Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 6

Rosada Dewi 023001807020


Madhury Ramadhantih 023001807021
Esterlita Simangunsong 023001807023

Dasar Dasar Perencanaan Pajak

1. Jelaskan resiko dan pengaruh pajak atas perusahaan

Jawab :

Resiko dan Pengaruh Pajak Atas Perusahaan


Beberapa resiko atas perusahaan yang timbul karena investasi yaitu :

1. Resiko Penghasilan → Adanya ketidakpastian harga keluaran (output) dan biaya input.
2. Resiko Modal → Ketidakpastian ekonomi atas biaya depresiasi karena mesin usang atau
tidak up to date.
3. Resiko Keuangan → Ketidakpastian biaya bungaResiko Inflasi → Ketidakpastian tingkat
inflasi
4. Resiko atas keputusan yang tidak dapat diubahResiko politik → Ketidakpastian kebijakan
pemerintah.

Pengaruh Pajak Atas Perusahaan salah satunya yaitu, Perbedaan kepentingan antara
Pemerintah dan Wajib Pajak.

Wajib Pajak berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin, karena pajak mengurangi
kemampuan ekonomis pemerintah. Pemerintah memerlukan dana untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan. Sebagian besar sumber penerimaan negara berasal dari
pajak adanya perbedaan kepentingan ini yang mengakibatkan Wajib Pajak cenderung untuk
mengurangi jumlah beban pajak secara legal maupun ilegal.

Bagi Perusahaan, pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima atau
diperoleh dapat dianggap sebagai biaya/cost atau beban/expense dalam menjalankan usaha.
(Smith dan Skousen, 1987 ) Asumsi Pajak sebagai biaya, akan mempengaruhi Laba (profit
Margin), sedangkan asumsi pajak sebagai distribusi laba, akan mempengaruhi tingkat rate of
return.Apapun asumsinya, secara ekonomis pajak merupakan unsur pengurang laba yang
tersedia untuk dibagi atau diinvestasikan kembali.

Dalam Praktek Bisnis, umumnya pengusaha mengganggap pajak sebagai beban, sehingga
akan berusaha untuk meminimalkan beban, agar laba optimal. Untuk meningkatkan efisiensi
dan daya saing, Manajer Pajak wajib menekan biaya seoptimal mungkin. Demikian pula
dengan kewajiban membayar pajak, karena biaya pajak akan menurunkan laba setelah pajak
(after tax profits), tingkat pengembalian (rate of return) dan arus cash (cash
flow).Pengelolaan kewajiban pajak tersebut sering diasosiasikan dengan suatu elemen dalam
manajemen suatu perusahaan yang disebut manajemen pajak (Tax Management).

2. Jelakan apa yang dimaksud dengan manajemen pajak


Jawab :
Manajemen Pajak Manajemen Pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban
perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin
untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Tujuan Manajemen Pajak dapat
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a.Menerapkan peraturan perpajakan secara benar.
b.Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya

3. Jelaskan motivasi dilakukannya perencanaan pajak.


Jawab :
Motivasi yang mendasari dilakukannya perencanaan pajak oleh wajib pajak yaitu terdiri
dari,

1) Kebijakan perpajakan (tax policy)


Disisi pemerintah kebijakan perpajakan merupakan salah satu bagian atau instrumen
kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mengatur perekonomian negara dalam rangka
meningkatkan penerimaan negara. Disisi wajib pajak sebaliknya, kebijakan perpajakan
merupakan pemilihan alternatif yang dilakukan dengan alasan yang akan dituju
khususnya dalam sistem perpajakan. Aspek kebijakan pajak yang menjadi dorongan
dilakukannya perencanaan pajak adalah :
a) Jenis pajak yang akan dipungut
Dalam perencanaan pajak perlu dilakukan perencanaan pajak pada jenis pajak
langsung dan pajak tidak langsung. Contoh:
o Pajak langsung: perusahaan tidak perlu memiliki banyak tanah dan
bangunan yang menganggur agar perusahaan tidak perlu membayar
Pajak Bumi dan Bangunan.
o Pajak tidak langsung: tidak membeli barang yang berasal dari luar
negeri (impor) selam masih bisa membeli barang dalam negeri untuk
menghindari pajak impor.
b) Subyek pajak
Membuat perencanaan pajak dengan kebijakan yang berhubungan dengan
subyek pajak. Contoh:
o Memberikan deviden kepada wajib pajak orang pribadi daripada
kepada wajib pajak badan agar dikenakan tarif lebih kecil.
c) Obyek pajak
Membuat perencanaan pajak dengan kebijakan yang berhubungan dengan
obyek pajak. Contoh:
o Invoice untuk penagihan penjualan yang didalamnya terdapat barang
dan jasa dipisahkan dalam deskripsi atau dipisahkan invoicenya agar
dasar pajak PPh pasal 23 tidak besar. Ditagihkan barang senilai 100 juta
dan jasa 50 juta. Apabila perusahaan tidak memisahkan antara barang
dan jasa maka pajak terutang untuk PPh pasal 23 yaitu 150 juta x 2% =
3 juta, padahal yang seharusnya terutang adalah sebesar 50 juta x 2%=
1 juta. Perusahaan bisa melakukan efisiensi sebesar 2 juta (3 juta – 1
juta)
d) Tarif Pajak
Membuat perencanaan pajak dengan melakukan kebijakan yang berhubungan
dengan tarif pajak. Contoh:
o Memberikan tunjangan makan yang asalnya berbentuk uang yang
mengakibatkan menambahnya penghasilan kena pajak menjadi makan
siang untuk seluruh karyawan sehingga tarif pph pasal 17 yang asalnya
masuk kedalam lapisan kedua menjadi masuk kedalam lapisan kesatu.
e) Prosedur pembayaran pajak
Melakukan perencanaan pajak dengan membuat kebijakan yang berhubungan
dengan prosedur pembayaran pajak. Contoh:
o Memilih untuk tidak dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak agar
tidak harus melakukan pembukuan, melaporkan Pajak Pertambahan
Nilai, dan tidak harus mengangsur Pajak Penghasilan badan.
2) Undang-undang perpajakan (tax law)
Dalam kenyataan tidak ada peraturan yang sempurna. Seringkali ketidaksempurnaan
itu menjadi celah untuk dimanfaatkan. Terlebih apabila salah satu peraturan diketahui
memiliki ketidaksempurnaan jangka waktu dalam melakukan perubahannya tidak
sebentar. Bagi perusahaan selama peraturan perundang-undangan yang memiliki
celah hukum itu belum diubah maka hal itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
efisensi pajak.

3) Administrasi perpajakan (tax administration)


Luasnya wilayah di Indonesia membuat penerapan adminsitrasi perpajakan tidak
secara merata bisa dilaksanakan. Belum lagi dengan banyaknya jumlah penduduk
membuat adanya perbedaan penafsiran yang terjadi antar fiskus atau antara fiskus
dengan wajib pajak. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan perencanaan pajak.
4. Jelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan pajak

Jawab :

Agar Tax Planning berhasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perencanaan itu
seharusnya dilakukan melalui berbagai urutan tahap-tahap berikut:

1) Analisis informasi yang ada


Tahap pertama dari perencanaan pajak adalah menganalisis komponen yang
berbeda atas pajak yang terlibat dalam suatu proyek dan menghitung seakurat
mungkin beban pajak yang ditaanggung. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan
mempertimbangkan masing-masing elemen dari pajak, baik secara sendiri-sendiri
maupun secara total pajak yang harus dapat dirumuskan sebagai perencanaan
pajak yang paling efisien.
2) Buat satu model atau lebih rencana kemungkinan besarnya pajak
Pilih bentuk transaksi operasi atau hubungan internasional. Pada hampir semua
sistem perpajakan internasional, paling tidak ada dua negara yang ditentukan
lebih dahulu. Dari sudut pandang perpajakan, proses perencanaan tidak bisa
berada di luar dari tahapan pemilihan transaksi, operasi, dan hubungan yang
paling menguntungkan.
3) Evaluasi pelaksanaan rencana pajak
Tax planning sebagai suatu perencanaan yang merupakan bagian kecil dari seluruh
perencanaan strategis perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi
untuk melihat sejauh mana hasil pelaksanaan suatu perencanaan pajak terhadap
beban pajak, perbedaan laba kotor, dan pengeluaran selain pajak atas berbagai
alternatif perencaan.
4) Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali rencana pajak
Untuk mengatakan bahwa hasil suatu perencanaan pajak baik atau tidak, tentu
harus dievaluasi melalui berbagai rencana yang dibuat. Tindakan perubahaan (up
to date planning) harus tetap dijalankan walaupun diperlukan penambahan biaya
atau kemungkinan keberhasilannya sangat kecil.
5) Mutakhirkan rencana pajak
Meskipun suatu rencana pajak telah dilaksanakan dan proyek juga telah berjalan,
tetap perlu diperhitungkan setiap perubahan yang terjadi, baik dari undang-
undang maupun pelaksanaannya sesuai negara di mana aktivitas tersebut
dilakukan yang dapat berdampak terhadap komponen suatu perjanjian.
Laporan Keuangan Fiskal

1. Jelaskan perbedaan konsep penghasilan dan biaya menurut standar akuntansi dan
peraturan pajak
Jawab :
Konsep penghasilan menurut akuntansi dan perpajakan berbeda. Ini merupakan hal yang
wajar, mengingat tujuan dan pembuat kebijakan pada kedua laporan keuangan tersebut
juga berbeda. Pada akuntansi atau komersial, pendapatan (revenue) dan
penghasilan (income) adalah hal yang berbeda, tetapi keduanya masuk dalam laporan
keuangan, sedangkan di dalam akuntansi pajak atau fiskal pendapatan adalah
penghasilan

Beban pada akuntansi komersial didefinisikan sebagai penurunan manfaat ekonomi


selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal (IAI, 2007:13). Beban pada akuntansi komersial
berbeda dengan biaya.
Perbedaanya terletak pada adanya man faat ekonomi di masa mendatang untuk biaya.
Pada akuntansi pajak beban didefinisikan sebagai biaya untuk menagih, memperoleh, dan
memelihara penghasilan atau biaya yang berhubungan langsung dengan perolehan
penghasilan.

2. Jelaskan apa yang dimaksud rekonsiliasi laporan keuangan akuntansi dan laporan
keuangan fiskal
Jawab :

Rekonsiliasi Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses pencocokan data


transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda
berdasarkan dokumen sumber yang sama.

Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal adalah cara untuk mencocokkan perbedaan-


perbedaan yang terdapat dalam laporan keuangan komersial (disusun berdasarkan
Sistem Keuangan Akuntansi) dengan laporan keuangan yang disusun berdasarkan sistem
fiskal.
3. Jelaskan perbedaan akuntansi pajak dan akuntansi komersial dan berikan contohnya
secara lengkap.

Perbedaan Akuntansi Pajak dan Akuntansi Komersial

Perbedaan Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak


Pengguna Kreditur, Para Pemegang Saham, Manajemen dan Fiskus
Laporan karyawan, pemerintah,
Keuangan manajemen, dan masyarakat
umum.
Informasi pada Bersifat umum dan dapat Bersifat rahasia dan hanya untuk
laporan digunakan oleh siapa saja. manajemen dan fiskus.
keuangan
Pedoman PSAK UU Perpajakan
Penyusunan Boleh disusun dengan mata uang Menggunakan mata uang Rupiah
berdasarkan selain Rupiah. atau mata uang lain sesuai
mata uang peraturan.

Anda mungkin juga menyukai