PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kompensasi
2
model AFG menyarankan bahwa kontrak intensif untuk manager tingkat bawah
masih diperlukan.
Wolfson (1985) mendukung pendapat bahwa pasar tenaga kerja tidak mampu
mengontrol kelalaian manager. Ia berpendapat bahwa meskipun tekanan pasar
dapat mengurangi permasalahan moral hazard, tetapi tidak bisa menghilangkan.
Jadi dapat di simpulkan bahwa meskipun kekuatan pasar membantu untuk
mengontrol tendensi manager untuk lalai, tetapi tidak dapat menghilangkannya,
sehingga kontrak kompensasi diperlukan.
1.1 Laba
3
1.3 Balanced Scorecard (BSC)
2.2 Insentif
Insentif adalah tambahan-tambahan imbalan diluar gaji atau upah
yang diberikan perusahaan. Insentif ini biasanya diberikan langsung
(bersama gaji) sebagai penghargaan akan kinerja karyawan. Program-
program insentif biasanya berdasarkan produktivitas, penjualan,
4
keuntungan, atau upaya pemangkasan biaya. Melalui insentif pula,
karyawan bisa termotivasi untuk lebih meningkatkan kemampuan diri.
2.3 Bonus
5
Pemberian kompensasi juga bisa menjadi alat untuk menseleksi karyawan terbaik
atau qualified. Jika kompensasi yang diberikan baik, maka karyawan yang qualified akan
bertahan. Begitupun sebaliknya, jika kompensasi yang diberikan tidak sesuai, maka
karyawan yang qualified akan pindah ke perusahaan lain yang dirasa lebih baik.
Begitupun dalam proses rekrutmen, nilai kompensasi yang baik akan membuat karyawan
yang berkualitas bersedia bekerja karena mereka tentu memiliki ‘nilai’ akan dirinya
sendiri.
Tujuan Penelitian
Landasan Teori
6
Ketika manajer akan keluar dari perusahaan, dia harus mempertimbangkan unexercisable
in the money stock option, manajer sebagai pemegang saham tidak dapat melakukan
exercise sampai dapat memenuhi persyaratan tertentu dan akan mengalami kerugian jika
meninggalkan perusahaan. Perusahaan baru yang akan menerima manajer tersebut harus
membayar tebusan kepada perusahaan lama. Jika nilai tebusan bagi eksekutif terlalu
besar maka perusahaan baru enggan untuk menebus eksekutif tersebut sehingga tingkat
turnover turun.
Hipotesis
H1: Kompensasi saham untuk eksekutif berhubungan negatif dengan voluntary executive
turnover atau semakin tinggi nilai intrinsic kompensasi saham maka semakin rendah
keinginan manajer untuk keluar dari perusahaan.
Metode Penelitian
7
Hasil dan Kesimpulan
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
Buku Akuntansi Keperilakuan: Teori dan Bukti Empris, Ratna Candra Sari
https://sleekr.co/blog/tujuan-dan-manfaat-kompensasi-karyawan/#:~:text=Pemberian
%20kompensasi%20karyawan%20oleh%20perusahaan,%2C%20dan%20memenuhi
%20peraturan%2Dperaturan.
https://glints.com/id/lowongan/jenis-kompensasi-perusahaan/#.X82-UtgzbIU
https://www.linovhr.com/bentuk-kompensasi-perusahaan-yang-diberikan-karyawan/
10