56/DIKTI/Kep/2005
Semiologi Komunikasi
Andrik Purwasito
ABSTRACT
There’s no easy way to understand semiology, or semiotics. For sure, semiology is focusing
itself to study sign, text, and representation. By employing semiology, scholars try to interpret
signs and addressing the politics of representation as reflected on the text. In the field of
communication, semiology occupied itself to interpret the meaning which lies behind various
means of communication. In order to reveal the hidden meanings behind the text, scholars must
equipped themselves with a clear statement of the problem, corpus, scope of problems,
and text substance. There are three kind of corpus: (1) primary corpus, e.g. text;
(2) comparative orpus; and (3) referent corpus.
Pada dekade akhir-akhir ini terlihat ada Pengirim kepada mereka yang menerimanya adalah
kecenderungan untuk melihat permasalahan penting diperhitungkan dalam analisis. Contohnya
komunikasi massa dalam perspektif semiotika. rambu-rambu lalu-lintas. Berbeda dengan tanda-
Sementara itu, metode semiotika itu sendiri tanda tanpa maksud, berupa sympton, yang dikirim
ternyata bermanfaat sekali untuk menjelaskan oleh senders tanpa disadarinya. Mereka tidak
sejumlah fenomena komunikasi massa. (Sudiman berpegang pada makna primer, yang tersurat
dan Zoest, Serba Serbi Semiotika, 1992, p 41). bersifat denotatif, melainkan justru ingin
Pengetahuan semiologi pada dasarnya meminjam mendapatkan makna yang tersirat yaitu makna
dari pengetahuan bahasa dan pengetahuan itu sekunder (konotatsi). Semiologi sebagaimana
telah berkembang sejak lama setidaknya untuk disebutkan yang terakhir ini dipelopori oleh Roland
membahas obyek yang tidak bersifat kebahasaan. Barthes yang disebut aliran semiologi konotatif.
Hal ini bukan berarti mengabaikan unsur analisa Dalam artikel ini akan dibeberkan beberapa
atau model linguistik karena bagaimanapun prinsip dasar analisis semiologi komunikasi,
semiologi selalu berhubungan erat dengan unsur- sebagai pertanggungjawaban ilmiah terhadap tafsir
unsur kebahasaan. Tambahan kata “komunikasi” tanda, sebagai berikut:
dalam semiologi komunikasi menjadi suatu bidang
khusus, karena menyangkut berbagai partisipan Definisi?
komunikasi yang terlibat dalam tindak komunikasi.
Semiologi komunikasi merupakan pisau
Hal ini senada dengan apa yang disebut oleh analisis untuk menginterpretasi tanda. Roland
beberapa ahli seperti Prieto, Buyssens, Mounin, Barthes menyebut “semiologie comme la methode
yang banyak dipengaruhi oleh Hjelmslev, fundamentale de la critique ideologique”
menyatakan bahwa tanda-tanda yang disertai semiologi adalah metoda fundamental untuk kritik
maksud (signal) yang secara sadar digunakan oleh ideologi, (Roland Barthes, p. 11). Jadi, semiologi
yang tergambar lewat berbagai ekspresi yang teoritis tentang interpretasi budaya. Inilah yang
ditampilkan. (3). Mencari kontradiksi atau paradoks disebut James Lull sebagai Etnografi Komunikasi
dalam kelompok itu. Bagaimana keadaan tersebut Massa. Interpretasi terhadap kebudayaan memberi
diatasi lewat komunikasi. Mungkinkah sebuah gambaran yang luas tentang peta pemikiran
kebudayaan mengatasi anggotanya sebagai (shared meaning) dari suatu masyarakat, yakni
individu dalam konteks penemuan perasaan satu interpretasi anggota masyarakat terhadap isi pro-
komunitas.8 gram media dengan cara yang sama.
Penjelasan dari Carbaugh tersebut Demikian pula dampak media terhadap anggota
menguatkan dan melandasi pemikiran saya tentang masyarakat tercermin dalam tanggapan dan cara
pentingnya mengkaji setiap tanda dalam pesan mereka menilai dan membahasakan pengaruh
dihubungkan dengan konteks komunitas di mana tersebut dalam bahasa yang sama. Pendekatan
tanda-tanda didalam pesan tersebut dibangun. teoritis semacam ini juga dapat membantu
Suatu cara yang cukup populer untuk membantu meluaskan tafsir kita tentang pola-pola pesan yang
tafsir tanda dan tindak komunikasi adalah bersifat “commen sense” maupun bersifat lebih
hermenotik. spesifik, kontradiktif dan paradoksal misalnya.
Hermenotik adalah studi yang mempelajari Pendekatan teoritik lain dalam meluaskan
tentang interpretasi tindakan dan teks, perasaan pengertian tanda-tanda dengan konteksnya adalah
dan pemaknaan orang terhadap orang lain, (“un- teori interaksi simbolik, “symbolic interactionism
derstanding another person’s feelings and mean- contains a core of common premises about com-
ings), mempelajari makna dari suatu peristiwa atau munication and society.” 10 Jerome Manis dan Ber-
sebuah episode (understanding the meaning of nard Meltzer memilah-milah setidaknya tujuh dasar
an episode or event), penerjemahan tindakan teoritis dan proposisi metodologis dari interaksi
kelompok dalam kerangka berpikir yang dapat simbolik,11 setiap identifikasi merupakan konsep
dimengerti oleh kelompok yang lain (translating sentral dari tradisi.
the actions of a group into terms understandable (1) Orang mengerti sesuatu oleh karena
to outsiders), atau menemukan arti atau makna mentransmisi arti kepada pengalamannya.
dalam teks (or uncovering the meaning of a writ- Persepsi manusia selalu diperantarai lewat fil-
ten texts).”9 ter simbol.
Memang cukup banyak cabang hermenotik, (2) Makna dipelajari lewat interaksi antara orang-
dalam tafsir Kitab Suci Bibel disebut “exegesis”, orang. Makna lahir dari pertukaran simbol
interpretasi teks sastra disebut “filologi” dan dalam kelompok sosial.
interpretasi tindakan individu seseorang dan (3) Seluruh struktur sosial dan lembaga-lembaga
tindakan sosial disebut hermenotik sosial. sosial dibuat oleh orang dengan cara
Hermenotik dikenal sebagai kunci dari semua ilmu berinteraksi dengan orang lain.
sosial dan humaniora yang dipercaya mampu (4) Tingkahlaku individu bukanlah ditentukan
menguak segala aspek kehidupan manusia lewat oleh peristiwa yang keras tetapi oleh keadaan
interpretasi subyektif. Dengan demikian, semiologi yang sukarela.
komunikasi secara filosofis perlu mendasari ilmu (5) Isi pikiran tergambar dalam percakapan, ang
tafsirnya dengan berbagai kerangka teori cabang terefleksi dalam interaksi dengan yang lain.
ilmu yang lain supaya menemukan makna yang (6) Tingkahlaku didukung atau diciptakan oleh
lebih hakiki dan sempurna. kelompok sosial dalam interaksi yang berjalan.
Misalnya, kita ingin meneliti efek media, maka (7) Seorang tidak dapat mengerti pengalaman or-
setidaknya kita harus berangkat dari asumsi bahwa ang lain lewat pengamatan tingkah laku yang
hasil konsumsi media sangat bergantung dari terbuka. Masyarakat dapat dimengerti, makna-
konstruksi budaya masyarakatnya. Asumsi ini telah makna mereka, lewat peristiwa-peristiwa
membawa kita agar menggunakan pendekatan tertentu saja.
9
Ibid, p. 210-211 London, 1974, versi Indonesia dengan judul
10
Ibid, p. 159 Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Yayasan
11
Dua madzab besar dalam interaksi simbolik yaitu Chi-
Kanisius
cago School dengan tokohnya George Herbert Mead Happy Fun Communication Land, Web-site,
dan Iowa School lewat tokohnya, Manford Kuhn dan
Carl Couch.
Turorial: Signs and Languages, download
12
internet, 2001
Sthephen W Littlejohn, and Roberta Gray, Op. Cit., p.
68 Hjelmslev, L. 1971. Essais linguistiques. Paris: Edi-
tion Minuit.
Kurniawan, Semiologi Roland Barthes, Yayasan
Daftar Pustaka Indonesiatera, Magelang, 2001.
Barthes, Roland. 1985. L’Aventure Semiologique. Littlejohn, Sthephen W and Roberta Gray. 1996.
Paris: Editions du Seuil. Theories of Human Communication, Edisi ke
Berger, Arthur Asa. 2000. Tanda-tanda dalam 5. Belmont: Wadsworth Publishing Company.
Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Ti- Mounain, G. 1960. “Communication linquistique
ara Wacana. humaine et communication non linguistique
Eco, Umberto “Introduction: Toward a Logic of animale,” Les Temps Modernes, avril-mai.
Culture” dalam Theory of Semiotics, Indiana Swanson David L. dan Dana Nimmo. 1990. New
University Press, 1976, terjemahan, dalam Directions in Political Communication. Lon-
Panuti Sudjiman adan Aart van Zoest, Serba- don: Sage Publication.
Serbi Semiotika, Gramedia, Jakarta, 1992.
Zoest, Aart van “Interpretation et Semiotique,”
Fagen, Richard. 1966. R Politics and Communica- dalam A. Vibodi Varga, ed, dalam J. Picard et
tion. Canada: Little, Brown and Company. all, Theorie de la Litterature, Paris, 1981,
Geertz, Clifford. 1992. The Interpretation of terjemahan, “Interpretasi dan Semiotika,”
Culures, Hutchinson & CO Publisher LTD, dalam Sudiman dan Zoest, 1992.