Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PLESSURIZED SOLVENT EXTRACTION (PSE) DAN

APLIKASINYA DALAM EKSTRAKSI BAHAN ALAM

Disusun Oleh:

Cindi Arwan Sukowati D1A200023

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS AL-AGHIFARI BANDUNG
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Tujuan praktikum
iniadalahmahasiswadapatmengidentifikasibeberapasenyawaorganiksepertialkohol,
aldehid,keton, hidrokarbon non aromatik, fenol, alkildan aril halida.

1.2 Prinsip
Prinsip
kerjapadapraktikuminiadalahmereaksikansampeldenganreagentertentusesuaidenga
ngugusfungsi yang akandiidentifikasi.

1.3 Reaksi
1.3.1 Uji Ritter
R3COH + KMnO4 → tidakbereaksi
R2COH + KMnO4 → RCOR + H2O + MnO2(s)
RCHO2OH + KMnO4 → RCOH + H2O + MnO2(s)
1.3.2 UjiIodoform
RCH(OH)CH3 + 4I2 + 6NaOH → RCOONa + 5NaI + 5H2O + CHI3
1.3.3 UjiTollens

1.3.4 Uji Schiff Fuschin


1.3.5 Uji Baeyer
3CH3CHCHCH3 + 2KMnO4 + 4H2O → 3CH3CH(OH)CH(OH)CH3 +
2MnO4 + 2KOH
1.3.6 UjiFerriKompleks
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kimia organik, gugus fungsional adalah substituen atau bagian
spesifik dan molekul yang bertanggung jawab terhadap karakteristik reaksi kimia
dari molekul-molekul tersebut. Gugus fungsional yang sama akan mengalami
reaksi kimia yang sama atau serupa tanpa menghiraukan ukuran molekulnya. Hal
ini memungkinkan untuk memprediksi secara sintesis reaksi kimia dan prilaku
senyawa kimia serta desain sintesis kimianya. Reaktivitas gugs fungsional dapat
dimodifikasi oleh gugs fungsional lain di sekitar. Dalam sintesis organik,
interkonversi gugus fungsional adalah salah satu tipe dasar transformasi. Gugus
fungsi merupakan kumpulan atom yang melekat pada senyawa dan memiliki
fungsi memberikan sifat yang khas pada sifat fisik serta kimia. Senyawa organik
mempunyai gugus yang sama akan ditempatkan pada deret homolog yang sama.
Tujuan dari identifikasi untuk mengenali gugus fungsi tertentu yang dimilikinya
namun ada juga beberapa senyawa yang memiliki gugus fungsi berbeda dapat
memiliki sifat yang sama. Gugus fungsi yang dalam senyawa organik yaitu
alkohol, aldehida, keton, asam karboksilat, amina, eter, dan ester (Ulfah dkk,
2014).

Dalam identifikasi alkohol gugus atom tertentu dalam molekul senyawa


organik dapat ditentukan dari sifat fisika dan kimianya. Gugus tersebut dinyatakan
sebagai gugus fungsi. Adanya gugus –OH atau hidroksil adalah ciri khas alkohol
dan fenol. Tergantung pada sifat atom karbon tempat gugus –OH melekat.
Alkohol digolongkan menjadi 3 kelas yaitu alkohol primer, alkohol sekunder, dan
alkohol tersier. Etanol merupakan alkohol primer yang memiliki dua atom karbon
termasuk alkohol rantai tunggal (alifatik) dengan rumus kimia C2H5OH. Heksanol
merupakan golongan alkohol primer yang memiliki 6 atom karbon dengan rumus
kimia CH3(CH2)5OH Adapun cara untuk mengidentifikasi senyawa yang
mengandung alkohol dapat dilakukan dengan uji lucas, reaksi esterifikasi, reaksi
iodoform, reaksi oksidasi kalium dikromat (K 2Cr2O7) dan dengan tes ferri klorida
(Jamaliah, 2011).
Oksidasi dengan kalium dikromat untuk mengetahui adanya alkohol
primer dan sekunder pada suatu senyawa dan membedakan alkohol primer dan
alkohol tersier. Dengan menggunakan dikromat yang diasamkan, alkohol primer
dioksidasi menjadi aldehida dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi asam
karboksilat, alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton, sedangkan alkohol tersier
tidak dioksidasi. Jika terjadi oksidasi, warna jingga dari kalium dikromat berubah
menjadi hijau. Fourier Transform Infra Red (FTIR) setiap senyawa yang memiliki
ikatan kovalen, baik senyawa organnik maupun senyawa anorganik, akan
menyerap berbagi frekuensi radiasi elektromagnetik dalam daerah spektrum
inframerah. Prinsip FTIR adalah setiap molekul memiliki spektrum inframerah
tertentu yang dapat dibedakan dari spektrum molekul lain. Molekul senyawa
tersebut menyerap radiasi elektromagnetik yang khusus shingga memiliki
spektrum inframerah tertentu yang dapat dibedakan dari spektrum molekul lain.
GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrosfotometri) atau kromatografi gas-
spektroskopi massa adalah teknik analisis yang menggabungkan dua metode
analisis yaitu kroomatografi gas dan spektroskopi massa. Prinsip dasar GC-MS
adalah metode analisis sampel terpisahkan secara fisik menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil (Jamaliah, 2011).

Aldehid merupakan suatu senyawa dengan gugus karbonil yang terikat


pada ujung molekulnya. Aldehid tidak mempunyai isomer posisi karena gugus
fungsi aldehid terletak diujung rantai C. Isomer pada aldehid terjadi karena
adanya cabang dan letak cabang, jadi merupakan isomer struktur. Isomer aldehid
mulai terdapat pada suku keempat yaitu butanal. Aldehid yang paling sederhana
adalah metanal (H2CO) yang lebih dikenal dengan nama formaldehid. Sintesis
aldehid dapat dilakukan dengan reaksi oksidasi alkohol primer. Alkohol yang
mempunyai sekurang-kurangnya satu atom hidrogen dapat dioksidasi menjadi
senyawa karbonil. Oksidasi alkohol akan menghasilkan senyawa aldehid. Selain
oksidasi alkohol primer, metode lain yang digunakan untuk sintesis aldehida
adalah oksidasi glikol dengan periodat, dan hidrasi terhadap alkuna. Oksidasi
alkohol menyebabkan hilangnya satu atau lebih atom hidrogen-ἀ yaitu atom
hidrogen yang terikat pada atom karbon mempunyai gugus –OH. Alkohol primer
mempunyai dua hidrogen-ἀ yang jika salah satunya dilepaskan akan membentuk
aldehida. Pada pembuatan aldehida melalui oksidasi alkohol primer, pereaksi yang
biasanya digunakan adalah piridinium klorokromat (PCC) dengan pelarut
diklorometana pada suhu kamar (Damayanti dan Jaslin, 2016). Sedangkan
memiliki nama lain alkanon. Aldehid dan keton mempunyai rumus molekul sama
tetapi gugus fungsinya berbeda (Wiranata, 2014).

Asam karboksilat atau Asam alkanoat adalah golongan asam organik


alifatik yang memiliki gugus karboksil (biasa dilambangkan dengan –COOH).
Semua asam alkanoat adalah basa lemah. Dalam pelarut air sebagian molekulnya
terionisasi dengan melepas atom hidrogen menjadi ion H+.Esterifikasi juga dapat
didefinisikan sebagai reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Esterifikasi
dapat dilakukan dengan menggunakan katalis enzim (lipase) dan asam anorganik
(asam sulfat atau asam klorida), dengan berbagai variasi alkohol biasanya
metanol, etanol, 1-propanol, 1-butanol,amyl pentanol dan lain-lain. Asam
anorganik yang digunakan sebagai katalis akan menyebabkan asam karboksilat
mengalami konjungasi sehingga asam konjugat dari asam karboksilat tersebut
berperan sebagai substrat (Kusumawati dkk, 2015). Ester asam karboksilat
mengandudung gugus –CO2R dan R, dapat berupa alkil maupun aril.gliserol ester
oleat merupakan senyawa turunan asam karboksilat yang dihasilkan dari proses
esterifikasi gliserol dengan asam lemak oleat (Wahyuni, 2017).
Amina adalah senyawa organik yang merupakan turunan dari ammonia,
amina mengandung atom-atom nitrogen trivalen, yang terikat pada satu atom
karbon atau lebih. Dalam bidang farmasi amina banyak dikenal sebagai senyawa
yang mempunyai aksi farmakologi. Amina secara umum dikelompokkan dalam
tiga jenis yaitu RNH2, R2NH atau R3n. Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan
hewan, dan banyak amina yang mempunyai keaktivan faali misalnya
norepinafrina dan epinafrina (adrenalina). Suatu nitrogen amina dapat memiliki
empat gugus yang terikat padanya. Dalam hal ini nitrogen merupakan bagian dari
suatu ion positif. Jika satu atau lebih terikat pada N adalah H maka senyawanya
disebut garam amina. Jika yang terikat keempatnya adalah alkyl atau aril tanpa
ada H pada N maka senyawanya disebut garam ammonium kuartener. Kelompok
senyawa amina karakteristik dengan adanya atom nitrogen yang memiliki
sepasang elektron bebas. Pasangan elektron ini berperan penting dalam reaktivitas
dan sifat fisis senyawa amina (Aisyah, 2013).
Sintesis amina melalui alkilasi amonia dimana garam amina primer
dipreparasi dari amonia dan alkil halida melalui reaksi substitusi nukleofilik.
Penanganan selanjutnya dengan basa menghasilkan amina primer. Akan tetapi,
metode ini kurang disukai kareproduk alkilasi yang diperoleh beragam.
Bervariasinya produk disebabkan oleh pengulangan alkilasi oleh alkil oleh alkil
halida terhadap amonia dan produk alkilasi yang sudah terbentu. Sehingga pada
saat yang bersamaan dapat dihasilkan amina primer, sekunder dan tersier.
Kemudian alkilasi dan reduksi ion azida yang baik untuk sistesis amina primer.
Kemudian reduksi senyawa nitro untuk mereduksi gugus nitro S pada cincin
aromatik untuk menghasilkan gugus amina (Aisyah, 2013).
Dalam identifikasi gugus fungsi Alkohol terdapat uji ritter dan uji
iodoform yang berfungsi untuk membedakan alkohol primer, alkohol sekunder,
dan alkohol tersier (Eddy dkk, 2018). Kemudian reagen Tollens digunakan untuk
membedakan gugus karbonil keton dan aldehid (Arum dkk, 2012).
BAB III
METODE

3.1 Alat
1.

3.2 Bahan
1.

3.3 Prosedur
1.
BAB IV
HASIL &PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kimia organik II ini, dilakukan percobaan tentang
identifikasigugusfungsi.
BAB V

KESIMPULAN

Padapraktikuminididapatkanhasilyaitu
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah.2013.Senyawa Organik MONOFUNGSI. Makassar: Alaudin University


Press.

Arum YP, Supartono, Sudarmin.2012. Isolasi dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak
Daun Kersen (Muntigia calabura). Jurnal MIPA, Volume 35, Nomor
2.

Damayanti Latifah Adelina dan Jaslin Ikhsan.2016.Augmented Chemistry Aldehid


dan Keton (Buku Pengayaan Berbasis Augmented Reality dengan
Sistem Operasi Android). Yogyakarta : AR-Media.

Eddy Diana Rakhmaaty, Sanidya Saraswati B, dan Rustaman.2018. Uji


Fotokatalisis Reduksi Benzaldehida Menggunakan Titanium
Dioksida Hasil Sintesis.Journal of Science Education Volume 2,
Nomor 2, 158-162.

Jamaliah Mustaofidatul.2011. Sintesis Etanol Melalui Reaksi Hidrogenasi Heksil


Asetat dengan dengan Menggunakan Berbagai Katalis.Skripsi:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Kusumawati Avelsia Kusumawati, Kusoro Siadi, dan Edy Cahyono.2015 Reaksi


Esterifikasi Butanol Dengan Asam Asetil Asetat Terkatalisis Zr4+
Zeolita Beta (Cocos nucifera). Indonesian Journal of Chemical
Science Volume 4 Nomor 3.

Ulfah Maria, Subandi, dan Munzil.2017.Miskonsepsi pada Materi Gugus Fungsi


dan Potensi Strategi Konflik Kognitif Berbasis Multipel Representasi
dalam Memperbaikinya. Jurnal Pembelajaran Kimia Volume 2, No.
2.

Wahyuni S.2017. Sifat Fisik-Kimia Produk Esterifikasi Berbahan Gliserol Hasil


Samping Biodeiesel pada Berbagai Tingkat Kemurnian. Jurnal
Agroindustri Halal Volume 3, Nomor 2.

Wiranata Winda.2014. Perbandingan Hasil Pembelajaran Kooperatif Tipe


Structured Dyadic Methods (SDM) dan Tipe Think Pair Share (TPS)
pada Materi Senyawa Turunan Alkana Menggunakan Media
Pembelajran Molymod Pelampung Pancing. Skripsi: Universitas
Bengkulu.
LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2
Hasilujiritter Hasilujiiodoform

Gambar 3 Gambar 4
Hasiltollens Hasilujischiff-fuschin

Gambar 5 Gambar 6
Hasiluji Baeyer Hasilujiferrikompleks

Anda mungkin juga menyukai