Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dzalza Bira U.

H
NIM : 1832500316
Matkul : Pasar Uang Pasar Modal
Dosen : Amin Hikmanto, S.E, M.M

Jawablah soal dibawah ini;


1. Apa pengertian dari pasar modal syariah.? .Jelaskan..!
Jawab :
Pasar modal syariah adalah suatu wadah bertemunya antara pembeli dan penjual (baca :
permintaan dan penawaran) terhadap berbagai efek (surat berharga) yang bersifat jangka panjang
di mana operasional dan sistem yang digunakan tidak bertentangan dengan prinsip syariat Islam.
yang berbasis syariah (menerapkan prinsip syariat Islam).

2. Apa prinsip dan manfaat dari pasar modal syariah.? .. Jelaskan..!


Jawab :

 Prinsip Pasar Modal Syariah


1) Investasi Halal
Bukan hal yang asing jika pasar modal syariah memiliki prinsip dasar “investasi
halal”. Karena memang, tujuan utama hadirnya pasar modal syariah yaitu untuk
menyediakan produk atau instrumen investasi yang halal khususnya bagi umat
Islam. Dengan investasi halal, maka kekhawatiran masyarakat terhadap investasi
yang mengandung ketidakjelasan, riba, dan hal-hal haram lainnya dapat diatasi.
2) Uang sebagai Alat Pertukaran Nilai
Di pasar modal syariah, uang dapat dijadikan sebagai alat pertukaran nilai.
Dengan kata lain, selama pemodal (investor) melakukan investasi (baca :
penanaman modal), maka pemodal akan mendapatkan imbal hasil (return)
dengan porsi tertentu. Namun, proses investasi yang dilakukan mesti
menggunakan mata uang yang sama (setara) dengan pembukuan.
3) Transaksi Menggunakan Akad
Sesuai dengan pengertian pasar modal syariah, maka dalam kegiatan transaksi
perjanjian atau kerja sama tersebut mesti sesuai dengan prinsip syariah. Nah, jika
harus sesuai dengan prinsip syariah, maka dalam transaksinya mesti dengan akad.
Dengan demikian, transaksi dapat dilakukan secara jelas antara kedua belah
pihak sehingga tidak ada yang disembunyikan dan merasa dirugikan.
4) Risiko yang Terkendali
Pasar modal syariah memungkinkan pemodal dan emiten untuk bersama-sama
melakukan kerja sama tanpa harus menghadirkan risiko yang relatif tinggi. Hal
inilah yang menjadi karakteristik dari pasar modal syariah. Ini bertujuan agar
tidak ada pihak yang sangat dirugikan dari kegiatan investasi tersebut. Dengan
kata lain, risiko investasi di pasar modal syariah dapat terkendali.
5) Mekanisme yang Jelas dan Wajar
Di dalam pasar modal syariah, mekanisme yang jelas dan wajar menjadi
penekanan. Hal ini bertujuan untuk menjaga atau menghindari terjadinya
prasangka dalam melakukan transaksi. Dengan adanya prinsip kehati-hatian,
mekanisme yang jelas dan wajar, maka diharapkan adanya transparansi dalam
bertransaksi.

 Manfaat Pasar Modal Syariah


 Sebagai wadah bagi masyarakat pemodal untuk ikut serta dalam kegiatan bisnis,
 Mendapatkan keuntungan dan menanggung segala risiko, Sebagai wadah bagi
emiten untuk mendapatkan modal dari pihak eksternal dalam rangka memenuhi
kebutuhan bisnis.
 Sebagai wadah bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber pendapatan lain,
yaitu berupa pajak, serta menopang perekonomian nasional.

3. Apa produk dan bagaimana mekanisme dari pasar modal syariah.? .. Jelaskan..!
Jawab :

 Produk Pasar Modal Syariah


1) Saham Syariah
Saham secara umum adalah efek yang menjadi bukti penyertaan modal dari
individu atau korporasi terhadap emiten, saham syariah yaitu saham yang
diterbitkan oleh emiten yang kegiatan bisnisnya tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Contohnya : bisnis minuman keras, hiburan seks, makanan
haram, perjudian, riba, dan perkara haram lainnya.
2) Obligasi Syariah (Sukuk)
Obligasi syariah atau yang lebih dikenal sebagai sukuk adalah surat berharga
(efek) berupa penyertaan modal, diterbitkan oleh penerbit sukuk, dan dilakukan
sesuai dengan prinsip syariah.
Ada beberapa ciri-ciri sukuk. Misalnya, sukuk adalah bukti penyertaan modal,
berorientasi pada prinsip syariah, dana yang dihimpun akan di investasikan ke
produk syariah, dan transaksi menggunakan akad (mudarabah, musyarakah,
murabahah, dan ijarah ). Penerbit sukuk dalam hal ini bisa Pemerintah, atau
perseroan (BUMN/BUMS).
3) Reksa Dana Syariah
Reksa dana syariah adalah wadah untuk menghimpun dana dari pemodal yang
kemudian dikelola dan diinvestasikan oleh manajer invstasi ke berbagai
instrumen yang sesuai dengan prinsip Syariah, yaitu di mana mekanisme yang
dilakukan, pengelolaan, akad, dan pembentukan portofolio tidak boleh
bertentangan dengan prinsip syariah yang telah diatur dalam peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
4) Exchange Traded Fund (ETF) Syariah
ETF syariah atau Exchange Traded Fund syariah adalah salah satu bentuk dari
reksa dana yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal dimana unit
penyertaannya dicatatkan dan ditransaksikan seperti saham syariah di Bursa
Efek. Karena berbentuk reksa dana maka penerbitannya harus memenuhi
peraturan OJK No. 19/POJK.14/2015 tentang penerbitan dan persyaratan reksa
dana syariah. Agar pada saat transaksi memenuhi prinsip-prinsip syariah maka
investor yang akan melakukan jual beli ETF syariah harus melalui anggota bursa
yang memiliki Syariah Online Trading System (SOTS).
5) Efek Beragun Aset (EBA) Syariah
Berdasarkan peraturan OJK No. 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan
Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah, Efek beragun aset syariah (EBA syariah)
yang diterbitkan di pasar modal Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu:
 EBA syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara manajer
investasi dan bank kustodian (KIK-EBAS) adalah efek beragun aset yang
portofolio (terdiri dari aset keuangan berupa piutang, pembiayaan atau
aset keuangan lainnya), akad dan cara pengelolaannya tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
 EBA syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP) adalah Efek
Beragun Aset Syariah yang diterbitkan oleh penerbit yang akad dan
portofolionya (berupa kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan
rumah) tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal serta
merupakan bukti kepemilikan secara proporsional yang dimiliki bersama
oleh sekumpulan pemegang EBAS-SP.
6) Dana Investasi Real Estat (DIRE) Syariah
Berdasarkan peraturan OJK No. 30/POJK.04/2016 tentang Dana Investasi Real
Estat Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yang di maksud dengan
Dana Investasi Real Estat Syariah (DIRE Syariah) adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan real
estat, dan/atau kas dan setara kas yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
di pasar modal.
DIRE Syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dikatakan memenuhi prinsip
syariah di pasar modal jika akad, cara pengelolaan dan aset real estat, aset yang
berkaitan dengan real estat, dan/atau kas dan setara kas, tidak bertentangan
dengan prinsip syariah di pasar modal sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK
tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

 Mekanisme Pasar Modal Syariah


 Transaksi Tanpa Riba
 Terhindar dari Praktik Spekulasi
 Hanya Mentransaksikan Efek Syariah dari Emiten yang Tergolong Syariah
 Transaksi Menggunakan Akad

4. Apa beda pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional,? .. Jelaskan..!
Jawab :
1) Instrumen yang Dijual
Pada investasi pasar modal konvensional, instrumen yang dijual adalah saham, obligasi,
reksa dana, opsi, right, dan warrant. Sedangkan pasar investasi pasar modal syariah,
saham, obligasi, dan reksa dana yang dijual merupakan instrumen yang telah sesuai
hukum syariah.
2) Emiten Penjual Saham
Dalam pasar modal konvensional, emiten manapun bisa melakukan penjualannya
sahamnya di pasar modal tanpa memperhatikan status halal atau haram. Transaksi dan
ins-trumen transaksi yang dilakukan juga memiliki bunga dan kemungkinan terjadinya
transaksi yang spekulatif dan mani-pulatif juga sangat terbuka.  Sedangkan dalam pasar
modal syariah, emiten yang menjual saham sangat memperhatikan dan telah memenuhi
syarat-syarat syariah yang sesuai. Tran-saksi yang dilakukan bebas bunga, begitu pula
instrumen transaksi yang digunakan menggunakan prinsip mudharabah, musyarakah, dan
salam. Selain itu, pasar modal syariah juga bebas dari manipulasi pasar dan transaksi
yang meragukan.
3) Indeks Saham
Indeks saham syariah yang ada, dikeluarkan oleh pasar modal syariah. Karena itu,
seluruh saham yang tercantum pada bursa pasar modal syariah sudah terjamin halalnya.
Sedangkan pada pasar modal konvensional, indeks yang ada terbuka secara bebas dan
tidak memisahkan saham yang halal secara khusus.
4) Mekanisme Transaksi
Mekanisme transaksi di pasar modal konvensional tidak menetapkan batasan apapun.
Arah perputaran uang juga dibuka secara bebas. Sehingga konsep bunga pada pasar
modal konvensional adalah hal yang pasti ada. Transaksi yang tidak jelas, spekulatif,
manipulatif, dan judi juga diizinkan dalam pasar modal konvensional. Sedangkan pada
pasar modal syariah, hal-hal tersebut diatur secara ketat. Dana yang Anda tanam tidak
akan digunakan untuk menggerakkan bidang yang tidak sesuai dengan prinsip syariat.
Misalnya seperti rokok, alkohol, makanan yang diharamkan dan lain sebagainya.
Selain itu, pasar modal syariah juga bebas dari transaksi ribawi, gharar atau meragukan,
manipulatif, dan juga judi.
5) Obligasi
Secara umum, pada obligasi konvensional, prinsip yang digunakan adalah prinsip bunga
dengan pemegang obligasi sebagai kreditur atau orang yang berpiutang. Perhitungan
nisbahnya pun didasarkan kepada perkembangan suku bunga yang berlaku. Sedangkan
obligasi syariah telah diatur dalam fatwa DSN – MUI No.7/DSN-MUI/IV/2000 tentang
pembiayaan mudharabah. Dalam fatwa tersebut dijelaskan bahwa pihak pemegang
obligasi bukanlah kreditur, tapi pemodal atau shahibul mal. Sedangkan emiten disebut
sebagai pengelola atau mudharib. Selain itu, perhitungan nisbahnya pun sudah disebutkan
di awal pada saat akad transaksi dilakukan. Dalam penggunaan modal saham pun emiten
diwajibkan untuk mengalokasikan modal tersebut sesuai dengan hukum-hukum syariat
yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai