Anda di halaman 1dari 14

Al-Amwal, Volume 8, No.

2 Tahun 2016

PERAN PERGURUAN TINGGI ISLAM DALAM KONTEK


EKONOMI ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN
PERBANKAN SYARI'AH

U. Syafrudin dan Ridwan Widagdo

Penulis adalah Dosen Tetap pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
e-mail : ridwanwidagdo@ymail.com

Abstrak
Perguruan tinggi mengemban budaya akademik yang mempunyai kekhassan dalam
beberapa aspek, di antaranya aspek social, aspek pembelajaran, aspek kompetensi, dan
aspek kepribadian. Aspek-aspek tersebut menjadi inspirasi terwujudnya sebuah masyarakat
akademik dengan nalar keilmuan yang lebih dewasa hadir di Perguruan Tinggi. Kurikulum
merupakan suatu naskah panduan mengenai pengalaman yang harus didapatkan oleh para
pelajar agar menjadi para lulusan berkompeten. Oleh karena itu kurikulum diibaratkan
sebagai “jalur pacu” atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi
lulusan.
Berdasarkan itu, maka Kurikulum Ekonomi Syariah dibangun dengan memadukan
antara ilmu-ilmu teoritis dengan praktis (30:70), ekonomi konvensional dengan ekonomi
Syariah (40:60), Ilmu Keislaman (30 persen), Ilmu Kesyariahan (20 persen) – Ushul Fiqih,
Qawaid Fiqhiyah fi al-Iqtishad, Ayat-Ayat dan Hadits Ekonomi Syariah, Fikih Muamalah
dan Fikih Zakat dan Wakaf. Selain itu, kurikulumnya juga dilengkapi dengan ilmu-ilmu alat
(30 persen), yang terdiri dari, bahasa (Arab/Inggris), ICT (Aplikasi Komputer), Matematika,
Statistik dan Akuntansi.
Peran yang paling penting yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi di Cirebon
agar dapat bersinergi dengan perbankan syariah yang ada di Cirebon, Dalam proses
pembelajaran, penyusunan harus memuatkan mata kuliah yang mendukung pencapaian
kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan
dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi
matakuliah, silabus, rencana pembelajaran, dan evaluasi.

Kata Kunci : Perguruan Tinggi Islam, Ekonomi Islam, kurikulum , Perbankan Syariah

509
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Abstract

Colleges carry out the academic culture that has kekhassan in several aspects,
including social aspects, aspects of learning, competence aspects, and aspects of personality.
These aspects become inspirational realization of an academic community with scientific
reason more adults are available at the College. The curriculum is a draft guide on the
experience that must be obtained by the students to become competent graduates. Therefore
the curriculum described as "track racing" or "vehicle" for achieving educational goals and
competencies of graduates.
Based on that, the curriculum of Islamic Economics is built with a combination of
theoretical sciences with practical (30:70), conventional economics to Islamic economics
(40:60), Islamic Sciences (30 percent), Science Kesyariahan (20 percent) - Usul Fiqh ,
Qawaid fiqhiyah fi al-Iqtishad, Ayat-Ayat and Hadith Islamic Economics, Tenets
Jurisprudence and Zakat and Waqf Jurisprudence. In addition, the curriculum also equipped
with tools sciences (30 percent), which consists of, languages (Arabic / English), ICT
(Computer Applications), Mathematics, Statistics and Accounting.
The most important role that must be carried out by universities in Cirebon in
order to synergize with Islamic banking in Cirebon, in the learning process, the preparation
must load courses that support the achievement of the competence of graduates and provide
flexibility to students to broaden their horizons and deepen their expertise in accordance
with interests, and is equipped with course descriptions, syllabi, lesson plans, and
evaluations.

Keywords: Islamic Institute of Islamic Economics, curriculum, Islamic Banking

Pendahuluan pengabdian terhadap masyarakat atas ilmu


yang telah di dapat di bangku kuliah. Teori
Perguruan Tinggi adalah salah satu
yang di peroleh di ruang kelas merupakan
factor yang paling penting dalam
hasil transpert pengetahuan antara dosen dan
memperkenalkan dan mensyiarkan ekonomi
mahasisiwa di aplikasikan di masyarakat
syariah di Indonesia, oleh karena itu sangat
dalamujud Kuliah Kerja Yata sebagai wujud
memprihatinkan jika kita mendengar ada
pengabdian pada masyarakat. Untuk
kampus Islam tetapi belum membuka prodi
menempuh gelar kesarjanaan mahasiswa di
atau jurusan ekonomi syariah, dalam seminar
wajibkan untuk membuat karya ilmiah
ini di jelaskan bagaimana urgensi dan
sebagai ciri dari kaum intelectual.1 Peran
prospek perguruan tinggi Islam yang akan
perguruan tinggi di harapkan mampu
membuka prodi atau jurusan Ekonomi
Syariah.
Lembaga perguruan tinggi
merupakan suatu Institusi atau wadah ilmiah
di mana mahasiswa mencari ilmu dan
sekaligus melakukan penelitian dan 1 Amir Mualim, Karakteristik Perguruan Tinggal
1
510
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

mencetak calon sarjana yang trampil dan sikap tepat waktu, sikap kerapian, dan lain-
professional di bidangnya.2 lain.4
Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa sebagai agent of change
Manusia adalah proses persiapan individu- (pelaku perubahan) dituntut untuk dapat
individu untuk memikul tanggung jawab memberikan perubahan yang positif bagi
yang berbeda atau lebih tinggi di dalam lingkungannya. Dalam hal ini, mahasiswa
organisasi, biasanya berkaitan dengan harus mampu menunjukkan perannya dalam
peningkatan kemampuan intelektual untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan
melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. mengurangi angka kemiskinan. Pemikiran
Pengembangan mengarah pada lama yaitu tugas memasyarakatkan Syariah
kesempatan-kesempatan belajar yang Islam hanya tugas para ahli Syariah dan
didesain guna membantu pengembangan praktisi Syariah Islam harus ditinggalkan.
para pekerja. Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa juga berkewajiban dalam
Manusia bagi pegawai adalah suatu proses memasyarakatkan Syariah Islam.
belajar dan berlatih secara sistematis untuk Berbagai peran dapat diambil oleh
meningkatkan kompetensi dan kinerja mahasiswa dalam memasyarakatkan Syariah
mereka dalam pekerjaannya sekarang dan Islam. Peran yang paling sederhana adalah
menyiapkan diri untuk peran dan tanggung sosialisasi dari mulut ke mulut (door to door)
jawab yang akan datang. terhadap lingkungan sekitarnya seperti
Menurut Schuler dan Youngblood keluarga dan teman-temannya sampai
yang menekankan bahwa mempelajari keperan yang besar sekalipun seperti terjun
pengembangan sumber daya manusia dari langsung ke sebuah lingkungan dan
organisasi, manusia sebagai bagian dari menerapkan sistem Syariah Islam dalam
organisasi, sehingga diungkapkan bahwa kehidupan sehari-hari di lingkungan tersebut.
pengembangan sumber daya manusia pada Mahasiswa yang mengambil peran
suatu organisasi akan melibatkan berbagai tersebut hendaknya bukan mahasiswa
faktor yaitu pendidikan dan pelatihan.3 Fakultas Syariah atau mahasiswa yang
Pada pengembangan kualitas mengambil studi Syariah Islam saja, tapi
manusia melalui pengembangan kemampuan juga dilakukan oleh mahasiswa secara
berfikir yang antara lain dilaksanakan keseluruhan tanpa memandang studi yang
melalui peningkatan kemampuan untuk diambilnya. Karena untuk mewujudkan
menilai keadaan. Pendidikan formal sebuah perubahan, diperlukan dukungan dari
diharapkan dapat memberikan kontribusi semua elemen pengusung perubahan itu
terbesar dalam pengembangan kemampuan sendiri (mahasiswa). Tetapi, untuk langkah
berfikir melalui materi dasar hitung awal pergerakan ini, tampaknya masih fokus
menghitung, membuat perbandingan, dilakukan oleh mahasiswa yang memang
mengekspresikan ide melalui tulisan, memiliki latar belakang ilmu Syariah,
membuat keputusan dengan kendala-kendala terutama Syariah Islam.
tertentu dan lain-lain. Termasuk dalam
pendidikan formal ini adalah pengembangan Pembahasan
Perguruan tinggi adalah institusi yang
membidani kelahiran sumber daya
2 Muzamil Qomar, Menejemen pendidikan
Islam, Hlm 3 4 Yudo Swasono dan Endang Sulistyaningsih,
3 Sanerya Hendrawan, Pengembangan Human Pengembangan Sumber Daya Manusia, ( Jakarta: Cv
Cafital. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 148 Izufa Gempita, 1993), hlm. 22
511
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

intelektual yang diharapkan dapat Kurikulum diibaratkan sebagai “jalur pacu”


memberikan kontribusi bagi peningkatan atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan
kualitas sumber daya manusia. Kegiatan pendidikan dan kompetensi lulusan.
memproduksi, mengkonstruksi dan Perguruan Tinggi merupakan
merevitalisasi paradigma sumber daya lembaga pendidikan formal yang
manusia itu, agar mereka memiliki perspektif mengemban amanah untuk menciptakan
kognisi, afeksi dan konasi yang baik di mata masyarakat akademik yang cakap ilmu dan
masyarakat sebagai bekal kehidupannya- menjadi agen perubahan social (agent social
tentu saja tidaklah mudah. Perguruan tinggi of change). Perguruan tinggi mengemban
tidak saja harus dituntut segi-segi budaya akademik yang berpangkal pada
otentitasnya secara yuridis dan eksistensial Tridharma Perguruan Tinggi, yakni
agar legitimasinya di akui oleh pemerintah pendidikan, penelitian, dan pengabdian
dan masyarakat sebagai sebuah institusi yang masyarakat. Nilai-nilai inilah yang akhirnya
capable mengelola dan menghasilkan sumber membedakan masyarakat akademik di
daya manusia yang bermutu. kampus dengan masyarakat akademik yang
Kurikulum sebagai mata pelajaran ada pada pendidikan menengah dan tingkat
yang harus dikuasi oleh peserta didik, dalam di bawahnya. Kekhasan perguruan tinggi di
proses perencanaannya memiliki ketentuan banding dengan tingkat satuan pendidikan
sebagai berikut:5 sebelumnya, mencakup banyak aspek, di
a. Perecanaan kurikulum biasanya antaranya aspek social, aspek pembelajaran,
menggunkan judment ahli bidang studi. aspek kompetensi, dan aspek kepribadian.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor Aspek-aspek tersebut menjadi inspirasi
sosial dan faktor pendidikan, ahli tersebut terwujudnya sebuah masyarakat akademik
menentukan mata pelajaran apa yang harus dengan nalar keilmuan yang lebih dewasa
diajarkan pada siswa. hadir di Perguruan Tinggi.6
b. Dalam menentukan dan menyeleksi Untuk melahirkan sumber daya
kurikulum perlu dipertibangkan beberapa manusia yang berkompeten dalam bidang
hal seperti tingkat kesulitan, minat siswa, perbankan dan keuangan syariah secara
urutan pelajaran dan lain sebagainya. komprehensif dan memadai serta memiliki
c. Perencanaan dan implementasi kurikulum integritas yang tinggi, maka dibutuhkan lembaga
ditekankan kepada pengguna metode dan pendidikan ekonomi syariah yang secara
strategi pembelajaran yang memungkinkan khusus menyiapkan sumber daya insani
anak didik dapat menguasai materi ekonomi syariah Perguruan tinggi merupakan
pelajaran, semacam menggunakan salah satu institusi yang harus bertanggung
pendekatan ekspositori. jawab dalam menghasilkan sumber daya
Kurikulum merupakan suatu naskah manusia keuangan syariah yang berkualitas.
panduan mengenai pengalaman yang harus Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI)
didapatkan oleh para pelajar agar menjadi mempunyai peranan yang sangat penting
para lulusan berkompeten yang seharusnya. dalam menentukan masa depan Ekonomi
Oleh karena itu kurikulum merupakan Islam. Dari kampuslah sumber daya manusia
kondisi ideal dibandingkan kondisi real. yang dibutuhkan untuk membangun ekonomi
Islam berasal. Jika melihat masa depan
5 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: ekonomi Islam, SDI yang dibutuhkan adalah
Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2008), 6 Buku panduan penerimaan mahasiswa baru
hlm. 5 tahun 2015
512
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

mereka yang tidak hanya faham ekonomi berarti proses/cara, perbuatan


8
Islam secara filosofis-normatif tapi juga mengembangkan. Secara istilah, kata
positif-empiris. Dua penguasaan ini tetap harus pengembagan menunjukkan pada suatu
didukung oleh pembangunan karakter yang kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara
baik. Kampus tidak hanya sekedar proses yang baru, dimana selama kegiatan tersebut
transfer of knowledge tapi juga transfer of penilaian dan penyempurnaan terhadap alat
character. Tentunya untuk membangun ini atau cara tersebut terus dilakukan.9 Bila
membutuhkan kerjasama semua elemen setelah mengalami penyempurnaan-
penyelenggara perguruan tinggi. penyempurnaan akhirnya alat atau cara
tersebut dipandang cukup mantap untuk
Kurikulum Aktual dan Kurikulum Ideal digunakan seterusnya, maka berakhirlah
Setiap guru seharusnya dapat kegiatan pengembangan tersrbut.
melaksanakan kegiatan sesuai dengan Pengertian pengembangan di atas,
tuntutan kurikulum. Kurikulum tersebut berlaku pula dalam bidang kajian
diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi “kurikulum”, kegiatan pengembangan
sebagai acuan atau pedoman guru dalam kurikulum mencakup penyususnan
proses belajar dan mengajar. Sebagai sebuah kurikulum itu sendiri, pelaksanaan di
pedoman kurikulum berperan penting dalam sekolah-sekolah yang disertai dengan
merancang pembelajaran yang dapat penilaian yang intensif, dan penyempurnaan-
dilakukan oleh guru dan siswa. Oleh karena penyempurnaan yang dilakukan terhadap
itu guru dapat menentukan hal-hal sebagai komponen-komponen tertentu dari
berikut:7 kurikulum tersebut atas dasar hasil
a. Merumuskan tujuan dan kompetensi yang penilaian.10
harus dimiliki oleh siswa. Bila kurikulum itu sudah cukup
b. Menentukan isi atau materi yang harus dianggap mantap, setelah mengalami
dikuasai untuk mencapai tujuan atau penialaian dan penyempurnaan, maka
penguasaan kompetensi. berakhirlah tugas pengembangan kurikulum
c. Menyusun strategi pembelajaran untuk tersebut untuk kemudian dilanjutkan dengan
guru dan siswa sebagai upaya pencapaian tugas pembinaan. Hal ini berlaku pula untuk
tujuan. setiap komponen kurikulum, misalnya
d. Menentukan kebrhasilan pencapaian pengembangan metode mengajar,
tujuan atau kompetensi. pengembangan alat pelajaran dan
Sedangkan kurikulun actual (nyata) sebagainya.
adalah pembatasan yang dilakukan oleh guru Selaras dengan pengertian dan
terhadap penerapan kurikulum yang ada. pemahaman di atas, adalah pendapat Ahmad
Kurikulum ini secara riil dapat dilaksanakan dan kawan-kawannya dalam buku
oleh guru sesuai dengan keadaan kondisi Pengembangan Kurikulum” yang
yang ada.
8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus
Pengembangan Kurikulum BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),
Kamus bahasa Indonesia kata hlm. 538
”pengembangan” secara etimologi yaitu 9 Hendayat Sutopo, Westy Soemanto,
Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sebagai
Substansi Problem Administrasi Pendidikan, (Jakarta:
7 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Bumi Aksara, 1993), hlm. 45
Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat 10 A. Hamid Syarif, Pengembangan Kurikulum,
Satuan Pendidikan (KTSP), hlm. 22 (Surabaya: Bina ilmu, 1993), hlm. 33
513
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

mengatakan bahwa pengembangan Pengembangan kurikulum


kurikulum merupakan suatu proses mengandung pengertian sebagai kegiatan
merencanakan, menghasilkan suatu alat yang menghasilkan kurikulum, proses yang
lebih baik dengan didasarkan dengan hasil mengaitkan satu komponen dengan yang
penialaian terhadap kurikulum yang telah lainnya untuk menghasilkan kurikulum yang
berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi lebih baik, dan atau kegiatan penyusunan
belajar mengajar yang lebih baik. Dengan (desain), pelaksanaan, penilaian, dan
kata lain, pengembangan kurikulum adalah penyempurnaan kurikulum.13
kegiatan untuk menghasilakan kurikulum
baru melalui langkah-langkah penyususnan Metode Pembelajaran Ekonomi Syariah di
kurikulum atas dasar hasil penilaian yang Perguruan Tinggi
dilakukan selama periode waktu tertentu.11 Secara etimologi kata ekonomi
Kedua pendapat di atas apabila berasal dari bahasa oikononemia (Greek atau
dikalsifikasi meliputi beberapa unsur: Yunani), terdiri dari dua kata: oicos yang
a. Perencanaan berarti rumah dan nomos yang berarti aturan.
b. Penyusunan Jadi ekonomi ialah aturan-aturan untuk
c. Pelaksanaan menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia
d. Penilaian dalam rumah tangga, baik rumah tangga
e. Usaha penyempurnaan rakyat (volkshuishouding), maupun rumah
Berpijak pada unsur-unsur ini, tangga negara (staathuishouding), yang
dapatlah peneliti simpulkan bahwa dalam bahasa inggris disebutnya sebagai
pengembangan kurikulum adalah suatu economics.14
proses perencanaan dan penyusunan Islam membedakan antara ilmu
kurikulum sekolah, kemudian ekonomi dan sistem ekonomi. Dalam definisi
diaplikasikannya ke dalam kelas sebagai umum, sistem merupakan keseluruhan yang
wujud proses belajar mengajar disertai kompleks, yakni suatu susunan hal atau
dengan penilaian-penilaian terhadap kegiatan bagian yang saling berhubungan, sedangkan
tersebut, sebagai langkah penyempurnaan ilmu adalah pengetahuan yang dirumuskan
sehingga memperoleh hasil yang lebih baik secara sistematis. Jadi sistem dapat
dan bagus. didefinisikan sebagai setiap peraturan yang
Pengembangan kurikulum suatu lahir dari pandangan dunia atau akidah
proses siklus, yang tidak pernah ada starting tertentu yang berfungsi untuk memecahkan
dan tidak pernah berakhir. Hal ini dan mengatasi problema hidup manusia,
desebabkan pengembangan kurikulum itu menjelaskan bagaimana cara pemecahan,
merupakan suatu proses yang tertumpu pada memelihara serta mengembangkannya.15
unsur-unsur dalam kurikulum, yang di
dalamnya meliputi tujuan, isi (materi),
metode, organisasi dan penilaian itu 13 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum
sendiri.12 Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Rajagrafindo Persada.
2005), hlm. 10
14 Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam
11 HM. Ahmad dkk, Pengembangan Kurikulum Perspektif Islam, (Bandung, PT. Pustaka Setia Pertama
di Perguruan Tinggi, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), Maret 2002), hlm.18
hlm. 64 15 M. Ismail Yusanto Dan M. Arif Yunus,
12 Hamid Syarif, Pengembangan Kurikulum, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor: Al-Azhar Press,
hlm. 34 2009), hlm. 13
514
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Pada tataran teoritis dan konseptual, tujuan, cakupan dan kedalaman materi dari
kita masih merasakan sangat kekurangan SDI suatu mata kuliah. Penyusunan kurikulum itu
yang benar-benar mendalami ilmu ushul fikih, merupakan wujud untuk membentuk hard
fikih muamalah, qawa‟id fikih dan sekaligus skills dan keterampilan kepribadian dan
ilmu ekonomi keuangan modern. Figur perilaku (soft skills) yang akan diaplikasikan
seperti ini benar-benar langka bukan saja dalam proses pembelajaran.
bagi masyarakat Islam di Indonesia Kurikulum yang telah disusun memuat
melainkan juga di banyak negara termasuk mata kuliah yang mendukung pencapaian
negara lain yang perkembangan ekonomi kompetensi lulusan dan memberikan
Islamnya cukup pesat. Kebanyakan SDI keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas
perbankan syariah saat ini adalah mereka wawasan dan memperdalam keahlian sesuai
yang fasih berbicara tentang ilmu ekonomi dengan minatnya, serta dilengkapi dengan
keuangan kontemporer, tetapi awam dalam deskripsi matakuliah, silabus, rencana
ushul fiqh atau fiqh muamalah. Sebaliknya pembelajaran, dan evaluasi.
banyak pakar yang mahir dalam fikih dan usul Kebutuhan terhadap evaluasi dan
fiqh tetapi kurang memahami tentang ilmu revisi kurikulum itu dilakukan dengan
ekonomi keuangan. pertimbangan tuntutan perkembangan zaman
Untuk melahirkan SDI yang serta kebutuhan pasar khususnya industry
berkompeten di bidang ekonomi, bisnis dan keuangan syariah, dan yang terpenting adalah
hukum ekonomi syari‟ah secara komprehensif membekali para mahasiswa agar ilmu yang
dan memadai, serta memiliki integritas tinggi, mereka peroleh dapat diterapkan dengan baik
makadibutuhkan lembaga pendidikan ekonomi di dunia kerja, sehingga setiap output yang
syari‟ah yang secara khusus menyiapkan SDI dihasilkan oleh Program Studi perbankan
ekonomi syari‟ah. SDI ekonomi syari‟ah,tidak syariah maupun ekonomi syariah mampu
boleh lagi bersifat bukan karbitan seperti bersaing dalam bursa dunia kerja yang
yang banyak terjadi selama ini. sangat kompetitif, bahkan mampu menjadi
Lembaga pendidikan adalah institusi wira usaha mandiri yang mumpuni berani
yang bertanggung jawab dalam menghasilkan menunjukkan ciri sebagai pelaku ekonomi
SDI keuangan syariah yang berkualitas. Dalam dan bisnis syari‟ah. 16
pengembangan pendidikan ekonomi Dalam penyusunan kurikulum ekonomi
keuangan syariah di masa yang akan datang syariah harus mengedepankan kesepahaman
setidaknya ada beberapa aspek yang perlu bahwa kurikulum tersebut merupakan
mendapat perhatian serius, seperti kurikulum rancangan seluruh kegiatan pembelajaran
yang tepat; mengkombinasikan mata kuliah mahasiswa sebagai rujukan prodi dalam
yang memberikan pengetahuan merencanakan, melaksanakan, memonitor, dan
profesionalitasekonomi/keuangan/perbankan/bis mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk
nis dan pengetahuan syariah (hukum & mencapai tujuan program studi. Kurikukum
aplikasi) serta nilai- nilai moral (akidah & disusun berdasarkan kajian mendalam tentang
akhlak). hakikat keilmuan bidang studi dan kebutuhan
Dalam penyusunan kurikulum perlu pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu
melibatkan seluruh potensi prodi, untuk yang dicakup oleh suatu program studi dengan
mencapai sebuah dinamikadari inovasi yang
dibutuhkan agar kurikulum tetap actual dan 16 Muhammad Maulana, dkk, Evaluasi dan
terintegrasi dengan sistem pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum Pada Jurus an
memiliki relevansi yang kuat dengan P e r b a n k a n S y a r i a h , Pus at Penelitian dan
Penerbitan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2013,
515
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

memperhatikan standar mutu, dan visi, misi keuangan, melakukan penghimpunan dan
perguruan tinggi/program studi. 17 penyaluran dana kepada masyarakat terutama
Pengertian Lembaga Keuangan Syariah untuk membiayai investasi perusahaan.20
Mengartikan Lembaga Keuangan Ini berarti lembaga dibatasi dengan
Syariah, maka ada tiga kata terlebih dahulu hanya mencakup dalam bidang keuangan,
yang harus dipahami secara parsial, yaitu dapat dikatakan bahwa lembaga ini hanya
lembaga, keuangan dan Syariah. Lembaga bergerak dalam bidang keuangan, dan
dalam bahasa Inggris bisa disebut dengan melakukan penghimpunan serta penyaluran
institution dan dalam bahasa Indonesia setara dana. Lembaga Keuangan Syariah (Syaria
dengan pranata.18 Dari pengertian ini dapat financial institution) adalah merupakan suatu
dipahami bahwa lembaga ini lebih berarti badan usaha atau institusi yang kekayaanya
sebagai sebuah wadah atau sistem yang terutama dalam bentuk aset-aset keuangan
menampung dan mengatur prilaku tertentu (financial asset) maupun non-financial aset
dalam masyarakat. atau aset riil berdasarkan konsep Syariah.21
Lembaga keuangan adalah badan Dalam Undang-Undang Republik
usaha yang kekayaannya terutama dalam Indonesia Tahun 1992 tantang Perbankan
bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) Syariah bahwa Lembaga Keuangan Syariah
dibandingkan aset non finansial atau aset adalah merupakan badan atau lemabaga yang
riil.19 Lembaga ini menyalurkan dan kegiatannya menarik dana masyarakat dan
memberikan pendanaan atau pembiayaan menyalurkannya kepada masyarakat
kepada calon nasabah dan menanamkan berdasarkan prinsip Syariah.
dananya dalam bentuk surat-surat berharga Lembaga Keuangan Syariah adalah
serta menawarkan berbagai jasa-jasa sebagai bagian dari sistem ekonomi Syariah,
keuangan lainnya, seperti proteksi asuransi, dalam menjalankan bisnis dan usahanya juga
program pensiunan, skema tabungan serta tidak terlepas dari saringan Syariah.22 Maka
transfer, kliring dan lain sebagainya. dari itu lembaga ini dalam transaksinya tidak
Dalam Undang-Undang Republik mungkin mengenal istilah bunga dalam
Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 tentang artian tidak memakai sistem bunga tapi
perbankan, yang dimaksud dengan lembaga menggunakan sistem bagi hasil dan tidak
keuangan ialah “semua badan yang melalui mungkin menyalurkan dananya kepada
kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, usaha-usaha yang di dalamnya mengandung
menarik uang dari dan menyalurkannya hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-
kepada masyarakat. Dalam Keputusan prinsip Syariah serta proyek-proyek yang
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. menimbulkan kemudharratan bagi
792 Tahun 1990, lembaga keuangan masyarakat luas.
diberikan batasan kegiatan dalam bidang
Macam-macam Lembaga Keuangan
25 Has il Penyampaian pendapat Armiadi pada Syariah
FGD Kurikulum Prodi HES, pada tanggal 23 Juni
2013 di Faklutas Syari‟ah IAIN Syekh Nurjati Cirebon 20 Muhammad Amin Suma, Menggali Akar,
18 H.A. Djazuli, Yadi Janwari, Lembaga- Mengurai Serat Ekonomi & Keuangan Islam, (Cipuatat:
Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengantar), Kholam Publishing, 2008), hlm. 245
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 1 21 Ahmad Rodoni, Abdul Hamid, Lembaga
19 Wiroso, Produk Perbankan Syariah, Keuangan Syariah, (Jakarta-Timur: Penerbit Zikrul
Dilengkapi UU Perbankan Syariah & kodefikasi Hakim, 2008), hlm. 5
Produk Bank Indonesia, (Jakarta: LPFE Usakti, 2009), 22 H. Zainuddin Ali, Hukum Perbankan
hlm. 15 Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 58
516
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Ditinjau dari segi tugas dan memperhatikan masing-masing program


fungsinya, Lembaga Keuangan Syariah dapat studi sarjana. Progran studi sarjana
dibedakan kedalam dua macam, pertama; menetapkan kurikulum dan pedoman yang
lembaga keuangan dalam bentuk bank, yaitu mencakup struktur, tataurutan, kedalaman,
lembaga keuangan yang dalam keluasan dan penyertaan komponen tertentu.
melaksanakan akad (transaksi) ekonominya Penyusunan kurikulum Perbankan
terutama menarik dan menyalurkan uang dari Syariah FSEI IAIN Syekh Nurjati Cirebon
dan kepada masyarakat dengan ini telah mengacu kepada Kepmendiknas RI
menggunakan sistem Syariah atau hukum No. 232/U/2000 tentang Pedoman
Islam.23 Kedua; lembaga keuangan non bank, Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
yaitu semua badan yang melakukan kegiatan dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan
di bidang keuangan, yang secara langsung Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang
atau tidak langsung menghimpun dana Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Program
terutama dengan jalan mengeluarkan kertas Pendidikan Stara 1 Perbankan Syariah
berharga dan menyalurkannya kepada (Ekonomi Islam) memiliki lama studi 8
masyarakat guna membiayai investasi (delapan) semester dengan batas maksimal
perusahaan-perusahaan. 14 semester. Kurikulum terdiri dari
Kurikulum Inti sebesar 66 SKS dan
Pembahasan Kurikulum Institusional 91 SKS.
Standar kompetensi merupakan Kurikulum Inti terdiri dari teori.
rumusan tentang kemampuan yang dimiliki Sedangkan Kurikulum Institusional
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dikembangkan sesuai dengan keadaan dan
atau tugas yang didasari atas pengetahuan, kebutuhan lingkungan serta menjadi ciri khas
keterampilan yang didukung sikap kerja dan institusi pendidikan Perbankan Syariah FSEI
penerapannya sesuai untuk kerja yang IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Kurikulum
dipersyaratkan.24 Konsentrasi Perbankan Syariah FSEI IAIN
Standar ini merupakan acuan Syekh Nurjati Cirebon ini telah berulang kali
keunggulan mutu sistem pembelajaran di disesuaikan dengan kebutuhan lapangan
program studi sarjana. Kurikulum adalah dalam rangka menciptakan para lulusan
rancangan studi sarjana dalam (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan
merencanakan, melaksanakan, memonitor Lembaga Keuangan Syariah. Oleh karena itu
dan mengevaluasi seluruh kegiatan untuk perlu ditingkatkan lagi agar tercipta
mencapai tujuan program studi sarjana. kesesuaian antara kebutuhan institusi dan
Kurikulum disusun berdasarkan kajian Lembaga Keuangan Syariah.
mendalam tentang hakekat keilmuan bidang Menurut Ahmad Dahlan berpendapat
studi dan kebutuhan pemangku kepentingan bahwa, Institusi yang bapak pimpin dalam
terhadap bidang ilmu dan penjaminan membangun jaringan degan Institusi lain
tercapainya kompetensi lulusan yang dicakup dengan berkembangnya perbankan syariah:
oleh suatu program studi sarjana dengan “Kami mengadakan MDV atau kerjasama
baik yang sudah berjalan maupun yang akan
23 Muhammad Amin Suma, Menggali Akar,
datang, jalam membangun jaringan dengan
Mengurai Serat Ekonomi & Keuangan Islam, hlm. 249 institusi / lembaga lain terutama dengan
24 Mangkuprawira, S. Tb, Manajemen Sumber
Daya Manusia Strategik, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2002), hlm. 154

517
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

lembaga perbankan Syariah maupun dengan 2. Mengembangkan dan memperkuat


kopentren dan MBT”.25 kelembagaan program ekonomi syariah.
Arah pengembangan program studi Agar memperoleh akses yang memadai,
ekonomi syariah tentu saja harus maka lembaga pendidikan harus
diselaraskan dengan visi dan misi program mengembangkan diversifikasi program
studi tersebut. studinya. Untuk kepentingan ini, maka
Sesuai dengan visi dan misi yang pengembangan program studi yang sesuai
sudah dipaparkan di muka, maka ada empat dengan analisis kebutuhan dan kelayakan
aspek yang akan dikembangkan dalam menjadi sangat penting. Di era semakin
meraih ekselensi, yaitu: meningkatnya kebutuhan akan tenaga
1. Memperluas akses pendidikan ekonomi professional di dalam bidang ekonomi
syariah. Untuk memperluas akses syariah, maka program studi diversifikatif
pendidikan ekonomi syariah, maka sudah di bidang ekonomi syariah sangat
sewajarnya jika dilakukan berbagai upaya diperlukan. Makanya analisis kebutuhan
untuk memperkenalkan tentang program pasar dan analisis pelanggan dapat
studi ekonomi syariah secara memadai. Di dijadikan sebagai ukuran untuk membuka
dalam kerangka ini, maka sangat perlu prodi yang relevan dengan kebutuhan
membangun imaje yang baik agar dimaksud. Kemudian, yang juga
lembaga tersebut dikenal oleh public. dibutuhkan adalah penguatan
Program pencitraan berbasis pada kualitas kelembagaan. Bagi prodi yang sudah
dalam berbagai aspek akan menjadi eksis, maka harus dilakukan upaya agar
sesuatu yang diperlukan. Sebagaimana program studi dimaksud menjadi ekselen.
perkembangan zaman, bahwa ke depan Penguatan kelembagaan tersebut dapat
seirama dengan tuntutan kompetisi dalam dilakukan terhadap eksisting dosen dalam
berbagai bidang kehidupan, maka pendidikan dan kebutuhan penguatan
lembaga pendidikan yang bermutu saja dosen yang diperlukan. Selain itu, juga
yang akan diminati oleh mahasiswa. penguatan program akademik, ketenagaan
Semakin berkualitas lembaga pendidikan dan proses pendidikan yang
tersebut akan semakin besar peluangnya terstandardisasikan sesuai dengan jaminan
untuk memperoleh sumberdaya mutu yang diakui baik nasional maupun
mahasiswa. Dan semakin berkualitas internasional.
fungsi akademik lembaga pendidikan 3. Mengembangkan dan memperkuat sarana
tersebut juga akan berdampak pada dan infrastruktur pendidikan. Sebagai
peluang besarnya kualitas lulusan lembaga pendidikan tinggi yang
lembaga pendidikan tersebut. Semakin berencana menjadi ekselen, maka salah
ketatnya kompetisi lulusan dalam satu tuntutannya adalah kehebatan
mengakses pekerjaan tentu harus infrastruktur kependidikannya.
dibarengi dengan upaya untuk Infrastruktur tersebut meliputi prasarana
meningkatkan kualitas kelembagaan gedung perkuliaan yang meliputi sarana
sebagai pintu memperluas akses ruang kuliah yang fully multi media,
dimaksud. sarana Information and communication
technology yang memadai, laboratorium
yang ekselen, lingkungan kampus yang
25 Hasil wawancara dengan bapak Ahmad asri dan indah, dan sarana prasarana
Dahlan selaku ketua prodi Ekonomi Islam kampus penunjang yang mencukupi.
STEI Al-Ishlah Bobos Kabupaten Cirebon
518
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Ketercukupan sarana pasarana dan tidak dapat memproduktifkan kekayaan yang


infrastruktur yang memadai akan dapat dimilikinya, maka Islam menganjurkan
menjadi jaminan akan lahirnya kualitas untuk melakukan musyarakah atau
alumni yang professional sesuai dengan mudharabah, yaitu bisnis bagi hasil. Bila
bidang studinya. Selain itu juga menjamin tidak ingin mengambil resiko, maka Islam
akan terwujudnya budaya akademik yang sangat menganjurkan untuk melakukan qard,
tinggi sesuatu dengan tujuan membangun yaitu meminjamkan tanpa imbalan apapun.
kampus akademis. Dengan kata lain, Islam mendorong investasi
4. Membangun manajemen dan tata kelola dan perdagangan, serta melarang riba. Inilah
sesuai dengan mandate reformasi beberapa konsep Ekonomi Islam berbasis
birokrasi. Lembaga pendidikan tinggi non ribawi yang ditawarkan untuk
memiliki fungsi pelayanan public. Oleh membangun kesejahteraan bersama.
karenanya tentu dituntut agar di dalam Peneriti wawancara dengan kampus
pelayanan public tersebut berbasis pada STEI Al-Islah Bobos mengatakan:
pelayanan prima. Tolok ukur pelayanan “Perkembangan Ekonomi Islam berdampak
prima adalah kepuasan pelanggan. Jika baik sesuai dengan keilmuan dalam
pelanggan kita puas dengan pelayanan menghadapi perkembangan dalam menuju
yang diberikan, maka berarti bahwa keilmuan yang praktis sesuai dengan
pelayanan yang diberikan oleh lembaga kebutuhan dan keinginan dunia kerja dalam
tersebut telah memenuhi criteria memenuhi kebutuhan keilmuan yang
pelayanan prima. Untuk ias melakukan dijalaninya”.27
pelayanan prima, maka manajemen Salah satu indikator tumbuh dan
lembaga pendidikan tinggi harus berkembangnya Ekonomi Islam berbasis non
memenuhi criteria transparansi, ribawi di Indonesia adalah tumbuh subur dan
Senada dengan yang di sampaikan berkembang pesatnya insdustri perbankan
oleh Dosen Ekonomi Islam bapak Baydhawi syariah dan lembaga keuangan non bank,
kampus STAI Mahad ali Babakan seperti asuransi syariah, gadai syariah,
Ciwaringin: investasi syariah, koperasi jasa keuangan
“Dalam membagun jaringan jurusan syariah (BMT) bisnis syariah dan lain-
Ekonomi Islam dengan mengadakan lainnya.
workshop kurikulum dengan para praktisi Perbankan Syariah tumbuh dan
ekonomi baik ekonomi Islam maupun berkembang dengan baik di Indonesia.
ekonomi umum yang berada di Cirebon Sebab, karakteristik sistem perbankan
maupun luar Kota Cirebon agar penerapan syariah yang beroperasi di Indonesia,
kurikulum selaras dengan kebutuhan di dunia didasarkan pada, prinsip bagi hasil yang
kerja”.26 mendatangkan keuntungan bukan hanya pada
bank tetapi juga bagi masyarakat, serta
Ekonomi Syariah dalam Perspektif menonjolkan aspek keadilan dalam
Keilmuan dan Praksis bertransaksi, investasi yang beretika,
Kekuatan pergerakan ekonomi Islam mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan
adalah kerjasama yang sama-sama persaudaraan dalam berproduksi, dan
mendatangkan kemaslahatan. Bagi yang menghindari kegiatan spekulatif dalam

26 Hasil wawancara dengan bapak Bhaidhawi 27 Hasil wawancara dengan bapak Ahmad
selaku ketua prodi Ekonomi Islam kampus STAI Dahlan selaku ketua prodi Ekonomi Islam kampus
Ma‟had Ali Babakan Ciwaringin Kabupaten Cirebon. STEI Al-Islah Bobos Cirebon
519
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan PTAIN – salah satunya Program Studi


beragam produk serta layanan jasa Ekonomi Syariah IAIN Syekh Nurjati
perbankan yang beragam dengan skema Cirebon perlu mengembangkan disiplin ilmu
keuangan yang lebih bervariatif, perbankan ekonomi dan perbankan syariah. Sebab,
syariah menjadi alternatif sistem perbankan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bidang
yang kredibel dan dapat dinimati oleh tersebut di Indonesia, masih minim. Di
seluruh golongan masyarakat Indonesia Dubai dan Arab Saudi yang menjadi pusat
tanpa terkecuali. perbankan syariah dunia, mayoritas
Dalam konteks pengelolaan pekerjanya berasal dari Malaysia dan
perekonomian makro, meluasnya Pakistan. Keterbatasan tersebut juga menjadi
penggunaan berbagai produk dan instrumen salah satu kendala perkembangan ekonomi
keuangan syariah akan dapat merekatkan syariah di Indonesia.
hubungan antara sektor keuangan dengan Senada dosen IAI Bunga Bangsa
sektor riil serta menciptakan harmonisasi di Cirebon mengatakan:
antara kedua sektor tersebut. Semakin “Untuk menjaga nama baik dan kualitas
meluasnya penggunaan produk dan kampus kemudian menjada kuantitas lulsan /
instrumen syariah disamping akan alumni agar bisa tersera oleh lembaga-
mendukung kegiatan keuangan dan bisnis lembaga keuangan syari‟ah baik dalam kota
masyarakat juga akan mengurangi transaksi- maupun luar kota Cirebon”.
transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga
mendukung stabilitas sistem keuangan secara Eksisting Kurikulum dan Program
keseluruhan, yang pada gilirannya akan Pengembangan Program Studi Ekonomi
memberikan kontribusi yang signifikan Syariah
terhadap pencapaian kestabilan harga jangka Seperti diuraikan di atas, tingginya
menengah-panjang. kebutuhan sumber daya manusia (SDM)
Dengan telah diberlakukannya yang dibutuhkan industri perbankan syariah
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 dan lembaga keungan syariah non bank serta
tentang Perbankan Syariah yang terbit bisnis syariah, pada sisi lainnya menjadi
tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan tantangan tersendiri bagi lembaga-lembaga
industri perbankan syariah nasional semakin pendidikan, termasuk IAIN Sunan Ampel,
memiliki landasan hukum yang memadai dan untuk memberikan kontribusi terbaiknya
akan mendorong pertumbuhannya secara dalam memasok SDM yang dibutuhkan
lebih cepat lagi. Dengan progres tersebut. Di sinilah peran strategis yang
perkembangannya yang impresif, yang harus dimainkan oleh Perguruan Tinggi
mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih Agama Islam, khususnya Fakultas Syari‟ah,
dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, dengan mengambil peran penting dalam
maka diharapkan peran industri perbankan penyiapan sumber daya manusia (SDM)
syariah dalam mendukung perekonomian yang dibutuhkan semua lembaga yang
nasional akan semakin signifikan. disebutkan di atas. Peran Fakultas Syari‟ah
Untuk mendukung pertumbuhan dan dalam menyiapkan SDM ini menjadi sangat
kemajuan perbankan syariah seperti yang strategis sekaligus menantang.28
diuraikan di atas, Indonesia harus memiliki Untuk mencetak sumber daya
capacity building untuk mengembangkan manusia yang profesional dan berkualitas,
bank syariah. Perguruan-perguruan tinggi di
Indonesia, termasuk yang berada di bawah 28 Hasil wawancara dengan staf pengajar IAIN
Cirebon
520
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

menguasai sistem ekonomi Islam dan dengan ekonomi Syariah (40:60), Ilmu
terampil dalam mengelola industri Keislaman (30 persen), Ilmu Kesyariahan
Perbankan Syariah, Keuangan Islam dan (20 persen) – Ushul Fiqih, Qawaid Fiqhiyah
bisnis Syariah, sangat ditentukan oleh fi al-Iqtishad, Ayat-Ayat dan Hadits
kurikulum dari suatu institusi pendidikan. Ekonomi Syariah, Fikih Muamalah dan Fikih
Dalam merespon kebutuhan di atas, berbagai Zakat dan Wakaf. Selain itu, kurikulumnya
perguruan tinggi yang ada di Indonesia telah juga dilengkapi dengan ilmu-ilmu alat (30
menawarkan pengajaran Ekonomi Islam. persen), yang terdiri dari, bahasa
Pengajaran Ekonomi Islam di Indonesia yang (Arab/Inggris), ICT (Aplikasi Komputer),
telah ada sekarang ini, seperti yang Matematika, Statistik dan Akuntansi.
dipaparkan dalam Blue Print Ekonomi Kemudian, Kurikulum ini juga diperkaya
Syariah Tahun 2004, dapat digolongkan dengan penguatan di bidang Kewirausahaan
menjadi beberapa kategori. (20 persen), yang terdiri dari Pengantar
Untuk itulah, Prodi Ekonomi Syariah Bisnis, Kewirausahaan, Studi Kelayakan
Fakultas Syariah IAIN Syekh Nurjati Bisnis, Analisis Prilaku Konsumen,
Cirebon mencoba hadir untuk mencetak Marketing Produk, Analisis Laporan
lulusan dengan kompetensi dalam bidang Keuangan dan Etika Bisnis Islam. Secara
ekonomi Islam secara utuh sebagaimana rinci Kurikulum Ekonomi Syariah ini dapat
diharapkan serta untuk mengatasi berbagai dilihat di halaman terahir dari paparan ini.
kelemahan system pengajaran ilmu ekonomi
Islam yang ada dan dipraktekkan oleh Kesimpulan
berbagai perguruan tinggi, maka Program Perguruan tinggi sebagai tempat yang
Studi Ekonomi Syariah mencoba melahirkan dan menciptakan lulusan sumber
merumuskan dan merancang kurikulum dan daya insani perbankan syariah, juga perlu
system pengajarannya dengan membekali para lulusan dengan berbagai
mengkompilasi dari berbagai kurikulum dan macam keilmuan terkait dengan perbankan
system pengajaran yang sudah ada itu. syariah, bukan hanya secara teoritis saja,
Melihat kepada kurikulum dan melainkan bersifat praktis juga. Peran yang
metode pembelajaran yang dipaparkan di paling penting yang harus dilakukan oleh
atas, maka Prodi Ekonomi Syariah IAIN perguruan tinggi di Cirebon agar dapat
Syekh Nurjati Cirebon, tentunya menyusun bersinergi dengan perbankan syariah yang
kurikulumnya dengan juga melihat kepada ada di Cirebon, dengan tujuan agar kiranya
berbagai kelebihan dan kekurangan dari pola lulusan nanti mempunyai pemahaman dan
yang sudah dilaksanakan. Dengan pola keilmuan yang cukup untuk menjadi bagian
seperti itu, ditambah dengan berdiskusi dan dari sumber daya insani perbankan syariah.
meminta masukan dari para user dan Tentunya, perguruan tinggi harus dapat
stakeholder yang terdiri dari para praktisi meningkatkan peran aktifnya dalam melahirkan
perbankan Syariah, asuransi Syariah dan sumber daya insane perbankan syariah. Dalam
keuangan Islam, Prodi Ekonomi Syariah proses pembelajaran, penyusunan harus
tampil lebih percaya diri dan lebih memuatkan mata kuliah yang mendukung
menyakinkan. pencapaian kompetensi lulusan dan
Berdasarkan itu, maka Kurikulum memberikan keleluasaan pada mahasiswa
Ekonomi Syariah dibangun dengan untuk memperluas wawasan dan memperdalam
memadukan antara ilmu-ilmu teoritis dengan keahlian sesuai dengan minatnya, serta
praktis (30:70), ekonomi konvensional

521
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

dilengkapi dengan deskripsi matakuliah, Indonesia. 2009. Syariah Islam. Jakarta:


silabus, rencana pembelajaran, dan evaluasi. Rajawali Pers
1. Persepsi pihak industry perbankan syariah
terhadap kompetensi lulusan perbankan Pronk, Jan. 2001. “Globalization: A
syariah maupun ekonomi syariah di Cirebon Developmental Approach”, dalam Jan
Nederveen Pieterse (ed.), Global
masih sangat kurang terhadap penguasaan Futures, Shaping Globalization, London:
berbagai macam keilmuan, seperti penggunaan Zed Books
teknologi, komunikasi lisan serta penggunaan
bahasa asing. Di samping itu, pihak industry Manzoor, S. Parvez. 2004. “Book Review
perbankan syariah juga mempunyai persepsi „Islam in the Era of Globalization:
terhadap lulusan ekonomi syariah bahwa Muslim Attitudes Towards Modernity
mayoritas lulusan ekonomi syariah di Cirebon and Identity” oleh Johan Meuleman (ed.)
masih sangat kurang terhadap ilmu-ilmu yang (2002), London: RoutledgeCurzon,
bersifat praktis, seperti pengetahuan tentang dimuat dalam Journal of Islamic Studies,
produk syariah, tehnik mengkomunikasi Vol. 15, No. 2, Mei 2004.
market syariah, serta perlu menghayati
Moten, Abdul Rashid. 2005. “Modenization
mengenai service exellent yang berjiwa and The Process of Globalization: The
Islami. Muslim Experience and Responses”,
Adapun strategi yang harus dilakukan oleh dalam K.S. Nathan dan Mohammad
perguruan tinggi di Cirebon dalam melahirkan Hashim Kamali (eds.), Islam in
SDI yang dapat memenuhi standard perbankan Southeast Asia: Political, Social and
Strategiec Challenges for the 21st
syariah, seperti perlu adanya peningkatan
Century, Singapura: Institute of
kemampuan multidisiplin keilmuan serta soft skill. Southeast Asian Studies.
Di samping itu, perlu juga adanya kegiatan
magang dan Praktiku yang dilakukan secara Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi penelitian
kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
sistematis, hal itu bertujuan agar mahasiswa
Karya
terbiasa dengan hal yang praktis dalam
perbankan syariah. Serta meningkatkan mata Huda, nurul, dkk. 2008. Syariah Makro Islam
kuliah praktek, dan perlu melibatkan praktisi Pendekatan Teoritis. Jakarta: Bumi
Aksara
dalam proses pembelajaran dan penyusun
kurikulum akademik, terkait dengan mata kuliah Rivai,Veithzal, dan Andi Bukhari. 2009.
yang tidak penting agar dapat dipangkas dan Islamic economics: Syariah syari’ah
ditambah dengan mata kuliah subtansi bukan opsi tapi solusi. Jakarta: Bumi
Aksara
perbankan syariah
Mujahidin, Akhmad. 2007. Syariah Islam. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Daftar Pustaka Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Syariah Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Pustaka
Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank

522

Anda mungkin juga menyukai