Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sebagai anggota muda atau On Job Training (OJT) KRAI 2016, Tim
Speco turut berpartisipasi dalam produksi dan perawatan robot. Selain itu,
membuat sebuah robot dengan spesifikasi yang telah ditentukan merupakan
tugas wajib bagi seluruh anggota muda KRAI 2016. Dengan melihat masalah
yang cukup riskan pada salah satu robot yang dibuat tim MBv2, yaitu robot
Eco kami mengidentifikasi bahwa robot Eco saat memiliki beberapa
kekurangan yaitu tidak efektif dalam memanfaatkan tiupan angin dari robot
Hybrid dan membuat robot Hybrid harus meletakan EDF tepat dibelakang
robot Eco sehingga membuat robot Hybrid terpengaruh dorongan EDF yang
menimbulkan torsi sehingga robot Hybrid menjadi tidak stabil. Oleh karena
itu, kami membuat robot Spinning Eco sebagai pemenuhan tugas anggota
muda KRAI sekaligus untuk sebagai robot eco cadangan tim MBv2 sebagai
solusi dari permasalahan tersebut. Adapun mengenai system penggerak robot
eco, kelompok kami tertarik untuk mengadaptasi cara kerja blade dari Vertical
1
Axis Wind Turbine yang dapat mengubah gerak angin baik laminar maupun
turbulen menjadi gerak rotasi dengan baik.
1.3 Tujuan
1) Membuat robot eco cadangan untuk tim MBv2 KRAI 2016.
2) Mempelajari cara kerja dan membuat robot line follower sederhana.
3) Mempelajari cara kerja dan membuat prototype blade dari vertical axis
wind turbine.
4) Menyelesaikan tugas OJT KRAI 2016
Luaran yang diharapkan dari pembuatan proposal ini adalah suatu robot Eco
yang dapat memanfaatkan tiupan dari robot hybrid dengan baik tanpa membuat
hybrid tidak stabil dikarenakan torsi yang diakibatkan oleh tiupan tersebut.
2
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Pada Kontes Robot ABU Robocon 2016 yang bertemakan “Clean Energy
Recharging the World”. Konsep tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
akan konsumsi energi yang efisien dan penggunaan energi terbarukan.Setiap tim
harus menggunakan dua robot yaitu Robot Eco dan Robot Hybrid. Robot Eco
tidak mempunyai aktuator untuk mengendalikan dirinya sendiri. Gaya untuk
menggerakkan Robot Eco didapatkan secara tidak langsung dari Robot Hybrid;
seperti gaya angin, gaya magnet, dan lain-lain, atau didapatkan dari arena game,
gaya gravitasi, dan lain-lain.
Beberapa aspek penting yang menjadi target dalam pembuatan robot untuk
KRAI 2016 adalah:
1. Robot Eco
Membawa wind turbine propeller dari Eco Robot Start Zone
sampai ke Wind Turbine Station
Mendaki slope dan hill menggunakan energi yang didapat dari
Robot Hybrid
Menyusuri river
Menuruni down hill dengan memanfaatkan gaya gravitasi
3
2. Robot Hybrid
Mengikuti robot eco secara manual oleh driver dari remote driving
zone untuk memberikan energi secara kontinu pada robot eco
untuk bergerak
Mengambil Wind Turbine Propeller dari Robot Eco
Secara otomatis menaiki Wind Turbine Pole dan menyusun Wind Turbine
Propeller pada Wind Turbine Engine yang terpasang pada Wind Turbine Pole
1. Savonius
Turbin angin poros tegak tipe savonius , kebanyakan menggunakan sudu
tipe pelat lengkung. Berbagai model pelat lengkung untuk sudu tipe turbin
angin savonius telah banyak dikembangkan dan diujicobakan. Sejauh ini,
kapasitas turbin angin tipe savonius baru dikembangkan untuk skala 10 an
kilowatt . Untuk membuat prototype dengan kapasitas yang besar
4
diperlukan material yang lebih besar dibandingkan dengan tipe poros
datar.Namun kelebihanya, bahwa tipe turbin angin ini tidak memerlukan
sistem geeng (yaw system) dan dapat beroperasi pada lokasi yang kondisi
anginya tidak laminar.
2. Darrieus
Turbin angin Darrius merupakan salah satu tipe turbin angin poros tegak
yang menggunakan sudu profil propeller. Dalam aplikasinya turbin angin
darrius pada umumnya memerlukan kecepatan angin awal yang lebih
tinggi untuk start up. Dengan kondisi demikian, seringkali tipe turbin
angin darrius memerluan penggerak mula (prime mover) untuk start up,
dan penggerak mula aka berhenti setelah dicapai batas minimum untuk
menggerakan turbin secara mandiri.
3. Giromill
Turbin angin Girromill mempunyai konstruksi dan karakteristik yang
mirip dengan tipe Darrius, bedanya hany pada posisi rotor dimana untuk
turbin angin Giromill, sudu sama – sama menggunakan profil propeller
dan dipasang tegak sejajar dengan poros. Sedangkan pada tipe darrius ,
sudu propeller dipasangkan melengkung . Keduanya dalam aplikasinya
turbin angin darrius pada umumnya memerlukan kecepatan angin awal
yang lebih tinggi untuk start up dan kadangn memerlukan penggerak mula
(prime mover) untuk start up, dan penggerak mula aka berhenti setelah
dicapai batas minimum untuk menggerakan turbin secara mandiri.
5
BAB 3
Metode Pelaksanaan
6
3.3.2. Cara Kerja robot Spinning Eco
7
Robot Spinning Eco dilengkapi oleh mikrokontroler dan line
sensor sehingga dapat membaca garis dan mengikutinya.
Robot Spinning Eco menggunakan kendali otomatis.
Dimensi robot Spinning Eco adalah 40 cm x 40 cm x 40 cm
8
BAB 4
9
4 Menyusun
kode line
sensor
5 Pengujian
keberhasilan
rangkaian dank
ode line sensor
6 Kesimpulan
dan saran
10
DAFTAR PUSTAKA
(http://whypgen-bppt.com/id/teknologi-whypgen/item/758-jenis-jenis-
teknologi-energi-angin.html)
11