Anda di halaman 1dari 8

BAB 8 ETIKA BISNIS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG), DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN STRATEGIS

A Etika Bisnis dan Manajemen Strategi

Etika bisnis adalah prinsip-prinsip dalam organisasi yang menjad pedoman dalam pengambilan
keputusan dan perilaku Etika bisnis yang hak merupakan salah satu prasyarat bagi manajemen strategis
yang bak etika yang baik sama dengan bisnis yang baik

Karena itu tindakan perusahaan berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia, indivdu-individulah
yang harus dipandang sebagal penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral individu
manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara
keseluruhan mengalir dan pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu
disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan
bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak sece
bermoral

Para manajer dan karyawan sebaiknya berhati-hati agar tidak menja kambing hitam atas kesalahan
pengambilan keputusan contohnys pelanggaran lingkungan hidup oleh perusahaan karena merusa
lingkungan hidup merupakan tindakan yang tidak etis

Untuk itu, semakin banyak perusahaan yang mengupayakan untu mendapatkan sertifikat ISO 14001
sebagaimana ditujukan dala perspektif lingkungan hidup

Dalam kaitan tersebut. perusahaan dapat mengadopsi standar ISO 14001:2004 untuk mengembangkan
dan mengelola sistem manajeme lingkungannya. Adopsi standar ISO 14001 menjadi pilihan tepat
dengan beberapa pertimbangan, yaitu

1 ISO 14001 merupakan standar internasional yang telah diterapkan d lebih 49 462 perusahaan pada
118 negara (Viadiu, et al. 2005) Kondisi ini akan mampu meningkatkan daya saing pasar ekspor
perusahaan sekaligus mengatasi hambatan teknis perdagangan
2 ISO 14001 mengadopsi pendekatan proses (ISO 14001, 2004) Pendekatan proses akan memicu
timbulnya continual improvement pada sistem manajemen

Untuk itu program pelatihan etika mesti dimasukkan dari CEO untuk menekankan praktik bisnis yang
etik, perkembangan dan diskusi kode etik dan prosedur untuk mendiskusikannya serta melaporkan
perilaku yang tidak etis preusan dapat mendukung pengambilan keputusan yang etis dan strategis
dengan memasukkan pertimbangan etis ke dalam rencana jangka panjangnya

B. Etika Bisnis dan Permasalahan di Negara Berkembang Etika berasal dari kata yunani, yaitu ethos, yang
dalam bent

jamaknya ta etha berarti adat istiadat atau kebiasaan, perpanjangan dari adat membangun suatu aturan
luas di masyarakat, yaitu di mana setia tindak tanduk mengikuti aturan-aturan, dan aturan tersebut
telah membentuk moral masyarakat dalam menghargai adat istiadat yang berlaku

Aturan bisnis adalah aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh bertindak dan tidak boleh bertindak, di
mana aturan-aturan tersebut bersumber dan aturan tertulis. Dan apabila suatu bisnis melanggar hal
tersebut maka sanksi akan diterima, dapat berupa sanksi langsung maupun tidak langsung

C. Definisi Good Corporate Governance (GGC) dan Manajemen

Perusahaan

Istilah corporate governance (CG) pertama kali di perkenalkan oleh Cadbury Commitee tahun 1992
dalam laporanya yang dikenal sebagai report (Tjager dkk, 2003) Corporate governance adalah refres to a
group of people direct control and role with authority on a collective effort this body empowered to
regulate, determine restrain, urban exercise the authority given it (Josep, 2002).

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar di
mana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah
tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas
masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang
berada di sekitar perusahaan tersebut berada
Dari pengertian tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa corporate governance diarahkan untuk
menciptakan suatu bentuk organisasi bisnis yang bertumpu pada aturan-aturan manajemen modern
yang profesional dengan konsep dedikasi yang jauh lebih bertanggung jawab. Penafsiran bertanggung
jawab disini diartikan sebagai keikutsertaan perusahaan secara jauh lebih dalam untuk ikut
berpartisipasi dalam membangun negara dan bangsa, seperti peran perusahaan dalam penyediaan
lapangan pekerjaan, dan pendukung penuntata kemiskinan. Tentunya ini dianggap GCG benar-benar
dijalankan dengan baik sehingga bisa memperingan tugas negara dan memosiska perusahaan sebagai
agent of development (agen pembangunan)

D. Etika Bisnis dan Konsep Good Corporate Governance (GCG)

Pada saat ini salah satu aturan yang terjelaskan secara tegas baha suatu perusahaan yang ingin atau
berkeinginan untuk go public adalah perusahaan tersebut harus memiliki konsep serta mengaplikasikan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) Penegasan in menjadi jelas pada saat melihat
bagaimana beberapa perusahaan sebelumnya yang dianggap bermasalah di pasar modal (captial market
karena kinerja perusahaan rendah atau bermasalah Dan salah satu faktor penyebab rendahnya kinerja
tersebut disebabkan tidak di terapkanya prinsip-prinsip GCG secara tegas

Pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia untuk selanjutnya disebut pedoman GCG
merupakan acuan bagi perusahaa untuk selanjutnya disebut pedan GCG merupakan acuan ba
perusahaan untuk melaksanakan GCG dalam rangka

1) Mendorong terpercapainya kesinambungan perusahaan mela pengelolaan yang didasarkan pada asas
transparansi, akuntabilit reponsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan

2) Mendorong pemegang saham anggota dewan komisaris da anggota direksi agar dalam membuat
keputusan dan menjalanka tindakanya di landasi oleh nilai moral yang tinggi kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan 3) Mendorong timbulya kesadaran dan tanggung jawab sosi

perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan

terutama di sekitar perusahaan


E Good Corporate Governance dalam Konteks Bisnis Masa Depan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dimengerti jika penerapan Good Corporate Gobernance (GCG)
bukan sebuah suara lagi, namun sudah kebutuhan pokok untuk harus dilaksanakan Dari hasil penelitian
menyebutkan jika perusahaan multinational lebih bersungguh-sungguh menerapkan GCG dibandingkan
dengan perusahaan domestik Keinginan mereka menerapkan GCG adalah bentuk dari usaha mereka

menghargai tata konsep bisnis modern. Karena bisnis tidak bisa di jalankan secara konvensional seperti
dahulu yaitu pemilik (ownen memiliki kekuasaan yaang begitu tinggi dengan mudah memerintah serta
memecat setiap agen yang dianggap tidak mengedepankan etika bisnis, namun lebih mengedepaankan
keinginan meraih keuntungan atau profit

F. Permasalahan yang Timbul dalam Penerapan Good Corporate

Governance (GCG)

a) Pemahaman tentang konsep Good Corporate Governance (GCG) pada beberapa manajer Indonesia
masih kurang.

b) Sebagian pihak menganggap konsep GCG dianggap sebagai penghambat berbagai keputusan.

c) Aparat penegak hukum harus dibekali konsep pemahaman GCG secara luas termasuk adanya jurnal
dan buku teks yang menjelaskan secara khusus tentang GCG dalam konteks prespektif Indonesia

d) Menurut Herwidayatmo (2000) praktik-praktik di Indonesia yang bertentangan dengan konsep GCG
dapat dikelompokkan menjadi (a) adanya konsentrasi kepemilikan oleh pihak tertentu memungkinkan
terjadinya hubungan afiliasi antara pemilik, pengawas, yang dan direktur, perusahaan, (b) tidak
efektifnya dewan komisaris, dan (c) lemahnya law enforcement
penghambat

G. Corporate Social Responsibility dan Kebijakan Perusahaan Adalah komitmen perusahaan atau dinia
bisnis untuk berkontribusi

dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial,

H. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) bagi Perusahaan

1. Meningkatkan Citra Perusahaan

Dengan melakukan kegiatan CSR konsumen dapat lebih mengena perusahaan sebagai perusahaan yang
selalu melakukan kegiatan yang

baik bagi masyarakat

2. Memperkuat "Brand Perusahaan

Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan produk
secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk perusahaan sehingga

dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.

3. Mengembangkan Kerja

Kepentingan

Sama
dengan

Para

Pemangku

Dalam melaksanakan kegiatan CSR perusahaan tentunya tidak

mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti
pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal Maka perusahaan dapat membuka relasi yang bak

dengan para pemangku kepentingan tersebut Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya

Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunya kesempatan menonjolkan
keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk
atau jasa

yang sama.

. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan

Pengaruh Perusahaan

Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utan perusahaan memerlukan kreativitas
Merencanakan CSR seca konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam perusahaan yan pada
akhimya dapat meningkatkan peran dan posisi perusaha dalam bisnis global
Indikator Kebersihan Corporate Social dan Model Penerapan di Untuk mengukur keberhasilan
penerapan CSR pada suatu perusahaan

Indonesia

ada betrapa indokator yang dapat kita jadikan acuan

Menurut Dody Prayogi (7) lima indikator keberhasilan

Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian nilai etika yang di kandungnya yaitu turut
menegakan social justice

satuanubility, dan equity

2. Secara sosial keberhasilan CSR dapat dinilai dari tinggi rendahnya legitimasi sosial korporasi di
hadapan stakeholder sosialnya.

3. Secara bisnis keberhasilan CSR dapat dilihat dari meningkatnya nilai saham akibat peningkatan
corporate social image

4 Secara teknisk keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian program hasil evaluasi teknis lapangan

J. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Secara konsep kita bisa menemukan hubuningan yang erat antara CS dan konsep pembangunan
ekonomi berkelanjutan. Pembangun ekonomi berkelanjutan merupakan keinginan membangun tatan
ekonomi masyarakat betsifat makmur dan sejahtera, aman serta sentor Dengan mengedepankan
konsep pembangunan ekonomi

CSR a dikaji memiliki hubungan erat dalam mendorong teropte pembangunan ekonomi yang sustainable
Menurut Diyah Prak bahwa terdapat tiga pilar penting untuk merangsang pertumbuhan Ca yang mampu
mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan Pertama, mencari bentuk CSR yang efektif untuk
tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan lokalitas Kedua, mengkalkuklasi kapasitas sumber daya
manusia dan mencap

institusi untuk melaksanakan merangsang pelaksanaan CSR

Ketiga, peraturan serta kode etik dalam usaha.

Anda mungkin juga menyukai