Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 11

PUTRI NABILA CHAERUNISA

2014290044

MATA KULIAH : AGAMA ISLAM

TUGAS

1. Jelaskan pengertian pernikahan menurut bahasa dan istilah!


2. Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh 4 macam hukum pernikahan menurut
agama islam!
3. Tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga sakinah, mawadha, warohmah.
Jelaskan maksudnya dan berikan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-
hari!
4. Bagaimana kriteria mencari pasangan hidup menurut agama islam?
5. Siapa saja wanita mukhrim yang haram dinikahi menurut agama islam?
6. Buatlah 2 soal kasus dan jawabannya tentang tahalaq/perceraian!

JAWAB

1. Menurut bahasa, nikah berarti penggabungan dan pencampuran. Sedangkan


menurut istilah syari‟at, nikah berarti akad antara pihak lakilaki dan wali perempuan
yang karenanya hubungan badan menjadi halal. Jadi, hubungan badan itu tidak boleh
dilakukan hanya dengan izin semata.
2. 1. Wajib
Seseorang bisa diwajibkan menikah tatkala hasratnya untuk menikah sudah muncul
dan sudah sulit baginya menghindari zina. Bagi mereka yang secara finansial sudah
berkemampuan untuk menikah hukumnya wajib menikah.

2. Sunah dan Mubah


Menikah bisa menjadi sekedar sunah saja hukumnya. Hal ini berlaku jika seseorang
sudah mampu namun belum merasa takut jatuh kepada zina. Dimubahkan juga bagi
seseorang untuk menikah tatkala tidak ada hal apapun yang menuntutnya untuk
menikah dari segi finansial, biologis, dan usia, dan terhindar dari kemungkinan
terjadinya kezaliman.

3. Makruh
Bagi orang yang tidak punya penghasilan sama sekali dan tidak sempurna
kemampuan untuk berhubungan seksual. Maka hukumnya makruh bila menikah.

Nastiti Edi Utami 1


4. Haram
Hukum haram dalam pernikahan bisa muncul dikarenakan banyak hal, diantaranya
adalah jika seseorang tidak mampu secara finansial dan sangat besar kemungkinannya
tidak bisa menafkahi keluarganya kelak. Pernikahan bisa juga haram hukumnya jika
tidak ada kemampuan berhubungan seksual.

Pernikahan juga bisa menjadi haram jika syarat sah dan kewajiban tidak terpenuhi
bahkan dilanggar. Ada banyak klasifikasi nikah yang diharamkan dalam Islam seperti
nikah mut'ah (sejenis kawin kontrak) dan nikah syighar (seperti barter). Indikasi
terjadinya kezaliman dalam rumah tangga juga bisa menyebabkan pernikahan menjadi
haram untuk dilakukan.

Agama Islam juga turut memberi tips bagaimana menentukan kriteria calon pasangan
yang ideal. Hal yang manusiawi dalam memilih calon istri atau suami biasanya lebih
cenderung kepada unsur dzahiriah, seperti mencari yang cantik atau tampan, sudah
memiliki pekerjaan tetap dan baik secara nasab.

Kriteria tersebut memang tidak dinafikan oleh syariat Islam, bahkan sangat
diperbolehkan menaruh kriteria-kriteria tersebut. Namun, di antara sifat-sifat tadi, ada
yang lebih utama untuk dijadikan patokan, yakni kesungguhan dan konsistensi
seseorang dalam beragama Islam.

"Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: Perempuan itu dinikahi
karena empat hal, karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Maka
perhatikanlah agamanya kamu akan selamat." (HR Bukhari dan Muslim)

Ustaz Firman menjelaskan, perlu digaris bawahi bahwa penyebutan kriteria dalam
redaksi hadis di atas bukanlah urutan yang disyariatkan oleh agama. Melainkan
sekedar penyebutan kebiasaan manusia dalam menyebutkan kriteria calon yang
hendak dinikahinya.

"Maka jika seorang pria telah memilih perempuan yang shalihah sebagai calon
penadampingnya, sesungguhnya dia telah berusaha untuk menyelamatkan dirinya
sendiri dan keluarganya kelak," ujar Ustaz Firman dalam bukunya.
3. - Sakinah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ketenangan, ketentraman,
aman atau damai. Lawan kata dari ketentraman atau ketenangan adalah keguncangan,
keresahan, kehancuran. Sebagaimana arti kata tersebut, keluarga sakinah berarti
keluarga yang didalamnya mengandung ketenangan, ketentraman, keamanan, dan
kedamaian antar anggota keluarganya. Keluarga yang sakinah berlawanan dengan
keluarga yang penuh keresahan, kecurigaan, dan kehancuran.

- Mawaddah berasal pula dari bahasa Arab yang artinya adalah perasaan kasih
sayang, cinta yang membara, dan menggebu. Mawaddah ini khususnya digunakan
untuk istilah perasaan cinta yang menggebu pada pasangannya. Dalam islam,
mawaddah ini adalah fitrah yang pasti dimiliki oleh manusia. Muncul perasan cinta
yang menggebu ini karena hal-hal yang sebabnya bisa dari aspek kecantikan atau
Nastiti Edi Utami 2
ketampanan pasangannya, moralitas, kedudukan dan hal-hal lain yang melekat pada
pasangannya atau manusia ciptaan Allah, Adanya perasaan mawaddah pastinya
mampu membuat rumah tangga penuh cinta dan sayang. Tanpa adanya cinta tentunya
keluarga menjadi hambar. Adanya cinta membuat pasangan suami istri serta anak-
anak mau berkorban, mau memberikan sesuatu yang lebih untuk keluarganya.
Perasaan cinta mampu memberikan perasaan saling memiliki dan saling menjaga.

-Kata Rahmah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ampunan, rahmat,
rezeki, dan karunia. Rahmah terbesar tentu berasal dari Allah SWT yang diberikan
pada keluarga yang terjaga rasa cinta, kasih sayang, dan juga kepercayaan. Keluarga
yang rahmah tidak mungkin muncul hanya sekejap melainkan muncul karena proses
adanya saling membutuhkan, saling menutupi kekurangan, saling memahami, dan
memberikan pengertian.Rahmah atau karunia dan rezeki dalam keluarga adalah
karena proses dan kesabaran suami istri dalam membina rumah tangganya, serta
melewati pengorbanan juga kekuatan jiwa. Dengan prosesnya yang penuh kesabaran,
karunia itu pun juga akan diberikan oleh Allah sebagai bentuk cinta tertinggi dalam
keluarga.

4. 1. Pilihlah Jodoh yang Baik Agamanya, Yakni Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Agama seharusnya dijadikan kriteria utama ketika seseorang menentukan pasangan hidup.
Jika tidak dapat mendapatkan tiga kriteria lainnya yang sudah ditetapkan Nabi SAW diatas,
minimal harus mendapat satu kriteria ini. Orang yang baik agamanya pastinya memiliki
tingkat ketaqwaan yang tinggi. Sehingga akan membawa keluarga yang taat pada aturan
Allah dan Rasul-Nya.
2. Enak Dipandang Karena Kecantikan atau Ketampanannya
Tidak dapat dipungkiri jika faktor fisik juga menjadi salah satu kriteria ketika memilih
pasangan. Hal ini juga diperbolehkan oleh Rasulullah SAW karena menjadi salah satu faktor
penunjang kehidupan keluarga. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan, yaitu
untuk menciptakan ketentraman dalam hati.
Dalam taaruf pun Islam menetapkan agar keduanya saling melihat ketika hendak dilamar. 
Sehingga baik laki-laki maupun perempuan dapat mempertimbangkan wanita yang yang
hendak dilamarnya dari segi fisik.
3. Nasabnya atau Silsilah Keturunannya
Seorang dan wanita juga dianjurkan untuk meminang atau menerima pinangan dengan
terlebih dahulu mengetahui tentang nasabnya (silsilah keturunannya). Pasalnya keluarga
berperan besar dalam mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang. Jika keluarganya
baik, maka dapat dipastikan anak-anaknya juga seseorang yang baik.
4. Setara Hartanya
Rasulullah juga menganjurkan agar memilih pasangan hidup yang setara dalam agama dan
status sosialnya. Tidak dipungkiri banyak pernikahan yang tidak langgeng karena perbedaan

Nastiti Edi Utami 3


ini. Salah satu hikmah dari anjuran ini ialah kesetaraan dalam agama dan kedudukan sosial
dapat menjadi faktor kelanggengan rumah tangga.
Pada zaman Nabi hal ini pernah terjadi, dimana   Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu dari
kalangan biasa dinikahkan dengan Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha.  wanita terpandang
dan cantik. Hasilnya  pernikahan mereka pun tidak berlangsung lama. Namun dari keempat
kriteria ini faktor agama lah yang seharusnya di dahulukan. Wallahu a’lam.

5. Diharamkan karena keturunan


a. Ibu, nenek dan seterusnya keatas
b. Anak perempuan, cucu, dan seterusnya ke bawah
c. Saudara perempuan sekandung, seayah, atau seibu
d. Bibi (saudara ibu, baik sekandung atau perantaraan ayah/ibu)
e. Bibi (saudara ayah, baik sekandung atau dengan perantara ayah/ibu)
f. Anak perempuan dari saudara laki-laki terus ke bawah
g. Anak perempuan dari saudara perempuan terus ke bawah
Diharamkan karena susuan
a. Ibu yang menyusui
b. Saudara perempuan yang mempunyai hubungan susuan
Diharamkan karena suatu perkawinan
a. Ibu istri (mertua) dan seterusnya ke atas, baik ibu dari keturunan maupun susuan
b. Anak tiri (anak istri yang dikawin dengan suami lain), jika sudah campur
dengan ibunya
c. Istri ayah dan seterusnya ke atas
d. Wanita-wanita lainnya yg pernah dinikahi ayah, kakek, sampai ke atas
e. Istri anaknya yang laki-laki (menantu dan seterusnya)
Diharamkan untuk sementara
a. Pertalian nikah, yaitu perempuan yang masih berada dalam ikatan pernikahan,
sampai bercerai dan habis masa idahnya.
b. Thalaq bain kubra, yaitu perempuan yang di Thalaq dengan Thalaq tiga, haram
dinikahi oleh bekas suaminya, kecuali telah dinikahi oleh laki-laki lain serta
telah digauli.
c. Menghimpun dua perempuan bersaudara, kecuali salah satu dicerai atau
meninggal.
d. Mempunyai istri lebih dari empat

Nastiti Edi Utami 4


e. Berlainan agama, kecuali perempuan itu masuk islam.

6.

Nastiti Edi Utami 5

Anda mungkin juga menyukai