Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai desain penelitian; populasi,

sampel, dan teknik pengambilan sampel; definisi operasional dan pengukuran

variabel; data dan sumber data; dan metode analisis data yang digunakan.

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asiosiatif ini

berusaha untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

(Sumarni, 2006: 31). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, profitabilitas, likuiditas, dan

leverage sebagai variabel independen terhadap variabel dependen yaitu

pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan semua perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesie tahun 2016-2018 sebagai populasi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling yaitu metode penentuan sampel dengan menggunakan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2009: 122). Pertimbangan/kriteria yang digunakan adalah

sebagai berikut:

32
33

a. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten melaporkan laporan

tahunan selama 2016-2018 di BEI

b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah.

c. Perusahaan yang mengungkapkan CSR dalam laporan tahunan selama

2016-2018.

d. Perusahaan yang memiliki profitabilitas positif atau perusahaan yang

secara konsisten menghasilkan laba selama 2016-2018

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai definisi dari setiap

variabel penelitian yang digunakan beserta cara pengukurannya. Adapun

variabel dependen penelitian ini yaitu pengungkapan tanggung jawab sosial

sedangkan variabel independen yaitu ukuran perusahaan, kepemilikan saham

publik, profitabilitas, likuiditas dan leverage.

1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Mengukur pengungkapan CSR menggunakan indakator Global

Reporting Initiative (GRI) Standards 2016 dengan jumlah 133 item

pengungkapan. Perusahaan yang melakukan pengungkapan tanggung

jawab sosial sesuai dengan indikator GRI Standards 2016 diberi skor 1

dan yang tidak sesuai indikator GRI diberi skor 0.

Jumlah item informasi CSR yang diungkapkan


CSRD =
133item informasi CSR versi GRI Standards 2016

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan skala untuk mengelompokkan besar


34

kecilnya suatu perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan

diproksikan dengan logaritma natural total aset (Wahyuningsih dan

Madar, 2018)

Size = logN (Total Aset Perusahaan)

3. Kepemilikan Saham Publik

Kepemilikan saham publik merupakan persentase yang

menunjukkan jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh publik

(Rahayu dan Anisyukurilillah, 2015). Kepemilikan saham publik dapat

dihitung menggunakan rumus berikut:

Jumlah Kepemilikan Lembar Saham Publik


KSP = x 100 %
Total Lembar Saham Perusahaan

4. Profitabilitas

Profitabilitas atau kemampuanlabaan yang dapat disebutjuga

rentabilitas, yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba

secara komprehensif, mengkonversi penjualan menjadi keuntungan dan

arus kas. Dalam penelitian ini profitabilitas diproksikan dengan Rasio

Imbal Hasil Aset (ROA) (Sirait, 2017: 139).

Laba Bersih
ROA =
Total aset

5. Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan kemapuan suatu perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendek. Dalam penelitian ini rasio likuiditas

diproksikan dengan Rasio Lancar (Current Ratio) (Fahmi, 2017: 121).

current asset
Current ratio (CR) =
current liabilities
35

6. Leverage

Rasio leverage untuk mengukur seberapa besar suatu perusahaan

dibiayai dengan utang. Dalam penelitian ini rasio leverage diproksikan

dengan Debt to Equity Ratio (DER) (Fahmi, 2017: 128).

Total Liabilities
DER =
Total Share holder s ' Equity

D. Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder. Data yang dibutuhkan yaitu data laporan keuangan perusahaan

sampel, laporan tahunan dan atau laporan berkelanjutan yang dipublikasi oleh

perusahaan sampel. Data tersebut diperoleh dari website Bursa Efek

Indonesia (www.idx.co.id) untuk laporan tahunan dan laporan keuangan

sedangkan laporan berkelanjutan diperoleh dari website masing-masing

perusahaan.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda (Multipler Linier Regression Method). Metode ini

untuk menganalisis seberapa besar variabel independen memberi pengaruh

kepada variabel dependen. Untuk melakukan analisis regresi linier berganda,

sebelumnya kita harus malakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk

mendapatkan hasil regresi yang baik.


36

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas memiliki tujuan untuk menguji apakah model

regresi yang diuji terdapat korelasi antar variabel bebas (independen).

Seharusnya model regresi yang baik tidak terdapat korelasi di antara

variabel independen. Jika terdapat korelasi antar variabel independen,

maka variabel tersebut tidak ortogonal atau nilai korelasi antar variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2011: 105-106).

Multikolonieritas dapat diketahui dengan melihat nilai tolerance value

(TV) dan lawannya, nilai variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff

yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya multikolonieritas

yaitu TV < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

b. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi memiliki tujuan untuk mengetahui apakah di dalam

model regresi terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Munculnya autokorelasi disebut denganproblem

autokorelasi dan hal itu disebabkan observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu dengan lainnya (Ghozali, 2011: 110).

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi penelitian ini menggunakan uji

Durbin Watson (D-W) untuk mengujinya dengan penilaian menururt

Singgih Santoso (2000: 219) sebagai berikut:

1) Nilai D-W berada di bawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif.


37

2) Nilai D-W berada di antara -2 sampai 2 berarti bebas dari

autokorelasi.

3) Nilai D-W berada diatas 2 berarti terdapat autokorelasi negatif.

c. Uji Heteroskedatisitas

Uji heteroskedatisitas memilik tujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedatisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang

homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas menandakan

bahwa model regresi tersebut baik (Ghozali, 2011: 139). Untuk

mendeteksi adanya heteroskedastisitas penelitian ini menggunakan uji

Spearman Rho dengan penilaian jika Sig < 0,05 maka terjadi

heteroskeastisitas.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2011: 160). Untuk mengetahui apakah data terdistribusi

secara normal penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan penilaian jika Sig > 0,05 maka data terdistribusi normal.

2. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini persamaan regresi yang digunakan untuk menguji

hipotesis ini adalah:


38

CSR = α + β 1 ¿ β ¿ 2 KSP + β 3 ROA + β 4 CR + β 5 DER +ε

Dimana:

Y : Pengungkapan Corporate Social Responsibility

α : Konstanta

β 1SIZE : Ukuran Perusahaan

β 2KSP : Kepemilikan Saham Publik

β 3ROA : Profitabilitas

β 4 CR : Likuiditas

β 5DER : Leverage

ε : Eror

Untuk menaksir nilai aktual dari ketepatan suatu fungsi regresi dapat

diukur dari Goodness of fit. Secara statistik Goodness of fit dapat diukur

dengan nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t.

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya berfungsi untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Koefisien determinasi memiliki kelemahan mendasar yaitu

dapat terjadi bias terhadap jumlah variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model. Jika ada penambahan satu variabel

independen, maka nilai R2 pasti akan meningkat tidak peduli apakah

variabel tersebut secara signifikan memberi pengaruh kepada variabel

dependen (Ghozali, 2011: 15). Oleh karena itu penelitian ini

menggunakan nilai Adjusted (R2) untuk mengevalusasi model regresi


39

mana yang terbaik. Penilaian Adjusted R2 yaitu anatar 1 dan 0 dengan

kriteria apabila R2 mendekati 1 maka variabel independen dapat

memberika semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabek dependen sedangkan jika hasil R2 mendekati 0 maka

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

sangat terbatas.

b. Uji Statistik F

Uji Statistik F pada dasarnya berfungsi untuk menunjukkan apakah

semua variabel independen atau bebas yang digunakan dalam model

penelitian memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat (Ghozali, 2011: 98). Penelitian ini menggunakan

tingkat signifikansi atau derajat kepercayaan sebesar 5%. Penilaian uji

statistik F dijelaskan sebagai berikut:

1) Apabila nilai sig < 0,05 maka model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini dinyatakan fit/layak, sehingga secara simultan kelima

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai sig > 0,05 maka model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini tidak fit/layak, sehingga secara simultan kelima

variabel tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya berfungsi untuk menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen

dengan menganggap variabel independen yang lainnya konstan


40

(Ghozali, 2011: 17). Pengujian dilakukan dengan menggunakan

probabilitas signifikansi 0,05. Penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi atau derajat kepercayaan sebesar 5%. Penilaian uji statistik

t dijelaskan sebagai berikut:

1) Apabila nilai sig > 0,05 maka H0 diterima, sehingga secara parsial

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga secara parsial

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.


41

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Werner R. Murhadi 2013

2. Buku Pirmatua Sirait 2017

3. Buku Irham Fahmi 2017

5. Buku Sugiyono 2009

6. Buku Murti Sumarni 2006

7. Buku Imam Ghozali 2011 Biru (multivariate)

8. Buku Imam Ghozali 2011 Merah (ekonometrika)

9. Jurnal Wahyuningsig & Madar 2018

10. Jurnal Rahayu & Anisyukurlillah 2015

Anda mungkin juga menyukai