalam rahim. Kondisi ini menunjukkan
proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit
atau komplit.
d. Abortus inkomplet
Terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi dari kavum uteri melalui kanalis
servikalis pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu, sementara sebagian
masih berada di dalam rahim. Terjadi dilatasi serviks atau pembukaan, jaringan
janin dapat diraba dalam rongga uterus atau sudah menonjol dari os uteri
eksternum. Perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi
dikeluarkan, sehinga harus dikuret.
e. Abortus komplet
Pada abortus jenis ini, semua hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri
sehingga rahim kosong. Biasanya terjadi pada awal kehamilan saat plasenta
belum terbentuk. Perdarahan mungkin terjadi sedikit dan os uteri menutup dan
rahim mengecil.
f. Missed abortion
Keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak
dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih janin yang sudah meninggal dapat keluar
dengan sendirinya dalam 2-3 bulan sesudah janin tersebut meningga, dapat pula
deresorbsi kembali sehingga hilang, dapat megering dan menipis yang disebut
fetus papyraceus dapat pula menjadi mola karnosa dimana janin yang sudah
meninggal akan mengalami degenerasi dan air ketubannya di resorbsi setelah 1
minggu.
g. Abortus habitualis
Keadaan dimana penderita mengalami kegugura nberturut-turut 3 kali atau lebih.
h. Abortus provakatus
Abortus yang disengaja, baik dengan menggunakan obat-obatan maupun alat.
Abortus provakatus dibagi menjadi dua yaitu:
a) Abortus medisinalis yaitu abortus karena tindakan petugas kesehatan, dengan
alasan bila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu
(berdasarkan indikasi medis)
b) Abortus kriminalis yaitu abortus yang terjadi oleh karena tindakan tindakan
yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
2.2.4 Patofisiologi
Pada awal abortus, terjadi pendarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti
oleh nekrosi jaringan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas
sebagian atau seluruhnya sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini
menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.Pada kehamilan kurang
dari 8 minggu, hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena vili korialis
belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan antara 8 dan 14
minggu, vili korinalis menembus desidua lebih dalam dan umumnya plasenta tidak
dilepaskan dengan sempurna sehingga dapat menyebabkan banyak pendarahan. Pada
kehamilan 14 minggu ke atas, umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah
adalah janin, disusul setelah beberapa waktu kemudian adalah plasenta. Pendarahan
tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap. Peristiwa abortus ini
menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur (Yulaikha, 2015:75).

2.3. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan


2.3.1. Pengkajian
Tanggal : Tanggal dilakukan pengkajian
Pukul : Pukul dilakukan pengkajian
a. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Digunakan untuk membedakan antara klien yang satu dengan yang
lain (Sulistyawati, 2011)
Umur : Untuk mengetahui adanya resiko pada kehamilan seperti usia ≤ 20
tahun, alat reproduksi belum matang, mental dan psikis belum siap.
Serta usia ≥ 35 tahun rentan terjadi perdarahan pada masa kehamilan,
persalinan dan nifas. (Febi, 2017)
Agama : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh dengan kebiasaan pasien
dan memudahkan untuk pendekatan dalam melakukan asuhan
kebidanan
Suku Bangsa : Banyak adat istiadat yang mempengaruhi perilaku kesehatan pada ibu
hamil, tergantung dari suku/bangsa klien dan suami. Untuk mewaspadai
kemungkinan penyakit yang berhubungan dengan ras (Sulistyawati,
2011)
Pendidikan : Tingkat penyampaian komunikasi yang diberikan tergantung pada
tingkat pengetahuan dan sebagian dasar dalam melakukan asuhan.
Pekerjaan : Taraf hidup dan sosial ekonomi dapat diketahui dari pekerjaan ibu dan
suami, sehingga nasehat yang akan kita berikan nanti sesuai pekerjaaan
yang harus dihindari saat hamil adalah pekerjaan yang menuntut untuk
berdiri terlalu lama, pekerjaan yang mengharuskan untuk mengangkat
benda-benda berat, dan pekerjaan yang menyebabkan terpapar zat kimia
atau logam berat (Romauli, 2011).
Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal serta mempermudah pemantauan.
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan denga masa kehamilan
misalnya ada pengeluaran darah dari jalan lahir, pada kasus abortus biasa terjadi yaitu
pengeluaran darah dari jalan lahir, badan terasa lemas, nyeri perut dan penglihatan
berkunang-kunang
3. Riwayat kesehatan ibu
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat penyakit yang
diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan keadaanya sekarang.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita
penyakit menurun seperti asma, hepatitis dan DM serta penyakit menular seperti TBC
dan hepatitis.
5. Riwayat haid
1) Menarche, terjadi haid pertama kali, terjadi pada usia pubertasi yaitu sekitar 12 – 16
tahun.
2) Siklus haid, pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal adalah 28 hari,
tetapi bisa maju 3 hari atau mundur 3 hari.
3) Lama haid, biasanya antara 2 – 5 hari. Ada yang 1 – 2 hari diikuti darah sedikit-
sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari.
4) Keluhan yang di rasakan.
6. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinannya, lama perkawinan, sah atau tidak, sudah
berapakali menikah dan berapa jumlah anaknya.
7. Riwayat obstetri yang lalu
1) Riwayat kehamilan, ditanyakan keluhan, berapa kali periksa hamil, dimana ibu periksa
hamil dan di beri apa saja.
2) Riwayat persalinan, ditanyakan ibu melahirkan dimana, ditolong siapa bagaimana
caranya serta penyakit yang di alami selama melahirkan. Kemudian ditanyakan jenis
kelamin, berat badan lahir dan panjang bayinya.
3) Riwayat postnatal, ditanyakan ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa
banyak kontraksi uterus baik/tidak, asi sudah keluar apa tidak, ada luka jahitan atau
tidak.
8. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi : Berisi pemenuhan pola nutrisi ibu selama hamil
2) Eliminasi : Berisi frekuensi BAB & BAK selama hamil
3) Istirahat : Berisi berapa lama tidur selama hamil
4) Aktivitas : Berisi aktivitas ibu selama hamil
5) Hygiene : Berisi upaya ibu untuk menjaga kebersihan badan seperti mandi,
menggosok gigi, mencuci rambut selama hamil
9. Riwayat psikososial dan budaya
1) Psikologi, untuk mengetahui psikologi ibu terhadap kehamilannya.
2) Sosial, untuk mengetahui ibu tinggal dengan siapa saja.
3) Budaya, untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga
berhubungan dengan kebiasaan berobat, dll.
4) Spiritual, untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
b. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum = Baik / cukup / lemah
Kesadaran = Composmentis / somnolen / koma
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah = Normal ( 90/60 – 140/90 mmHg )
- Nadi = Normal ( 60 – 80 x/menit )
- Suhu = Normal ( 36,1 – 37,6 0C )
- Pernapasan/RR = Normal ( 16 – 24 x/menit )
LILA = Normal ( >23,5 cm )
BB = Normal ( naik 6,5 – 15 kg )

2. Pemeriksaan Fisik
Kepala = Rambut bersih, warna hitam, tidak ada benjolan abnormal
Wajah = Tidak pucat, tidak terdapat kloasma gravidarum, dan tidak odeme
Mata = Konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung = Tidak ada gangguan pernapasan
Mulut = Mukosa basah/lembab, lidah bersih, tidak ada caries gigi, dan stomastitis
Telinga = Tidak ada serumen yang berlebih, simetris
Leher = Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan vena jugularis
Dada = Simetris, tidak ada pembesaran abnormal, hiperpigmentasi areola normal,
puting menonjol belum ada pengeluaran kolostrum
Abdomen = Untuk mengetahui ada bekas luka operasi atau tidak. Pada kasus abortus
pembesaran uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan.
Genetalia = Pemeriksaan pembukaan serviks, inspekulo menilai ada/tidaknya perdarahan
dari cavum uteri, ostium uteri terbu ka atau tertutup, ada atau tidaknya jaringan
di ostium. Vagina toucher (VT) menilai portio masih terbuka atau sudah
tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri, tidak nyeri adneksa,
kavum doglas tidak nyeri (Husin Farid, 2014: 77)
Vulva = Untuk menilai perdarahan pervaginam dengan atau tanpa jaringan hasil
konsepsi
Anus = Untuk mengetahui apakah ada hemoroid
Ekstremitas= Tidak ada oedem pada ektremitas atas (tangan kanan dan kiri) dan
ekstrimitas bawah (kaki kanan dan kiri)

3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung pencegahan diagnosa seperti pemeriksaan
laboratorium (hemoglobin, golongan darah, protein urin, glukosa urine), pemeriksaan
USG (Jannah Nurul, 2012: 203)
2.3.2. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
a. Diagnosa
Merupakan diagnose yang ditegakkan bidan melalui berbagai data subjektif, objektif dan
pemeriksaan penunjang. Pada kasus abortus menggunakan G- papiah, Usia kandungan,
dengan abortus inkomplit.
b. Masalah
Masalah yang sering dialami ibu hamil dengan abortus adalah badan terasa lemas, nyeri
perut dan penglihatan berkunang-kunang.
Dx: Ny.” “ G..P..A.. UK…mgg, dengan abortus inkomplit
Ds: Ibu mengatakan terdapat pengeluaran darah dari kemaluan
Do: HPHT, HPL
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 120/80 mmHg Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,6˚C RR : 20x/menit
BB : kenaikan BB 8kg Lila : >23,5 cm
TB : >145 cm
2.3.3. Diagnosa/ Masalah potensial
Masalah adalah problem yang dialami ibu tetapi tidak termasuk kedalam kategori standar
nomenklatur diagnosa kebidanan, misalnya rasa cemas, dan problem ekonomi. Masalah
memerlukan penanganan yang dituangkan kedalam rencana asuhan.
2.3.4. Kebutuhan segera
Kebutuhan adalah suatu yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan klien, misalnya
kuretase, pendidikan kesehatan, dan promosi kesehatan
2.3.5. Rencana tindakan dan rasional
Pada langkah ini direncana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana
pelaksanaan dan evaluasi. Rencana ini disusun berdasarkan kondisi klien (diagnosa,
masalah dan diagnosa potensial) berkaitan dengan semua aspek asuhan kebidanan.
Rencana dibuat harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori
yang up to date serta evidance terkini serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan
dilakukan klien.
2.3.6. Pelaksanaan rencana tindakan
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas adalah mencakup rencana pelaksanaan yang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pemberian asuhan dapat dilakukan oleh bidan,
klien/ keluarga, atau tim kesehatan lainnya namun tanggung jawab utama tetap pada
bidan untuk mengarahkan pelaksanaannya. Asuhan yang dilakukan secara efisien yaitu
hemat waktu, hemat biaya, dan mutu meningkat
2.3.7. Evaluasi/follow up
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang
diberikan. Hasil evaluasi dapat menjadi data dasar untuk menegakkan diagnosa dan
rencana selanjutnya.Yang di evaluasi adalah apakah diagnosa sesuai, rencana asuhan
efektif, masalah teratasi, masalah telah berkurang, timbul masalah baru, dan kebutuhan
telah terpenuhi. Evaluasi asuhan kebidanan pada abortus inkomplit post kuretase antara
lain keadaan umum baik dan tanda-tanda vital normal, tidak ada tanda-tanda syok dan
perdarahan pada jalan lahir (Jannah Nurul, 2012)
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
Hari/Tanggal : Rabu, 26 Mei 2021
Pukul : 13.00 WIB
Oleh : Lailatul Maghfiroh
3.1.1. Data Subjektif
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ny “R” Nama : Tn “S”
Umur : 27 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kupang krajan kidul Alamat : Kupang krajan kidul
2. Keluhan Utama
Nyeri pada perut bagian bawah, sering kram, dan keluar darah sejak hari jumat tanggal
21/05/2021 ± ½ pembalut, kemudian pada hari minggu keluar darah kembali ± 1
pembalut penuh disertai gumpalan. Pada hari senin melakukan USG di RSUD Bhakti
Dharma Husada dan Hasil menunjukkan bahwa ibu mengalami abortus inkomplit dan
perlu dilakukan tindakan kuretase.
3. Riwayat kesehatan ibu
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular (HIV/AIDS, TBC, Hepatitis) menurun
(Diabetes, Hipertensi, Asma) menahun (Jantung, Ginjal) dan gemelli
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga ibu dan suami tidak memiliki riwayat penyakit menular (HIV/AIDS, TBC,
Hepatitis) menurun (Diabetes, Hipertensi, Asma) menahun (Jantung, Ginjal) dan
gemelli
5. Riwayat haid
HPHT : 13 April 2021
HPL : 20 Januari 2022
Menarche : 13 tahun
Lama Haid : 7 hari
Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
6. Riwayat perkawinan
Status menikah: Sah
Kawin ke 1 : Tahun 2011 lamanya 7 bulan, sebab pisah cerai
Kawin ke 2 : Tahun 2019 hingga sekarang
7. Riwayat obstetri yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas Anak KB


Tempat
N Mat
Suami Uk Penolong Jenis Penyulit bersali JK BB/PB Hidup
o i
n
Stk
40 Spon
1 1 Bidan - PMB - L 2700/49 10 th - 3
mgg tan B
bln
6-7
2 2 Abortus
mgg

8. Pola kebiasaan sehari-hari


Nutrisi : Ibu makan 3x sehari dengan porsi sedang dan isi piring berupa lauk
pauk, nasi serta sayur. Ibu minum 1,5 liter dalam sehari
Eliminasi : Ibu BAK ± 5x/hari. Ibu BAB ± 1x/hari
Istirahat : Ibu tidur ± 7-8 jam/hari
Aktivitas : Ibu melakukan pekerjaan rumah dan bekerja
Hygiene : Ibu mandi 2x/hari, menggosok gigi 2x/hari, mencuci rambut 4 hari
sekali
9. Riwayat psikososial dan budaya
a. Psikologis : Ibu dan keluarga merasa senang
dengan kehamilan saat ini dan menerima apapun jenis kelamin bayinya
b. Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya,
hubungan ibu dengan keluarganya baik
c. Spiritual : Ibu dan keluarga beribadah dengan
menunaikan sholat 5 waktu sebagai rasa syukur dan ketaatan dengan sang pencipta
d. Budaya : Ibu dan keluarga memiliki budaya 7
bulanan sebagai rasa syukur dengan kehamilannya
3.1.2. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum = Baik
Kesadaran = Composmentis
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah = 102/71 mmHg
- Nadi = 78 x/menit
- Suhu = 36,5 0C
- Pernapasan/RR = 20 x/menit
LILA = 27 cm
BB = 63 kg
TB = 169 cm
2) Pemeriksaan Fisik
Kepala = Rambut bersih, warna hitam, tidak ada benjolan abnormal
Wajah = Tidak pucat, tidak terdapat kloasma gravidarum, dan tidak odeme
Mata = Konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung = Tidak ada gangguan pernapasan
Mulut = Mukosa lembab, lidah bersih, tidak ada caries gigi, dan stomastitis
Telinga = Tidak ada serumen yang berlebih, simetris
Leher = Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan vena
jugularis
Dada = Simetris, tidak ada pembesaran abnormal, hiperpigmentasi areola
normal, puting menonjol belum ada pengeluaran kolostrum
Abdomen = tidak ada bekas luka operasi. Pembesaran uterus lebih kecil dari usia
kehamilan.
Genetalia = Pemeriksaan pembukaan serviks, inspekulo ada perdarahan dari
cavum uteri, ostium uteri tertutup, tidak ada jaringan di ostium. Vagina
toucher (VT) portio sudah tertutup, tidak teraba jaringan dalam kavum
uteri, tidak nyeri adneksa, kavum doglas tidak nyeri (Husin Farid, 2014:
77)
Vulva = Perdarahan pervaginam tanpa jaringan hasil konsepsi
Anus = Tidak ada hemoroid
Ekstremitas = Tidak ada oedem pada ektremitas atas (tangan kanan dan kiri) dan
ekstrimitas bawah (kaki kanan dan kiri)
3) Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 24-05-2021
Hemoglobin : 12.1 gr%
Leukosit : 7.44 /mm3
Eritrosit : 4.15x106 /mL
Hematokrit : 34.6%
Trombosit : 255.000/mm3
Plano test : Positif (+)
HIV : Non Reaktif
HbsAg : Non Reaktif
3.2. Analisa Data
Ny. “R” GIIP10001 UK 6-7 minggu dengan abortus inkomplit
3.3. Penatalaksanaan
1) Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan. Petugas tetap menjaga kebersihan
tangan.
2) Menggunakan APD yang sesuai. Petugas melindungi diri dengan APD yang sesuai
dan mencegah terjadi penularan dari petugas ke pasien maupun sebaliknya.
3) Melakukan observasi TTV, dan pemeriksaan dalam. Ibu bersedia untuk diobservasi.
4) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu. Ibu mengerti atas kondisinya
5) Memberikan ibu informasi mengenai persiapan yang harus dilakukan untuk tindakan
kuretase, seperti tindakan pemasangan infus. Ibu mengerti dan bersedia.
6) Memberitahukan ibu mengenai jadwal kuretase yang akan dilakukan. Ibu mengerti
akan jadwal tindakan kuretasenya.
7) Memberitahukan kepada ibu untuk mempersiapkan diri, baik itu mental maupun fisik
dan segala sesuatu mengenai tindakan kuretase. Ibu mengerti akan hal tersebut.
3.4. Catatan Perkembangan

No Tanggal Jam Catatan Perkembangan Paraf


1 26/05/2021 13.00 S: Nyeri pada perut bagian bawah, sering
kram, dan keluar darah sejak hari jumat
tanggal 21/05/2021 ± ½ pembalut,
kemudian pada hari minggu keluar darah
kembali ± 1 pembalut penuh disertai
gumpalan. Pada hari senin melakukan
USG di RSUD Bhakti Dharma Husada dan
Hasil menunjukkan bahwa ibu mengalami
abortus inkomplit dan perlu dilakukan
tindakan kuretase.
O: Keadaan Umum = Baik
Kesadaran = Composmentis
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah = 102/71 mmHg
- Nadi = 78 x/menit
- Suhu = 36,5 0C
- Pernapasan/RR = 20 x/menit
LILA = 27 cm
BB = 63 kg
TB = 169 cm
Inspekulo : Perdarahan dari cavum uteri,
ostium uteri tertutup, tidak ada jaringan di
ostium.
A: Ny. “R” GIIP10001 UK 6-7 minggu
dengan abortus inkomplit
P:
13.05 1) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada
ibu. Ibu mengerti atas kondisinya
13.08 2) Menganjurkan ibu untuk istirahat. Ibu
mengerti dan bersedia melakukannya
13.50 3) Memberitahukan ibu mengenai jadwal
kuretase yang akan dilakukan, yaitu pada
tanggal 27/05/2021 pukul 13.30. Ibu
mengerti akan jadwal tindakan
kuretasenya.
13.52 4) Memberikan ibu informasi mengenai
persiapan yang harus dilakukan untuk
tindakan kuretase, seperti tindakan
pemasangan infus. Ibu mengerti dan
bersedia.
13.54 5) Memberitahukan kepada ibu untuk
mempersiapkan diri, baik itu mental
maupun fisik dan segala sesuatu
mengenai tindakan kuretase. Ibu
mengerti akan hal tersebut.
2 27/05/2021 16.15 S : Ibu merasa tenang dan merasa sedikit
nyeri pada perut bagian bawah
O:
- Post kuret abortus inkomplit tanggal 27
mei 2021 pukul 13.40 - 14.15 WIB
Keadaan Umum = Baik
Kesadaran = Composmentis
Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah = 113/73 mmHg
2) Nadi = 82 x/menit
3) Suhu = 36,1 0C
4) Pernapasan = 22 x/menit
BAK : -
BAB : -
Pemeriksaan fisik
- Abdomen = TFU 1 Jari diatas sympisis
- Vulva = Perdarahan pervaginam ± 5 cc
- Ekstremitas = Tidak ada oedem pada
ektremitas atas (tangan kanan dan kiri)
dan ekstrimitas bawah (kaki kanan dan
kiri). Terpasang infus RL drip Oxytocin
2 ampul pada tangan sebelah kanan
A :P10011 dengan post kuretase abortus
inkomplit 2 jam
P:
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada
16.20 ibu. Ibu mengerti atas kondisinya
2) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
16.22 cukup. Ibu bersedia melakukannya
3) Melakukan observasi TTV. Ibu bersedia
16.24 untuk diobservasi.
4) Memberitahu ibu bahwa jaringan hasil
16.26 konsepsi akan dibawa ke laboratorium
untuk mengetahui adanya kelainan atau
tidak. Ibu mengerti
5) Menganjurkan ibu untuk buka puasa
19.00 dengan makan makanan gizi seimbang.
Ibu mengerti dan bersedia untuk
melakukannya
6) Memberikan terapi obat
- Asam Fenamat 3x1 500 mg
19.01 7) Mengatur tetesan infus. Infus RL drip
oxytocin 2 ampul 7 tpm
19.50 8) Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
seperti jalan ke kamar mandi. Ibu
19.52 mengerti penjelasan petugas dan bersedia
melakukannya.
3 28/05/2021 14.00 S : Ibu merasa tenang dan sudah tidak
merasakan nyeri pada perut bagian
bawah
O : Post kuret abortus inkomplit tanggal 27
mei 2021 pukul 13.40 - 14.15 WIB
Keadaan Umum = Baik
Kesadaran = Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah = 103/72 mmHg
Nadi = 80 x/menit
Suhu = 36,7 0C
Pernapasan = 22 x/menit
BAK : 4x
BAB : -
Flatus : +
Pemeriksaan fisik
- Abdomen = TFU 1 Jari diatas sympisis
- Vulva = Tidak ada perdarahan
- Ekstremitas = Tidak ada oedem pada
ektremitas atas (tangan kanan dan kiri)
dan ekstrimitas bawah (kaki kanan dan
kiri).
A : P10011 dengan post kuretase hari ke-1
14.10 P:
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada
14.15 ibu. Ibu mengerti atas kondisinya
2) Menganjurkan ibu untuk menjaga
personal hygiene. Ibu mengerti dan
14.17 bersedia melakukannya.
3) Menganjurkan ibu untuk makan makanan
yang bergizi seimbang. Ibu mengerti dan
14.19 bersedia melakukannya.
4) Menganjurkan ibu untuk melakukan
mobilisasi, seperti jalan kaki tanpa
bantuan. Ibu mengerti dan bersedia
14.21 melakukannya.
5) Menganjurkan ibu untuk tetap mematuhi
protokol kesehatan. Ibu mengerti dan
14.22 bersedia melakukannya.
6) Memberitahu ibu bahwa sesuai advice
dokter, ibu diperbolehkan KRS. Ibu
mengerti
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Dari data subjektif didapatkan bahwa Ny “R” datang ke RS BDH sejak tanggal 26 Mei
2021 dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah, sering kram, dan keluar darah
sejak hari jumat tanggal 21/05/2021 ± ½ pembalut, kemudian pada hari minggu keluar
darah kembali ± 1 pembalut penuh disertai gumpalan.
2) Pada data objektif yang dilakukan pada tanggal 26 mei 2021 didapatkan bahwa
kondisi ibu dalam batas normal. Inspekulo terdapat perdarahan dari cavum uteri,
ostium uteri tertutup, tidak ada jaringan di ostium. Vt Ø portio sudah tertutup, tidak
teraba jaringan dalam kavum uteri, tidak nyeri adneksa, kavum doglas tidak nyeri.
3) Pada analisa data didapatkan diagnosa aktual yaitu Ny “R” GIIP10001 UK 6-7 minggu
dengan Abortus inkomplit.
4) Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny “R” GIIP10001 UK 6-7 minggu dengan
Abortus inkomplit adalah Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu, memberikan ibu
informasi mengenai persiapan yang harus dilakukan untuk tindakan kuretase, seperti
tindakan pemasangan infus dan puasa pro kuretase, memberitahukan ibu mengenai
jadwal kuretase yang akan dilakukan, yaitu pada tanggal 27/05/2021 pukul 13.30,
memberitahukan kepada ibu untuk mempersiapkan diri, baik itu mental maupun fisik
dan segala sesuatu mengenai tindakan kuretase.
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, 2016. Ilmu Kebidanan Jilid III. Jakarta : Nusa Pustaka 

Sedgh G, Brearak J, Singh S, Bankole A, Popinchalk A, Ganatra B, et al. 2016. Abortion


incidence between 1990 and 2014: global, egional, and subregional levels and
trends. The Lancet Journals vol 388 No 10041 p258-267
Setyaningrum, erna dan Sugiarti. 2017. Buku Ajar Kegawatdaruratan Maternitas pada ibu

hamil, bersalin dan nifas. Yogyakarta : Indomedia Pustaka

Sukma, Febi dkk, 2017. Asuhan Kebidanan pada masa nifas. Jakarta. Fakultas Kedokteran

dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Walyani, E. S. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka. Baru

Yulaikha, Lili.2017. Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai