Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KB 3 - MODUL 7 | ROY S.

MAHAJANI – SMAN 1 ASPARAGA - GORONTALO

Best Practice

LEMASI BAPERVICON TINGKATKAN EFEKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DIMASA


PANDEMI COVID 19

Disusun Oleh : Roy S. Mahajani, S.Pd.

PENDAHULUAN

Pandemi corona atau COVID-19, saat ini menjadi isu yang serius bagi semua negara di belahan dunia,
tanpa terkecuali Indonesia. Indonesia merupakan  negara di kawasan asia tenggara yang terdampak
COVID-19, meskipun pada awalnya banyak yang mengatakan bahwa iklim di negara kita aman dari
COVID-19. Akan tetapi hingga saat ini jumlahnya terus mengalami peningkatan, sebagaimana data yang
dirilis oleh gugus tugas penanganan COVID-19 per tanggal 25 Agustus tahun 2020 pasien  terkonfirmasi 
positif  bertambah  2.447  menjadi  157.859,  pasien sembuh 1.807 sehingga total dari sebelumnya
menjadi 112.867 dan kasus meninggal  dunia mengalami penambahan sebanyak 99 orang sehingga total
kasus menjadi 6.858 orang.

Subhi (2020) pandemi ini memberikan dampak  yang sangat serius dan masif hampir  diseluruh  aspek 
kehidupan,  baik dalam aspek  sosial, ekonomi, politik dan pendidikan.  Aspek   pendidikan   termasuk
yang terdampak sangat kompleks, karena pembelajaran yang semestinya dilaksanakan secara normal
dengan  adanya  interaksi  antara guru dan siswa di kelas,  semuanya berubah  total,  sejak bulan Maret
pembelajaran diseluruh level jenjang  pendidikan  dilaksanakan  secara  online atau pembelajaran jarak
jauh (PJJ). Dipastikan bahwa target  kurikulum  tidak  dapat  tercapai 100%. Kemendikbud menghimbau
kepada seluruh sekolah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai usaha untuk
memutus rantai menularnya COVID-19, keputusan tersebut tertuang  dalam  instruksi  presiden  melalui
mendikbud   dengan surat   edaran  Nomor  4 Tahun 2020  tentang pelaksanaan pendidikan  dalam 
masa  darurat  COVID-19.  Selanjutnya dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tahun 2020, dalam
ketentuan umum disebutkan bahwa satuan pendidikan yang berada di daerah zona kuning, orange dan
merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan
pembelajaran jarak jauh (PJJ).

SMAN 1 Asparaga Kab. Gorontalo merupakan sekolah yang berada di wilayah zona orange, sehingga
pembelajaran harus dilaksanakan secara daring. Berdasarkan hasil pengamatan tentang efektivitas
pembelajaran online diberbagai sekolah dimasa pandemi COVID-19, khususnya di  SMAN 1 Asparaga
Kab. Gorontalo menunjukkan bahwa hampir sebagian besar siswa dan guru bahkan orang tua mengeluh
tentang pembelajaran online, hal itu muncul dikarenakan terdapat beberapa masalah yang secara umum
dapat digolongkan dalam  beberapa  aspek seperti kemampuan teknis, ketersedian alat, jaringan 
internet,  pembiayaan,  interaksi  dan motivasi dalam pembelajaran. Kemudian bagaimana  upaya
menjaga  mutu  pendidikan  dimasa  pandemi  seperti  saat  ini,  agar pembelajaran tetap efektif,  jika 
kondisi  pembelajaran  yang  tidak  efektif  ini  dibiarkan  berlarut-larut  maka  akan  menjauhkan 
pendidikan  dari  standar  mutu  yang harus dimiliki. Astini (2020) menjelaskan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi sangat membantu dalam pembelajaran di masa Pandemi COVID-19. 

Kemajuan teknologi informasi yang sudah sangat maju saat ini, internet bisa menghubungkan siswa
dengan guru melalui laman e-learning, whatsapp group, google classroom, google doc atau google form,
TUGAS KB 3 - MODUL 7 | ROY S. MAHAJANI – SMAN 1 ASPARAGA - GORONTALO

zoom, dan lain-lain.  Dalam kondisi demikian maka sekolah dituntun untuk melakukan berbagai upaya
diantaranya :

1. Penggunaan platform Learning Management System,  secara masif untuk menjaga tetap


berjalannya pembelajaran secara efektif.
2. Guru dituntut untuk beradaptasi cepat dalam menyiapkan materi ajar, instrumen penilaian serta
membuat laporan perkembangan belajar siswa secara online.
3. Mencari solusi dalam memantau efektivitas belajar siswa, serta produktivitas guru.
4. Mencari solusi kegiatan penunjang pembelajaran lain seperti peminatan pasca kelulusan,
penerimaan siswa baru, dalam kondisi pandemi hal ini merupakan salah satu masalah baru bagi
sekolah.

Dari berbagai permasalahan yang muncul terkait dengan rendahnya efektivitas pembelajaran dimasa
pandemi COVID-19 sebagaimana dikemukakan diatas, SMAN 1 Asparaga berupaya untuk
menerapkan Lemasy Bapervicon yang merupakan singkatan dari “Learning Management
System Berbasis Quiper dan Video Conference”,   untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Learning Management System adalah teknologi yang dikembangkan khusus untuk
mengelola sistem pembelajaran online, selanjutnya Quiper adalah merupakan salah satu
platform Learning Management System yang menyediakan layanan pembelajaran daring secara gratis
pada jenjang SMP dan SMA, selama masa pandemi COVID-19. Sedangkan video conference adalah
adalah teknologi yang memungkinkan pengguna yang berada pada lokasi yang berbeda untuk
mengadakan pertemuan tatap muka tanpa harus pindah ke satu lokasi bersama. Secara umum dapat
diartikan bahwa Lemasy Bapervicon merupakan penerapan learning management system berbasis
Quiper yang digunakan untuk pembelajaran daring, dikombinasikan dengan video conference yang
digunakan untuk pembelajaran tatap muka secara virtual. Kombinasi pemanfaatan learning management
system berbasis Quiper dan video conference menggunakan konsep blended learning  yang memadukan
antara pembelajaran tatap muka secara virtual dengan pembelajaran daring dan praktek. Dengan
diterapkannya Lemasy Bapervicon di SMAN 1 Asparaga, diharapkan mampu meningkatkan efektivitas
dan mutu pembelajaran, meskipun dalam kondisi pandemi pembelajaran yang dilaksanakan di SMAN 1
Asparaga tetap efektif.

 Deskripsi Metode Layanan PJJ

SMAN 1 Asparaga berlokasi di Jl. SMS Adudu Nantu Kec. Asparaga, Kab. Gorontalo, didirikan sejak
tahun 2010, dengan nilai akreditasi C. Dari tahun ke tahun SMAN 1 Asparaga terus mengalami
penambahan jumlah siswa mulai dari 95 siswa diawal berdiri pada tahun 2010, saat ini jumlah siswa
SMAN 1 Asparaga telah mencapai 469. Sedangkan jumlah guru dan karyawan di SMAN 1 Asparaga saat
ini sebanyak 24 orang.

Dalam kondisi pandemi COVID-19 sudah barang tentu memberikan dampak yang cukup signifikan
terhadap pembelajaran, sehingga program-program pembelajaran baik akademik maupun non akademik
tidak dapat terlaksana secara efektif, sebab Kab. Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang
termasuk dalam zona orange. Sehingga banyak aktifitas kehidupan masyarakat Kab. Gorontalo yang
tidak dapat berjalan secara normal, terutama pada aspek pendidikan. Menyikapi kondisi yang demikian
SMAN 1 Asparaga berupaya menyiapkan langkah-langkah strategis agar pembelajaran tetap berjalan
efektif. LPPKS (2020) Menyatakan bahwa dalam menyikapi pembelajaran dimasa pandemi COVID-19
kepala sekolah setidaknya melakukan 3 langkah strategis antara lain : Langkah perencanaan, langkah
pelaksanaan dan langkah evaluasi. Adapun langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh SMAN 1
Asparaga diantaranya adalah :

1. Tahap Persiapan.

Melakukan koordinasi efektif dengan dinas pendidikan, komite, guru dan staf sekolah. Update informasi
resmi untuk dibagikan kepada komite, guru, karyawan, paguyuban orang tua. Membuat surat tugas
TUGAS KB 3 - MODUL 7 | ROY S. MAHAJANI – SMAN 1 ASPARAGA - GORONTALO

kepada guru untuk pembelajaran daring. Membuat surat pemberitahuan/edaran (online) kepada orang
tua tentang pelaksanaan pembelajaran daring. Mendata kemampuan guru terkait penguasaan media
pembelajaran daring (Wa, Fb, Webex, Zoom, Google Classroom, dll). Merancang solusi untuk guru dan
murid yang mengalami hambatan dalam penggunaan media pembelajaran daring (pelatihan singkat,
pendampingan teman sejawat, belajar mandiri, home visit, dll). Mendata kepemilikan fasilitas
pembelajaran daring peserta didik (komputer, HP, kuota internet, dll). Merevisi RKAS sesuai regulasi
yang berlaku (Revisi juknis BOS reguler/SE terkait) Permendikbud No 19 Tahun 2020 dan SE No 4
Tahun 2020. Meminta guru membuat perencanaan pembelajaran daring (harian/mingguan/yang
disepakati sehingga orang tua paham apa yang harus dilakukan). Mendelegasikan kepada guru untuk
sosialisasi pelaksanaan pembelajaran daring dan media yang digunakan kepada orang tua peserta didik.
Meminta guru menyiapkan atau menyusun bahan ajar/tugas yang akan diunggah atau didistribusikan
kepada peserta didik. Meminta guru untuk mengirim/mengunggah bahan/media pembelajaran berupa
modul, tutorial,video,latihan soal, dan lembar kerja ke dalam media yang telah disepakati.

2. Tahap Pelaksanaan.

Memberi arahan guru agar memberikan penjelasan atas pertanyaan/tugas yang disampaikan kepada
orangtua/murid. Memberi arahan guru untuk memeriksa dan melakukan evaluasi atas proses
pembelajaran dari rumah untuk mendapatkan umpan balik hasil pembelajaran. Memberi arahan guru
untuk memberikan umpan balik ragam penugasan yang telah diselesaikan siswa. Mengagendakan
koordinasi/rapat online secara rutin dengan seluruh guru dan staf sekolah secara intensif melalui media
(WAG, telegram, webex, zoom, dll) tentang perkembangan pelaksanaan pembelajaran daring. Menjalin
komunikasi intensif sesama kepala sekolah (MKKS) untuk belajar dari pengalaman komunitas sejawat.
Melibatkan pihak-pihak terkait (Pengawas sekolah, komite sekolah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat)
dalam rangka membangun kepercayaan bersama memantau kesehatan guru/peserta didik melalui WAG
atau media lain yang dikelola oleh wali kelas. Memberikan informasi perkembangan positif tentang
pandemi Covid-19 dan tips-tips untuk hidup sehat kepada guru, orangtua, maupun murid.

3. Tahap Evaluasi.

Memberikan umpan balik kepada guru terkait tugas pembelajaran daring yang telah dilakukan guru
(reward atau penghargaan bagi guru yang rajin kooperatif, dan lain-lain). Melakukan
pembimbingan/pendampingan online bagi guru yang belum melaksanakan tugas dengan baik.
Melaksanakan supervisi/monitoring pembelajaran secara online untuk memantau keterlaksanaan proses
pembelajaran daring. Mengidentifikasi kendala/permasalahan yang ditemukan setelah pembelajaran
daring. Melaporkan hasil kegiatan belajar daring kepada Yayasan, dinas Pendidikan dan orang tua
peserta didik.

           

1. Masalah Yang Dihadapi Selama PJJ

            Berdasarkan hasil evaluasi selama proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang
dilaksanakan  di SMAN 1 Asparaga dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kendala yang muncul,
diantaranya adalah :

1. Kendala yang dialami oleh guru

Kemampuan guru untuk beradaptasi secara cepat dalam menyiapkan materi ajar, bahan penilaian serta
membuat laporan perkembangan belajar siswa secara online masih rendah. Guru mengalami kesulitan
dalam memantau perkembangan belajar siswa, serta memastikan keaktifan siswa dalam mengikuti PJJ.
Guru mengalami kesulitan dalam mengorganisir pembelajaran, karena belum tersedia platform khusus
yang memenej sistim pembelajaran.
TUGAS KB 3 - MODUL 7 | ROY S. MAHAJANI – SMAN 1 ASPARAGA - GORONTALO

2. Kendala yang dialami oleh sekolah

Sekolah mengalami kesulitan mencari solusi dalam memantau efektifitas belajar siswa, dan produktivitas
guru, serta mengalami kesulitan dalam mencari solusi kegiatan penunjang KBM lain seperti peminatan
pasca kelulusan serta penerimaan siswa baru.

3. Kendala yang dialami oleh siswa

Tidak semua perangkat elektronik yang di miliki peserta didik dapat mendukung ragam aplikasi yang
digunakan guru dalam pembelajaran. Siswa mengalami kebingungan karena masing-masing guru
membuat WAG, dan menggunakan media atau aplikasi yang berbeda antara satu guru dengan guru yang
lainnya, konten materi yang diberikan oleh guru masih sangat minim, sebab guru tidak memiliki cukup
banyak waktu untuk menyiapkan konten pembelajaran setiap harinya.

3. Kendala yang dialami orang tua

Orang tua tidak dapat memantau perkembangan belajar siswa, orang tua merasa kurang puas dengan
layanan pembelajaran daring yang dilakukan oleh sekolah, hal ini diakibatkan minimnya konten materi,
yang dibutuhkan oleh siswa, serta minimnya sarana penunjang KBM untuk pengembangan karir siswa.

Pemecahan Masalah

            Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran jarak jauh
(PJJ)  di SMAN 1 Asparaga, pihak sekolah mencoba untuk menerapkan Lemasy Bapervicon learning
management system  Berbasis Quiper dan Vidio Conference sebagai media PJJ yang mampu
mengintegrasikan semua mata pelajaran dalam satu platform e-learning, dalam pemanfaatannya learning
management system  berbasis Quiper ini nantinya akan dikolaborasikan dengan tatap muka virtual dan
praktek dari rumah, atau dikenal dengan istilah blended learning. Dengan adanya learning management
system sebagai media PJJ, diharapkan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif baik bagi guru, sekolah,
siswa maupun orang tua siswa. Untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, learning management
system berbasis Quiper yang dikembangkan di SMAN 1 Asparaga manyajikan berbagai menu menarik
dan menyesuaikan dengan kebutuhan guru maupun siswa, sehingga mampu menjadi solusi atas segala
permasalahan yang muncul sebagaimana disebutkan diatas. Diantara menu-menu tersebut antara lain
sebagai berikut :

1. Tampilan utama LMS Quiper SMAN 1 Asparaga

           Dalam menu utama terdapat beberapa kolom : 1) Kurikulum dan tugas berisi ribuan konten materi
dan video pembelajaran Kurikulum 2013 yang tersedia secara gratis, selain yang ada dalam LMS Quiper,
konten juga bisa dibuat sendiri oleh guru. Sehingga guru bisa memasukkan konten materi keterpaduan
sesuai dengan ciri khas sekolah Negeri. Selain konten materi dan video pembelajaran didalam kolom
kurikulum dan tugas juga tersedia konten evalusi berupa bank soal dan kumpulan tugas. 2) Kolom
statistik, pada kolom ini berisi laporan aktivitas siswa dalam pembelajaran yang disajikan secara
otomatis. Sehingga guru, kepala sekolah dan fihak terkait dapat memantau perkembangan efektivitas
pembelajaran setiap saat secara online. 3) Kolom daftar kelas berisi data kelas online per bidang studi
dari seluruh kelas yang ada di SMAN 1 Asparaga. 4) Kolom siswa berisi daftar akun siswa yang ada
dalam LMS Quiper. 5) Kolom pengelola merupakan menu yang digunakan untuk mengatur sistim
pembelajaran online.

2. Test minat bakat


TUGAS KB 3 - MODUL 7 | ROY S. MAHAJANI – SMAN 1 ASPARAGA - GORONTALO

Sebagai media profiling & pemetaan minat siswa, tes minat bakat adalah solusi mudah bagi siswa yang
bingung tentang jurusan apa yang harus dipilih saat kuliah nanti.

3. Test gaya belajar

Sebagai media profiling & pemetaan kesesuaian gaya belajar siswa SMAN 1 Asparaga

4. Kelas virtual

Memanfaatkan materi ajar yang sudah ada dalam LMS Quiper maupun materi ajar yang disiapkan oleh
guru

5. Kelas virtual mandiri

Memungkinkan guru membuat materi sesuai dengan kebutuhan kekhassan sekolah Negeri, di luar materi
yang disediakan LMS Quiper.

6. Pemberian tugas belajar

Melalui sistem pemberian kode kelas dengan fleksibilitas waktu/durasinya.

7. Menu ulangan harian

Melalui materi soal yang sudah ada dalam LMS, maupun materi yang dibuat oleh guru sesuai dengan
kebutuhan

8. Menu ujian semester melalui materi soal yang sudah ada, maupun materi yang dibuat oleh guru
sesuai dengan kebutuhan

9. Report statistik terperinci

Mengenali siswa, nilai serta kesulitan dalam mapel tertentu, memudahkan guru dalam menganalisis
kesulitan belajar siswa dalam mapel tertentu, mengunduh hasil penilaian dalam format excel maupun pdf.

10. Pendalaman Materi untuk SBMPTN

Guru dapat memanfaatkan konten soal intensif yang relevan untuk pendalaman materi SBMPTN

11. Informasi detail mengenai PTN

Siswa mendapatkan akses informasi mengenai PTN, fakultas, jurusan serta hal lain terkait informasi
sosial seputar perkuliahan
TUGAS KB 3 - MODUL 7 | ROY S. MAHAJANI – SMAN 1 ASPARAGA - GORONTALO

12. Cek peluang kelulusan

Siswa dipandu untuk menyusun strategi pemilihan jurusan guna memperbesar peluang masuk PTN.

13. Soal HOTS

Berisi menu pelatihan untuk guru secara online dalam membuat soal-soal HOTS serta manajemen kelas.

14. Rencana pelaksanaan pembelajaran

Berisi menu pelatihan untuk guru secara online dalam pembuatan RPP.

15. Potensi Siswa

Referensi lengkap untuk guru bimbingan dalam membantu siswa memahami potensi dirinya.

Selain pembelajara daring yang dilaksanakan dengan memanfaatkan learning management


system berbasis Quiper, untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran, sekolah juga menerapkan
kebijakan pembelajaran tatap muka secara virtual dengan menggunakan berbagai aplikasi video
conference seperti zoom meeting, google meet, webex dan lainnya. Pola kombinasi yang dilaksanakan
mengacu pada konsep Blended Learning. Pada satu sesi pembelajaran dilakukan dengan tatap maya
atau tatap muka secara virtual, Pada sesi berikutnya dilakukan secara daring memanfaatkan learning
management system, kemudian dilengkapi dengan praktik, sebagaimana terlihat pada info grafis pola
blended learning SMAN 1 Asparaga.

Berdasarkan gambar diatas, pola blended learning yang diterapkan di SMAN 1 Asparaga adalah


merupakan pola pembelajaran jarak jauh (PJJ) murni atau full belajar dari rumah (BDR), sebab tatap
muka yang dilakukan juga dilaksanakan secara virtual termasuk kegiatan praktek juga dilaksanakan dari
rumah siswa masing-masing. Berikut adalah sampel pembelajaran tatap muka virtual dengan
menggunakan aplikasi zoom meeting dan google meet.

Selain kegiatan akademik selama PJJ, SMAN 1 Asparaga juga tetap konsisten dengan pengembangan
nilai-nilai karakter Islami, sebagaimana tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SP. Program
penguatan karakter dilakukan dalam bentuk tatap muka virtual dan sesekali dalam bentuk praktik. Berikut
adalah dokumentasi penanaman karakter Islami dalam rangka mencapai target SKL SP.

          
TUGAS KB 3 - MODUL 7 | ROY S. MAHAJANI – SMAN 1 ASPARAGA - GORONTALO

Hasil yang Dicapai

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, setelah diterapkannya LEMASI


BAPERVICON (Learning Management System Berbasis Quiper dan Video Conference) pembelajaran
jarak jauh (PJJ) di SMAN 1 Asparaga mengalami peningkatan efektivitas secara signifikan. Sebagaimana
terlihat pada sampel laporan aktivitas pembelajaran yang diambil dari Learning Management
System Berbasis Quiper dibawah ini.

 Berdasarkan data laporan aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa dengan penerapan Lemasy
Bapervicon, mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran secara signifikan. Selain data diatas
peningkatan juga terlihat pada beberapa sisi antara lain :

1. Dari sisi guru

 Dengan adanya Lemasy Bapervicon, guru mendapatkan kemudahan dalam mengorganisir


pembelajaran jarak jauh (PJJ).
 Guru mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan program penilaian.
 Guru lebih mudah dalam memantau progress hasil belajar siswa.
 Guru mendapatkan fasilitas pelatihan online untuk meningkatkan kapasitasnya dalam mengajar.

2. Dari sisi siswa

 Siswa memiliki kesempatan belajar secara luas dan fleksibel, bisa kapan saja dimana saja.
 Siswa lebih mudah memahami materi karena tersedia ribuan konten video dan materi
pembelajaran yang bisa diputar berulang-ulang untuk menambah pemahaman.
 Siswa mendapatkan berbagai fasilitas penunjang KBM, seperti tes gaya belajar, minat bakat dan
persiapan masuk perguruan tinggi.

3. Dari sisi orang tua

 Orang tua bisa ikut memantau perkembangan belajar anaknya.


 Orang tua merasa puas karena meskipun PJJ, akan tetapi sekolah memberikan layanan
pembelajaran yang efektif dan bermutu.

4. Dari sisi sekolah

 Sekolah mendapatkan kemudahan dalam memonitoring aktivitas pembelajaran yang


dilaksanakan oleh guru, serta kemudahan dalam memantau perkembangan belajar siswa.
 Sekolah lebih mudah memberikan pembinaan kepada guru.
 Sekolah dapat menghemat biaya operasional UTS dan UAS, Sebab saat dilaksanakan secara
manual sekolah harus menyiapkan biaya operasional minimal 20 juta rupiah untuk penggandaan
soal dan LJK, setelah menggunakan LMS, biaya penggandaan soal dan LJK menjadi 0 Rupiah.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil yang dicapai, dapat disimpulkan bahwa penerapan Lemasy Bapervicon yang
merupakan singkatan dari “Learning Management System  Berbasis Quiper dan Video
Conference”  secara signifikan dapat meningkatkan efektivitas guru SMAN 1 Asparaga dalam
melaksanakan proses pembelajaran dimasa pandemi COVID-19. Peningkatan terjadi pada semua unsur,
mulai dari unsur siswa, guru, sekolah bahkan orang tua siswa. Dengan adanya peningkatan efektivitas
pembelajaran maka akan berdampak pada kepuasan orang tua terhadap layanan pembelajaran yang
diberikan oleh sekolah, sehingga berdampak pula pada pembayaran keuangan sekolah.
TUGAS KB 3 - MODUL 7 | ROY S. MAHAJANI – SMAN 1 ASPARAGA - GORONTALO

  Daftar Pustaka

Astini. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran  Tingkat Sekolah Dasar pada
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Lampuhyang Lembaga Penjaminan Mutu STKIP https://e-           
journal.stkipamlapura.ac.id/index.php/jurnallampuhyang diunduh 25 Agustus 2020.

LPPKS. (2020). Panduan Kerja Kepala Sekolah Dimasa Pandemi COVID-19 Buklet.Kemdikbud.

Muhab, S., Alaydroes, F., Zahri, M., Sofwan, A., Sunarsono, T., Masruri., Suhartono., Shintawati.,
Zulkarnain, F., Haryati, Y., Furqon, M., Sucitro, H., Fikri, A., Khoirunnisa, A., Yanita, Y., Pratama.,
Sugiharto, S., Sukarya., Suhandi., Gestasia, R., Harun, S., Amin, M.A., Syahrul,F.F., Julkarnain.,
Andriani, D., Lenggono, B., Wiguna, R.Y., Haryani., Kurniawan, H.E., Muslikah., Istiqomah, S., Sandwi,
M. (2017). Standar Mutu Kekhasan Sekolah Islam Terpadu Jakarta: Rabbani Press.

Subhi. (2020). Urgensi Upaya Menjaga Mutu Pembelajaran Di Tengah Pandemi Covid 19. Edification  
Journal Pendidikan Agama Islam.http://www. https://jurnal.staibsllg.ac.id/ diunduh 27 Agustus            
2020

Anda mungkin juga menyukai