Magma yang merupakan lelehan panas, pijar, dan relatif encer, dapat
bergerak dan menerobos kepermukaan bumi melalui rongga-rongga yang
terbentuk oleh proses tektonik (bidangsesar). Selain berupa padatan, magma juga
mengandunguap air dan gas yang bervariasi komposisinya.
Jika magma tersebutencer dan bertekanan tinggi, maka akan terjadi letusan
gunung api. Sumbat kepundanakan hancur dan terlempar kesekitarnya dan
bersamaan dengan itu sebagian magma panas juga akan terlempar keudara. Akibat
dari letusan tersebut terjadi proses pendinginan yang cepat, sehingga magma akan
membeku dengan cepat dan membentuk gelas (obsidian), tufa atau abu halus,
lapili dan bom (berupa batu apung dengan rongga-rongga gas). Material yang
halus (tufa) akan terlempar jauh dan terbawa angin ketempat yang lebih jauh,
sedangkan bom, lapili, dan gelas, dan material-material lain yang berukuran pasir
dan kerikil akan jatuh di sekitar puncak gunung.
64
65
buruk, mungkin menunjukan grading normal fragmen litik, dan butiran litik
yang padat semakin berkurang menjauhi pusat erupsi.
Contoh: lahar yaitu masa piroklastik yang mengalir menerus antara aliran
temperatur tinggi (> 1000C) di mana material piroklastik ditransportasikan
oleh fase gas dan aliran temperatur rendah yang biasanya bercampur dengan
air.
komposisi magma asalnya sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma
pembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan.
2. Tekstur Batuan
Pengertian tekstur batuan piroklastik mengacu pada kenampakan
butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi Glassy dan
Fragmental,pengamatan tekstur meliputi:
a. Glassy
Glassy adalah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada batuan
tersebut ialah glass.
b. Fragmental
Faragmental ialah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada
batuan tersebut ialah fragmen-fragmen hasil letusan gunung api.
3. Struktur Batuan
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan
yang berbeda. Pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada
pengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan. Pada batuan beku
struktur yang sering ditemukan adalah:
a. Masif : bila batuan pejal, tanparet akan ataupun lubang-
lubang gas.
b. Vesikular : dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur
ini dibagi lagi menjadi 3 yaitu:
1) Skoriaan : bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.
2) Pumisan : bila lubang-lubang gas saling berhubungan.
3) Aliran : bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal
maupun lubang gas.
c. Amigdaloidal : bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral
sekunder.
d. Berlapis : bila dalam batuan tersebut terdapat lapisan-
lapisanendapan dari fragmen-fragmen letusan
gunung api.
69
4. Derajat Kristalisasi
Derajat kristalisasi mineral dalam batuan beku, terdiri atas 3 yaitu :
a. Holokristalin
Tekstur batuan beku yang kenampakan batuannya terdiri dari
keseluruhan mineral yang membentuk kristal, hal ini menunjukkan
bahwa proses kristalisasi berlangsung begitu lama sehingga
memungkinkan terbentuknya mineral - mineral dengan bentuk kristal
yang relatif sempurna.
b. Hipokristalin
Tekstur batuan yang yang kenampakannya terdiri dari sebagaian
mineral membentuk kristal dan sebagiannya membentuk gelas, hal ini
menunjukkan proses kristalisasi berlangsung relatif lama namun masih
memingkinkan terbentuknya mineral dengan bentuk kristal yang kurang.
c. Holohialin
Tekstur batuan yang kenampakannya terdiri dari mineral yang
keseluruhannya berbentuk gelas, hal ini menunjukkan bahwa proses
kristalisasi magma berlangsung relatif singkat sehingga tidak
memungkinkan pembentukan mineral - mineral dengan bentuk yang
sempurna.
5. Ukuran Batuan
Ukuran batuan yang dihasilkan dari letusan gunung api terbagi
menjadi empat, antara lain :
a. Bomb ( d > 64 mm)
Bomb adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih
besar dari 64 mm.
b. Block (d > 64 mm)
Block adalah batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi eksplosif
dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran
lebih besar dari 64 mm.
c. Lapili (d = 2 – 64 mm)
70
Lapili berasal dari bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi
ekplosif gunung api yang berukuran 2 mm – 64 mm.
d. Debu / ash (d < 2 mm)
Debu adalah batuan piroklastik yang berukuran 2 mm – 1/256 mm
yang dihasilkan oleh pelelmparan dari magma akibat erupsi ekplosif.
6. Komposisi Mineral
a. Mineral Sialis, sama seperti mineral felsic pada batuan beku seperti
kuarsa, feldspar, felspatoid.
b. Mineral ferromagnesian, sama seperti mineral mafic pada batuan
beku.
c. Material Tambahan, seperti debu halus/kasar.
d. Mineral Ubahan, mineral hasil ubahan dari mineral-mineral
sebelumnya yang biasa muncul saat batuan terlapukkan atau terkena
alterasi hidrotermal.
7. Petrogenesa
Dalam hal ini, sesuai dengan struktur, tekstur dan kompoisi mineral yang
telah diketahui, maka kita dapat menentukan proses pembentukan batuan
tersebut.
8. Nama Batuan
Setelah mengetahui data-data yang telah di deskripsi, dari warna sampai
petrogenesanya, barulah kita dapat menentukan nama batuan tersebut.
1. Pumice
Batuan Pumice yang memiliki kenampakan warna yaitu coklat
kemerahan, struktur batuannya masif, sifat batuannya ialah asam, derajat
kristalisasinya holohyalin dimana komposisi mineral penyusunnya
mayoritas adalah glass, tekstur pada batuan pumice ialah glassy dengan
ukuran batuannya ialah Bomb (> 64 mm). Sedangkan bentuk dari pumice
ialah glassy. Petrogenesa dari batuan pumice ialah terbentuk dari batuan
71
asam yang terbetuk dari letusan gunung api. Pumice sering disebut
batuapung.
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunungapi
yang mengeluarkan materialnya keudara, kemudian mengalami transportasi
secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung
mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang
banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung
di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau
fragmen-fragmen dalam breksi gunung api. Sedangkan mineral-mineral
yang terdapat dalam Pumice adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit,
dan tridimit. Jenis batuanlainnya yang memiliki struktur fisika dan asal
terbentuknya sama dengan Pumice adalah pumicit, volkanik cinter, dan
scoria.
2. Scoria
3. Tuff
Tuff (dari bahasa Italia "tufo") adalah jenis batu yang terdiri dari
konsolidasi abu vulkanik yang dikeluarkan dari lubang ventilasi selama
letusan gunung berapi. Tuff kadang-kadang disebut tufa, terutama bila
73
digunakan sebagai bahan bangunan, meskipun tufa juga mengacu pada batu
yang sangat berbeda.
4. Lapili Stone
Lapili stone (Lapili) yang memiliki kenampakan warna yaitu hitam,
struktur batuannya masif, dan derajat kristalisasinya hipokristalin dimana
komposisi mineral penyusunnya mayoritas adalah glass dan kristal, tekstur
pada lapili stone ialah fragmental dengan ukuran batuannya ialah lapili (2-
64 mm). Sedangkan bentuk dari lapili stoneialah fragmental. Petrogenesa
dari lapili stone ini ialah terbentuk didalam permukaan, tetapi mineral ada
yang belum membentuk kristal yang utuh. Lapili stone memilki komposisi
mineral dalam batuannya, mineralnya ialah plagioklas dan hornblende
74
(amphibol).
Sebuah partikel piroklastik lebih besar dari lapili dikenal sebagai bom
vulkanik ketika cair, atau blok vulkanik ketika padat, sementara partikel
yang lebih kecil dari pada lapili disebut sebagai abu vulkanik. Lapili dapat
masih belum benar-benar membeku ketika mendarat, sehingga tidak
memiliki bentuk khusus (Unconsolidated)
5. Obsidian
Obsidian yang memiliki kenampakan warna yaitu hitam mengkilat,
struktur batuannya masif, derajat kristalisasinya holohyalin dimana
komposisi mineral penyusunnya mayoritas adalah glass, tekstur pada batuan
tuff ialah glassy dengan ukuran batuannya ialah Bomb (d= 2 - 64 mm).
Petrogenesa dari batuan terbentuk secara rapidly sehingga tidak sempat
membuntuk kristal.
Obsidian adalah batu beku ekstrusif terbentuk ketika lava felsic
meletus dari sebuahgunungberapi dan mendinginkan terlalu cepat untuk
memungkinkan kristal untuk membentuk, mengakibatkan kaca. Obsidian
berkisar dalam warna dari hijau menjadi jelas paling sering hitam. Obsidian
biasanya 70% ataulebih SiO2 dan komposisinya mirip granit atau rhyolite.
Obsidian mineral terdiridari SiO2 relatif murni (sama seperti kuarsa), tapi
tentu saja adalah non-kristalin kaca.
75
yang tersisa dari aliran lava, sejajar sepanjang lapisan diciptakan sebagai