TOPIK:
“Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan“
Oleh:
Ns. Ririn Muthia Zukhra, M.Kep
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
KASUS
Ruang Perawatan Dewasa RSUD Tipe C memiliki 30 Kapasitas Tempat Tidur dengan
BOR 70% dan LOS 4 hari. Rata-rata tingkat ketergantungan pasien bervariasi yaitu 5
orang Total care, 15 orang Partial care dan selebihnya adalah self care. Jika waktu
keperawatan langsung untuk Total care: 5 jam/pasien/hari, Partial care: 3
jam/pasien/hari dan self care: 2 jam/pasien/hari. Waktu Perawatan Tidak langsung:
1jam/pasien/hari dan Penkes:15 menit/pasien/hari.
Ket:
A (rata-rata jam asuhan), TTxBOR (jumlah pasien)
125% pada formula ini diasumsikan karena asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat di Indonesia masih berpola pada tindakan yang banyak ke arah tindakan non
keperawatan sehingga perlu ditambahkan jumlahnya, selain itu diasumsikan bahwa kinerja
keperawatan oleh perawat Indonesia masih 75%.
Contoh :
Hasil analisis selama 6 bulan Pada ruangan dengan kategori medikal bedah didapatkan rata-
rata pasien yang dirawat : Self care 5 orang, partial care 10 orang dan total care 5 orang. Jika
waktu keperawatan langsung untuk Total care: 6 jam/pasien/hari, Partial care: 3
jam/pasien/hari dan self care: 1 jam/pasien/hari. Waktu Perawatan Tidak langsung:
1jam/pasien/hari dan Penkes:15 menit/pasien/hari.
Jawaban:
Dari data di atas kita sudah tahu untuk rata-rata pasien (TT x BOR) = 20 orang, dan langkah
selanjutnya kita harus menghitung terlebih dahulu jam asuhan yang harus diberikan :
Self Care = (5 x 1 jam) + (5 x 1 jam) + (5 x 0,25 jam) = 11,25 jam
Partial Care = (10 x 3 jam) + (10 x 1 jam) + (10 x 0,25 jam) = 42,5 jam
Total Care = (5 x 6 jam) + (5 x 1 jam) + (5 x 0,25 jam) = 36,25 jam
2. Metode Douglas
Untuk pasien rawat inap, Douglas (1984) menyampaikan standar waktu pelayanan pasien rawat
inap sebagai berikut :
Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut di atas adalah sebagai
berikut :
klasifikasi pasien
jumlah self care partial care total care
pasien pagi siang malam pagi siang malam pagi Siang malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1.08 0,90 0,60
Sumber : Dauglas (1984)
Berdasarkan derajat ketergantungan, identifikasi jumlah pasien yang dirawat dilakukan dengan
mengikuti panduan sebagai berikut :
1. Dilakukan 1x sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh perawat yang sama
selama beberapa hari sesuai kebutuhan, dengan menggunakan format klasifikasi pasien
berdasarkan derajat ketergantungan
2. Setiap pasien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi pasien (minimal memenuhi 3 kriteria)
3. Pasien dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda (I) pada
kolom yang tersedia sehingga dalam waktu 1 hari dapat diketahui beberapa jumlah pasien
dengan klasifikasi minimal, parsial dan total.
4. Bila pasien hanya mempunyai 1 kriteria dari klasifikasi tersebut, maka pasien dikelompokkan
pada klasifikasi diatasnya.
Keterangan :
A : jam efektif/24 jam → waktu perawatan yang dibutuhkan klien
B : sensus harian (jumlah pasien) → BOR x Jumlah tempat tidur (TT)
C : jumlah hari libur
365 :jumlah hari kerja selama 1 tahun
4. Menurut Depkes (2002)
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan: Menambah
perawat libur (loss day) dan tugas non keperawatan.
Loss Day = jumlah hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar x keb.tenaga
Jumlah hari kerja efektif/th
Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi(loss day +tugas non kep.)
Catatan:
Cuti: 12 hari
Libur nasional dalam 1 tahun: 18
Hari minggu dalam 1 tahun : 52 hari
Jam kerja perawat 8 jam
Daftar Pustaka
1. Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2012). Leadership roles & management functions in nursing:
Theory & Application (7th ed., p. 642). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
2. Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., Donnely, J. H. (1994). Organisasi dan Manajemen. Jakarta :
Erlangga.
3. Robbins, S., & Timothy, J. (2013). Organizational Behavior (15th ed., p. 711). Boston: Pearson.
4. Swansburg, R.C& Swansburg, J.R.(2006). Introductory management & leadership for Nurses.
Toronto: Jones and Bartlert Pub.Ca.
5. Nursalam. (2013). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: Salemba Medika.
6. Suarli, S & Bachtiar, Y. (2012). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Klinis. Jakarta:
Erlangga Medical Series.
7. Tim Kolaborasi Rumpun Ilmu Kesehatan. (2014) Modul kolaborasi kesehatan. Pedoman tidak
dipublikasikan.
8. Tim Manajemen Keperawatan FIK-UI. (2014). BPKM manajemen keperawatan. Pedoman tidak
dipublikasikan.