Anda di halaman 1dari 29

a man 23 years old is doing treadmild in a gym.

before treadmill his heart rate was 60 times/min and


bloodpressure was 120/80 mmhg. after treatmill his her heart rate increases up to 140 times/min and
blood pressure increases 140/90 mmhg.

seorang pria berusia 23 tahun yang melakukan treadmild di pusat kebugaran. sebelum treadmill
denyut jantungnya adalah 60 kali / menit dan tekanan darah adalah 120/80 mmHg. setelah
treatmill nya detak jantungnya meningkat hingga 140 kali / menit dan tekanan darah meningkat
140/90 mmHg.

Anatomi Dan Fisiologi Jantung


in Kesehatan Jantung - No comments
Fungsi organ jantung dalam tubuh kita adalah begitu besar. Karena memang jantung adalah salah
satu bagian vital yang memegang peranan penting dalam peredaran darah manusia itu sendiri.
Dan salah satu fungsi manfaat jantung adalah sebagai alat pemompa darah untuk diedarkan
keseluruhan bagian organ tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan oleh organ
paru-paru kita. Untuk itulah pentingnya kita mengenal akan anatomi fisiologi jantung yang ada
dalam tubuh kita sendiri dan hal ini akan bisa meningkatkan rasa syukur kita atas nikmat Allah
Ta'ala kepada kita semuanya.

Cara kerja jantung adalah sangat penting untuk dijaga kesehatannya, karena bila mengalami
gangguan pada jantung akan banyak berefek kepada organ-organ lain di dalam tubuh kita.
Karena masing-masing organ tubuh saling berkaitan satu sama lain. Dengan mengetahui serta
memahami akan anatomi dan fisologi jantung dengan benar akan membantu kita dalam
menjaga kesehatan jantung kita juga tentunya.

Anatomi fisiologi jantung ini akan diawali dengan letak jantung itu sendiri. Letak jantung kita
adalah terdapat dalam rongga dada manusia. Tepatnya adalah di atas diafragma. Dan organ yang
satu ini terbungkus oleh apa yang dinamakan dengan selaput jantung (lapisan jantung) yang
disebut dengan perikardium. Pericardium ini terbagi menjadi dua yaitu pericardium viseralis dan
parietalis. Parietalis yaitu lapisan jantung yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.
Sedangkan perikardium Viseralis adalah lapisan jantung itu sendiri. Berat organ jantung adalah
berkisar 250-300 gram dan ukuran jantung adalah sebesar kepalan tangan. Ini adalah kurang
lebih dari pengertian jantung itu sendiri.
Lapisan jantung itu sendiri terdiri dari Perikardium, Miokardium, dan Endokardium.
Miokardium adalah Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Sedangkan
miokardium adalah bagian dinding dalam atrium diliputi oleh membran yang mengkilap dan
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang licin kecuali aurikula dan bagian depan
sinus vena kava

Berbicara mengenai anatomi jantung maka organ jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang
berdinding tipis disebut dengan atrium (serambi), dan 2 ruang yang berdinding tebal yang
disebut dengan ventrikel (bilik). Atrium dan ventrikel jantung ini masing-masing akan
dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh
sebuah sekat yang dinamakan dengan septum.

Septum atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah dari
kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung kanan menerima dan
juga memompa darah yang beroksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri adalah
berfungsi untuk memompa darah yang beroksigen tinggi. Dan fungsi katup jantung dalam hal ini
adalah terutama agar darah yang telah terpompa tersebut tidak kembali masuk ke dalam lagi.

Sistem Sirkulasi Darah Jantung.


Sirkulasi darah jantung dan juga cara kerja jantung itu harus terdiri dari tiga komponen penting.
Komponen yang memegang peranan penting dalam menjalankan fungsi dan kerja jantung terdiri
dari :

1. Jantung sendiri yang mempunyai fungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan
terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
2. Pembuluh darah yang mempunyai fungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah
dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke dalam jantung
sendiri.
3. Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan
membawa oksigen dan nutrisi.

Ruang-Ruang Jantung.
Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan ventrikel yang masing-masing dari
ruang jantung tersebut dibagi menjadi dua yaitu atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan.

Atrium.
Berikut fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut yaitu :

1. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang rendah oksigen dari
seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior,
serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke
ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari
tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava
(kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan
jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti
gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan
terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke
ventrikel kanan
2. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh tubuh
melalui aorta. Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-
paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah
melewati katup mitral ke ventrikel kiri

Ventrikel.
Berikut adalah fungsi dan manfaat ventrikel yaitu :

1. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium
kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi
ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak
ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup
trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru
memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
2. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh melalui
aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium
kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup,
memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan
berkontraksi. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta
terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan
pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh
tubuh.

Siklus Jantung.
Berikutnya adalah mengenai hal yang berhubungan dengan siklus organ jantung. Siklus jantung
termasuk dalam bagian dari fisiologi jantung itu sendiri. Jantung ketika bekerja secara berselang-
seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan juga berelaksasi dalam rangka mengisi
darah kembali. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan juga
periode diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol
dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke
seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi dari otot
jantung.

Peredaran Darah Jantung.


Peredaran jantung itu terdiri dari peredaran darah besar dan juga peredaran darah kecil. Darah
yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena
besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan
tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen
tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar
melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang
miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap
O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.

Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri,
bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi
kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang
membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan
mendarahi berbagai jaringan tubuh.

Katup-Katup Jantung.
Katub jantung ini terdiri dari 4 yaitu :

1. Katup Trikuspidalis. Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel
kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju
ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju
atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan
namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2. Katup Pulmonal. Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam
ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi
arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan
kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun
katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan
relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri
pulmonalis.
3. Katup Bikuspid (Bikuspidalis). Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah
dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup
4. Katup Aorta. Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.
Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan
mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri
relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

Dan mengenai fisiologi jantung itu terdiri dari :

 Sistem pengaturan jantung.


 Sistem kelistrikan jantung.
 Siklus jantung.
 Bunyi jantung.
 Curah jantung.

Demikian tadi beberapa hal yang berhubungan dengan pengenalan dan juga mengenal akan
anatomi fisiologi jantung dan juga pembahasan mengenai patofiologi jantung akan dibahas
tersendiri dalam artikel yang terpisah.
- See more at: http://www.safiyhati.com/2013/07/anatomi-fisiologi-
jantung.html#sthash.2QnExcDY.dpuf
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Cardiac output
Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh jantung per menit (mL darah / menit).
Cardiac output adalah fungsi dari denyut jantung dan stroke volume. Denyut jantung hanyalah
jumlah denyut jantung per menit. Para stroke volume adalah volume darah, dalam mililiter (mL),
dipompa keluar dari jantung dengan mengalahkan masing-masing. Meningkatkan baik denyut
jantung atau stroke volume meningkatkan cardiac output.

Jantung output dalam mL / menit = denyut jantung (denyut / menit) X stroke volume (mL /
denyut)
Rata-rata orang memiliki tingkat jantung istirahat dari 70 denyut / menit dan stroke volume
istirahat dari 70 mL / mengalahkan. Output jantung untuk orang ini saat istirahat adalah:
Jantung Output = 70 (denyut / menit) X 70 (mL / denyut) = 4900 mL / menit.
2.      Siklus Jantung
Sebuah siklus jantung terjadi lengkap dengan setiap terdengar 'Lub-dub' yang didengar dengan
stetoskop. Selama detak jantung ini, baik atrium secara bersamaan kontrak diikuti segera
setelah oleh kontraksi ventrikel. Sistol adalah fase kontraktil dari masing-masing
ruang sementara diastole adalah fase relaksasi. Selama siklus jantung, atrium dan
ventrikel masing-masing memiliki periode kedua sistol dan diastol.

Tujuan dari siklus jantung adalah untuk memompa darah secara efektif. Jantung kanan
memberikan
terdeoksigenasi darah ke paru-paru. Berikut oksigen diambil dan karbon dioksida
bernapas off. Jantung kiri memberikan darah oksigen ke tubuh. Biasanya,
volume darah yang dikeluarkan oleh ventrikel kanan ke paru-paru adalah sama sebagai
Volume dikeluarkan oleh ventrikel kiri. Sebuah ketidaksesuaian dalam volume dikeluarkan oleh
ventrikel
(yaitu pompa ventrikel kanan darah lebih dari ventrikel kiri) dapat mengakibatkan gagal jantung.

Total volume darah dalam sistem peredaran darah dari rata-rata orang adalah sekitar 5 liter (5000
mL). Menurut perhitungan kami, seluruh volume darah dalam sistim peredaran darah dipompa
oleh jantung setiap menit (saat istirahat). Selama olahraga berat, output jantung dapat meningkat
hingga 7 kali lipat (35 liter / menit)
Tindakan disinkronisasi dari atrium dan ventrikel dikoordinasikan untuk memaksimalkan
memompa efisiensi. Urutan peristiwa ini layak dipertimbangkan. irama
gangguan dapat sangat merusak sinkroni ini, mengakibatkan siklus jantung kurang efektif.
Untuk mempermudah, kami akan mempertimbangkan peristiwa yang mengarah pada ejeksi
darah dari hak
ventrikel ke paru-paru dimulai pada akhir diastole atrium. Peristiwa ini mencerminkan
orang-orang dari jantung kiri.

Di mana jantung yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh melalui cabang-
cabangnya untuk keperluan metabolisme demi kelangsungan hidup.
Karena jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai sirkulasi jantung dari
mana saja. Saya akan mulai dari atrium/serambi kanan.
Atrium kanan menerima kotor atau vena atau darah yang miskin oksigen dari:

- Superior Vena Kava


- Inferior Vena Kava
- Sinus Coronarius
Dari atrium kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid.
Dari ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen melewati:
- Katup pulmonal
- Pulmonal Trunk
- Empat (4) arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke kembali paru-paru kiri

Darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru akan di alirkan ke jantung melalui 4 vena
pulmonalis (2 dari paru-paru kanan dan 2 dari paru-paru kiri)menuju atrium kiri.
Dari atrium kiri darah akan dipompakan ke ventrikel kiri melewati katup biskupid atau katup
mitral.
Dari ventrikel kiri darah akan di pompakan ke seluruh tubuh termasuk jantung (melalui sinus
valsava) sendiri melewati katup aorta. Dari seluruh tubuh,darah balik lagi ke jantung melewati
vena kava superior,vena kava inferior dan sinus koronarius menuju atrium kanan.

Secara umum, siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:


• Sistole atau kontraksi jantung
• Diastole atau relaksasi atau ekspansi jantung

Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu :


1. Fase Ventrikel Filling
2. Fase Atrial Contraction
3. Fase Isovolumetric Contraction
4. Fase Ejection
5. Fase Isovolumetric Relaxation

Perlu anda ingat bahwa siklus jantung berjalan secara bersamaan antara jantung kanan dan
jantung kiri, dimana satu siklus jantung = 1 denyut jantung = 1 beat EKG (P,q,R,s,T) hanya
membutuhkan waktu kurang dari 0.5 detik.

A. Fase Ventrikel Filling

Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya, dengan demikian
akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi tekanan di kedua ventrikel. Keadaan
ini akan menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular, sehingga darah secara pasif mengalir
ke kedua ventrikel secara cepat karena pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan
relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di
kedua ventrikel. Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. Perlu
anda ketahui bahwa 60% sampai 90 % total volume darah di kedua ventrikel berasal dari
pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai 40% berasal dari kontraksi kedua atrium.

B. Fase Atrial Contraction

Seiring dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua atrium, dimana
setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian ventrikel secara aktif yaitu
dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan darah ke ventrikel atau yang kita kenal
dengan "atrial kick". Dalam grafik EKG akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel
secara keseluruhan tidak mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung yaitu bunyi
jantung 3 atau cardiac murmur.

C. Fase Isovolumetric Contraction

Pada fase ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan yang melebihi
tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi pulmonal. Bersamaan dengan
kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di ventrikel yang terekam pada EKG yaitu komplek
QRS atau depolarisasi ventrikel.

Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke atrium yang
menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran balik darah tersebut.
Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi jantung satu (S1) atau sistolic.
Periode waktu antara penutupan katup AV sampai sebelum pembukaan katup semilunar dimana
volume darah di kedua ventrikel tidak berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses
ini dinamakan dengan fase isovolumetrik contraction.

D. Fase Ejection

Seiring dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi ventrikel akan
menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar dan memompa darah dengan
cepat melalui cabangnya masing-masing. Pembukaan katup semilunar tidak mengeluarkan
bunyi. Bersamaan dengan kontraksi ventrikel, kedua atrium akan di isi oleh masing-masing
cabangnya.

E.Fase Isovolumetric Relaxation


Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel menurun atau
relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal meningkat. Keadaan ini
akan menyebabkan aliran darah balik ke kedua ventrikel, untuk itu katup semilunar akan
menutup untuk mencegah aliran darah balik ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan
mengeluarkan bunyi jantung dua (S2)atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam
dalam EKG dengan gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi. Aliran
balik dari sirkulasi sistemik dan pulmonal ke ventrikel juga di tandai dengan adanya "dicrotic
notch".

• 1. Total volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel secara pasip maupun aktif
( fase ventrikel filling dan fase atrial contraction) disebut dengan End Diastolic Volume (EDV)
• 2. Total EDV di ventrikel kiri (LVEDV) sekitar 120ml.
• 3. Total sisa volume darah di ventrikel kiri setelah kontraksi/sistolic disebut End
SystolicVolume (ESV) sekitar 50 ml.
• 4. Perbedaan volume darah di ventrikel kiri antara EDV dengan ESV adalah 70 ml atau yang
dikenal dengan stroke volume. (EDV-ESV= Stroke volume) (120-50= 70)

3.      Sistem Konduksi Jantung

A . Anatomi sistem konduksi jantung

Jalur normal dari sistem konduksi jantung terdiri dari


Sinoatrial (SA) node --> atrioventricular (AV) node --> bundle of HIS  right and left bundle
branches --> Purkinje system

B. Konduksi aksi potensial pada miokardium


Sumber : Lange Instant Access EKGs and Cardiac
Studies

Fase 0: Depolarisasi
                 - Masuknya natrium ke dalam miosit dan sel Purkinje
                 - Masuknya kalsium pada sinus dan AV node
Fase I: Awal repolarisasi
Fase II: Plateau
Fase III: Restorasi membran potensial istirahat (keluarnya kalium)
Fase IV: Restorasi gradien ion melalui pompa Na/K pada miosit dan sel Purkinje
Fase V: Depolarisasi automatic cell pada sinus dan AV node
Sumber : Lange Instant Access EKGs and Cardiac
Studies

C. Penempatan lead EKG


Penempatan Lead Precordial
V1: Sternum kanan, intercostal IV
V2: Sternum kiri, intercostal IV
V3: Antara V2 dan V4
V4: Linea midclavicular, intercostalis V
V5: Antara V4 dan V6
V6: Linea axilaris, intercostalis V

D. EKG tracing

 
1 kotak besar = 5 x 5 kotak sedang
1 kotak sedang = 5 x 5 kotak kecil
i. Axis vertikal
   - 1 kotak kecil = 1 mm
   - 1 kotak sedang = 5 mm
   - 1 kotak besar = 10 mm
ii. Axis horizontal
    - 1 kotak kecil = 0,04 detik
    - 1 kotak sedang = 0,2 detik
    - 1 kotak besar = 1 detik

4.      Fisiologi Dan Pengaturan Tekanan Darah

Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong darah ke jaringan. Tekanan ini
harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk
menghasilkan gaya dorong yang cukup. Kedua, tekanan tidak boleh terlalu tinggi, sehinga
menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh
darah serta kemungkinan rupturnya pembuluh-pembuluh halus.

Tingkat tekanan darah merupakan suatu sifat kompleks yang ditentukan oleh interaksi berbagai
faktor genetik, lingkungan dan demografik yang mempengaruhi dua variabel hemodinamik:
curah jantung dan resistensi perifer total. Total curah jantung dipengaruhi oleh volume darah,
sementara volume darah sangat bergantung pada homeostasis natrium. Resistensi perifer total
terutama ditentukan di tingkat arteriol dan bergantung pada efek pengaruh saraf dan hormon.
Tonus vaskular normal mencerminkan keseimbangan antara pengaruh vasokonstriksi humoral
(termasuk angiotensin II dan katekolamin) dan vasodilator (termasuk kinin, prostaglandin dan
oksida nitrat). Pembuluh resistensi juga memperlihatkan autoregulasi; peningkatan aliran darah
memicu vasokonstriksi agar tidak terjadi hiperperfusi jaringan. Faktor lokal lain seperti pH dan
hipoksia, serta interaksi saraf (sistem adrenergik α- dan β-), mungkin penting.

Ginjal berperan penting dalam pengendalian tekanan darah, sebagai berikut :

1. Melalui sistem renin-angiotensin, ginjal mempengaruhi resistensi perifer dan homeostasis


natrium. Renin yang dikeluarkan oleh sel jukstaglomerulus ginjal mengubah
angiotensinogen plasma menjadi angiotensin I, yang kemudian diubah menjadi
angiotensin II oleh angiotensin-converting enzyme (ACE). Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah dengan meningkatkan resistensi perifer (efek langsung pada sel otot polos
vaskular) dan volume darah (stimulasi sekresi aldosteron, peningkatan reabsorpsi natrium
dalam tubulus distal).
2. Ginjal juga menghasilkan berbagai zat vasodepresor atau antihipertensi (termasuk
prostaglandin dan nitrat oksida) yang mungkin melawan efek vasopresor angiotensin.
3. Bila volume darah berkurang; laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate = GFR)
turun sehingga terjadi peningkatan reabsorpsi natrium oleh tubulus proksimal sehingga
natrium ditahan dan volume darah meningkat.
4. Faktor natriuretik yang tidak bergantung pada laju filtrasi glomerulus, termasuk peptida
natriuretik atrium, disekresikan oleh atrium jantung sebagai respons terhadap ekspansi
volume, menghambat reabsorpsi natrium di tubulus distal dan menyebabkan vasodilatasi.
5. Bila fungsi ekskresi ginjal terganggu, mekanisme kompensasi yang membantu
memulihkan keseimbangan elektrolit dan cairan adalah peningkatan tekanan arteri.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jantung adalah organ paling penting yang berperan dalam sistem kardiovaskular. Yang mana
jantung berfungsi untuk memompa darah yang kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan
atau organ seluruh tubuh manusia. Dalam memompa darah keseluruh tubuh dijantung terjadi
beberapa proses diantaranya yaitu proses oksigenasi atau perubahan miskin oksigen (O2) atau
kaya karbondioksida (CO2) menjadi kaya oksigen (O2) atau miskin karbondioksida (CO2) yang
terjadi di pulmonalis atau paru-paru. Selain itu akan terjadi proses penyebaran yang akan terbagi
menjadi tiga bagian :
1.      Kebagian atas. Yang disalurkan oleh arteri carotis
2.      Kebagian samping. Yang disalurkan oleh arteri sub clavia
3.      Dan yang terakhir ke bagian bawah. Yang akan disalurkan oleh aorta abdominalis.

SARAN

Jantung merupakan salah satu materi yang sulit untuk di pahami, karena jantung memiliki
banyak bagian dan disetiap bagian memiliki banyak fungsi. Untuk itu kita sebagai mahasiswa
harus lebih sering belajar dan membaca terkait materi-materi tentang jantung. Agar kita dapat
dengan cepat memahami tentang jantung dan mekanisme kerja jantung.

ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
Okt5

Edited By : WINDA DARPIANUR, S.Kep., Ns.

Jantung

Letak : pada rongga mediastinum dan diantara kedua paru

Selaput yang mengelilingi jantung : pericardium terdiri dari pericardium parietalis dan viseralis.
Diantaranya terdapat cairan pericardium.

Dindingnya terdiri dari 3 lap : epicardium, miocardium dan endocardium.

Ruang Jantung

1. ATRIUM KANAN

2. ATRIUM KIRI

3. VENTRIKEL KANAN
4. VENTRIKEL KIRI

Katub-katub jantung

1. Katub Atrioventrikuler

Katub trikuspid: mempunyai 3 daun katub, antara RA dan RV.

Katub mitral : mempunyai 2 daun katub, antara LA dan LV.

2. Katub Semilunar, mempunyai 3 daun katub

K. Pulmonal : pada A. pulmonalis dan RV.

K. Aorta : antara aorta dan LV.

Fungsi Sistem Cardiovasculer  (Pembuluh Darah)

1. Arteri

Arteri : menstransport darah ke jaringan

Arteriol : katub pengontrol aliran darah ke kapiler

Kapiler : tempat pertukaran cairan dan nutrisi.

2. Vena

Vena : Jalur transport darah dari jaringan ke jantung.

Venule : menampung darah dari kapiler

Sirkulasi pada jantung

A. Sirkulasi Sistemik

1.Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda

2.Mengalirkan darah ke berbagai organ

3.Tekanan permulaan besar

4.Mengalami banyak tahanan

B. Sirkulasi Pulmonal
1.Mengalirkan darah ke paru-paru

2.Berfungsi untuk paru-paru

3.Tekanan permulaan rendah

4.Tahanan sedikit

C. Sirkulasi Koroner

Efisiensi jantung sebagai pompa bergantung pada nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot
jantung.

Sirkulasi koroner meliputi seluruh cabang permukaan jantung dan membawa oksigen yang
dibutuhkan  oleh otot-otot melalui cabang2 kecil intra-miokardial.

Suplai darah dimulai dari kedua cabang arteri koronaria kanan dan kiri yng merupakan pembuluh
pertama yang keluar dari aorta. Kedua arteriini membentuk cabang2 utama seperti arteri
descenden kiri,arteri ascendens kanan dan sirkumfleks.

Arteri koroner menerima darah sekitar 5% dari curah jantung dan bisa meningkat hingga 25%
bila diperlukan.

Pembuluh Darah Jantung

1. Arteri Koroner

v * Arteri Koroner Kiri

v * Left Anterior desendence (LAD)

v * Left Circumflex (LCx)

v * Arteri Koroner Kanan

2. Vena Jantung

* Vena Tebesian

* Vena Kardiaka Anterior

* Sinus koronarius

Sistem Konduksi

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik
Merupakan sistim hantaran untuk merangsang otot jantung dan menimbulkan kontraksi jantung.

Sifat otot jantung :

- Otomatisasi

- Irama

- Daya konduksi

- Daya rangsang

Siklus Jantung

1.Sistole

Kontraksi isovolumetric : persiapan untuk ejeksi darah.

Sistole : ejeksi darah / kontraksi jantung

2.Diastolik

Relaksasi isovolumetric : setelah ejeksi darah.

Pengisian Ventrikel

Komponen Dari Sistem Konduksi

1.SA Node

2.AV Node

3.Bundle Hiss

4.Bundle Branch

5.Serabut Purkinje

Elektrofisiologi Sel Otot jantung

Ion yang berperan penting :  K  ,  Na ,  Ca.

Aksi potensial : Depolarisasi dan repolarisasi.

Siklus Jantung

1.Isovolumetrik Relaksasi
2.Ventrikular Filling

•Rapid

•Diastasis

•Atrial Sistol

3.Isovolumetrik Kontraksi

4.Ventrikular Ejektion

Hubungan Aliran, Tekanan dan Tahanan

Aliran Darah

Sejumlah darah yang melalui suatu titik pada sirkulasi dalam suatu periode tertentu.

Perbedaan tekanan

Hambatan

Tekanan Darah

Tekanan yang diupayakan oleh darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding
pembuluh darah.

Resistensi (Tahanan/Hambatan)

Resistensi terhadap Aliran Darah

Hambatan terhadap aliran darah dalam suatu pembuluh

Diameter pembuluh darah

Viskositas Darah

FAKTOR PENENTU KERJA JANTUNG

1.Beban Awal

2.Kontraktilitas

3.Beban Akhir

4.Frekwensi Jantung
Beban Awal

Derajat peregangan otot jantung sebelum ventrikel berkontraksi.

Berhubungan dengan panjang otot jantung, regangan dan volume

Berhubungan dengan volume yang kembali ke ventrikel.

Beban awal       peregangan otot jantung +

kontraksi ventrikel > kuat        SV dan CO

Faktor penentu : MI, MS, Volume sirkulasi, obat.

Kontraktilitas

Kekuatan kontraksi pada setiap preload yang diberikan.

Meningkat : aktifitas saraf simpatis, hormon seperti epineprin dan norepineprin, peningkatan Ca,
obat inotropik dan digitalis.

Menurun : penghambatan saraf simpatis, anoreksia, asidosis, obat-obat anestesi, penin

Beban Akhir

Tahanan yang harus dihadapi sebelum membukanya katub semilunar.

Kondisi yang dapat meningkatkan beban akhir : hipertensi, AS, vasokonstriksi perifer,
polisitemia, obat vasokonstriktor.

Peningkatan drastis : kerja ventrikel   , kebutuhan oksigen            gagal ventrikel.

beban akhir         SV   , darah yang tertinggal dalam ventrikel saat sistole makin banyak.

Hukum Frank-Starling

1.Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta.

2.Dalam batas fisiologis, jantung memompakan keseluruh tubuh darah yang kembali ke jantung tanpa
menyebabkan penumpukan di vena

3.Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit maupun jumlah yang besar tergantung pada
jumlah darah yang mengalir kembali ke vena.

Curah jantung ( Cardiac Output )


Sejumlah darah yang dipompa oleh jantung dalam satu menit.

Nilai normal : 5 liter / menit.

Curah jantung dapat berubah sesuai kebutuhan.

Pengaturan CO tergantung dari 2 variabel : isi sekuncup dan denyut jantung.

CO  =   SV  X  HR.

Isi Sekuncup ( Stroke Volume )

Sejumlah darah yang dipompa oleh masing-masing ventrikel setiap denyut jantung.

Tergantung pada : beban awal, kontraktilitas, beban akhir.

50 – 60 % dari volume akhir diastole, 40 – 50 % tetap tinggal dalam ventrikel setiap akhir
kontraksi.

Penurunan fungsi ventrikel akan mengurangi SV

Konsumsi oksigen jantung

Berhubungan erat dengan aktifitas metabolisme otot jantung.

Ditentukan : tegangan intra miokard, kontraksi miokard dan frekuensi denyut jantung.

Tegangan intra miokard : tekanan sistolik dan volume ventrikel.

Kontraktilitas : tekanan sistolik, kerja jasmani.

Bunyi Jantung

Bunyi jantung I  ( S1 )

penutupan katub atioventrikulaer.

Lubb, keras dan lebih panjang.

Bunyi jantung 2 ( S2 )

Penutupan katub semilunar.

Dubb, lebih pendek dan tidak sekeras yang pertama.


Faktor-faktor yang
mempengaruhi sirkulasi

1.Kecepatan aliran darah

Karena adanya perbedaan tekanan.

Berbanding terbalik dengan luas melintang.

Volume darah yang mengalir melalui beberapa jaringan pada periode waktu tertentu, disebut
aliran darah.

2.Resistensi aliran darah

Hambatan terhadap aliran darah dalam suatu pembuluh, tidak dapat diukur secara langsung.

Akan meningkat pada keadaan vasokonstriksi.

Tekanan darah

Tekanan yang dikeluarkan oleh darah saat menghadapi dinding pembuluh darah.

Dalam mmHg, artinya sejumlah tekanan dalam arteri akan mendorong batang merkuri sesuai
dengan tekanannya.

Dibentuk oleh kontraksi ventrikel, paling tinggi dalam aorta dan arteri sistemik besar.

Tekanan darah

BP : 120 / 80 ( sistolik / diastolik ).

Darah mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah.

Dipengaruhi oleh : jumlah volume darah, viskositas, CO dan tahanan perifer.

REGULASI TEKANAN DARAH

Regulasi tekanan darah untuk jangka pendek

Sistim saraf

Kontrol kimia

Regulasi tekanan darah untuk jangka panjang dari ginjal

~TERIMA KASIH~
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
PENDAHULUAN

Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), diantara kedua paru.
Selaput yang mengitari jantung disebut perikardium, yang terdiri atas 2 lapisan:

1. Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput    
paru.
2. Perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri, yang juga disebut
epikardium.

Diantara kedua lapisan selaput tersebut, terdapat sedikit cairan pelumas yang berfungsi
mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa. Cairan ini disebut
cairan perikardium.

STRUKTUR JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu: 

1. lapisan luar disebut epikardium atau perikardium viseralis.


2. lapisan tengah merupakan lapisan berotot disebut miokardium.
3. lapisan dalam disebut endokardium.

Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri atas 4
ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi), dan 2 ruang yang
berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).

1. Atrium 

 Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang rendah oksigen
dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava
inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah
dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.
 Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh tubuh
melalui aorta.

2. Ventrikel

 Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-
paru melalui arteri pulmonalis.
  Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh
melalui aorta.
Kedua ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel. 

Permukaan dalam ventrikel memperlihatkan alur-alur otot yang disebut


trabekula. Beberapa alur tampak menonjol yang disebut muskulus papilaris.
Ujung muskulus papilaris dihubungkan dengan tepi daun katup atrioventrikuler
oleh serat-serat yang disebut korda tendinae. 

 Katup - katup Jantung 

1. Katup atrioventrikuler

Oleh karena letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katup atrioventrikuler.
Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah
daun katup, disebut katup trikuspid. Sedangkan katup yang letaknya diantara atrium kiri
dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup, disebut katup bikuspid/mitral. Katup
atrioventrikuler memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel
pada fase diastole ventrikel, dan mencegah aliran balik pada saat sistole ventrikel
(kontraksi).

2. Katup semilunar

Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel
kanan.
Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup semilunar ini mempunyai bentuk yang sama, terdiri dari 3 daun katup yang
simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin
serabut.
adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke
arteri pulmonalis atau aorta selama sistole ventrikel, dan mencegah aliran balik waktu
diastole ventrikel.
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana
tekanan ventrikel lebih tinggi daripada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh arteri.
Di sebelah atas daun katup terdapat tiga buah penonjolan dinding aorta, yang disebut
sinus valsava. Muara arteri koronaria terletak pada tonjolan-tonjolan ini. Sinus-sinus
tersebut berfungsi melindungi muara koroner dari penyumbatan oleh daun katup pada
waktu aorta terbuka.
 Arteri Koroner
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri
dari arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri.

Arteri koroner kiri (Left Main Coronary Artery-LMCA) mempunyai 2 cabang besar,
yaitu ramus desenden anterior (Left Anterior Descendence-LAD) dan ramus sirkumpleks
(Left Circumflex-LCx). Arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna,
yaitu sulkus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, dan
sulkus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini
dibagian permukaan posterior jantung merupakan suatu bagian yang kritis dipandang
dari sudut anatomis. Tempat ini dikenal dengan sebutan kruks jantung, dan merupakan
salah satu bagian terpenting dari jantung. Nodus Atrio Ventrikuler (AVN) berlokasi pada
titik pertemuan ini, dan pembuluh darah yang melewati kruks tersebut merupakan
pembuluh yang memasok nutrisi untuk AVN.

Arteri koroner kanan berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus atrio ventrikuler
kanan. Pada dasarnya arteri koroner kanan memberi makan pada atrium kanan,
ventrikel kanan dan dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri. 

Ramus sirkumfleks memberi nutrisi pada atrium kiri dan dinding  samping serta bawah
dari ventrikel kiri. Ramus desenden anterior memberi nutrisi pada dinding depan
ventrikel kiri yang masif.

Meskipun nodus SA (Sino Atrial Node) letaknya di atrium kanan, tetapi hanya 55%
kebutuhan nutrisinya dipasok oleh arteri koronaria kanan, sedangkan 42% lainnya
dipasok oleh cabang arteri sirkumfleks kiri.

Nutrisi untuk nodus AV dipasok oleh arteri yang melintasi kruks, yaitu 90% dari arteri
koroner kanan dan 10% dari arteri sirkumfleks.

Vena Jantung
 Sistem vena jantung mempunyai tiga bagian, yaitu:
1. Vena tebesian merupakan sistem yang terkecil, menyalurkan sebagian darah
dari miokardium atrium kanan dan ventrikel kanan.
2. Vena kardiaka anterior mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan
sebagian besar isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan.
3. Sinus koronarius dan cabangnya, merupakan sistem vena yang paling besar dan
paling penting, berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke
dalam atrium kanan melalui ostium sinus koronarius yang bermuara di samping
vena kava inferior 

Fungsi & Anatomi Jantung Manusia / Kardiovaskuler


Assalammualaikum,
kali ini saya mencoba berbagi ilmu dengan sobat-sobat sekalian mengenai apa yang
telah diajarkan oleh dosen kita (Pak Saryono) mengenai kardiovaskuler.
Walaupun ini hasil dari sumber lain, namun kita masih dapat mempelajarinya
karena setelah saya baca-baca hampir sama intinya. Baik langsung saja sobat baca
sendiri...       

        Jantung terletak dalam rongga dada. Ukuran jantung sebesar genggaman


tangan pemiliknya dengan berat sekitar 300 gram. Lihat Gambar 5.7. Jantung
dalam sistem sirkulasi berfungsi sebagai alat pemompa darah. Jantung tersusun
atas otot jantung (miokardium) . Bagian jantung luar dilapisi oleh selaput jantung
(perikardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina
panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut lamina
viseralis. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat ruangan kavum perikardii yang
berisi cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian
dalam jantung dilapisi endokardium.
   

         Jantung mempunyai empat ruangan, yaitu atrium kiri, atrium kanan,


ventrikel kiri, dan ventrikel kanan. Antarsisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh
septum (sekat) yang berupa otot yang padat. Perhatikan Gambar 5.8. ( Gambar

Jantung )  

          Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh


balik (vena). Antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat katup valvula bikuspidalis
(katup berdaun dua). Katup ini berfungsi mencegah darah dalam ventrikel kiri agar
tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung berkontraksi. Ventrikel
mempunyai otot lebih tebal dari pada atrium, keadaan ini disebabkan ventrikel
berfungsi memompa darah keluar jantung. Antara atrium kanan dengan ventrikel
kanan terdapat katup valvula trikuspidalis (katup berdaun tiga). Katup ini berfungsi
mencegah darah dalam ventrikel kanan agar tidak mengalir kembali ke atrium saat
jantung berkontraksi. Jantung terus-menerus memompa darah ke seluruh bagian
tubuh. Jantung memompa darah dengan cara berkontraksi sehingga jantung dapat
mengembang dan mengempis. Kontraksi jantung ini menimbulkan denyutan yang
dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat. Saat berkontraksi, atrium
dan ventrikel mengembang dan menguncup secara bergantian. Bila atrium
mengembang, jantung mengisap darah dari seluruh tubuh melalui pembuluh balik
(vena kava superior dan vena kava inferior). Darah yang diisap ini masuk ke atrium
kanan dan darah dari vena pulmonalis yang kaya oksigen masuk ke atrium kiri. Bila
atrium menguncup maka ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke
ventrikel. Ventrikel merupakan bagian jantung yang berfungsi memompa darah
meninggalkan jantung. Perhatikan Gambar 5.9.

       Saat ventrikel menguncup dari ventrikel kiri, darah yang kaya oksigen
dipompa ke seluruh bagian tubuh, sedangkan dari ventrikel kanan darah yang kaya
CO2 dipompa ke paru-paru. Setelah darah terpompa keluar, otot ventrikel
mengendur dan mengalami relaksasi maksimum sehingga tekanan jantung sangat
rendah. Peristiwa ini disebut diastole.

           Saat darah masuk ke dalam ventrikel, rangsang melalui berkas His terputus
dalam waktu kurang sepersepuluh detik. Keadaan ini digunakan oleh otot jantung
untuk beristirahat. Setelah itu, otot ventrikel menguncup dan darah dalam jumlah
banyak dipompa dari ventrikel ke pembuluh arteri pulmonalis serta aorta, keadaan
ini membuat tekanan ruangan jantung menjadi maksimum. Peristiwa ini disebut
sistole. Pelajari dengan saksama kerja jantung pada berikut dan aliran darah
dalam jantung pada Gambar 5.10.

         Jadi, sistole dan diastole merupakan tekanan darah karena jantung pada saat
itu mengeluarkan dan memasukkan darah. Tekanan darah dapat diukur
menggunakan tensimeter atau spigmomanometer. Tekanan darah orang
dewasa normal sekitar 120/80 mmHg (milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan
tekanan sistole, sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastole. Tekanan darah ini
dapat digunakan sebagai indikasi kondisi kesehatan seseorang
      Terimakasih atas sumbernya sebelumnya, dan semoga bermanfaat bagi kita
sekalian mahasiswa keperawatan..
Wassalammu'alaikum,

Anda mungkin juga menyukai