Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KMB

WOC TUMOR OTAK dan ENCEPALOPATI

Dosen Pembimbing :
Dr. Yani Sofiani, M.Kep, Sp.KMB

Disusun Oleh :

PUTRI UTAMI
2018720037

KELAS 5A – S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
WOC Tumor Otak

Herediter, Radiasi, Virus, Substansi


Karsinogenik, Trauma Kepala

Neoplasma

Tumor Otak

Perubahan sirkulasi CSS Volume Otak

Tidak terkompensasi
Invasi vaskularisasi Aneurisma dengan pemindahan
arteri dan vena CSS dan peregangan
Adanya gangguan
Hipoksemia system saraf TIK

O2 Herniasi

Vasodilatasi dan Pergeseran


permeabilitas diencephalon dan
girus medialis lobus
tem
Aliran darah otak
Menekan batang otak

Hipoksia Perpindahan
cairan dari
Cerebral
vaskuler ke
interstitial
NARASI
Tumor otak penyebab belum di ketahui tapi ada beberapa yang menyebutkan :
 Herediter factor Keturunan
 Radiasi
 Virus
Substansi Karsinogenik dari sel tersebut yang abnormal (tumor yang bermestatase dari
tumor lainnya)

Trauma kepala (contohnya seperti trauma serebral atau penyakit peradangan pada otak)

C
Ada juga pertumbuhan sel yang abnormal

C
menyebabkan tumor otak.

Menyebabkan Perubahan sirkulasi cairan serebrospinal dan mengakibatkan


volume otak meningkat .
Lalu tumor masuk ke pembuluh darah arteri dan vena dan berpoliperasi di dalam
pembuluh darah, arteri dan vena itu fungsinya menyebabkan o2 keseluruh tubuh
dan otak dan karena tumor sudah kena pembuluh darah jadi o2 ke otak itu
berkurang menyebabkan hipoksemia.
Dan oksigen menurun
Lalu tubuh melakukan kompensasi dengan vasodilatasi dan aliran darah menurun
karena ada sel abnormal menyebabkan hipoksia serebral dan perpindahan cairan
dari vaskuler ke interstisial
Aneurisme itu pembengkakan pada arteri menyebabkan adanya gangguan system
saraf sehingga menyebbkan terjadinya penekanan (adanya gangguan system
saraf)
Tumor otak juga menyebabkan Voleme cairan otak meningkat grgr tumor otak
karena tidak ada kompensasi dari tubuh dan tidak ada peregangan menyebabkan
tik meningkat.
Herniasi kondisi Ketika jaringan otak dan cairan otak bergeser dari cairan normal

KELUHAN PENYAKIT
 Gangguan Keseimbangan
 Pandangan kabur
 Mual
 Muntah
 Nyeri kepala yang amat
 Gangguan memori
 Kesemutan bahkan kelemahan pada anggota gerak
 Bahkan terjadi kejang dan penurunan kesadaran

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 CT Scan
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)
 EEG Non Invasif
 Rontgen tengkorak dan angiografi
 Pemeriksaan Cairan Cerebrospinal

DIAGNOSA
Dx 1. Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker
Tujuan : Nyeri berkurang sampai hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan
Hasil yang diharapkan : Nyeri berkurang sampai dengan hilang
Rencana Tindakan:
1. Kaji karakteristik nyeri, lokasi, frekuensi
R/ mengtahui tingkat nyeri sebagai evaluasi untuk intervensi selanjutnya
2. Kaji faktor penyebab timbul nyeri (takut , marah, cemas)
R/ dengan mengetahui faktor penyebab nyeri menentukan tindakan untuk mengurangi
nyeri
3. Ajarkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam
R/ tehnik relaksasi dapat mengatsi rasa nyeri
Dx 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah
dan tidak
nafsu makan.
Tujuan : Kebutuhsn nutrisi dapat terpenuhi setelah dilakukan keperawatan
Hasil yang diharapkan: Nutrisi klien terpenuhi, Mual berkurang sampai dengan hilang.
Rencana tindakan :
1. Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat.
R/ Makanan yang hangat menambah nafsu makan.
2. Kaji kebiasaan makan klien
R/ Jenis makanan yang disukai akan membantu meningkatkan nafsu makan klien.
3. Ajarkan teknik relaksasi yaitu tarik napas dalam.
R/ Tarik nafas dalam membantu untuk merelaksasikan dan mengurangi mual.
Dx 3. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan pergerakan
dankelemahan
Tujuan: Gangguan mobilitas fisik teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan
Kriteria Hasil: Pasien mendemonstrasikan tehnik / prilaku yang memungkinkan dilakukannya
kembali aktifitas
Rencana tindakan :
1. Kaji derajat mobilisasi pasien dengan menggunakan skala ketergantungan (0-4)
R /: seseorang dalam semua kategori sama-sama mempunyai resiko kecelakaan.
2. Letakkan pasien pada posisi tertentu untuk menghindari kerusakan karena tekanan.
R /: Perubahan posisi yang teratur meningkatkan sirkulasi pada seluruh tubuh
3. Bantu untuk melakukan rentang gerak
R /: Mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi
Dx 4. Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan kerusakan sirkulasi serebral.
Tujuan : Klien dapat membuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat di ekspresikan
Kriteria Hasil :
- Mengindikasikan pemahaman tentang masalah komunikasi
- Membuat metode komunikasi dimana
- Menggunakan sumber-sumber dengan tepat
Intervensi :
1. Kaji tipe/derajat disfungsi seperti pasien tidak tampak memahami kata atau mangalami
kesulitan berbicara atau membuat pengertian sendiri
R/: Membantu menentukan daerah dan derajat kerusakan serebral yang terjadi dan
kesulitan pasien dalam bebrapa atau seluruh tahap proses komunikasi.
2. Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik
R/: Pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk memantau ucapan yang keluar dan
tidak menyadari bahwa komunikasi yang diucapkan tidak nyata.
3. Minta pasien untuk mengikuti perintah sederhana
R/: menilai adanya kerusakan motoric
Dx 5. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran,
perubahan citra diri.
Tujuan : Gangguan harga diri teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan
Kriteria Hasil : Klien dapat percaya diri dengan keadaan penyakitnya.
Intervensi:
1. Kaji respon, reaksi keluarga dan pasien terhadap penyakit dan penanganannya.
R/: Untuk mempermudah dalam proses pendekatan.
2. Kaji hubungan antara pasien dan anggota keluarga dekat.
R/: Support keluarga membantu dalam proses penyembuhan.
3. Libatkan semua orang terdekat dalam pendidikan dan perencanaan perawatan di
rumah.
R/: Dapat memudahkan beban terhadap penanganan dan adaptasi di rumah.
Pemeriksaan penunjang enselopati :
Lab darah rutin & kimia
Cairan serebrospinal
WOC ENSEPHALOPATHI
CT SCAN
MRI
ENSEFALOPATI adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan EEG
kelainan fungsi otak menyeluruh yang dapat akut atau kronik, PUNKSI LUMBAL
progresif atau statis

Etiologi
Virus,bakteri, parasit
Anoxic
komplikasi ensefalopati Hepatik
yang mungkin terjadi, beralkohol
antara lain:
Edema otak.
Pathway
Intervensi gangguan persepsi Kelainan asam-basa.
sensori : Hipoksia.
Periksa status mental, status sensori, Gangguan faal
dan tingkat kenyamanan (mis. nyeri, hemostasis dan Penyebab mikroorganisme masuk kedalam
kelelahan) perdarahan. tubuh melalui pembuluh darah
Diskusikan tingkat toleransi Gangguan metabolisme
terhadap beban sensori (mis. (hipoglikemia) dan
bising, terlalu terang) gangguan
keseimbangan elektrolit Bakterimia mengenai otak
Batasi stimulus lingkungan (mis.
cahaya, suara, aktivitas) (hipokalsemia).
Jadwalkan aktivitas harian dan Kerentanan terhadap
waktu istirahat infeksi.
Merangsang system pertahanan tubuh
Kombinasikan prosedur/tindakan Gangguan sirkulasi.
dalam satu waktu, sesuai kebutuhan
Kolaborasi dalam meminimalkan
prosedur/tindakan Memicu reaksi antigen dan anti body
Kolaborasi pemberian obat yang
mempengaruhi persepsi stimulus
Terjadi inflamasi

Di encephalon
Ganguan sensori mengenai CNS
persepsi

Permeabilitas sel neuron


menurun
Transmisi sensori berkurang

Cairan diluar sel masuk


kedalam sel

Fungsi substansi alba, korteks


serebri berkurang Oedem otak
Medulla oblongata Sirkulasi O2 menurun Merangsang sel saraf
tersedak disfungsi
hipotalamus

Perubahan perfusi Saraf merespon nyeri


jaringan otak
Mual muntah

Nyeri
Transmisi impuls
berkurang
Gangguan cairan dan
elektrolit
Gangguan rasa
Kejang aman nyeri

Intervensi gangguan cairan dan Kelemahan neurologis


elektrolit : Intervensi gangguan rasa aman
identifikasi tanda dan gejala nyeri :
ketidakseimbangan kadar imobilisasi observasi lokasi, karakteristik,
elektrolit durasi,
monitor kadar elektrolit frekuensi, kualitas, intensitas
anjurkan pasien dan keluarga nyeri
untuk modifikasi diet Gangguan mobilisasi Identifikasi skala nyeri
jelaskan jenis, penyebab dan Identifikasi respon nyeri non
penanganan verbal
ketidakseimbangan elektrolit identifikasi faktor yang
kolaborasi memperberat dan
kolaborasi pemberian memperingan
suplemen elektrolit (mis Intervensi gangguan mobilisasi: nyeri
oral,ngt,iv)sesuai indikasi jelaskan tujuan dan prosedur Jelaskan penyebab,periode,
mobilisasi dan
identifikasi adanya nyeri atau pemicu nyeri
keluhan fisik lainnya Jelaskan strategi meredakan
identifikasi toleransi fisik nyeri
melakukan pergerakan Anjurkan memonitor nyri
fasilitasi aktivitas mobilisasi secara mandiri
dengan alat bantu (mis pagar Anjurkan menggunakan
tempat tidur) analgetik secara tepat
libatkan keluarga untuk Ajarkan teknik
membantu pasien dalam nonfarmakologis untuk
meningkatkan pergerakan mengurangi rasa nyeri
anjurkan melakukan mobilisasi Kolaborasi pemberian
dini analgetik, jika perlu
ajarkan mobilisasi sederhana yg
harus dilakukan(mis.duduk di
tempat tidur, duduk disisi
tempat tidur)
NARASI
ENSEFALOPATI adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainan fungsi otak
menyeluruh yang dapat akut atau kronik, progresif atau statis. Ensefalopati terjadi karena
Virus,bakteri, parasit, Anoxic, Hepatik, beralkohol.
Penyebab mikroorganisme masuk kedalam tubuh melalui pembuluh darah dan bakterimia
mengenai otak. Hal itu dapat merangsang sistem pertahanan tubuh, dan memicu reaksi antigen
dan antibody, dan menyebabkan terjadi inflamasi/ peradangan di encephalon lalu mengenai
CNS. Setelah itu terjadilah Permeabilitas sel neuron menurun sehingga cairan diluar sel masuk
kedalam sel dan menyebabkan odem pada otak.
1. Odem pada otak dapat menyebabkan medulla oblongata tersedak disfungsi hipotalamus.
Dan menimbulkan gejala mual dan muntah. Sehingga dapat timbul diagnosa
gangguan cairan dan elektrolit.
 Intervensi, diagnosa gangguan cairan dan elektrolit :
 identifikasi tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar elektrolit
 monitor kadar elektrolit
 anjurkan pasien dan keluarga untuk modifikasi diet
 jelaskan jenis, penyebab dan penanganan ketidakseimbangan elektrolit kolaborasi
 kolaborasi pemberian suplemen elektrolit (mis oral,ngt,iv)sesuai indikasi.

2. Odem pada otak juga dapat menyebabkan sirkulasi O2 menurun, sehingga menimbulkan
perubahan perfusi jaringan otak, yang dapat menyebabkan tranmisi impuls berkurang,
dan terjadilah kejang pada pasien. Kejang terjadi karena kelemahan neurologis, sehingga
menjadi imobilisasi. Dan timbulah diagnosa gangguan imobilisasi.
 Intervensi, diagnosa gangguan imobilisasi :
 jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis pagar tempat tidur)
 libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
 anjurkan melakukan mobilisasi dini
 ajarkan mobilisasi sederhana yg harus dilakukan(mis.duduk di tempat tidur, duduk disisi
tempat tidur).
3. Odem juga dapat merangsang sel saraf, sehingga saraf dapat merespon nyeri, dan dapat
menimbulkan nyeri. Dan timbul diagnosa gangguan rasa aman nyeri.
 Intervensi, diagnosa gangguan rasa aman nyeri :
 observasi lokasi, karakteristik, durasi,
 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
 nyeri
 Jelaskan penyebab,periode, dan
 pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Di encephalon dapat mengenai CNS bisa juga menyebabkan fungsi substansi alba, korteks
serebri berkurang, dan berkurangnya juga tranmisi sensori. Sehingga dapat menghasilkan
diagnosa gangguan persepsi sensori.
 Intervensi, diagnosa gangguan persepsi sensori :
 Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis. nyeri, kelelahan)
 Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis.
 bising, terlalu terang)
 Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, suara, aktivitas)
 Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
 Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan
 Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
 Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus
 Keluhan Utama :
1. Penurunan kesadaran

 Pemeriksaan penunjang enselopati :


 Lab darah rutin & kimia
 Cairan serebrospinal
 CT SCAN
 MRI
 EEG
 PUNKSI LUMBAL

 Komplikasi ensefalopati yang mungkin terjadi, antara lain:


 Edema otak.
 Kelainan asam-basa.
 Hipoksia.
 Gangguan faal hemostasis dan perdarahan.
 Gangguan metabolisme (hipoglikemia) dan gangguan keseimbangan elektrolit
(hipokalsemia).
 Kerentanan terhadap infeksi.
 Gangguan sirkulasi.

Anda mungkin juga menyukai