Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Ergonomi


Ergonomi adalah ilmu yang sistematis dalam memanfaatkan informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem
kerja. Dengan ergonomi, penggunaan dan penataan peralatan atau fasilitas dapat
lebih efektif serta memberikan kepuasan kerja. Selain itu, ergonomi bertujuan
membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu sama
lainnya. Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan
fasilitas kerja. Dengan demikian Egonomi berguna sebagai media pencegahan
terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis dan fatal.
Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat
dikelompokkan dalam 4 bidang penelitian yaitu :
1. Penelitian Tentang Display
Display merupakan alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan
yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang.
Display terbagi menjadi 2 macam, display dinamis dan display statis.
Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi
oleh variabel waktu, contohnya peta, denah, dll. Sedangkan display dinamis
adalah display yang dipengaruhi oleh variable waktu, contohnya
speedometer yang memberikan informasi kecepatan sepeda motor atau
mobil dalam setiap kondisi.
2. Penelitian Tentang Kekuatan Fisik Manusia
Penelitian ini mencakup pengukuran kekuatan atau daya tahan fisik manusia
ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus
dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan
aktivitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik.
3. Penelitian Tentang Ukuran atau Dimensi dari Tempat Kerja
Penelitian untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan
ukuran tubuh manusia. Hal ini berkaitan dengan pengukuran anthrpometry.

6
7

4. Penelitian Tentang Lingkungan Fisik Kerja


Pengukuran ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari
ruangan dan fasilitas-fasilitas, dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi
pencahayaan, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan serta
getaran pada suatu fasilitas kerja.

2.2 Definisi Anthropometry


Anthropometry merupakan pengetahuan yang menyangkut pengukuran
tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan aplikasi yang menyangkut geometri
fisik, massa clan kekuatan tubuh manusia. Permasalahan variasi dimensi
anthropometry seringkali menjadi faktor dalam menghasilkan rancangan yang
sesuai untuk penggunanya.
Dimensi tubuh manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi
bahan pertimbangan dalam menentukan sample data yang akan diambil. Faktor-
faktor tersebut antara lain:
a. Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-kira
umur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian ukuran
tubuh manusia akan berkurang setelah usia 60 tahun.

Gambar 2.1 Umur


b. Jenis kelamin
Pada umumnya pria mempunyai dimensi tubuh yang lebih besar daripada
wanita, kecuali pada bagian pinggul dan dada.
8

.
Gambar 2.2 Jenis Kelamin
c. Suku bangsa
Variasi dimensi tubuh manusia akan terjadi karena pengaruh etnis atau ras.
Setiap suku bangsa ataupun etnis akan memiliki karakteristik fisik yang
akan berbeda satu dengan lainnya.

Gambar 2.3 Suku Bangsa


d. Postur dan Posisi Tubuh
Ukuran tubuh akan berbeda dipengaruhi oleh posisi tubuh pada saat akan
melakukan aktivitas tertentu yaitu structural dan functional body
dimensions. Posisi standar tubuh pada saat melakukan gerakan-gerakan
dinamis dimana gerakan tersebut harus dijadikan dasar pertimbangan pada
saat data antropometry diimplementasikan.

Gambar 2.4 Postur dan posisi tubuh


9

e. Pakaian
Pakaian seperti model, jenis bahan, jumlah rangkapan, dan lain-lain yang
melekat di tubuh akan menambah dimensi ukuran tubuh manusia.

Gambar 2.4 Pakaian


f. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan mewajibkan adanya persyaratan dalam menyeleksi dimensi
tubuh manusia seperti tinggi, berat badan, lingkar perut, dan lain-lain.
Seperti untuk buruh dermaga atau pelabuhan harus mempunyai postur tubuh
yang relatif besar dibandingkan dengan pegawai kantoran atau mahasiswa.

Gambar 2.5 Jenis Pekerjaan


g. Faktor Kehamilan Pada Wanita
Faktor kehamila pada wanita merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi variabilitas data antropometry yaitu terutama pada tebal
perut dan tebal dada. Sehingga, data antropometry yang digunakan dalam
merancang produk dan stasiun kerja untuk wanita hamil berbeda dengan
data antropometri wanita lainnya.
10

Gambar 2.6 Faktor Kehamilan Pada Wanita


h. Cacat Tubuh Secara Fisik
Faktor kehamilan pada wanita merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi variabilitas data antropometry yaitu terutama pada tebal
perut dan tebal dada. Sehingga, data antropometry yang digunakan dalam
merancang produk dan stasiun kerja untuk wanita hamil berbeda dengan
data antropometri wanita lainnya.

Gambar 2.7 Cacat Tubuh Secara Fisik


Pengukuran anthropometry dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Anthropometry Statis
Pengukuran dilakukan pada tubuh manusia pada posisi diam.
2. Anthropometry Dinamis
Pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat tubuh melakukan
gerakan-gerakan kerja (dalam posisi dinamis) dengan memperhatikan
gerakan-gerakan yang mungkin terjadi pada saat pekerja tersebut melakukan
kegiatannya.

2.3 Metode Perancangan dengan Anthropometry


Tahapan perncangan sistem kerja menyangkut Work Space Design dengan
memperhatikan faktor antropometry adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya (establish requirement)
b. Mendifinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
11

c. Pemilihan sample yang akan/ diambil datanya.


d. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi system kerja yang akan
dirancang).
e. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan
persentil yang akan dipakai.
f. Penyiapan alat ukur anthropometry.
a. Pengambilan data.
g. Pengolahan data :
- Uji kenormalan data.
- Uji keseragaman data.
- Uji kecukupan data.
- Perhitungan persentil data (persentil kecil, rata-rata & besar).
i. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan aspek-aspek :
- Posisi tubuh secara normal.
- Kelonggaran (pakaian dan ruang).
- Variasi gerak.
j. Analisa .

2.4 Pedoman Pengukuran Data Anthropometry


2.4.1 Pengukuran Data Anthropometry Statis
Berikut ini merupakan pengukuran data antropometry statis pada pedoman
pengukuran data antropometry:
1. Posisi : Duduk Samping
12

Gambar 2.9 Pedoman Pengukuran Duduk Samping


Tabel 2.1 Pedoman Pengukuran Duduk Samping

No Data yang Diukur Cara Pengukuran

Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas
Tinggi duduk tegak kepala. Subyek duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan dan
1
lutut membentuk sudut siku-siku.

Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas
Tinggi duduk
2 kepala. Subyek duduk normal dengan pandangan lurus ke depan dan
normal
lutut membentuk sudut siku-siku.

Ukuran jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung


3 Tinggi mata duduk bagian dalam. Subyek duduk tegak dengan pandangan lurus ke
depan.
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung tulang
4 Tinggi bahu duduk
bahu yang menonjol pada saat subyek duduk tegak.

Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah
5 Tinggi siku duduk siku kanan. Subyek duduk tegak dengan lengan atas vertikal disisi
badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku.

Subyek duduk tegak, ukur jari vertikal dan permukaan alas duduk
6 Tinggi siku duduk
sampai pucuk belikat bawah.

Subyek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
7 Tinggi pinggang
sampai pinggang.
Subyek duduk tegak, ukur arak samping dari belakang perut sampai
8 Tebal perut
depan perut
Subyek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk sampai
9 Tebal paha
permukaan atas pangkal paha.

10 Tinggi popliteal Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawahpaha.

Subyek duduk tegak, ukur jarak horizontal daribagian terluar pantat,


11 Pantat popliteal sampai lekukan lutut sebelah dalam (popliteal). Paha clan kaki bagian
bawahmembentuk sudut siku-siku.
Subyek duduk tegak, ukur jarak horizontal daribagian terluar pantat
12 Pantat kelutut
sampai lutut. Paha dan kakibagian bawah membentuk sudut siku-siku.
(point 11 + tebal lutut).
13

1. Posisi :Duduk Menghadap ke Depan

Gambar 2.10 Pedoman Pengukuran Duduk Menghadap Ke Depan


Tabel 2.2 Pedoman Pengukuran Duduk Menghadap Ke Depan
Data yang
No Cara Pengukuran
Diukur
1 Lebar Bahu Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas. Subyek duduk tegak
dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke
depan.
2 Lebar Pinggul Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggul sisi
kiri sampai bagian terluar pinggul sisi kanan.
3 Lebar Sandaran Ukur jarak horizontal anatara, kedua tulang belikat. Subyek duduk tegak
duduk dengan lengan atas merapat kebadan dan lengan bawah direntangkan ke
4 Lebar Pinggang depan.
Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggang
sisi kiri sampai bagian terluarpinggang sisi kanan.

Subyek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke bawah direntangkan


5 Siku ke Siku ke depan. Ukur jarak horizontaldari bagian terluar siku sisi kiri sampai
bagian terluarsiku sisi kanan.
14

2. Posisi : Berdiri

Gambar 2.11 Pedoman Pengukuran Berdiri

Tabel 2.3 Pedoman Pengukuran Berdiri

No Data yangDiukur Cara Pengukuran

Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas
1 Tinggi badan tegak sementara subyek berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke
depan.
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam
2 Tinggi mata berdiri (dekat pangkal hidung). Subyek berdiri tegak dan memandang lurus
ke depan.
Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada
3 Tinggi bahu berdiri
saat subyek berdiri tegak.
Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas
4 Tinggi siku berdiri dan lengan bawah. Subyek bcrdiri tegak dengan kedua tangan
tergantung secara wajar.
Tinggi pinggang Ukur jarak vertikal dari lantai sampai pinggang pada saat subyek
5
Berdiri berdiri tegak.

Jangkauan tangan ke Tangan menjangkau ke atas setinggi-tingginya. Ukur jarak vertikal


6
atas. dari lantai sampai ujung jari tengah pada saat subyek berdiri tegak.
Panjang lengan Subyek berdiri tegak, tangan di samping, ukur jarak dari siku
7
Bawah sampai pergelangan tangan.

Ukur jarak vertikal dari lantai sampai lutut pada saat subyek berdiri
8 Tinggi lutut berdiri
tegak.
15

Subyek berdiri tegak, ukur jarak dari dada (bagian ulu hati) sampai
9 Tebal dada berdiri
punggung secara horizontal.
Subyek berdiri tegak, ukur (menyamping) jarak dari perut depan
10 Tebal perut berdiri
sampai perut belakang secara horizontal.
11 Berat badan Menimbang dengan posisi normal diatas timbangan badan.
3. Posisi : Berdiri dengan Tangan Lurus ke Depan

Gambar 2. 12 Pedoman Pengukuran Berdiri Tangan Lurus ke Depan


Tabel 2.4 Pedoman Pengukuran Berdiri Tangan Lurus ke Depan

No Data yang diukur Cara Pengukuran

Ukur jarak horizontal dari punggung sampai ujung jaritengah. Subyek


Jangkauan tangan
1 berdiri tegak dengan betis, pantat danpunggung merapat ke dinding,
kedepan atau atas
tangan direntangkansecara horizontal ke depan atau atas.

4. Posisi : Berdiri dengan Kedua Tangan Direntangkan

Gambar 2.13 Pedoman Pengukuran Berdiri Kedua Tangan Direntangkan


16

Tabel 2. 5 Pedoman Pengukuran Berdiri Kedua Tangan Direntangkan

No Data yang Diukur Cara Pengukuran

Ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangankiri sampai


1 Rentangan tangan ujung jari terpanjang tangan kanan. Subyekberdiri tegak dan kedua
tangan direntangkan horizontalke samping sejauh mungkin.

5. Pengukuran Jari Tangan

Gambar 2.14 Pedoman Pengukuran Jari Tangan


Tabel 2. 6 Pedoman Pengukuran Jari Tangan
No Data yang Diukur Cara Pengukuran
Diukur darimasing-masing pangkal ruas jari sampaiujung
1 Panjang jari1 , 2 , 3 , 4 , 5
jari. Jari jari subyek merentang lurus dan sejajar.
Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal
2 Pangkal ketangan
ruas jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subyek
lurus. dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari
Diukur
3 Lebar jari 2 , 3 , 4 , 5
kelingking. Jari-jari subyek lurus dan merapat satu sama

Lebar telapak tangan lain.


Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari
4
(metacarpal) kelingking. (posisi seperti pada no. 3).
Lebar telapak tangan Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari
5
(maksimal) kelingking. (posisi seperti pada no. 3).
Diukur dari ujung jari tengah, sampai pangkal
6 Panjang telapak tangan
pergelangan tangan.
Diukur diameter genggaman tangan pada tires yang paling
7 Diameter genggam (maksimal)
maksimum.
17

Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking dengan


8 Lebar maksimal
telapak tangan direntangkan semaksimal mungkin.

Diukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari manis
9 Lebar fungsional maksimum dalam (merupakan posisi maksimum dimana tangan masih
bisa untuk menggenggam).

Tebal telapak
10 Diukur dari punggung tangan sampai sebelum ibu jari.
Tangan

6. Pengukuran Kaki

Gambar 2.15 Pedoman Pengukuran Kaki


Tabel 2. 7 Pedoman Pengukuran Kaki
No Data yang Diukur Cara Pengukuran
1 Panjang telapak kaki Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit.

2 Panjang telapak lengan kaki Diukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki.

3 Panjang kaki sampai jari Diukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit.
kelingking
4 Lebar kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki
pada tumpuan pijakan.
5 Lebar tangkai kaki Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki
pada tumit.
6 Tinggi mata kaki Diukur dari telapak kaki sampai mata kaki.

7 Tinggi bagian tengah Diukur dari telapak kaki sampai punggung kaki.
telapak kaki
18

8 Jarak horizontal tangkai Diukur dari telapak kaki sampai pangkal kaki.
mata kaki

7. Pengukuran Kepala

Gambar 2.16 Pedoman Pengukuran Kepala


Tabel 2.8 Pedoman Pengukuran Kepala
No Data yang Diukur Cara Pengukuran
Diukur dari ujung tulang yang menonjol ditengah-tengah
1 Panjang kepala
atas mata sampai belakang mata.

Diukur dari bagian samping kepala sedikit di atas telinga


2 Lebar kepala
sampai bagian samping kepala lainnya.

Diukur menyamping dari ujung dagu sampai bagian kepala


3 Diameter maksimal dari dagu
yang paling tinggi.

4 Dagu ke puncak kepala Diukur dari ujung dagu sampai ke ujung atas kepala.

Diukur dari bagian tengah telinga sampai ke ujung atas


5 Telinga ke puncak kepala
kepala.

6 Telinga kebelakang kepala Diukur dari bagian tengah telinga sampai belakang kepala.

Diukur dari bagian tengah telinga kiri sampai ke bagian


7 Antara dua telinga
tengah telinga kanan.

8 Mata ke puncak kepala Diukur dari mata sampai ke ujung atas kepala.

Diukur dari ujung mata bagian luar sampai ke


9 Mata kebelakangkepala
belakangkepala.

10 Antara dua pupil mata Diukur jarak antara dua pupil mata.
19

11 Hidung ke puncak kepala Diukur dari ujung hidung sampai ke ujung atas kepala.

12 Hidung kebelakang kepala Diukur dari ujung hidung sampai ke bagian belakang kepala.

Diukur dari tengah-tengah mulut sampai ke ujung atas


13 Mulut ke puncak kepala
kepala.
14 Lebar mulut Diukur jarak antara kedua ujung bibir secara horizontal.

15 Keliling leher Diukur sekeliling leher yang paling dekat ke pundak.

1.4.2 Pengukuran Anthropometry Dinamis


Berikut ini merupakan pedoman pengukuran data antropometry pada
anthropometry dinamis.

Gambar 2.17 Pedoman Pengukuran Anthropometry Dinamis


Tabel 2.9 Pedoman Pengukuran Anthropometry Dinamis

Data yang
No Cara Pengukuran
Diukur
Ukur sudut putaran lengan tangan bagian bawah dariposisi awal
sampai ke putaran maksimum. Posisi awal lengan tangan bagian
1 Putaran lengan bawah ditekuk ke kiri semaksimalmungkin, kemudian diputar ke
kanan sejauh mungkin. Kemudian putar dari posisi awal ke kiri sejauh
mungkin.
Ukur sudut putaran cengkeraman jari tangan. Posisi awal jari-jari
Putaran telapak mencengkeram batang tengah busur. Kemudian diputar ke kanan
2
tangan sejauh mungkin (pergelangan dan lengan tangan tetap diam). Lalu
dengan cara yang samadiputar ke kiri sejauh mungkin.
20

Ukur sudut putaran vertical telapak kaki. Posisi awal,telapak kaki


Sudut telapak siku-siku dengan betis, kemudian diputar kebawah sejauh mungkin.
3
kaki Kaki kembali ke posisi awal laluujung kaki dinaikkan setinggi
mungkin. Total putaran vertikal telapak kaki adalah β = β 1 + β 2
1.4.3 Penggunaan Alat Ukur Anthropometry Dimensi Statis Kaki

Gambar 2.18 Pedoman Pengukuran Jari Kaki


Tabel 2.10 Pedoman Pengukuran Jari Kaki

No Data yang Diukur Cara Pengukuran

1 Panjang telapak kaki Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit.
Panjang telapak lengan
2 Diukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki.
kaki
Panjang kaki sampai jari
3 Diukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit.
kelingking
Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada
4 Lebar kaki
tumpuan pijakan.
Diukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada
5 Lebar tangkai kaki
tumit.

6 Tinggi mata kaki Diukur dari telapak kaki sampai mata kaki.

Tinggi bagian tengah


7 Diukur dari telapak kaki sampai punggung kaki.
telapak kaki
Jarak horizontal tangkai
8 Diukur dari telapak kaki sampai pangkal kaki.
mata kaki
21

2.4.4 Penggunaan Alat Ukur Anthropometry Dimensi Statis Tangan

Gambar 2.19 Pedoman Pengukuran Jari Tangan


Tabel 2.11 Pedoman Pengukuran Jari Tangan

No Data yang Diukur Cara Pengukuran


Panjang jari Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari sampai ujung
1
1,2,3,4,5 jari. Jari-jari subyek merentang lurus dan sejajar.

Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal ruas


2 Pangkal ketangan
jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subyeklurus.
Diukur dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking.
3 Lebar jari 2 , 3 , 4 , 5
Jari-jari subyek lurus dan merapat satu sama lain.
Lebar telapak tangan Diukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari
4
(meta carpal) kelingking. (posisi seperti pada no. 3).

Lebar telapak tangan Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking.
5
(maksimal) (posisi seperti pada no. 3).

Panjang telapak Diukur dari ujung jari tengah sampai pangkal pergelangan
6
tangan tangan.

Diameter genggam Diukur diameter genggaman tangan pada tirus yang paling
7
(maksimal) maksimum.

Diukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking dengan


8 Lebar maksimal
telapak tangan direntangkan semaksimal mungkin.

Diukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari manis
Lebar fungsional
9 dalam (merupakan posisi maksimum dimana tangan masih
Maksimum
bisa untuk menggenggam).

10 Tebal telapak tangan Diukur dari punggung tangan sampai sebelum ibu jari.

Anda mungkin juga menyukai