Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Abu Asia-Pacific Contest 2016 adalah kontes robot yang diselenggarakan


setiap tahun oleh Abu Asia-Pacific Broadcasting Union. Kontes ini tidak
hanya diikuti oleh berbagai Universitas di seluruh Indonesia, namun juga
diikuti oleh berbagai Universitas di seluruh Asia Pasifik. Abu Asia-Pacific
Contest 2016 akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand sebagai tuan rumah
untuk kompetisi tingkat Internasional. Sedangkan untuk kompetisi tingkat
Regional dan Nasional akan diselenggarakan di Indonesia. Tema yang diusung
Robocon 2016 adalah “Clean Energy Recharging the World”, dimana robot
didesain dan diprogram sedemikian agar menciptakan kesadaran pemanfaatan
energi bersih dan terbarukan. Sebagai Universitas yang selalu mengikuti
kompetisi tingkat regional, Universitas Indonesia akan mengirim Tim KRAI
Universitas Indonesia atau tim yang sekarang bernama Maximum Balance
version 2 (MBv2).

Sebagai anggota muda atau On Job Training (OJT) KRAI 2016, Tim
Speco turut berpartisipasi dalam produksi dan perawatan robot. Selain itu,
membuat sebuah robot dengan spesifikasi yang telah ditentukan merupakan
tugas wajib bagi seluruh anggota muda KRAI 2016. Dengan melihat masalah
yang cukup riskan pada salah satu robot yang dibuat tim MBv2, yaitu robot
Eco kami mengidentifikasi bahwa robot Eco saat memiliki beberapa
kekurangan yaitu tidak efektif dalam memanfaatkan tiupan angin dari robot
Hybrid dan membuat robot Hybrid harus meletakan EDF tepat dibelakang
robot Eco sehingga membuat robot Hybrid terpengaruh dorongan EDF yang
menimbulkan torsi sehingga robot Hybrid menjadi tidak stabil. Oleh karena
itu, kami membuat robot Spinning Eco sebagai pemenuhan tugas anggota
muda KRAI sekaligus untuk sebagai robot eco cadangan tim MBv2 sebagai
solusi dari permasalahan tersebut. Adapun mengenai system penggerak robot
eco, kelompok kami tertarik untuk mengadaptasi cara kerja blade dari Vertical

1
Axis Wind Turbine yang dapat mengubah gerak angin baik laminar maupun
turbulen menjadi gerak rotasi dengan baik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi


dan merumuskan masalah yang ada adalah bagaimana membuat suatu robot
Eco yang lebih baik dalam hal memanfaatkan tiupan angin dari robot hybrid
dan dapat ditiup dari segala arah agar tidak timbul torsi yang mengganggu
kestabilan robot Hybrid.

1.3 Tujuan
1) Membuat robot eco cadangan untuk tim MBv2 KRAI 2016.
2) Mempelajari cara kerja dan membuat robot line follower sederhana.
3) Mempelajari cara kerja dan membuat prototype blade dari vertical axis
wind turbine.
4) Menyelesaikan tugas OJT KRAI 2016

1.4 Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari pembuatan proposal ini adalah suatu robot Eco
yang dapat memanfaatkan tiupan dari robot hybrid dengan baik tanpa membuat
hybrid tidak stabil dikarenakan torsi yang diakibatkan oleh tiupan tersebut.

2
BAB 2

Tinjauan Pustaka

2.1. Deskripsi Robot Eco

Robot MBv2 adalah robot yang dipersiapkan untuk mengikuti kontes


Kontes ABU Robocon 2016 yang terdiri dari dua macam robot yaitu Robot Eco
dan Robot Hybrid. Dalam hal ini, kami, Tim Speco hanya mensuport tim MBv2
untuk membuat robot Eco. Robot Eco bertugas untuk membawa wind turbine
propeller melewati jalur yang tersedia pada arena, sedangkan Robot Hybrid,
disamping memberikan energi pada Robot Eco untuk bergerak, juga harus
mengambil wind turbine propeller dari Robot Eco dan menaiki wind turbine pole
untuk memasangkan propeller pada pole tersebut.

Pada Kontes Robot ABU Robocon 2016 yang bertemakan “Clean Energy
Recharging the World”. Konsep tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
akan konsumsi energi yang efisien dan penggunaan energi terbarukan.Setiap tim
harus menggunakan dua robot yaitu Robot Eco dan Robot Hybrid. Robot Eco
tidak mempunyai aktuator untuk mengendalikan dirinya sendiri. Gaya untuk
menggerakkan Robot Eco didapatkan secara tidak langsung dari Robot Hybrid;
seperti gaya angin, gaya magnet, dan lain-lain, atau didapatkan dari arena game,
gaya gravitasi, dan lain-lain.

Beberapa aspek penting yang menjadi target dalam pembuatan robot untuk
KRAI 2016 adalah:

1. Robot Eco
 Membawa wind turbine propeller dari Eco Robot Start Zone
sampai ke Wind Turbine Station
 Mendaki slope dan hill menggunakan energi yang didapat dari
Robot Hybrid
 Menyusuri river
 Menuruni down hill dengan memanfaatkan gaya gravitasi

3
2. Robot Hybrid
 Mengikuti robot eco secara manual oleh driver dari remote driving
zone untuk memberikan energi secara kontinu pada robot eco
untuk bergerak
 Mengambil Wind Turbine Propeller dari Robot Eco

Secara otomatis menaiki Wind Turbine Pole dan menyusun Wind Turbine
Propeller pada Wind Turbine Engine yang terpasang pada Wind Turbine Pole

2.2. Vertical Axis Wind Turbine

Pada dasarnya cara kerja komponen-komponen turbin angin bersumbu


vertikal dan horisontal adalah sama, letak perbedaan utamanya adalah pada turbin
angin bersumbu vertikal, rotor berputar pada sumbu vertikal. Turbin angin tipe ini
cenderung lebih mudah pada penempatan dan tidak perlu diarahkan ke arah angin.
Selain itu, ia dapat beroperasi pada angin berkecepatan rendah dan sistem
pemeliharaannya lebih mudah. Namun kinerjanya dalam menghasilkan energi
listrik cenderung lebih rendah dibanding turbin angin bersumbu horizontal. Hal
ini terjadi, karena secara teknis karakteristik coefisien daya (Cp) sudu dari turbin
angin poros datar umumnya lebih rendah dibandingkan jika menggunakan profil
sudu propeller. Dan pada kasus-kasus tertentu, beberapa turbin angin jenis ini
tidak dapat beroperasi sendiri, sehingga membutuhkan motor listrik kecil untuk
menghidupkannya.

Terdapat tiga jenis disain turbin angin bersumbu vertikal:

1. Savonius
Turbin angin poros tegak tipe savonius , kebanyakan menggunakan sudu
tipe pelat lengkung. Berbagai model pelat lengkung untuk sudu tipe turbin
angin savonius telah banyak dikembangkan dan diujicobakan. Sejauh ini,
kapasitas turbin angin tipe savonius baru dikembangkan untuk skala 10 an
kilowatt . Untuk membuat prototype dengan kapasitas yang besar

4
diperlukan material yang lebih besar dibandingkan dengan tipe poros
datar.Namun kelebihanya, bahwa tipe turbin angin ini tidak memerlukan
sistem geeng (yaw system) dan dapat beroperasi pada lokasi yang kondisi
anginya tidak laminar.

2. Darrieus
Turbin angin Darrius merupakan salah satu tipe turbin angin poros tegak
yang menggunakan sudu profil propeller. Dalam aplikasinya turbin angin
darrius pada umumnya memerlukan kecepatan angin awal yang lebih
tinggi untuk start up. Dengan kondisi demikian, seringkali tipe turbin
angin darrius memerluan penggerak mula (prime mover) untuk start up,
dan penggerak mula aka berhenti setelah dicapai batas minimum untuk
menggerakan turbin secara mandiri.

3. Giromill
Turbin angin Girromill mempunyai konstruksi dan karakteristik yang
mirip dengan tipe Darrius, bedanya hany pada posisi rotor dimana untuk
turbin angin Giromill, sudu sama – sama menggunakan profil propeller
dan dipasang tegak sejajar dengan poros. Sedangkan pada tipe darrius ,
sudu propeller dipasangkan melengkung . Keduanya dalam aplikasinya
turbin angin darrius pada umumnya memerlukan kecepatan angin awal
yang lebih tinggi untuk start up dan kadangn memerlukan penggerak mula
(prime mover) untuk start up, dan penggerak mula aka berhenti setelah
dicapai batas minimum untuk menggerakan turbin secara mandiri.

5
BAB 3

Metode Pelaksanaan

3.1. Metode dan Model Pelaksanaan


Metode dari pengerjaan robot Spinning Eco adalah membuat robot dalam
kurun waktu tujuh hari setelah proposal disetujui dengan membagi tugas
kepada masing-masing anggota sesuai dengan divisinya.

3.2. Prosedur Pembuatan Alat


a) Membuat prototype beberapa komponen
b) Merancang dan mempersiapkan komponen yang digunakan
c) Merakit komponen komponen (rangkaian)
d) Menyusun kode line sensor
e) Pengujian keberhasilan rangkaian dank ode line sensor
f) Kesimpulan dan saran

3.3. Rancangan Alat dan Cara Kerja

3.3.1. Rancangan robot Spinning Eco

6
3.3.2. Cara Kerja robot Spinning Eco

 Robot Spinning Eco yang dirancang bergerak dengan


memanfaaat energi angin.
 Robot Spinning Eco memiliki vertical blade yang akan
berputar jika terkena tiupan angin dari robot hybrid, dan
terhubung dengan bevel gear sebagai system penggerak utama.
 Robot Spinning Eco bermanuver dengan satu aktuator berupa
servo RX-24F yang terhubung dengan steering system.
 Robot Spinning Eco dilengkapi dengan 2 roda biasa
dibelakang, 2 omni wheel dan 2 roller caster agar memiliki
pergerakan yang stabil saat melewati lintasan
menikung,menurun, dan menanjak.

7
 Robot Spinning Eco dilengkapi oleh mikrokontroler dan line
sensor sehingga dapat membaca garis dan mengikutinya.
 Robot Spinning Eco menggunakan kendali otomatis.
 Dimensi robot Spinning Eco adalah 40 cm x 40 cm x 40 cm

8
BAB 4

Biaya dan Jadwal Kegiatan

4.1. Anggaran Penelitian

No. Jenis Pengeluaran Biaya Keterangan

1 Motor Servo dynamixel Ax-12 - Pinjam KRAI


2 Print Akrilik Rp. 100.000,-
3 3d print ratchet wheel - Pinjam KRAI
4 Shaft roda belakang - Pinjam KRAI
6 PCB Rp. 100.000,-
7 Omni wheel - Pinjam KRAI
8 3d print bevel gears - Pinjam KRAI
9 Shaft blade - Pinjam KRAI
10 3d print/papan triplex tempat line - Pinjam KRAI
sensor
11 Arduino - Pinjam KRAI
12 Styrofoam untuk blade - Pinjam KRAI
13 Batrei 1200mAh - Pinjam KRAI
Jumlah Rp. 200.000,-

4.2. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari


ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
1 Membuat
prototype
beberapa
komponen
2 Merancang dan
mempersiapka
n komponen
yang
digunakan
3 Merakit
komponen
komponen
(rangkaian)

9
4 Menyusun
kode line
sensor
5 Pengujian
keberhasilan
rangkaian dank
ode line sensor
6 Kesimpulan
dan saran

10
DAFTAR PUSTAKA

(http://whypgen-bppt.com/id/teknologi-whypgen/item/758-jenis-jenis-
teknologi-energi-angin.html)

11

Anda mungkin juga menyukai