Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RIKA AFRIYANI

PRODI : D3 KEBIDANAN

NIM : E.0106.20.023

Jawaban UAS KKPK I

1. Apakah pengkajian yang di lakukan pada kasus di atas!


Analisis data :
- Subjektif
- Objektif

2. Jelaskan persiapan pemeriksaan tanda-tanda vital pada kasus di atas!

Persiapan pemeriksaan tanda-tanda vital

1 . Persiapan alat
- Stetoskop
- Tensimeter/sphygmomanometer
- Alcohol swab
- Sarung tangan/handscoen
- Jam tangan
- Thermometer (raksa, digital/elektrik)
- Tissue
- Kassa
- Jelly/lubrikan
- Bullpen
- Bengkok
- Lembar dokumentasi
2. Persiapan perawat :
Memperkenalkan diri
1. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
2. Memberikan posisi yang nyaman pada klien
Informed concent
3. Persiapan klien:
Atur posisi klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
4. Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
2. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur

3. Jelaskan cara pemeriksaan tekanan darah,nadi,pernafasan dan suhu pada kasus di


atas!
- Tekanan darah

Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik dan diastolik. Tekanan
darah dapat diukur dengan alat sphygmomanometer dan stestoskop untuk
mendengar denyut nadi.

- Nadi

Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada:

1. Arteri radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara
rutin.
2. Arteri brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan
siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara.
3. Arteri karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri
karotid berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.
- Pernapasan

Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit


- Suhu tubuh

Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer.
Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah
termometer air raksa dan digital.

4. Jelaskan persiapan pemeriksaan fisik pada kasus di atas!


Pemeriksaan head to toe meliputi berbagai pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki.
Tujuan pemeriksaan fisik ini adalah memeriksa kesehatan secara menyeluruh sekaligus
mencegah kondisi kesehatan tertentu yang sifatnya berbahaya.
Persiapan pemeriksaan fisik:
1. Persiapan alat
Persiapan alat dalam baki
 Penlight
 Stetoskop
 Tensimeter
 Termometer
 Refleks hummer
 Tisu dalam kom kecil
 penggaris
 Handscoon
 masker
 Tempat test rasa
 bengkok
 3 botol suhu berisi air lisol, air sabun, air bersih
 tonge spatel
 Bak instrument
 Kassa & kapas
 medline / meteran
 Tulisan dlm huruf standar
 Timbangan
 Jam tangan
 catatan

2. Persiapan klien
1. Jelaskan kepada klien tentang tindakan dan tujuan yang akan dilakukan
2. Tanyakan kesiapan pasien untuk dilakukan tindakan
3. Atur posisi klien

3. Persiapan lingkungan
pasang sampiran

5. Jelaskan cara pemeriksaan fisik pada kasus di atas!


- Inspeksi

Tahapan yang bertujuan melihat bagian tubuh dan menentukan apakah seseorang
mengalami kondisi tubuh normal atau abnormal. Inspeksi dilakukan secara langsung
(seperti penglihatan, pendengaran, dan penciuman) dan tidak langsung (dengan alat
bantu).

- Palpasi

Pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh dan dilakukan bersamaan


dengan inspeksi. Palpasi dilakukan menggunakan telapak tangan, jari, dan ujung jari.
Tujuannya untuk mengecek kelembutan, kekakuan, massa, suhu, posisi, ukuran,
kecepatan, dan kualitas nadi perifer pada tubuh.

- Auskultasi

Proses mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh untuk membedakan suara


normal dan abnormal menggunakan alat bantu stetoskop. Suara yang didengarkan
berasal dari sistem kardiovaskuler, respirasi, dan gastrointestinal.
- Perkusi

Tahapan ini bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan struktur di bawa kulit. Perkusi
bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

6. Jelaskan persiapan dan cara bed making pada kasus di atas!


Tahap pra interaksi
1. Cek catatan klien terutama yang berhubungan dengan pergerakkan dan posisi
2. Cuci tangan
3. Persiapan alat
A.      Tempat tidur, kasur dan bantal.
B.      Linen,/ seprai besar(rata atau berkaret).
C.       Linen/seprai kecil.
D.      Sarung bantal untuk bantal kepala(tambahan)
E.      Perlak atau bantalan anti air(pilihan).
F.       Selimut.
G.      Selimut mandi.
H.      Sarung tangan.
I.       Kantong plastik atau keranjang linen jika tersedia.

Tahap orientasi

1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya


2. jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan pada klien

Tahap kerja

1. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya


2. Menanyakan keluhan utama klien, kaji tingkat kebersihan tempat tidur klien serta
lingkungan sekitar.
3. Memulai tindakan dengan cara yang baik
4. Sediakan privacy bagi klien (pasang tirai)
5. Susun peralatan dan letakkan pada kursi di samping tempat tidur klien
6. Turunkan penghalang tempat tidur, atur tinggi tempat tidur pada posisi yang
memudahkan perawat bekerja. Atur posisi klien, bila perlu angkat bantal.
7. Miringkan klien kea rah yang berlawanan dengan posisi perawat.
8. Lepaskan lipatan alat tenun yang terdapat di bawah kasur dari kepala ke kaki tempat
tidur. Lipat alat tenun tersebut kea rah klien, pertama-tama stik, perlak kemudian
laken besar. Lipat sampai ke bawah bokong klien, punggung dan bahunya. Bila perlak
akan dipakai kembali, jangan melipatnya.
9. Letakkan alat tenun bersih ditengah kasur, arah memanjang.
a. Laken besar di bawah perlak, stick di atas perlak
b. Buka lipatan laken besar kea rah perawat berdiri hingga separuh dari tempat
tidur, kemudian lipat/masukkan laken pada ujung, kepala dan kaki tempat tidur
ke bawah kasur.
c. Tarik alat tenun dengan tepat sehingga tidak terdapat lipatan pada bagian
tengahnya
10. Bentuk sudut pada kepala tempat tidur dan kaki tempat tidur
a. Angkat ujung laken sebelah atas dan bentuk segitiga dengan satu sisi tempat
tidur dari ujung laken pararel dengan ujung tempat tidur
b. Lipat bagian laken yang terdapat di sebalh bawah kasur
c. Menurunkan ujung yang lainnya, masukan ke bawah kasur
d. Lipat bagian lain yang tersisa dengan rapi
e. Lakukan hal yang sama pada kaki tempat tidur
11. Buka lipatan perlak dan stik laken kea rah perawat berdiri kemudian lipat bagian
yang menjuntai ke lantai bawah kasur, lakukan dengan rapi
12. Pasang penghalang tempat tidur dan pindah ke sisi lain kemudian turunkan
penghalang tempat tidur tersebut.
13. Bantu klien bergeser ke posisi lain
14. Lepas alat tenun yang kotor di bawah kasur dengan cara menggulungnya dengan
permukaan kotor di dalam. Masukan ke dalam bak alat tenun kotor.
15. Buka lipatan alat tenun yang bersih dari kepala ke kaki
16. Bentuk sudut laken seperti no. 7
17. Buka lipatan perlak seperti no.8
18. Pasang selimut pada dada klien, beritahu klien untuk memegang ujung selimut yang
kotor. Kemudian perawat menarik lipatan selimut kea rah kaki
Tempat tidur dank lienmenahan pegangan di ujung selimut.
19. Masukkan sisi selimut di kaki tempat tidur ke bawah kasur
20. Ganti sarung bantal
21. Angkat kepala klien dan letakkan bantal dibawahnya
22. Kembalikan klien pada posisi semula dan pasang side rail kembali
23. Buka tirai
24. Kembalikan alat – alat pada tempatnya

Tahap terminasi

1. Evaluasi hasil yang dicapai (subjectif dan objectiv)


2. Beri reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat)
4. Mengakhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan

Dokumentasi
- Jangan lupa mencatat semua prosedur yang sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai