2/Apr-Jun/2013
65
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
66
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
67
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
68
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
air minum. Terhadap kesehatan warga tahun 1997 ke tahun 1999. Kondisi ini
masyarakat sekitar dapat timbul penyakit dipertegas lagi dengan hasil pengukuran
dari yang ringan seperti gatal-gatal pada pada tahun 2000 (9). Dengan demikian
kulit sampai yang berat berupa cacat telah terjadi sedimentasi pada area yang
genetic. Dalam pantauan Walhi, hampir di cukup luas di perairan Teluk Buyat.7
seluruh wilayah Indonesia terjadi
pencemaran industri dalam berbagai skala b. Kesuburan Perairan
dan dalam beragam bentuk. Sejak awal Anonimus 2000 menyatakan bahwa
berdiri, sektor industri seringkali dampak dari adanya sedimentasi di Teluk
menimbulkan masalah, misalnya, lokasi Buyat di mana terjadinya penyebaran
pabrik yang dekat dengan pemukiman lumpur pekat dengan ketebalan antara 5
penduduk, pembebasan tanah yang dan 10 meter menyebabkan kerusakan
bermasalah, tidak dilibatkannya masyarakat karang. Luasnya bidang yang tertutup
dalam kebijakan ini, buruknya kualitas sedimen akibat tailing telah menutupi area
AMDAL, sering tidak adanya pengolahan produktif perairan Teluk Buyat, dimana
limbah, dan lain sebagainya. Dampak area ini adalah area pemijahan bagi biota
lainnya yang timbul adalah polusi udara, laut, area estuaria yang memiliki
polusi air, kebisingan, dan sampah. Semua keanekaragaman hayati (biodiversity) yang
dampak tersebut menjadi faktor utama kaya
penyebab kerentanan yang terjadi dalam
masyarakat. Kehidupan masyarakat c. Keanekaragaman Hayati
menjadi tambah rentan karena buruknya Dampak penimbunan oleh sedimen
kualitas lingkungan. (sedimentasi) yang terjadi diperairan baik
secara langsung maupun tidak
Dampak Sedimentasi: berhubungan dengan keberadaaan
Sedimentasi yang terjadi di suatu keanekaragaman hayati. Penimbunan dasar
perairan dapat berpengaruh antara lain perairan oleh sedimen tailing dapat
pada pendangkalan dan perubahan merusak dan memusnahkan komunitas
bentang alam dasar laut, kesuburan bentik sehingga dapat menurunkan tingkat
perairan, dan keanekaragaman hayati. keanekaragaman hayati.
a. Pendangkalan dan Perubahan Bentang
Alam Dasar Laut Dampak Logam Berat
Laporan RKL/RPL PT. Newmont untuk
a. Kontaminasi pada Biota Laut
periode Oktober-Desember 1998
Arsen (As). Anonimus (1999a)
menyatakan bahwa terjadi penumpukan
selanjutnya melaporkan bahwa konsentrasi
sedimen disekitar ujung pipa (anus pipa) ±9
As pada jaringan plankton cukup tinggi, dan
meter. Selanjutnya Anonimus 1999b
ini menindikasikan bahwa logam berat As
melaporkan bahwa berdasarkan peta PT.
telah masuk ke dalam rantai makanan di
NMR Tahun 1997, lokasi buangan limbah
laut. Selanjutnya dijelaskan bahwa As yang
tailing (anus pipa) berada pada kedalaman
beracun ini suatu saat akan masuk ke dalam
air ±80-an meter. Pada pengukuran
biota laut dan akhirnya ke tubuh manusia.
batimetri tahun 1999 telah terjadi
Rantai makanan dapat berfungsi dalam
perubahan kedalaman di anus pipa tailing,
pembesaran logam berat secara biologi
menjadi ±70 meter. Telah terjadi
(biomaknifikasi) di mana konsentrasi yang
pendangkalan setebal 10 meter. Hasil
pengukuran ini telah mengakibatkan
perubahan kontur laut (batimetri) dari 7
Madiqal, Ibid
69
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
sangat tinggi akan ditemukan pada rantai haemosianin dalam sistem darah dan
makanan tertinggi. enzimatik pada biota. Akan tetapi bila
Merkuri (Hg). Di alam merkuri (air raksa) jumlah dari logam berat masuk ke dalam
ditemukan dalam bentuk elemen merkuri tubuh dengan jumlah berlebih, maka akan
(Hg0), merkuri monovalen (HgI), dan berubah fungsi menjadi racun bagi tubuh.
bivalen (HgII). Merkuri apabila masuk ke Sebagai contoh adalah raksa (Hg), kadmium
dalam perairan mudah berikatan dengan (Cd) dan timah hitam (Pb).
klor yang ada pada air laut, reaksi kimianya Unsur-unsur logam berat tersebut
akan membentuk ikatan HgCl (senyawa biasanya erat kaitannya dengan masalah
merkuri in-organik), pada bentuk ini Hg pencemaran dan toksisitas. Pencemaran
mudah masuk ke dalam plankton dan dapat yang dapat menghancurkan tatanan
berpindah ke biota laut lain . Merkuri lingkungan hidup, biasanya berasal dari
inorganik (HgCl) akan tertransformasi limbah-limbah yang sangat berbahaya
menjadi merkuri organik (merkuri metil) dalam arti memiliki daya racun (toksisitas)
oleh peran mikroorganisme yang terjadi di yang tinggi. Limbah industri merupakan
sedimen di dasar perairan. salah satu sumber pencemaran logam berat
Menurut Waldock (1994), senyawa yang sangat potensial. Pembuangan limbah
metil-merkuri adalah bentuk merkuri industri secara terus menerus tidak hanya
organik yang umum terdapat di lingkungan mencemari lingkungan tetapi menyebabkan
perairan. Senyawa ini sangat beracun dan terkumpulnya logam berat dalam sedimen
diperkirakan 4-31 kali lebih beracun dari dan biota-biota (terutama biota perairan).
bentuk merkuri inorganik. Selain itu, Dalam lingkungan perairan ada tiga
merkuri dalam bentuk organik yang media yang dapat dipakai sebagai indicator
umumnya berada pada konsentrasi rendah pencemaran logam berat, yaitu air,
di air dan sedimen adalah bersifat sangat sedimen dan organisme hidup. Pemakaian
bioakumulatif (terserap secara biologis). organisme laut sebagai indikator
Metil-merkuri dalam jumlah 99% terdapat pencemaran didasarkan pada kenyataan
di dalam jaringan daging ikan.8 bahwa alam atau lingkungan yang tidak
Sifat logam berat sangat unik, tidak tercemar akan ditandai oleh kondisi biologi
dapat dihancurkan secara alami dan yang seimbang dan mengandung
cenderung terakumulasi dalam rantai kehidupan yang beranekaragam. Salah satu
makanan melalui proses biomagnifikasi. organisme yang sering dijadikan sebagai
Pencemaran logam berat ini menimbulkan indikator pencemaran adalah ikan.
berbagai permasalahan diantaranya: Terdapat beberapa pengaruh toksisitas
1). Berhubungan dengan estetika logam pada ikan, misalnya pengaruh
(perubahan bau, warna dan rasa air). toksisitas logam pada insang. Insang selain
2). Berbahaya bagi kehidupan tanaman dan sebagai alat pernafasan juga digunakan
binatang. sebagai alat pengaturan tekanan antara air
3). Berbahaya bagi kesehatan manusia. dan dalam tubuh ikan (osmoregulasi). Oleh
4). Menyebabkan kerusakan pada sebab itu insang merupakan organ yang
ekosistem. penting pada ikan dan sangat peka
Sebagian dari logam berat bersifat terhadap pengaruh toksisitas logam. Logam
essensial bagi organisme air untuk berat dapat masuk ke dalam jaringan tubuh
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup melalui beberapa jalan,
hidupnya, antara lain dalam pembentukan yaitu: saluran pernapasan, pencernaan dan
penetrasi melalui kulit. Di dalam tubuh
8 hewan, logam diabsorpsi darah, berikatan
Madiqal, Ibid
70
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
dengan protein darah yang kemudian kematian bagi manusia tersebut. Beberapa
didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. efek lainnya yang ditimbulkan oleh merkuri
Akumulasi logam yang tertinggi biasanya terhadap tubuh antara lain:
dalam detoksikasi (hati) dan ekskresi 1) Semua senyawa merkuri adalah racun
(ginjal). Akumulasi logam berat dalam bagi tubuh, apabila berada dalam
tubuh organisme tergantung pada jumlah yang cukup.
konsentrasi logam berat dalam 2) Senyawa-senyawa merkuri yang
air/lingkungan, suhu, keadaan spesies dan berbeda, menunjukkan karakteristik
aktifitas fisiologis. yang berbeda pula dalam daya racun
Bahan pencemar yang masuk ke dalam yang dimilikinya, penyebarannya,
lingkungan perairan akan mengalami tiga akumulasi dan waktu retensinya di
macam proses akumulasi yaitu fisik, kimia dalam tubuh.
dan biologis. Buangan limbah industri yang 3) Biotransformasi tertentu yang terjadi
mengandung bahan berbahaya dengan dalam suatu tata lingkungan dan atau
toksisitas yang tinggi ke lingkungan perairan dalam tubuh organisme hidup yang
mengakibatkan bahan pencemar langsung telah tercemar merkuri disebabkan
terakumulasi secara fisik dan kimia lalu oleh perubahan bentuk atas senyawa-
mengendap di dasar laut. Melalui rantai senyawa merkuri itu, dari satu tipe ke
makanan terjadi metabolisme bahan tipe lainnya.
berbahaya secara biologis dan akhirnya 4) Pengaruh utama yang ditimbulkan oleh
akan mempengaruhi kesehatan manusia. merkuri di dalam tubuh adalah
Akumulasi melalui proses biologis inilah menghalangi kerja enzim dan merusak
yang diesbut dengan bioakumulasi.Bahan selaput dinding (membran) sel.
pencemar (racun) masuk ke tubuh Keadaan itu disebabkan karena
organisme atau ikan melalui proses kemampuan merkuri dalam
absorpsi. Absorpsi merupakan proses membentuk ikatan kuat dengan gugus
perpindahan racun dari tempat absorpsinya yang mengandung belerang (sulfur)
ke dalam sirkulasi darah. Absorpsi, yang terdapat dalam enzim atau
distribusi dan ekskresi bahan pencemar dinding sel.
tidak dapat terjadi tanpa transpor melintasi 5) Kerusakan yang diakibatkan oleh logam
membran. Proses transportasi dapat merkuri dalam tubuh umumnya
berlangsung dengan 2 cara yaitu transpor bersifat permanen.
pasif (melalui proses difusi) dan transpor
aktif (dengan sistem transpor khusus, Lingkungan pasca tambang
dalam hal ini zat lazimnya terikat pada Kegiatan pasca tambang pembangunan
molekul pengemban). Bahan pencemar yang berkelanjutan semestinya
dapat masuk ke dalam tubuh ikan melalui menghasilkan output yaitu pemanfaatan
tiga cara yaitu melalui rantai makanan, yang optimal dan bijak terhadap
insang dan difusi permukaan kulit.9 sumberdaya alam yang tak terbaharukan,
Salah satu zat pencemar yang tergolong serta berkesinambungan terhadap
sebagai logam berat berbahaya adalah keseterdiaan sumber daya alam. Adanya
merkuri (air raksa, simbol: Hg). Menurut dampak ekologis dari kegiatan pasca
beberapa penelitian, jika kandungan tambang memacu untuk dipikirkan terlebih
merkuri dalam tubuh mencapai tingkat dahulu, serta dilakukan penelitian dan
tertentu, maka dapat mengakibatkan penaatan ruang karena bila tidak dilakukan
kompehensip, maka penutupan tambang
9 hanya akan meninggalakan kerusakan
Ibid.
71
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
72
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
73
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
dari usaha, dilakukan oleh Jenderal izin pembuangan air sebagai pelengkap izin
Direktur.11 lokasi dan izin usaha.13
Berbagai upaya dilakukan untuk
Terhadap Sanksi pelanggaran ketentuan menanggulangi pencemaran lingkunngan
ketentuan tersebut diatas, Direktur termasuk upaya mencegah dan
Jenderal diwenangkan untuk menghentikan menanggulangi pencemaran lingkungan
sementara sebagian maupun seluruh dengan mengamankannya dari segi hukum
kegiatan usaha yang jelas-jelas yaitu dengan perundang-undangan.surat
menimbulkan gangguan dan penacemaran keputusan menteri Perindustrian
tata lingkungan hidup. Sebelum no.12/M/SK/I/78 tanggal 26 januari 1978
dilakukannya pemberhentian sementara, Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
sebahagian ataupun seluruh kegiatan usaha Pencemaran Lingkungan Sebagai Akibat
terlebih dahulu perlu dipertimbangkan Industri,merupakan Upaya pengamanan
pendapat tertulis dari pihak-pihak yang hukum yang khusus ditujukan kepada
berkepentingandengan masalah tersebut.12 pencemaran lingkungan yang disebabkan
Penempatan lokasi industri tidak hanya oleh usaha industri saja.
ditinjau dari sudut teknis-ekonomis saja, Dari ketentuan-ketentuan yang tercakup
tapi harus juga memperlihatkan pengaruh dalam SKEP Menteri Perindustrian tersebut
air buangan terhadap lingkungan dapat kita telaah dan uraikan lebih lanjut
khususnya, dimana harus diperhitungkan mengenai fungsi pengamanan dari segi
karakteristiknya dan penggunaan sumber hukum sebagai berikut:
air tersebut. Sedangkan industri yang telah 1. Bahwa usaha-usaha industri selain
ada harus secepat mungkin mengusahakan mendatangkan kemakmuran bagi
pencegahan pencemaran air dengan masyarakat,dapat mengakibatkan
melakukan konsultasi dengan pengelola gangguan dan pencemaran tata
pengairan mengenai persyaratan- lingkungan hidup.
persyaratan yang berlaku. 2. Bahwa peraturan perundangan
yang telah ada belum cukup
Perizinan mengatur pencegahan dan
Sebagaimana halnya pengambilan air penanggulangan masalah
untuk keperluan industri memerlukan pencemaran lingkungan sesuai
perizinan dari Pemerintah Daerah.demikian dengan perkembangan teknologi.
juga halnya untukpembuangan ke perairan 3. Bahwa sehubungan dengan itu
umum. Perizinan pengambilan air lebih maka dianggap perlu untuk
banyak menyangkut masalah kuailtas atau menetapkan ketentuan-ketentuan
debit sumber air yang yang diperlukan dan tentang pencegahan dan
yang tersedia, sedangkan pembuangan air penanggulangan pencemaran
selain menyangkut kwantitas, juga kualitas lingkungan sebagai akibat dari usaha
sangat penting, untuk keperluan tersebut industri. 14
industri dan pemerintah memerlukan Usaha pengendalian pencemaran air
konsultasi teknis dengan secara garis besar dapat disimpulkan dalam
laboratoriumkwalitas air. Mengigat hal 3 cara yaitu:
tersebut, betapa pentingnya mengajukan a) Usaha pengurangan beban
pencemaran dalam pabrik.
11
Ibid.
12
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/limb
13
ah-bukan-berarti-tak-berguna/ ( Diakses pada 1 Soedjono D., Ibid, Hal : 44
14
Maret 2013 ) Ibid, Hal : 45
74
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
75
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
Pasal 3 menyebutkan :
17
Himpunan Peraturan Perundang-undangan
Tentang AMDAL,Tim Redaksi Nuansa Aulia,
16
Ibid, Hal:64 Bandung,2008,Hal:142
76
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
kebijakan yang diarahkan secara langsung bagi manusia, maka dengan mempelajari
bagi mereka.18 beberapa masalah yang diangkat oleh
Pemberdayaan nelayan harus dilakukan penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
melalui serangkaian kebijakan yang 1. Faktor-faktor yang mencemari
diarahkan secara langsung bagi mereka. lingkungan laut yaitu : Limbah tailing
Pemberdayaan nelayan merupaka faktor (tambang), Sedimen, Sianida, dan
utama kegiatan yang harus dilakukan guna Logam berat.
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi- 2. Dampak dari pencemaran limbah
sosial masyarakat Indonesia, khususnya perusahaan yakni antara lain :
untuk wilayah masyarakat pesisir laut. a. Pendangkalan dan Perubahan
Masyarakat sekitar laut pesisir, kebanyakan Bentang Alam Dasar Laut,
atau keseluruhan berprofesi sebagai b. Kontaminasi pada Biota Laut,
nelayan yang dapat digolongkan menjadi : c. Berhubungan dengan estetika
a. masyarakat nelayan (perubahan bau, warna dan rasa
tangkap; air).
b. masyarakat nelayan d. Berbahaya bagi kehidupan
pengumpul/bakul; tanaman dan binatang.,
c. masyarakat nelayan-buruh; e. Berbahaya bagi kesehatan
d. masyarakat nelayan- manusia.
19
tambak. f. Menyebabkan kerusakan pada
Dengan adanya pencemaran laut akibat ekosistem.
limbah pertambangan maupun industri, 3. Solusi terhadap pencemaran
mengakibatkan terganggunya ekosistem lingkungan
sumber daya laut, misalnya mati-nya ikan a. Perizinan
dan rusaknya terumbu karang. Oleh karena b. Usaha pengurangan beban
itu Pemerintah khususnya diharapkan agar pencemaran dalam pabrik,
bisa lebih peka lagi terhadap masalah- c. Pengelolaan air buangan yang pada
masalah yang timbul akibat pencemaran dasarnya meliputi metode
lingkungan laut karena limbah industri Fisik,Kimia,Biologi atau
maupun pertambangan, serta diharapkan kombinasinya.
agar Pemerintah ikut berperan aktif dalam d. Sistem penyaluran buangan yang
memulihkan perekonomian masyarakat mempertimbangkan karakteristik
pesisir ( nelayan ) dan selalu menjaga buangan dan tempat
ekosistem sumber daya laut. penyalurannya,
e. Pengurangan pemakaian air,
F. PENUTUP Pengurangan pemakaian zat-zat
kimia, Penggantian jenis zat-zat
1. Kesimpulan
kimia, Pemanfaatan kembali zat-zat
Bahwa pencemaran lingkungan adalah sisa, Kebersihan pabrik.
suatu tindakan yang tidak bertanggung f. Perusahaan industri diwajibkan
jawab dan kita dapat melihat beberapa melaksanakan langkah-langkah
dampak yang ditimbulkan akbibat pengamanan teknis terhadap B3
pencemaran limbah yang sangat merugikan yang meliputi : Pengadaan,
penyimpanan, pengelolaan,
18
H.E. Herman Khaeron,Transformasi Politik pengemasan, dan pengangkutan B3.
Kelautan Indonesia untuk Kesejahteraan Rakyat,
Cidesindo, Jakarta, 2012. Hal : 163 2 . Saran
19
Ibid,hal :168
77
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
DAFTAR PUSTAKA
Khaeron Herman, Transformasi Politik
Kelautan Indonesia untuk Kesejahteraan
Rakyat, Cidesindo, Jakarta, 2012, Hal
:163
-------- Himpunan Peraturan Perundang-
undangan AMDAL, Nuansa Aulia ,
Bandung, 2008
78