Anda di halaman 1dari 9

Akhlak Dengan Ilmu Lainnya

Dosen Pembimbing : Hasanah S.Pd.i.,M.A


Mata kuliah : Ilmu Akhlak

DISUSUN OLEH :

Kelompok 7
Anggota : Firnanda Syawalina Tazara (180603166)
: Feny Annisa Ghaisani (180603191)
: Yunita Asri (180603194)
: Zakhran Jani (190603369)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS UIN AR-RANIRY
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah Ilmu Akhlak yang berjudul
“Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Ilmu Lain”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada Rasulullah Muhammad saw., beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari kiamat.
Makalah ini menjelaskan tentang pengertian ilmu akhlak dan hubungannya dengan ilmu
lain. Dengan demikian materi makalah ini diharapkan dapat membantu proses belajar
mahasiswa.
Teriring ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing kami dalam pembelajaran mata
kuliah Ilmu Akhlak, juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta motivasi
kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah
sangat berharga bagi kami.
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini bisa menambah keilmuan dan
bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan
tema yang senada diwaktu yang akan datang. Aamiin yaa robbal ‘alamin.

Banda Aceh, 30 Oktober 2019


Daftar Isi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
I........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
II.......................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
1. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf...........................................................................5
2. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tauhid.............................................................................5
3. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu jiwa (psikologi)..............................................................6
4. HablumminAllah dan Hablumminnas.....................................................................................6
5. Hubungan ilmu ahlak dengan ilmu pendidikan.......................................................................7
6. Hubungan ilmu ahlak dengan ilmu filsafat..............................................................................7
7. Hubungan Antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Ekonomi...........................................................8
III...................................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
Kesimpulan................................................................................................................................10
I

PENDAHULUAN
A.    Latar belakang

Sebelum melangkah lebih jauh membahas materi, seyogyanya perlu dimengerti bahwa ahlak
merupakan suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan terlebih dahulu. sedangkan ilmu akhlak
adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, dan menerangkan apa yang harus diperbuat
oleh sebagian manusia terhadap sesamanya dan menjelaskan tujuan yang hendak dicapai oleh
manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan yang lurus yang harus diperbuat.Ilmu
Akhlak sering disamakan dengan ethika, namun diantara keduanya memiliki perbedaan yaitu
etika menentukan baik dan buruk perbuatan manusia dengan tolak ukur akal pikiran, sedangkan
ilmu akhlak menentukannya dengan tolak ukur ajaran agama. Dengan demikian objek
pembahasan ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian terhadap suatu perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang.

Kaitannya dengan akhlak seseorang, itu tidak terlepas dari tingkah laku (sikap) dengan sesama
dan penciptanya (Tuhannya). Maka dalam hal ini ilmu akhlak tentunya mempunyai hubungan-
hubungan yang terkait dengan ilmu-ilmu lainnya, baik dari segi tujuan, konsep dan kontribusi
ilmu akhlak terhadap ilmu-ilmu tersebut dan sebaliknya bagaimana kontribusi ilmu lain terhadap
ilmu akhlak.

B.     Rumusan masalah

1. Bagaimana hubungan ilmu ahklak dengan ilmu tasawuf ?


2. Bagaimana hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tauhid ?
3. Bagaimana hubungan ilmu akhlak dengan ilmu jiwa (psikologi)?
4. HablumminAllah dan Hablumminnas ?
5. Bagaimana hubungan ilmu akhlak dengan ilmu pendidikan?
6. Bagaimana hubungan ilmu akhlak dengan ilmu filsafat?
7. Bagaimana hubungan ilmu akhlah dengan pandangan Ekonomi ?

C.     Tujuan

Mengetahui korelasi ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf, ilmu tauhid, ilmu jiwa, ilmu sosiologi,
ilmu pendidikan, ilmu filsafat, dan ilmu hukum. Serta kontribusi antara ilmu akhlak dengan
ilmu-ilmu tersebut dan sebaliknya.
II.

PEMBAHASAN

1. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf


Pada ahli ilmu tasawuf pada umumnya membagi tasawuf menjadi tiga bagian. Pertama tasawuf
falsafi, kedua tasawuf akhlaki dan ketiga tasawuf amali. Ketiga tasawuf ini tujuannya sama yaitu
mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membersihkan diri dari perbuatan tercela dan
menghias diri dengan perbuatan yang terpuji. Ketiga macam tasawuf ini memiliki perbedaan
dalam hal pendekatan yang digunakan.

Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf yaitu ketika mempelajari Tasawuf ternyata pula
bahwa Al-Qur’an dan Al-Hadits mementingkan akhlak. Al-Qur’an dan Hadits menekankan
kejujuran, persaudaraan, keadilan, tolong menolong, murah hati, pemaaaf, sabar, baik sangka,
menepati janji, disiplin, mencintai ilmu, dan berfikiran lurus, nila-nilai ini yang harus dimiliki
oleh seorang muslim dan  dimasukkan kedalam dirinya sejak kecil.

Sebagaimana  diketahui bahwa dalam tasawuf masalah ibadah amat menonjol, karena tasawuf itu
pada hakikatnya melakukan serangkaian ibadah seperti shalat, puasa, haji, dzikir, dan lain
sebagainya. Yang semuanya itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah
yang dilakukan dalam rangka bertasawuf itu ternyata erat hubungannya dengan Akhlak.

2. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tauhid


Ilmu tauhid adalah ilmu ushuluddin, ilmu pokok-pokok agama, yakni menyangkut aqidah dan
keimanan, ilmu tauhid dapat disebut juga dengan Ilmu kalam, yang merupakan disiplin ilmu ke
Islaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan.
Pada ilmu kalam ditemukan pembahasan iman dan definisinya, kekufuran dan manifestasinya,
serta kemunafikan dan batasannya. sedangkan ahlak yang baik menurut pandangan Islam
haruslah berpijak pada keimanan. Iman tidak sekedar cukup disimpan dalam hati. Melainkan
harus dilahirkan dalam perbuatan yang nyata dan dalam bentuk amal shaleh, barulah dikatakan
iman itu sempurna, karena telah dapat direalisir.

Jelaslah bahwa akhlaqul karimah adalah mata rantai iman. Sebagai contoh, malu (berbuat
kejahatan) adalah salah satu dari akhlakul mahmudah. Nabi dalam salah satu hadits menegaskan
bahwa “malu adalah salah satu cabang dari keimanan”.

Sebaliknya akhlak yang dipandang buruk adalah akhlak yang menyalahi prinsip-prinsip iman.
Seterusnya sekalipun manusia perbuatan pada lahirnya baik, tetapi titik tolaknya bukan karena
iman maka hal itu tidak mendapatkan penilaian disisi Allah. Demikianlah adanya perbedaan nilai
amal-amal baiknya orang beriman denganamal baiknya orang yang tidak beriman.

Hubungan antara Aqidah dan Akhlak tercermin dalam pernyataan Rosulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Abi Hurairah r.a :
‫اَ ْك َم ُل ْاال ٌم ْؤ ِمنِ ْينَ اِ ْي َمانًااَحْ َسنُهُ ْم ُخلُقًا‬

“orang mu’min yang sempurna imannya adalah yang terbaik budi pekertinya”

3. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu jiwa (psikologi)


Berbicara dalam hal relevansi dan hubungan ilmu akhlak dengan ilmu psikologi sebenarnya
merupakan bahasan yang sangat strategis. Karena antara akhlak dengan ilmu psikologi memiliki
hubungan yang sangat kuat dimana, objek sasaran penyidikan psikologi adalah terletak pada
domain perasaan, khayal, paham, kamauan, ingatan, cinta dan kenikmatan. Sedangkan akhlak
sangat menghajatkan apa yang dibicarakan oleh ilmu jiwa, bahkan ilmu jiwa adalah pendahuluan
tertentu bagi akhlak.

Dengan lain perkataan, ilmu jiwa sasarannya meneliti paranan yang dimainkan dalam perilaku
manusia, karenanya dia meneliti suara hati (dhamir), kamauan (iradah), daya ingatan, hafalan
dan pengertian, sangkaan yang ringan (waham) dan kecenderungan-kecenderungan (wathif)
manusia. Itu semua menjadi lapangan kerja jiwa, yang menggerakan manusia untuk berbuat dan
berkata. Oleh karena itu ilmu jiwa merupakan muqaddimah yang pokok sebelum mengdakan
kajian ilmu ahlak.

Akhlak akan mempersoalkan apakah jiwa mereka tersebut termasuk jiwa yang baik atau buruk.
Dengan demikian, menjadi jelas bahwa ahlak mempunyai hubungan dengan ilmu jiwa. Dimana
ilmu ahlak melihat dari segi apa yang sepatutnya dikerjakan manusia, sedangkan ilmu jiwa
meneropong dri segia apakah yang menyebabkan terjadi perbuatan itu.

Pada masa akhir-akhir ini, terdapat dalam ilmu jiwa suatu cabang yang disebut “ilmu jiwa
masyarakat” (social psychology). Ilmu ini menyelidiki akal manusia dari jurusan masyarakat.
Yakni menyelidiki soal bahasa dan bagaimana bekasnya terhadap akal, adat kebiasaan suatu
bangsa yang mudur dan bagaimana bekasnya terhadap akal, adat kebiasaan suatu bangsa yang
mundur dan bagaimana susunan masyarakat. Dan bagi cabang ini memberi bekas yang langsung
pada akhlak, melebihi dari ilmu jiwa perseorangan.

4.  HablumminAllah dan Hablumminnas


Secara etimologis sosiologi berasal dari kata socius yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi sosiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang berkawan atau di dalam arti luas adalah “ilmu pengetahuan
yang berobjek pada masalah hidup bermasyarakat”. Mempelajari masyarakat manusia yang
pertama, dan bagaimana meningkat keatas, juga menyelidiki tentang bahasa, agama, dan
keluarga, dan bagaimana membentuk undang-undang dan pemerintahan dan sebagainya.
Mempelajari semua ini menolong untuk memberi pengertian akan perbuatan manusia dan cara
menentukan hukum baik dan buruk.

Hidup memasyarakat dapat dipahami dalam pengertian yang luas, bisa dipahami dalam dimensi
sempit. Masyarakat dalam arti luas ialah kebulatan dari semua perhubungan didalam hidup
masyarakat. Sedangkan dalam arti sempit ialah suatu kelompok manusia yang menjadi tempat
hidup bermasyarakat, tidak semua aspeknya tetapi dalam berbagai aspek yang bentuknya tidak
tertentu. Masyarakat dalam arti sempit ini tidak mempunyai arti tertentu, misalnya masyarakat
mahasiswa, masyarakat pedagang, masyarakat tani, dan lain-lain.

Mempersoalkan hubungan antara ahlak dengan ilmu sosiologi agaknya sangat signifikan karena
ilmu ahlak membahas tentang berbagai perilaku manusia yang ditimbulkan oleh kehendak, yang
tidak dapat terlepas dari kajian kehidupan kemasyarakatan yang menjadi kajian ilmu sosiologi.
[18] Demikianlah karena manusia tidak dapat hidup kecuali bermasyarakat dan ia tetap menjadi
anggota masyarakat. Bukan menjadi kekuasaan kita untuk mengetahui keutamaan seseorang
dengan tidak mengetahui masyarakatnya, masyarakat mana yang dapat membantu keutamaan
atau merintanginya.

5. Hubungan ilmu ahlak dengan ilmu pendidikan


Antara ahlak dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan yang sangat mendasar dalam hal
teoritik dan pada tatanan praktisnya. sebab, dunia pendidikan sangat besar sekali pengaruhnya
terhadap perubahan perilaku, ahlak seseorang. Berbagai ilmu diperkenalkan, agar siswa
memahaminya dan dapat melakukan suatu perubahan pada dirinya.  Apabila siswa diberi
pelajaran “Ahlak”, pendidikan mengajarkan bagaimana seharusnya manusia itu bertingkah laku,
bersikap terhadap sesamanya dan penciptanya (Tuhan).

Dengan demikian, posisi ilmu pendidikan strategis sekali jika dijadikan pusat perubahan perilaku
yang kurang baik untuk diarahkan menuju perilaku yang baik. oleh karena itu, dibutuhkan
beberapa unsur dalam pendidikan untuk bisa dijadikan agen perubahan sikap dan perilaku
manusia. Dari tenaga pendidik (pengajar) misalnya, perlu memiliki kemampuan profesionalitas
dalam bidangnya. Unsur lain yang perlu diperhatikan adalah materi pengajaran. Apabila materi
pengajaran yang disampaikan oleh pendidik menyimpang dan mengarah keperubahan perilaku
yang menyimpang, inilah suatu keburukan dalam pendidikan dan begitu pula sebaliknya.[20]

Lingkungan sekolah dalam dunia pendidikan merupakan tempat bertemunya semua watak.
Perilaku dari masing-masing anak yang berlainan. Kondisi anak yang sedemikian rupa dalam
interaksi antara anak satu dengan yang lainnya akan saling mempengaruhi juga pada kepribadian
anak.[21] Dengan demikian lingkungan pendidikan mempengaruhi jiwa anak didik. Dan akan
diarahkan kemana anak didik dan perkembangan kepribadian.

6.  Hubungan ilmu ahlak dengan ilmu filsafat


Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menyelidiki segala sesuatu yang ada dan yang
mungkin ada dengan menggunakan pikiran. Filsafat memiliki bidang-bidng kajiannya mencakup
berbagai diiplin ilmu antara lain :

a.       Metafisika             : penyelidikan dibalik alam yang nyata

b.      Kosmologi             : penyelidikan tentang alam (filsafat alam)


c.       Logika                   : pembahasan tentang cara berfikir cepat dan tepat

d.      Etika                      : pembahsan tentang tingah laku manusia

e.       Theodica               : pembahasan tentang ke-Tuhanan

f.       Antropologia         : pembahasan tentang manusia

Dengan demikian jelaslah bahwa etika termasuk salah satu komponen dalam filsafat. Banyak
ilmu-ilmu yang pada mulanya merupakan bagian filsafat karena ilmu tersebut kian meluas dan
berkembang dan akhirnya membentuk disiplin ilmu itu sendiri dan terlepas dari filsafat.
Demikian juga etika, dalam proses perkembangannya sekalipun masih diakui sebagai bagian
dalam pembahasan filsafat, kini telah merupakan ilmu yang mempunyai identitas sendiri.

7. Hubungan Antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Ekonomi


 Istilah ekonomi dalam bahasa Inggris disebut economic, sedangkan ekonomi sendiri berasal dari
bahasa Yunani, Oikos dan Nomos yang berarti peraturan rumah tangga. menurut Alfred
Marshall, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kehidupan sehari-hari
bertindak dalam proses produksi, konsumsi, alokasi barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhanmanusia
            Yang berhubungan dengan ilmu akhlak adalah sistem ekonomi Islam. ekonomi Islam
adalah prinsip ekonomi yang berdasarkan syari’at islam yang bertujuan menciptakan kehidupan
individu yang sehat dan kuat, sebagai individu atau anggota masyarakat. Dengan akhlak, maka
tidak akan terjadi kecurangan dalam proses ekonomi. Semua perilaku ekonomi yang dilakukan
akan berlangsung lancar karena semua yang dilakukan didasarkan atas nilai-nilai moral Dan budi
pekerti yang mulia
III.

PENUTUP

Kesimpulan     
Dari uraian diatas kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa ilmu akhlak adalah suatu ilmu
yang sangat penting dimiliki manusia karena dengan ilmu akhlak jiwa kita lebih tenang damai,
dan menjadi manusia yang lebih baik. Hubungan ilmu ahlak dengan ilmu tasawuf, tauhid,
psikologi, sosiologi, pendidikan, filsafat dan hukum adalah untuk mengetahui apakah keadaaan
rohani dan jasmani baik individu ataupun masyarakat tertentu baik atau buruk.

Demikianlah makalah tentang hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu lainnya yang telah penulis
paparkan. Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna maka dari itu kritik yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan. Harapan pemakalah, semoga
makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua

Anda mungkin juga menyukai