Anda di halaman 1dari 7

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dewi Manda Anggraini


A. Defenisi Teori Portofolio Markowitz

Dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry


Markowitz pada dekade 1952 an yang disebut dengan teori portofolio
Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik
dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected
return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio dan korelasi antar
return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risikodalam
suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi
dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio.
B. Asumsi-Asumsi Dalam Teori Markowitz

Menurut Jogianto model morkowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:


1. Waktu yang diberikan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya berdasarkan pada ekspektasi imbal hasil dan resiko dari
portafolio
4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas resiko.
pada asumsi nomor 3 lebih ditegaskan bahwa asumsi tersebut terjadi karena model morkowitz
tidak mempertimbangkan assets resiko dan hanya mempertimbangkan ekspektasi imbal hasil
dan resiko saja. Oleh sebab itu model ini juga disebut juga dengan mean-variance model.
*mean= ekspektasi imbal hasil yang banayk dihitung dengan cara rata-rata
*variance= pengukuran resiko yang digunakan
C. Diversifikasi Investasi Model Markowitz

Teori portofolio model markowitz mengajarkan berinvestasi dengan cara


memecah dana yang di investasikan, kemudian meletakkannya di jalur yang berbeda-beda,
bukan berfokus pada satu jalur saja. Peletakkan dana secara terpisah tersebut dimaksudkan
untung mengurangi resiko yang akan timbul kedepan. Keputusan untuk mendiverfikasikan
investasi tersebut akan menyebabkan terbentuknya kondisi safety financial atau lebih
tepatnya terjadi pembentukan portofolio yang optimal.
Demngan demikian, perlu diakui sisi normatif dalam berinvestasi tetap terjadi
karena hal terdebut dipengaruhi oleh keputusan pribadi masing-masing pelaku investasi
tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Tandelilien, “meskipun demikian teori portofolio
masih merupakan teori normatif yang menekan pada bagaimana seharusnya investor
melakukan diverifikasi secara optimal.”
D. Azas Teori Portofolio Markowitz

Jika seorang investor ingin memaksimalkan expected return dari protovolio ia


akan meletakkan dananya dalam sekuritas yang mempunyai harapan imbal hasil
maksimum. Oleh karena ada rekomendasi yang menganjurkan agar investor melakukan
diverifikasi dan perlu memaksimalkan keuntungan yang diharapkan, peraturan atau
rekomendasi ini menganjurkan agar investor nendiverifikasi dananya kepada semua
sekuritas yang mempunyai harapan keuntungan maksimum.
Study yang dilakukan markowitz berdasarkan 2 masalah:
1. Expected return (E(Ri)) atau imbah hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas
2. Varians atau suatu ukuran penyerapan dari penyebaran peluang (probability)
E. Kelebihan Teori Portofolio Markowitz

 Kajian yang dilakukan markowitz merupakan suatu titik awal adalam kajian pemilihan
portofolio yang mempergunakan analisis alamiah dan modern, kemudian mulai
dikembangkan oleh sebagian penenliti lainnya termasuk oleh Stephen Rosss (1974).
 Markowitz memberikan suatu kemudahan dalam memahami kedekatan hubungan antara
return yang diharapkan dari resiko portofolio, serta tidak mengesampingkan analisisi
dari segi portofolio efesien. Kemudian ini tergambarkan dalam rumus-rumus yang
dikemukakan dan akhir-akhir ini telah dijabarkan oleh banyak pihak.
 Riset serta publikasi tulisan dan penjelasan lisan yang dikemukakan oleh Markowitz telah
meletakkan asas dasar bagi pengkajian teori portofolio selanjutnya seperti CAPM, APT,
resiko dan return serta nilai saham dan obligasi.
F. Kekurangan Teori Portofolio Markowitz

 Permasalahan klasik dari sudut pandang manajemen keungan yang selalu muncul, yaitu pada saat
data yang digunakan dalam kajian adalah data masa lalu. Dan amsa lalu tersebut tidak hanya
memberikan suatu jawaban yang sulit untuk dijadikan suatu etimasi kedepan, tetapi juga
diragukan keakuratan datanya. Bisa saja data-data keuangan yang dihasilkan tersebut
merupakan data yang telah diubah oleh manajemen perusahaan atau yang kita kenal sebagai
tindakan manajemen laba (earning management) sehingga dapat menimbulkan permasalahan
dikemudian hari.
 Study yang dilakukan markowitz tidak menjelaskan waktu, yaitu berapa lama waktu yang tepat
untuk memperhitungkan diverifikasi tersebut. Dengan demikian, analaisis tersebut menjadi
tidak meyakinkan
 Data yang diambil (pada saat dianalisis) menggunakan varians dan berbagai alat lainnya sulit
untuk dipahami dan diperediksi karena merupakan data masalalu.

Anda mungkin juga menyukai