BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fisiologi aqueous humor
Mata diisi dengan cairan intraokular, yang mempertahankan
tekanan yang cukup pada bola mata untuk menjaga distensinya Cairan ini
dapat dibagi atas dua bagian humor aquosus, yang berada di depan lensa,
dan humor vitreus, yang berada di antara permukaan lensa dan retina.
Humor aquosus adalah cairan yang mengalir bebas, sedangkan humor
vitreus, kadang-kadang disebut sebagai badan vitreus, adalah sebuah
massa dari gelatin, dilekatkan oleh sebuah jaringan fibriler halus yang ter-
utama tersusun dari molekul proteoglikan yang sangat panjang. Air dan
substansi yang terlarut dapat berdifusi secara perlahan-lahan dalam humor
vitreus, tetapi hanya ada sedikit aliran cairan. (Ilyas, 2016)
Humor aquosus secara terus-menerus dibentuk dan direabsorbsi.
Keseimbangan antara pembentukan dan reabsorpsi mengatur volume total
dan tekanan cairan intraokular.
Manifestasi klinis
Biasanya tidak menimbulkan gejala atau asimptomatik, Walaupun
terdapat hubungan yang jelas antara besarnya tekanan intraokular dan
keparahan penurunan penglihatan, efek yang ditimbulkan peningkatan
tekanan pada nervus opticus sangat bervariasi antar-individu. Sebagian
mata menoleransi peningkatan tekanan intraokuiar tanpa mengalami
kelainan pada diskus atau lapangan pandang. (Eva, 2019)
8
Pemeriksaan fisik
a. Pengukuran ketajaman visual
Ketajaman penglihatan sentral diukur dengan memperlihatkan
objek dalam berbagai ukuran yang diletakkan pada jarak standar dari mata.
Misalnya, "karlu Snellen" yang sudah dikenal, yang terdiri atas deretan
huruf acak yang tersusun mengecil untuk menguji penglihatan jauh. Setiap
baris diberi angka yang sesuai dengan suatu jarak (dalam kaki atau meter),
yaitu jarak yang memungkinkan semua huruf dalam baris itu terbaca oleh
mata normal. (Eva, 2019)
b. Pemeriksaan pupil
Pemeriksaan untuk menilai reaktivitas, dan melihat ada tidaknya relative
afferent pupillary defect.(Emptage, 2015)
c. Pengukuran TIO
Tekanan intraokular normal (TIO) rata-rata berkisar antara 12-22 mmHg,
tetapi mungkin lebih tinggi jika pasien menderita glaukoma.
- Digital Tonometr
TIO yang sangat tinggi dapat dideteksi menggunakan ujung
jari. Akurasi akan lebih baik jika pemeriksa terbiasa dengan
10
- Tonometer schiotz
Tonometri Schiotz adalah tes skrining yang lebih akurat.
Metode:
Cuci dan keringkan tangan Anda.
11
Kartu skala:
- Tonometer applanasi
Tonometer Applanasi Goldmann (GAT) adalah standar saat ini
yang digunakan untuk membandingkan semua tonometer lainnya.
Kebanyakan tonometer, termasuk GAT, bekerja berdasarkan
prinsip Imbert-Fick, yang menyatakan bahwa tekanan (P) di dalam
bola sama dengan gaya (F) yang diperlukan untuk meratakan
permukaan dibagi luas (A) perataan (P = F / A). Akan tetapi, mata
bukanlah bola yang sempurna dan juga tidak terlalu tipis. Selain
itu, kekakuan kornea menahan gaya dan aksi kapiler film air mata
menarik prisma tonometer. GAT dirancang sedemikian rupa
sehingga kedua gaya yang berlawanan ini kira-kira saling
meniadakan jika area yang diterapkan berdiameter 3,06 mm.
(Wolyaardt, 2019)
13
- Non-contact Tonometer
diperkenalkan oleh Grolman dan memiliki keunggulan unik
dibandingkan tonometer lain karena tidak menyentuh mata, selain
dengan embusan udara. Sistem pneumatik menghasilkan embusan
udara yang diarahkan ke kornea dan perangkat detektor
memperkirakan TIO berdasarkan pantulan dari kornea yang
diratakan. Dalam sebagian besar penelitian, perbandingan terhadap
tonometer applanasi Goldmann menunjukkan bahwa NCT dapat
diandalkan dalam kisaran TIO normal, meskipun keandalannya
berkurang pada rentang tekanan yang lebih tinggi dan dibatasi oleh
kornea yang abnormal atau fiksasi yang buruk. (Maheshwari, 2012)
e. Gonioskopi
Sudut bilik mata depan dibentuk oleh pertemuan kornea perifer
dengan iris, yang di antaranya terdapat anyaman trabekular. Konfigurasi
sudut ini yakni lebar (terbuka), sempit, atau tertutup-memberi dampak
penting pada aliran keluar aqueous humor. Sudut bilik mata depan
sebaiknya ditentukan dengan gonioskopi, yang memungkinkan visualisasi
langsung struktur-struktur sudut. (Eva, 2019)
f. Funduskopi
Pemeriksaan fundus melalui pupil yang melebar bila
memungkinkan termasuk pencarian kelainan lain yang mungkin
menyebabkan perubahan saraf optik dan / atau cacat bidang visual
(misalnya, disk drusen, lubang saraf optik, edema diskus atau pucat dari
15
Diagnosis banding
Kelainan diskus optic
- Neuropati optik iskemik anterior
- Drusen saraf optic
- Saraf optik miring rabun
- Toxic neuropati optik
- Anomali diskus kongenital
- Neuritis optik
Kelainan retina
- Degenerasi makula terkait usia
- Fotokoagulasi panretinal
- Retinitis pigmentosa
- Oklusi arteri dan vena retina
Kelainan sistem saraf pusat
- Neuropati optik nutrisi
- Atrofi optik yang dominan
16
Tatalaksana
Terapi pada peningkatan intraocular
- Penyekat Adregenik beta: Larutan timolol maleat 0,25% dan 0,5%,
betaxolol 0,25% dan 0,5%, levobunolol 0,25% dan 0,5%,
metipranolol 0,3%, serta carteolol 1% dua kali sehari dan gel
timolol maleate 0,1,%, A,25%, dart 0,5% sekali setiap pagi adalah
preparat-preparat yang tersedia saat ini.
- Apraclonide : Larutan 0,5% tiga kali sehari dan 1% sebelum dan
sesudah terapi laser, adalah suatu agonis adrenergik-Alpha 2 yang
menurunkan pembentukan aqueous humor tanpa menimbulkan
efek pada aliran keluar.
- Brimonidine (larutan 0,2% dua kali sehari) adalah suatu agonis
adrenergik-Alpha yang terutama menghambat pembentukan
aqueous humor dan juga meningkatkan pengaliran aqueous keluar.
Obat ini dapat digunakan sebagai lini pertama atau sebagai
tambahan, tetapi reaksi alergi sering ditemukan.
- Analog prostaglandin : larutan bimatoprost 0,003%, latanoprost
0,005%, dan travoprost 0,004%, masing-masing sekali setiap
maliam, dan larutan unoprostone 0,75% dua kali sehari-
meningkatkan aliran keluar aqueous melalui uveosklera. (Eva,
2019)
Pembedahan
- Trabekuloplasti laser: Penggunaan laser untuk menimbulkan
bakaran melalui suatu lensa-gonio ke anyaman trabekular akan
memudahkan aliran keluar aqueous humor; ini terjadi karena efek
yang dihasilkan pada anyaman trabekular dan kanal Schlemm; atau
adanya proses-proses selular yang meningkatkan fungsi anyaman
trabekular. Teknik ini dapat diterapkan pada beragam bentuk
glaukoma sudut terbuka.
- Trabekulektomi adalah prosedur yang paling sering digunakan
untuk memintas saluran-saluran drainase normal sehingga
17
Komplikasi
- Kebutaan yang biasanya tidak nyeri
- Kebutaan disertai nyeri
Prognosis
Tanpa pengobatan, glaukoma sudut terbuka dapat berkembang secara perlahan
hingga akhirnya menimbulkan kebutaan total. Apabila obat tetes antiglaukoma
dapat mengontrol tekanan intraokular mata yang belum mengalarni kerusakan
glaukomatosa luas, prognosisnya akan baik (walaupun penurunan lapangan
pandang dapat terus berlanjut pada tekanan intraokular yang telah normal).
Apabila progres penyakit terdeteksi secara dini, sebagian besar pasien glaukoma
dapat ditangani dengan baik secara medis. Trabekulektomi merupakan pilihan
yang baik bagi pasien yang mengalami perburukan meskipun telah menjalani
terapi medis. (Eva, 2019)
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Glaukoma sudut terbuka primer (POAG) merupakan neuropati optik
kronis progresif dengan pola karakteristik kerusakan saraf optik dan
hilangnya lapang pandang
- Faktor risiko terjadinya glaukoma primer sudut terbuka adalah
peningkatan tekanan intraokular, usia lebih dari 40 tahun, Ras kulit
hitam, riwayat keluarga, penyakit yang berkaitan seperti myopia.
- Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis berupa gejala dan faktor
risiko, juga pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan ketajaman
visual, lapang pandang, pemeriksaan pupil, pemeriksaan TIO,
gonioskopi dan funduskopi.
- Tatalaksana yang dapat diberikan berupa tatalaksana farmakologi dan
pembedahan
- Komplikasi yang dapat terjadi adalah kebutaan.
19
DAFTAR PUSTAKA