RPP Ekosistem
RPP Ekosistem
(RPP)
Nama sekolah : MAN 3 Aceh Tengah
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/II (Genap)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Ekosistem
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
1
interaksi antar komponen ekosistem yang menunjukkan interaksi antar
(jaring-jaring makanan, siklus komponen ekosistem (jaring-jaring
biogeokimia). makanan) melalui diskusi kelompok
dalam bentuk media grafis.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi dari ekosistem.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen-komponen penyusun ekosistem.
3. Peserta didik mampu membedakan jenis-jenis ekosistem.
4. Peserta didik mampu menganalisis interaksi antar komponen ekosistem.
5. Peserta didik mampu menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen
ekosistem (jaring-jaring makanan).
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model : Kooperatif Learning tipe STAD (Student Team Achievement Division)
Metode : Ceramah interaktif, diskusi, presentrasi, tanya jawab.
G. Sumber Pembelajaran
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas X SMA/MA. Bandung:
Grafindo Media Pratama. (hlm. 257-285)
Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan Untuk Kelas
XI SMK. Bandung: Grafindo Media Pratama. (hlm. 57-72)
Aryulina, Diah., dkk. 2007. Biologi SMA dan MA Untuk Kelas X Jilid 1. Jakarta:
Erlangga. (hlm. 266-281)
H. Fried, George & George J. Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga. (hlm. 297-302)
2
H. Langkah/ Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 x 45 menit)
Kegiatan Alokasi
Sintak model STAD Deskripsi kegiatan
pembelajaran waktu
Kegiatan Awal Menyampaikan 1. Orientasi 15 menit
tujuan dan - Guru memberikan salam
memotivasi peserta pembuka dan menanyakan kabar
didik. peserta didik.
- Guru mengamati kerapian dan
kebersihan kelas.
- Guru meminta peserta didik
untuk berdoa sebelum belajar.
- Guru mengabsen/mengecek
kehadiran peserta didik.
- Guru meminta peserta didik
untuk mengeluarkan buku
bacaan.
2. Apersepsi
- Guru dan peserta didik bertanya
jawab mengenai pengetahuan
awal tentang materi yang akan
dipelajari dan mengaitkannnya
dengan pengalaman peserta
didik.
- Guru memberikan gambaran
kepada peserta didik tentang
materi yang akan dipelajari
dengan memberikan pertanyaan:
“Anak-anak, kalian pernah
menonton acara tentang hewan
gak? Di acara tersebut terkadang
muncul suatu istilah, yaitu
“ekosistem”. Kalian tahu gak sih
ekosistem itu apa? Bagaimana
pendapat kalian, apakah sesuatu
yang hidup mempengaruhi
sesuatu yang tak hidup? Apakah
makhluk hidup saling
mempengaruhi satu sama lain?
Contohnya: kalian tentu
memiliki interaksi dengan orang
lain di dalam hidup kalian, kan?
Untuk apa sih kalian
berinteraksi?”.
- Guru menyampaikan judul
materi yang akan dipelajari pada
3
hari tersebut : Nah, jadi hari ini
kita akan mempelajari materi
tentang Ekosistem.”
3. Motivasi
- Guru memberikan motivasi
kepada peserta didik mengenai
materi yang akan dipelajari
beserta manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
“Mengapa kita harus
mempelajari tentang ekosistem?
Karena wawasan mengenai
ekosistem sangat penting
sebagai dasar pengetahuan untuk
kesejahteraan makhluk hidup,
termasuk manusia. Kita bisa
lebih mengetahui proses
makhluk hidup berinteraksi
dengan lingkungannya. Kita bisa
lebih mengenal tentang
keadaaan lingkungan di sekitar
kita serta bagaimana cara
melestarikannya. Hal tersebut
juga diterangkan dalam Al-
Quran surah Al-Hajj ayat 63 :
”Apakah kamu tidak melihat
bahwasanya Allah menurunkan
air dari langit, lalu menjadikan
bumi itu hijau? Sesungguhnya
Allah Maha halus lagi Maha
mengetahui”.
4. Tujuan
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai
pada materi yang dibahas serta
model pembelajaran yang akan
digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung.
4
- Guru memberikan kesempatan
bertanya kepada peserta didik
mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pokok pembahasan yang
belum dimengerti.
Mengorganisir Mengeksplorasi:
peserta didik ke - Guru membagi peserta didik
dalam kelompok- menjadi 2 kelompok yang
kelompok belajar. masing-masing beranggotakan 4
siswa (kemampuan siswa
heterogen).
- Guru membagikan LKPD
tentang jaring-jaring makanan
(terlampir) yang harus
diselesaikan oleh peserta didik.
- Guru meminta peserta didik
untuk berdiskusi dan bekerja
sama dengan anggota
kelompoknya masing-masing
untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan agar tepat waktu.
Membimbing Mengasosiasikan:
kelompok bekerja - Guru membimbing atau
dan belajar memberikan arahan atau bantuan
kepada peserta didik yang
kesulitan tanpa mengurangi
pengembangan kemandirian
peserta didik.
Evaluasi. Mengkomunikasikan:
- Kelompok yang menyelesaikan
tugas terlebih dahulu akan
mempresentasikan hasil
kerjanya.
- Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
menanggapi penjelasan dari
kelompok yang sedang tampil,
dan guru memberikan tambahan
jawaban jika kurang tepat.
- Guru menilai keterampilan
peserta didik dalam menyajikan
hasil diskusi dan berkomunikasi.
(terlampir)
- Guru memberikan penghargaan
5
kepada kelompok terbaik.
6
I. Penilaian
Penyelesaian
Lembar penilaian keterampilan tugas (selama
3. Keterampilan Pengamatan dan rubrik penilaian proses diskusi
(Psikomotorik) keterampilan (terlampir) kelompok dan
pembelajaran
berlangsung).
Mengetahui,
Kepala MAN 3 Aceh Tengah
Walid, M.Ag
NIP. 197001031999031001
7
J. Lampiran
Lampiran I
Materi pembelajaran
EKOSISTEM
A. Definisi ekosistem
Ekosistem adalah salah satu unit dasar dari ilmu ekologi. Pengertian dari ekologi sendiri
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Jika
kita berbicara mengenai ekosistem, maka terdapat hubungan timbal balik antara organisme
dan lingkungan sekitarnya.
Jadi, ekosistem adalah suatu kesatuan hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungan sekitarnya pada suatu tempat dan waktu tertentu.
8
1. Komponen biotik
Komponen biotik meliputi semua makhluk hidup yang terdapat dalam sebuah
ekosistem, baik tumbuhan, hewan, manusia, jamur, dan mikroorganisme. Komponen
biotik dibagi menjadi 3, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
a. Produsen
Tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam ekosistem karena
tumbuhan memiliki kemampuan yang tidak dimiliki makhluk hidup yang lain, yaitu
kemampuan menghasilkan makanan. Oleh karena itu, tumbuhan berperan sebagai
produsen dalam ekosistem, Karena kemampuannya untuk membuat makanan sendiri
itu, produsen juga digolongkan sebagai autotrof.
b. Komsumen
Setelah produsen, ada juga yang disebut dengan konsumen. Hewan dan manusia
berperan sebagai konsumen. Berbeda dengan produsen yang merupakan autotrof,
konsumen ini disebut sebagai heterotroph. Karena mereka tidak bisa membuat
makanan sendiri.
Konsumen dibagi menjadi 3 jenis, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan),
karnivora (pemakan hewan), dan omnivora (pemakan hewan dan tumbuhan). Selain
itu, berdasarkan urutan makanannya, konsumen dibagi ke dalam 3 jenjang, yaitu
Konsumen I, Konsumen II, dan Konsumen III. Ketiga jenjang konsumen ini bisa
dijelaskan lebih jauh dalam skema piramida makanan dan jaring-jaring makanan.
c. Pengurai
Kelompok komponen biotik yang terakhir adalah pengurai. Jamur dan
mikroorganisme berperan sebagai decomposer (pengurai). Pengurai adalah organisme
yang berfungsi sebagai pengurai organisme yang sudah mati.
2. Komponen abiotic
Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup yang mendukung serta menjaga
keseimbangan suatu ekosistem. Komponen-komponen abiotik pada suatu ekosistem
adalah sebagai berikut.
a. Cahaya, merupakan komponen abiotik yang sangat penting dan berperan sebagai
sumber energi utama di bumi. Cahaya merupakan sumber energi untuk terjadinya
fotosintesis yang membuat tumbuhan mampu menghasilkan makanan sendiri
(organisme autotrof). Hewan tidak dapat hidup tanpa tumbuhan, dan tumbuhan
tidak dapat bertahan tanpa cahaya matahari.
b. Suhu (meliputi panas dan dingin) sangat berpengaruh pada ekosistem. Suhu yang
terlalu tinggi dapat mematikan organisme. Misalnya saja, suhu gurun yang sangat
tinggi dapat menyebabkan hewan menjadi dehidrasi dan mati. Suhu yang terlalu
rendah juga dapat memberikan dampak negatif bagi hewan dan tumbuhan yang
tidak terbiasa. Hewan dan tumbuhan memiliki batas toleransi tertentu terhadap
perubahan suhu yang dapat diterimanya.
9
c. Air, adalah molekul pelarut dan penyusun tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup
yang kekurangan air dapat dehidrasi dan akhirnya mati. Air juga menjadi habitat
tempat tinggal banyak organisme seperti ikan, udang, berudu, dan lain-lain.
d. Udara yang dihirup makhluk hidup menjadi sumber kehidupan bagi makhluk
hidup tersebut. Oksigen di dalam udara berperan dalam proses menghasilkan
energy, begitu pula karbon dioksida digunakan tumbuhan sebagai bahan baku
fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat.
e. Topografi atau tinggi dan rendahnya suatu wilayah tertentu juga mempengaruhi
makhluk hidup. Tempat yang tinggi akan memiliki kadar oksigen yang lebih
rendah dan suhu yang lebih dingin. Suhu dan kadar oksigen sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup organisme.
f. Tanah, adalah tempat hidup tumbuhan dan beberapa hewan tanah. Tanah menjadi
tempat mengikat air dan mineral yang akan diserap tumbuhan untuk dapat hidup
dan melakukan proses fotosintesis dan proses-proses lainnya.
C. Jenis-jenis ekosistem
Terdapat bermacam-macam tipe ekosistem ditinjau dari jenis komponen biotik dan
abiotik penyusunnya. Secara garis besar ekosistem dapat dibedakan menjadi ekosistem darat
dan ekosistem air.
1. Ekosistem darat
Ekosistem darat adalah interaksi komponen biotik dan abiotik yang terjadi di daratan.
Berdasarkan iklim dan vegetasi dominan penyusunnya, ekosistem darat dapat dibedakan
menjadi beberapa bioma.
10
daerah ini. Vegetasi yang tumbuh adalah lumut dan lichenes (lumut kerak). Hewan-
hewan yang ditemukan di bioma ini adalah beruang kutub dan rusa kutub.
11
b. Bioma taiga
Bioma taiga disebut juga hutan conifer atau pinus. Bioma ini terletak di daerah
beriklim subtropis dengan curah hujan sedang. Bioma taiga dapat ditemukan di
amerika utara, eropa barat dan selatan, serta asia timur. Bioma ini bersifat lembab dan
tanahnya asam. Tumbuhan yang hidup di bioma taiga adalah jenis-jenis pinus dengan
hewan penghuninya adalah jenis-jenis rusa, tupai, dan beruang hitam.
d. Bioma savanna
Bioma savana atau padang rumput terletak di wilayah tropis hingga subtropis.
Daerahnya kering dengan curah hujan yang rendah, hutan tidak dapat berkembang
namun rumput-rumputan dapat tumbuh dengan baik. Bioma ini dapat ditemukan di
Afrika, Australia, dan beberapa daerah di Indonesia. Vegetasi utama di bioma ini
adalah rumput dan hewan-hewan penghuninya adalah rusa, jerapah, zebra, dan singa.
e. Bioma gurun
Bioma gurun terdapat di Asia, Australia, Afrika, dan Amerika. Di bioma ini curah
hujannya sangat minim dan suhu sangat panas di siang hari dan dingin di malam hari.
Rumput dan tumbuhan lain sulit untuk berkembang di bioma gurun. Vegetasi utama di
gurun adalah jenis-jenis kaktus dan hewan penghuninya adalah unta dan ular.
2. Ekosistem air
Ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Pembagian ini didasarkan oleh kondisi fisik dan kimiawi daerah tersebut. Ekosistem air
tawar memiliki kandungan garam kurang dari 1%, sedangkan ekosistem laut umumnya
memiliki kandungan garam 3%.
12
Danau merupakan perairan tawar yang memiliki luasan tertentu. Sementara sungai
adalah badan air yang mengalir dari hulu ke hilir. Kemudian, rawa-rawa sendiri
merupakan genangan air yang mendukung kehidupan tanaman-tanaman air.
Ekosistem ini terlatak di daerah laut yang tidak terkena cahaya matahari. Karena
tidak tertembus cahaya, tidak ditemukan organisme fotoautotrof (membuat makanan
dengan bantuan cahaya). Hewan-hewan yang hidup di ekosistem ini adalah hewan-
hewan karnivora seperti cumi-cumi, gurita, dan hiu kepala martil.
13
Ekosistem pantai batu, merupakan ekosistem yang dipenuhi bebatuan besar dan
ditumbuhi alga seperti Ulva dan Sargassum.
14
Interaksi yang terjalin bentuknya bisa bermacam-macam. Berikut ini beberapa interaksi
yang terjadi antar makhluk hidup dalam ekosistem.
1. Netral
Jika makhluk hidup berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain, maka
interaksi yang terjadi adalah netral. Mereka hanya hidup di dalam ekosistem yang
sama, tidak ada persaingan dan mangsa-memangsa dalam interaksi ini.
Contohnya seperti gambar di atas, anak kucing dengan anak burung hantu,
mereka hanya akan bermain selayaknya anak kecil, karena memang hanya sebatas itu
hubungannya.
2. Predasi
Predasi adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah ekosistem,
interaksi ini menjaga keseimbangan jumlah pemangsa dan mangsa dalam sebuah
ekosistem.
Contoh interaksinya adalah zebra dan singa di padang savana Afrika. Dengan
adanya singa sebagai predator, singa berfungsi untuk mengontrol populasi zebra agar
tidak terlalu banyak, sehingga zebra tidak mengalami ledakan populasi dan
mengganggu jalannya ekosistem.
15
3. Simbiosis
Simbiosis adalah interaksi antara 2 makhluk hidup berbeda spesies yang saling
berhubungan, dalam hubungan ini ada 3 bentuk interaksi, ada yang menguntungkan
satu sama lain, menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain, serta
menguntungkan satu pihak, tetapi pihak lainnya tidak dirugikan. Simbiosis kemudian
terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Simbiosis Mutualisme
Simbiosis ini adalah jenis simbiosis dimana 2 makhluk hidup yang berbeda
spesies memberikan keuntungan satu sama lain.
Simbiosis Parasitisme
Dalam simbiosis ini satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan tetapi
merugikan makhluk hidup yang menjadi teman simbiosisnya. Hal ini terjadi
karena biasanya salah satu makhluk hidup tersebut tidak bisa melakukan sesuatu
karena kekurangan organ atau enzim, tetapi membutuhkannya untuk bertahan
hidup.
Contohnya adalah tumbuhan tali putri. Tumbuhan ini tidak memiliki klorofil
atau zat hijau daun yang diperlukan untuk proses fotosintesis, sehingga tumbuhan
ini menempelkan dirinya pada tumbuhan lain untuk mengambil sari-sari makanan.
16
Tumbuhan tali puteri, salah satu hama dan tumbuhan parasit
Simbiosis Komensalisme
Dalam interaksi ini satu organisme mendapatkan keuntungan sedangkan yang
lainnya tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian.
Contohnya adalah ikan badut dengan anemone laut. Ikan badut memiliki zat
yang melapisi tubuhnya sehingga kebal dengan sengatan anemon laut. Sementara
ikan badut tinggal di sela-sela anemon untuk mencari perlindungan dari predator.
Anemon tidak mendapatkan gangguan atau keuntungan dari hal ini.
4. Kompetisi
Kompetisi adalah interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing untuk
mendapatkan atau memperebutkan sebuah hal yang sama.
17
Kompetisi kuda nil dalam memperebutkan sebuah kolam
Persaingan antara sapi dan kambing untuk mendapatkan rumput dalam sebuah ekosistem
padang rumput.
5. Rantai makanan
Rantai makanan adalah proses makan dan dimakan yang terjadi di ekosistem.
Tumbuhan sebagai produsen merupakan makanan bagi herbivora (konsumen primer).
Herbivora kemudian dimakan oleh karnivora (konsumen sekunder), yang selanjutnya
juga akan dimakan oleh kornivora yang lebih besar (konsumen tersier). Tumbuhan
menempati tingkatan trofik pertama, herbivora menempati tingkatan trofik kedua,
karnivora I menempati tingkatan trofik ketiga, demikian seterusnya hingga trofik
terakhir.
Rantai makanan
18
6. Jarring-jaring makanan
Di dalam suatu ekosistem, rantai makanan yang satu berhubungan dengan rantai
makanan yang lain membentuk suatu jaring-jaring yang disebut jaring-jaring
makanan. Jadi, jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan.
Dalam kehidupan yang sesungguhnya, satu jenis produsen dalam suatu ekosistem
tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen. Begitu juga sebaliknya, satu jenis
konsumen tidak tergantung pada satu jenis produsen saja. sebagai contoh, belalang
tidak hanya memakan rumput, tetapi juga memakan jenis tumbuhan yang lain.
Sebaliknya, rumput juga tidak hanya dimakan oleh belalang, tetapi juga oleh ulat atau
herbivore lainnya. Rantai-rantai makanan tersebut saling berhubungan erat dan tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Jaring-jaring makanan
7. Piramida makanan
19
dengan lebih terperinci lagi, maka produsen lebih banyak daripada konsumen tingkat
I, konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II, konsumen tingkat II
lebih banyak daripada konsumen tingkat III, dan seterusnya.
Lampiran II
Instrumen Penilaian Sikap dan Rubrik Penilaian Sikap
20
Rubrik penilaian sikap peserta didik dalam kelompok:
1 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang terdapat pada aspek
penilaian.
2 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang terdapat pada aspek penilaian.
3 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang terdapat pada aspek
penilaian.
Format penilaian :
Jumlah skor x 100
Nilai=
Jumlah siswa
Kriteria penilaian:
A = 80-100 = sikapnya sangat baik
B = 60-79 = sikapnya baik
C = 40-59 = sikapnya cukup baik
21
Ikan remora dengan ikan hiu.
Tumbuhan anggrek dengan batang pohon yang ditumpanginya.
Paku tanduk rusa yang hidup pada tanaman jati.
c. Simbiosis parasitisme
Tanaman tali putri dengan tanaman inangnya.
Benalu dengan tanaman inangnya.
Kutu kepala dan manusia.
B. Tes lisan
22
Instrumen penilaian keterampilan peserta didik dalam kelompok
No Kelompok Bertanya Menyumbang Komunikasi Jumlah
ide/pendapat
1
2
Rubrik penilaian keterampilan peserta didik dalam kelompok:
1 = Siswa tidak aktif bertanya, siswa tidak menyampaikan pendapatnya, siswa tidak
menanggapi pendapat orang lain.
2 = Siswa aktif mengajukan pertanyaan tetapi kurang sesuai permasalahan, siswa aktif dalam
menyampaikan pendapat, argumen kurang tepat, siswa mampu menanggapi teman lain
berpendapat.
3 = Siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi, siswa aktif dalam menyampaikan pendapat dengan argumen yang tepat, siswa
mampu menanggapi teman lain yang berpendapat dan tidak saling menjatuhkan teman.
Format penilaian:
Total skor yang dicapai x 100
Nilai=
Skor maksimum
Kriteria penilaian:
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup baik
D = < 60 : Kurang baik
Lampiran V
Media Pembelajaran
23
Lampiran VI
Lembar Kerja Peserta didik
(LKPD)
JARING-JARING MAKANAN
Kelas :
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Anggota kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Langkah kerja :
1. Perhatikan gambar makhluk hidup yang akan digunakan!
2. Susunlah gambar yang ada menjadi peristiwa jaring-jaring makanan yang mungkin terjadi!
3. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
4. Diskusikan jawaban dengan teman kelompokmu!
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
Pertanyaan :
1. Dari gambar yang telah kalian amati, apakah termasuk jaring-jaring makanan? Mengapa?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
24
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Darimana organisme awal memperoleh energy? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
25