Anda di halaman 1dari 14

Lex Administratum, Vol.I/No.

2/Apr-Jun/2013

DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN A . PENDAHULUAN


LAUT OLEH PERUSAHAAN Bertahun-tahun orang tidak peduli
PERTAMBANGAN TERHADAP NELAYAN dengan pencemaran laut karena volume air
TRADISIONAL1 laut yang besar, dan kemampuannya
Oleh : Rizky W. Santosa2 mengencerkan segala jenis zat asing
sehingga hampir tak menimbulkan dampak
ABSTRAK
sama sekali. Oleh karena itu laut dianggap
Lingkungan hidup yang baik dan sehat
sebagai tempat pembuangan limbah.
merupakan hak bagi semua warga negara
Namun, pandangan tersebut mulai
Indonesia. Oleh karena itu, negara,
berangsur berubah. Hal itu disebabkan
pemerintah, serta seluruh pemangku
antara lain karena limbah yang dibuang ke
kepentingan berkewajiban melakukan
laut semakin lama semakin banyak dan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
dalam konsentrasi tinggi, sehingga akibat
hidup dalam pelaksanaan pembangunan
pencemaran lingkungan pada skala lokal
berkelanjutan agar lingkungan hidup
terjadi. Apabila pembuangan limbah ke laut
Indonesia dapat tetap menjadi sumber
secara terus menerus dilakukan, maka
dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia
ditakutkan akan terjadi dampak global dari
serta makhluk hidup lainnya. Indonesia
pencemaran laut.
berada pada posisi yang sangat rentan
Menurut Undang-undang No.32 tahun
terhadap dampak perubahan iklim.
2009 tentang Perlindungan dan
Pencemaran air laut diatur secara hukum
Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat
karena air laut merupakan milik umum
(14) menyebutkan : Pencemaran
yang penguasaannya dimandatkan kepada
lingkungan hidup adalah masuk atau
Pemerintah. Pencemaran air laut perlu
dimasukkanya makhluk hidup,zat, energi,
dikendalikan karena akibat pencemaran air
dan/atau komponen lain ke dalam
dapat mengurangi pemanfaatan air sebagai
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
modal dasar dan faktor utama
sehingga melampaui baku mutu lingkungan
pembangunan. Jumlah limbah semakin
hidup yang telah ditetapkan.3
lama semakin besar, dan hingga sekarang
Pencemaran di laut juga dapat berupa
belum diketahui pasti dampak
plastik yang tidak terurai. Jumlah limbah ini
lingkungannya secara jangka panjang,
semakin lama semakin besar, dan hingga
selain dampak estetikanya yang sudah jelas
sekarang belum diketahui pasti dampak
merugikan. Industri pertambangan
lingkungannya secara jangka panjang,
merupakan industri yang tidak
selain dampak estetikanya yang sudah jelas
berkelanjutan karena tergantung pada
merugikan. Pencemaran laut yang lainnya
sumber daya yang tidak terbarukan.
terjadi pula dari buangan zat kimia limbah
Perilaku lainnya adalah praktik
pabrik yang dibuang ke sungai dan mengalir
pembuangan limbah pertambangan dengan
ke laut. Pembuangan tailing atau ampas
cara-cara primitif, membuang langsung
sisa kegiatan penambangan ke laut juga
limbah tailing ke sungai, danau, dan laut.
menyebabkan pencemaran, karena tailing
Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat
yang seharusnya mengendap di dasar laut
yang kehidupannya tergantung pada hasil
dapat terbawa ke permukaan laut dengan
laut, baik secara melakukan penanggkapan
adanya pembalikan arus dari bawah laut.
maupun secara budi daya.
Karena tailing tersebut mengandung logam
Kata kunci: laut, nelayan tradisional
3
Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009
1
Artikel skripsi. Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
2
NIM: 090711369. AMDAL,Pena Pustaka Yogyakarta, Jakarta, 2009

65
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

berat yang berbahaya seperti mercuri, perusahaan guna meningkatkan


maka dampak lingkungan yang merugikan kesejahteraan nelayan tradisional ?
akan bersifat akumulatif di seluruh rantai
makanan. Kasus pembuangan tailing C. METODE PENELITIAN
tersebut telah terjadi di Teluk Buyat, Metode penelitian ini dilakukan dengan
Sulawesi Utara. metode yuridis normatif,yang merupakan
Industri pertambangan merupakan bagian dari penelitian hukum kepustakaan
industri yang tidak berkelanjutan karena dengan pendekatan pada undang-undang
tergantung pada sumber daya yang tidak no.32 tahun 2009 tentang perlindungan
terbarukan. Pengelolaan lingkungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan juga
hidupdalam operasi pertambangan menggunakan,
seharusnya meliputi keseluruhan fase
kegiatan pertambangan tersebut, mulai D. PEMBAHASAN
dari fase eksplorasi, fase produksi, hingga
1. Faktor-Faktor Pencemaran Lingkungan
pasca penutupan tambang. Fenomena yang
Sumber pencemaran perairan pesisir
terjadi pada industry pertambangan di
biasa terdiri dari limbah industri, limbah
Indonesia, justru perusahaan tambang
cair pemukiman (sewage), limbah cair
tersebut memiliki kekebalan untuk tidak
perkotaan (urban stormwater), pelayaran
mentaati aturan-aturan lingkungan hidup
(shipping), pertanian, dan perikanan
dan dapat dengan bebas melakukan
budidaya. Bahan pencemar utama yang
pencemaran tanpa takut mendapatkan
terkandung dalam buangan limbah tersebut
sanksi. Perilaku lainnya adalah praktik
berupa sedimen, unsur hara (nutriens),
pembuangan limbah pertambangan dengan
logam beracun (toxic metals), pestisida,
cara-cara primitif, membuang langsung
organisme eksotik, organisme pathogen,
limbah tailing ke sungai, danau, dan laut.
sampah, dan oxygen depleting substances
Pencemaran air laut diatur secara
(bahan-bahan yang menyebabkan oksigen
hukum karena air laut merupakan milik
yang terlarut dalam air laut berkurang).
umum yang penguasaannya dimandatkan
Bahan pencemar yang berasal dari
kepada Pemerintah. Pencemaran air laut
berbagai kegiatan industri, pertanian,
perlu dikendalikan karena akibat
rumah tangga di daratan akhirnya dapat
pencemaran air dapat mengurangi
menimbulkan dampak negatif bukan saja
pemanfaatan air sebagai modal dasar dan
pada perairan sungai tetapi juga perairan
faktor utama pembangunan, di samping itu
pesisir dan lautan. Dampak yang terjadi
air laut merupakan lahan nafkah para
kerusakan ekosistem bakau, terumbu
nelayan.Kehidupan keluarga nelayan tidak
karang, kehidupan dari jenis-jenis biota
pernah lepas dari masalah kemiskinan dan
(ikan, kerang, keong), terjadi abrasi,
kesenjangan sosial-ekonomi.
hilangnya benih banding dan udang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
B. PERUMUSAN MASALAH
terhadap bahan-bahan yang akan dibuang
1. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya
ke perairan, termasuk perairan wilayah
pencemaran lingkungan laut ?
pesisir yaitu :
2. Apa sajakah dampak pencemaran
1. Macam, sifat, banyaknya dan
lingkungan laut akibat limbah
kontinuitas bahan buangan;
perusahaan pertambangan ?
2. Kemampuan daya angkut dan
3. Bagaimanakah solusi mengatasi
pengencer perairan yang berkaitan
pencemaran laut akibat limbah
dengan kondisi oseanografi setempat;

66
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

3. Kemungkinan interaksi antara sifat- suatu fenomena alam terbentuk oleh


sifat kimia dan biologi bahan buangan karena proses oksidasi yang terjadi pada
dengan lingkungan perairan. permukaan partikel bebatuan karena
4. Pengaruh bahan buangan terhadap langsung bereaksi dengan oksigen. Hughes
kehidupan dan rantai makanan; & Poole 1989 menyatakan bahwa aliran
5. Proses degradasi dan perubahan asam ini diperani oleh mikroorganisme
biogeokimia; yang terdapat pada permukaan partikel.4
6. Prognose terhadap jumlah dan macam
tambahan bahan pencemar di hari Sedimen
depan; Dalam kehidupan sehari-hari kata
7. Faktor-faktor lain yang khas. sedimen banyak sekali pengertiannya disini
Perlu juga diperhatikan kemungkinan diterangkan tentang beberapa pengertian
terjadinya proses saling menunjang atau sedimen dan sedimentasi. Dalam kaitannya
proses saling menetralkan antara dampak dengan sedimen dan sedimentasi beberapa
bahan pencemar yang telah ada dengan ahli mendefinisikan sedimen dalam
bahan pencemar yang masuk kemudian. beberapa pengertian. Pipkin (1977)
Oleh karena itu penting diketahui sifat fisik menyatakan bahwa sedimen adalah
kimia bahan pencemar maupun perairan, pecahan, mineral, atau material organik
dan kemungkinan terjadinya peningkatan yang ditransforkan dari berbagai sumber
pencemaran serta perusakan lingkungan. dan diendapkan oleh media udara, angin,
es, atau oleh airdan juga termasuk
Limbah (tailing) Tambang didalamnya material yang diendapakan dari
Aktifitas tambang emas tak pernah lepas material yang melayang dalam air atau
dari limbah hasil proses ekstraksi emas, dalam bentuk larutan kimia. Sedangkan
limbah tersebut biasa disebut tailing. Gross (1990) mendefinisikan sedimen laut
Bentuk fisik limbah dapat berwujud gas, sebagai akumulasi dari mineral-mineral dan
cair, dan padat.Secara fisik gas buangan pecahan-pecahan batuan yang bercampur
mengandung partikel-artikel debu dan dengan hancuran cangkang dan tulang dari
secara kimia merupakan larutan berbagai organisme laut serta beberapa partikel lain
jenis gas tergantung dari jenis mineral bijih yang terbentuk lewat proses kimia yang
yang diolah. Limbah cair mengandung terjadi dilaut. 5
bahan-bahan kimia beracun dari logam- Pettijohn (1975) mendefinisikan
logam berat dan sianida dengan sedimentasi sebagai proses pembentukan
konsentrasi yang relatif masih tinggi. sedimen atau batuan sedimen yang
Sedangkan limbah padat mempunyai diakibatkan oleh pengendapan dari
komposisi kimia utamanya adalah sesuai material pembentuk atau asalnya pada
dengan batuan induknya. suatu tempat yang disebut dengan
Jenis-jenis Tailing lingkungan pengendapan berupa sungai,
Aliran Asam Tambang (Acid Mine muara, danau, delta, estuaria, laut dangkal
Drainage) sampai laut dalam. Sedimen yang di jumpai
Aliran Asam Tambang (Acid Mine di dasar lautan dapat berasal dari beberapa
Drainage/AMD atau Acid Rock sumber yang menurut Reinick (Dalam
Drinage/ARD) merupakan limbah yang
selalu menjadi masalah bagi kegiatan 4
Madiqal,
pertambangan; bahan ini sangat beracun http://bacabuku69.blogspot.com/2010/02/limbah-
(toksik), yang ditandai oleh tingkatan pH tailing-tambang-dampaknya.html ( diakses pada 27
yang sangat rendah. Aliran asam sebagai february 2013 )
5
Ibid

67
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

Kennet, 1992) dibedakan menjadi empat dibandingkan sumber-sumber yang


yaitu : lain.
1. Lithougenus sedimen yaitu sedimen Dalam suatu proses sedimentasi, zat-zat
yang berasal dari erosi pantai dan yang masuk ke laut berakhir menjadi
material hasil erosi daerah up land. sedimen. Dalam hal ini zat yang ada terlibat
Material ini dapat sampai ke dasar laut proses biologi dan kimia yang terjadi
melalui proses mekanik, yaitu sepanjang kedalaman laut. Sebelum
tertransport oleh arus sungai dan atau mencapai dasar laut dan menjadi sedimen,
arus laut dan akan terendapkan jika zat tersebut melayang-layang di dalam laut.
energi tertransforkan telah melemah. Setelah mencapai dasar lautpun , sedimen
2. Biogeneuos sedimen yaitu sedimen tidak diam tetapi sedimen akan terganggu
yang bersumber dari sisa-sisa ketika hewan laut dalam mencari makan.
organisme yang hidup seperti cangkang Sebagian sedimen mengalami erosi dan
dan rangka biota laut serta bahan- tersusfensi kembali oleh arus bawah
bahan organik yang mengalami sebelum kemudian jatuh kembali dan
dekomposisi. tertimbun. Terjadi reaksi kimia antara butir-
3. Hidreogenous sedimen yaitu sedimen butir mineral dan air laut sepanjang
yang terbentuk karena adanya reaksi perjalannya ke dasar laut dan reaksi tetap
kimia di dalam air laut dan membentuk berlangsung penimbunan, yaitu ketika air
partikel yang tidak larut dalam air laut laut terperangkap di antara butiran
sehingga akan tenggelam ke dasar laut, mineral.Era oseanografi secara sistematis
sebagai contoh dan sedimen jenis ini telah dimulai ketika HMS Challenger
adalah magnetit, phosphorit dan kembali ke Inggris pada tanggal 24 Mei
glaukonit. 1876 membawa sampel, laporan, dan hasil
4. Cosmogerous sedimen yaitu sedimen pengukuran selama ekspedisi laut yang
yang bersal dari berbagai sumber dan memakan waktu tiga tahun sembilan bulan.
masuk ke laut melalui jalur media Anggota ilmuan yang selalu menyakinkan
udara/angin. Sedimen jenis ini dapat dunia tentang kemajuan ilmiah Challenger
bersumber dari luar angkasa , aktifitas adalah John Murray, warga Kanada
gunung api atau berbagai partikel darat kelahiran Skotlandia. Sampel-sampel yang
yang terbawa angin. Material yang dikumpulkan oleh Murray merupakan
bersal dari luarangkasa merupakan penyelidikan awal tentang sedimen laut
sisa-sisa meteorik yang meledak di dalam. 6
atmosfir dan jatuh di laut. Sedimen
yang bersal dari letusan gunung berapi 2. Dampak Pencemaran Lingkungan Gejala
dapat berukuran halus berupa debu umum pencemaran lingkungan akibat
volkanin, atau berupa fragmen- limbah industri yang segera tampak adalah
fragmen aglomerat. Sedangkan berubahnya keadaan fisik maupun
sedimen yang bersal dari partikel di peruntukan sesuatu lingkungan. Air sungai
darat dan terbawa angin banyak terjadi atau air sumur sekitar lokasi industri
pada daerah kering dimana proses pencemar, yang semula berwarna jernih,
eolian dominan namun demikian dapat berubah menjadi keruh berbuih dan terbau
juga terjadi pada daerah sub tropis saat busuk, sehingga tidak layak dipergunakan
musim kering dan angin bertiup kuat. lagi oleh warga masyarakat sekitar untuk
Dalam hal ini umumnya sedimen tidak mandi, mencuci, apalagi untuk bahan baku
dalam jumlah yang dominan
6
Ibid.

68
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

air minum. Terhadap kesehatan warga tahun 1997 ke tahun 1999. Kondisi ini
masyarakat sekitar dapat timbul penyakit dipertegas lagi dengan hasil pengukuran
dari yang ringan seperti gatal-gatal pada pada tahun 2000 (9). Dengan demikian
kulit sampai yang berat berupa cacat telah terjadi sedimentasi pada area yang
genetic. Dalam pantauan Walhi, hampir di cukup luas di perairan Teluk Buyat.7
seluruh wilayah Indonesia terjadi
pencemaran industri dalam berbagai skala b. Kesuburan Perairan
dan dalam beragam bentuk. Sejak awal Anonimus 2000 menyatakan bahwa
berdiri, sektor industri seringkali dampak dari adanya sedimentasi di Teluk
menimbulkan masalah, misalnya, lokasi Buyat di mana terjadinya penyebaran
pabrik yang dekat dengan pemukiman lumpur pekat dengan ketebalan antara 5
penduduk, pembebasan tanah yang dan 10 meter menyebabkan kerusakan
bermasalah, tidak dilibatkannya masyarakat karang. Luasnya bidang yang tertutup
dalam kebijakan ini, buruknya kualitas sedimen akibat tailing telah menutupi area
AMDAL, sering tidak adanya pengolahan produktif perairan Teluk Buyat, dimana
limbah, dan lain sebagainya. Dampak area ini adalah area pemijahan bagi biota
lainnya yang timbul adalah polusi udara, laut, area estuaria yang memiliki
polusi air, kebisingan, dan sampah. Semua keanekaragaman hayati (biodiversity) yang
dampak tersebut menjadi faktor utama kaya
penyebab kerentanan yang terjadi dalam
masyarakat. Kehidupan masyarakat c. Keanekaragaman Hayati
menjadi tambah rentan karena buruknya Dampak penimbunan oleh sedimen
kualitas lingkungan. (sedimentasi) yang terjadi diperairan baik
secara langsung maupun tidak
Dampak Sedimentasi: berhubungan dengan keberadaaan
Sedimentasi yang terjadi di suatu keanekaragaman hayati. Penimbunan dasar
perairan dapat berpengaruh antara lain perairan oleh sedimen tailing dapat
pada pendangkalan dan perubahan merusak dan memusnahkan komunitas
bentang alam dasar laut, kesuburan bentik sehingga dapat menurunkan tingkat
perairan, dan keanekaragaman hayati. keanekaragaman hayati.
a. Pendangkalan dan Perubahan Bentang
Alam Dasar Laut Dampak Logam Berat
Laporan RKL/RPL PT. Newmont untuk
a. Kontaminasi pada Biota Laut
periode Oktober-Desember 1998
Arsen (As). Anonimus (1999a)
menyatakan bahwa terjadi penumpukan
selanjutnya melaporkan bahwa konsentrasi
sedimen disekitar ujung pipa (anus pipa) ±9
As pada jaringan plankton cukup tinggi, dan
meter. Selanjutnya Anonimus 1999b
ini menindikasikan bahwa logam berat As
melaporkan bahwa berdasarkan peta PT.
telah masuk ke dalam rantai makanan di
NMR Tahun 1997, lokasi buangan limbah
laut. Selanjutnya dijelaskan bahwa As yang
tailing (anus pipa) berada pada kedalaman
beracun ini suatu saat akan masuk ke dalam
air ±80-an meter. Pada pengukuran
biota laut dan akhirnya ke tubuh manusia.
batimetri tahun 1999 telah terjadi
Rantai makanan dapat berfungsi dalam
perubahan kedalaman di anus pipa tailing,
pembesaran logam berat secara biologi
menjadi ±70 meter. Telah terjadi
(biomaknifikasi) di mana konsentrasi yang
pendangkalan setebal 10 meter. Hasil
pengukuran ini telah mengakibatkan
perubahan kontur laut (batimetri) dari 7
Madiqal, Ibid

69
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

sangat tinggi akan ditemukan pada rantai haemosianin dalam sistem darah dan
makanan tertinggi. enzimatik pada biota. Akan tetapi bila
Merkuri (Hg). Di alam merkuri (air raksa) jumlah dari logam berat masuk ke dalam
ditemukan dalam bentuk elemen merkuri tubuh dengan jumlah berlebih, maka akan
(Hg0), merkuri monovalen (HgI), dan berubah fungsi menjadi racun bagi tubuh.
bivalen (HgII). Merkuri apabila masuk ke Sebagai contoh adalah raksa (Hg), kadmium
dalam perairan mudah berikatan dengan (Cd) dan timah hitam (Pb).
klor yang ada pada air laut, reaksi kimianya Unsur-unsur logam berat tersebut
akan membentuk ikatan HgCl (senyawa biasanya erat kaitannya dengan masalah
merkuri in-organik), pada bentuk ini Hg pencemaran dan toksisitas. Pencemaran
mudah masuk ke dalam plankton dan dapat yang dapat menghancurkan tatanan
berpindah ke biota laut lain . Merkuri lingkungan hidup, biasanya berasal dari
inorganik (HgCl) akan tertransformasi limbah-limbah yang sangat berbahaya
menjadi merkuri organik (merkuri metil) dalam arti memiliki daya racun (toksisitas)
oleh peran mikroorganisme yang terjadi di yang tinggi. Limbah industri merupakan
sedimen di dasar perairan. salah satu sumber pencemaran logam berat
Menurut Waldock (1994), senyawa yang sangat potensial. Pembuangan limbah
metil-merkuri adalah bentuk merkuri industri secara terus menerus tidak hanya
organik yang umum terdapat di lingkungan mencemari lingkungan tetapi menyebabkan
perairan. Senyawa ini sangat beracun dan terkumpulnya logam berat dalam sedimen
diperkirakan 4-31 kali lebih beracun dari dan biota-biota (terutama biota perairan).
bentuk merkuri inorganik. Selain itu, Dalam lingkungan perairan ada tiga
merkuri dalam bentuk organik yang media yang dapat dipakai sebagai indicator
umumnya berada pada konsentrasi rendah pencemaran logam berat, yaitu air,
di air dan sedimen adalah bersifat sangat sedimen dan organisme hidup. Pemakaian
bioakumulatif (terserap secara biologis). organisme laut sebagai indikator
Metil-merkuri dalam jumlah 99% terdapat pencemaran didasarkan pada kenyataan
di dalam jaringan daging ikan.8 bahwa alam atau lingkungan yang tidak
Sifat logam berat sangat unik, tidak tercemar akan ditandai oleh kondisi biologi
dapat dihancurkan secara alami dan yang seimbang dan mengandung
cenderung terakumulasi dalam rantai kehidupan yang beranekaragam. Salah satu
makanan melalui proses biomagnifikasi. organisme yang sering dijadikan sebagai
Pencemaran logam berat ini menimbulkan indikator pencemaran adalah ikan.
berbagai permasalahan diantaranya: Terdapat beberapa pengaruh toksisitas
1). Berhubungan dengan estetika logam pada ikan, misalnya pengaruh
(perubahan bau, warna dan rasa air). toksisitas logam pada insang. Insang selain
2). Berbahaya bagi kehidupan tanaman dan sebagai alat pernafasan juga digunakan
binatang. sebagai alat pengaturan tekanan antara air
3). Berbahaya bagi kesehatan manusia. dan dalam tubuh ikan (osmoregulasi). Oleh
4). Menyebabkan kerusakan pada sebab itu insang merupakan organ yang
ekosistem. penting pada ikan dan sangat peka
Sebagian dari logam berat bersifat terhadap pengaruh toksisitas logam. Logam
essensial bagi organisme air untuk berat dapat masuk ke dalam jaringan tubuh
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup melalui beberapa jalan,
hidupnya, antara lain dalam pembentukan yaitu: saluran pernapasan, pencernaan dan
penetrasi melalui kulit. Di dalam tubuh
8 hewan, logam diabsorpsi darah, berikatan
Madiqal, Ibid

70
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

dengan protein darah yang kemudian kematian bagi manusia tersebut. Beberapa
didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. efek lainnya yang ditimbulkan oleh merkuri
Akumulasi logam yang tertinggi biasanya terhadap tubuh antara lain:
dalam detoksikasi (hati) dan ekskresi 1) Semua senyawa merkuri adalah racun
(ginjal). Akumulasi logam berat dalam bagi tubuh, apabila berada dalam
tubuh organisme tergantung pada jumlah yang cukup.
konsentrasi logam berat dalam 2) Senyawa-senyawa merkuri yang
air/lingkungan, suhu, keadaan spesies dan berbeda, menunjukkan karakteristik
aktifitas fisiologis. yang berbeda pula dalam daya racun
Bahan pencemar yang masuk ke dalam yang dimilikinya, penyebarannya,
lingkungan perairan akan mengalami tiga akumulasi dan waktu retensinya di
macam proses akumulasi yaitu fisik, kimia dalam tubuh.
dan biologis. Buangan limbah industri yang 3) Biotransformasi tertentu yang terjadi
mengandung bahan berbahaya dengan dalam suatu tata lingkungan dan atau
toksisitas yang tinggi ke lingkungan perairan dalam tubuh organisme hidup yang
mengakibatkan bahan pencemar langsung telah tercemar merkuri disebabkan
terakumulasi secara fisik dan kimia lalu oleh perubahan bentuk atas senyawa-
mengendap di dasar laut. Melalui rantai senyawa merkuri itu, dari satu tipe ke
makanan terjadi metabolisme bahan tipe lainnya.
berbahaya secara biologis dan akhirnya 4) Pengaruh utama yang ditimbulkan oleh
akan mempengaruhi kesehatan manusia. merkuri di dalam tubuh adalah
Akumulasi melalui proses biologis inilah menghalangi kerja enzim dan merusak
yang diesbut dengan bioakumulasi.Bahan selaput dinding (membran) sel.
pencemar (racun) masuk ke tubuh Keadaan itu disebabkan karena
organisme atau ikan melalui proses kemampuan merkuri dalam
absorpsi. Absorpsi merupakan proses membentuk ikatan kuat dengan gugus
perpindahan racun dari tempat absorpsinya yang mengandung belerang (sulfur)
ke dalam sirkulasi darah. Absorpsi, yang terdapat dalam enzim atau
distribusi dan ekskresi bahan pencemar dinding sel.
tidak dapat terjadi tanpa transpor melintasi 5) Kerusakan yang diakibatkan oleh logam
membran. Proses transportasi dapat merkuri dalam tubuh umumnya
berlangsung dengan 2 cara yaitu transpor bersifat permanen.
pasif (melalui proses difusi) dan transpor
aktif (dengan sistem transpor khusus, Lingkungan pasca tambang
dalam hal ini zat lazimnya terikat pada Kegiatan pasca tambang pembangunan
molekul pengemban). Bahan pencemar yang berkelanjutan semestinya
dapat masuk ke dalam tubuh ikan melalui menghasilkan output yaitu pemanfaatan
tiga cara yaitu melalui rantai makanan, yang optimal dan bijak terhadap
insang dan difusi permukaan kulit.9 sumberdaya alam yang tak terbaharukan,
Salah satu zat pencemar yang tergolong serta berkesinambungan terhadap
sebagai logam berat berbahaya adalah keseterdiaan sumber daya alam. Adanya
merkuri (air raksa, simbol: Hg). Menurut dampak ekologis dari kegiatan pasca
beberapa penelitian, jika kandungan tambang memacu untuk dipikirkan terlebih
merkuri dalam tubuh mencapai tingkat dahulu, serta dilakukan penelitian dan
tertentu, maka dapat mengakibatkan penaatan ruang karena bila tidak dilakukan
kompehensip, maka penutupan tambang
9 hanya akan meninggalakan kerusakan
Ibid.

71
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

bentang alam dan lingkungan. Untuk itu terbarukan.Pengelolaan lingkungan hidup


diperlukan upaya penanggulanan dalam operasi pertambangan seharusnya
pencemaran dan kerusakan lingkungan meliputi keseluruhan fase kegiatan
pada saat operasi maupun pasca pertambangan tersebut, mulai dari fase
ditutupnya usa tambang sebagai eksplorasi, fase produksi, hingga pasca
berkesinambungan yang pada intinya penutupan tambang.Belajar dari catatan
adalah upaya yang bisa untuk operasi penutupan pertambangan yang
menghilangkan dampak dari kegiatan dilakukan oleh PT Barisan Tropical Mining
tambang dengan melakukan suaru gran (milik Laverton Gold Australia) di Sumsel,
desain dan krontruksi kegiatan tambang PT Indo Moro Kencana (milik Aurora Gold
yang berdampak lingkungan yang dikenal Australia), PT Newmont Minahasa Raya
dengan AMDAL. (milik Newmont Amerika Serikat), PT Kelian
Dalam kaitan dengan hal ini pemerintah Equatorial Mining (milik Rio Tinto Inggris-
harus meyeleksi secara ketat para Australia).
pemegang Kuasa Penambangan sehingga Fenomena yang terjadi pada industri
betul-betul melaksanakan AMDAL sesuai pertambangan di Indonesia, justru
dengan peraturan yang berlaku. Peraturan perusahaan tambang tersebut memiliki
perundangan mengenai dampak lingkungan kekebalan untuk tidak mentaati aturan-
berkembang sejak diundangkannya aturan lingkungan hidup dan dapat dengan
Undang-Undang No. 4/1982, Undang- bebas melakukan pencemaran tanpa takut
Undang No. 23/1997 serta Surat Keputusan mendapatkan sanksi.Perilaku lainnya
Menteri Pertambangan dan Energi No. adalah praktik pembuangan limbah
389K/008/MPE/1995 tentang Pedoman pertambangan dengan cara-cara primitif,
Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan membuang langsung limbah tailing ke
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan sungai, danau, dan laut.
Lingkungan (UPL).
Yang paling sering menimbulkan 3. Solusi terhadap Pencemaran
kerugian bagi lingkungan ialah jenis Lingkungan
pertambangan yang terbuka.Karena setelah Lingkungan hidup yang sehat dan bersih
bahan tambang yang ingin diambil habis, adalah hak asasi manusia. Namun yang
maka para pelaku industri pertambangan terjadi justru makin turunnya kualitas
sangat sering meninggalkan lokasi tambang lingkungan hidup. Karenanya limbah
terbengkalai.Tindakan pemerintah memang industri harus ditangani dengan baik dan
bisa dianggap cukup memihak lingkungan serius oleh pemerintah dengan mengawasi
dengan dikeluarkannya peraturan sungguh-sungguh. Sementara bagi pelaku
pemerintah bagi para pelaku industri industri harus melakukan cara-cara
pertambangan agar setelah bahan tambang pencegahan pencemaran lingkungan
habis di suatu daerah pertambangan, maka dengan melaksanakan teknologi bersih,
daerah tersebut harus direklamasi. Namun memasang alat pencegahan pencemaran,
walaupun telah dilakukan reklamasi, lahan melakukan proses daur ulang. Yang paling
tersebut tetap saja tidak bisa ditanami oleh penting adalah pelibatan masyarakat dalam
tetumbuhan lain karena sumberdaya tanah pengawasan pengolahan limbah buangan
tersebut juga sudah tidak ada lagi, alias industri agar lebih intens dalam menjaga
lahan tersebut juga akan semakin gundul. mutu lingkungan hidup. Ikhtiar ini
Industri pertambangan merupakan merupakan salah satu bentuk partisipasi
industri yang tidak berkelanjutan karena dan pengawasan untuk memelihara
tergantung pada sumberdaya yang tidak kelestarian lingkungan hidup.Namun

72
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

demikian, persoalan limbah industri akan 1. Dalam rangka mendapatkan Izin


makin komplek dimasa mendatang. usaha, pengusaha diwajibkan untuk
Penanganan Limbah Industri tidak akan memasukan :
pernah bisa efektif dalam menjamin a. Uraian mengenai
kelangsungan lingkungan hidup termasuk teknologi/proese pembuatan
pula akan mampu menjamin derajat hidup produksinya secara cukup jelas
manusia secara maksimal bilamana Negara untuk dapat dinilai teknologi
masih “setia” dengan paradigma lama yang yang digunakannya;b.
selalu tidak berkutik di depan “modal”. b. Daftar seluruh bahan/zat
Permasalahan ini akan makin kompleks saat berbahaya yang digunakan dalam
ini karena Industri lebih terfokus pada proses produksi yang setiap saat
upaya untuk melakukan efisiensi seiring tersedia/tersimpan dalam
makin melambungnya biaya produksi, lingkungan yang akan didirikan;
belanja pegawai hingga ongkos energi. c. Daftar seluruh macam bahan/zat
Sehingga mau tak mau akan berbahaya serta jumlahnya yang
menomorduakan persoalan pembuangan akan dibuang/dimasukan
limbahnya mengingat pengolahan limbah kedalam lingkungan baik yang
memerlukan biaya tinggi. Sementara disisi berbentuk padat, cair maupun
lain negara gagal dalam melakukan gas;
penegakan hukum lingkungan.10 d. Cara pembuangan ataupun
Ditengah sistem yang manipulatif, maka proses netralisasi dari bahan/zat
tersedia berbagai pilihan untuk mengurangi berbahaya yang akan
jumlah limbah industri yang dihasilkan, dibuang/masuk kedalam
yaitu dengan melakukan moratorium lingkungan tersebut diatas;
tambang terutama terhadap tambang 2. Kriteria maupun daftar bahan/zat
besar, melakukan peninjauan ulang yang digolongkan sebagai bahan/zat
terhadap kontrak karya bahkan sampai berbahaya ditentukan oleh Direktur
pada tahap menghentikan pendirian Jenderal.
industri ekstratif yang mengeruk SDA dan 3. Untuk menangulangi kemungkinan
menghasilkan limbah yang besar dengan terjadinya pencemaran lingkungan
manfaat yang tidak seberapa bagi rakyat. akibat terlepasnya suatu bahan/zat
Baru baru ini Venezuela melakukan yang berbahaya, pengusaha yang
penutupan terhadap industri mengunakan bahan/zat yang
pertambangan karena dampak buruknya berbahaya diwajibkan untuk
sangat luas dan membutuhkan waktu menyusun rencana keadaan darurat
ratusan tahun untuk recovery. Semoga ( emergency plan ).
Indonesia cepat belajar dan lebih konstrasi 4. Rencana keadaan darurat yang
untuk membenahi sector-sektor agro berisi tindakan-tindakan
sebagai pilihan industrinya. penangulangan untuk membatasi,
Dalam melaksanakan kegiatan membersihkan, serta meniadakan
pengusaha diwajibkan mencegah dan pencemaran oleh bahan/zat yang
menangulangi terjadinya gangguan berbahaya itu diajukan kepada dan
dan/atau pencemaran terhadap tata disetujui oleh Direktur Jenderal.
lingkungan hidup. 5. Pengawasan pelaksanaan
penangulangan dan penelitian
10
Soedjono D., Pengamanan Hukum Terhadap tentang gangguan dan pencemaran
Pencemaran Lingkungan Akibat Industri, Alumni, tata lingkungan hidup sebagai akibat
Bandung, 1983, Hal : 42

73
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

dari usaha, dilakukan oleh Jenderal izin pembuangan air sebagai pelengkap izin
Direktur.11 lokasi dan izin usaha.13
Berbagai upaya dilakukan untuk
Terhadap Sanksi pelanggaran ketentuan menanggulangi pencemaran lingkunngan
ketentuan tersebut diatas, Direktur termasuk upaya mencegah dan
Jenderal diwenangkan untuk menghentikan menanggulangi pencemaran lingkungan
sementara sebagian maupun seluruh dengan mengamankannya dari segi hukum
kegiatan usaha yang jelas-jelas yaitu dengan perundang-undangan.surat
menimbulkan gangguan dan penacemaran keputusan menteri Perindustrian
tata lingkungan hidup. Sebelum no.12/M/SK/I/78 tanggal 26 januari 1978
dilakukannya pemberhentian sementara, Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
sebahagian ataupun seluruh kegiatan usaha Pencemaran Lingkungan Sebagai Akibat
terlebih dahulu perlu dipertimbangkan Industri,merupakan Upaya pengamanan
pendapat tertulis dari pihak-pihak yang hukum yang khusus ditujukan kepada
berkepentingandengan masalah tersebut.12 pencemaran lingkungan yang disebabkan
Penempatan lokasi industri tidak hanya oleh usaha industri saja.
ditinjau dari sudut teknis-ekonomis saja, Dari ketentuan-ketentuan yang tercakup
tapi harus juga memperlihatkan pengaruh dalam SKEP Menteri Perindustrian tersebut
air buangan terhadap lingkungan dapat kita telaah dan uraikan lebih lanjut
khususnya, dimana harus diperhitungkan mengenai fungsi pengamanan dari segi
karakteristiknya dan penggunaan sumber hukum sebagai berikut:
air tersebut. Sedangkan industri yang telah 1. Bahwa usaha-usaha industri selain
ada harus secepat mungkin mengusahakan mendatangkan kemakmuran bagi
pencegahan pencemaran air dengan masyarakat,dapat mengakibatkan
melakukan konsultasi dengan pengelola gangguan dan pencemaran tata
pengairan mengenai persyaratan- lingkungan hidup.
persyaratan yang berlaku. 2. Bahwa peraturan perundangan
yang telah ada belum cukup
Perizinan mengatur pencegahan dan
Sebagaimana halnya pengambilan air penanggulangan masalah
untuk keperluan industri memerlukan pencemaran lingkungan sesuai
perizinan dari Pemerintah Daerah.demikian dengan perkembangan teknologi.
juga halnya untukpembuangan ke perairan 3. Bahwa sehubungan dengan itu
umum. Perizinan pengambilan air lebih maka dianggap perlu untuk
banyak menyangkut masalah kuailtas atau menetapkan ketentuan-ketentuan
debit sumber air yang yang diperlukan dan tentang pencegahan dan
yang tersedia, sedangkan pembuangan air penanggulangan pencemaran
selain menyangkut kwantitas, juga kualitas lingkungan sebagai akibat dari usaha
sangat penting, untuk keperluan tersebut industri. 14
industri dan pemerintah memerlukan Usaha pengendalian pencemaran air
konsultasi teknis dengan secara garis besar dapat disimpulkan dalam
laboratoriumkwalitas air. Mengigat hal 3 cara yaitu:
tersebut, betapa pentingnya mengajukan a) Usaha pengurangan beban
pencemaran dalam pabrik.
11
Ibid.
12
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/limb
13
ah-bukan-berarti-tak-berguna/ ( Diakses pada 1 Soedjono D., Ibid, Hal : 44
14
Maret 2013 ) Ibid, Hal : 45

74
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

b) Pengelolaan air buangan yang pada pabrik.penumpahan zat-zat


dasarnya meliputi metode kimia,lebih-lebih yang bersifat
Fisik,Kimia,Biologi atau kombinasinya. racun, yang kemudian langsung
c) Sistem penyaluran buangan yang dibuang kesaluran air umum dengan
mempertimbangkan karakteristik tidak diencerkan lebih dahulu akan
buangan dan tempat penyalurannya. memberikan kejutan beban
Usaha pengurangan beban pencemaran pencemaran pada air saluran. 15
dapat dikurangi dengan berbagai cara
antara lain: Penanggulangan Darurat Kasus
a) Pengurangan pemakaian air Pencemaran
Dalam sistem kontinue,air proses Bagi industri yang pada saat ini belum
pencucian yang tidak kotor sekali memiliki instalasi pengolahan buangan,dan
masih dapat digunakan lagi dengan kemudian menyebabkan kasus pencemaran
cara aliran balik(counter-floe terhadap lingkungan disekitarnya
process).sedangkan dalam sistem diwajibkan pengusahaan penggulangan
terputus-putus(batch) dapat darurat sambil mempersiapkan
digunakan penyimpanan air penanggulangan yang permanen.
bekas(standing batch). Penanggulangan darurat tersebut meliputi
b) Pengurangan pemakaian zat-zat usaha-usaha berikut:
kimia a) Pengaturan proses produksi
Pada umumnya pemakaian zat-zat Operasi dari beberapa proses
kimia berlebihan untuk produksi yang mengeluarkan beban
menghilangkan kekhawatiran pencemaran seperti
terjadinya proses ulang.penelahaan pemasakan,pemutihan dan
kembali yang seksama terhadap pencelupan untuk sementara
sesuatu proses perlu dilakukan dihentikan atau dikurangi intensitas
sehingga dapat digunakan zat kimia kerjanya.
atau zat warna pada batas minuman b) Pengolahan air buangan secara
dengan hasil proses yang sama. darurat
c) Penggantian jenis zat-zat kimia Apabila operasi produksi tidak
Dalam pemilihan zat-zat kimia pada mungkin diatur seperti tersebut
sesuatu proses dimungkinkan diatas,maka industri tersebut
pemilihan zat-zat yang berdaya secepatnya harus melakukan usaha
cemar tinggi dengan zat-zat yang pengendalian pencemaran air secara
berdaya cemar rendah dan yang darurat,diantaranya yaitu:
tidak mempengaruhi hasil 1) Netralisasi air buangan alkalis
produksinya. 2) Netralisasi sisa chlor dari zat
d) Pemanfaatan kembali zat-zat sisa pengelantang.
Zat-zat kimia sisa dari sesuatu 3) Penampungan dengan bak sisa-sisa
proses,mungkin masih dapat dipakai pencelupan.
lagi untuk proses yang sama atau c) Apabila usaha-usaha tersebut diatas
proses yang lain dengan tambahan tidak mungkin dilaksanakan,maka
pengerjaan yang sedikit. industri tersebut diwajibkan untuk
e) Kebersihan pabrik menampung air buangan pada mobil-
Ditingkatkan kesadaran kebersihan mobil tangki dan diangkut untuk
dan penghematan pemakaian
bahan-bahan didalam 15
Ibid, Hal:60

75
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

dibuang ketempat-tempat yang 1. Setiap usaha dan/atau kegiatan


ditentukan oleh instansi yang yang akan melakukan pembuangan
berwenang pada pemerintah daerah. air limbah kelaut wajib
d) Industri yang bersangkutan harus mendapatkan izin dari menteri.
segera memberikan laporan kepada 2. Menteri dapat mendelegasikan
instansi-instansi yang berwenang pada wewenang pemberian izin
pemerintah daerah yaitu: pembuanngan air limbah kelaut
Perindustrian,Pengairan dan kepada gubernur.
Kesehatan,dengan tembusan kepada
Direktorat Penyelidikan Masalah Air Pasal 4 menyebutkan: Setiap rencana
dan Instansi lain yang dianggap perlu. usaha dan/atau kegiatan yang akan
e) Apabila kasus pencemaran tersebut melakukan pembuangan air limbah kelaut
mengakibatkan kerugian kepada wajib menggintegrasikan kajian
lingkun gan disekitarnya,maka industri pembuangan air limbah kelaut
diwajibkan mengganti kerugian.16 sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II
Peraturan Menteri ini kedalam kajian
Beberapa cara penangulangan pencemaran analisis mengenai dampak lingkungan
laut. hidup atau didalam upaya pengelolaan
Peraturan Menteri Negara lingkungan hidup dan upaya pemantauan
Lingkungan Hidup No.12 tahun 2006 lingkungan hidup.17
Tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pembuangan Air Limbah ke Laut Pemberdayaan Nelayan
Pasal 2 menyebutkan : Hingga kini masih banyak nelayan kita
1. Setiap penanggung jawab usaha yang kehidupannya masih dalam
dan/atau kegiatan yang kesulitan,terutama dari sisi ekonomi.Oleh
menghasilkan air limbah wajib karena itu, upaya pemberdayaan terhadap
mengelola air limbahnya sehingga mereka adalah salah satu tujuan utama
memenuhi persyaratan yang pembangunan lautan.Nelayan sebagai
ditentukan sebelum air limbah simbol dianggap mewakili kelompok lain
dibuang kelaut. yang menghadapi nasib atau persoalan-
2. Persyaratan pembuangan air limbah persoalan serupa, khususnya kemiskinan
kelaut sebagaimana dimaksud pada dan rendahnya pendidikan.
ayat 1 didasarkan pada: Di negara kepulauan seperti Indonesia
a) Perhitungan daya tampung dengan nelayan tradisional yang demikian
lingkungan laut; banyak,keberadaan nelayan menjadi pilar
b) Karakteristik air limbah yang utama. Pemberdayaan nelayan merupakan
dibuang; agenda yang tidak dapat diwakilkan demi
c) Rona awal badan alasan efektivitas meskipun secara teoritis
air(laut/estuari); dapat dilakukan. Pemberdayaan nelayan
d) Dampak pembuangan;dan harus dilakukan melalui serangkaian
e) Upaya pengendalian dampak
dan rencana pemantauan.

Pasal 3 menyebutkan :
17
Himpunan Peraturan Perundang-undangan
Tentang AMDAL,Tim Redaksi Nuansa Aulia,
16
Ibid, Hal:64 Bandung,2008,Hal:142

76
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

kebijakan yang diarahkan secara langsung bagi manusia, maka dengan mempelajari
bagi mereka.18 beberapa masalah yang diangkat oleh
Pemberdayaan nelayan harus dilakukan penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
melalui serangkaian kebijakan yang 1. Faktor-faktor yang mencemari
diarahkan secara langsung bagi mereka. lingkungan laut yaitu : Limbah tailing
Pemberdayaan nelayan merupaka faktor (tambang), Sedimen, Sianida, dan
utama kegiatan yang harus dilakukan guna Logam berat.
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi- 2. Dampak dari pencemaran limbah
sosial masyarakat Indonesia, khususnya perusahaan yakni antara lain :
untuk wilayah masyarakat pesisir laut. a. Pendangkalan dan Perubahan
Masyarakat sekitar laut pesisir, kebanyakan Bentang Alam Dasar Laut,
atau keseluruhan berprofesi sebagai b. Kontaminasi pada Biota Laut,
nelayan yang dapat digolongkan menjadi : c. Berhubungan dengan estetika
a. masyarakat nelayan (perubahan bau, warna dan rasa
tangkap; air).
b. masyarakat nelayan d. Berbahaya bagi kehidupan
pengumpul/bakul; tanaman dan binatang.,
c. masyarakat nelayan-buruh; e. Berbahaya bagi kesehatan
d. masyarakat nelayan- manusia.
19
tambak. f. Menyebabkan kerusakan pada
Dengan adanya pencemaran laut akibat ekosistem.
limbah pertambangan maupun industri, 3. Solusi terhadap pencemaran
mengakibatkan terganggunya ekosistem lingkungan
sumber daya laut, misalnya mati-nya ikan a. Perizinan
dan rusaknya terumbu karang. Oleh karena b. Usaha pengurangan beban
itu Pemerintah khususnya diharapkan agar pencemaran dalam pabrik,
bisa lebih peka lagi terhadap masalah- c. Pengelolaan air buangan yang pada
masalah yang timbul akibat pencemaran dasarnya meliputi metode
lingkungan laut karena limbah industri Fisik,Kimia,Biologi atau
maupun pertambangan, serta diharapkan kombinasinya.
agar Pemerintah ikut berperan aktif dalam d. Sistem penyaluran buangan yang
memulihkan perekonomian masyarakat mempertimbangkan karakteristik
pesisir ( nelayan ) dan selalu menjaga buangan dan tempat
ekosistem sumber daya laut. penyalurannya,
e. Pengurangan pemakaian air,
F. PENUTUP Pengurangan pemakaian zat-zat
kimia, Penggantian jenis zat-zat
1. Kesimpulan
kimia, Pemanfaatan kembali zat-zat
Bahwa pencemaran lingkungan adalah sisa, Kebersihan pabrik.
suatu tindakan yang tidak bertanggung f. Perusahaan industri diwajibkan
jawab dan kita dapat melihat beberapa melaksanakan langkah-langkah
dampak yang ditimbulkan akbibat pengamanan teknis terhadap B3
pencemaran limbah yang sangat merugikan yang meliputi : Pengadaan,
penyimpanan, pengelolaan,
18
H.E. Herman Khaeron,Transformasi Politik pengemasan, dan pengangkutan B3.
Kelautan Indonesia untuk Kesejahteraan Rakyat,
Cidesindo, Jakarta, 2012. Hal : 163 2 . Saran
19
Ibid,hal :168

77
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013

Jadi faktor-faktor dari pencemaran ----------Nuansa Aulia, Pengelolaan Limbah


lingkungan perlu diperhatikan dengan Bahan Berbahaya dan Beracun,
bagaimana cara kita memproses limbah Bandung, 2009
tersebut sesuai dengan PP. No.18 tahun ----------Pena Pustaka Yogyakarta, Undang-
1999 tentang pengelolaan limbah bahan Undang RI No.32 Tahun 2009
beracun dan berbahaya, agar tidak menjadi Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan
zat/komponen yang melampaui batu mutu Hidup dan AMDAL, Jakarta, 2009 ---------
lingkungan hidup laut, sehingga Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
terkurangnya dampak pencemaran yang pulau Kecil, Fokusmedia,Bandung ,2007
terjadi. S.Mulayadi, Ekonomi Kelautan, PT
Lingkungan hidup yang sehat dan bersih RajaGrafindo Persada,Jakarta, 2005, hal :
adalah hak asasi manusia. Namun yang 7
terjadi justru makin turunnya kualitas Soebagyo P. Joko
lingkungan hidup. Karenanya limbah ,HukumLingkunganMasalahdanPenangg
industri harus ditangani dengan baik dan ulangannya, Cipta, Jakarta, 1992, hal : 33
serius oleh pemerintah dengan mengawasi Soedjono,
sungguh-sungguh. Sementara bagi pelaku PengamananHukumTerhadapPencemar
industri harus melakukan cara-cara anLingkunganAkibat Industri, Alumni,
pencegahan pencemaran lingkungan Bandung, 1983, Hal : 42
dengan melaksanakan teknologi bersih, Supramono Gatot, Rineka Cipta, Hukum
memasang alat pencegahan pencemaran, Pertambangan Mineral dan Batubara
melakukan proses daur ulang. di Indonesia, Jakarta, 2012
Oleh karena itu perlu ketentuan hukum Tuggal Hadi Setia, Peraturan Perlindungan
tegas yang mengatur tentang tata cara dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Pengendalian Limbah Bahan Berbahaya dan Jakarta, 2012
Beracun (B3), berbagai ketentuan umum
mengenai AMDAL, Undang-undang
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
terbarukan, serta peran aktif Pemerintah
dalam mengawasi lingkungan daerah
perusahaan tambang maupun industri agar
tidak terjadi dampak yang merugikan bagi
warga lingkar tambang maupun nelayan
tradisional, serta memberdayakan
masyarakat nelayan guna meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sumber daya
laut pasca pencemaran laut.

DAFTAR PUSTAKA
Khaeron Herman, Transformasi Politik
Kelautan Indonesia untuk Kesejahteraan
Rakyat, Cidesindo, Jakarta, 2012, Hal
:163
-------- Himpunan Peraturan Perundang-
undangan AMDAL, Nuansa Aulia ,
Bandung, 2008

78

Anda mungkin juga menyukai